Anda di halaman 1dari 17

“ANTROPOLOGI”

1. BUKU “Pengantar Antropologi” (Hendro Prabowo, 1996)

Umumnya mata kuliah antropologi bertujuan untuk memperkenalkan pokok


bahasan dalam antropologi seperti : komsep-konsep dan metode pendekatan yang
khas, agar mahasiswa dapat memperoleh pemahaman mengenai kebudayaan
manusia, mengenal beragai kebudayaan manusia, serta untuk memperoleh
pengertian mengenai latar belakang budaya dari suatu perilaku manusia tertentu
(Ihromi, 1994; 7)

Antropologi dari kata anthropos berarti manusia, dan logos yang berarti ilmu.
Menurut Haviland (1994; 7) antropologi adalah studi tentang manusia yang
berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya,
dan untuk memperoleh pengertian yang lengkap mengenai keanekaragaman
manusia.

Ruang Lingkup Antropologi

Dalam buku “Anthopology”, William A. Haviland (1985; 12) membahas


antropologi yang secara garis besar terdiri dari empat cabang yaitu : Antropologi
Fisik dan tiga bagian dari Antropologi Budaya yaitu Arkeologi, Linguistik, dan
Etnologi.
1. Antropologi Fisik (Antropologi Ragawi)

Antropologi Fisik adalah bagian dari antropologi yang memusatkan


perhatiannya kepada manusia sebagai organisme biologis yang berkembang dan
hendak ditentukan bagaimana dan apa sebabnya bangsa-bangsa berbeda menurut
keadaan fisiknya. Salah satu yang menjadi perhatian dari antropologi fisik adalah
evolusi manusia (Haviland, 1985; 12 dan Ihromi, 1994; 5).

Dua pertanyaan yang menyolok dari cabang antropologi fisik adalah : pertama,
tentang munculnya manusia, dan perkembangannnya kemudian (“paleontologi
manusia”) dan kedua, mengenai bagaimana dan apa sebabnya manusia masa kini
secara biologis berbeda (“variasi manusia”) (Ihromi, 1994; 4)

2. Antropologi Budaya

Antropologi budaya berhubungan langsung dengan kebudayaan manusia.


Antropologi budaya terdiri dari 3 bagian yaitu :

a. Etnologi atau ilmu bangsa-bangsa.


Etnologi menurut Haviland (1985; 17) adalah cabang antropologi budaya yang
memusatkan perhatian terhadap kebudayaan-kebudayaan jaman sekarang. Selain
itu etnologi juga mempelajari dinamika kebudayaan bagaimana kebudayaan
berkembang dan berubah serta bagaimana kebudayaan tersebut dan kebudayaan
lain saling mempengaruhi termasuk juga interaksi antara berbagai kepercayaan dan
cara-cara melaksanakannya didalam suatu kebudayaan dan pengaruhnya terhadap
kepribadian seseorang.

b. Arkeologi.

Arkeologi menurut Haviland (1985; 14) adalah cabang antropologi budaya


yang mempelajari benda-benda dengan maksud untuk menggambarkan dan
menerangkan perilaku manusia. Sebagian besar perhatiannya dipusatkan kepada
masa lampau seringkali hanya berupa benda dan bukan gagasan.

c. Antropologi Linguistik.

Antropologi Linguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa-bahasa. Sebagai


ilmu pengetahuan, ilmu tentang bahasa ini agak lebih tua dibandingkan
antropologi.

Dalam perkembangannya disiplin ilmu antropologi menurut Koentjaraningrat


telah berkembang beragam bercabang-cabang baru sebagaimana yang terlihat pada
bagan beriku ini :
Hubungan Antropologi dengan Ilmu-ilmu Lain

Antropologi memili banyak hubungan timbal balik dengan ilmu-ilmu


sebagaimana dikemukakan oleh Koentjaraningrat (1996; 20-17) :

1. Hubungan antara Geologi dan Antropologi

2. Hubungan antara Paleontopogi dan Antropologi

3. Hubungan antara Anatomi dan Antropologi

Ilmu Anatomi berfungsi untuk menentukan ciri-ciri dari berbagai bagian


kerangka manusia, bagian tengkorak, serta ciri-ciri dari bagian tubuh manusia pada
umumnya sangat berguna bagi penelitian ahli antropologi fisik, yaitu untuk
memahami asal mula serta penyebaran manusia dan hubungan antara ras di dunia.

4. Hubungan antara Ilmu Kesehatan dan Antropologi

Bagi seorang dokter atau sarjana kesehatan masyarakat yang akan tinggal di
suatu kebudayaan yang asing, antropologi juga memili metode-metode dan
cara-cara untuk memahami serta menyesuaikan diri dengan kebudayaan serta
adat-istiadat setempat, misalnya sikap penduduk terhadap kesehatan, sakit, dukun,
obat-obatan tradisional, kebiasaan serta pantangan makanan dan lainnya.

5. Hubungan antara Ilmu Linguistik dan Antropologi

6. Hubungan antara Arkeologi dan Antropologi

7. Hubungan antara Ilmu Sejarah dan Antropologi

8. Hubungan antara Ilmu Geografi dan Antropologi

9. Hubungan antara Ilmu Ekonomi dan Antropologi

10. Hubungan antara Ilmu Hukum dan Antropologi

11. Hubungan antara Ilmu Administrasi dan Antropologi

12. Hubungan antara Ilmu Politik dan Antropologi

13. Hubungan antara Psikologi dan Psikiatri dengan Antropologi

2. BUKU “Ilmu Pengantar Sosial” (Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd.)

a. Pengertian dan Ruang Lingkup Antropologi

Istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, asal kata anthropos berarti
manusia, dan logos berarti ilmu. Dengan demikian, secara harfiah antropologi
berarti ilmu tentang manusia. Para ahli antropologi (antropolog) sering
mengemukakan bahwa antropologi merupakan program studi tentang umat
manusia yang berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia
dan parilakunya, dan untuk memperoleh pengertian apapun pemahaman yang
lengkap tentang keanekaragaman manusia. (Haviland, 1999: 7; Koentjaraningrat,
1987: 1-2). Jadi, antropologi merupakan ilmu yang berusaha mencapai pengertian
atau pemahaman tentang manusia dengan mempelajari aneka warna bentuk fisik,
masyarakat, dan kebudayaannya.

Secara khusus, ilmu antropologi terbagi ke dalam lima subilmu yang


mempelajari :

1. masalah asal dan perkembangan manusia atau evolusinya secara biologis,

2. masalah terjadinya aneka ragam fisik manusia,

3. masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam kebudayaan


manusia,

4. masalah asal perkembangan dan persebaran aneka ragam bahasa yang


diucapkan di seluruh negeri,

5. masalah mengenai asas-asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia dari


aneka ragam suku bangsa yang terswbar di seluruh dunia masa kini.

Koentjaraningrrat (1981 : 244) membuat pembagian dalam ilmu antropologi


yang tersusun beriku ini :

Antropologi : 1. Antropologi Fisik :

a. Paleoantropologi

b. Antropologi Biologis
2. Antropologi Budaya :

a. Antropologi Prehistori

b. Etnolinguistik

c. Etnologi :

1) Etnologi dalam arti khusus

2) Antropologi Sosial

B. Tipe-tipe Antropologi

Secara makro antropologi dapat dibagi ke dalam bagian, yakni antropologi


fisik dan budaya :

1. Antropologi Fisik

Antropologi Fisik mempelajari manusia sebagai organisme biologis yang


melacak perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi
biologisnya dalam berbagai jenis (species). Dengan demikian, para antropolog
umumnya memiliki anggapan bahwa nenek moyang manusia itu pada dasarnya
adalah sama dengan primata lainnya, khususnya sejenis kera dan monyet.

Melalui aktivitas analis yang mendalam terhadap fosil-fosil dan pengamatan


pada primata-primata yang pernah hidup, para ahli antropologi fisik berusaha
melacak nenek moyang jenis untuk mengetahui bagaimana, kapan, dan mengapa
kita menjadi makhluk seperti sekarang ini (Haviland,1999: 13)
2. Antropologi Budaya

Antropologi budaya memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia


ataupun cara hidupnya dalam masyarakat. Antropologi budaya juga merupakan
studi tentang praktik-praktik sosial, bentuk-bentuk ekspresif, dan penggunaan
bahasa, di mana makna diciptakan dan di uji sebelum digunakan oleh masyarakat
manusia (Burke, 2000: 193).

Untuk memahai pekerjaan para ahli antropologi budaya, kita harus tahu
tentang hakikat kebudayaan , mennyangkut konsep kebudayaan, dan
karakteristiknya; bahasa dan komunikasi, menyangkut hakikat bahasa dan bahasa
dalam kerangka kebudayaan; serta kebudayaan dan kepribadian.Menurut Haviland
(1999: 12) antropologi budaya ini dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian, yakni :

a) Arkeologi

Arkeologi adalah cabang antropologi kebudayaan yang mempelajari


benda-benda peninggalan lama ddengan maksud untuk menggambarkan serta
menerangkan perilaku manusia karena dalam peningggalan-peninggalan lama tulah
terpantul ekspresi kebudayaannya.

Salah satu contoh yang menarik adalah penelitian David H. Thomas (1979:
416-4621) yang terkenal dengan Garbage Project atau “Proyek Sampah” dari
Universitas Arizona Thomas meneliti sampah-sampah rumah tangga yang dibuang
di sekitar kota Tucson, ternyata dari sampah-sampah tersebut menghasilkan banyak
informasi tentang aktivitas sosial masyarakatnya. Informasi yang paling menarik
dalam proyek ini adalah ketika harga daging mencapai tingkat tertinggi tahun 1973,
ironisnya kuantitas sampah daging pun ikut naik . Kemudian ketika harga gula
mencapai tingkat kenaikan tertinggi tahun 1975, sampah dari gula pun melambung
naik. Hal itu jelas bertentangan dengan akal sehat (common sense) maupun teori
ekonomi yang sering menggunakan survei dengan teknik wawancara ternyata
dapat , meleset jauh.

b) Antropologi Linguistik
Ernest Cassire, (1951: 32) mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang
paling mahir dalam menggunakan simbol-simbol sehingga manusia disebut Homo
Symbolicum. Karena itulah manusia dapar berbahasa, berbicara dan melakukan
gerakan-gerakan lainnya yang juga banyak dilakukan oleh makhluk-makhluk lain
yang serupa dengan manusia. Akan tetapi, hanya manusia yang dapat
mengembangkan sistem komunikasi lambang atau simbol yang begitu kompleks
karena manusia memang memiliki kemampuan bernalar.

c) Etnologi

Pendekatan etnologi adalah etnografi, lebih memusatkan perhatiannya pada


kebudayaan-kebudayaan zaman sekarang, telahannya pun terpusat pada perilaku
manusianya, sebagaimana yang dapat disaksikan langsung, dialami, serta
didiskusikan dengan pendukung kebudayaannya. Dengan demikian, etnologi ini
mirip arkeologi, bedanya dalam etnologi tentang kekinian yang dialami dallam
kehidupan sekarang, sedangkan arkeologi tentang kelampauan yang sangat klasik.

Oleh karena itu, benar ungkapan Kluckhohn (1965) yang mengatakan bahwa
ahli etnografi adalah ahli arkeologi yang mengamati arkeologinya hidup-hidup.
Seorang ahli etnologi maupun etnografi harus terjun ke lapangan serta hidup di
tengah-tengah mereka untuk mengamati kehidupan masyarakat yang ditelitinya.
Dari pengggunaan bahasa mereka dan tradisinya, seorang penulis etnografi
berusaha menjadi pengamat yang terlibat jauh lebih baik daripada ahli antropologi
di belakang meja atau armchair anthropologist (Haviland, 1999: 17)

Secara keseluruhan, yang termasuk bidang-bidang khusus secara tematis


dalam antropologi lainnya, selain antropologi fisik dan kebudayaan adalah :

1. Antropologi Ekonomi

Bidang ini merupakan cara manusia dalam mempertahankan dan


mengekspresikan diri melalui penggunaan barang dan jasa material (Guderman,
2000: 259). Ruang lingkup antropologi ekonomi tersebut mencakup riset dengan
teknologi, produksi, perdagangan, konsumsi, sera tinjauan tentang berbagai bentuk
pengaturan sosial dan ideologis manusia untuk mendukung kehidupan materi
manusia.

2. Antropologi Medis

Antropologi medis merupakan subdisplin yang sekarang paling populer di


Amerika Serikat, bahkan tumbuh pesat di mana-mana. Antropologi medis ini
banyak membahas hubungan antara penyakit dan kebudayaan yang tampak
memengaruhi evolusi manusia, terutama berdasarkan hasil-hasil penemuan
paleopatologi (Foster dan Anderson, 1986: vi). Namun, yang jelas minat meneliti
berbagai reaksi orang dallam masyaraka dan budaya tertentu terhadap tubuh yang
menderita penyakit, telah memnjadi ciri antropologis sejak awal mula terbentuknya
sampai masa sekarang.

3. Antropologi Psikologi

Bidang ini merupakan wilayah antropologi yang mengkaji tentang hubungan


antara individu dengan makna dan nilai dengan kebiasaan sosial dari sistem budaya
yang ada (White, 2000: 856). Adapun ruang lingkup antropologi psikologi tersebut
sangat luas dan menggunakan berbagai pendekatan pada masalah kemunculan
dalam interaksi antara pikiran, nilai, dan kebiasaan sosial.

4. Antropologi Sosial

Bidang ini dikembangkan oleh James George Frazer di Amerika Serikat pada
awal abad ke-20. Dalam kajiannya, antropologi sosial mendeskripsikan proyek
evolusionis yang bertujuan untuk merekonstruksi masyarakat primitif asli dan
mencatat perkembangannya melalui berbagai tingkat peradaban.
Konsep-konsep Antropologi

Sebagaimana ilmu-ilmu sosial lainnya, penggunaan konsep dalam antropologi


adalah penting karena pengembangan konsep yang terdefinisikan dengan baik
merupakan tujuan dari setiap disiplin ilmu. Antropologi sebagai disiplin ilmu yang
relatif baru terus berusaha mengidentifikasi dan mengembangkan konsep,
walaupun tidak seperti ilmu-ilmu lainnya yang lebih dahulu settle to stand up.
Adapun yang merupakan contoh konsep-konsep antropologi, di antaranya :

a. Kebudayaan h. Tradisi

b. Evolusi i. Ras dan Etnik

c. Culture area j. Stereotip

d. Enkulturasi k. Kekerabatan

e. Difusi l. Magis

f. Akulturasi m. Tabu

g. Etnosentrisme n. Perkawinan

3. Buku “Pokok-pokok Antropologi Budaya” (T.O. Ihromi)

Antropologi adalah paduan dari kata-kata anthropos berarti manusia dan


logos berarti ilmu. Jadi, antropologi adalah ilmu yang mencoba menelah sifat-sifat
tersebut. Berbagai pertanyaan dirinya, tentang manusia lain yang agak berbeda dari
dia, selalu timbul dalam pikiran manusia.
Seorang ahli antropologi bangsa Amerika pernah mengatakan, bahwa
pokok-pokok yang tercakup oleh antropologi “dibatasi hanya oleh manusia”. dalam
pernyataan yang sederhana itu Alfred Kroeber memberi penghargaan kepada ruang
lingkup yang sangat luas dari pengetahuan yang dicakup oleh ilmu antropologi.

Jenis makhluk yang disebut Homo Sapiens memang merupakan satu pokok
yang sangat luas, karena meliputi manusia sebagai makhluk fisik, manusia dalam
masa prasejarahnya dan manusia dalam sistem kebudayaannya , yaitu sebagai
pewaris suatu sistem yang kompleks, yang terdiri dari adat-adat , sikap-sikap dan
perilaku. Secara harfiah dalam bahasa Yunani kata antropos berarti “manusia” dan
logos berarti “studi” jadi antropologi merupakan suatu disiplin yang berdasarkan
rasa ingin tahu yang tiada henti-hentinya tentang umat manusia.

Bagian-bagian Antropologi

Antropologi dapat digolongkan secara luas dalam dua bagian yakni


antropologi fisik dan antropologi budaya. Arkeologi dan linguistik dapat
digolongkan sebagai cabang-cabang antropologi budaya, walaupun keduanya
secara akademis berdiri sendiri. Suatu subsdisiplin ketiga adalah etnologi yang
mencakup demikian banyaknya soal sehingga sering dinamakan antropologi
kebudayaan, yaitu nama disiplin induknya.

1. Antropologi Fisik

Antropologi Fisik mempelajar imanusia sebagai makhluk fisik yang


berkembang dan hendak ditentukannya bagaimana dan apa sebabnya,
bangsa-bangsa berbeda menurut keadaan fisiknya.

Ragam variasi yang ditemukan pada manusia yang sekarang, ahli antropologi
fisik menerapkan prinsip, konsep-konsep dan teknik dari ilmu genetika manusia
(ilmu yang mempelajari bagaimana terjadinya pewarisan ciri biologis pada
manusia), biologi kependudukan (ilmu yang mempelajari efek-efek lingkungan
pada bangsa-bangsa dan interaksinnya dengan ciri-ciri khas suatu bangsa) dan
epidemiologi (ilmu yang mempelajari bagaimana dan apa sebabnya
penyakit-penyakit berlainan efeknya pada bangsa yang berbeda)

2. Antropologi Budaya

Bagi seorang ahli antropologi istilah “kebudayaan” umumnya mencakup cara


berpikir dan cara berlaku telah merupakan ciri khas suatu bangsa atau masyarakat
tertentu. Antropologi budaya dibagi menjadi tiga bagian yaitu arkeologi, linguistik
dan etnologi yang semuanya berhubungan langsung dengan kebudayaan manusia.
4. BUKU “Ilmu Pengantar Antropologi” (Prof. Dr. Koentjaraningrat, 2009)

Antropologi adalah paduan dari kata-kata anthropos berarti manusia dan logos
berarti ilmu. Antropologi berarti ilmu tentang manusia.

Asas-asas dan Ruang Lingkup Antropologi

A. Fase-fase Perkembangan Ilmu Antropologi

1. Fase Pertama (Sebelum 1800)

Kedatangan bangsa Eropa Barat ke benua Afrika, Asia dan Amerika Selatan
selma 4 abad membawa pengaruh bagi berbgai suku bangsa ketiga benua tersebuut.
Bersamaan dengan itu mulai terkumpul tulisan buah tangan para musafir, pelaut,
pendeta dan lainnya.

2. Fase Kedua (Pertengahan Abad ke-19)

Mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitive dengan maksud untuk


mendapat suatu pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah evolusi dan
sejarah penyebaran kebudayaan manusia.

3. Fase Ketiga (Permulaan Abad ke-20)


Mempelajari masyarakat dan kebudayan suku-suku bangsa di luar Eropa guna
kepentingan pemerintah kolonial dan guna mendapat suatu pengertian tentang
masyarakat masa kini yang kompleks.

4. Fase Keempat (Sesudah 1930)

Mengenai tujuannya, ilmu antropologi yang baru dalam fase perkembangan


yang keempat ini dapat dibagi dua, yaitu : tujuan akademial dan tujuan praktisinya.
Tujuan akademisinya adalah mencapai pengertian tentang makhluk manusia pada
umumnya dengan mempelajari keragaman bentuk fisiknya, masyarakat, serta
kebudayaan. Karena didalam praktisnya ilmu antropologi biasanya mempelajari
manusia dalam keragaman masyarakat suku bangsa guna membangun masyarakat
suku bangsa itu.

Ilmu-ilmu Bagian dari Antropologi

1. Lima Ilmu Bagian dari Antropologi

a. Paleo-antropologi adalah ilmu bagian yang meneliti asal usul atau terjadinya
dan evolusi manusia dengan mempergunakan sisa-sisa tubuh yang telah
membatu (fosil-fosil manusia) tersimpan dalam lapisan-lapisan bumi yang
harus didapat oleh peneliti dengan berbagai metode penggalian.

b. Antropologi Fisik dalam arti khusus adalah bagian dari ilmu antropologi yang
mencoba mencapai suatu pengertian tentang sejarah terjadinya beragam
manusia dipandang dari sudur ciri-ciri tubuhnya.

c. Etnolinguistik adalah suatu ilmu bagian yang asal mulanya berkaitan erat
dengan ilmu antropolog. Bahan penelitiannya berupa daftar kata-kata,
pelukisan tentang ciri dan tata bahasa dan beratus-ratus bahasa suku bangsa.
d. Prehistori, mempelajari sejarah perkembangan dan penyebaran semua
kebudayaan manusia di bumi sebelum manusia mengenal huruf

e. Etnologi adalah ilmu bagian yang mencoba mencapai pengertian mengenai


asas-asas manusia , dengan mempelajari kebudayaan-kebudayaan dalam
kehidupan masyarakat dari sebanyak mungkin suku bangsa yang tersebar di
seluruh muka bumi pada masa sekarang

Spesialisasi Antropologi

1. Economic anthropology, ilmu ini dimulai dengan meneliti metode-metode


antropologi, gejala-gejala ekonomi, pedesaan, penghimpunan modal,
pengarahan tenaga dan lainnya

2. Development anthropology, antropologi pembangunan mempelajari hal-hal


yang berkaitan dengan pembangunan masyarakat desa, masalah petani
terhadap teknologi baru dan sebagainya.

3. Educational anthropology, meneliti masalah pendidikan yang di banyak negara


berkembang mengalami perkembangan

4. Medical anthropology, spesialisasi ilmu ini timbul karena para ahli antropolog
sering diminta para dokter atau ahli gizi untuk membantu mereka dalam hal
meneliti atau memberi data mengenai masalah konsepsi dan sikap penduduk
desa mengenai kesehatan, tentang sakit, tentang duku, terhadap obat-obatan
tradisional.

5. Population anthropology, antropologi penduduk mempelajari tentang


pertumbuhan penduduk

6. Political anthropology, antropologi politik mempelajari dan menyelami


kejadian-kejadian dan gejala-gejala politik serta persaingan, dan kerja sama
antara kekuatan dan partai-partai politik di negara-negara yang sedang
berkembang
7. Anthropology in mental health, sub ilmu antropologi untuk psikiatri, penelitian
mengenai masalah latar belakang sosial budaya dan penyakit- penyakit jiwa

Anda mungkin juga menyukai