Anda di halaman 1dari 22

Lingkungan Alam dan Kebudayaan dan Masyarakat

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Sosiologi
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA

Disusun oleh:
Kelompok 4

Isma Ahya Sofia 111501500000


M. Robby Firmasnyah 111501500000
Nurshelina Rahmani 11150150000065

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH & KEGURUAN

UIIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah atas rahmat dan berkahNya sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Lingkungan Alam dan Kebudayaan
dan Masyarakat” sebagai salah satu pemenuhan tugas mata kuliah Kapita Selekta
Sosiologi.
Selanjutnya penyusun mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr.
Rusmin Tumanggor, MA selaku dosen pengampu mata kuliah ini karena telah
memberikan pengarahan dalam penyusunan makalah ini serta ucapan terimakasih
kepada reka-rekan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan sehingga
penyusun memohon maaf dan mengharapkan kritik dan sarannya dengan harapan
agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Dan semoga Allah memberi
rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah membantu.Aamiin ya
Robbal ‘Alamiin.

Jakarta, 4 Oktober 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Manfaat ........................................................................................................ 2
D. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Hakekat Manusia sebagai Obyek dan Subyek Lingkungan ......................... 3
B. Manusia, Lingkungan Alam dan Lingkungan Sosial Budaya ...................... 3
C. Pengaruh Timbal Balik Antara Kondisi Lingkungan Alam dan Lingkungan
Sosial Budaya ...................................................................................................... 4
1. Pengaruh Timbal Balik Antara Manusia dan Lingkungan Alam ............. 4
2. Pengaruh Timbal Balik Antara Manusia dan Lingkungan Sosial Budaya 8
D. Pengertian Kebudayaan ................................................................................ 9
E. Unsur-Unsur Kebudayaan .......................................................................... 10
F. Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat ........................................................ 11
G. Sifat Hakikat Kebudayaan.......................................................................... 13
H. Kepribadian Dan Kebudayaan ................................................................... 14
BAB III ................................................................................................................. 17
PENUTUP ............................................................................................................. 17
A. Kesimpulan ................................................................................................ 17
B. Saran ........................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara
dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya
memerlukan lingkungan. Manusia hidup Pastimempunyai hubungan dengan
lingkungan. Secara almiah manusia pasti berinteraksi dengan lingkungannya.
Perlaukan manusia terhadap lingkungan sangat menentukan keramahan
lingkungan terhadap kehidupanya sendiri. Manusia bisa memanfaatkan
lingkungan namun manusia sendiri juga harus sadar agar selalu memelihara
lingkungan juga sehingga tingkat kemanfaatnya tetap terjaga bahkan bisa di
tingkatkan lagi. Bagaimana manusia menyikapi dan mengelola lingkungan
yang pada akhirnyaakan mewujudkan pola-pola peradaban dan kebudayaan.
Lingkungan hidup tidak bisa dipisahkan dari ekosistem. Lingkungan
hidup pada dasarnya adalah suatu sistim kehidupan tatanan ekosistem, dan
manusia adalah bagian dari ekositem tersebut. Lingkungan dapat pula
berbentuk lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan amat penting bagi
kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat di manfaatkan
oleh manusia untuk mencukupi kebuutuhan manusia, karena lingkungan
memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk
mendukungkehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya arti penting
lingkunagan bagi manusia karena lingkungan merupakan tempat hidup
manusia, lingkungan memberi sumber sumber penghidupan manusia,
lingkungan mempengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang
mendiaminya.
Kebudayaan sebenarnya secara khusus dan secara teliti dipelajari oleh
antropologi budaya. Akan tetapi, walaupun demikian, seorang yang
memperdalam tentang sosiologi sehingga memusatkan perhatiannya terhadap
masyarakat, tak dapat menyampingkan kebudayaan dengan begitu saja karena

1
dikehidupan nyata , keduanya tak dapat dipisahkan dan selamanya merupakan
dwi tunggal . Sebagaimana telah diuraikan dalam bab I yang berjudul
pendahuluan, masyarakat adalah yang hidup bersama yang menghasilkan
kebudayaan dengan demikian, tak ada masyarakat yang tidak memiliki
kebudayaan dan sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai
wadah dan pendukungnya. walaupun secara teoritas dan untuk kepentingan
analistis, kedua persoalan tersebut dapat dibedakan dan dipelajari secara
terpisah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa hakekat manusia sebagai obyek dan subyek lingkungan ?
2. Apa hubungan manusia, lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya ?
3. Bagai mana pengaruh timbal balik antara kondisi lingkungan alam dan
lingkungan social budaya?
4. Bagaimana kehidupan kebudayaan dan masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari ?
5. Bagaimana pentingnya kebudayaan di masyarakat ?

C. Manfaat
1. Untuk mengetahui manusia sebagai obyek dan subyek lingkungan.
2. Untuk mengetahui manusia dan lingkungan alam.
3. Untuk mengetahui pengaruh timbal balik antara kondisi lingkungan alam
dan lingkungan social budaya.
4. Untuk mengetahui kehidupan kebudayaan dan masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Untuk mengetahui pentingnya kebudayaan dimasyarakat .

D. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui Lingkungan Alam
dan Kebudayaan dan Masyarakat dan sebagai bahan diskusi Mata Kuliah
Kapita Selekta Sosiologi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakekat Manusia sebagai Obyek dan Subyek Lingkungan


Hakekat manusia sebagai subjek lingkungan adalah makhluk yang
berperan untuk mengelola dan merawat lingkungan. Makhluk yang memiliki
tenaga yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab
atas tingkah laku intelektual dan sosial. Individu yang mampu mengarahkan
dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan
mampu menentukan nasibnya. Individu yang dalam hidupnya selalu
melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri,
membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati.
Hakekat manusia sebagai objek lingkungan adalah makhluk yang dalam
proses menjadi berkembang dan terus berkembang yang tidak akan pernah
selesai (tuntas) selama hidupnya. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah
makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat. Individu yang
sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan sosial, bahkan ia
tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup
di dalam lingkungan sosial.
Atas dasar itu disimpulkan bahwa dengan lingkungan yang baiklah
manusia dapat mengembangkan dan mencapai hidupnya secara baik.
Demikian pula dengan kualitas yang memadai yang mereka miliki, manusia
akan mengembangkan lingkungan hidupnya secara baik pula.1

B. Manusia, Lingkungan Alam dan Lingkungan Sosial Budaya


Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran,
pertumbuhan perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terikat dan
1
Suratman dkk. Ilmu Sosial Budaya Dasar. hlm 256

3
berinteraksi dengan alam dan lingkungan sosial budayanya dalam sebuah
hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif.
Lingkungan adalah suatu media dimana mahluk hidup tinggal, mencari
penghidupannya dan memiliki karakter serta fungsi yang khas dimana terkait
secara timbal balik dengan kesadaran mahluk hidup yang memiliki peranan
yang lebih kompleks dan riil.
Manusia hidup, tumbuh dan berkembang dalam lingkungan alam dan
lingkungan sosial budayanya. Dalam lingkungan alam manusia hidup dalam
sebuah ekosistem, yakni suatu unit atau satuan fungsional dari mahluk-
mahluk hidup dengan lingkungannya.2
Dengan kemampuan yang dimilikinya, manusia tidak hanya dapat
menyesuaikan diri. Manusia juga dapat memanfaatkan potensi lingkungan
untuk lebih mengembangkan kualitas kehidupannya. Bagi manusia, selain
sebagai tempat tinggalnya, lingkungan hidup juga dapat dimanfaatkan
sebagai :
1. Media penghasil bahan kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan).
2. Wahana bersosialisasi dan berinteraksi dengan makhluk hidup atau
manusia lainnya.
3. Sumber energy.
4. Sumber bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung
kelangsungan hidup manusia.
5. Media ekosistem dan pelestarian flora dan fauna serta sumber alam lain
yang dapat dilindungi untuk dilestarikan.

C. Pengaruh Timbal Balik Antara Kondisi Lingkungan Alam


dan Lingkungan Sosial Budaya

1. Pengaruh Timbal Balik Antara Manusia dan Lingkungan Alam


Manusia sedikit demi sedikit menyesuaikan diri dengan alam
lingkungannya. Manusia memandang alam lingkungannya dengan

2
Ibid, Hal. 261.

4
bermacam-macam kebutuhan dan keinginan. Manusia bergulat dan
bersaing dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan memanfaatkan sumber alam yang ada di lingkungan hidupnya.
Sumber alam dapat digolongkan kedalam dua bagian, yakni:
- Sumber alam yang dapat diperbarui (renewble resources) atau disebut
pula sumber-sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber
alam ini adalah semua mahluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan
tumbuh-tumbuhan.
- Sumber alam yang tidak dapat diperbarui (nonrenewble resourches)
atau disebut pula sebagai golongan sumber alam abiotik. Yang
tergolong ke dalam sumber alam abiotik adalah tanah, air, bahan-
bahan galian, mineral, dan bahan-bahan tambang lainnya.
Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-
macam kebutuhan dan keinginan. Dalam hal ini manusia memiliki
kemampuan lebih besar dibandingkan organisme lainnya terutama pada
penggunaan sumber-sumber alamnya seperti pertanian dan tanah, hutan,
air, serta bahan tambang.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik
secara positif maupun negatif. Berpengaruh baik bagi hidup dan kehidupan
manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan
tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan
alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya. Dengan kata
lain ada hubungan interdepedensi (ketergantungan)yang saling
mempengaruhi secara timbal balik antara manusia dan kondisi lingkungan
alam.
Dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang tidak memerhatikan
dampak yang akan ditimbulkan. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan
yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia, antara lain, meliputi hal-hal
berikut ini :

5
a. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya
bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu
keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada
umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam
pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi
menjadi empat :
- Pencemaran udara
Disebabkan oleh asap sisa hasil pembakaran, khususnya bahan bakar
fosil (minyak dan batu bara) yang ditimbulkan oleh kendaraan
bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin pesawat terbang
atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara, antara
lain, berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan
ozon (O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan
hujan asam yang dapat merusak dan mencemari air, tanah, atau
tumbuhan.
- Pencemaran tanah
Disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah anorganik lain
yang tidak dapat diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah juga
dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia
yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga tanah
kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi
tanaman. Dampaknya adalah semakin berkurangnya tingkat
kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi
tanah kritis yang tidak dapat diolah atau dimanfaatkan.
- Pencemaran air
Terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan
dalam air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan
kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan
sampah juga dapat menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak
yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah rusaknya ekosistem

6
perairan, seperti sungai, danau atau waduk, tercemarnya air tanah, air
permukaan, dan air laut.
- Pencemaran suara
Tingkat kebisingan yang sangat mengganggu kehidupan manusia.
Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara kendaraan bermotor,
mesin kereta api, mesin jet pesawat, mesin-mesin pabrik, dan
instrumen musik. Dampak pencemaran suara menimbulkan efek
psikologis dan kesehatan bagi manusia, antara lain, meningkatkan
detak jantung, penurunan pendengaran karena kebisingan (noise
induced hearing damaged), susah tidur, meningkatkan tekanan
darah, dan dapat menimbulkan stres.
b. Degradasi Lahan
Degradasi lahan adalah proses berkurangnya daya dukung lahan
terhadap kehidupan. Degradasi lahan merupakan bentuk kerusakan
lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan oleh manusia yang tidak
memerhatikan keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi lahan :
1. Lahan kritis dapat terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun
karena eksploitasi penambangan yang besar-besaran.
2. Rusaknya ekosistem laut terjadi karena bentuk eksploitasi hasil-
hasil laut secara besar-besaran, misalnya menangkap ikan dengan
menggunakan jala pukat, penggunaan bom, atau menggunakan
racun untuk menangkap ikan atau terumbu karang. Rusaknya
terumbu karang berarti rusaknya habitat ikan, sehingga kekayaan
ikan dan hewan laut lain di suatu daerah dapat berkurang.
3. Kerusakan hutan pada umumnya terjadi karena ulah manusia,
antara lain, karena penebangan pohon secara besar-besaran,
kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah. Kerugian yang
ditimbulkan dari kerusakan hutan, misalnya punahnya habitat
hewan dan tumbuhan, keringnya mata air, serta dapat menimbulkan
bahaya banjir dan tanah longsor.

7
2. Pengaruh Timbal Balik Antara Manusia dan Lingkungan Sosial
Budaya
Keserdasan manusia sebagai mahluk yang ada di alam ini ternyata
mengalami evolusi dan juga perkembangan. Evolusi terjadi dalam
pengertian perubahan sebagai kelompok manusia, baik dalam kelompok
masyarakat tertentu, maupun manusia secara keseluruhan. Sedangkan
perkembangan kecerdasan dimaksudkan adalah proses kecerdasan yang
terjadi pada setiap manusia secara individual. Ternyata evolusi dan
perkembangan kecerdasan ini erat kaitannya dengan hubungan manusia
(stimulus maupun respons) terhadap lingkungan baik hubungannya dengan
lingkungan alam, lingkungan budaya, maupun lingkungan sosial.
Kecerdasan manusia dalam mengolah lingkungnnya menentukan tingkat
peradaban yang dicapainya, jadi semakin cerdas manusia maka akan
semakin maju peradabannya,
Lingkungan sosial yaitu merupakan lingkungan masyarakat dimana
terjadi interaksi antara individu yang satu dengan yang lainnya. Kondisi
masyarakat ini akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan
individu. Lingkungan sosial dapat dibedakan:
1. Lingkungan sosial primer
Lingkungan sosial primer adalah lingkungan sosial dimana terdapat
hubungan yang erat antara anggota yang satu dengan anggota yang lain,
antar anggota saling mengenal dengan baik, dan memiliki hubungan
yang erat. Sehingga pengaruh lingkungan sosial primer ini akan lebih
kuat.
2. Lingkungan sosial sekunder
Lingkungan sosial sekunder adalah lingkungan sosial dimana hubungan
antara anggota yang satu dengan anggota yang lain agak longgar. Pada
umumnya antar anggota kurang atau tidak saling kenal dengan baik.
Karena itu pengaruh lingkungan sosial sekunder ini tidak kuat.

8
D. Pengertian Kebudayaan
Kata “ kebudayaan” berasal dari ( bahasa sangsekerta ) buddhayah yang
merupakan jamak kata “buddhi” yang berarti budi atau akal. kebudayaan
diartikan sebagai “ hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal”.
Adapun istilah culture yang merupakan istilah bahasa asing yang sama
artinya dengan kebudayaan berasal dari kata latin colore, artinya mengolah
atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Dari asal arti tersebut,
yaitu celore kemudian colture, diartikan sebagai daya dan kegiatan manusia
untuk mengolah dan mengubah alam.
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusai sebagai anggota
masyarakat.
Dengan kata lain kebudayaan mencakup semuanya yang didapatkan atau
dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari
segala suatu yang dipelajari dari pola-polaprilaku yang normative. Artinya
mencakup segala cara-cara atau pola-pola berpikir.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan
sebagai semua hasil karya , rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat
menghasilkan teknologi dan kebudayaan benda atau kebudayaan jasmani (
material culture ) yang diperlukan oleh manusiauntuk menguasai alam
sekitarnya agar kekuatan serta hasilnyadapat diabdikan untuk keperluan
masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segala kaidah-
kaidah dan nilai-nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah-masalah
yang masyarakat dalam arti yang luas.3
Di dalamnya termasuk misalnyasaj agama, idiologi, kebatinan, kesenian,
dan semua unsure yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup
sebagai anggota masyarakat. selanjutnya, cipta merupakan kemampuan
mental, kemampuan yang hidup bermasyarakat, dan yang antara lain

3
Selo Soermardjan dan Soelaeman Soemardi. Setangkai Bunga Sosiologi. hlm.115

9
menghasilkan filsapat serta ilmu pengetahuan. cipta merupakan, baik yang
berwujud teori murni, maupun yang telah disusun untuk dinamakan pula
kebudayaan rohaniah ( spiritual atau imimaterial culture ). Semua karya, rasa,
dan cipta dikuasai oleh orang-orang yang menentukan kegunaannya agar
sesuai dengan kepentingan sebagaian besar atau dengan seluruh masyarakat.
Pendapat tersebut diatas dapat saja dipergunakan sebagian pegangan.
Namun demikian, apabila dianalisi lebih lanjut, manusia sebenarnya
mempunyai segi material dan segi spiritual didalam kehidupannya. Segi
material mengandung karya, yaitu kemampuan manusia untuk menghasilkan
benda-benda meupun lain-lainya yang berbentuk benda. Segi spiritual
manusia mengandung cipta yang menghasilkan ilmu pengetahuan, karsa yang
menghasilkan kepercayaan, kesusilaan.kesopanan, dan hukum, seta rasa yang
menghasilkan keindahan. Manusia berusaha menghasilkan ilmu engetahuan
melalui logika, menyerasikan perilaku terhadap kaidah-kaidah melalui etika,
dan mendapatkan keindahan melalui estetika. hal itu merupakan kebudayaan
yang juga dapat dipergunakan sebagai patokan analisis.

E. Unsur-Unsur Kebudayaan
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar
maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari sesuatu kebulatan
yang bersifat dari kesatuan. Misalnya dalam kebudayaan Indonesia dapat
dijumpai unsur besar seperti umpamanya majlis permusyawaratan rakyat,
disamping adanya unsure-unsur kecil seperti, sisir, kancing, baju, peniti dan
lainya yang dijual dipinggir jalan.
Berapa orang sarjana yang mencoba merumuskan unsur-unsur pokok
kebudayaan tadi. misalnya, Melville J. horskovits mengajukan empat unsur
pokok kebudayaan, yaitu :4
1. Alat-alat teknologi
2. Sistem Ekonomi

4
Ralph linton. A Study of Man, an Introuction. hlm.397

10
3. Keluarga
4. Kekuasaan Politik
Brinislaw Molinowski, yang terkenal sebagai salah seorang pelopor teori
fungsional dalam antropologi, menyebut unsur-unsur pokok kebudayaan,
antara lain :
1. Sistem norma yang kemungkinan kerja sama antara para anggota
masyarakat didalam upaya menguasai alam sekelilingny
2. Organisasi ekonomi
3. Alat-alat atau lembaga atau petugas pendidikan ; perlu diingat keluarga
merupakan lembaga pendidikan yang paling utama
4. Organisasi kekuatan
Masing-masing unsur tersebut, beberapa unsur-unsur kebudayaan , untuk
kepentingan ilmiah dan analisisnya diklasifikasikan kedalam unsur-unsur
pokok atau besar kebudayaan, lazim disebut cultural universals. Istilah ini
menunjukan bahwa unsur-unsur tersebut bersifat universal, yaitu antropolog
yang membahas persoalan tersebut secara dunia ini. Para antropolog yang
membahas persoalan tersebut secara lebih mendalambelum mempunyai
pandangan seragam yang dapat diterima,. antropolog C. kluckhohn didalam
sebuah karyanya yang berjudul universal catefories of culture telah
menguraikan ulasan para sarjana mengenai hal itu.

F. Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat


Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan
masyarakat. bermacam kekuatan yang harus dihadapimasyarakat dan
anggota-anggotanyaseperti kakutan alam , maupun kekuatan-kekuatan
lainnya didalam masyarakat itu sendiri tidak selalu baik baginya. Selain itu,
manusia dan masyarakat memerlukan pula kepuasan, baik dibidang spiritual
mauun material. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut di atas untuk
sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat
itu sendiri. Dikatakan sebagian besar karena kemampuan manusia terbatas
sehingga kemampuan kebudayaan yang merupakan hasil ciptaanya juga

11
terbatas didalam memenuhi segala terbatas didalam memenuhi segala
kebutuhan.
Dalam tindakan –tindakan untuk melindungi diri terhadap lingkungan
alam, pada taraf permulaan, manusia bersikap menyerah dan semata-mata
bertindak didalam batas-batas untuk melindungi dirinya. Taraf tersebut
masih banyak dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang hingga kini masih
rendah taraf kebudayaan . Misalnya suku bangsa kubu yang yang tinggal
dipedalaman daerah jambi masih bersikapmenyerah terhadap lingkungan
alamnya. Rata-rata mereka itu masih merupakan masyrakat yang belum
mempunyai tempat tinggal tetap karena persedian bahan pangan semarta-
mata tergantung dari lingkungan alam. Taraf teknologi mereka belum
tercapai tingkatan dimana manusia diberikan kemungkinan-kemungkinan
untuk memanpaatkan dan menguasai lingkungan alamnya.
Keadaan berlainan dengan masyarakat yang sudah kompleks, yang taraf
kebudayaannya lebih tinggi , hasil karya manusia tersebut, yaitu teknologi ,
memberikan kemungkinan-kemungkinan yang sangat luas untuk memampaat
hasil alam dan apabila mungkin, menguasai alam. Perkembangan teknologi
di negara-negara besar seperti amerika serikat, rusia, prancis, jerman, dan
sebagainya, merupakan berapa contoh dimana masyarakat tidak lagi pasif
menghadapi tantangan alam sekitarnya
Karsa masyarakat mewujudkan norma dan nilai-nilai sosial yang sangat
perlu untuk mengadakantata tertib dalam pergaulaan kemasyarakatan.
Kekutan yang tersembunyi dalam masyarakattidak selamamnya baik. Untuk
menghadapi kekuatan yang buruk, manusia terpaksa melindungi diri dengan
cara menciptakan kaidah-kaidah yang pada hakikatnya merupakan petunjuk
tentang bagaimans manusia harus bertindak dan berlaku didalam pergaulan
hidup. Kaidah-kaidah kebudayaan berarti peraturan tentang tingkah laku atau
tindakan yang harus dilakukan dalam suatu keadaan tertentu.

12
G. Sifat Hakikat Kebudayaan
Walaupun setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang saling berbeda
dengan satu sama lain, setiap kebudayaan mempunyai sifat hakikat yang
berlaku umum bagi semua kebudayaan dimanapun juga. sifat hakikat
kebudayaan ciri setiap kebudayaan, tetapi bila seseorang hendak memahami
sifat hakikatnya yang esensial, terlebih dahulu harus merentangkan
pertentangan yang da didalamnya, yaitu sebagai berikut :
1. Didalam pengalaman manusia, kebudayaan bersifat universal. Akan tetapi,
perwujudan kebudayaan mempunyai ciri-ciri khusus yang sesuai dengan
kondisi dan situasai maupun lokasinya. Sebagaiman diuraikan dalam bab
ini, masyarakat dan kebudayaan merupakan dwitunggal yang tak dapat
dipisahkan. Hal itu mengakibatkan masyarakat manusia mempunyai
kebudayaan atau dengan lain perkataan kebudayaan bersifat universal
astribut dari setiap masyarakat didunia ini.
2. Kebudayaan bersidat stabil disamping juga dinamis dan setiap kebudayaan
mengalami perubahan-perubahan yang kontinu. Setiap kebudayaan
mengalami perubahan atau perkembangan-perkembangan. Hanya
kebudayaan yang mati saja yang bersifat statis. Sering kali suatu
perubahan dalam kebudayaan tidak terasa oleh anggota-angota
masyarakat. Cobalah perhatikan potret diri sendiri dari tahun ketahun yang
lalu; pasti anda akan tertawa melihat corak pakaian yang dipakai waktu
itu. Tanpa melihat potret tersebut mungkin tidak disadari bahwa salah satu
unsur kecildalam kebudayaan telah mengalami perubahan.dengan
demikian dalam mempelajari kebudayaan selalu harus diperhatikan
hubungan unsur yang stabil dengan unsur-unsur yang mengalami
perubahan. Sudah tentu terdapat derajatpada unsur-unsur yang berubah
tersebut, yang harus disesuaikan dengan kebudayaan yang bersangkutan.
biasanya unsure-unsur kebendaaan seperti teknologi lebih bersifat terbuka
untuk suatu proses perubahan, ketimbang unsure rohaniah seperti struktur
kode moral, system kepercayaan, dan lain sebagainya.

13
3. Kebudayaan mengisi serta menentukan jalannya kehidupan manusia,
walaupun hal itu penting disadari oleh manusia sendiri . gejala tersebut
secara singkat dapat diterangkan dengan penjelasan bahwa walaupun
kebudayaan merupakan astribut manusia. biasanya, namun tak mungkin
seseorang mengetahui dan meyakini seluruh unsure kebudayaannya.
betapa sulitnya bagi seseorang individu untuk menguasai seluruh unsur
kebudayaan yang didukung oleh masyarakatsehingga seolah-olah
kebudayaan dapat dipelajari secara terpisah dari manusia menjadi
pendukungnya. jarang dari seorang asal Indonesia untuk mengetahui
kebudayaan Indonesia sampai ke unsur-unsur yang sekecil-kecilnya,
padahal kebudayaan menentukan arah serta perjalanan hidupnya.

H. Kepribadian Dan Kebudayaan


Sebagaimana diuraikan dalam bab terdahulu, pengertian masyarakat
menunjuk pada manusia sedangkan pengetian kebudayaan menunjuk pada
pola-pola prilaku yang khas dari masyarakat tersebut. Masyarakat dan
kebudayaan sebenarnya merupakan perwujudan atau abraksi prilaku
manusia. Kepribadian mewujudkan perilaku manusia. Perilaku manusia dapat
dibedakan dengan kepribadiannya karena kepribadian merupakan latar
belakang prilaku yang ada dalam diri seorang individu. Kekuatan kepribadian
bukanlah terletak pda jawaban atau tanggapan manusia terhadap suatu
keadaan., akan tetapi justru pada kesiapannya didalam memberikan jawab dan
tanggapan.
Sebenarnya kepribadian merupakan organisasi factor-faktor biologis,
psikologis, dan sosiologis yang mendasari prilaku individu. kpribadian
mencakup kebiasaan-kebiasaan. Sikap dan sifat lain yang khas dimiliki
seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang
lain. Seorang sosiolog terutama akan menaruh perhatiannya pda perwujudan
prilaku individu yang nyatapada waktu individu tersebut berhubungan dengan
individu-individu lainnya.

14
Mungkin bagian tadi dapat digambarkan dengan istilah kebudayaan khus
atau sub-culture. Untuk membatasi diri pada hal-hal yang penting , uraian
dibawah akan dikaitkan pada tipe- tipe kebuduyaan khusus yang nyata
memengaruhi bentuk kepribadian, yakni sebagai berikut .
1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atau dasar factor kedaerahan. Disisni
dijumpai kepribadian yang saling berbeda antara individu-individu yang
merupakan anggota suatu masyarakat tertentu karena masing-masing
tinggal didaerah yang tidak sama dengankebudayaan-kebudayan khus
yang tidak sama pula. suatu contoh lain adalah “ jiwa begadang” cirri-ciri
tersebut tampak dengan nyata pada orang-orang tapanuli dan minang
kabau misalnya, dari orang-orang jawa. banyak contoh lainnya yang dapat
dikemukakan atas sadar factor resional.
2. Cara hidup dikota dan didesa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
cobalah ambil contoh perbedaan antara seorang anak yang dibesarkan
dikota dan anak yang dibesarkan didesa. anak lebih berani menonjolkan
diri diantara teman-temannya dan sikap lebih terbuka untuk menyesuaikan
diri dengan perubahan sosial dan kebudayaan yang tertentu. sementara itu,
seorang anak yang dibesarkan di desa lebih mempunyai sekap percaya
pada diri sendiri dan lebih banyak sikap menilai ( Sense of value ).
3. Kebudayaan khusus kelas social. Didalam setiap masyarakat akan
dijumpai lapisan sosial karena setiap masyarakat mempunyai sikap
menghargaiyang tertentu terhadap bidang-bidang kehidupan yang tertentu
pula dengan demikian kita mengenal lapisan sosial yang tinggi, rendah dan
menengah.
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama. Agama juga berpengaruh besar
didalam membentuk kepribadian seorang individu. bahkan adanya mazhab
didalam suatu agama pun melahirkan pula kepribadianyang berbeda-beda
dikalangan umatnya.
5. Kebudayaan berdasarkan propesi. Pekerjaan keahlian juga berpengaruh
besar kepada kepribadian seorang. kpribadian seorang dokter, misalnya,
berbeda dengan kepribadian seorang pengacaradan itu semuanya

15
berpengaruhpada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaulprilaku
demikian tentu lebih dimengerti oleh teman-teman sejawatnya yang
mempunyai pekerjaan dan profesi yang sama.
Inti dari kebudayaan sitiap masyarakat adalah system yang dianut oleh
masyarakat pendukung kebudayaan yang bersangkutan, karena sistem nilai
tersebut bersifat abstrak (bahkan sangat abstrak ) bahkan perlu diberikan
beberapa indikator nilai-nilainya yaitu :
1. Konsepsi mengenai hakikat hidup
2. Konsepsi mengenai hakikat karya
3. Konsepsi mengenai hakikat lingkungan alam
4. Konsepsi mengenai hakikat lingkungan sosial
Masing-masing indikator menghasilkan nilai-nilau tertentu yang mungkin
dianggap positif maupun negatif.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya. Lingkungan bersifat
mendukung atau menyokong kehidupan manusia. Dengan kemampuan yang
dimilikinya, manusia tidak hanya dapat menyesuaikan diri. Manusia juga
dapat memanfaatkan potensi lingkungan untuk lebih mengembangkan
kualitas kehidupannya. Manusia mengembangkan ilmu pengetahuan yang
dimilikinya sehingga tercipta teknologi yang memudahkan kehidupan
manusia. Namun ternyata perkembangan teknologi tesebut menimbulkan
dampak negatif yang harus diminimalisirkan agar bumi ini masih dapat
diwariskan untuk anak cucu kita kelak.

B. Saran
Manusia perlu mengambil kebijakan-kebijakan terhadap lingkungan
sebagai usaha untuk memperoleh efisiensi pemanfaatan sumber alam dan
lingkungan. Kita sebagai manusia wajib menyadari bahwa kita saling terkait
dengan lingkungan yang mengitari kita.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan
bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini
memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan
manusia dengan lingkungan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Ralph linton.1936. A Study of Man, an Introuction. New york : Appleton century-


crofts.
Suratman, et.al. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Malang: Intermedia.
Selo Soermardjan dan Soelaeman Soemardi. 1964. Setangkai Bunga Sosiologi.
Jakarta. Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
hlm.115

Internet:
RidhaMardatilla.2013.ISBD.MansusiadanLingkungan.http://ridhamardhatillah94
.blogspot.co.id/2013/08/isbd-manusia-dan- lingkungan_1785.html.

18

Anda mungkin juga menyukai