Dosen Pengampu :
Nur Faizah
FAKULTAS TARBIYAH
GENGGONG KRAKSAAN-PROBOLINGGO
2023
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan ridho
Allah SWT, karena tanpa rahmat dan ridhonya, kami tidak dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Dan tak lupa pula kami ucapkan terima
kasih kepada Bapak M. Fuad Badruddin, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Adminitrasi Pendidikan yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah
ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang telah
sedia membantu dalam hal mengumpulkan data dalam pembuatan makalah ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami
ketahui. Maka dari iyu kami mohon kritik dan saran dari teman-teman maupun
dosen agar tercapainya makalah yang sempurna.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ......................................................................................... 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Supervisi pendidikan adalah hal yang sangat penting dilakukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Mutu pendidikan sangat berkaitan erat dengan
keprofesionalan guru dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada
didunia pendidikan baik pada masa saat ini atau masa yang akan datang.
Berdasarkan hal tersebut pendidikan merupakan faktor yang penting karena
pendidikan salah satu penentu mutu SDM (Sumber Daya Manusia), dimana
manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan
potensipotensi yang dimiliki sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam
masyarakat.
Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru
merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan
dikembangkan terus menerus. Guru adalah tugasnya yang terkait dengan upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, baik spiritual dan
emosional, intelektual, fisikal, maupun aspek lainnya. Potensi sumber daya guru
itu perlu terus bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya
secara potensial. Selain itu pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong
guru-guru untuk terus menerus belajar menyesuaikan diri dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta mobilitas masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pengertian pengawasan dalam Pendidikan?
2. Mengetahui bagaimana proses pengawasan Pendidikan.
3. Mengetahui apa saja jenis, manfaat dan Prinsip pengawasan pedidikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Engkoswara,dkk,Administrasi Pendidikan, (Bandung: ALFABETA, 2011), hal. 219
2
Aan Komariyah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, Bumi Aksara,
Jakrta,2005, hlm. 83
3
A.Susanto, Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), hal. 3
2
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengawasan pendidikan merupakan proses
untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan dalam pelaksanaan rencana
pendidikan agar segera dilakukan upaya perbaikan sehingga dapat memastikan
bahwa aktifitas kependidikan yang dilaksankan secara riel merupakan aktifitas yang
sesuai dengan apa yang direncanakan.
B. Proses Pengawasan
Pengendalian merupakan suatu usaha sistematis untuk menetapkan standar-
standar pelaksanaan, mengukur kinerja atau hasil yang telah dicapai,
membandingakan kinerja dengan standar yang telah ditetapkan dan pengambilan
tindakan korektif untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan
digunakan se efektif dan seefesien mungkin dalam mencapai sasaran-sasaran dan
tujuan perusahaan.4 Dalam proses pengawasan ada beberapa proses / tahapan yang
dilaksanakan:
4
Henki Idris Issakh dan Zahrida Wiryawan. Op. Cit, h. 524-527
5
Engkoswara,Administrasi Pendidikan, (Bandung: ALFABETA, 2011), hal. 220
3
4. Mengambil tindakan korektif: bila hasil pengukuran menunujukan terjadi
penyimpangan – penyimpangan, maka dilakukuan tindakan korektif.
C. Tujuan Pengawasan
Pengawasan pendidikan bertujuan untuk mengendalikan kegiatan
kependidikan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga hasil
pelaksanaan pendidikan diperoleh secara efisien dan efektif sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan dalam program kegiatan kependidikan.
Menurut Harsono, (1996) menyatakan bahwa tujuan pengawasan
pendidikan dan kebudayaan adalah untuk mendeteksi sedini mungkin segala
bentuk penyimpangan prioritas pendidikan. Prioritas pendidikan yang
dimaksud adalah pemerataan kesempatan belajar, relevansi, peningkatan mutu,
dan kesangkilan dan kemangkusan.6
D. Fungsi Pengawasan
Secara umum telah dikemukakan bahwa hasil pengawasan dapat
memberikan manfaat bagi perbaikan dan peningkatan efektivitas proses
manajemen organisasi. Lebih lanjut Hadari Nawawi (1983) mengemukakan
bahwa fungsi pengawasan antara lain :
1. Memperoleh data yang setelah diolah dapat dijadikan dasar bagi usaha
perbaikan kegiatan dimasa yang akan dating.
2. Memperoleh cara bekerja yang paling efisien dan efektif atau yang paling tepat
dan paling berhasil sebagai cara yang terbaik untuk mencapai tujuan.
3. Memperoleh data tentang hambatan-hambatan dan kesukaran-kesukaran yang
dihadapi, agar dapat dikurangi atau dihindari.
4. Memperoleh data yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan usaha
pengembangan organisasi dan personil dalam berbagai bidang.
5. Mengetahui seberapa jauh tujuan telah tercapai.
E. Prinsip Pengawasan
kepala sekolah sebagai supervisor dalam melaksanakan tugasnya harus
memperhatikan prinsipprinsip supervisi agar dalam pelaksanaan supervisi dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
6
Engkoswara,dkk, Administrasi Pendidikan, (Bandung: ALFABETA, 2011), hal. 221
4
a) Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut. Kegiatan supervisi
dilaksanakan berdasarkan data obyektif yang diperoleh dalam kenyataan
pelaksanaan proses belajar mengajar. 2) Untuk memperoleh data perlu
diterapkan alat perekam data seperti angket, observasi, percakapan pribadi, dan
seterusnya. 3) Setiap kegiatan supervise dilaksanakan secara sistematis
terencana.
b) Prinsip Demokratis Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan
hubungan kemanusian yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa
aman untuk mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung makna
menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan dan
bawahan.
c) Prinsip Kerjasama Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah
supervisi “ sharing of idea, sharing of experience ” memberi support
mendorong, menstimulasi guru, sehingga mereka merasa tumbuh bersama.
d) Prinsip konstruktif dan kreatif Setiap guru akan merasa termotivasi dalam
mengembangkan potensi kreativitas kalau supervisi mampu menciptakan
suasana kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan.
F. Manfaat Pengawasan
a. Dapat menemukan kegiatan yang sudah sesuai dengan tujuan
b. Dapat menemukan kegiatan yang belum sesuai dengan tujuan
c. Dapat memberikan keterangan tentang apa yang perlu dibenahi terlebih dahulu
(yang diprioritaskan)
d. Dapat mengetahui petugas-petugas, seperti guru, kepala sekolah, pegawai tata
usaha, dan penjaga sekolah yang perlu di tatar
e. Dapat mengetahui petugas yang perlu diganti; Said Suhil Achmad, Profesi
Kependidikan.
f. Dapat mengettahui buku-buku yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran
g. Dapat mengetahui kelemahan kurikulum
h. Dapat meningkatkan mutu proses belajar mengajar
i. Dapat memertahankan sesuatu yang sudah baik.
G. Jenis-jenis pengawasan
Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan, yaitu:
5
a. Pengawasan Intern dan Ekstern. Pengawasan intern adalah pengawasan yang
dilakukan oleh orang atau badan yang ada di dalam lingkungan unit organisasi
yang bersangkutan.
b. Pengawasan Preventif dan Represif. Pengawasan preventif lebih dimaksudkan
sebagai pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan
itu dilaksanakan sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan.
c. Pengawasan Aktif dan Pasif. Pengawasan dekat (aktif) dilakukan sebagai
bentuk pengawasan yang dilaksanakan di tempat kegiatan yang bersangkutan.
Hal ini berbeda dengan pengawasan jauh (pasif) yang melakukan pengawasan
melalui “penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggung jawaban
yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja
dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang
diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
Maksud dan tujuan adanya manajemen pengawasan yaitu agar dalam suatu
tujuan organisasi bisa berjalan sesuai dengan keinginan dan tidak adanya
penyimpangan.
Pada dasarnya ada beberapa jenis pengawasan yang dapat dilakukan yaitu
pengawasan intern ekstern, preventif represif, dan pengawasan aktif pasif.
Menetapkan standar, pengukuran kegiatan, Membandingkan kegiatan
dengan standar.
7
DAFTAR PUSTAKA
Aan, K., & Cepi, T. (2005). Visionary Leadership menuju sekolah efektif.
Jakarta: Bumi Aksara.