Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Standar Kompetensi (SK), Kopetensi Dasar (KD), Kopetensi Inti (KI), dan
Indikator

Makalah Ini Akan Dipresentasikan Pada Seminar Mata kuliah Perencanaan


Pembelajaran Bahasa Arab (Akan dipresentasikan pada hari Selasa, 15 Maret
2020)

Disusun Oleh:

M. Fikri Putra Ibrahim

Muhammad Robby Putra

Saparudin

Dosen Pembimbing:

Ahmad Zaky, MA.

Prodi Pendidikan Bahasa Arab

Semester IV B

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AS-SUNNAH

T.A. 2019/2020 M
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam tiap jenjang pendidikan pasti ada standar kompetensi, kompetensi
dasar, dan indikator karena untuk mengetahui materi apa saja yang akan dipelajari
dan tujuan apa saja yang harus dicapai sehingga mudah karena terarah dan
merupakan program yang telah terstruktur dalam tiap sekolah.

Di mana dari standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dapat


mengetahuai kemampuan, keterampilan dan sikap peserta didik sehingga secara
spesifisik dapat dijadikan untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran dan juga
dijadikan tolak ukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan
atau mata pelajaran tertentu

Oleh karena itu, sangat penting sekali adanya standar kompetensi, kompetensi
dasar, dan indikator dalam pendidikan karena sebagai patokan dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian standar kopetensi, kompetensi dasar, kompetensi inti, dan
indikator ?
2. Apa tujuan penulisan dari standar kompetensi, kompetensi dasar,
kompetensi inti, dan indikator ?
3. Bagaimana cara penyusunan standar kompetensi, kompetensi dasar,
kompetensi inti, dan indikator ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Standar Kompetensi (SK)


1. Pengertian
Standar Kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu pada
jenjang pendidikan tertentu pula.1 Menurut Abdul Majid Standar kompetensi
merupakan kerangka yang menjelaskan dasar pengembangan program pembelajaran
yang terstruktur.2 Pada setiap mata pelajaran, standar kompetensi sudah ditentukan
oleh para pengembang kurikulum, yang dapat kita lihat dari standar isi. Jika sekolah
memandang perlu mengembangkan mata pelajaran tertentu misalnya pengembangan
kurikulum muatan local, maka perlu dirumuskan standar kompetensinya sesuai
dengan nama mata pelajaran dalam muatan local tersebut,3
2. Tujuan Penulisan
Menjelaskan dasar pengembangan program pembelajaran yang terstruktur.
3. Penyusunan yang Baik
Langkah-langkah penyusunan Standar Kompetensi tidak berbeda dengan langkah-
langkah penyusunan Kompetensi Dasar (KD) yang akan dijelaskan dibawah.
B. Kompetensi Dasar (KD)
1. Pengertian
Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus
dicapai oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar
kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itulah maka kompetensi dasar
merupakan penjabaran dari standar kompetensi.4
2. Tujuan Penulisan

1
Wina sanjaya, kurikulum dan pembelajaran (Jakarta : kencana prenada media
group, 2008), hlm. 170.
2
Abdul majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2012), hlm. 42.
3
Wina sanjaya, kurikulum dan pembelajaran, hlm. 171.
4
Ibid. hlm. 171.
Mengetahui sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata
pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu
pelajaran. Kompetensi Dasar (KD) berfungsi juga sebagai penjabaran SK peserta
didik yang cakupan materinya lebih sempit dibanding dengan SK peserta didik.
Sebagai mana yang telah dijelaskan tadi bahwa istilah SK-KD akan diubah menjadi
KI-KD, maka dipahami bahwa kompetensi dasar berfugsi sebagai penjabaran dari
kompetensi inti.5
3. Penyusunan yang Baik
Langkah-langkah perumusan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar
(KD) sebagai berikut :
a) Guru perlu berpedoman atau mengambil rumusan SK dan KD yang telah
disusun oleh BSNP berdasarkan mata pelajaran yang diampu.
b) Guru memilih SK dan KD yang telah dirumuskan oleh BSNP  untuk setiap
mata pelajaran. Pemilihan SK dan KD harus disesuaikan dengan jenjang
pendidikan, mata pelajaran, dan semester. SK dan KD yang diambil
menjadi pedoman dalam mengembangkan komponen-komponen silabus
berikutnya.
c) Setelah SK dan KD dipilih, selanjutnya dilakukan analisis dengan
mengajukan pertanyaan dasar: “ Apa sajakah tanda-tanda bahwa siswa –
siswi telah menguasai kompetensi?”. Untuk memperoleh jawaban
terhadap pertanyaan dasar tersebut, dapat digunakan tiga pertanyaan
bantuan, berikut :
1) Pengetahuan apa sajakah yang harus dikuasai siswa-siswi. Jawaban
terhadap pertanyaan ini dapat berupa konsep, fakta, prosedur,
prinsip, atau rumus dari body of knowledge ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan mata pelajaran.
2) Keterampilan apa sajakah yang harus dapat ditampilkan siswa.
Jawaban terhadap pertanyaan ini adalaha semua bentuk keterampilan
yang harus diperagakan siswa, sehubungan dengan kompetensi yang
sedang kita analisis. Keterampilan dapat dipilah menjadi dua bagian

5
Wina sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, h. 170.
yaitu: keterampilan yang muara akhirnya berupa
barang (product) dan keterampilan yang muara akhirnya berupa
penampilan kinerja (performance).
3) Sikap atau perilaku apa sajakah yang dibatinkan dan diterapkan
siswa. Jawaban terhadap pertanyaan ini berupa rumusan perilaku
atau kebiasaan yang berkaitan dengan penerapan sikap nilai dalam
kehidupan siswa sehari-hari. Karena indikator yang hendak kita
kembangkan bertumpu pada kompetensi dasar dari mata pelajaran
tertentu, maka hendaknya dipilih sikap/perilaku yang berhubungan
dengan mata pelajaran tersebut, terutama dengan kompetensi
bersangkutan.
d) Pada proses perumusan SK dan KD perlu memilih kata-kata kerja umum
operasional berdasarkan level kompetensi pembelajaran.
e) Pada proses perumusan dan pengembangan SK dan KD. Guru perlu
memerlukan tingkat kompetensi yang diharapkan tercapai oleh siswa
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Penentuan tingkat kompetensi
yang harus dicapai oleh siswa, juga perlu mempertimbangkan kemampuan
awal siswa. Jika kompetensi yang telah disusun tidak memenuhi
kemampuan awal siswa, maka kompetensi tersebut hanya sia-sia dan tidak
mungkin tercapai oleh siswa.6
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam merumuskan KD
diantaranya antara lain: 
 Meluas, artinya peserta didik memperoleh kesempatan yang luas untuk
mengembangkan pengalaman tentang pengetahuan, keterampilan, sikap,
nilai yang berkaitan pada saat pembelajaran berlangsung.
 Seimbang, artinya dimana setiap peserta Kompetensi perlu dapat dicapai
melalui alokasi waktu yang cukup untuk pembelajaran yang efektif.

6
Kasful Anwar Dan Hendra Harmi, Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP, (Bandung:
Alfabeta, 2011), h. 75-83.
 Relevan, maksudnya adalah dimana setiap Kompetensi terkait dengan
penyiapan peserta didik untuk meningkatkan mutu kehidupan melalui
kesempatan pengalaman.
 Perbedaan, merupakan upaya pelayanan individual dimana peserta didik
perlu memahami apa yang perlu untuk dipelajari, bagaimana berfikir,
bagaimana berbuat untuk mengembangkan Kompetensi serta kebutuhan
individu masing-masing.7
Adapun Syarat yang harus dipenuhi untuk dapat merumuskan KD yang
baik adalah sebagai berikut:
 Rumusan tujuan yang dibuat harus berpusat pada siswa, mengacu kepada
perubahan tingkah laku subjek pembelajaran yaitu siswa sebagai peserta
didik.
 Rumusan KD harus mencerminkan tingkah laku operasional yaitu tingkah
laku yang dapat diamati dan diukur yang dirumuskan dengan
menggunakan kata-kata operadional.
 Rumusan KD harus berisikan makna dari pokok bahasan atau materi
pokok yang akan diajarkan pada saat kegiatan belajar mengajar. 8
C. Kompetensi Inti (KI)
1. Pengertian
Kompetensi inti merupakan operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan dalam
bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, yang menggambarkan kompetensi
utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran. Kompetensi inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara
pencapaian hard skil dan soft skill.
Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasian (organizing element)
kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasian, Kompetensi Inti merupakan
pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar.

7
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran.( Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 37.
8
Ibid., h. 58.
Organisasi vertikal Kompetensi dasar adalah keterkaitan antara kompetensi konten
kompetensi dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya
sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi akumulasi yang berkesinambungan
antara konten yang dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan
antara konter. Kompetensi dasar satu mata pelajaran dengan isi kompetensi dasar
dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang
sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.9
2. Tujuan Penulisan
Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi Kompetensi
Dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan
pengikat untuk organisasi vertikal dan horisontal Kompetensi Dasar.
Organisasi vertikal Kompetensi Dasar artinya keterkaitan antara
konten Kompetensi Dasar dari suatu kelas ke jenjang kelas berikutnya
sehingga terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan konten yang
dipelajari siswa. Sedangkan organisasi horisontal Kompetensi Dasar
artinya keterkaitan antara konten kompetensi dasar satu mata pelajaran
dan mata pelajaran lain yang berbeda sehingga terjadi proses saling
memperkuat materi satu dengan lainnya.10
3. Penyusunan yang Baik
Kompetensi dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait, yaitu:
i. Kompetensi Inti 1, berkaitan dengan keagamaan.
ii. Kompetensi Inti 2, berkaitan dengan sikap sosial.
iii. Kompetensi Inti 3, berkaitan dengan pengetahuan..
iv. Kompetensi Inti 4, berkaitan dengan penerapan pengetahuan.
Keempat kelompok itu menjadi acuan dari kompetensi dasar dan harus
dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif.
Kompetensi yang berkenaan dengan keagamaan dan sikap sosial diterapkan
secara tidak langsung (indirect teaching) ketika peserta didik belajar tentang
9
Prof. Dr. H. E. Mulyasa, M.Pd. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung. hlm.173-175.
10
Oka Miharja, Hubungan Skl, Ki, Kd, dan Tujuan, https://okamiharja. blogspot.com
/2016 /09/hubungan-skl-ki-kd-indikator-dan-tujuan.html, pada tanggal 17 januari 2020 pukul
10.00
KI 3 yang berkaitan dengan pengetahuan dan KI 4 yang berkaitan dengan
penerapan pengetahuannya.11
D. Indikator
1. Pengertian
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran,
satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang
terukur dan/atau dapat diobservasi.
Menurut Depag indikator adalah wujud dari kompetensi dasar yang lebih
spesifik. Sedangkan menurut E Mulyasa indikator merupakan penjabaran dari
kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang
dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik. Indicator juga dikembangkan sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan potensi daerah dan peserta didik dan juga
dirumuskan dalam rapat kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi
sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat penilaian.
Sedangkan menurut Darwin Syah indikator pembelajaran adalah karakteristik,
cirri-ciri, tanda-tanda perbuatan atau respon yang dilakuakan oleh siswa, untuk
menunjukkan bahwa siswa telah memiliki kompetensi dasar tertentu.

Jadi indikator adalah merupakan kompetensi dasar secara spesifisik yang dapat
dijadikan untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak
ukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan atau mata
pelajaran tertentu

2. Tujuan penulisan.
11
Oka Miharja, Hubungan Skl, Ki, Kd, dan Tujuan, https://okamiharja.blogspot.com
/2016/09/hubungan-skl-ki-kd-indikator-dan-tujuan.html, pada tanggal 17 januari 2020 pukul
10.00
a. Sebagai tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya perubahan perilaku pada siswa,
yang mana tanda-tanda tersebut akan lebih spesifik dan dapat diamati pada diri
siswa setelah siswa mengikuti kegiatan pembelajaran.
b) Sebagai pedoman dalam menyusun alat ukur. Alat ukur tersebut dapat dijadikan
sebagai alat pembuktian bagi keberhasilan siswa dalam mencapai standar
kelulusan yang telah ditentukan.
c) Sebagai pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran. Penentuan materi
pembelajaran ini harus sesuai dengan indikator yang dikembangkan. Indikator
yang dirumuskan secara cermat dan akurat dapat memberikan arah dalam
pengembangan materi pembelajaran yang efektif yang sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran, potensi dan kebutuhannya baik kebutuhan peserta
didik, sekolah ataupun lingkungan.
d) Sebagai pedoman dalam merencanakan kegiatan pembelajaran. Rencana
pembelajaran perlu dirancang secara efektif agar kompetensi dapat dicapai
secara maksimal.
e) Sebagai pedoman dalam mngembangkan bahan ajar. Bahan ajar merupakan
materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana untuk mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Oleh karena itu, pemilihan bahan ajar yang
efektif harus sesuai dengan tuntutan indikator, sehingga dapat meningkatkan
pencapaian kompetensi secara maksimal.
f) Sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.
Rancangan penilaian memberikan acuan dalam menentukan bentuk dan jenis
penilaian, serta pengembangan indikator penilaian. Pengembangan indikator
penilaian harus mengacu pada indikator pencapaian yang dikembangkan sesuai
dengan tuntutan SK dan KD.12

12
Abdul majid, Perencanaan Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012), h.
53.
3. Penyusunan yang baik

1)      Mengkaji KD tersebut untuk mengidentifikasi indikatornya dan


rumuskan indikatornya yang dianggap relevan tanpa memikirkan urutannya
lebih dahulu juga tentukan indikator-indikator yang relevan dan tuliskan
sesuai urutannya.

2)      Kajilah apakah semua indikator tersebut telah mempresentasikan KD


nya, apabila belum lakulanlah analisis lanjut untuk menemukan in dikator-
indikator lain yang kemungkinan belum teridentifikasi.

3)      Tambahkan indikator lain sebelumnya dan rubahlah rumusan yang


kurang tepat dengan lebih akurat dan pertimbangkan urutannya.
BAB III

PENUTUPAN

Standar kompetensi merupakan kerangka yang menjelaskan dasar


pengembangan program pembelajaran yang terstruktur. Kompetensi dasar
merupakan pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai
oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah menguasai standar
kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itulah maka kompetensi dasar
merupakan penjabaran dari standar kompetensi. Kompetensi Inti merupakan
terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dalam
bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu.
Indikator merupakan penanda KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang
dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Dalam tiap jenjang pendidikan pasti ada standar kompetensi (pada
kurikulum 2013 kompetensi inti) , kompetensi dasar, dan indikator karena
untuk mengetahui materi apa saja yang akan dipelajari dan tujuan apa saja yang
harus dicapai sehingga mudah karena terarah dan merupakan program yang
telah terstruktur dalam tiap sekolah dan sebagai patokan dalam proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Diharapkan makalah ini
bisa menjadi salah satu tulisan yang bermanfaat, kususnya bagi calon guru.
DAFTAR PUSTAKA

sanjaya Wina, kurikulum dan pembelajaran Jakarta : kencana prenada media


group, 2008

majid Abdul, Perencanaan Pembelajaran Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Anwar Kasful Dan Harmi Hendra, Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP,


Bandung: Alfabeta, 2011

Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2010

E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, PT. Remaja


Rosdakarya, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai