JURNAL BELAJAR
MATA KULIAH
KAJIAN KURIKULUM BIOLOGI SMA
2. Melalui penelusuran dari berbagai sumber belajar, jelaskan bagaimana Landasan filosofis
dalam Kurikulum ’84, ’94, KTSP, dan K-13!
Jawaban :
a) Kurikulum 1984
Kurikulum 1975 hingga menjelang tahun 1983 dianggap sudah tidak relevan lagi
dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam GBHN 1983 hasil Sidang Umum MPR 1983 menyiratkan keputusan politik yang
menghendaki perubahan kurikulum dari kurikulum 1975 kepada kurikulum 1984. Karena
itulah pada tahun 1984 pemerintah menetapkan pergantian Kurikulum 1975 menjadi
Kurikulum 1984. Kurikulum 1984 memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Berorientasi kepada tujuan pembelajaran (instruksional).
Pendekatan pembelajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa
aktif (CBSA).
Materi pelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral.
Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan.
Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa.
Menggunakan pendekatan keterampilan proses.
b) Kurikulum 1994
Pada kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum 1984, proses pembelajaran
menekankan pada pola pembelajaran yang berorientasi pada teori belajar mengajar, kurang
memperhatikan muatan (isi) pelajaran. Hal ini terjadi karena sesuai dengan suasana
pendidikan di LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) yang lebih
mengutamakan teori tentang proses belajar mengajar. Akibatnya, pada saat itu dibentuklah
Tim Basic Science yang salah tugasnya mengembangkan kurikulum di sekolah.Kurikulum
1994 dibuat sebagai penyempurnaan Kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan
Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal ini
berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem
catur wulan. Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga
tahap diharapkan dapat menerima materi pelajaran cukup banyak.
c) Kurikulum KTSP
Secara substansial, pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
lebih kepada mengimplementasikan regulasi yang ada, yaitu PP No.
19/2005. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai model
pengembangan kurikulum yang kini diberlakukan, memberikan ruang inovasi yang lebih
kepada pengelola satuan pendidikan untuk merancang kurikulumnya sendiri sehingga
lebih sesuai dengan karakteristik sumber daya dan kebutuhan lingkungan tempat satuan
pendidikan tersebut eksis dan berkembang. Setiap proses pendidikan berangkat dari
landasan filosofis yang melatar belakangi tentang pandangan hakikat sifat dasar manusia.
Dengan berbagai pandangan tentang manusia akan berpengaruh terhadap konsep
pendidikan. Konsep KTSP didasarkan pada landasan filosofis tentang manusia telah
memiliki potensi bawaan yang perlu diberikan respon atau rangsangan yang tepat sesuai
dengan fitrahnya.
d) Kurikulum 2013
Landasan filosofis yang digunakan oleh Kurikulum 2013 diambil dari berbagai aliran
filsafat pendidikan. Namun jika didalami lebih lanjut, kurikulum 2013 bercorak filsafat
idealisme, bercorak filsafat pendidikan perenialisme dan esensialisme. Kurikulum 2013
didasarkan pada filsafat idealisme yang memiliki pandangan ontologism bahwa realitas
spiritual, moral, dan mental yang bersifat stabil dan tidak berubah. Kurikulum 2013
didasarkan pada pemikiran para cendekiawan, ilmuwan, filsuf, pemikir agama (teolog)
yang teruji keilmuannya. Kurikulum 2013 bertujuan mendidik para siswa untuk dapat
berpikir secara rasional, dan memiliki kapasitas intelektual yang mewadahi.