Nama
: LM. Syawaluddin
Stambuk
: A1C212009
Sks
: 3 sks
: Strata I (S1)
Dosen Pembina
: Pertama (I)
Hari/Tanggal
: 25 Februari 2015
Topik
: Kurikulm
Materi
: 1.
2.
3.
4.
5.
Penyajian Topik
Pengertian Kurikulum
Kilas Balik Pergantian Kurikulum Sekolah Menengah
Landasan Dan Desain Kurikulum
Mendesain Kurikulm Masa Depan
Mengembangan Kurikulum Masa Kini
b. Hasil Diskusi
1. Pertanyaan peserta diskusi
2. Tanggapan penyaji
3. Tanggapan dosen
c. Refleksi Diri
1. Analisis kritis suatu topik
a. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis,
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
yang artinya pelari, dan currere yang artinya tempat berlari. Pengertian awal
kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start
sampai garis finish. Dengan demikian, istilah awal kurikulum diadopsi dari bidang
olahraga pada zaman romawi kuno di Yunani, baru kemudian diadopsi ke dalam
dunia pendidikan. Yang diartikan sebagai rencana dan pengaturan tentang belajar
peserta didik di suatu lembaga pendidikan. Sedangkan dalam bahasa Arab
diterjemahkan dengan kata Manhaj (kurikulum) yang bermakna jalan yang terang
yang dilalui manusia di berbagai bidang kehidupannya.
Pengertian Kurikulum menurut Undang-Undang Nomor. 20 Tahun 2003
pasal 1 ayat (19) adalah seperangkap rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Secara terminologis, istilah kurikulum yang digunakan dalam dunia
pendidikan mengandung pengertian sebagai sejumlah pengetahuan atau mata
pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa untuk mencapai satu tujuan
pendidikan atau kompetensi yang telah ditetapkan.
b. Kilas Balik Pergantian Kurikulum Sekolah Menengah
1) Rencana pelajaran 1947
Kurikulum pertama yang lahir pada masa kemerdekaan
memakai istilah leer plan. Dalam bahasa belanda , artinya
rencana pelajaran, lebih populer ketimbang Curriculum (Bahasa
ingris). Perubahan kisi-kisi pendidikan lebih bersifat politis: dari
orientasi pendidikan belanda ke kepentingan nasional. Asas
pendidikan ditetapkan pancasila.
Bentuknya memuat 2 hal pokok: daftar mata pelajaran dan
dan
jam
pengajarannya,
plus
garis-garis
besar
pengejaran.
pendidikan
watak,
kesadaran
bernegara
dan
rencana
pengembangan
pelajaran
daya
cipta,
terurai
rasa,
1952.
karsa,
Fokusnya
karya,
dan
pada
moral
menekankan
kelompok
pendekatan
pembinaan
organisasi
pancasila,
materi
pengetahuan
pelajaran:
dasar,
dan
dibidang
manajemen,
yaitu
MBO
(management
by
5) Kurikulum 1984
Kurikulum 1984 mengusung proses skill approach meski
mengutamakan
pendekatan
proses
tapi
faktor
tujuan
tetap
Berbagai
kepentingan
kelompok
masyaraka
juga
1999.
Tapi
sejumlah materi.
7) Kurikulum 2004
Kurikulum 2004
perubahannya
disebut
lebih
sebagai
pada
menambah
kurikulum
berbasis
satuan
pendidikan.
Pelajaran
KTSP
masih
tersendat.
dengan
adalah
merencanakan
kurikulum
guru
2004.
lebih
pembelajaran
Perbedaan
diberikan
sesuai
yang
paling
kebebasan
untuk
dengan
lingkungan
dan
satuan
pendidikan
telah
ditetapkan
oleh
departemen
Pendidkan
berkarakter
sebenarnya
pendidkan kurikulum 2013 diharapkan pilar budaya lokal dapat kembali menjadi
inspirasi dan implementasi dalam kehidupan bermasyarakat. Dihrapkan budaya
lokal dapat menjadi ciri penting dan menjadi raja di negeri sendiri dan tidak
punah ditelan zaman.
c) Menciptakan Pendidikan yang ceria dan Bersahabat Pendidikan tidak hanya
sebagai media pembelajaran. Tetapi pada dasarnya pendidikan merupakan tempat
untuk menggali seluruh potensi dalam diri. Olehnya itu, dengan sistem
pendidikan yang diterapkan pada kurikulum 2013 nantinya akan diharapkan dapat
menggali seluruh potensi diri peserta didik, baik restasi akademik maupun non
akademik. Maka dengan begitu pada kurikulum 2013 nantinya akan diterapkan
pendidikan yang lebih menyenangkan, bersahabat, menarik dan berkompeten.
Sehingga dengan cara tersebut diharapkan seluruh potensi dan kreativitas serta
inovasi peserta didik dapat tereksploitasi secara cepat dan tepat.
c. Landasan Kurikulum
1) Landasan Filosofis Pengembangan Kurikulum dan Tujuan Pendidikan
Filsafat pendidikan pada dasarnya adalah penerapan dari pemikiranpemikiran filsafat untuk memecahkan permasalahan pendidikan. Pandanganpandangan filsafat sangat dibutuhkan dalam pendidikan terutama dalam menentukan
arah dan tujuan pendidikan. Filsafat atau pandangan hidup yang dianut oleh suatu
bangsa atau kelompok masyarakat tertentu atau bahkan perorangan akan sangat
mempengaruhi tujuan pendidikan yang ingin dicapai. Di Indonesia tujuan
Pendidikan Nasional Indonesia bersumber pada pandangan hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila. Landasan dan arah yang ingin diwujudkan
oleh pendidikan di Indonesia adalah yang sesuai dengan kandungan falsafah
Pancasila itu sendiri.
Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3 pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta beradapan
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
2) Landasan Psikologis Pengembangan Kurikulum
Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan berhubungan erat
dengan proses perubahan perilaku peserta didik. Kurikulum diharapkan dapat
menjadi alat untuk mengembangkan kemampuan potensial menjadi kemampuan
aktual peserta didik serta kemampuan-kemampuan baru yang dimiliki dalam waktu
Jurnal Telaah & Pengembangan Kurikulum IPA/LM.Syawaluddin (A1C212009)
agar
keterampilan
pada
timbul
diri
perubahan
pengajar
kearah
pengetahuan
yang
dan
dikehendaki.
penilaian
untuk
memecahkan
masalah
atau
memenuhi
kebutuhan.
6) Mengembangan Kurikulum Masa Kini
Jurnal Telaah & Pengembangan Kurikulum IPA/LM.Syawaluddin (A1C212009)