Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Inklusif
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Dwi Azhari Yassinthya (1401358)
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatNya, laporan hasil observasi Sekolah Dasar Negeri Sarijadi 3 dan
4 dapat terselesaikan.
Sangat berbesar hati, jika ada diantara pembaca yang bersedia memberikan
pandangan demi perbaikan dari laporan ini. Untuk hal tersebut penyusun ucapkan
terimakasih.
Tim Penyusun
i|Page
DAFTAR ISI
LAMPIRAN .......................................................................................................... 14
ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1|Page
8. Bagaimana pencapaian keberhasilan SDN Sarijadi 3 dan 4 dalam
menempuh sekolah berbasis pendidikan inklusif?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui profil SDN Sarijadi 3 dan 4.
2. Memaparkan kondisi fisik serta sarana dan prasarana yang dimiliki SDN
Sarijadi 3 dan 4.
3. Menjelaskan kondisi ekonomi yang dimiliki SDN Sarijadi 3 dan 4.
4. Menjelaskan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki SDN Sarijadi
3 dan 4.
5. Menjelaskan kurikulum yang diterapkan di SDN Sarijadi 3 dan 4.
6. Menerangkan program kegiatan belajar yang diberikan kepada peserta
didik di SDN Sarijadi 3 dan 4.
7. Menjelaskan proses kegiatan belajar mengajar yang diterapkan oleh
pendidik di dalam kelas.
8. Memaparkan pencapaian keberhasilan SDN Sarijadi 3 dan 4 dalam
menempuh sekolah berbasis pendidikan inklusi.
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
3|Page
11. Tujuan :
1. Menjadikan sekolah unggulan dan menjadi pilihan masyarakat
untuk membentuk generasi pelajar yang berkualitas, cerdas dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menjadikan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang berstandar
dalam penyelenggaraan sistem pendidikan bermutu.
3. Menjadikan sekolah sebagai tempat mengembangkan kreatifitas
belajar sehingga mencetak siswa yang unggul dan berprestasi.
4. Menghasilkan lulusan yang agamis, kreatif, inovatif serta dapat
melanjutkan ke jenjang SMP yang bermutu.
5. Menjadikan sekolah yang berwawasan lingkungan sehingga
tercipta sekolah yang bersih dan nyaman.
6. Menjadikan sekolah yang didambakan dan dibanggakan oleh
warga sekolah dan masyarakat.
2.2 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Sekolah
Sekolah Dasar Negeri Sarijadi 3 dan 4 memiliki luas tanah 1314 m2.
Sekolah Dasar Negeri Sarijadi 3 dan 4 juga memiliki beberapa ruangan
dengan kondisi fisik yang baik, diantaranya:
Rusak
No. Keadaan Fisik Bangunan Baik Jumlah
Ringan Sedang Berat
1. Ruang Kelas 6 - - - 6
2. Ruang Kepala Sekolah 1 - - - 1
3. Ruang Guru 1 - - - 1
4. Perpustakaan (= > 56 m2) 1 - - - 1
5. WC Guru 1 - - - 1
6. WC Siswa 2 - - - 2
7. Mushola / Sarana Ibadah - 1 - - 1
8. Rumah Penjaga - 1 - - 1
4|Page
Dalam ruangan kelas telah disediakan perlengkapan seperti kursi,
meja, papan tulis, dan berbagai alat peraga guna mendukung proses belajar
mengajar. Pengaturan posisi tempat duduk yang rapi membantu siswa
merasa nyaman berada di ruangan kelas saat proses belajar mengajar
berlangsung.
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah ini diantaranya:
Rusak
No. Sarana dan Prasarana Baik Jumlah
Ringan Sedang Berat
1. Bangku Siswa 65 15 - - 80
2. Meja Siswa 120 30 - - 150
3. Kursi Siswa 5 2 - - 7
4. Lemari 11 2 - - 13
5. Meja Guru 11 9 - - 20
6. Kursi Guru 5 - - - 5
7. Papan Tulis 1 1 - - 2
8. Kursi Tamu 4 - - - 4
9. Washtafel 5 - - - 5
10. Alat Peraga IPA 10 - - - 10
11. Alat Peraga IPS 1 - - - 1
12. Alat Peraga Matematika 1 - - - 1
13. Alat Peraga B. Indonesia 5 - - - 5
14. Alat Peraga Olah Raga 4 - - - 4
15. Alat Kesenian 2 - - - 2
16. Komputer (Desktop-PC) 2 - - - 2
17. Laptop/Note Book 1 - - - 1
5|Page
2.3 Keadaan Ekonomi
Sekolah Dasar Negeri Sarijadi 3 dan 4 merupakan salah satu sekolah
negeri yang berada dalam badan pengawasan Departemen Pendidikan
Nasional, yang berarti negara juga turut serta mengurusi hal- hal yang
bersangkutan dengan sekolah ini. Berdasarkan informasi yang kami
dapatkan, SDN Sarijadi 3 dan 4 merupakan sekolah yang menerima siswa
dari berbagai kalangan. Maksudnya, sekolah ini tidak melihat status
ekonomi siswa. Sekolah telah menyiapkan dana beasiswa bagi mereka yang
kurang mampu membayar biaya sekolah dan bagi mereka yang berprestasi.
Maka kami simpulkan keadaan ekonomi sekolah ini cukup baik, karena
pengelolaan keuangan yang terorganisir sehingga dana sumbangan dapat di
alokasikan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan, khususnya
pengalokasian dana bagi siswa. Adapun sumber dana sekolah yaitu sebagai
berikut:
6|Page
2.4.2 Data Siswa Berkebutuhan Khusus SDN Sarijadi 3 dan 4
Siswa berkebutuhan khusus yang bersekolah di Sekolah Dasar
Negeri Sarijadi 3 dan 4 berjumlah 20 siswa dengan rincian sebagai
berikut:
7|Page
18. Wendi Agus Setiawan 6 ADHD
Nama/ Mengajar
No. Pendidikan Jabatan
Tempat Tanggal Lahir Kelas
Surtika,S.Pd.M.Pd/
1. S2 PAUD Kepala Sekolah -
Garut, 18-09-1987
Hj. Tatik Sunarti/
2. D2 PGSD Guru Kelas II
Semarang, 28-05-1955
Ecin Kuraechin, S.Pd/
3. S1 PGSD Guru Kelas I
Ciamis, 18-5-1966
Yuni Yuningsih, S.Pd/
4. S1 PGSD Guru Kelas IV
Bandung, 04-04-1975
Rian Indriani, S.S/ Guru Kelas
5. S1 B. Inggris VI
Bandung, 09-06-1983 B. Inggris
Isep Apuk Gumilar/ B.Sunda
6. SMA Guru Kelas
Bandung, 22-05-1977 III s/d VI
8|Page
Supyan Sauri/
7. SMA Penjaga Sekolah -
Bandung, 27-11-1967
Wulansari N, S.Pd/ S1 Pend. Guru Sukwan
8. V
Bandung, 07-08-1983 Matematika Guru Kelas
N. Ane Andiani, S.Pd/
9. S1 PGSD Guru Sukwan III
Cianjur, 01-01-1987
Linda Fitriani, S.Pd/ S1 Pend. B.
10. Guru Sukwan IV – VI
Bandung, 10-02-1983 Indonesia
Taufik Faturokhman, S.Pd/ S1 Pend. B.
11. Guru Sukwan IV – VI
Bandung, 12-02-1985 Indonesia
Saeful Ariyansa, S.Pd/ S1 Pend. Guru Sukwan
12. I – VI
Bandung, 30-10-1983 PJOK Guru Olahraga
Siti Fatimah, S.Pdi/ S1 Pend. Guru Sukwan
13. I – VI
Bandung, 29-11-1983 Agama Guru PAI
2.5 Kurikulum
Kurikulum yang digunakan oleh SDN Sarijadi 3 dan 4 adalah
kurikulum yang bersifat fleksibel yang ditentukan oleh sekolah, artinya
sekolah menerapkan kurikulum dengan memperhatikan ciri khas,
keunggulan, dan keunikan masing-masing siswa dengan adanya indikator
keberhasilan yang harus dicapai oleh siswa. Dalam hal ini, sekolah
memberikan kebebasan pada siswa untuk dapat mengoptimalkan potensi
yang dimilikinya dengan bimbingan dan arahan pendidik.
2.6 Program Kegiatan Belajar
2.6.1 Mata Pelajaran
Program pembelajaran yang diberikan terdiri dari 10 mata
pelajaran yang terbagi pada dua komponen dan 2 keterampilan
sebagai pengembangan diri siswa:
a. Mata pelajaran umum yang terdiri dari 8 mata pelajaran, yaitu:
1. Pendidikan Agama
9|Page
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Seni Budaya dan Keterampilan
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
b. Muatan lokal yang terdiri dari 2 mata pelajaran, yaitu:
1. Bahasa Sunda
2. Pencak Silat
Muatan lokal bahasa sunda dan pencka silat wajib diberikan
untuk kelas I sampai kelas VI.
c. Pengembangan diri yang terdiri dari 7 keterampilan, yaitu:
1. Pramuka
2. Let’s Read (Mari Membaca)
3. Sholat Dhuha
4. Sholat Dzuhur berjama’ah
5. Tuesday is English Day
6. Joey Learning
7. Budaya Hidup Bersih
Kegiatan pengembangan diri ini di fasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikanyang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi
dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta
didik.
10 | P a g e
2.6.2 Lama Kegiatan Belajar
11 | P a g e
dalam hal- hal yang berkaitan dengan keadaan sekolah baik akademik
maupun non akademik. Tidak terlihat adanya kepemimpinan yang otoriter
namun, guru beserta staf pengurus sekolah sangat menyegani kepala
sekolah, saling menghargai dan menghormati.
Begitu pun hubungan kepala sekolah dan guru tehadap siswa didik,
terlihat perhatian yang diberikan kepada setiap siswa. Namun masih ada
beberapa guru yang terlihat kurang peka terhadap siswa khususnya mereka
yang memiliki kebutuhan khusus.
Guru dan kepala sekolah selalu memberikan informasi dan arahan
kepada orang tua siswa terhadap perkembangan dan hal- hal yang terjadi
terhadap siswanya. Hal ini menjadikan hubungan sosial di lingkungan
sekolah yang solid.
Lain hal nya dengan hubungan antara siswa, masih banyak siswa
pada umumnya yang tidak kurang terbuka kepada siswa lain yang memiliki
kebutuhan khusus. Berdasarkan pertanyaan yang kami berikan kepada
beberapa siswa, banyak siswa yang merasa keberatan akan hadirnya siswa
yang memiliki kebutuhan khusus. Mereka beranggapan bahwa siswa yang
tidak pada umumnya selalu merepotkan siswa lain yang pada umumnya.
Contoh kasus yang sering terjadi dikelas: kehadiran Mumtaj Shafira
Andrian siswa kelas satu penyandang ADHD yang sering sulit diterima
dikelas oleh teman- temannya membuat dia menjadi sering tidak ingin
berada di dalam kelas, salah satu faktor yang menyebabkannya adalah siswa
lain pada umumnya yang kurang memahi kondisi Mumtaz yang tidak sama
dengan mereka. Namun, hal ini bukan kendala yang besar karena pihak
sekolah masih dapat membantu siswa untuk memperbaiki hubungan ini.
Dengan cara mensosialisasikan hambatan dan dampak yang terjadi kepada
siswa lain pada umumnya. Diluar hal tersebut, hubungan sosial
dilingkungan sekolah tetap terlihat sangat baik.
12 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang mengakomodasi semua
anak dengan tidak memperdulikan keadaan fisik, ekonomi, maupun
sosialnya, dengan melakukan proses penyesuaian lingkungan terhadap
individu masing-masing.
Salah satu penyelenggara pendidikan inklusif adalah Sekolah Dasar
Negeri Srijadi 3 dan 4. Sekolah ini menerima ABK, dan memberikan hak
kepada ABK untuk bersekolah, selain itu sekolah memberikan fasilitas yang
dibutuhkan serta menyesuaikan penyampaian materi kurikulum untuk ABK
sesuai dengan kebutuhannya.
3.2 Saran
1. Saran untuk sekolah
SDN Sarijadi 3 dan 4 diharapkan dapat menjadi sekolah inklusi yang
lebih baik lagi, dengan memperbaiki kekurangan yang dirasakan, baik
dari sistem maupun fasilitas yang ada, serta dapat mempertahankan
adanya sistem pendidikan inklusif di sekolah ini dengan
meningkatkannya ke arah yang lebih baik.
2. Saran untuk guru
Guru diharapkan dapat lebih memahami segala aspek yang berkaitan
dengan inklusi, juga dapat lebih mengkondusifkan dan mengefektifkan
proses belajar mengajar di kelas.
3. Saran untuk masyarakat
Masyarakat diharapkan dapat memahami dan menjadi pendukung
pendidikan inklusif ini.
4. Saran untuk mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat menjadi pelopor utama dalam
pengembangan pendidikan inklusif, dapat mensosialisasikan terhadap
lingkungan sekitar mengenai inklusi, juga menjadi pengawas berjalannya
pendidikan inklusif.
13 | P a g e
LAMPIRAN
14 | P a g e
15 | P a g e