Anda di halaman 1dari 18

INQUIRY

LEARNING
Mata kuliah : Inovasi Pembelajaran
Dosen Pengampu : Dr. Eko Purwanti, M.Pd.

Oleh :
Ely Shovrotul Khoiriyah (0104518018)
Maria Bernadetha D.Riong (0104518019)
PETA KONSEP

•TEORI

•DIMENSI

•GRAND TEORI (PAYUNG TEORI)

Inquiry learning
REGULASI
DALAM PERMENDIKBUD NO 22 TAHUN 2016

Karakteristik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut


serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat
pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar
matapelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu
diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian
(discovery/inquiry learning).
TEORI

Model pembelajaran Inquiry

Proses pembelajaran yang diawali dengan kegiatan merumuskan


masalah, mengembangkan hipotesis, mengumpulkan bukti, menguji
hipotesis, menarik kesimpulan sementara, dan menguji kesimpulan
sementara tersebut sampai pada kesimpulan yang diyakini
kebenarannya, (Nurdyansyah dan Fahyuni, 2016:135)
Menurut Menurut Hamalik (2011)
Trianto (2010) dalam Nurdyansyah dan dalam Nurdyansyah dan Fahyuni 2016
Fahyuni, 2016 : 137 : 137

Bagian inti dari kegiatan Suatu strategi yang berpusat pada siswa

pembelajaran berbasis kontekstual di mana kelompok siswa inkuiri ke dalam


suatu isu atau mencari jawaban-jawaban
pengetahuan dan keterampilan yang
terhadap isi pertanyaan melalui suatu
diperoleh siswa diharapkan bukan
prosedur yang digariskan secara jelas dan
hasil mengingat seperangkat fakta-
struktural kelompok.
fakta, tetapi hasil dari menemukan
sendiri.
JENIS-JENIS MODEL
PEMBELAJARAN INKUIRI
Kelemahan 1. Proses pembelajaran
membutuhkan waktu yang lebih
lama.
2. Inkuiri terbimbing sering
bergantung pada kemampuan
matematika siswa, kemampuan
bahasa siswa, ketrampilan belajar
mandiri dan self-management
3. Siswa yang aktif mungkin tetap
tidak paham atau mengenali
konsep dasar, aturan dan prinsip,
serta siswa sering kesulitan untuk
membuat pendapat, membuat
hipotesis, membuat rancangan
percobaan dan Ratingmenarik

kesimpulan
DIMENSI (UNSUR DASAR) INQUIRY

syntax

Social system

Principles of reaction

Support system

Instructional dan nurturant effect


SYNTAX
Tahap 1
Identifikasi masalah dan melakukan pengamatan

Tahap 2
Mengajukan pertanyaan

Tahap 3
Merencanakan penyelidikan

Tahap 4
Mengumpulkan data atau informasi dan melaksanakan penyelidikan

Tahap 5
Menganalisis data

Tahap 6
membuat kesimpulan
Social System

Model latihan inkuiri memiliki struktur yang tinggi


dengan adanya kontrol guru dalam interaksi dan
menentukan prosedur inkuiri. Lingkungan
intelektual terbuka untuk semua gagasan yang
relevan. Guru dan siswa berpartisipasi bersama
dalam penyajian gagasan tersebut dalam latihan
inkuiri, siswa dapat menggunakan sumber materi,
diskusi antarsiswa mengandalkan eksperimen.
PRINCIPLES OF REACTION

Reaksi dari model pembelajaran inkuiri terdapat dalam tahap


dua dan tiga, yaitu: Pengumpulan data perifikasi data serta
mengadakan eksperimen. Siswa akan mengalami problema
tentang masalah yang dihadapi. Tugas guru membantu dan
mengarahkan siswa terhadap proses penyelidikan, sampai
siswa menemukan konsep baru dengan meyakinkan.
SUPPORT SYSTEM

Sistem Penunjang yang optimal ialah


seperangkat materi yang bertentangan dan
sumber-sumber materi yang berhubungan
dengan problem yang dihadapi siswa.
INSTRUCTIONAL AND NURTURANT EFFECT

Dengan belajar melalui model inkuiri siswa akan terlibat dalam


proses mereorganisasi struktur pengetahuan nya dimulai
penggabungan pemahaman konsep-konsep yang sudah dimiliki
sebelumnya dengan ide-ide yang baru didapatkan, Collins
(dalam Trianto, 2007:13).
GRAND TEORI
(PAYUNG TEORI)

TEORI PERKEMBANGAN SOCIAL VYGOTSKY

Teori Vygotsky beranggapan bahwa pembelajaran terjadi apabila


anak-anak bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang
belum dipelajari namun tugas-tugas itu masih berada dalam
jangkauan kemampuannya (zone of proximal development).
Yaitu perkembangan kemampuan siswa sedikit si atas
kemampuan yang sudah dimilikinya.
TEORI PENEMUAN JEROME BRUNER

Penerapan ide-ide Bruner dalam pembelajaran menurut Woolfolk


(2009) Dalam Nurdyansyah dan Fahyuni 2016 : 154

1. Menyajikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang


diajarkan
2. Membantu siswa mencari hubungan antara konsep
3. Mengajukan pertanyaan dan membiarkan siswa mencoba
menemukan jawabannya
4. Mendorong siswa untuk membuat dugaan yang bersifat intuitif.
TEORI KONSTRUKTIVISME JOHN
DEWEY

Menurut dewey langkah-langkah berpikir reflektif, yaitu


1. Mendefinisikan masalah
2. Mengkondisikan masalah yang terkait, di mana siswa
mengidentifikasi dan menentukan masalah yang dihadapi
3. Merumuskan hipotesis untuk memecahkan masalah
4. Menguraikan nilai dari berbagai solusi dengan menimbang
kemungkinan hipotesis berikut dengan akibatnya
5. Menguji ide-ide untuk memberikan solusi yang dipandang terbaik
dari masalah yang dihadapi.Dengan demikian, pendekatan ini
mirip dengan metode ilmiah di mana suatu hipotesis dapat diuji
dan dirumuskan.
TERIMA KASIH 
Email : elyshovrotul@gmail.com
mariabernadeta1995@gmail.com
Pascasarjana_UNNES
Prodi Pengembangan Purikulum

Anda mungkin juga menyukai