Anda di halaman 1dari 1

Sistem kemasyarakatan suku Minangkabau

1. Golongan bangsawan

Memiliki kedudukan yang tinggi dalam masyarakat dan sering mendapat


kemudahan dalam segala urusan, misalnya : memperolah uang jemputan yang
tinggi jika menikah, boleh tidak memberi belanja kepada isterinya dan anaknya,
memperoleh gelar kebangsawanan juga. Ia boleh kawin dengan/dari kelas mana
saja.

Sebaliknya seorang wanita bangsawan dilarang kawin dengan seorang laki-laki


biasa, apalagi kelas terendah. Yang termasuk golongan bangsawan ialah orang-
orang yang mula-mula datang dan mendirikan desa-desa di daerah Minangkabau.
Karena itu mereka disebut sebagai urang asa (orang asal).

2. Golongan orang biasa

Adalah orang-orang yang datang kemudian dan tidak terikat dengan orang asal,
tetapi mereka bisa memiliki tanah dan rumah sendiri dengan cara membeli.

3. Golongan ternedah

Adalah orang-orang yang datang kemudian dan menumpang pada keluarga-


keluarga yang lebih dulu datang dengan jalan menghambakan diri. Oleh karena itu
golongan ini menduduku kelas yang terbawah.

Menurut konsepsi orang Minangkabau, perbedaan lapisan sosial ini dinyatakan


dengan sitilah-istilah sebagai berikut :

1. Kamanakan tali pariuk, yaitu keturunan langsung dari keluarga urang asa.

2. Kamanakan tali budi, yaitu para pendatang tetapi kedudukan ekonomi dan
sosialnya sudah baik, sehingga dianggap sederajad dengan urang asa.

3. Kamanakan tali ameh, yaitu para pendatang baru yang mencari hubungan
keluarga dengan urang asa, tetapi telah dapat hidup mandiri.

4. Kamanakan bawah lutuik yaitu orang yang menghamba pada orang asa.

Anda mungkin juga menyukai