Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PERBEDAAN KURIKULUM 13 DENGAN IMPLEMENTASI

KURIKULUM MERDEKA (DIM)

DOSEN PENGAMPU:

Muhammah Sugianto, M.P.d.I

Disusun oleh:

Syamsi Hidayati

(201201020509)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS KEISLAMAN ZAINUL HASAN GENGGONG
KRAKSAAN - PROBOLINGGO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat tuhan yang maha esa atas segala
rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman .
Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kraksaan, 24 juni 2023


Penyusun

i
DARTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i


DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar belakang..............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................1
C. Tujuan penulisan..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Pengertian kurikulum..................................................................................2
B. Kurikulum tingkat satuan pendidikan(ktsp)................................................5
C. Kurikulum 2013......................................................................................... 6
BAB III PENUTUP..............................................................................................21
A. Kesimpulan.................................................................................................21
B. Saran...........................................................................................................21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi
rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam
satu periode jenjang pendidikan Penyusunan perangkat mata pelajaran ini
disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan
dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan
kerja
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud
dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan Kurikulum ini
dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan
tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh
Kurikulum menjadi pedoman bagi seorang tenaga pendidik untuk
memberikan materi dan ilmu yang baik terhadap peserta didik, kurikulum
juga mempunyai perkembangan dan itulah kenapa pentingnya peran
kurikulum harus di pahami

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu KTSP?
2. Apa itu K13?
3. Apakah kurikulum merdeka belajar?
4. Apa perbedaan KTSP dengan K13?

C. Tujuan penulisan
1. Agar sebagai calon pendidik tidak salah dalam menerapkan kurikulum
yang berlaku
2. Agar tahu bagaimana perkembangan kurikulum itu sendiri
3. Agar tahu apa itu perbedaan antara ktsp, K13 dan kurikulum merdeka
belajar

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian kurikulum
Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan,
sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan Kurikulum
dapat (paling tidak sedikit) meramalkan hasil pendidikan/pengajaran
yang diharapkan karena ia menunjukkan apa yang harus dipelajari dan
kegiatan apa yang harus dialami oleh peserta didik
Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan sebab tidak ada satu
kurikulum yang sesuai dengan sepanjang masa, kurikulum harus dapat
menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang senantiasa
cenderung berubah
Menurut Sudjana (1993 : 37) pada umumnya perubahan struktural
kurikulum menyangkut komponen kurikulum yakni:
1. Perubahan dalam tujuan Perubahan ini didasarkan kepada
pandangan hidup masyarakat dan falsafah bangsa
2. Perubahan isi dan struktur Perubahan ini meninjau struktur mata
pelajaran -mata pelajaran yang diberikan kepada siswa termasuk isi
dari setiap mata pelajaran
3. Perubahan strategi kurikulum Perubahan ini menyangkut
pelaksanaan kurikulum itu sendiri yang meliputi perubahan teori
belajar mengajar, perubahan sistem administrasi, bimbingan dan
penyuluhan, perubahan sistem penilaian hasil belajar
4. Perubahan sarana kurikulum Perubahan ini menyangkut
ketenagaan baik dari segi kualitas dan kuantititas, juga sarana
material berupa perlengkapan sekolah seperti laboraturium,
perpustakaan, alat peraga dan lain-lain
5. Perubahan dalam sistem evaluasi kurikulum Perubahan ini
menyangkut metode/cara yang paling tepat untuk
mengukur/menilai sejauh mana kurikulum berjalan efektif dan

2
efesien, relevan dan produktivitas terhadap program pembelajaran
sebagai suatu system dari kutikulum
B. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah
kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia
KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan Penyusunan KTSP oleh sekolah
dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi
(SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan
dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22
Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan
Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh BSNP
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, dan silabus Pelaksanaan KTSP mengacu pada
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan
SKL
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
yang dituangkan dalam persyaratan kompetensi tamatan,
kompetensi bahan kajian kompetensi mata pelajaran, dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi peserta didik pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu Standar isi merupakan pedoman untuk
pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang memuat:
1 Kerangka dasar dan struktur kurikulum,
2  Beban belajar,
3 Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di
tingkat satuan pendidikan
4 Kalender pendidikan 

3
1    Tujuan diadakannya KTSP
1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif
sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan
memberdayakan sumberdaya yang tersedia
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama
3. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan
tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai Mulyasa (2006: 22-
23)
KTSP perlu diterapkan pada satuan pendidikan berkaitan dengan
tujuh hal berikut :
a. Sekolah lebih mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman bagi dirinya
b. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya, khususnya
input pendidikan yang akan dikembangkan
c. Pengambilan keputusan lebih baik dilakukan oleh sekolah
karena sekolah sendiri yang paling tahu yang terbaik bagi
sekolah tersebut
d. Keterlibatan warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum dapat menciptakan transparansi dan
demokrasi yang sehat
e. Sekolah dapat bertanggung jawab tentang mutu pendidikannya
masing-masing
f. Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan
sekolah-sekolah lain dalam meningkatkan mutu pendidikan
7      Sekolah dapat merespon aspirasi masyarakatdan lingkungan
yang berubah secara cepat serta mengakomodasikannya dengan
KTSP
 
Adapun prinsip-prinsip pengembangan KTSP menurut
Permendiknas nomor 22 tahun 2006 sebagaimana dikutip dari
Mulyasa (2006: 151-153) adalah sebagai berikut

4
1  Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta
didik dan lingkungannya
2   Beragam dan terpadu
3  Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni
4   Relevan dengan kebutuhan
5   Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan relevansi
pendidikan tersebut dengan kebutuhan hidup dan dunia kerja
6   Menyeluruh dan berkesinambungan
7   Belajar sepanjang hayat,
8  Seimbang antara kepentingan global, nasional, dan lokal
2 Komponen KTSP
Secara garis besar, KTSP memiliki enam komponen penting
sebagai berikut
1      Visi dan misi satuan pendidikan
Visi merupakan suatu pandangan atau wawasan yang merupakan
representasi dari apa yang diyakini dan diharapkan dalam suatu
organisasi dalam hal ini sekolah pada masa yang akan datang
2      Tujuan pendidikan satuan pendidikan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan untuk pendidikan
menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
3      Kalender pendidikan
Kalender pendidikan untuk pengembang kurikulum jam belajar
efektif untuk pembentukan kompetensi peserta didik, dan
menyesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang harus dimiliki peserta didik
4      Struktur muatan KTSP
Struktur muatan KTSP terdiri atas
1)      Mata pelajaran
2)      Muatan lokal

5
3)      Kegiatan pengembangan diri
4)      Pengaturan beban belajar
5)      Kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan
6)      Pendidikan kecakapan hidup
7)      Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
 
5      Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok
mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar
kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan
oleh setiap satuan pendidikan
6      Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk
mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus

C.  Kurikulum 2013
Makna manusia yang berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia
terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk
dokumen, proses, maupun penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan,
konten dan bahan pelajaran serta penyelenggaraan pembelajaran yang
didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan
Konten pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk kurikulum
satuan pendidikan dan jenjang pendidikan sebagai suatu rencana tertulis
(dokumen) dan kurikulum sebagai proses (implementasi) Dalam
dimensi sebagai rencana tertulis, kurikulum harus mengembangkan

6
SKL menjadi konten kurikulum yang berasal dari prestasi bangsa di
masa lalu, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa
mendatang
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengarahkan peserta didik menjadi:
1      Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah;
2      Manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri;
3      Warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab

Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi


merupakan salah satu strategi pembangunan pendidikan nasional
sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang- Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Kurikulum ini menekankan tentang pemahaman tentang apa yang
dialami peserta didik akan menjadi hasil belajar pada dirinya dan
menjadi hasil kurikulum Oleh karena itu proses pembelajaran harus
memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi hasil belajar yang sama atau
lebih tinggi dari yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi Lulusan
Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah:
1      Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan
dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih
lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD)
2      Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial
mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu
jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran
3      Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari
peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu
4      Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif,
keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan
pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata

7
pelajaran Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian utama
kurikulum
5      Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan
konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan
“disciplinary–based curriculum” atau “content-based curriculum”
6      Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran
7      Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai
kompetensi pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan
karakteristik konten kompetensi dimana pengetahuan adalah konten
yang bersifat tuntas (mastery) Keterampilan kognitif dan psikomotorik
adalah kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan
Sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih
sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak
langsungPenilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi,
bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran
remedial untuk memastikan penguasaan
8      Kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan
Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan)   
2  Di tinjau dari prosesnya
 1 Pada KTSP proses pembelajaran yang lebih dominan adalah aspek
kognitif, psikomotor, dan afektif, sedangkan pada kurikulum 2013
dalam proses belajar mengajar nantinya yang lebih dominan adalah
afektif, psikomotor, baru kognitif Artinya siswa dalam proses  lebih 
menonjolkan afektif dan psikomotornya
2 Kurikulum 2013 sangat menekankan penyeimbangan antara aspek
kognitif (intelektual), psikomotorik (gerak) dan afektif (sikap) Berbeda
dengan KTSP 2006 yang pada tahap implemntasinya cenderung lebih
fokus pada aspek kognitifnya
3 Aspek standar isi Jumlah mata pelajaran yang ada di dalam setiap
jenjang di kurikulum 2013 berkurang Contoh: untuk sekolah dasar yang
awalnya 10 menjadi 6 mata pelajaran, tetapi esensi yang diharapkan

8
dari setiap pembelajaran tetap ada, sehingga cara yang digunakan
didalam kurikulum 2013 adalah integrasi beberapa pelajaran ke
pelajaran lain Integrasi ini disebut pembelajaran tematik Pengurangan
jumlah pelajaran pada kurikulum 2013 namun dmikian berimbas pada
penambahan waktu belajar Untuk tingkat sekolah dasar penambhan 4
jam dalam 1 minggu
4 Standar proses pemebelajaran Perubahan yang signifikan terjadi pada
penedekatan pembelajaran yang dilakukan Pembelajaran yang pada
awalnya menggunkan pendekatan behaviorisme dan kognitifisme,
sekarang mulai bergeser menuju kedekatan konstrutivisme Hal ini akan
berimbas pada guru di kelas yang pada awalnya cenderung
menggunkan guru sebagai sumber pembelajaran (teacher-centered
leaning), menjadi siswa dan lingkungannya sebagai sumber (student-
centered leaning)
5 Perubahan standar penilaian Pada kurikulum KTSP 2006 penilaian
yang dilakukan cenderung menggunakan penilaian akhir tanpa ada
penilaian pada proses pembelajaran Pada kurikulum baru ini, penilaian
akan di proses belajar turut dimasukan Nantinya akan ada penilaian
forfolio terhadap forfolio terhadap pribadi siswa
 4      Di tinjau dari penilaiannya 
A KTSP 2013
1)  Pada kurikulum 2013 tantangan masa depan yang dihadapi yaitu arus
globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi,
konfergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan
2)  Kompetensi masa depan yaitu meliputi kemampuan berkomunikasi,
kemapuan berfikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi
moral suatu permasalahan kemampuan menjadi warga negara yang
efektif, dan kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda
3)   Fenomena sosial yang mengemukakan seperti perkelahian pelajar,
narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalm berbagai jenis ujian, dan
kejolak sosial

9
4)   Persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu
menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat dan
bermuatan karakter
 
4  Di tinjau dari esensialnya
a Kurikulum 2013
1) Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap,
pengetahuan, keterampilan)
2)  Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki
kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
3) Bahasa Indonesia sebagai penghela maple lain (sikap dan keterampilan
bahasa)
4)  Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama
(saintifik) melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar, dll
5)  Bermacam jenis konten pembelajaran di ajarkan terkait dan terpadu
satu sama lain (cross curriculum atau integrated curriculum ), konten
ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten
pembelajaran lainnya
6)  Tematik integratif untuk kelas I – IV SD
7)   TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media
pembelajaran mata pelajaran lain
8)  Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
9)  Tidak ada penjurusan di SMA Ada mata pelajaran wajib, permintaan,
antar minat dan pendalaman minat
10) SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait
dasar – dasar pengetahuan, keterampilan dan sikap
11)  Penjurusan di SMK tidak terlalu detil (sampai bidang studi),
didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman
 
b             KTSP 2006
1)             Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu

10
2)             Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki
kompetensi dasar sendiri
3)             Bahasa Indonesia sejajar dengan maple lain
4)             Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda
5)             Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah
(separated curriculum)
6)             Tematik untuk kelas I – III SD (belum terintegratif)
7)             TIK adalah mata pelajaran sendiri
8)             Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan
9)             Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI
10)         SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi
11)         Penjurusan di SMK sangat detil (sampai keahlian)
 
E            Pembahasan didalam Kurikulum 2013
Perubahan kurikulum mulai dari Sekolah Dasar, hingga Sekolah Menengah Atas,
dilakukan untuk menjawab tantangan zaman yang terus berubah agar para
generasi muda mampu bersaing di masa depan
Kurikulum baru di SD menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui
penilaian berbasis test dan portofolio yang saling melengkapi Di dalam
Kurikulum 2013 ada beberapa berubahan ada beberapa yang berubah dari
kurikulum sebelumnya, diantaranya :
1             Pelajaran berbasis tematik
Pada kurikulum sebelumnya, pelaksanaan pelajaran berbasis tematik hanya pada
kelas rendah, dan di kelas tinggi setiap mata pelajaran terkesan berdiri sendiri
Namun, untuk kurikulum 2013 ini anak – anak SD tidak lagi mempelajari masing
– masing mata pelajaran secara terpisah, namun pembelajaran berbasis tematik
integratif yang diterapkan pada tingkatan pendidikan dasar menygyhkan proses
belajar berdasarkan tema untuk kemudian di kombinasikan dengan mata pelajaran
yang ada
2             Hanya ada 6 mata pelajaran
Pada kurikulum sebelumnya, untuk tingkat Sd ada 10 mata pelajaran yang
diajarkan yaitu Pendidikan Agama, Pendidikan Kewargaeagaraan, Bhasa

11
Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Keterampilan, Jasmani dan
Kesehatan, serta Muatan Lokal dan Pengembangan Diri Sedangkan, pada
kurikulum baru mata pelajaran untuk anak SD yang semula berjumlah 10mata
pelajaran dipadatkan menjadi 6 mata pelajaran yaitu Agama, PPkn, Matematika,
Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, serta Seni Budaya
3             Pramuka menjadi ekskul wajib
Untuk Pramuka sendiri dalam kurikulum 2013 akan menjadi ekskul yang wajib
untuk semua jenjang, termasuk juga di dalamnya jenjang Sekolah Dasar
4             Bahasa Inggris hanya sebagai kegiatan ekskul
Bahas Inggris yang dihapus pada kurikulum 2013 ini telah menjadi polemik
Rencana penghapusan ini didasari kekhawatiran akan membebani siswa dan
memprioritaskan terhadap penguasaan Bahasa Indonesia Namun untuk kurikulum
2013 di tingkat SD Bahasa Inggris termasuk dalam kegiatan ekstrakurikuler
bersama dengan Palang Merah, UKS, dan Pramuka
5             Mapel IPA dan IPS diintegrasikan dengan 6 mapel lain
Empat mata pelajaran yang dulu berdiri sendiri, yaitu IPA, IPS, muatan lokal dan
pengembangan diri, pada kurikulum 2013 di SD akan diintegrasikan dengan 6
mata pelajaran lainnya Untuk mata pelajran IPA akan menjadi materi
pembahasaan pelajaran Bahas Indonesia dan Matematika Mata pelajaran IPS akan
menjadi pembahasan materi Bahasa Indonesia dan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) Sedangkan mulok dan pengembangan diri itu kaitannya
nanti dengan seni  Budaya
6             Belajar di sekolah lebih lama
Kurikulum 2013 ini justru membuat lama belajar anak disekolah bertambah
Metode baru pada kurikulum ini mengharuskan anak-anak untuk ikut aktif dalam
pembelajran dan mengobservasi setiap temanya
 
F  Materi IPS yang Diajarkan dalam Kurikulum 2013
Makna manusia yang berkualitas, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu manusia terdidik yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

12
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen,
proses, maupun penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan
pelajaran serta penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada Standar
Kompetensi Lulusan
Konten pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk kurikulum satuan
pendidikan dan jenjang pendidikan sebagai suatu rencana tertulis (dokumen) dan
kurikulum sebagai proses (implementasi) Dalam dimensi sebagai rencana tertulis,
kurikulum harus mengembangkan SKL menjadi konten kurikulum yang berasal
dari prestasi bangsa di masa lalu, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan
bangsa di masa mendatang
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengarahkan peserta didik menjadi:
a              Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan
zaman yang selalu berubah
b             Manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
c              Warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab
Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi merupakan salah
satu strategi pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan
dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Kurikulum ini menekankan tentang pemahaman tentang apa yang dialami peserta
didik akan menjadi hasil belajar pada dirinya dan menjadi hasil kurikulum Oleh
karena itu proses pembelajaran harus memberikan kesempatan yang luas kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi hasil belajar yang
sama atau lebih tinggi dari yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi Lulusan
Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah:
a. Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan
dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih
lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD)

13
b. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial
mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu
jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran
c. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari
peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu
Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan
psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata
pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran Untuk SD
pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum
d. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep,
generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan
“disciplinary–based curriculum” atau “content-based curriculum”
Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran
e. Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi
pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik
konten kompetensi dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat
tuntas (mastery) Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah
kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan Sedangkan sikap
adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan
dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung
f. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi,
bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran
remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat
memuaskan (Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat
memuaskan)
b. Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
a. Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan
daftar mata pelajaran
b. Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan,
jenjang pendidikan, dan program pendidikan

14
c. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan
kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan
keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran
d. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan
Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery
learning) sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi
e. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan
minat
f. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta lingkungannya
g. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
budaya, teknologi, dan seni
h. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan
i. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat
j. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
k  Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki
pencapaian kompetensi
Stategi Implementasi Kurikulum terdiri atas:
a  Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yaitu:
1)  Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X
2)  Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI
3) Juli 2015: kelas I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, XI, dan XII
b Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari tahun 2013 – 2015
c Pengembangan buku siswa dan buku pegangan guru dari tahun 2012 – 2014
d Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan
pengembangan budaya sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA dan
SMK, dimulai dari bulan Januari – Desember 2013

15
e Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan
kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016
 
Berikut materi IPS SD yang diajarkan pada kurikulum 2013 pada masing-masing
kelas adalah :
1)  Pada kurikulum 2013 di kelas I dan II SD mata pelajaran IPS terintegrasi ke
dalam mata pelajaran lain seperti PPKn, Bahasa Indonesia dan mata pelajaran
lainnya Materi IPS yang diajarkan di kelas I SD lebih mengacu pada pendidikan
karakter seperti bagaimana cara menghargai keberagaman penduduk, budaya,
agama dan ras di Indonesia; mengajarkan siswa agar berbudi pekerti yang luhur;
mengajarkan siswa bagaimana cara yang baik dalam kehidupan sosial; serta
mengajarkan siswa bagaimana berperilaku yang baik dan benar
2) Untuk kelas III SD di beberapa sekolah banyak yang tidak menggunakan
kurikulum 2013 sehingga materi IPS yang diajarkan kepada siswa adalah sebagai
berikut : mengenal lingkungan sekitar, membuat denah lingkungan, pentingnya
bekerja sama, jenis-jenis pekerjaan, kegiatan jual beli, dan mengenal uang
3)  Pada kurikulum 2013 di kelas IV SD mata pelajaran IPS terintegrasi ke dalam
mata pelajaran lain seperti PPKn, Bahasa Indonesia dan mata pelajaran lainnya
Materi IPS yang diajarkan di kelas I SD lebih mengacu pada pendidikan karakter
dengan materi seperti berikut : menghargai kebhinekatunggalikaan dan
keberagaman agama, suku bangsa; menyajikan bentuk-bentuk kepatuhan terhadap
kebiasaan, tata tertib,tradisi, dan adat dalam kehidupan di sekolah, keluarga dan
masyarakat sekitar; mengelompokkan identitas suku bangsa ( pakaian tradisional,
bahasa, pakaian adat, rumah adat, makanan khas, dan upacara adat), social
ekonomi ( pekerjaan orang tua), di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
sekitar; mengetahui keteladanan proklamator kemerdekaan RI melalui
pengamatan; menunjukkan keteladanan tokoh proklamator kemerdekaan RI dalam
kehidupan sehari-hari di lingkungan setempat; menerima tempat tinggal dan
lingkunyannya sebagaibagian NKRI (misal:empati terhadap kehidupan
sekitarnya)
4)            Materi IPS yang diajarkan kepada siswa kelas V SD pada kurikulum
2013 adalah menunjukan prilaku cinta tanah air dan bangga pada produk

16
Indonesia, memahami nilai-nilai kesejarahan kerajaan-kerajaan pada masa
kerajaan Hindu, Budha, dan Islam melalui bacaaan dan pengamatan;
melaksanakan hak dan kewajiban (bidang sosial, ekonomi, budaya, hukum)
sebagai warga negara dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan UUD 1945;
memahami keragaman agama, sosial dan budaya dalam bingkai
kebinekaan; Menghargai perilaku beriman dan bertaqwadalam kehidupansehari-
hari melalui
kegiatan ibadah dankegiatan sekolah; Menyajikan berbagai permasalahan sosial di 
lingkungan sekitar
(kabupaten/kota,provinsi) melalui gambar, video, atau cerita; Menerima keputusan
atas dasarkesepakatan(musyawarah mufakat) ; Menghargaikebhinnekatunggalikaa
n produk budaya;Menunjukkan perilaku cinta tanah airIndonesia dan banggaterha
dap produkIndonesia;
Mengetahui keanekaragaman sosial, budaya dan ekonomi dalam bingkai Bhinnek
a Tunggal Ika melalui pengamatan; Meneladani tokoh (pahlawan) yang berperan 
dalamperjuangan menentang penjajah hingga kemerdekaan Republik Indonesia
5)            Untuk kelas VI SD di beberapa sekolah banyak yang tidak
menggunakan kurikulum 2013 sehingga materi IPS yang diajarkan kepada siswa
adalah sebagai berikut : perkembangan sistem administrasi wilayah Indonesia,
kenampakan alam dan keadaan sosial, benua-benua di dunia, gejala-gejala alam di
Indonesia dan negara-negara tetangga, perananan Indonesia pada era global, serta
kegiatan ekspor impor
 
Kurikulum Merdeka Belajar
Pemerintah melalui Kemendikbud telah memulai revolusi pendidikan sejak 2019
lalu, baik di tingkat dasar, menengah, hingga tinggi Konsep yang diusung dalam
revolusi ini adalah merdeka belajar di semua aspek pendidikan formal Namun,
tampaknya masih banyak pihak yang meragukan apakah Indonesia benar telah
siap dalam penerapan sistem merdeka belajar ini Salah satu alasan paling banyak
didiskusikan adalah infrastruktur pendidikan
Bila Anda masih ingat proses peralihan kurikulum 1994 menjadi kurikulum 2004
(KBK), sebetulnya tantangan di era sekarang pun masih sama KBK dibuat dengan

17
tujuan agar SDM siswa mampu bersaing dalam era globalisasi industri Pemerintah
menganggarkan ratusan triliun APBN dengan fokus pembangunan infrastruktur IT
di sekolah-sekolah Pada rentang tahun 2004 dan 2006 pulalah sekolah wajib
menyelenggarakan mata pelajaran komputer ada tahun 2020 ini dunia dihadapkan
dengan tantangan baru, yakni industri 40 Kita telah masuk ke era baru industri
yang biasa disebut dengan data technology Pada titik ini, hampir semua aspek
kehidupan akan bergantung pada teknologi, khususnya machine learning, AI, dan
robot Sebenarnya apa itu merdeka belajar dan bagaimana konsep tersebut bisa
efektif dalam sistem pendidikan 40 yang akan segera diterapkan di semua level
pendidikan? Berikut pembahasannya:
 
Konsep Merdeka Belajar dan Pendidikan 40
Konsep merdeka belajar sangatlah berbeda dengan kurikulum yang pernah ada
dan digunakan oleh pendidikan formal di Indonesia Konsep pendidikan baru ini
sangat memperhitungkan kemampuan dan keunikan kognitif individu para siswa
Berikut garis besar konsepnya:
 
Asesmen kompetensi minimum
Perbedaan konsep pendidikan baru ini dengan kurikulum yang digunakan
sebelumnya adalah, siswa diharapkan mampu menunjukkan kemampuan
minimum dalam hal “literasi” dan “numerik”Fokusnya bukanlah sebanyak apa
siswa mampu mendapatkan nilai melalui penugasan dari guru, tetapi bagaimana
siswa mampu berpikir secara kritis menggunakan kemampuan kognitifnya Dalam
bidang literasi misalnya, bila pada kurikulum sebelum-sebelumnya siswa lebih
banyak diharapkan menghafal dan menerapkan materi yang mereka baca, dalam
konsep asesmen kompetensi, siswa diharapkan bisa berpikir logis untuk
mengabstraksi maksud dan tujuan dari materi
 
Begitu juga dalam hal “numerik” atau pada pelajaran sains seperti fisika, kimia,
khususnya matematika Siswa tidak boleh hanya menghafal formula atau rumus,
tetapi juga menemukan konsep dasarnya, sehingga mereka bisa menerapkannya
untuk penyelesaian masalah yang lebih luas

18
 
Survei karakter
Cukup melegakan bahwa pada akhirnya pemerintah mengakui pendidikan di
Indonesia adalah investasi yang mahal Sebab, setiap daerah memiliki keunikan
manusia yang berbeda-beda dan tidak mungkin dipaksa untuk menerapkan satu
sistem dengan indikator tetap Pada konsep survei karakter, pemerintah akan
menilai secara menyeluruh terkait kualitas pendidikan di sekolah Bukan hanya
tentang hasil belajar, tetapi juga ekosistem dan infrastruktur pendidikan yang
tersedia Dengan kata lain, pengembangan kualitas pendidikan bukan lagi tentang
penerapan indikator kualitas tetap, tetapi berdasarkan data hasil survei terbaru
terhadap sekolah
 
Perluasan penilaian hasil belajar
Satu hal paling menarik dalam konsep “merdeka belajar” ini adalah adanya
perluasan penilaian hasil belajar siswa yang tadinya hanya dari nilai ujian
nasional, menjadi penugasan dan portofolioKedepannya siswa akan diberikan
ruang untuk bisa mengembangkan diri mereka sesuai minat dan bakat Dengan
cara ini, stigma siswa pintar dan bodoh diharapkan bisa segera dihilangkan Sebab,
manusia memiliki bakat alami yang berbeda-beda, dan tidak bisa ditentukan
dengan tes formal
 
Pemerataan kualitas pendidikan hingga ke 3T
Merdeka belajar juga dapat diartikan keadilan terhadap akses pendidikan yang
setara bagi seluruh siswa di Indonesia Oleh karena itu, pemerintah membuat
kebijakan afirmasi dan pemberian kuota khusus bagi siswa yang tinggal di daerah
3T Industri 40 adalah momen penting dalam pemerataan kualitas pendidikan di
Indonesia Sebab, pada tahun 2030 nanti akan menjadi puncak dari bonus
demografi Indonesia dengan 64% penduduk adalah angkatan kerja
 
Kesiapan sumber daya manusia (SDM) Indonesia akan sangat menentukan
keberhasilan kita dalam menghadapi persaingan di industri 40 Khususnya di
daerah 3T yang masih memiliki tingkat kelahiran yang sangat tinggi

19
 
Perbedaan Kurikulum 2013 , KTSP 2006 dan Kurikulum Merdeka Belajar
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Bab 1 Pasal 1 Ayat (15) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) adalah “Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan” KTSP merupakan penyempurnaan dari
kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah (Muslich,
2007:17)    
Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada
sekolah-sekolah tertentu (terbatas) Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada
tanggal 15 Juli 2013 Sesuatu yang baru tentu mempunyai perbedaan dengan yang
lama Begitu pula kurikulum 2013 mempunyai perbedaan dengan KTSP Berikut
ini adalah perbedaan kurikulum 2013 dan KTSP :
Kerikulum merdeka belajar konsep dari pemerintah melalui Kemendikbud telah
memulai revolusi pendidikan sejak 2019 lalu, baik di tingkat dasar, menengah,
hingga tinggi Konsep yang diusung dalam revolusi ini adalah merdeka belajar di
semua aspek pendidikan formal Namun, tampaknya masih banyak pihak yang
meragukan apakah Indonesia benar telah siap dalam penerapan sistem merdeka
belajar ini Salah satu alasan paling banyak didiskusikan adalah infrastruktur
pendidikan
 
 
 

20
BAB III
PENUTUP

 
A  Kesimpulan
Dari berbagai pendapat diatas mengenai pengertian kurikulum, dapat kami
simpulkan kurikulum adalah serangkaian rencana pembelajaran mengenai mata
pelajaran , metode pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang di tempuh oleh
siswa yang telah di sesuaikan dengan jenjang pendidikan masing masing
Dari Kurikulum tahun 1975 sampai Kurikulum 2006 (KTSP) kurikulum yang
paling efisien adalah kurikulum 2006 (KTSP) yang berorientasi pada sistem
PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) karena ditangan
gurulah kurikulum ini dapat hidup dan berkembang sebab pengembangan materi
kurikulum akan baik apabila sesuai dengan tingkat perkembangan nalar siswa,
perbedaan perseorangan dan kemampuan daya serap siswa, suasana pembelajaran
yang kondusif, serta sarana dan sumber belajar yang tersedia
Untuk Kurikulum 2013, IPS di SD diintegrasikan dengan mata pelajaran yang lain
seperti B Indonesia dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang
diajarkan secara terpadu sesuai dengan tema yang dibahas Intinya, yang
dihapuskan adalah nama pelajarannya namun substansi pelajaran IPS tidak ada
satu pun yang dihilangkan
 
B  Saran
Perubahan  kurikulum dari tahun ke tahun mengalami perkembangan
namun  Sebagus apapun rancangan kurikulum tersebut jika pelaksanaannya tidak

21
berjalan dengan semestinya maka keberhasilan tujuan awal tidak akan dicapai
Oleh karena itu untuk menjalankan Kurikulum 2013 dengan berhasil kita
memerlukan guru yang benar-benar profesional Sebelum Kurikulum 2013
diaplikasi kita harus mampu mempersiapkan guru baru untuk menjalankan
kurikulum baru tersebut Para guru diberi sosialisasi dan pelatihan mengenai
kurikulum baru yang akan mereka jalankan Ketika pemerintah yakin bahwa
gurunya sudah siap maka kurikulum baru pun baru dapat diimplementasikan
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik Oemar (2011) Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Bandung:


PTRemaja Rosdakarya
Tersedia:https://revyarezawordpresscom/2013/11/01/perbedaan-kurikulum-2013-
dan-ktsp-2006/ [diakses 01 September 2013] Sardjiyo, dkk (2007) Pendidikan
IPS di SD Jakarta: Universitas Terbuka Sukmadinata Nana Syaodih
(2010) Pengembangan Kurikulum Bandung PTRemaja Rosdakarya

kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya Tak lupa pula shalawat
serta salam
kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
menyampaikan
petunjuk untuk kita semu

22

Anda mungkin juga menyukai