Anda di halaman 1dari 9

Nama : Tiatira Isti

NIM : 352015002
Teori Strukturasi Anthony Giddens
Manusia sebagai agen sosial yang berpengetahuan
Dalam teori ini , individu memainkan peran yang penting. Dalam teori ini, agen
dipahami sebagai subjek yang berpengetahuan dan cakap. Agen tahu apa yang ia
lakukan dan mengapa ia melakukannya. Menurut Giddens, semua tindakan adalah
bertujuan.Penekanan bahwa agen adalah berpengetahuan dan tindakan mereka
mengandung maksud dan tujuan adalah salah satu dari fondasi pemikiran Giddens.
Berkenaan dengan proses pembuatan keputusan, menurut Giddens, pelaku mungkin
mengkalkulasi resiko-resiko yang tercakup dalam melakukan tindakan sosial tertentu,
berkaitan dengan kemungkinan sangsi-sangsi atau yang sebenarnya diterapkan, dan ia
mungkin siap tunduk kepadanya sebagai harga yang mesti dibayar untuk
mendapatkan tujuan tertentu. Dalam teori ini, orang menggunakan analisis biayakeuntungan (cost-benefit analysis) agar bisa membuat sebuah keputusan. Jika
keuntungan untuk melakukan suatu tindakan lebih besar daripada biaya-biayanya,
maka tindakan tersebut akan dilakukan.

Manusia sebagai agen sosial yang memonitor lingkungan


Karena tidak seorang pelaku yang memiliki pengetahuan yang sempurna, maka
penting menentukan batasan-batasan kemampuan mengetahui dari manusia. Menurut
Giddens, kemampuan mengetahui pelaku selalu dibatasi di satu sisi oleh konsekuensi
tindakan yang tidak sadar, dan di sisi lain, oleh konsekuensi tindakan yang tidak
diketahui/tidak dimaksudkan (unintended consequences). Tindakan-tindakan tidak
sadar mungkin tidak tampak rasional, namun mereka diatur oleh sebagian perilaku
tidak sadar yang tidak bisa diatur seseorang. Tindakan-tindakan ini seringkali
diabaikan jika sesuai dengan masyarakat atau salah ucap sementara.
Konsekuensi-konsekuensi yang tidak diinginkan dari tindakan adalah lebih penting
bagi teori Giddens. Konsekuensi-konsekuensi ini adalah hasil dari aktivitas-aktivitas
yang memunculkan hasil yang berbeda dari yang diharapkan. Untuk memahami
konsekuensi-konsekuensi ini, penting untuk melihat hasil-hasil dari tindakan
ketimbang motif-motifnya. Giddens menggunakan contoh seorang pelaku yang
menghidupkan lampu. Motif di balik menghidupkan lampu ini adalah untuk
menerangi ruangan. Namun, konsekuensi lain dari tindakan ini adalah mengusir
pencuri. Pengusiran pencuri adalah konsekuensi yang tidak dimaksudkan. Dalam
contoh ini, kesimpulan bahwa tindakan pelaku tidak relevan adalah benar. Namun,
dalam situasi-situasi yang kompleks, konsekuensi-konsekuensi itu mungkin sangat
berpengaruh. Karena tindakan adalah hasil dari seorang individu (agen), maka ia
menjadi unsur yang penting dari pengaruh seorang individu terhadap masyarakat
Giddens menekankan individu sebagai agen manusia, ia menempatkannya sebagai bagian
dari proses pembuatan sejarah, ketimbang pembuat sejarah. Konsekuensinya, untuk
memahami teori Giddens, sangat penting memahami hubungan antara masyarakat dan
individu. Giddens menyebut hubungan ini dengan dualitas struktur. Ini akan diulas setelah
membahas tentang pengertian Giddens mengenai struktur.

Pengertian struktur sosial


Peran struktur dalam perubahan sosial. Giddens mendefinisikan struktur sebagai
aturan-aturan dan sumber-sumber yang dilibatkan secara berulang-ulang dalam
reproduksi sistem-sistem sosial. Struktur hanya ada dalam jejak-jejak memori, dasar
organis bagi kemampuan mengetahui dari manusia, dan seperti dikongkritkan dalam
tindakan.

Masyarakat

mempunyai

aturan-aturan

dan

sumber-sumber

yang

mempengaruhi perubahan sosial. Dan juga, aturan-aturan dan sumber-sumber ini bisa
dimodifikasi melalui proses restrukturasi masyarakat. Inilah dasar bagi dualitas
struktur.Giddens memandang struktur sosial sebagai ciri-ciri yang tidak dapat
diraba. Seorang tidak bisa memandang aturan-aturan atau sumber-sumber sebuah
masyarakat dengan sendirinya, hanya pengaruh-pengaruhnya saja yang bisa dipelajari.
Jadi, struktur ada hanya secara instan. Karena struktur dilibatkan dalam perubahan
sosial, maka keberadaannya sebagai entitas yang bisa diraba (dapat diukur) hanya
bersifat temprorer. Dengan kata lain, struktur tidak pernah statis, ia selalu
dimodifikasi.

Kegandaan struktur sosial


Dalam teori ini, Giddens menegaskan bahwa agensi manusia dan struktur sosial
berhubungan satu dengan lainnya, dalam satu cara, yang mana struktur merupakan
dasar bagi segala tindakan individu, dan tindakan-tindakan individu mereproduksi
struktur. Penyeimbangan ini disebut Giddens dengan dualitas struktur. Ini berarti
bahwa struktur sosial ada dalam bentuk tindakan dan modalitas yang berhubungan
dengan unsur-unsur struktural, bahkan juga berarti bahwa muatan-muatan unsur ini
dapat diubah ketika orang mengabaikan, menggantikan, atau mereproduksinya secara
berbeda.Pelaku yang refleksif menyajikan suatu simbol refleksi yang terus menerus,
entah itu sebagai seorang individu atau pun seorang teman.
Interaksi-interaksi yang merupakan hasil dari proses refleksi mempengaruhi satu
sama lainnya dan juga muatan struktur. Struktur didefinisikan sebagai pola-pola
tindakan dan tatanan virtual dari tindakan danmodalitas.
Tindakan-tindakan berlangsung dalam wilayah-wilayah struktural, yang secara formal
digambarkan sebagai: signification (pemaknaan), domination (dominasi)
danlegitimation (legitimasi). Wilayah-wilayah ini memiliki modalitas, yang seorang
dapat gambarkan sebagai media interaksi.

Struktur sosial merintangi individu individu


Unsur-unsur masyarakat yang dimaksud terbentuk melalui interaksi antar individu
yang terus berulang dan terbentuk sepanjang ruang dan waktu. Menurut Giddens,
seluruh sistem sosial, betapapun besar atau luasnya,mengekspresikan dan
terekspresikan dalam rutinitas kehidupan sosial sehari-hari,menengahi antara
kelengkapan-kelengkapan fisik dan indrawi dari tubuh manusia (2010a: 57).
Rutinitas kehidupan yang dimaksud disini merupakan interaksi yang berulang yang
dilakukan oleh setiap individu dalam ruang yang sama. Interaksi berulang tersebut
adalah praktik-praktik sosial yang dilakukan oleh individu dalam jangka waktu
tertentu. Dengan sifat struktur yang mengekang, struktur seringkali
diartikan sebagai hambatan bagi agen.
Struktur sosial memampukan individu individu
Menurut Giddens, setiap interaksi atau tindakan yang berulang dan terpola akan
menghasilkan struktur. Kualitas dari struktur ini akan ditentukan oleh modalitas. Yang
disebut struktur di sini adalah hukum, aturan dan kebiasaan hidup.
Di

dalam

masyarakat,

ada

tiga

interaksi

yaitu, komunikasi, kekuasaan dan sangsi.Dalam


adalah kerangka

penafsiran (intepretive

pemaknaan sebagai langkah berikutnya.

sosial
hal

scheme)

yang

sangat

komunikasi,
yang

akan

dominan
modalitas

menghasilkan

Penyebab produksi sosial


Menganalisis struktur sistem sosial berarti mengkaji mode-mode tempat diproduksi
dan direproduksinya sistem-sistem seperti itu dalam interaksi yang didasarkan pada
aktivitas-aktivitas utama agen-agen di temapat tertentu yang menggunakan aturanaturan dan sumberdaya-sumberdaya dalam konteks tindakan yang beraneka ragam.
Struktur tidaklah bersifat eksternal bagi individu-iddividu, sebagai jejak-jejak memori
dan seperi yang diwujudkan dalam praktek-praktek sosial, namun dalam pengertian
tertentu ia lebih bersifat internal bukannya eksternal bagi aktivitas-aktivitasnya
dalam pengertian Durkheim dengan fakta sosial. Struktur tidak disamakan dengan
kekangan namun selalu mengekang dan membebaskan. Tentu saja hal ini tidak
mencegah sifat-sifat terstruktur sistem sosial untuk melebar mauk ke dalam ruang dan
waktu di luar kendali aktor-aktor individu, juga tidak ada kompromi terhadap
kemungkinan-kemungkinan bahwa teori sistem sosial para aktor dibantu ditetapkan
kemabali dalam aktivitasaktivitasnya bisa merealisasikan sistem-sistem itu.
Penyebab reproduksi sosial
Reproduksi atas struktur sosial yang ada, bukanlah tanpa disertai adanyaperubahan.
Perubahan menjadi hal yang selalu mengikuti reproduksi sosial betapapunkecilnya
perubahannya. Munculnya gagasan intropeksi dan mawas diri (reflexivemonitoring of
conduct ) dari Giddens menyatakan pelaku dapat memonitortindakannya dimana
terbentuk daya refleksifitas dalam diri pelaku untuk mencarimakna/nilai dari
tindakannya tersebut kemudian agen mengambil jarak dari strukturakhirnya meluas
hingga berlangsung derutinasi.Derutinisasi adalah gejala dimanaschemata yang
selama ini menjadi aturan dan sumberdaya tindakan serta praktiksocial dianggap tidak
lagi dapat untuk dipakai sebagai prinsip pemaknaan danpengorganisasian praktik
social sehingga terjadi tindakan yang menyimpang darirutinitas.Akhirnya muncul
keusangan struktur dikarenakan semakin banyaknya agenyang mengadopsi kesadran
diskursif dan mengambil jarak dengan struktur, makadibutuhkan perubahan struktur
agar lebih sesuai dengan praktik sosial yang terusberkembang secara baru.

Kerangka pikir Teori Anthony Gidens


Sebagai seorang teoretisi , Giddens sangat berpengaruh di Amerika Serikat , dan juga
di bagian bagian lain dunia .mManeriknya , karyannya kurang disambut baik di
negerinya sendiri di Inggris Raya dibanding di tempat lain . Giddens adalah sebuah
kekuatan dalam teori sosiologi selama tiga dasa warsa . Selain itu , dia memainkan
peran yang mendalam untuk membentuk sosiologi inggris kontemporer. Kerangka
berpikir Giddens dalam bidang ilmu-ilmu sosial berbeda dengan kerangka berpikir
para teoritikus ilmu-ilmu sosial seperti Talcott Parsons, Karl Marx, dan Levi-Strauss,
walaupun sebenarnya kerangka berpikir Giddens dibangun berdasarkan pemahaman
Giddens melalui kritikan-kritikan terhadap teori fungsionalisme, marxisme, dan
strukturalisme. Menurut Giddens (1984: 12-20) dalam perspektif ilmu-ilmu sosial
pemahaman dinamika masyarakat selalu dikaitkan dengan ruang dan waktu, dan
pelaku dan tindakan pelaku. Pandangan Erving Goffman dan Talcott Parsons
tentang pengertian pelaku dan tindakan pelaku.
Analisis teori Integratif Anthony Gidens dalam kasus tertentu
Perubahan-perubahan masyarakat dipengaruhi oleh institusi-institusi yang eksis dalam
suatu masyarakat dan bagaimana para agen menggunakannya. Institusi-institusi ini
merupakan praktik-praktik yang dilakukan secara rutin yang digunakan oleh para
agen untuk menciptakan perubahan sosial. Sebagian institusi berada dalam suatu
tempat yang mempengaruhi migrasi. Diskriminasi memaksa sebagian orang untuk
kembali tanah airnya. Ancaman diskriminasi yang konstan ini menyebabkan banyak
orang bermigrasi dari tempat-tempat yang subur, dengan menciptakan putusanputusan migrasi yang tidak rasional.
Institusi kedua yang mempengaruhi migrasi adalah serangkaian jaringan antara
masyarakat yang berada di luar tanah airnya serta teman-teman dan anggota keluarga
yang bertempat di wilayah nenek moyang mereka. Jaringan-jaringan ini menyediakan
serangkaian informasi yang membantu para calon migran untuk memutuskan kalaukalau migrasi akan meningkatkan fungsi utilitasnya.
Rangkaian institusi terakhir yang mempengaruhi migrasi adalah geopolitik. Relasirelasi geopolitik menyuburkan hubungan-hubungan antara negara-negara. Hubungan-

hubungan antar-negara meningkatkan migrasi karena interaksi dan konektivitas yang


bertambah. Contoh dari proses ini adalah migrasi antara Rusia dan Asia Tengah dan
migrasi antara Amerika Serikat dan Meksiko.
. Giddens menekankan bahwa wilayah-wilayah adalah unik dan membentuk ulang
masyarakat dalam cara-cara yang berbeda. Oleh karena itu, dalam kaitan dengan
migrasi penting untuk melihat serangkaian faktor-faktor tempat asal dan tujuan yang
unik yang mempengaruhi migrasi.

SUMBER
Ritzer,George.2012.Teori

Sosiologi

Klasik

Sampai

perkembangan

terakhir

posmodern.Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Giddens , Anthony .2009.Problematika Utama DalamTeori Sosial Aksi , Struktur dan


kontradiksi dalam analisis sosial .Yogyakarta:PUSTAKA PELAJAR
http://bangrusli.blogspot.co.id/2011/06/teori-strukturasi-giddens.html Tanggal 21 Juni 2016
Pukul 13.05
http://www.kompasiana.com/reza.rustam/anthony-giddens-suatupengantar_55101050813311d538bc618e Tanggal 21 Juni 2016 Pukul 13.05
etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/87652/.../S2-2015-305792-introduction.pdf Tanggal 21
Juni 2016 Pukul 13.05

Anda mungkin juga menyukai