02 PRESENTASI
03 LATIHAN TERSTRUKTUR
LATIHAN TERBIMBING
04
05 LATIHAN MANDIRI
SYNTAX
Bruce dan Weil (1996) dalam modul Depdiknas (2009)
Orientasi
Bentuk-bentuk orientasi dapat berupa:
a. Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui
pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan
yang telah dimiliki siswa.
b. Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan
pelajaran.
c. Memberikan penjelasan/arahan mengenai kegiatan
yang akan dilakukan
d. Menginformasikan materi/konsep yang akan
digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan
selama pembelajaran.
e. Menginformasikan kerangka pelajaran.
SYNTAX
Bruce dan Weil (1996) dalam modul Depdiknas (2009)
Presentasi
a. Penyajian materi dalam langkah-langkah
kecil sehingga materi dapat dikuasai siswa
dalam waktu relatif pendek.
b. Pemberian contoh-contoh konsep.
c. Pemodelan atau peragaan keterampilan
dengan cara demonstrasi atau penjelasan
langkah-langkah kerja terhadap tugas.
d. Menjelaskan ulang hal-hal yang sulit.
SYNTAX
Bruce dan Weil (1996) dalam modul Depdiknas (2009)
Latihan Terstruktur
a. Guru memandu siswa untuk melakukan
latihan-latihan.
b. Guru memberikan umpan balik terhadap
respon siswa dan memberikan penguatan
terhadap respon siswa yang benar dan
mengoreksi respon siswa yang salah.
SYNTAX
Bruce dan Weil (1996) dalam modul Depdiknas (2009)
Latihan Terbimbing
Pada fase ini guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berlatih konsep atau
keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga
digunakan oleh guru untuk mengakses/menilai
kemampuan siswa untuk melakukan tugasnya.
Pada fase ini peran guru adalah memonitor dan
memberikan bimbingan jika diperlukan.
SYNTAX
Bruce dan Weil (1996) dalam modul Depdiknas (2009)
Latihan Mandiri
Pada fase ini siswa melakukan kegiatan
latihan secara mandiri, fase ini dapat dilalui
siswa jika telah menguasai tahap-tahap
pengerjaan tugas 85-90% dalam fase
bimbingan latihan.
Sistem Sosial
prioritas tertinggi yang diletakkan dalam
penugasan dan penyelesaian tugas
akademik.
Model pembelajaran Jika materi yang Jika terlalu sering Karena model
langsung sangat disampaikan bersifat digunakan, pembelajaran
bergantung pada gaya kompleks, rinci, atau model langsung melibatkan
komunikasi guru. abstrak, model pembelajaran banyak komunikasi
Komunikator yang pembelajaran langsung akan satu arah, guru sulit
buruk cenderung langsung mungkin membuat siswa untuk mendapatkan
menghasilkan tidak dapat memberi percaya bahwa umpan balik
pembelajaran yang siswa kesempatan guru akan mengenai
buruk pula dan model yang cukup untuk memberitahu pemahaman siswa.
pembelajaran langsung memproses dan mereka semua Hal ini dapat
membatasi kesempatan memahami informasi yang perlu membuat siswa tidak
guru untuk yang disampaikan. mereka ketahui. paham atau salah
menampilkan banyak paham.
perilaku komunikasi
positif.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2009. Modul KKG/MGMP
Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Panjaitan, Dedy Juliandri. (2016). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode
Pembelajaran Langsung. Jurnal Matematics Paedagogic, Vol I. No. 1. Universitas
Muslim Nusantara Al Wasliyah.
Trianto. (2011). Model-model pembelajaran inovatif berorientasi konstruktivitis. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
Widaningsih, Dedeh. (2010). Perencanaan Pembelajaran matematika. Bandung: Rizqi
Press.
Thank You
Please ask us a question !