Puji Syukur kita panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Dengan membuat tugas ini kami harapkan para mahasiswa dapat terbantu dan
menjadi lebih memahami mengenai makalah.
Sosiologi merupakan cabang dari ilmu sosial yang memiliki objek kajian
manusia yang hidup dalam suatu kelompok yang disebut masyarakat. Manusia
adalah makhluk sosial yang bersifat fungsional dan dinamis, maka masyarakat
merupakan rangkaian antarelemen sosial yang membentuk satu kesatuan kerja dalam
rangka mendukung kelangsungan hidup masyarakat itu sendiri. Adapun hubungan
antarelemen sosial adalah hubungan keterkaitan yang jika salah satu elemen sosial
mendapatkan permasalahan, maka permasalahan tersebut akan berpengaruh pada
elemen lain.
1.3 Tujuan
4. Untuk mengetahui tentang masalah sosial yang sering terjadi di dalam masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
REALITAS SOSIAL Realitas sosial adalah kenyataan yang dapat kita lihat
dalam kehidupan manusia yang terwujud sebagai hasil hubungan yang terjalin di
antara sesama manusia Untuk dapat melihat realitas sosial manusia, berikut ini akan
diuraikan satu per satu bentuk kesatuan manusia. Konsep-konsep realitas sosial yang
dipelajari oleh sosiologi adalah:
1. Keluarga Keluarga merupakan satuan sosial terkecil yang terdiri atas suami,
istri, dan anak-anak. Ketiga unsur itu dipersatukan oleh ikatan perkawinan, darah,
atau adopsi yang membentuk satu rumah tangga. Satu sama lain berinteraksi dengan
perannya masing-masing sebagai anggota keluarga. Selanjutnya, melalui keluarga
mereka mempertahankan sekaligus menciptakan kebudayaan. Keluarga termasuk
gejala sosial yang bersifat universal. Artinya, dalam masyarakat apa pun akan
dijumpai adanya kesatuan social yang disebut keluarga. Karenanya, Robert M.Z.
Lawang (1985) membuat empat karakteristik keluarga, yaitu:
2. Para anggota keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga.
Fungsi keluarga menurut Paul B. Horton dan Chester L Hunt (1996) adalah sebagai
berikut.
3. Fungsi sosialisasi Keluarga melakukan sosialisasi nilai dan norma sosial pada
anak.
b. Keluarga besar, adalah bentuk keluarga , baik tunggal maupun berdasarkan bentuk
perkawinan jamak (poligami) yang terdiri dari seorang Bapak, beberapa orang ibu
atau kebalikannya, atau ditarik dari satu keturunan dengan seluruh keturunannya.
Tugas Keluarga adalah:
2. Masyarakat
a) Harus ada kelompok (kesatuan atau kolektivitas manusia) yang relatif tetap.
b) Telah berjalan dalam waktu yang cukup lama dan bertempat tinggal dalam daerah
tertentu.
g) Akibat dari hidup bersama dalam jangka waktu yang lama itu menghasilkan
kebudayaan berupa sistem nilai, sistem ilmu pengetahuan dan kebudayaan
kebendaan. Suatu masyarakat dapat dikatakan sebagai community (masyarakat
setempat) apabila memiliki syarat-syarat sebagai berikut. Adanya beberapa rumah
atau rumah tangga yang terkon sentrasi di suatu wilayah geografis tertentu.
Warganya memiliki taraf interaksi sosial yang terinter grasikan. Adanya rasa
kebersamaan, yang tidak perlu didasarkan pada hubungan kekerabatan.
3. Komunitas
Komunitas adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat
hubungan sosial tertentu. Unsur-unsur komunitas meliputi :
2. Klik (Clique), yaitu kelompok kecil yang terbentuk dari suatu kelompok yang
lebih besar, karena frekuensi hubungan yang relative tinggi atau sering bertemu.
Contoh, Sekelompok siswa di kelas.
3. Cressive Group, yaitu kelompok yang timbul karena reaksi spontan, terbentuk
karena ketidaksengajaan, memiliki kepentingan yang sama dan tujuan yang sama,
serta tempat tinggal yang berdekatan. Contoh Rukun tetangga.
4. Partai, yaitu kumpulan orang yang mempunyai asas, haluan dan tujuan yang
sama. Tujuan yang dicapai oleh partai adalah untuk kepentingan para anggotanya
(public goals) dan bukan tujuan perorangan (private goals). Contoh, Partai Keadilan
Sejahtera, Partai Nasional Indonesia dan partai-partai politik peserta pemilu lainnya.
6. Publik, secara umum artinya khalayak ramai. Jumlah dan bentuknya serupa
dengan massa.
a) Kerumunan
b) Massa
a) Kelompok Statistik
b) Kategori sosial
c) Kelompok sosial
d) Kelompok formal
3. Kelompok utama (Primary group) Hubungan antar individu dalam kelompok yang
sangat erat, mereka saling mengenal dan saling berhubungan langsung (face to face)
sehingga sering disebut kelompok tatap muka (face to face group). Contoh keluarga
luas. 4. Kelompok Sekunder (Secondary Group) Hubungan antar individu dalam
kelompok ini hampir tidak ada, Kalaupun ada longgar sekali. Setiap anggota masih
mengingat kepentingan sendiri. Hubungan ini terjadi karena adanya pamrih dan
perhitungan laba rugi. Contoh kehidupan masyarakat di pasar. d. Kelompok Menurut
Sifat dan Skup Aktivitasnya Kelompok ini berdasarkan sifat yang dimiliki oleh setiap
anggota kelompok dan lingkup aktivitas dari pada kelompok ini. Biasanya kelompok
ini didasarkan pada sifat dan aktivitas kekeluargaan.
1. Kelompok kerukunan Kelompok ini terdapat sifat rukun dan guyub seperti
paguyuban. Dalam berbagai bidang anggota-anggota kelompok tidak mempunyai
pamrih tertentu. Dalam adat Jawa ada istilah “pirukunan” misalnya “nyumbang” dan
tidak mengutamakan untung dan rugi. Contoh, kerabat, marga dan keluarga.
4. Kelompok Kami atau Kelompok Dalam (In group) Pada kelompok ini individu
mengidentifikasikan dirinya berdasarkan kepentingan. Misalnya seorang individu di
dalam suatu desa secara tidak langsung menjadi anggota kelompok kami yang
dilawankan dengan warga desa lain sebagai kelompok lainnya.
5. Kelompok Mereka atau Kelompok Luar (Out group) Sifat dalam anggota out
group selalu ditandai dengan suatu perbedaan atau lebih sering dengan pertentangan
(antagonisme) dan rasa antipati (tidak suka). Contoh dalam pertandingan sepak bola,
terdapat kelompok luar yaitu kelompok dari lawan.
6. Formal Group Sifat dari kelompok ini adalah resmi, maksudnya memiliki
peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh para anggotanya untuk mengatur
hubungan di antara mereka. Setiap anggota memiliki kedudukan, tugas dan
kewajiban seperi yang diatur dalam peraturan yang diciptakan. Contoh, OSIS.
7. Informal Group Informal Group adalah kelompok orang yang secara fisikmenjadi
anggota kelompok tersebut. Contoh setiap siswa di sekolah adalah anggota Osis atau
siswa berada dikelas X.1 menjadi anggota kelas X.1.
9. Suku bangsa Suku Bangsa adalah gabungan sosial yang didasarkan pada
kesadaran akan kesamaan identitas, asal-usul, sejarah, tempat dan perbedaan
kebudayaan. Contoh suku Aceh, Suku Sunda
a. Pendekatan Fungsional
Menurut Cohen, sistem sosial selalu berjalan seperti:
Nilai dan norma sosial merupakan unsur yang mendasari kehidupan sosial
Sistem sosial terbentuk karena ada komitmen
Sistem sosial didasari oleh solidaritas warga masyarakatnya
Sistem sosial didasari oleh adanya kerjasama
Sistem sosial cenderung bertahan lama
Sistem sosial selalu bertahan pada konsensus
Sistem sosial cenderung untuk berintegrasi
Dalam sistem sosial menuntut adanya otoritas (kewenangan) dan
legitimasi (pengakuan)
Hubungan antara manusia satu dan lainnya disebut interaksi. Dengan demikian,
terdapat tiga persyaratan untuk membentuk masyarakat yaitu:
Manusia memiliki dua keinginan yang selalu melekat di dalam dirinya, yaitu
keinginan untuk menyatu dengan alam lingkungannya dan keinginan untuk menyatu
dengan manusia lain dalam rangka memudahkan proses hidupnya. Dengan demikian,
manusia memiliki kecenderungan untuk bersatu agar bisa saling berhubungan.
Hubungan antara manusia satu dan lainnya tersebut disebut interaksi. Dari interaksi
akan menghasilkan produk-produk interaksi, yaitu tata pergaulan yang berupa nilai
dan norma yang berupa kebaikan dan keburukan dalam ukuran kelompok tersebut.
Selain nilai, juga terdapat norma sebagai petunjuk arah untuk menentukan antara
perilaku yang boleh dilakukan dan yang dilarang.
Sistem artinya hubungan saling terkait antarabagian satu dan bagian lainnya
yang berfungsi melakukan suatu mekanisme kerja untuk mencapai tujuan tertentu.
Jika salah satu elemen atau komponen mengalami kerusakan fungsi dan peran, maka
akan berpengaruh rusak komponen secara keseluruhan.
Dalam pandangan ilmu-ilmu sosial, sistem sosial diartikan sebagai hubungan
antara bagian-bagian (elemen-elemen) di dalam kehidupan masyarakat terutama
tindakan-tindakan manusia, lembaga sosial, dan kelompok-kelompok sosial yang
saling memengaruhi. Hubungan antar elemen tersebut selanjutnya menghasilkan
produk-produk interaksi itu sendiri, yaitu nilai-nilai dan norma-norma sosial yang
keadaannya selalu dinamis.
D. Kelompok Sosial
Kelompok sosial merupakan akibat dari konsekuensi dari kedudukan
manusia sebagai makhluk sosial yang selalu berkecenderungan berkelompok
dengan manusia lainnya. Kelompok sosial mencakup pemilahan kelompok
manusia atas dasar persamaan dan perbedaan karakter, watak, ciri, tujuan,
kesukaan, dan sebagainya.
E. Dinamika Sosial
Dinamika sosial merupakan salah satu penelaah sosiologi yang
membahas tentang perubahan-perubahan yang terjadi di dalam kehidupan
masyarakat. Objek pembahasan ini meliputi:
1. Pengendalian sosial
Alat-alatnya berupa nilai-nilai dan norma yang dilengkapi unsur
kelembagaan.
2. Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosial diakibatkan kecenderungan manusia yang selalu
ingin menyimpang dari tatanan tingkah laku.
3. Mobilitas sosial
Mobilitas sosial merupakan peristiwa sosial dimana individu atau
kelompok berpindah kelas sosial satu ke lapisan sosial lainnya baik
mengarah pada gerak sosial dari lapisan sosial bawah bergerak ke atas
atau sebaliknya.
4. Perubahan sosial
Perubahan sosial yang dikehendaki sering direncanakan melalui program-
program tertentu yang disebut pembangunan, sedangkan perubahan yang
tidak dikehendaki biasanya berasal dari faktor luar.
8
a. Kemiskinan
Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup
memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga
tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok
tersebut.
b. Kejahatan
Penyebab munculnya kejahatan karena tidak terpenuhinya kebutuhan/hak-
haknya.
c. Disorganisasi keluarga
Jika fungsi keluarga sudah tidak berjalan sesuai dengan norma dan nilai
keluarga yang bersangkutan, maka keluarga tersebut mengalami
disorganisasi.
d. Masalah remaja
Masalah remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya, karena pada
periode itu, seseorang meninggalkan tahap kehidupan anak-anak , untuk
menuju ke tahap selanjutnya yaitu tahap kedewasaan. Masa ini dirasakan
sebagai suatu krisis karena belum adanya pegangan, sedangkan
kepribadiannya sedang mengalami pembentukan. Pada waktu itu dia
membutuhkan bimbingan terutama dari orang tuanya.
e. Peperangan
Peperangan mungkin merupakan masalah sosial paling sulit dipecahkan
sepanjang sejarah kehidupan manusia. Peperangan merupakan satu bentuk
pertentangan dan juga suatu lembaga kemasyarakatan. Bentuk pertentangan
diakhiri dengan suatu akomodasi.
9
f. Kelainan seksual
Homoseksual adalah seseorang yang cenderung mengutamakan orang
yang sejenis kelaminnya sebagai mitra seksual. Kecenderungan untuk
mengubah karakteristik seksualnya terjadi akibat konflik batiniah yang
menyangkut identitas diri yang bertentangan dengan identitas sosial.
g. Masalah kependudukan
Tujuan utama dari suatu proses pembangunan adalah untuk secara
bertahap meningkatkan produktivitas dan kemakmuran penduduk secara
menyeluruh.
h. Masalah gender
Di dalam struktur masyarakat tradisional terdapat kultur di mana peran
wanita selalu dimarginalkan, diinferiorkan, berbeda dengan kaum laki-laki
yang selalu memiliki peran dan kedudukan yang lebih superior dibandingkan
dengan kaum wanita.
i. Masalah kekerasan
Pada masa lalu kekerasan justru dianggap sebagai salah satu alat untuk
menciptakan kedisiplinan di dalam lembaga sosial tertentu. Akan tetapi,
dalam struktur masyarakat modern yang demokratis, dengan isu hak asasi
manusia (HAM), kekerasan ditempatkan sebagai salah satu bentuk
penyimpanan dan pelanggaran HAM.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Keluarga
2. Masyarakat
3. Komunitas
4. Perkumpulan /Asosiasi
Konstruksi Sosial
Dari sistem sosial ini, tidak bisa dipungkiri bahwa masalah sosial pasti akan terjadi.
Ketidakadilan sosial ini sendiri bersumber pada ketimpangan sosial yang melahirkan
tingkah laku orang-orang yang tidak memperoleh dari keinginannya untuk
melakukan tindakan melawan nilai dan norma.
Daftar Pustaka
ArtikelSiana.2015.PengertianMasyarakatMenurutDefinisiParaAhli.
(online),https://www.artikelsiana.com/2015/06/para-ahli-pengertian-
masyarakat-definisi.html#. diakses pada tanggal 2 September 2019