Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SUMBER DATA KEPENDUDUKAN

Disusun Oleh :
M.Rolan Rahmatilah (2021-01-13201-013)

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


STIKES EKA HARAP PALANGKARAYA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena dengan rahmat, karunia, serta perlindungannya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang Sumber Data Kependudukan ini dengan
baik, meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Saya berterima
kasih kepada Ibu yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita, mengenai Sumber Data
Kependudukan. Makalah ini telah saya susun dengan semaksimal
mungkin. Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Sumber Data
Kependudukam ini dapat memberikan sedikit informasi kepada
pembaca.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………….…………
BAB 1
PENDAHULUAN………………………………………………………
1.1 Latar Belakang………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah……………………………………….......
1.3 Tujuan penelitian……………………………………………

BAB 2 PEMBAHASAN
A. Apa maksud dan tujuan dari survey, sensus dan registrasi
penduduk.?………………………………………………………
B. Bagaimana cara melakukan survey, sensus dan registrasi
penduduk.?………………………………………………………
C. Apakah Perbedaan antara survey, sensus dan registrasi
penduduk.?………………………………………………………

BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN……………………………………………….….
SARAN……………………………………………….….

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sumber-sumber data kependudukan atau demografi yang pokok
adalah sensus, sistem registrasi kejadian-kejadian vital, registrasi
penduduk dan survey-survey terbatas atau survey center. Lain sumber
tambahan yang sering berguna adalah catatan-catatan dan dokumen-
dokumen instansi pemerintah. Diantara sumber-sumber ini, sensus
merupakan sumber data yang paling utama diberbagai negara terlebih
di negara-negara berkembang. Dewasa ini di negara-negara maju,
sistem registrasi kejadian, kejadian vital dan registrasi penduduk telah
berkembang cukup teratur sehingga memungkinkan reit vital dibanyak
negara maju diperoleh dengan menggunakan sumber ini sedangkan
dikebanyakan negara berkembang tradisi untuk memelihara secara
teratur sistem registrasi kejadian-kejadian vital dan registrasi
penduduk belum ada, kalaupun ada, sering tidak lengkap dan
keberadaannya perlu dipertanyanyakan. Karenanya di negara-negara
berkembang reit vital seperti reit kelahiran kasar (CBR) dan reit
kematian kasar (CDR) sering perlu diperkirakan secara tidak langsung
dengan menggunakan data sensus atau dari hasil-hasil survey terbatas.
Untuk mendapatkan data jumlah penduduk yang valid pada suatu
negara atau daerah dibuat sistem pengumpulan data penduduk, yaitu
Sensus Penduduk atau Cacah Jiwa digunakan untuk stuktur penduduk
dan dilaksanakan pada waktu tertentu. Registrasi Penduduk digunakan
untuk data penduduk yang dinamis dan dilaksanakan setiap saat dan
Survei Penduduk digunakan untuk data khusus mengenai karakteristik
penduduk dan dilaksanakan oleh instansi tertentu. Dalam hal ini
penulis mencoba untuk menjabarkan dan menguraikan sumber-sumber
data kependudukan seperti survey, sensus dan registrasi penduduk.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa maksud dan tujuan dari survey, sensus dan registrasi
penduduk.?
2. Bagaimana cara melakukan survey, sensus dan registrasi
penduduk.?
3. Apakah Perbedaan antara survey, sensus dan registrasi
penduduk.?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Untuk mengetahui maksud dan tujuan survey, sensus dan
registrasi penduduk
2. Untuk mengetahui proses atau cara melakukan survey,
sensus dan registrasi penduduk
3. Untuk mengetahui perbedaan dari survey, sensus dan
registrasi penduduk

BAB 2
PEMBAHASAN

A. SENSUS
Pencacahan penduduk atau enumeration, dan juga kadang –kadang
disebut cacah jiwa (dalam pelaksanaan kadang-kadang cacah
rumah tangga ) , mungkin mempunyai sejarah hampir setua sejarah
peradaban manusia. Ada beberapa petunjuk–petunjuk bahwa
pencacahan penduduk telah mulai dilakukan di Babylonia (south
western asia ) sebelum 3800 B.C. , di negeri Cina kira- kira pada
tahun 3000B.C. , dan di Mesir sekitar tahun 2500 B.C. dalam abad
ke16- 17 , beberapa kali sensus telah pula dilakukan di Sisilia Italia
dan Spanyol. Dimasa ini perhitungan jumlah penduduk pada
umumnya mempunyai hubungan dengan tujuan –tujuan militer dan
perluasan kerjaan, serta untuk maksud-maksud perpajakan. Sensus
sering pula dilaksanakan secara tak menyeluruh dan tak teratur
tergantung keperluan (Rusli,S, 1995: 25-27).
Sensus penduduk yang pada mulanya mempunyai tujuan yang
telah disebut dimuka , sejak abad ke 19 telah banyak berubah baik
dalam cakupan yang menjadi lebih luas dan ruang lingkup
peemanfaataan yang makin meluas pula. Berbagai aspek telah
dimasukkan dalam daftar pertanyaan sensus seperi migrasi,
karakteristik ekonomi , fertilitas dan mengenai jaminan sosial.
Dengan demikian memungkinkan tersedianya data mengenai
berbagai arakteristik penduduk yang penting yang pada gilirannya
dapat memenuhi kebutuhan lembaga- lembaga pemerintah dan non
pemerintah dan warga masyarakat umummnya (Rusli,S, 1995: 25-
27).
Perserikatan Bangsa–Bangsa yang menyadari pentingnya sensus
penduduk dalam rangka pembangunan sosial ekonomi negara –
negara aggota telah mensponsori program sensus penduduk
dunia ,masing –masing dalam tahun 1960 dan 1970. Hingga dalam
masa satu dekade terakhir kebanyakan negara – negara anggota
PBB telah melaksanakan sensus penduduk sedikitnya satu kali
(Rusli,S, 1995: 25-27).
Istilah “sensus” dalam paham modern mengandung makna
perhitungan penduduk yang mencakup wilayah suatu negara.
Sensus dilakukan dengan pencacahan langsung tiap orang / rumah
tangga. Dengan demikian suatu sensus penduduk merupakan suatu
usaha besar yang memerlukan banyak biaya dan tenaga (Rusli,S,
1995:25). Sensus atau cacah jiwa adalah proses pencatatan,
perhitungan, dan publikasi data demografis yang dilakukan
terhadap semua penduduk yang tinggal menetap di suatu wilayah
atau negara tertentu secara bersamaan (Utoyo B, 2009 : 27).
1. Tujuan Sensus Penduduk
 Mengetahui perkembangan jumlah penduduk dari periode ke
periode.
 Mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk di setiap
wilayah
 Mengetahui berbagai atribut sosial penduduk , seperti tingkat
kelahiran, kematian, dan migrasi serta berbagai faktor yang
mempengaruhinya (Supriyatna dkk, 2007:37).

2. Cara Pelaksanaan Sensus Penduduk


 Sensus de jure
Proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap
semua orang yang benar-benar tercatat bertempat tinggal di
suatu wilayah ,umumnya sesuai dengan kartu tanda
penduduk (KTP)
 Sensus de facto
Yaitu proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan
terhadap semua orang yang di temui oleh petugas ketika
dilaksanakan sensus (Utoyo B, 2009:27).

3. Ciri-Ciri Utama Sensus Penduduk


 Kesponsoran
Suatu sensus penduduk nasional resmi di sponsori dan di
selenggarakan oleh pemerintah tingkat pusat ( pemerintahan
nasional) walaupun kadang –kadang bekerja sama dengan
pemerintahan tingkat provinsi dan lokal.
 Teritorial yang terdefinisi dengan jelas
Cakupan teritorial pelaksanaan suatu sensus haruslah dengan
definsi yang jelas.
 Universalitas
Tiap anggota komunitas dalam cakupan sensus harus
termasuk dalam cakupan pencacahan tanpa ada yang
ketinggalan atau terjadi duplikasi.
 Simultanitas
Jumlah penduduk yang dicacah harus menunjuk pada waktu
tertentu dengan definisi yang jelas. Sejalan dengan ini data
yang di kumpulkan harus menunjuk pada periode waktu
tertentu dengan definisi yang jelas.
 Unit Individual
Dalam suatu sensus pencacahan dilakukan secara langsung
dan tidak mlalui registrasi.hal ini sekalipun mekanisme
pengumpulan informasi memberikan kemungkinan untuk
mencatat informasi bersama dari semua anggota rumah
tangga / keluarga / kelompok secara keseluruhan. Suatu
sensus bila cara pengumpulan dan pencatatan informasi
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat dibuat tabulasi
silang seperti halnya sensus dengan pencacahan individu.
 Komplikasi dan Publikasi
Paling sedikit komplikasi dan publikasi data harus dilakukan
menurut geografis wilayah dan semua variabel demografi
dasar hal mana merupakan bagian integral dari suatu sensus
penduduk (Rusli S, 1995: 28-29).

B. SURVEY
Survey adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui
jumlah penduduk tanpa menghitung keseluruhan penduduk yang
ada dalam suatu negara. Suatu survey dilakukan dengan
mengambil contoh-contoh yang dipilih dengan cara tertentu
kemudian dianalisa dan kesimpulannya berlaku untuk semua
penduduk dalam suatu negara. (Mu’in,Idianto.2004:79)
Ini berbeda dengan sensus yang diinformasinya dikumpulkan dari
seluruh populasi. Dengan demikian, penelitian survey adalah
penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang
pokok. (Effendi, sofian.Tukiran, 2012:03)
Berdasarkan tujuan, jenis penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu
penelitian murni dan penelitian terapan. Sedangkan jika dilihat dari
jenis data yang dikumpulkan, dikenal dengan penelitian kualitatif,
data kuantitatif, serta gabungan antara kualitatif dan kuantitatif
yang lebih dikenal dengan penelitian metode gabungan. Kemudian
dilihat dari tujuan penelitian dapat dibedakan kedalam tiga
tingkatan, yaitu deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Apabila
dilihat dari metode pendekatan, dapat dibedakan menjadi enam
jenis penelitian, yaitu (1) penelitian survey, (2) eksperimen, (3)
grounded research, (4) evaluasi, (5) penelitian kebijakan, (6)
analisis data sekunder. (Effendi, Sofian.Tukiran.2012:4)

Survey demografi pada dasarnya dapat dikelompokkan kedalam


tiga tipe, yaitu :
1. Survey bertahap tunggal ( Single Round Surveys )
2. Survey bertahap ganda ( Multi Round Surveys )
3. Survey bertipe kombinasi, yaitu kombinasi antara survey
bertahap tunggal atau survey bertahap ganda dengan sistem
registrasi.

Informasi demografi yang dikumpulkan melalui survey bertahap


tunggal diperoleh dengan cara mengajukan pertanyaan mengenai
berbagai kejadian demografi yang dialami seseorang di masa
lampau dalam periode tertentu. Sebagai contoh, kepada seorang
wanita diajukan pertanyaan : jumlah anak yang dilahirkan hidup,
dan berapa banyak diantaranya anak-anak yang dilahirkan hidup
itu masih hidup pada saat survey dilakukan.
(Rusli,Said.1995:33-34)
Dalam survey bertahap ganda dilakukan kunjungan berulang kali
kerumah tangga- rumah tangga dimana berbagai kejadian
demografi dalam interval waktu antar kunjungan dicatat seperti
kelahiran, kematian dan migrasi. Sedangkan survey bertipe
kombinasi selain berguna bagi penaksiran-penaksiran reit vital,
data yang dikumpulkan juga dapat menilai sejauh mana
kelengkapan dan dapat dipercayanya informasi demografi yang
dikumpulkan oleh sistem registrasi. (Rusli,Said.1995:33-34)

C. SISTEM REGISTRASI PENDUDUK

Sistem registrasi penduduk merupakan suatu sistem registrasi yang


dipelihara penguasa setempat dimana biasanya dicatat setiap
kelahiran, kematian, adopsi, kematian, perceraian, perubahan
pekerjaan, pekerjaan nama dan perubahan tempat tinggal (Rusli S,
1995:30-31). Data populasi berdasarkan registrasi penduduk yang
diperoleh dari catatan administrasi perangkat desa. Pada tingkat
regional dan nasional, data diperoleh dengan menambahkan satu
catatan kedalam catatan lain untuk semua penduduk desa.
Aktivitas ini( dilakukan oleh kementrian dalam negeri)
menggunakan pendekatan de jure (BPS, 2015) . Catatan di buat
bagi tiap individu, dan perubahan- perubahan dilakukan sekama
masa hidupnya. Sedangkan sistem registrasi kejadian kejadian vital
bertalian dengan regsitrasi seperti ke lahiran, kematian, kematian
janin, abortus, perkawinan dan perceraian. Perubahan nama,
perubahan pekerjaan, dan perubahan pekerjaan (migrasi ke dan
dari suatu daerah) tidak termasuk kedalam registrasi kejadian-
kejadian vital. Mengenai gerak penduduk antar Negara, pencatatan
orang-orang yang masuk kedalam dan keluar dari suatu Negara
dilakukan di pelabuhan-pelabuhan udara dan laut oleh pegawai-
pegawai tempat Imigrasi bagi setiap orang yang berangkat dan tiba
disediakan formulir yang harus di isi (Rusli S, 1995:30-31).

BAB 3
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari penjelasan yang telah disajikan sebelumnya dapat ditarik
kesimpulan bahwa Ilmu kependudukan adalah ilmu yang memepelajari
proses dan struktur masyarakat di suatu wilayah tertentu. Untuk
mendapatkan data jumlah penduduk suatu negara atau daerah dibuat
sistem pengumpulan data penduduk, yaitu Sensus penduduk.
Pertamabahan dan pengurangan jumlah penduduk di sebabkan karena
kelahiran, kematian dan migarsi. Ketiga faktor ini disebut dengan
komponen pertumbuhan penduduk. Selain ketiga faktor tersebut
struktur penduduk ditentukan juga oleh faktor yang lain misal
perkawinan dan perceraian.
Dalam ilmu kependudukan juga menjelaskan tentang registrasi
penduduk dan adanya survai, yang mana registrasi penduduk adalah
proses pencatatan penduduk yang dilakukan secara mandiri oleh warga
ketika terjadi perubahan-perubahan jumlah penduduk. Registrasi
Penduduk digunakan untuk data penduduk yang dinamis dan
dilaksanakan setiap saat dan Survei Penduduk digunakan untuk data
khusus mengenai karakteristik penduduk dan dilaksanakan oleh instansi
tertentu.
Survey dan sensus merupakan cara dari pemerintah untuk mengetahui
jumlah dari penduduknya dengan cara pendataan langsung. Sedangkan
sistem registrasi penduduk merupakan hal-hal yang diperlukan sebagai
arsip negara seperti halnya setiap kelahiran, kematian, adopsi,
kematian, perceraian, perubahan pekerjaan, pekerjaan nama dan
perubahan tempat tinggal dicatat.
Selain itu sensus, survey dan sistem registrasi penduduk memiliki
tujuan yang berbeda dimana survey memiliki tujuan untuk mengetahui
jumlah kepadatan penduduk, persebaran, dan mengetahui atribut osial
penduduk. Survey memiliki tujuan dan dibagi menjadi 2 hal yaitu
penelitian murni dan penelitian terapan. Dan yang terakhir registrasi
penduduk memiliki tujuan untuk mencatat, mendata dan proses untuk
registrasi penduduk seperti kelahiran, kematian, adobsi, kematian,
perceraian perubahan pekerjaan, perubahan nama dan perubahan
tempat tinggal.
Proses pelaksanaan dari sensus, survey dan registrasi penduduk
memiliki tahap yang cukup kompleks. Seperti yang diketahui bahwa
sensus dan survey langsung di data kerumah-rumah dan registrasi
penduduk lebih kepada masyarakat mendatangi instansi terkait dalam
prosesnya.

SARAN
Sensus, survey dan registrasi penduduk di Indonesia masih belum
menyeluruh karena biasanya hanya dilakukan di tempat atau daerah
yang sudah cukup terjangkau dan sudah terdapat cabang dari instansi
yang akan melakukan pendataan, namun di Indonesia banyak terdapat
warga negara yang masih hidupnya terisolir seperti suku-suku yang
masih tinggal di daerah pedalaman hutan. Sehingga data yang di
dapat di Indonesia kurang valid. Oleh sebab itu perlunya perbaikan
dari menejemen, fasilitas, IPTEK dan kemauan dari pemerintah
dalam mengelola masyarakatnya khususnya agar bisa mendapatkan
data yang valid dari seluruh daerah di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai