Anda di halaman 1dari 27

MODUL AJAR

ANALISISI HAK DAN KEWAJIBAN


244 Jakarta
120 Menit Jumlah
Alokasi Waktu 32
1 X Pertemuan Peserta didik
Bergotong Moda
Profil Pelajar Pancasila Tatap muka
royong Pembelajaran

Fase D Elemen UUD NRI 1945

Nama YUSRIL Jenjang/Kelas SMP/7 PKN . D . YAS. 7.6

SMP Negeri
Asal Sekolah Mapel PPKn

Tujuan Peserta didik menganalisis, menyajikan laporan, dan menghormati hak


Pembelajaran dan kewajiban warga negara sesuai dengan UUD NRI 1945

Konsep Utama Analisis hak dan kewajiban

Deskripsi Dengan berdiskusi, menganalisis, menyajikan laporan, dan


Umum menghormati hak dan kewajiban warga negara sesuai dengan UUD NRI
Pembelajaran 1945
MODUL AJAR
Materi Ajar, Materi
alat, dan bahan a. Pengertian Hak
b. Pengertian kewajiban
c. Macam-macam hak dan kewajiban
c. Hak dan kewajiban warga negara dalam Konstitusi NRI
d. Hak dan kewajiban dalam masyarakat

Alat dan bahan


a. Gambar keberagaman masyarakat
b. Kertas manila /kertas plano/papan tulis
c. Spidol
d. Penggaris
e. Isolatif
d. post it

Sarana a. LCD/ Gambar


Prasarana b. Papan tulis
MODUL AJAR

1. Informasi Umum Modul Ajar


Nama Penyusun : Drs. Yusril
(SMP Negeri 244 Jakarta)
Jenjang : SMP
Kelas VII
Alokasi Waktu : 120 menit (3 Jam Pelajaran/ 1 kali pertemuan)
Tahun 2021
2. Tujuan Pembelajaran
Fase : Fase D
Elemen : Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Tujuan : 7.6
Pembelajaran Peserta didik menganalisis, menyajikan laporan, dan menghormati hak
dan kewajiban warga negara sesuai dengan UUD NRI 1945
Indikator Capaian a. Mengidentifikasi pengertian Hak
Tujuan Pembelajaran b. Mengidentifikasi pengertian kewajiban
c. Mengidentifikasi macam-macam hak dan kewajiban
d. Menganalisis hak dan kewajiban warga negara dalam konstitusi
d. Menganalisi penerapan hak dan kewajiban dalam masyarakat
e. Menganalisis penyebab ketidak patuhan terhadap aturan
f. Menyajikan laporan kegiatan kedepan kelas
Konsep Utama Analisis hak dan kewajiban
Pertanyaan Inti Bagaimana penerapan hak dan kewajiban dalam masyarakat ?
Keterampilan yang Keterampilan untuk mengidentifikasi
perlu dimiliki Keterampilan untuk menyajikan
3. Profil Pelajar Pancasila yang Berkaitan

Bergotong royong

4. Sarana dan Prasarana

a. LCD / gambar / video (LCD/ video Kalau memmungkinkan)


b. Papan tulis
5. Target Peserta didik

Peserta didik reguler/tipikal


6. Jumlah Peserta didik

Maksimum 32 peserta didik

7. Ketersediaan mater
a. Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK
b. Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami
konsep : YA/TIDAK
8. Moda pembelajaran

a. Tatap muka
b. PJJ Daring
c. PJJ Luring
d. Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)
9. Asesmen
Kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran

a. Asessmen individu
b. Asesmen kelompok
c. Keduanya
Jenis asesmen:
a. Performa
b. Tertulis : Berbentuk tes esai
10. Kegiatan Pembelajaran Utama
Pengaturan peserta didik : Metode :
a.Individu a. Diskusi
b.Berpasangan b. Presentasi
c.Berkelompok (>2 orang) c. Demonstrasi
d. Project
e. Eksperimen
f. Eksplorasi
g. Permainan
h. Ceramah
i. Kunjungan lapangan
j. Simulasi
11. Materi Ajar, Alat dan Bahan
a. Materi atau Sumber Pembelajaran yang Utama
Bangsa kita terkenal dengan keaneka ragaman yang dimilikinya, baik
keberagaman suku, agama maupun budaya yang ada. Luasnya wilayah Indonesia
dengan keaneka ragamannya mendatangkan berbagai dampak baik positif
maupun negatif. semua dampak tersebut harus bisa dikelola dengan baik sehingga
menjadikan keuntungan buat kemajuan bangsa dan negara .Untuk itu dibutuhkan
pengorbanan yang dimulai dari sikap pribadi sehingga menimbulkan kepatuhan dan
kesadaran.

Sikap patuh akan muncul pertama kali dalam diri sendiri apabila sudah menjadi
kesadaran. Kesadaran Seseorang itu tergantung dari pengetahuan dan penguasaannya
terhak dan kewajiban diri. Banyak orang yang hanya mengetahui kepentingan dirinya
sendiri dan cenderung untuk membatasi pergerakan orang lain. Hal ini disebabkan
banyaknya salah persepsi tentang pengertian hak dan kewajiban serta bana yang
menjadi pembatas diantara keduanya. Untuk itu marilah kita meninjau dan memahami
kembali tentang :
1. Pengertian hak.
a. Menurut artian secara umum :
Hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkannya
b. Kamus besar Bahasa Indonesia
Hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, kepunyaan,
kewenangan, kekeuasaan untuk berbuat sesuatu ( karena telah ditentukan oleh
undang-undang atau aturan), Kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk
menuntut sesuatu, derajat atau martabat
c. pendapat para ahli
1. Notonegoro :
Hak merupakan kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang
semestinya atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh
pihak manapun-juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paks olehnya
2. Srijanti
“hak merupakan unsur normatif yang berfungsi pedoman berperilaku, melin
dungi kebebasan, serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menja
ga harkat dan martabatnya.”
Dari berbagai sumber tersebut dapat diambil suatu gamabaran bahwa Hak itu dapat
disebabkan :
1. Bawaan sejak keberadaannya
2. Didapat karena posisi atau kedudukannyadengan demikian berati bahwa hak
tersebut menurt keberadaanya dapat di bagi atas 2 yaitu :
1. Bawaan sejak keberadaannya berarti diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, yang
kita kenal dengan HAK ASASI
2. Didapat karena kedudukan atau posisinya inilah yang disebut dengan Hak /
kewenangan
Dengan demikian dapat di ambil suatu kesimpulan bahwa pengertian:
Hak adalah segala sesuatu yang diperoleh dan didapat berdasarkan ketentuan-
ketentu an yang berlaku. Hak asasi adalah Hak dasar yang dimiliki oleh manusia
yang dibawa sejak lahir yang merupakan Anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Tidak seorang pun manusia yang tidak mempunyai hak , tetapi konsekuensinya
bahwa orang lain pun memiliki hak yang sama dengannya. Jadi “hak” pada pihak
satu berakibat timbulnya “kewajiban” pada pihak lain untuk menghormati hak
tersebut. Seseorang tidak boleh menggunakan haknya secara bebas, sehingga
menimbulkan kerugian atau rasa tidak enak pada orang lain.

Misalnya, A berhak atas sebuah rumah karena ia pemiliknya, maka orang lain
harus menghormati hak A tersebut. Artinya, orang lain tidak boleh mengganggu
kepemilikan A atas rumahnya, karena hak A atas rumah tersebut dilindungi oleh
hukum. Untuk terjadinya “hak dan kewajiban”, diperlukan suatu “peristiwa” yang
oleh hukum dihubungkan segala sesuatu akibat. Artinya, hak seseorang terhadap
sesuatu benda mengakibatkan timbulnya kewajiban pada orang lain, yaitu
menghormati dan tidak boleh mengganggu hak tersebut. Makanya hak itu harus
diperjuangkan, hak tidak akan kita dapat tanpa perjuangan, karena hak itu
berhubungan dengan kepentingan. Kepentingan itu bisa dari berbagai pihak, sehingga
sering terjadi kepentiingan akan mengalahkan hak seseorang. Maka kita wajib
memperjuangkannya.

Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan. Hak
pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban atas
kewajiban
Kalau demikian apakah yang dimaksud dengan kewajjiban ?
2. Pengertian Kewajiban

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kewajiban adalah sesuatu yang wajib
dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus dilaksanakan).
Menurut Prof. Dr. Notonegoro
Kewajiban adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau
diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kewajiban adalah :
Kewajiban merupakan hal yang harus di kerjakan atau dilaksanakan. Jika tidak
dilaksanakan dapat mendatangkan sanksi bagi yang melanggar

3. Macam-macam Hak dan kewajiban


Macam-macam hak dan kewajiban sangat banyak tergantung dari segi mana kita
memandangnya dan berdasarkan sudut mana kita melihatnya.
Biasanya pembagian ini akan sangat tergantung kepada persoalan apa yang dihadapi.
Para ahli sangat beragam dalam membagi macam-macam. Namun dari berbagai
macam pandangan tersebut ada kemiripan dan kesamaannya dari beberapa sudut
seperti :
- Soerjono Soekanto
- Salmond
- Curzon
1. Ada hak Absolut (mutlak )
ialah memberikan kekuasaan atau wewenang kepada yang bersangkutan untuk
bertindak, dipertahankan dan dihormati oleh orang lain.
• Hak asasi manusia;
• Hak publik misal hak atas kemerdekaan atau kedaulatan, hak negara
memungut pajak;
• Hak keperdataan, hak menuntut kerugian, hak kekuasaan orang tua,
hak perwalian, hak pengampuan, hak kebendaan dan hak imateriel.
2. Hak relatif (nisbi)
ialah memberikan hak kekuasaan atau wewenang kepada orang tertentu untuk
menuntut kepada orang lain tertentu untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu dan
menyerahkan sesuatu.
1. Hak publik relatif, hak untuk memungut pajak atas pihak tertentu;
2. Hak keluarga relatif, hak suami istri;
3. Hak kekayaan relatif, hak dalam hukum perikatan atau perjanjian misal jual-beli.
Hak ini yang kemudian ada lagi yang membaginya menjadi beberapa bagian seperti
:
- Hak individual
Menyangkut pertama-tama adalah hak yang dimiliki individu-individu
terhadap Negara. Negara tidak boleh menghindari atau mengganggu individu
dalam mewujudkan hak-hak yang ia milki.
Contoh: hak beragama, hak mengikuti hati nurani, hak mengemukakan
pendapat,
- Hak Sosial
Disini bukan hanya hak kepentingan terhadap Negara saja, akan tetapi sebagai
anggota masyarakat bersama dengan anggota-anggota lain. Inilah yang disebut
dengan hak sosial.
Contoh: hak atas pekerjaan, hak atas pendidikan, hak ata pelayanan kesehatan.
Hak-hak ini bersifat positif
- Hak legal
adalah hak yang didasarkan atas hukum dalam salah satu bentuk. Hak legal ini
lebih banyak berbicara tentang hukum atau sosial.
Contoh : kasus,mengeluarkan peraturan bahwa orang yang sudah purna bhakti
berhak menerima uang pensiun setiap bulan,
- Hak moral
adalah didasarkan atas prinsip atau peraturan etis saja. Hak moral lebih bersifat
soliderisasi atau individu.
Contoh kasus, jika seorang majikan memberikan gaji yang rendah kepada
wanita yang bekerja di perusahaannya padahal prestasi kerjanya sama dengan
pria yang bekeja di perusahaannya. Dengan demikain majikan ini
melaksanakan hak legal yang dimilikinya tapi dengan melanggar hak moral
para wanita yang bekerja di perusahaannya.
Dari contoh ini jelas sudah bahwa hak legal tidak sama dengan hak moral
Kewajiban dikelompokan menjadi 5, yaitu :

1. Kewajiban mutlak, tertuju kepada diri sendiri maka tidak berpasangan dengan
hak dan nisbi melibatkan hak di lain pihak;
2. Kewajiban publik, dalam hukum publik yang berkorelasi dengan hak publik
ialah wajib mematuhi hak publik dan kewajiban perdata timbul dari perjanjian
berkorelasi dengan hak perdata;
3. Kewajiban positif, menghendaki dilakukan sesuatu dan kewajiban negatif,
tidak melakukan sesuatu;
4. Kewajiban universal atau umum, ditujukan kepada semua warga negara atau
secara umum, ditujukan kepada golongan tertentu dan kewajiban khusus,
timbul dari bidang hukum tertentu, perjanjian;
5. Kewajiban primer, tidak timbul dari perbuatan melawan hukum, misal
kewajiban untuk tidak mencemarkan nama baik dan kewajiban yang bersifat
memberi sanksi, timbul dari perbuatan melawan hukum misal membayar
kerugian dalam hukum perdata

Hak dan Kewajiban Warga negara dalam Konstitusi


1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga negara
dan negara pada umumnya berupa peranan (role).

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara
Indonesia tercantum dalam pasal 26 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.

Hak Warga Negara Indonesia :


- Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara.
– Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
– Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
– Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah (pasal 28B ayat 1).
– Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”
– Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal
28C ayat 1)
– Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
– Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
– Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
Kewajiban Warga Negara Indonesia :
– Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

– Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
– Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :
Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
– Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal
28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang
wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”
- Pasal 29 ayat (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.
– Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1)
UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.”
- Pasal 31 (1) Setiap warga negara berhak mendapat Pendidikan
- Pasal 32 (1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah
peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam
memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya
- Pasal 33 ayat (3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
- Pasal 34 ayat (1) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Dan
(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat
dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu
sesuai dengan martabat kemanusiaan

Penerapan Hak dan kewajiban dalam masyarakat


Penerapan Hak dan kewajiban dalam masyarakat Indonesia sangat baik, sehingga kita
dikenal sebagai bangsa yang santun toleran dan Solid. tapi seiring dengan waktu
maka terjadi pergeseran terhadap penerapan nilai-nilai. Kita melihat kepada pasal 27
ayat (1) Banyak kasus yang terjadi karena sebagian orang salah menterjemahkan
pasal 27 ayat (1) ini. Ada yang beranggapan orang penting atau pejabat kalau
melakukan kekeliruan tidak akan di periksa. Anggapan ini banyak didasarkan kepada
prasangka. Pasal ini konsisten dijalankan oleh negara.
Contoh kasus :
Bersedianya Wali kota Tanjung balai untuk diperiksa oleh KPK. baca:
https://nasional.kompas.com/read/2021/04/23/04320071/kasus-
suap-di-tanjungbalai-kpk-tahan-penyidiknya-dan-seorang-pengacara
Ini menunjukkan adanya pelaksanaan dari pasal 27 ayat (1)
Demikian juga dengan pasal 28 Ayat (2). Kita melihat dengan adanya kasus covid
-
19, kita dibatasi berbagai aktivitas, tapi kesemuanya adalah untuk kepentingan kita
Bersama. Sebagai warga negara yang baik dan taat dengan hukum, tentu kita juga
memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara. Setelah kita membahas pengertian
hak dan kewajiban di atas, saatnya kita mengetahui kewajiban kita sebagai seorang
warga negara.
Pasal 29 UUD 1945.
Kita masih dapat menjalankan ibadah dengan baik.tanpa rasa was-was. Jangan kita
terjebak dengan isu unsur SARAP5 ( Suku,Agama,Rasa, Antar golongan, Politik,
Propokasi, , Porno aksi, Pornografi dan Perundungan)
Pasal 30 UUD 1945
Salah satu bentuk dan wujud kepedulian kita dalah dengan melaksanakan 3M
dan memperhatikan Protokol kesehatan dalam rangka menghambat perkembangan
dan penyebaran covid-19
Pasal 31 Tetap di jalankan dengan melakukan berbagai terobosan sehingga pendidikan
tetap dapat berjalan.
Pasal 32 UUD 1945 masih berjalan denganbai namun dalam keadaan yang
disesuaikanbahkan melahirkan inovasi baru
Pasal 33 UUD 1945 Tetap berjalan dengan melakukan berbagai
kebijakan.Bahkan perekonomian di tengah -tengah masyarakat berkembang dengan
pesat dengan inovasiyang baru
Pasal 34 UUD 1945 Semakin mendekatkan kita kearah kebersamaan. Disamping
akibat negatif dari Corona, ada juga sisi positifnya, Diantaranya :
1. Pendidikan.

Pendidikan kembali kearah yang benar dimana, keluarga adalah sebagai tempat
dan peran Pendidikan yang utama.Ditemukannya inovasi-inovasi baru dalam
berbagai bidang untuk mensiasati situasipandemi corona
2. Ekonomi
Berkembangnya ekonomi kerakyatan, sesuai dengan jiwa dan Cita-cita pasal 33
ayat satu yang menjadikan Koperasi sebagai soko guru perekonomian. Banyak kita
lihat para ibu rumah tangga membuat produk rumahan yang bisa menghasilkan
pendapatan yang cukup banyak
3. Sosial
Semakin tebalnya rasa social dan saling membantu di masyarakat, walaupun bentuk
nya agak bergeser dari hal-hal yang bersifat kontak fisik kearah yang bersifat lebih
abstrak ( gotong royong secara fisik, bergeser saling membantu dalam pendanaan)

Sumber bacaan: UUD 1945 dan UURI nomor 24 tahun 2003 tentang Mahkamah
Konstitusi hal 78-82Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi RI
tahun 2005

Penyebab ketidak patuhan terhadap norma

a.Faktor pribadi, yaitu berkaitan atau sifat dan karakter dalam diri sendiri yang belum
memiliki kesadaran berlaku taat aturan.
b. Faktor lingkungan, yaitu pengaruh lingkungan kehidupan baik keluarga maupun
masyarakat yang belum memberikan daya dukung terhadap pembentukan watak patuh
pada aturan.
Misalnya, karena kurangnya perhatian dari orangtua, pergaulan dengan teman sebaya
yang tingkah lakunya kurang baik, atau tinggal di lingkungan yang kurang teratur dan
kumuh.
Dalam kehidupan di masyarakat, penetapan norma ada yang ditentukan oleh Ketua
Adat
(tokoh yang berpengaruh dalam masyarakat itu),
ada pula yang ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama (konsensus), baik melalui
musyawarah maupun melalui pemungutan suara.
Kenyataan seperti itu banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam
lingkup pergaulan di sekolah, organisasi, atau negara

b. Alat dan Bahan yang Diperlukan

1. Video /Gambar- gambar kegiatan keseharian masyarakat


2. Kertas manila
3. Spidol
4. Penggaris
5. Isolatif
6. lem
c. Perkiraan Biaya
(* Perkiraan biaya untuk masing-masing wilayah silakan sesuaikan dengan kondisi
wilayah setempat)
Kertas manila / kertas plano 5 lembar X Rp2.500,- = Rp 12.500,-
Post it = Rp. 5.000
Spidol berwarna 1 Pak = Rp 15.000,-
Isolatif = Rp 5.000,-
Penggaris 5 buah x Rp3.000,- = Rp 15.000
Lem = Rp 4.000,-
Print out gambar = Rp 4.000
Total biaya = Rp60.500,-
Biaya dibebankan kepada peserta didik secara berkelompok
12. Persiapan Pembelajaran
a. Video / Print out gambar / guntingan gambar kegiatan kemasyarakatan
b. Menyiapkan pembagian tugas dan peran masing-masing anggota kelompok
c. Menyiapkan format untuk penilaian

13. Proses Kegiatan Belajar

Kegiatan
❖ Pendahuluan/Kegiatan Awal (20 Menit)
a. Salam pembuka, dan berdoa.
b. Memeriksa kebersihan kelas, memeriksa kebersihan dan kerapian peserta didik,
memeriksa kehadiran peserta didik.
c. Menyanyikan salah satu lagu wajib nasional.
d. Apersepsi dengan pertanyaan apakah kalian sudah minta do’a pada orang tua ketika
berangkat kesekolah? Bagaimanakah sikap yang demikian ?
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah kegiatan pembelajaran.
f. Pembentukan kelompok
- Peserta didik dipersilahkan mengelompokkan diri menjadi 5 kelompok
( Bisa juga guru membantu untuk membentuknya)
- masing masing kelompok memilih
ketua
Wakil
Sekretaris 1
Sekretaris 2
Notulen 1
Notulen 2/ bendahara
- Menyampaikan tugas – masing petugas dan posisi mereka
1. Ketua : Duduknya di pojok kanan menghadap kedepan
- Bertanggung jawab mengatur kegiatan diskusi dikelompoknya
- Mengarahkan anggota untuk pembagian tugas
- Bertanya kepada guru kalau ada permasalahan dalam kelompok
- Memimpin anggota untuk menjawab pertanyaan di akhir pelaporan
2. Wakil : Duduknya di samping kanan ketua
- Membantu kelancaran tugas ketua atau menggantikan ketua ketika ketua
tidak berada di tempat
- Mencari bahan untuk di bahas dalam tugas
3. Sekretaris 1.: Duduknya disebelah kanan wakil ketua
- Membuka acara diskusi dan pembacaan hasil kerja kelompok
- Mencari bahan untuk dibahas
4. Sekretaris 2 : Duduknya disebelah kanan sekretaris 1
- Membantu sekretaris 1 dan menyiapkan bahan tayang
- Mencari bahan untuk dibahas
5. Notulen 1 : Duduknya disebelah kanan sekretaris 2
- Mencari bahan untuk dibahas
- Mencatat hasil kegiatan diskusi
6. Notulen 2 : Duduknya disebelah kanan notulen 1
- Mencari bahan untuk di bahas
- Mencatat hasil kegiatan diskusi dan pertanyaan dari keompok lain
7. Bendahara : Duduknya di sebelah notulen 2
- Mengumpulkan dan memgang perlengkapan bahan
*( Posisi diskusi dibuat melingkar,
Penempatan tempat duduk akan memudahkan guru untuk melakukan penilaian.
Apa bila ada salah satu diantara peserta didik tidak hadir maka posisinya dibiarkan
kosong, tidak boleh di isi oleh orang lain.
Yang berhak bertanya ke guru adalah ketua, jadi anggota menyampaikannya ke
ketua, ketua menyampaikannya ke guru.
Peserta didik mendapat arahan tambahan dari guru melalui ketua kelompok )

❖ Kegiatan Inti (70 Menit)


a. Peserta didik duduk berkelompok sesuai dengan posisi yang sudah dibentuk.
b. Peserta didik membaca materi berkaitan dengan hak dan kewajiban Warga negara
*( bisa diganti dengan mengamati tayangan video)
c. Peserta didik menandai materi bacaan/ tayangan yang dianggap penting.
d. Peserta didik mengajukan pertanyaan dalam kelompok berdasarkan materi yang
dibacanya.
e. Peserta didik dapat meminta Guru untuk meminta penjelasan tambahan melalui ketua
kelompok.
f. Guru menjelaskan materi pelajaran secara singkat sebagai stimulus bagi peserta didik.
g. Hasil diskusi di tuliskan di kerta manila / kerta plano dan di tempelkan didinding
h, Masing-masing kelompok dipersilahkan untuk mengamati hasil dari kelompok lain
i. Masing-masing kelompok diperbolehkan meminta penjelasan kepada kelompok lain
dengan menulisnya di post it dan menempelkannya di kerta plano kelompok yang di
tanya
*( kalau tidak pakai pos it pertanyaan bisa di lakukan secara langsung diwaktu
penyampaian hasil diskusi. Ini tergantung situasi dan keadaan masing-masing sekolah )
J. Masing-masing kelompok di persilahkan untuk memprentasikan hasil karya mereka dan
menjawab pertanyaan yang sudah tertempel di post it
n. Guru mengapresiasi peserta didik yang aktif selama pembelajaran, dan mengapresiasi
kelompok dengan kinerja terbaik
o. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah dipelajari
p. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan jika ada materi
pembelajaran yang belum dipahami.
❖ Kegiatan Penutup (30 Menit)

a. Menyimpulkan materi pembelajaran, tes tertulis dan refleksi


b. Guru menjelaskan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya
c.Pembelajaran diakhiri dengan berdoa bersama-sama yang dipimpin oleh seorang peserta
didik dan memberi salam kepada guru
14. Refleksi Guru
a. Apakah kegiatan pembelajaran terlaksana sesuai rencana?
b. Apakah peserta didik dapat mengikuti kegiatan pembelajaran ini dengan baik?
c. Apa kelebihan yang dimiliki dari kegiatan pembelajaran ini?
d. Apa yang harus diperbaiki dari kegiatan pembelajaran?

15. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran dan Asesmennya

a. Kompetensi yang dinilai


1) Kompetensi sikap yang menunjukkan bertakwa kepada Tuhan YME, menghargai,
bergotong royong,
2) Kompetensi pengetahuan untuk menganalisis hak dan kewajiban warganegara
3) Kompetensi keterampilan: Kemampuan kerja dalam kelompok serta kemampuan
menyampaikan gagasan dengan tepat
b. Bagaimana Asesmen dilakukan
1) Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi/ mengamati sikap peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran.
2) Penilaian pengetahuan melalui tes lisan
3 Penilaian keterampilan melalui kinerja di dalam kegiatan kelompok
c. Kriteria Penilaian
1. Penilaian Sikap

No. Nama Kel Posisi/ Kriteria Sikap Rerata


Jabatan Bertakwa Menghargai Bertanya/ Gotong Nilai
menanggapi Royong
1 1 Ketua
2 Wakil
3 sekr 1
4 Sekr 2
5 Notulen 1
6 Notulen 2
7 Bend
8 2 Ketua
Pedoman Penskoran:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
❖ Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai sikap minimal Baik (3)
(*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan
masingmasing)
2. Penilaian Pengetahuan
Bila jawaban sangat sempurna diberi skor 4
Bila jawaban sempurna diberi skor 3
Bila jawaban kurang sempurna diberi skor 2
Bila jawaban tidak sempurna diberi skor 1
Jumlah perolehan skor
Nilai = x Nilai ideal (misalnya 100)
Jumlah skor maksimum
❖ Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai pengetahuan minimal 75
(*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-
masing)
3. Penilaian Keterampilan
N Nama kel Posisi/Jab Kriteria Keterampilan Rerata
o. om atan Memerankan Pengua Kemampuan Tata Nilai
po posisi/Tangg saan Argmumenta Bahasa
k ung jawab Materi si
1 Abde 1. Ketua
2 Bendi Wakil
3 Cecil sekr 1
4 Ceniu Sekr 2
5 Duani Notulen 1
6 Wala Notulen 2
7 Zei Bend
8 Tea 2 Ketua
Pedoman Penskoran:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
❖ Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai keterampilan minimal Baik (3)
(*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-
masing)

16. Refleksi Peserta didik

Pertanyaan refleksi untuk peserta didik


a. Apakah pengalaman baru yang kalian dapatkan dari pembelajaran ini?
b. Sebutkan bagian kegiatan pembelajaran yang paling kalian senangi? Mengapa?
c. Apakah ada kesulitan yang kalian alami dalam pembelajaran ini?
d. Apakah pembelajaran ini bisa kalian terapkan di rumah ?

17. Daftar Pustaka

• Saputra, Lukman Surya, dkk. 2017. Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaaraan, SMPKelas VII,buku siswa Balitbang Kemdikbud, Jakarta.
• Saputra, Lukman Surya, dkk. 2017. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaaraan, SMPKelas VII,buku Guru Balitbang Kemdikbud, Jakarta
• Asshiddiqie,Jimly,Prof,Dr, SH. 2006 Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia,
Sekjendan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, Jakarta
• Supandi,dkk.2020. Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan. Kelas VII. Korlantas Dir. Keamanan dan Keselamatan, Sub
DPM, Jakarta https://swa.co.id/covid19/vaksinasi-dan-disiplin-prokes-kunci-
kendalikan-pandemi, di unduh 25 April 2021 jam 10.17
https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11732 Di unduh 25 April 2021
jam 11.08 WIB.
• https://www.freedomsiana.id/pengertian-hak-dan-kewajiban-warga-negara-
prof-dr-notonegoro/, di unduh 26 April 2021 jam 8.56 WIB.

• https://www.idntimes.com/news/indonesia/rahardian-shandy/dampak-ekonomi-
corona- c1c2/6, di unduh 26 April 2021 jam 13.00 WIB.
• https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5106402/dampak-positif-dan-
negatif-
virus- corona-yang-bisa-jadi-pelajaran di unduh 26 April 2021 jam 13.30 WIB.

18. Lembar Kerja Peserta didik

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(Analisis hak dan kewajiban)
Nama :
Kelas :
Materi Pokok :
Tanggal :

1. Tuliskan pengertian hak !


2. Tuliskan pengertian kewajiban
3. Tuliskan macam-macam hak dan kewajiban
4. Tuliskan Hak dan kewajiban waga negara dalam konstitusi
5. Bagaimanakah penerapan hak dan kewajiban dalam masyarakat ?
6. Apakah penyebab ketidak patuhan terhadap aturan ?

19. Bahan Bacaan Peserta didik

Sikap patuh akan muncul pertama kali dalam diri sendiri apabila sudah menjadi
kesadaran. Kesadaran diri akan arti penting, tujuan dan fungsi norma dalam kehidupan
akan mendorong seseorang terbiasa untuk mematuhi norma-norma yang berlaku.
Munculnya kesadaran diri untuk patuh pada norma-norma dalam kehidupan
bermasyarakat harus dibiasakan sejak dini. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika
kalian membina sikap dan budaya sebagai berikut. a. Budaya malu, yaitu sikap malu
jika melanggar aturan. Misalnya, malu datang terlambat hadir di sekolah. b. Budaya
tertib, yaitu membiasakan bersikap tertib di mana pun kalian berada. Misalnya,
mengikuti antrian sesuai dengan nomor antrian. c. Budaya bersih, yaitu sikap untuk
berkata dan berperilaku jujur dan bersih dari tindakan-tindakan kotor. Misalnya tidak
menyontek ketika ulangan atau ujian. Buatlah slogan tentang tiga budaya di atas pada
kertas karton dan tempelkan di dinding sekolah kalian. Mintalah teman-teman yang mau
mengikutinya untuk menandatangani di bawah slogan tersebut. Dalam kehidupan
sehari-hari masih banyak ditemukan perilaku tidak patuh terhadap norma. Ada beberapa
penyebab kesadaran terhadap kepatuhan pada norma-norma dalam kehidupan masih
rendah, yaitu
sebagai berikut. a. Faktor pribadi, yaitu berkaitan atau sifat dan karakter dalam diri
sendiri yang belum memiliki kesadaran berlaku taat aturan. b. Faktor lingkungan, yaitu
pengaruh lingkungan kehidupan baik keluarga maupun masyarakat yang belum
memberikan daya dukung terhadap pembentukan watak patuh pada aturan.

Menurut Prof. Dr. Notonagoro:

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima
atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun
juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya..

Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi
terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga
negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak,
tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan
dalam menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para
pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi
seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka
berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak
ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan
terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan
kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan
kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang
berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan
masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan
pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena
para pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita
karena hal ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada
memikirkan rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan
haknya. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun
dari mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak
lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan
bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat
akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia
bersifat demokrasi. Pada para pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara
dengan kita. Harus menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih
baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan seimbang.
Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini kurang mendapat
kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.

HAK DAN KEWAAJIBAN WARGA NEGARA :


1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga negara
dan negara pada umumnya berupa peranan (role).
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara
Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945
Sumber bacaan:
• Saputra, Lukman Surya, dkk. 2017. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaaraan, SMP Kelas VII , halaman 54- 55,Balitbang Kemdikbud,
Jakarta
• https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11732 HAK DAN
KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA DENGAN UUD 45, di
unduh 25 April 2021 jam 11.08 WIB.

20. Sumber Bacaan Guru

Guru dapat menambah bahan materi untuk disampaikan kepada peserta didik dengan
membaca buku dengan link sebagai berikut ini:
• Saputra, Lukman Surya, dkk. 2017. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan,
SMP Kelas VII , buku siswa Balitbang Kemdikbud, Jakarta.
• Saputra, Lukman Surya, dkk. 2017. Pendidikan Pancasil dan Kewarganegaaraan SMP
Kelas VII buku guru, halaman 180- 182, Balitbang Kemdikbud, Jakarta.
• Asshiddiqie, Jimly. 2006 Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, Sekjen dan
Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, Jakarta.
• Supandi,dkk.2020. Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan. Kelas VII. Korlantas Dir. Keamanan dan Keselamatan, Sub
DPM, Jakarta
• https://www.mkri.id/index.php?page=web.Berita&id=11732 HAK DAN KEWAJIBAN
WARGA NEGARA INDONESIA DENGAN UUD 45
• https://kumparan.com/berita-update/inilah-pentingnya-norma-kesopanan-dan-
pengertiannya-1vHeIGL95jh/full
• https://swa.co.id/covid19/vaksinasi-dan-disiplin-prokes-kunci-kendalikan-pandemi Di
unduh 25 April 2021 jam 10.17
21. .Materi Pengayaan untuk Peserta didik yang Tuntas Belajar
Alternatif bentuk pengayaan adalah sebagai berikut :
a. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran
tutor sebaya.
b. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi kunci dari
berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Dan menyajikan dalam bentuk
laporan tertulis atau wawancara.

22. Materi untuk Peserta didik dengan Hambatan Belajar


Alternatif program remedial antara lain:
a. Mengulang materi kunci di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas
b. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas
c. Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan
SOAL TEST

Jawablah soal dibawah ini dengan ringkas dan jelas

1. Tuliskan pengertian hak menurut KBBI!


2. Tuliskan pengertian kewajiban menurut KBBI
3. Tuliskan 2 macam hak
4. Tuliskan 2 kewajiban warga negara dalam konstitusi
5. Apakah penyebab ketidak patuhan terhadap aturan ?

Kunci jawaban

1. Pengertian Hak menurut Kamus besar Bahasa Indonesia


Hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, kepunyaan, kewenangan,
kekeuasaan untuk berbuat sesuatu ( karena telah ditentukan oleh undang-undang atau
aturan), Kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau
martabat
2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kewajiban adalah sesuatu yang wajib
dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus dilaksanakan).
3. 2 macam hak
- Ada hak Absolut (mutlak )
ialah memberikan kekuasaan atau wewenang kepada yang bersangkutan untuk
bertindak, dipertahankan dan dihormati oleh orang lain.
- Hak relatif (nisbi)
ialah memberikan hak kekuasaan atau wewenang kepada orang tertentu untuk
menuntut kepada orang lain tertentu untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu dan
menyerahkan sesuatu
4. 2 hak dalam konstitusi
– Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
– Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
– Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah (pasal 28B ayat 1).
– Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”
– Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya
demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal
28C ayat 1)
– Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
– Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
– Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak
diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
5. Penyebab ketidak patuhan terhadap norma
a.Faktor pribadi, yaitu berkaitan atau sifat dan karakter dalam diri sendiri yang belum
memiliki kesadaran berlaku taat aturan.
b. Faktor lingkungan, yaitu pengaruh lingkungan kehidupan baik keluarga maupun
masyarakat yang belum memberikan daya dukung terhadap pembentukan watak
patuh pada aturan.

Kriteria Penilaian
Setiap soal diberi bobot nilai 20
Nilai = Jumlah benar x bobot nilai
❖ Peserta didik dinyatakan tuntas jika memiliki nilai pengetahuan minimal 60
(*Kriteria ketuntasan ini silakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-
masing)
❖ Tes bisa dilakukan secara tertulis, bisa juga secara lisan ( Tergantung situasi dan
kebutuhan)

Anda mungkin juga menyukai