Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan
efektif. “Yang melatarbelakangi adalah pengaruh konsep di bidang manejemen,
yaitu MBO (management by objective) yang terkenal saat itu.
Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan
Sistem Instruksional (PPSI). Zaman ini dikenal istilah “satuan pelajaran”, yaitu
rencana pelajaran setiap satuan bahasan.
Setiap satuan pelajaran dirinci lagi: petunjuk umum, tujuan instruksional
khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, dan
evaluasi. Kurikulum 1975 banyak dikritik. Guru dibikin sibuk menulis rincian
apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran.
7. Kurikulum 1994
Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya
yang memenuhi unsur edukatif. Artinya, sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi, dewasa
ini siswa bisa belajar dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar
yang tersedia. Guru, dalam pembelajaran KBK, guru bukan sebagai satu-
satuya sumber belajar. Guru berperan hanya sebagai fasilitator untuk
mempermudah siswa belajar dari berbagai macam sumber belajar.
b. Kurikulum 2013
1. Mengembangkan sikap spiritual dan social, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja
sama, kemampuan intelektual dan psikomotorik secara seimbang
2. Memberikan pengalaman belajar terencana ketika peserta didik menerapkan
apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat sebagai sumber belajar secara
seimbang.
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
meneerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetauan, dan keterampilan.
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasian (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompentsi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kompetensi ini.
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran
dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertical)
2. Komponen Isi
Isi program kurikulum adalah segala sesuatu yang diberikan kepada anak
didik dalam kegiatan belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan. Isi
kurikulum meliputi jenis-jenis bidang studi yang diajarkan dan isi program
masing-masing bidang studi tersebut.Bidang-bidang studi tersebut disesuaikan
dengan jenis, jenjang maupun jalur pendidikan yang ada.
3. Komponen Metode
Komponen metode itu meliputi rencana, metode, dan perangkat yang
direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kurikulum 2013 ini, para
tenaga pendidik memiliki ruang untuk mengembangkan meode pembelajaran
yang kreaif dan iniatif dalam menyampaikan mata pelajaran yang memungkinkan
siswa untuk dapat melaksanakan proses belajarnya secara aktif, kreatif dan
menyenangkan, dengan efektivitas yang tinggi.
4. Komponen Evaluasi
Penilaian (Evaluasi) kurikulum meliputi semua aspek batas belajar. Menurut
Schwartz dan kawan – kawannya, penilaian adalah suatu program untuk
memberikan pendapat dan penentuan arti atau faedah suatu pengalaman.
Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran dan
pengumpulan data dan informasi, pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan
untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang akan dicapai oleh
siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.