1. Jelaskan pengertian kurikulum dan apa saja elemen kurikulum yang saudara
ketahui !
Jawab:
Berdasarkan pemahaman saya setelah mengikuti proses pembelajaran mata kuliah telaah
kurikulum PAI, Kurikulum adalah suatu kumpulan perangkat metode, materi pelajaran,
tujuan, serta penilaian dalam program pendidikan yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum ini
diartikan sebagai rencana pembelajaran berupa cara dalam mengajar sebagai patokan atau
pedoman bagi setiap pendidik dalam mencapai suatu target pembelajaran atau tujuan
pendidikan yang telah dirancang.
Kurikulum disebut juga dengan suatu program pendidikan yang disusun dengan terencana
oleh lembaga penyelenggara pendidikan dan dilaksanakan/di implementasikan oleh siswa
sebagai peserta didik dalam proses pembelajaran selama satu periode tingkatan pendidikan.
Dalam mengembangkan kurikulum harus disertai dengan perubahan agar sesuai dengan
perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang ada dalam menyiapkan
peserta didik di zaman baru menjadi pribadi yang berwawasan tinggi, kreatif, inovatif,
bertanggung jawab, cerdas serta siap dalam menghadapi dan mengikuti perubahan zaman.
Sedangkan Elemen/Komponen Kurikulum terbagi menjadi 4:
1. Tujuan
Tujuan merupakan komponen penting dalam pengembangan kurikulum, yang mana
tujuan ini disebut dengan tujuan yang ingin dicapai dalam setiap kegiatan pembelajaran
dari setiap mata pelajaran yang telah dilaksanakan. Keberhasilan tujuan pembelajaran
dalam program pendidikan akan sangat menentukan terhadap keberhasilan tujuan
pendidikan pada tingkat/tahap berikutnya. Tujuan pembelajaran dalam proses pendidikan
terlihat jelas dalam hasil belajar terbagi menjadi tujuan kognitif (pengetahuan), afektif
(sikap/sosial) dan psikomotorik (keterampilan).
2. Materi
Materi/isi pembelajaran merupakan aspek yang sangat penting dari keseluruhan
kegiatan belajar mengajar berupa informasi, alat dan bahan maupun teks deskripsi yang
diperlukan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di suatu kelas yang telah
disusun/dirancang secara sistematis guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Materi ini sangat membantu pendidik dalam memenuhi standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan demi tercapainya tujuan pembelajaran dengan
maksimal.
3. Metode
Metode adalah cara yang efisien (cepat) dan efektif (tepat) untuk mencapai dan
mengukur keberhasilan tujuan pembelajaran. Metode merupakan rangkaian penyajian
materi ajar yang sistematis dan teratur dalam menyampaikan materi, meliputi segala aspek
sebelum dan sesudah mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan pendidik/guru dengan
seluruh sarana terkait fasilitas yang digunakan baik secara langsung atau tidak langsung
dalam melaksakan proses belajar mengajar.
4. Penilaian
Penilaian (element evaluasi) merupakan cara untuk melihat ketercapaian materi dan
proses mengukur pencapaian pembelajaran yang telah dicapai peserta didik setelah melalui
proses pembelajaran. Penilaian ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemajuan belajar
siswa untuk dilakukan perbaikan apabila hasil pencapaian belajar kurang maksimal dan
dilakukan peningkatan secara maksimal lagi apabila hasil dari pencapaian belajar siswa
sudah dikategorikan baik.
Kegiatan Pembelajaran:
Pendahuluan: Waktu:
Apersepsi
1. Mengucapkan salam dan berdoa bersama. @ 10’
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi tempat duduk siswa.
3. Guru memberikan pertanyaan seputar materi minggu lalu.
4. Guru meminta siswa untuk mengamati dan menganalisis gambar terkait adab
makan dan minum.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti: @ 60’
1. Mengamati
▪ Guru menyampaikan materi pelajaran tentang adab makan dan minum, Dalil dan
Hadits serta contoh adab makan dan minum.
▪ Guru memberikan perintah kepada dua orang siswa untuk memperagakan salah satu
adab dalam makan dan minum dan memberikan media berupa aqua botol dan
makanan ringan.
▪ Guru memberikan instruksi kepada siswa lainnya untuk mengamati teman yang
sedang memperagakan adab makan dan minum di depan kelas.
2. Menanya
▪ Guru meminta siswa untuk menanyakan materi tentang adab makan dan minum.
3. Mengeksplorasi
▪ Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok, @ 4 siswa/kelompok.
▪ Guru memberikan instruksi untuk tugas yang harus dikerjakan pada tiap kelompok.
▪ Secara berkelompok siswa mencari sumber belajar di buku dan internet, sesuai
dengan tugas yang diberikan.
4. Asosiasi
▪ Guru meminta siswa untuk menganalisis praktek yang benar dalam adab makan
dan minum.
5. Mengkomunikasikan
▪ Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan
kelas.
▪ Guru mereview hasil diskusi siswa tentang adab makan dan minum.
Penutup: @ 10’
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan/rangkuman hasil belajar.
2. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi).
3. Guru memberikan pesan moral terkait dengan materi
4. Memberi pengarahan untuk belajar di rumah dan persiapan pertemuan berikutnya.
5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa
Penilaian Pembelajaran:
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Pengamatan terhadap Tes tertulis untuk menjelaskan adab Pengamatan terhadap
kemampuan bekerja makan dan minum beserta contoh nya kemampuan siswa berpresentasi
sama dan menghargai dalam kehidupan sehari-hari. dan diskusi (sistematika
pendapat. penyampaian, berkomunikasi
dan penguasaan materi)
………………….. …………………………..
6. Baca minimal dua sumber resmi tentang Kurikulum merdeka di sekolah lalu
ringkaskan substansi kedua sumber tersebut dengan menuliskan: Nama Penulis,
Jurnal/Buku yang dibaca, tahun penerbitan/publikasi.
Jawab:
1. Judul Jurnal : Pengembangan Kompetensi Digital Guru Pendidikan Agama
Islam Sekolah Dasar Dalam Kerangka Kurikulum Merdeka.
Penulis : Maimunatun Habibah
Identitas Jurnal : SITTAH: Journal of Primary Education
P-ISSN : 245-4479
E- ISSN : 2745-4487
Vol. 3 No. 1 Tahun 2022
Correspondance : Received: 2022-04-25; Approved: 2022-07-20
Published: 2022-06-25
Page : 76-89
DOI: 10.30762 / sittah.v3Ii . 11
Dari jurnal nomor 2 dengan judul Penilaian Autentik Pada Kurikulum Merdeka
Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar, dapat
disimpulkan bahwa penilaian dalam penelitian jurnal tersebut menggunakan penilaian
autentik yang terdapat dalam kurikulum merdeka belajar yaitu kelanjutan dari kurikulum
2013 (K13) dimana suatu penekanan yang intens pendidik dalam menilai hasil belajar
peserta didik harus benar-benar fokus pada semua aspek atau minat, kemampuan atau
keahlian dan prestasi sepenuhnya
Dari penelitian tersebut dapat dipahami bahwa belum semua guru dapat memahami
bagaimana cara mengimplementasikan penilaian autentik dalam pembelajaran secara
akurat dan baik. Hal tersebut dikarenakan wawasan guru tentang penilaian autentik hanya
pada pengertian penilaian autentik semata dan hanya mencocokan dengan kurikulum yang
ada. Sehingga penilaian yang dilakukan tidak tepat sasaran dengan apa yang telah
ditetapkan dalam undang-undang tentang standar penilaian.
Dalam melakukan penilaian tersebut menemukan kekurangan dan kelebihan,
kekurangnya yaitu guru masih belum cukup baik dalam melakukan penilaian autentik,
guru masih bingung dalam memilah dan memilih dari ketiga aspek penilaian sikap,
keterampilan dan pengetahuan, penggunaan instrumen yang kurang tepat, waktu yang
digunakan terbatas karena penilaian ini dilakukan bersamaan dengan proses belajar
mengajar, kemudian kelebihannya adalah dalam penilaian autentik tersebut guru dapat
mengukur keberhasilan pencapaian peserta didik bukan hanya pada aspek pengetahuan
saja melainkan juga pada aspek keterampilan, sikap sosial dan spriritual.
Dari jurnal nomor 3 dengan judul Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Di MIN
Wonosobo, dapat disimpulkan bahwa Merdeka belajar dimaknai sebagai rancangan
belajar yang memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar dengan santai, tenang,
tidak merasa tertekan, gembira tanpa stress dan memperhatikan bakat alami yang dimiliki
para siswa. Fokus dari pada merdeka belajar adalah kebebasan dalam berpikir secara
kreatif dan mandiri.
Dengan diterapkannya kurikulum merdeka atau merdeka belajar peserta didik dapat
berkembang sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Merdeka belajar
dicirikan sebagai pembelajaran yang kritis, berkualitas, cepat, aplikatif, ekspresif,
progresif dan variatif. Siswa yang belajar dengan basic merdeka belajar dapat dilihat dari
sikap dan pola pikirnya, salah satunya adalah energik, optimis, prospektif, kreatif dan tidak
memiliki kekhawatiran dalam mencoba hal baru.