PENDAHULUAN
Demikian rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini yang dapat penulis
tuangkan dalam bab pendahuluan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
ANALIS KURIKULUM 1984 SAMPAI DENGAN KURIKULUM 1994
(Kurikulum 75 Yang Disempurnakan Sampai Dengan Suplemen Kurikulum 1999)
A. Pengertian Kurikulum
Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan sebab tidak ada satu kurikulum yang
sesuai untuk sepanjang masa, kurikulum harus dapat menyesuaikan dengan
perkembangan zaman yang cenderung selalu berubah-ubah. Menurut Sudjana (1993:
37) pada umumnya perubahan struktural kurikulum menyangkut komponen
kurikulum yakni:
2. Perubahan isi dan struktur. Perubahan ini meninjau struktur mata pelajaran -
mata pelajaran yang diberikan kepada siswa termasuk isi dari setiap mata
pelajaran.
2
5. Perubahan dalam sistem evaluasi kurikulum. Perubahan ini menyangkut
metode/cara yang paling tepat untuk mengukur/menilai sejauh mana kurikulum
berjalan efektif dan efesien, relevan dan produktivitas terhadap program
pembelajaran sebagai suatu system dari kutikulum.
Hamalik (2001) memberikan beberapa tafsiran kurilulum dalm tiga hal, yaitu:
1. Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran. Kurikulum ialah sejumlah mata
ajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh
sejumlah pengetahuan.
Kurikulum 1984 adalah pergantian dari kurikulum 1975 yang didasarkan pada
surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 0461/U/1983 tentang
perbaikan kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
Sidang umum MPR 1983 yang produknya tertuang dalam GBHN 1983
menyiratkan keputusan politik yang menghendaki perubahan kurikulum dari
3
kurikulum 1975 ke kurikulum 1984, karena sudah dianggap tidak mampu lagi
memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Secara umum dasar perubahan kurikulum 1975 ke kurikulum 1984 di antaranya
adalah sebagai berikut:
1) Terdapat beberapa unsur dalam GBHN 1983 yang belum tertampung ke dalam
kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
2) Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studi dengan
kemampuan anak didik.
3) Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dan pelaksanaannya di sekolah.
4) Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir di setiap jenjang.
5) Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) sebagai bidang
pendidikan yang berdiri sendiri mulai dari tingkat kanak-kanak sampai sekolah
menengah tingkat atas termasuk Pendidikan Luar Sekolah.
6) Pengadaan program studi baru (seperti di SMA) untuk memenuhi kebutuhan
perkembangan lapangan kerja.
Tokoh penting dibalik lahirnya Kurikulum 1984 adalah Profesor Dr. Conny R.
Semiawan, Kepala Pusat Kurikulum Depdiknas periode 1980-1986. CBSA
merupakan sustu proses belajar mengajar yang aktif dan dinamis. Dipandang dari
segi peserta didik, maka CBSA adalah proses kegiatan yang dilakukan dalam rangka
belajar. Jika dipandang dari sudut guru sebagai fasilitator, maka CBSA merupakan
suatu strategi belajar yang direncanakan sedemikian rupa, sehingga proses belajar
mengajar yang dilaksanakan menuntut aktifitas dari peserta didik yang dilakukannya
secara aktif.
4
Kurikulum 1984 tampil sebagai perbaikan atau revisi terhadap kurikulum 1975.
Dalam Kurikulum 1984 ini, terdapat memiliki ciri-ciri yang sangat menonjol.
Diantaranya yaitu sebagai berikut:
5
perolehannya. Pendekatan keterampilan proses diupayakan dilakukan secara
efektif dan efesien dalam mencapai tujuan pelajaran.
Konsep CBSA yang elok secara teoritis dan bagus hasilnya di sekolah-sekolah
yang diujicobakan, namun mengalami banyak deviasi dan reduksi saat diterapkan
secara nasional. Sayangnya, banyak sekolah kurang mampu menafsirkan CBSA,
yang terlihat adalah suasana gaduh di ruang kelas lantaran siswa berdiskusi, di sana-
sini ada tempelan gambar yang menyolok, dan guru tak lagi mengajar dengan model
berceramah. Penolakan CBSA akhirnya banyak bermunculan.
Adapun beberapa kelemahan dari CBSA menurut Oemar Hamalik, yaitu : Tidak
menjamin dalam melaksanakan keputusan. Jadi, kelemahan dari CBSA yakni siswa
yang pandai akan bertambah pandai sedangkan yang bodoh akan ketinggalan.
6
Adapun kelebihan dari CBSA yaitu : Prakarsa siswa dapat lebih dalam
kegiatan belajar yang ditunjukkan melalui kebenaran memberikan pendapat.
Keterlibatan siswa di dalam kegiatan- kegiatan belajar yang telah berlangsung yang
ditunjukkan dengan peningkatan diri kepada tugas kegiatan.
7
hanya dikembangkan melalui latihan soal. Mulyasa (Muhammad Joko, 2007 : 102-
104).
8
Terdapat ciri-ciri yang menonjol dari pemberlakuan kurikulum 1994, di
antaranya sebagai berikut:
1) Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan
banyaknya materi/substansi setiap mata pelajaran.
9
2) Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan tingkat
perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang terkait
dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.
10
BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Demikian yang dapat penulis simpulan dalam pembahasan makalah ini. Mohon
maaf jika banyak terjadi kesalahan, baik dalam pemaparan materi maupun dalam
teknik penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan khususnya bagi penulis sendiri. Sekian dan terimakasih.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://mihwanuddin.wordpress.com/2011/09/24/makalah-konsep-kurikulum-
pendidikan-islam-pengembangan-kurikulum-dari-berbagai-aspek-prinsip-dasar-
penyusunan-kurikulum-pendidikan-islam-ciri-dan-dasar-kurikulum-pendidikan-
islam-dan-pengertian-kur/
http://ktspsmartsystem.blogspot.com/2012/06/sejarah-perkembangan-kurikulum-
http://yudisupriadisangpengabdi.blogspot.com/2013/05/sejarah-perkembangan-
kurikulum-di.html
http://wizardh6lic.blogspot.com/2010/04/pengembangan-kurikulum.html
12