Anda di halaman 1dari 4

SISTEM KEKERABATAN DAN ORGANISASI SOSIAL

Heldi Prasetya (3601420076)

A. SISTEM KEKERABATAN

Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang
mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan. Yang termasuk ke dalam anggota
kekerabatan adalah ayah, ibu, anak-anak, menantu, cucu, kakak, paman, bibi, kakek-nenek,
dan seterusnya.Suatu perkawinan membuat dua kelompok kerabat besar bergabung menjadi
satu. Hubungan ini tidak terbatas dalam bidang kekeluargaan saja, tetapi juga kadang-kadang
dalam bidang sosial, budaya, ekonomi, bahkan politik.Dalam masyarakat dimana pengaruh
industrialisasi sudah masuk mendalam,tampak bahwa fungsi kesatuan kekerabatan yang
sebelumnya penting dalam banyak sektor kehidupan seseorang,biasanya mulai berkurang dan
bersamaan dengan itu adat istiadat yang mengatur kehidupan kekerabatan sebagai kesatuan
mulai mengendor. Namun masih banyak sekali masyarakat di Afrika,Asia,Amerika,dan
Oseania,yang berdasarkan pertanian dengan suatu kebudayaan agraris. Sejak masa
pertengahan abad 19,para ahli antropologi telah banyak membuat analisis mengenai beragam
sistem kekerabatan yang ada di dunia, para ahli itu seperti J.J Bachofen, L.H Morgan, E.B
Taylor, dan sebagainya. Dengan demikian telah timbul kesadaran antara ahli sosial bahwa
bentuk masyarakat keluarga inti berdasarkan monogami seperti lazimnya dalam masyarakat
Eropa Barat,bukan satu-satunya kemungkinan bentuk sistem kekerabatan di dunia. Di
samping prinsip keturunan bilateral seperti yang lazim dalam hubungan kekerabatan di
Eropa Barat,ada juga prinsip keturunan patrilineal, yaitu prinsip menghitung hubungan
keturunan hanya melalui kerabat pria, prinsip matrilineal,yaitu prinsip yang menghitung
hubungan keturunan hanya melalui kerabat wanita, dan juga prinsip-prinsip keturunan
bilenial dan ambilineal.
L.H Morgan menemukan suatu metode penelitian sistem kekrabatan yang sangat penting,
yaitu bahwa berbagai sistem kekerabatan itu erat kaitanya dengan sistem istilah kekerabatan.
Suatu sistem kekerabatan tertentu dengan suatu struktuk tertentu sehingga untuk membuat
suatu deskripsi mengenai sistem kekerabatan suku bangsa yang bersangkutan, seorang
peneliti pertama-tama harus mencatat semua istiliah kekerabatan dalam bahasa suku bangsa
tersebut. Dalam tulisan-tulisan etnografi zaman sesudah Morgan, kita memang melihat bahwa
daftar istilah-istilah kekerabatan tidak pernah ketinggalan. Dalam dekripsi-deskripsi etnografi
mengenai beragtam suku bangsa di seluruh dunia, para ahli antropologi juga banyak menaruh
perhatian terhadap organisasi dan susunan masyarakat komunitas desa dan komunitas kecil.
Berkaitan dengan itu persoalan yang telah banyak mendapat perhatian, yaitu seperti persoalan
pembagian kierja dalam komunitas berbagai aktivitas kerja sama atau gotong royong dalam
komunitas,hubungan dan sikap antara pemimpin dan pengikut dalam komunitas,cara-cara
penggantian pimpinan dan juga soal wewenang kepemimpinan dan kekuasaan pemimpin.
Erat sangkut-pautnya dengan itu, para ahli antropologi banyak meneliti mengenai
penggolongan masyarakat dalam golongan-golongan horizontal yang seolah-olah berlapis-
lapis dengan golongan yang masing-masing dipandang lebih tinggi atau lebih rendah
daripada golongan lain.

B. ORGANISASI SOSIAL

Organisasi sebagai sistem yang menciptakan dan menjaga lingkungan didalamnya memuat
interaksi manusia yang kompleks (baik antar individu maupun dalam kelompok). Organisasi
harus dipandang sebagai hubungan antara perilaku manusia dan konteksnya. Dengan
demikian, perilaku organisasi difokuskan pada kelompok sebagai suatu sistem.Situasi
kehidupan sehari-hari dengan peran di panggung ketika menganalisis perilaku inter personal
manusia dalam organisasi. Diatur oleh serangkaian regulasi yang dapat menentukan apa yang
boleh, harus, dan tidak boleh dilakukan individu dalam organisasi tersebut. Pembagian peran
dan status sosial yang mapan diantara anggotanya. Struktur yakni arena yang memungkinkan
dan membatasi individu untuk melakukan aksi. Setiap kehidupan masyarakat diorganisasi
atau diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai macam kesatuan di dalam
lingkungan tempat individu hidup dan bergaul dari hari ke hari. Kesatuan sosial yang paling
dekat dan mesra adalah kesatuan kekerabatannya, yaitu keluarga inti yang dekat dan kerabat
lain. Kemudian ada kesatuan-kesatuan di luar kaum kerabat, tetapi masih dalam lingkungan
komunitas. Karena tiap masyarakat manusia dan juga masyarakat desa, terbagi ke lapisan-
lapisan,maka tiap orang di luar kaum kerabatnya menghadapi lingkungan orang-orang yang
lebih tinggi daripadanya dan yang sama tingkatnya. Di antara golongan terakhir ini ada
orang-orang yang dekat padanya dan ada pula orang-orang yang jauh padanya.

Organisasi sosial berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan


bangsa dan negara.Berdasarkan macam atau bidang kegiatannya, organisasi sosial di dalam
masyarakat dapat dikelompokkan atas bidang-bidang berikut.

1. Dalam bidang pendidikan, antara lain sekolah, lembaga pendidikan luar sekolah,
universitas, dan organisasi profesi pendidikan.

2. Dalam bidang kesejahteraan sosial, antara lain panti asuhan, pemondokan anak-anak
terlantar, dan panti jompo.

3. Dalam bidang kesehatan, antara lain yayasan-yayasan kesehatan, rumah sakit, dan balai-
balai pengobatan.

4. Dalam bidang keadilan, misalnya lembaga-lembaga bantuan hukum.


SUMBER
https://www.tokoislam.co.id/pengertian-sistem-kekerabatan-dan-organisasi-sosial/
Koentjaraningrat. 2015. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: RinekaCipta.

Anda mungkin juga menyukai