Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL WAWANCARA DAN OBSERVASI

DI SEKOLAH INKLUSI AL-FASYAH KEPANJEN

“Disusun untuk memenuhi matakuliah pendidikan inklusi”

Oleh Kelompok 1 :

Luzizah Arumawati Ningsih (2018642600019)


Ahmad Bukhori Amin (2018642600006)
Manzilatul Chasanah (2018642600013)
Imro’atul Khamidah (2018642600009)
Uyun Nailul Inayah (2018642600029)
MarAtus Sholihah (2018642600001)
Ulfatul Choiriyah (2018642600010)
Pipit Kurniawati (20186426000030

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU KEISLAMAN
UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG
DESEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunianya sehingga laporan tentang obsevasi dan wawancara “Pendidikan Inklusif”
dapat terselesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan inklusi. Laporan
ini telah kami susun dengan sebaik-baiknya, namun seperti kata pepatah “Tak ada
gading yang tak retak”. Kami pun menyadari ada banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan ini, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca. Kami berharap laporan ini dapat bermanfaat khususnya
bagi kelompok kami dan umumnya bagi masyarakat luas yang membaca laporan ini.
Terlepas dari hal tersebut, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan karena
sebaik apapun manusia, pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Malang, 31 Desember 2021

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................................................................ 1

D. Ruang Lingkup .............................................................................................................. 1

BAB II HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA

A. Hasil Observasi ............................................................................................................ 3


1) Profil Sekolah Inklusi Al-Fasyah ......................................................................... 3
2) Sarana dan Prasarana ............................................................................................ 5
3) Visi dan Misi ........................................................................................................ 5
4) Proses Observasi dan Wawancara di Al-Fasyah .................................................. 5
B. Hasil Wawancara ......................................................................................................... 6
1) Daftar Pertanyaan ................................................................................................. 6
2) Kesimpulan Hasil Wawancara ............................................................................. 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 8
B. Saran ....................................................................................................................... 8

DOKUMENTASI .............................................................................................................. 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan inklusif merupakan pendidikan yang berdasarkan pada hak dasar
sosial, artinya pendidikan inklusif menerapkan system yang harus mengikuti minat
dan kebutuhan anak. Dalam keterikatan dengan praktek pendidikan, pendidikan
inklusif telah berhasil meningkatkan bersama sekolah dan pendidikan berkebutuhan
khusus.
Saat ini sudah banyak sekolah yang mulai menggunakan system pendidikan
inklusi, beberapa lembaga penyelenggara pendidikan yang mulai menggunakan
kurikulum yang dirancang dalam pendidikan inklusif. Namun hal yang perlu
diperhatikan adalah apakah sekolah yang telah menggunakan system pendidikan
inklusi telah dapat mencapai indicator keberhasilan pendidikan yang diharapkan?
Sekolah Al-Fasyah tergolong sekolah yang menyelenggarakan pendidikan
inklusi yang telah memberikan layanan pendidikan yang dibutuhkan pesertadidik
sesuai dengan kurikulum yang ada.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil pada sekolahan inklusi Al-Fasyah ?
2. Bagaimana sarana dan prasarana yang dimiliki sekolahan inklusi Al-Fasyah ?
3. Bagaimana visi dan misi pada sekolahan inklusi Al-Fasyah ?
4. Bagaimana proses Observasi dan Wawancara di sekolahan inklusi Al-Fasyah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui profil di sekolahan inklusi Al-Fasyah
2. Untuk mengetahui sarana dan prasarana yang dimiliki di sekolahan inklusi Al-
Fasyah
3. Untuk mengetahui visi dan misi di sekolahan inklusi Al-Fasyah
4. Untuk mengetahui proses Observasi dan Wawancara di sekolahan inklusi Al-
Fasyah
D. Ruang Lingkup

Inklusi merupakan perubahan praktis yang memberi peluang anak dengan latar
belakang dan kemampuan yang berbeda bisa berhasil dalam belajar. Perubahan ini

1
tidak hanya menguntungkan anak yang sering tersisihkan, seperti anak berkebutuhan
khusus, tetapi semua anak dan orangtuanya, semua guru dan administrator sekolah,
setiap anggota masyarakat. ‘Inklusi’ berarti bahwa sebagai guru bertanggung jawab
untuk mengupayakan bantuan dalam menjaring dan memberikan layanan pendidikan
pada semua anak yang ada di masyarakat, keluarga, lembaga pendidikan, layanan
kesehatan, pemimpin masyarakat, dan lain-lain. Selama ini, istilah ‘inklusi’ diartikan
dengan mengikutsertakan anak berkebutuhan khusus di kelas umum dengan anak-
anak lainnya. Dalam panduan ini, ‘inklusi’ mempunyai arti yang lebih luas. ‘Inklusi’
berarti mengikutsertakan anak berkelainan seperti anak yang memiliki kesulitan
melihat, mendengar, tidak dapat berjalan, lamban dalam belajar. Secara luas ‘inklusi’
juga berarti melibatkan seluruh peserta didik tanpa terkecuali, seperti:
1. Anak yang menggunakan bahasa ibu, dan bahasa minoritas yang berbeda dengan
bahasa pengantar yang digunakan di dalam kelas.
2. Anak yang berisiko putus sekolah karena korban bencana, konflik, bermasalah
dalam sosial ekonomi, daerah terpencil, atau tidak berprestasi dengan baik.
3. Anak yang berasal dari golongan agama atau kasta yang berbeda.
4. Anak yang sedang hamil.
5. Anak yang berisiko putus sekolah karena kesehatan tubuh yang rentan/penyakit
kronis seperti asma, kelainan jantung bawaan, alergi, terinfeksi HIV dan AIDS.
6. Anak yang berusia sekolah tetapi tidak sekolah.
       Untuk semua kondisi di atas, maka guru diharapkan bertanggung jawab untuk
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif agar seluruh anak terlibat dalam
proses pembelajaran.

2
BAB II

HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA

A. Hasil Observasi
Kegiatan observasi yang kami lakukan bertempat di Jl. Welirang 48 Rt. 02
Rw.02, Kepanjen, Kab Malang Prov. Jawa Timur 65163. Berdasarkan observasi yang
telah kami lakukan, kami melakukan wawancara terhadap kepala sekolah dan salah
satu guru di Sekolah Inklusi Al-Fasyah. Berikut adalah hasil dari observasi lapangan:
1) Profil Sekolah Inklusi Al-Fasyah

KB,TK,SD dan Terapy Pendidikan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)

Nama Sekolah : Al- Fasyah

Alamat : Jl. Welirang 48 Rt. 02 Rw.02, Kepanjen, Kab Malang Prov.

JawaTimur 65163

Status : Swasta

Telp : 081233781539

NPSN : 69980118

Sertifikasi : Belum

Waktu Pembelajaran: Pagi / 6 hari

DAFTAR GURU DAN PEGAWAI KB,TK,SD dan ABK (Anak Berkebutuhan


Khusus) AL-FASYAH KEPANJEN - MALANG

NO NAMA Ijazah Jabatan Status Tgl Mulai Alamat


Guru Mengajar

1 Dian Kumalayanti S1 Kepala GTY 01 Juli 2015 Jl. Welirang 48 Rt. 02


S.Pd Sekolah Rw.02, Kepanjen, Kab
Malang
2 Fastabi Qorry Fatimah S1 Guru GTY 01 Juli 2017 Jl. Welirang 48 Rt. 02
Kelas Rw.02, Kepanjen, Kab
Malang

3
3 Novita Mayasari S.Pd S1 Guru GTY 01 Juli 2017 Jl. KH.Hasyim Asyari
Kelas Gg Delima, Kab
Malang
4 Devi Arofah SMA Guru GTY 01 Juli 2017 Dusun Krajan Rt.06
Kelas Rw. 02 Kec. Pagak
5 Lusi Setyaningsih S1 Guru GTY 01 Juli 2017 Ds.Sumberejo Rt.54
Kelas Rw. 06 Kec Pagak,
Kab Malang
6 Rosita Fatmalasari S1 Guru GTY 01 Juli 2017 Ds. Bagelan Rt.03
Kelas Rw.02 Kec. Wonosari
Kab Malang
7 Khuroti Islamiyah S1 Guru GTY 01 Juli 2015 Ds. Kidangberik Rt.30
S.Pd Kelas Rw.08 Kec Wajak Kab
Malang
8 Putri Verionika N S1 Guru GTY 01 Juli 2017 Ds. Rekasan Jambuer
S.Pd Kelas Klopo Kuning Rt.33
Rw. 09 Kec. Wajak
Kab Malang
9 Ikke Diajeng Puspita SMA Guru GTY 01 Juli 2018 Ds. Ngadirejo Rt.23
Kelas Rw.03 Kec kromengan
Kab Malang
10 Mujayanti SMA Guru GTY 01 Juli 2018 Jl.Trunojoyo Rt.09
Kelas Rw.02 Kedung
Pedaringan Kec.
Kepanjen
11 Imro’atussa’adah S1 Guru GTY 01 Juli 2018 Ds.Simojayan Rt.11
Kelas Rw.06 Ampel Gading
kec Gondanglegi Kab
Malang
12 Zainal Fakris SMA Guru GTY 01 Juli 2018 Jl. Bureng Rt.05 Rw.
Kelas / 02 Ds. Sumberjaya
Terapis Kec. Gondanglegi kec
Gondanglegi Kab
Malang
13 Budi Harianto, S.Sn S1 Pesuruh GTY 01 Juli 2015 Jl. Welirang 48 Rt. 02
Rw.02, Kepanjen, Kab
Malang

4
14 Slamet SD PTY 01 Juli 2015 Sumber Pucung
Malang
2) Sarana dan Prasarana

 Pembimbing profesional di bidangnya


 Kelas khusus
 Terapi
 Ekstrakulikuler
 Asrama sekolah

3) VISI & MISI

Terwujudnya pelayanan pendidikan yang optimal bagi anak berkebutuhan khusus agar
mandiri, dapat berperan serta kehidupan masyarakat yang di landasi iman dan taqwa

1. Membentuk kepribadian anak yang berbudi peketi luhur


2. Menjalankan syariat agama sesuai yang di anut
3. Memberikan pelayanan dan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus sesuai
dengan kemampuan dan potensi yang di miliki secara optimal
4. Memberikan pelatihan dan keterampilan sebagai bekal hidup mandiri di tengah
masyarakat
4) Proses Observasi dan Wawancara di Al-Fasyah
Observasi dan wawancara di sekolah Inklusi Al-Fasyah dimulai dengan pencarian
sekolah inklusi melalui internet karena tim observator (kelompok observator) belum
mendapat tujuan tempat penelitian. Observai lapangan dilaksankan pada hari jumat
tanggal 24 Desember 2021 tim observator meminta surat observasi lapangan ke pihak
fakultas. Kemudian tim observator menuju lapangan. Tim observator dibagi tugas ada
yang bagian dokumentasi, pewawancara, perekam proses wawancara dan untuk
observasi dilakukan oleh seluruh anggota kelompok. Hal yang dilakukan pertama
adalah wawancara dengan kepala sekolah inklssi Al-Fasyah. Setelah wawancara
selesai, dilakukan observasi ruang belajar dan narasumber menjelaskan mengenai
teknik penggunaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah inklusi Al-Fasyah. Setelah
kegiatan observsi selesai, tim observator berpamitan kepada pihak sekolah.
B. Hasil Wawancara
1. Daftar Pertanyaan
Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara:

5
a) Ada berapa ABK di sekolah al-fasyah ini? Dan jenisnya ada apa saja?
b) Di sekolah al-fasyah ini memakai kurikulum apa?
c) Bagaimana PPDB di sekolah inklusi al-fasyah ini? Apa ada persyaratan
khusus?
d) Bagaimana model kelas di sekolah sekolah al-fasyah ini?
e) Adakah kendala yang dialami di Sekolah Inklusi Al-Fasyah? Dan kendala apa
yang dialami oleh guru pengajar dalam penanganan ABK?
2. Kesimpulan Hasil wawancara
Sesuai dengan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan narasumber
dari pihak sekolah Inklusi Al-Fasyah (Bu Dian yang menjabat sebagai Kepala
Sekolah Inklusi Al-Fasyah) yang dilakukan pada hari jumat tanggal 24 Desember
2021 dapat diambil kesimpulan bahwa, terdapat 10 guru pengajar dan 50 siswa
ABK dengan berbagai macam kasus. Ada yang ABK jenis autis, downsyndrom,
tunarungu dan lain-lan. Kurikulum yang dipakai di Sekolah Inklusi Al-Fasyah
adalah kurikulum yang fleksibel dengan menyesuaikan siswa yang ada dan tetap
memakai kurikulum dari dinas pendidikan. Untuk PPDB di Sekolah Inklusi Al-
Fasyah tidak ada persyaratan khusus. Semua ABK bisa masuk di sekolah ini.
Untuk model kelas yang dipakai di Sekolah Inklusi Al-Fasyah adalah dengan
model satu guru satu siswa untuk siswa baru. Setelah anak sudah bisa
menyesuaikan dengan gaya belajar di Sekolah Inklusi Al-Fasyah, maka diganti
menjadi satu guru dua siswa juga tergantung kasus ABK yang ada. Jika satu
angkatan ada dua anak down syndrom maka kelas dijadikan satu. Jika berbeda-
beda kasusnya maka di sedirikan dan di lakukan dua sesi. Jika siswanya
bertambah lagi maka mencari guru lagi. Tetapi jika ada guru yang merasa
kesulitan dengan penggabungan siswa, maka siswa dipindah di kelas lain dan
dicarikan guru lain. Untuk siswa ABK yang kemampuannya sudah bisa
menyamai anak reguler maka diberi pilihan untuk pindah sekolah atau ingin tetap
di Sekolah Inklusi Al-Fasyah. Menurut Bu Dian Tidak ada kendala yang dialami
di sekolah Inklusi Al-Fasyah. Namun, kendala dialami oleh wali murid mengena
biaya sekolah, karena biaya di sekolah inklusi sedikit agak mahal dari pada
sekolah reguler pada umumnya. Dalam penanganan juga tidak ada kendala yang
dialami oleh guru pengajar. Karena sebelum mengajar guru diberi arahan dalam
penanganan dan cara mengajar pada masing-masing jenis ABK.

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan Inklusi hadir sebagai inovasi pendidikan di Indonesia khususnya
bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Pendidikan inklusi bertujuan untuk memastikan
bahwa semua anak memiliki akses terhadap pendidikan yang terjangkau, efektif,
relevan dan tepat dalam wilayah tempat tinggalnya, dan Memastikan semua pihak
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif agar seluruh anak terlibat dalam
proses pembelajaran. Jadi, inklusif dalam pendidikan merupakan proses peningkatan
partisipasi siswa dan mengurangi keterpisahannya dari budaya, kurikulum dan
komunitas sekolah setempat. Dalam pendidikan seperti ini, guru memiliki tanggung
jawab penuh terhadap peserta didik berkebutuhan khusus tersebut. Pengertian ini
memberikan pemahaman bahwa pendidikan inklusif menyamakan anak berkebutuhan
khusus dengan anak normal lainnya. Untuk itu, guru memiliki tanggung jawab penuh
terhadap proses pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas serta harus memiliki
kemampuan dalam menghadapi banyaknya perbedaan peserta didik.
B. SARAN
Pendidikan Inklusi merupakan sebuah inovasi yang memiliki banyak manfaat
khususnya bagi anak-anak berkebutuhan khusu dalam mengembangkan potensi yang
dimilikinya bersama dengan anak-anak reguler lainnya. Maka dari itu sekolah inklusi
harus diperbaiki secara bertahap dan berkelanjutan serta dikembangkan ke arah yang
lebih baik guna mencapai tujuan pendidikan inklusi. Untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan dukungan dari banyak pihak baik dukungan moral maupun materi yang
dapat membantu terlaksananya pendidikan inklusi.

7
DOKUMENTASI

1. Tim observator melakukan wawancara bersama kepala sekolah Inklusi al-Fasyah

8
2. Tim observator bersama pengurs sekolah Inklusi al-Fasyah observasi ruang belajar

9
3. Ruang tengah sekolah Inklusi al-Fasyah digunakan untuk tempat berman saat istirahat

4. Ruang kepala seklah inklusi Al-Fasyah

10
5. Halaman sekolah dan Taman bermain

11

Anda mungkin juga menyukai