Nim: 210202114
Jawab:
kerap berubah setiap ada pergantian Menteri Pendidikan, sehingga mutu pendidikan
Indonesia hingga kini belum memenuhi standar mutu yang jelas dan mantap. Dalam perjalanan
sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami perubahan, yaitu pada
tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, dan 2006.
Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik,
sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab, kurikulum
sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan
tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang
berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada penekanan
pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya.
Aspek penilaian
Sikap dan perilaku (moral) adalah aspek penilaian yang teramat penting (nilai aspek
60%). Apabila salah seorang siswa melakukan sikap buruk, maka dianggap seluruh nilainya
kurang. Ada empat aspek penilaian dalam K-13:
Keterampilan (KI-4).
Pengetahuan (KI-3).
Sosial (KI-2); dan
Spiritual (KI-1).
4.Organisasi kurikulum
Organisasi kurikulum adalah susunan komponen kurikulum, seperti konten kurikulum,
kegiatan dan pengalaman belajar, yang diorganisasi menjadi mata pelajaran, program, lessons, topik,
unit, dan sebagainya untuk mencapai efektivitas pendidikan (Muhammad Ansyar, 2015).Hal senada
juga dikemukakan Burhan bahwa organisasi kurikulum merupakan struktur program kurikulum yang
berupa kerangka umum program-program pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik
guna tercapainya tujuan penidikan atau pembelajan yang ditetapkan.
Struktur program kurikulum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu vertical dan
horizontal. Dimensi horizontal berkaitan dengan penyusunan dari lingkup isi kurikulum, sedangkan
dimensi vertical berkenaan dengan penyusunan sequens bahan berdasarkan urutan tingkat
kesukaran.
Organisasi kurikulum merupakan asas yang sangat penting bagi proses pengembangan
kurikulum dan berhubungan erat dengan tujuan pembelajaran, sebab menetukan isi bahan
pembelajaran, menentukan cara penyampaian bahan pembelajaran, menentukan bentuk
pengalaman yang akan di sajikan kepada terdidik dan menentukan peranan pendidik dan terdidik
dalam implementasi kurikulum.
Organisasi kurikulum terdiri dari mata pelajaran tertentu yang secara tradisional bertujuan
menyampaikan kebudayaan atau sejumlah pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang harus
diajarkan kepada anak-anak. Setiap organisasi kurikulum memiliki keunggulan dan kelemahan
masing-masing baik yang bersifat teoritis maupun praktis.