Anggota Kelompok 2
Kurikulum
1975
Kurikulum
1994
Kurikulum
2013
Kurikulum
2006
Analisis
Kurikulum
1975, 1994,
2006, dan
2013
Kurikulum 1975
Latar
Belakang
Pendekata
n
Tujuan
Penilaian
Ciri-ciri
Beban
Belajar
Prinsip
Pengemban
gan
Mata
Pelajaran
KURIKULUM 1975
Latar Belakang Diberlakukannya
Kurikulum 1975
telah banyak
perubahan yang
terjadi sebagai akibat
lajunya
pembangunan
nasional
diperlukan peninjauan
terhadap Kurikulum
1968 agar sesuai
dengan tuntutan
masyarakat
Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 disetujui oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan untuk secara
nasional dilaksanakan bertahap mulai tahun
pengajaran 1976
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan,
agar pendidikan lebih efsien dan efektif
Metode, materi, dan tujuan pengajaran
dirinci dalam Prosedur Pengembangan
Sistem Instruksional (PPSI)
Zaman ini dikenal istilah satuan pelajaran,
yaitu rencana pelajaran setiap satuan
bahasan
Perubahan yang paling siap dan mendasar
terjadi pada perubahan kurikulum 1975.
Tujuan Kurikulum
1975
Tujuan Pendidikan Nasional
Tujuan Institusional
Tujuan Kurikuler
Tujuan Instruksional
Tujuan Instruksional Umum
Tujuan Instruksional Khusus
Menganut
pendekatan
integratif
Menekankan kepada
efsiensi dan
efektivitas
Pendekatan dalam
strategi
pembelajaran
memandang situasi
belajar-mengajar
sebagai suatu sistem
Dipengaruhi psikologi
tingkah laku dengan
menekankan kepada
stimulus respon dan
latihan (Drill)
Prinsip
efisiensi
dan
efektivit
as
Prinsip
kontinui
tas
Pendekatan
metodolo
gis
Pendekat
an
bidang
studi
program
PPSI
konsep
CBSA
program
umum,
akademik/kejur
uan,
pendidikan
keterampilan
Pedoman PPSI
Pedoman perumusan
tujuan
Pedoman prosedur
pengembangan alat
penilaian
Pedoman proses
kegiatan belajar siswa
Pedoman program
kegiatan guru
Pedoman pelaksanaan
program
Pedoman perbaikan atau
revisi
Penilaian
Forma Sumat EBTAN
tif
if
AS
SMP
Jumlah jam pelajaran berkurang dari 41 jam
per minggu menjadi 37-39 jam per minggu
dan jumlah mata pelajaran yaitu 12
SMA
Jumlah mata pelajaran di kelas I dan II SMA
yaitu 13 mata pelajaran dengan jumlah jam
pelajaran 37 jam per minggu, kelas III IPA
dan IPS terdapat 10 mata pelajaran dengan
jam belajar 36 jam per minggu sedangkan
di kelas III jurusan Bahasa terdapat 8 mata
pelajaran dengan jam belajar 36 jam per
Materi Pelajaran
SD
9 mata pelajaran
wajib dipelajari
siswa kecuali IPS
untuk siswa kelas
I dan II SD.
PKK dihapuskan,
PKN PMP,
berhitung
Matematika,
Pendidikan
Olahraga
Pendidikan
Olahraga dan
Kesehatan
SMP
SMA
kelompok mata
pelajaran
Pendidikan Umum,
Pendidikan
Akademis, dan
Pendidikan
Keterampilan
kelompok
Pendidikan
Umum,
Pendidikan
Akademik, dan
Pendidikan
Keterampilan
Kewargaan Negara
PMP, Olahraga
Olahraga/Kesehatan
, Bahasa Indonesia
dalam kelompok
Pendidikan
Akademik
Kurikulum 1984
Kurikulum 1994
TIU (Tujuan
Institusional
Umum)
TIK (Tujuan
Institusional
Khusus)
Proses Pembelajaran
Kegiatan belajar cenderung
didalam kelas.
Proses pembelajaran bersifat
klasikal dengan tujuan menguasai
materi pelajaran.
Guru sebagai pusat dari
pembelajaran.
Metode ceramah
Pendekatan yang digunakan adalah
Pendekatan Proses
Cara Penilaian
Difokuskan
Aspek kognitif
Pemahaman
siswa
Tujuan perkelas
Evaluasi
Persemester
Struktur Kurikulum
Materi Pelajaran
Beban Belajar
Materi Pelajaran
Mata Pelajaran
Pendidikan Moral
Pancasila
Berubah
Menjadi
Pendidikan
Pancasilan dan
Kewarganegaraan
Materi Pelajaran
Sejarah Indonesia
Sejarah Dunia
Berubah
Menjadi
Berubah
Menjadi
Sejarah Nasional
Sejarah Umum
Beban Belajar
Pendidikan tingkat sekolah dasar diwajibkan menjadi 9
tahun (SD dan SMP).
Jam belajar mengalami penambahan dari 37 menjadi
42.
Mata Pelajaran Sejarah Nasional dan Sejarah Umum jam
belajarnya dikurangi
Bahasa dan Sastera Indonesia dan bahasa Inggeris
mendapatkan tambahan satu jam belajar
Matematika mendapatkan tambahan dua jam belajar.
Biologi dan Kimia masing-masing mendapatkan tambahan
satu jam belajar
Beban Belajar
Fisika mendapatkan tambahan tiga jam belajar.
kelompok IPS untuk kelas II ada tambahan mata
pelajaran Sosiologi dan Geograf
Jumlah jam belajar di kelompok Khusus (kelas III)
28 jam per minggu
Kelompok khusus IPS untuk mata pelajaran
Anthropologi berubah menjadi masing-masing 6
jam belajar per minggu
Mata pelajaran Ekonomi mendapat tambahan lima
jam belajar
Kelemahan Kurikulum
1994
Beban belajar siswa terlalu berat karena
banyaknya mata pelajaran dan banyaknya
materi setiap mata pelajaran.
Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena
kurang relevan dengan tingkat perkembangan
berpikir siswa, dan kurarang bermakna karena
kurang terkait dengan aplikasi kehidupan
sehari-hari.
KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
atau Kurikulum 2006 adalah sebuah kurikulum
operasional pendidikan yang disusun oleh, dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di
Indonesia.
KTSP secara yuridis diamanatkan oleh
Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional
Pendidikan
Pendidikan
tingkat satuan
pendidikan
Struktur
KTSP
terdiri dari
Kalender
pendidikan
Muatan
kurikulum
tingkat satuan
pendidikan
Silabus
Kerangka
dasar, dan
struktur
kurikulum
Dikembangkan
di tingkat
satuan
pendidikan
Beban
Belajar
Kalender
pendidikan
Sikap
Pengetahu
an
Keterampilan
sesuai dengan
standar nasional
yang telah
disepakati
Tujua
n
umu
m
Tujuan umum KTSP
adalah
menciptakan
kemandirian
guru
melalui
pergantian
sistem
penyusunan
kurikulum
dari
sentralistik
menjadi
desentralistik.
Tujua
n
KTSP
Tujua
n
khusu
s
Tujuan
KTSP
secara
khusus yaitu meningkatkan
mutu
pendidikan
pengembangan kurikulum
secara bersama-sama, dan
meningkatkan kompetensi
yang sehat antar satuan
pendidikan
Landasan Pengembangan
KTSP
Peraturan Menteri
Pendidikan
Nasional
(Permendiknas)
Nomor 24 Tahun
2006 tentang
standar
pelaksanaan
Peraturan Menteri
Pendidikan
Nasional Nomor
24 Tahun 2006
tentang Standar
Pelaksanaan
Peraturan Menteri
Nomor 22 dan 23
Tahun 2006
Undangundang Nomor
20 Tahun 2003
tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional
Landasa
n
pengem
bangan
Peraturan
Menteri
Pendidikan
Nasional Nomor
23 Tahun 2006
tentang Standar
Kompetensi
Peraturan
Pemerintah
Nomor 19 Tahun
2005 tentang
Standar Nasional
Pendidikan
Peraturan
Menteri
Pendidikan
Nasional
Nomor 22
Tahun 2006
tentang
Standar Isi
Karakteristik KTSP
Pemberian otonomi
luas Kepada sekolah
dan satuan
Pendidikan
Karakterist
ik KTSP
Menurut
Mulyasa
(2007:179-180)
Partisipasi
Masyarakat dan
Orang Tua yang
tinggi
Kepemimpinan yang
Demokratis dan
Profesional
Tim kerja yang
Kompak dan
Transparan
Prinsip-Prinsip
Pengembangan KTSP
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan siswa dan lingkungan
Beragam dan terpadu
Tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni
Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Menyeluruh dan berkesinambungan
Belajar sepanjang hayat
Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah
Proses penyusunan
kurikulum KTSP
Pengembangan visi dan misi sekolah,
Perumusan tujuan pendidikan satuan
pendidikan,
Pengembangan dan penyusunan
struktur dan muatan KTSP,
Penyusunan kalender pendidikan,
Pengembangan silabus, dan
Pengembangan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
School
Review dan
Benhcmarki
ng
Menganal
isis
Konteks
Penyusuna
n
Komponen
KTSP
Guru
Kepala
sekola
h
Tim
penyusun
KTSP pada
SD, SMP,
SMA dan
SMK
Konsel
or
Sistem Penilaian
Sistem Penilaian mencakup jenis ujian, bentuk soal,
dan pelaksanaannya, pengelolaan & pelaporan hasil
ujian.
Jenis Ujian adalah berbagai tagihan, seperti ulangan
atau tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta
didik.
SD/MI
Struktur
dan
Muatan
KTSP
SMP/MT
S
SMA/MA
Kurikulum
SMA/MA
Kelas X
Kurikulum
SMA/MA
Kelas XI
dan XII
SD/MI
SMP/MTS
Kurikulum SMP/MTs memuat 10
mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri.
Substansi mata pelajaran IPA dan
IPS pada SD/MI merupakan IPA
Terpadu dan IPS Terpadu.
Alokasi waktu satu jam
pembelajaran adalah 40 menit.
Minggu efektif dalam satu tahun
pelajaran (dua semester) adalah
34-38 minggu.
SMA/MA
Kelas X
Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri
atas 16 mata pelajaran, muatan
lokal, dan pengembangan
Satuan pendidikan dimungkinkan
menambah maksimum empat
jam pembelajaran per minggu
secara keseluruhan.
Alokasi waktu satu jam
pembelajaran adalah 45 menit.
Minggu efektif dalam satu tahun
pelajaran (dua semester) adalah
34-38 minggu.
SMA/MA
Kelas XI
dan XII
KURIKULUM 2013
Landasan
Penguatan Tata
Kelola
Faktor-faktor
Pengembangan
Penguatan Materi
Tujuan
Struktur
Kurikulum
Karakteristik K13
Buku Pelajaran
Prinsip
pengembangan
dan
Penyempurnaan
Pola Pikir
Penilaian
Landasan
Teori pendidikan
berdasarkan standar
Teoritis
Teori kurikulum
berbasis kompetensi
Yuridis
UUD, UU No. 20 th
2003, UU No. 17 th
2005, dan PP No. 19
th 2005
Internal
Faktor
Tuntutan
pendidikan yang
mengacu pada 8
SNP
Jumlah sumber
daya manusia
produktif yang
melimpah
Arus globalisasi
dan pergeseran
ekonomi dunia
Eksternal
Pengaruh dan
imbas teknosains
TUJUAN KURIKULUM
2013
Mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia
KARAKTERISTIK K-13
Penerapan pendekatan saintifik pada
pembelajaran
Mengembangkan keseimbangan antara
pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa
ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan
kemampuan intelektual dan psikomotorik
Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar terencana
Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat
KARAKTERISTIK K-13
Memberi waktu yang cukup leluasa untuk
mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan
Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti
kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar
mata pelajaran
Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada
prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan
memperkaya (enriched) antarmatapelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Mata pelajaran TIK diintegrasikan pada setiap mata
pelajaran lainnya
Pada jenjang SMA penjurusan dilakukan di kelas X
PRINSIP-PRINSIP
PENGEMBANGAN K-13
Kurikulum bukan merupakan daftar mata pelajaran
Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu
satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program
pendidikan
Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh
pengembangan
kompetensi
berupa
sikap,
pengetahuan,
keterampilan
berpikir,
dan
keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam
berbagai mata pelajaran
Setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan yang
dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan
Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik
sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi
PRINSIP-PRINSIP
PENGEMBANGAN K-13
memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan perbedaan dalam
kemampuan dan minat
Kurikulum berpusat pada potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta lingkungannya
Kurikulum harus tanggap terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni
Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan
kehidupan
PRINSIP-PRINSIP
PENGEMBANGAN K-13
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni
Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan
memperbaiki pencapaian kompetensi
Penyempurnaan Pola
Pikir
Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari kebutuhan
Standar Isi diturunkan dari Standark
Kompetensi Lulusan melalui
Kompetensi Inti yang bebas mata
pelajaran
Semua mata pelajana harus
berkontribusi terhadap
pembentukan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan
Mata pelajaran diturukan dari
kompetensi yang ingin dicapai
Penyempurnaan Pola
Pikir
pola pembelajaran yang berpusat
pada guru menjadi pembelajaran
berpusat pada peserta didik
Penyempurnaan Pola
Pikir
pola pembelajaran alat tunggal
menjadi pembelajaran berbasis alat
multimedia
pola pembelajaran berbasis massal
menjadi kebutuhan pelanggan
pola pembelajaran monodiscipline
menjadi pembelajaran
multidisciplines
pola pembelajaran pasif menjadi
pembelajaran kritis
PENGUATAN TATA
KELOLA
Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan
manajemen kepala sekolah
Penguatan sarana dan prasarana
Meniadakan materi
yang tidak relevan bagi
siswa
Penguatan
Materi
Evaluasi ulang
kedalaman materi
sesuai dengan tuntutan
perbandingan
internasional
Menyusun kompetensi
dasar yang sesuai
dengan materi yang
dibutuhkan
Mempertahankan
materi yang sesuai
dengan kebutuhan
siswa
Menambahkan materi
yang dianggap penting
dalam perbandingan
internasional
Struktur Kurikulum
Kelas I:
30 JP per
minggu
Kelas II:
32 JP per
minggu
Kelas III
34 JP per
minggu
Kelas IV, V,
& VI
36 JP per
minggu
Beban
Belajar
SD
Pembelajara
n yang
digunakan
Pembelajara
n Tematik
1 JP
= 40
Meni
t
Struktur Kurikulum
SMP
Beban Belajar
Kelas VII, VIII, IX
38 JP per
minggu
1 JP = 40
menit
Struktur Kurikulum
Beban
Belajar
SMA
Mata
Pelajaran
Kelas X,
XI, dan
XII
Wajib
Peminat
an
43 JP per
minggu
1 JP
= 45
Meni
t
PENILAIAN
Berbasis Tes dan Non Tes (porfolio)
Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari
rendah sampai tinggi
Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari
rendah sampai tinggi
Menilai Proses dan Output dengan
menggunakan authentic assessment
Rapor memuat penilaian kuantitatif tentang
pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang
sikap dan keterampilan
TERIMA KASIH