Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MEMORI, SENSASI DAN PERSEPSI


Mata Kuliah : Psikologi Komunikasi

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Nasrun, Ms.

Disusun oleh :

Rhania Audiva (1191151007)

Rizky Ananda (1191151008)

Ruth Marisa (1193351018)

Oktaviani Simatupang (1193351023)

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN


FAKULTAS ILMU PENDIDKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat dan
rahmatnya dan pengetahun dan kesehatan yang dia beri kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.
Dan terimakasih juga kami ucapkan kepada teman teman serta dosen kami yang selalu
memberi kami dukungan serta semangat hingga makalah ini dapat disusun dengan
baik. Semoga dengan membaca makalah ini pembaca dapat menambah
pengetahuanya sehingga makalah ini dapat berguna .
Karna masih jauh dari kata sempurna maka sebagai penulis kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca kami sehingga makalah
berikutnya dapat kami selesaikan dengan lebih baik lagi. Terimakasih selamat
membaca.

MEDAN, 25 Agustus 2021

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sensasi.........................................................................................................................5
2.2 Persepsi........................................................................................................................5
2.3 Memori........................................................................................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................................10
3.2 Saran..........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap informasi akan diberi makna yang berlainan oleh orang yang berbeda. Proses
penerimaan dan pengolahan informasi yang terjadi dalam diri manusia dikenal sebagai
komunikasi antar pribdi. Dalam proses penerimaan informasi, alat indera merupakan
faktor yang menentukan, karena setiap stimuli yang datang dari luar diri kita ditangkap
melalui alat indera. Proses menangkap stimuli melalui alat indera ini disebut proses
sensasi. Sensasi ini terjadi disebabkan oleh faktor-faktor personal seperti kapasitas alat
indera, perbedaan pengalaman, lingkungan budaya dan faktor luar (situasional) yaitu
stimulus yang datang ke alat indera kita.
Melalui alat inderalah manusia memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan
untuk berinteraksi dengan dunianya. Tanpa alat indera manusia tidak dengan sempurna
dalam menjalani kehidupan ini. Di samping alat indera sebagai penerima stimulus harus
di bantu oleh kemampuan otak untuk mengolah segala rangsangan yang diterima.
Dalam kehidupan sensasi, memori dan persepsi sangat penting, agar manusia mampu
untuk belajar memanfaatkan banyaknya potensi, termasuk potensi untuk mengembangkan
diri dalam berhubungan atau berkomunikasi dengan yang lain dan lingkungan dimana ia
berada. Serta dapat menilai mana sesuatu yang baik dan sesuatu yang buruk.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Pengertian Sensansi,Memori, dan persepsi?
2. Faktor apa yang bisa mempengaruhi sensasi, memori,dan persepsi?

1.3 Tujuan
1. Menambah pengetahuan dalam psikologi komunikasi terlebih sensansi,memori, dan
persepsi
2. Memenuhi tugas mata kuliah psikologi komunikasi
3. Untuk mengetahui jenis-jenis dan faktor-faktor yang mempengaruhi memori, sensasi,
dan persepsi

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sensasi
Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat pengindraan, yang menghubungkan
organisme dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman
elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual,
dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.”
Definisi sensasi, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat
penting. Kita mengenal lima alat indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga
macam indera penerima, sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal
dari dunia luar (eksternal) atau dari dalam diri (internal). Informasi dari luar diindera
oleh eksteroseptor (misalnya, telinga atau mata). Informasi dari dalam diindera
oleh ineroseptor (misalnya, system peredaran darah). Gerakan tubuh kita sendiri diindera
oleg propriseptor (misalnya, organ vestibular).

2.2 Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah
memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari
persepsi. Persepsi, seperti juga sensasi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional.
Faktor lainnya yang memengaruhi persepsi, yakni perhatian.
A. Perhatian (Attention)
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi
menonjol dalam kesdaran pada saat stimuli lainnya melemah (Kenneth E. Andersen)
B. Faktor Eksternal Penarik Perhatian
Hal ini ditentukan oleh faktor-faktor situasional personal. Faktor situasional terkadang
disebut sebagai determinan perharian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian
(attention getter) dan sifat-sifat yang menonjol, seperti :
 Gerakan secara visual tertarik pada objek-objek yang bergerak.
 Intensitas Stimuli, kita akan memerharikan stimuli yang menonjol dari stimuli yang
lain
 Kebauran (Novelty), hal-hal yang baru dan luar biasa, yang beda, akan menarik
perhatian.

v
 Perulangan, hal-hal yang disajikan berkali-kali bila deisertai sedikit variasi akan
menarik perhatian.
C. Faktor Internal Penaruh Perhatian
Apa yang menjadi perhatian kita lolos dari perhatian orang lain, atau sebaliknya. Ada
kecenderungan kita melihat apa yang ingin kita lihat, dan mendengar apa yang ingin kita
dengar. Perbedaan ini timbul dari faktor-faktor yang ada dalam diri kita. Contoh-contoh
faktor yang memengaruhi perhatian kita adalah :
 Faktor-faktor Biologis
 Faktor-faktor Sosiopsikologis.
 Motif Sosiogenis, sikap, kebiasaan , dan kemauan, memengaruhi apa yang kita
perhatikan.
Kenneth E. Andersen, menyimpulkan dalil-dalil tentang perhatian selektif yang harus
diperhatikan oleh ahli-ahli komunikasi.
1. Perhatian itu merupakan proses aktif dan dinamis, bukan pasif dan refleksif.
2. Kita cenderung memerhatikan hal-hal tertentu yang penting, menonjol, atau
melibatkan kita.
3. Kita menaruh perhatian kepada hal-hal tertentu sesuai dengan kepercayaan, sikat,
nilai, kebiasaan, dan kepentingan kita.
4. Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik perhatian, tetapi juga
apa yang secara potensial akan menarik perhatian kita.
5. Dalam situasi tertentu kita secara sengaja menstrukturkan perilaku kita untuk
menghindari terpaan stimuli tertentu yang ingin kita abaikan
6. Walaupun perhatian kepada stimuli berarti stimuli tersebut lebih kuat dan lebih hidup
dalam kesadaran kita, tidaklah berarti bahwa persepi kita akan betul-betul cermat.
7. Perhatian tergantung kepada kesiapan mental kita,
8. Tenaga-tenaga motivasional sangat penting dalam menentukan perhatian dan
persepsi.
9. Intesitas perhartian tidak konstan
10. Dalam hal stimuli yang menerima perhatian, perhatian juga tidak konstan.
11. Usaha untuk mencurahkan perhatian sering tidak menguntungkan karena usaha itu
sering menuntut perhatian
12. Kita mampu menaruh perhatian pada berbagai stimuli secara serentak.
13. Perubahan atau variasi sangat penting dalam menarik dan memertahankan perhatian
D. Faktor-faktor Fungsional yang Menentukan Persepsi

vi
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal lain yang
termasuk apa yang ingin kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi
bukan jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memeberikan respons pada
stimuli itu.
E. Kerangka Rujukan (Frame of Reference)
Sebagai kerangka rujukan. Mula-mula konsep ini berasal dari penelitian psikofisik
yang berkaitan dengan persepsi objek. Dalam eksperimen psikofisik, Wever dan Zener
menunjukan bahwa penilaian terhadap objek dalam hal beratnya bergantung pada rangkaian
objek yang dinilainya. Dalam kegiatan komunikasi kerangka rujukan memengaruhi
bagaimana memberi makna pada pesan yang diterimanya.
F. Faktor-faktor Struktural yang Menentukan Persepsi
Faktor-faktor structural berasal semata-mara dari sifar stimuli fisik dan ekfek-efek
saraf yang ditimbulkanny pada system saraf individu. Para psikolog Gestalat, seperti Kohler,
Wartheimer, dan Koffka, merumuskan prinsip-prinsip persepsi yang bersifat structural.
Prinsip-prinsip ini kemundian terkenal dengan nama teori Gestalt. Menurut teori Gestalt,
mempersepsi sesuatu, kita mempersepsikannya sebagai suatu keseluruhan. Dengan kata lain,
kita tidak melihat bagian-bagiannya. Jika kia ingin memahami suatu peristiwa, kita tidak
dapat meneliti fakta-fakta yang terpisah; kita harus memandangnya dalam hubungan
keseluruhan. Krech dan Crutchfield merumuskan dalil persepsi, menjadi empat bagian :
1. Dalil persepsi yang pertama : Persepsi bersifat selektif secara fungsional. Berarti
objek-objek yang mendapatkan tekanan dalam persepsi kita biasanya objek-objek
yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi
2. Dalil persepsi yang kedua : Medan perceptual dan kognitif selalu diorganisasikan dan
diberi arti. Kita mengorganisasikan stimuli dengan melihat konteksnya. Walaupun
stimuli yang kita terima itu tidak lengkap, kita akan mengisinya dengan interprestasi
yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang kita persepsi.
3. Dalil persepsi yang ketiga : Sifat-sifat perseptual dan kognitif dari substruktur
ditentukan pada umumnya oleh sifat-sifat struktur secara keseluruhan. Jika individu
dianggap sebagai anggota kelompok, semua sifat individu yang berkaitan dengan sifat
kelompok akan diperngaruhi oleh keanggotaan kelompolmua dengan efek
berupa asimilasi  atau kontras.
4. Dalil persepsi yang keempat : Objek atau peristiwa yang berdekatan dalam ruang dan
waktu atau menyerupai satu sama lain, cenderung ditanggapi sebagai bagian dari

vii
struktur yang sama. Dalil ini umumnya betul-betul bersifat structural dalam
mengelompokkan objek-objek fisik, seperti titik, garis, atau balok.
Pada persepsi sosial, pengelompokan tidak murni structural; sebab apa yang dianggap
sama atau berdekatan oleh seorang individu, tidaklah dianggap sama atau berdekatan dengan
individu yang lainnya. Dalam komunikasi, dalil kesamaan dan kedekatan ini sering dipakai
oleh komunikator untuk meningkatkan kredibilitasnya, atau mengakrabkan diri dengan
orang-orang yang punya prestise tinggi. Jadi, kedekatan dalam ruang dan waktu
menyebabkan stimuli ditangapi sebagai bagian dari struktur yang sama. Kecenderungan
untuk mengelompokan stimuli berdasarkan kesamaan dan kedekatan adalah hal yang
universal.

2.3 Memori
Dalam komunikasi Intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam
memengaruhi baik persepsi maupun berpikir. Memori adalah system yang sangat berstruktur,
yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan
pengetahuannya untuk membimbing perilakunya (Schlessinger dan Groves). Memori
meleawai tiga proses:
1. Perekaman (encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor inera dan sirkit
saraf internal.
2. Penyimpanan (strorage) adalah menentukan berapa lama informasi itu berada berserta
kita, dalam bentuk apa, dan di mana. Pe
3. Pemanggilan (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah
menggunakan informasi yang disimpan
A. Jenis-jenis Memori
Pemanggilan diketahui dengan empat cara :
1. Pengingatan (Recall), Proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi
secara verbatim (kata demi kata), tanpa petunjuk yang jelas.
2. Pengenalan (Recognition), Agak sukar untuk mengingat kembali sejumlah fakta;lebih
mudah mengenalnya.
3. Belajar lagi (Relearning), Menguasai kembali pelajaran yang sudah kita peroleh
termasuk pekerjaan memori.
4. Redintergrasi (Redintergration), Merekontruksi seluruh masa lalu dari satu petunjuk
memori kecil.
B. Mekanisme Memori

viii
Ada tiga teori yang menjelaskan memori :
1. Teori Aus (Disuse Theory), memori hilang karena waktu. William James, juga Benton J.
Underwood membuktikan dengan eksperimen, bahwa “the more memorizing one does,
the poorer one’s ability to memorize” – makin sering mengingat, makin jelek kemampuan
mengingat.
2. Teori Interferensi (Interference Theory), Memori merupakan meja lilin atau kanvas.
Pengalaman adalah lukisan pada menja lilin atau kanvas itu. Ada 5 hal yang menjadi
hambatan terhapusnya rekaman : Interferensi, inhibisi retroaktif (hambatan kebelakang),
inhibisi proaktif (hambatan kedepan), hambatan motivasional, dan amnesia.
3. Teori Pengolahan Informasi ( Information Processing Theory), menyatakan bahwa
informasi mula-mula disimpan pada sensory storage (gudang inderawi), kemudian
masuk short-term memory  (STM, memory jangka pendek; lalu dilupakan atau dikoding
untuk dimasukan pada Long-Term Memory (LTM, memori jangka panjang).

ix
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Memori merupakan kemampuan untuk menerima dan memasukkan (learning),
menyimpan (retention) dan menimbulkan kembali apa yang pernah dialami (remembering).
jenis-jenis ingatan yaitu, (1) memori sensori, (2) memori jangka pendek, (3) memori jangka
panjang. sedangkan faktor yang mempengaruhi ingatan adalah: faktor usia, kondisi fisik,
faktor emosi, dan terakhir minat dan motivasi. Sensasi merupakan tahap awal dalam
penerimaan informasi. Sensasi meliputi 5 macam alat penginderaan yaitu: (1) Sensasi
penglihatan, (2) Sensasi pendengaran, (3) Sensasi penciuman, (4) Sensasi pengecapan, (5)
Sensasi perabaan. persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi,
mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman
yang ada dan kemudian menafsirkannya untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang
berarti.
3.2 Saran
Ada baiknya jika memori sensasi dan persepsi agar selalu dipalikasikan didalam
komunikasi antar masing masing diri individu agar untuk kedepannya menjadi lebih paham.
Ketika individu sudah mulai mengaplikasikan komunikasi dengan baik dan benar maka
kedepannya komunikasi yang dipunya menjadi baik

x
DAFTAR PUSTAKA

Sutanto, Ariz. (2016). Psikologi Komunikasi, Sensasi, Persepsi, Memori. Diakses pada 25 Agustus
2021, dari https://id.scribd.com/doc/295703391/psikologi-komunikasi-Sensasi-Persepsi-
Memori.

Amaliyah, Risky. (2015). Makalah Sistem Komunikasi Intrapersonal. Diakses pada 25 Agustus 2021,
dari https://www.academia.edu/18899176/Makalah_sistem_komunikasi_intrapersonal.

xi

Anda mungkin juga menyukai