Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Kebudayaan
Daerah
Dosen Pengampu: Mahilda Dea Komalasari, M.Pd
Disusun oleh:
Yogi Dwi Cahya
(13144600245)
Astin Wulandari
(13144600256)
Resti Rachmadani
(13144600260)
(13144600272)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini sesuin dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini dapat digunakan sebagai
wahana untuk menambah pengetahuan, dan sebagai referensi tambahan dalam belajar
Hakikat Kebudayaan. Makalah ini dibuat sedemikian rupa agar pembaca dapat dengan
mudah mempelajari dan memahami Hakikat Kebudayaan secara lebih lanjut.
Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan makalah ini. Segala upaya
telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini, namun tidak mustahil apabila dalam
makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan.
Tiada gading yang tak retak. Dari peribahasa itu, penulis menyadari makalah ini
memiliki banyak kekurangan baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisan.
Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang menbangun demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
bagi penulis dan pembaca.
Yogyakarta, 12 Maret
2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A.
Latar Belakang...........................................................................................1
B.
Rumusan Masalah......................................................................................1
C.
Manfaat.......................................................................................................1
D.
Tujuan Penulisan........................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A.
B.
Pengertian Kebudayaan.............................................................................2
a.
b.
c.
d.
BAB III..................................................................................................................19
PENUTUP.............................................................................................................19
Kesimpulan.......................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A; Latar Belakang
Apa yang dinamakan kajian budaya saat ini dalam bidang ilmu
sosial, kurang lebih sama dengan apa yang dimaksud dengan cultural
studies, yaitu sebuah pendekatan terhadap kebudayaan yang lahir di
Inggris, yang mendapat bentuk pada akhir 1950-an tetapi kemudian
diresmikan sebagai pusat studi kebudayaan yang dikenal dengan Center
For Contemporary Cultural Studies di Birmingham pada tahun 1964,
dengan direktur pertamanya, Richard Hoggart. Pendekatan terhadap
kebudayaan yang diperkenalkan oleh kelompok ini ternyata memberikan
semacam antitesa terhadap apa yang berlaku pada antropologi budaya.
Beberapa asumsi yang coba ditawarkan oleh kajian budaya (CS),
ternyata mengubah pandangan orang tentang kebudayaan, yang pada
awalnya sangat dipengaruhi oleh asumsi-asumsi antropologi. Asumsiasumsi inilah yang kemudian sangat membedakan kajian budaya (CS) dari
ilmu-ilmu lainnya.Sebagai sebuah ilmu tentunya kajian budaya memiliki 3
aspek seperti yang dimiliki oleh ilmu-ilmu lainnya, yaitu aspek ontologi,
epistemologi dan aksiologi. Sebagai mahasiwa dalam disiplin ilmu kajian
budaya (CS), pemahaman filsafat ilmu dalam disiplin ilmu kajian budaya
(CS) sangatlah penting, terutama pemahaman dari aspek ontologi,
epistemologi dan aksiologi sangat bermanfaat.
B; Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1; Apa itu kebudayaan secara ontology, epistemology, dan aksiologi ?
2; Bagaimana pendapat para ahli tentang pengertian kebudayaan?
3; Apa saja benda-benda yang termasuk hasil kebudayaan?
C; Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
terutama tentang Hakikat Kebudayaan baik penulis maupun pembaca.
D; Tujuan Penulisan
1; Mengetahui pengertian kebudayaan secara ontology, epistemology, dan
aksiologi.
2; Mengetahui pendapat para ahli tentang pengertian kebudayaan.
3; Mengetahui benda-benda yang termasuk hasil kebudayaan.
BAB II
PEMBAHASAN
A; Pengertian Kebudayaan
Berbicara tentang kebudayaan maka akan timbul beragam pendapat
mengenai pengertian istilahnya. Kebudayaan memang kerap kali tidak
dapat terpisah jauh dari kehidupan umat manusia. Karena dari
kebudayaanlah seorang masyarakat tersebut membentuk pola hidupnya.
Secara etimologi, kebudayaan berasal kata budaya yang dalam
bahasa SansekertaBodhya yang berarti akal budi diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata
Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga
sebagai mengolah tanah atau bertani atau memelihara ladang dan
memelihara hewan ternak. Kata culture juga kadang diterjemahkan
sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Mengacu dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan arti
kebudayaan secara etimologi adalah suatu hasil dari budi dan atau daya,
cipta,karya,karsa,pikiran dan adat istiadat manusia yang secara sadar
maupun tidak, dapat diterima sebagai suatu perilaku yang beradab.
Dikatakan membudaya bila kontinu, konvergen.
Berikut ini definisi-definisi kebudayaan yang dikemukakan beberapa ahli:
1; Edward B. Taylor
5;
6;
7;
8;
Studies)
adalah
menyangkut kebudayaan
sebagai
Kajian jender
Psikologi sosial
Sosiologi pendidikan
Gerakan sosial
Metode penelitian
Ras dan etnisitas
Politik dan politik mikro (Pujaastawa (2013))
menyelediki asal,
pengetahuan manusia.
sifat,
Epistemologi
metode,
juga disebut
dan
bahasan
sebagai
teori
tersebut
dikaji
untuk
mendapat
pengetahuan,
Aspek
10
ilmu
pengetahuan
(termasuk
kajian
budaya)
harus
terhadap
cara
pemaknaan
sebuah
praktik-praktik
11
Dan,
menerapkan
sebuah
validitas
historicity (Foucalt),
dan deconstructive
kerangka
yang
bagan
dibuat
12
critique (Derrida).
Saukko
dalam
Pada
bukunya
metapora,
dengan
tujuan
dengan
paradigma;
penelitian
dan
ontologi,
politik
yang
penelitian
dalamCultural
Studies yang
menuju
berbagai
analisis
tentang
masyarakat
industri
modern.
dari
humanism
tradisional cultural
studies menolak
13
manusia,
karena
dengan
ilmu semua
dalam
filsafat ilmu
sebuah
biasanya
istilah yang
digunakan
kegunaan suatu
yang
dalam
untuk
ilmu
menunjuk
menjelaskan asas
pengethuan.
Kajian
kepada salah
satu
pemahaman,
melakukan penerapan.
14
memberikan
penjelasan,
ataupun
Untuk mengetahui nilai guna dari cultural studies, dapat dilihat dari
perubahan
makna
kata culture.
Pada
terjadi
karena
pengaruh
dinamika
baru
yang
dibawa
masyarakat. Cultural
studies tidak
memberikan
strategi
serta
kedudukan
gender
dan
seksualitas
dalam
pihak atau
15
golongan
tertentu
dengan
masyarakat atau
16
17
18
19
Kapak perimbas dan kapak genggam dibuat dan digunakan oleh jenis
manusia
purbaPithecantropus.
g; Kesenian batik
20
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kebudayaan cesara etimologi yaitu suatu hasil dari budi dan atau
daya, cipta,karya,karsa,pikiran dan adat istiadat manusia yang secara sadar
maupun tidak, dapat diterima sebagai suatu perilaku yang beradab.
Ada beberapa ilmu yang mempelajari hakikat kebudayaan antara
lain, kebudayaan secara ontologi, epistimologi, dak aksiologi.
Benda-benda yang termasuk dalam kebudayaan antara lain
Mekapung, Kasada Bromo, Kapak Perimbas, Alat-alat Serpih (Flakes),
dan Kesenian Batik.
21
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI Press.
2005. Pengantar Antropologi II, Pokok-pokok Etnografi. Jakarta: Rineka Cipta
http://rahmatsuraya3.blogspot.co.id/2013/10/kajian-budaya-cultural-studiesdalam.html diakses pada tanggal 12 Maret 2016, pukul 13.47
http://shadrynur.blogspot.co.id/2013/01/antropologi-definisis-kebudayaan.html
diakses pada tanggal 12 Maret 2016, pukul 13.50
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya diakses pada tanggal 12 Maret 2016,
pukul 14.12
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2006-2-00920-JP-bab%202.pdf.
Diakses pada tanggal 12 Maret 2016, Pukul 14.30
22