Anda di halaman 1dari 10

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama: FARAH FADILLAH Tanggal: 5 Agustus 2022


Nim: 1012019011 MK: Telaah Kurikulum PAI
Unit/Semester: 1/6 Dosen: Dr. Zainal Abidin, MA
Fakultas/Prodi: FTIK/PAI

1. Jelaskan pengertian kurikulum dan apa saja elemen kurikulum yang saudara
ketahui !
Jawab:
Berdasarkan pemahaman saya setelah mengikuti proses pembelajaran mata kuliah telaah
kurikulum PAI, Kurikulum adalah suatu kumpulan perangkat metode, materi pelajaran,
tujuan, serta penilaian dalam program pendidikan yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum ini
diartikan sebagai rencana pembelajaran berupa cara dalam mengajar sebagai patokan atau
pedoman bagi setiap pendidik dalam mencapai suatu target pembelajaran atau tujuan
pendidikan yang telah dirancang.
Kurikulum disebut juga dengan suatu program pendidikan yang disusun dengan terencana
oleh lembaga penyelenggara pendidikan dan dilaksanakan/di implementasikan oleh siswa
sebagai peserta didik dalam proses pembelajaran selama satu periode tingkatan pendidikan.
Dalam mengembangkan kurikulum harus disertai dengan perubahan agar sesuai dengan
perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang ada dalam menyiapkan
peserta didik di zaman baru menjadi pribadi yang berwawasan tinggi, kreatif, inovatif,
bertanggung jawab, cerdas serta siap dalam menghadapi dan mengikuti perubahan zaman.
Sedangkan Elemen/Komponen Kurikulum terbagi menjadi 4:
1. Tujuan
Tujuan merupakan komponen penting dalam pengembangan kurikulum, yang mana
tujuan ini disebut dengan tujuan yang ingin dicapai dalam setiap kegiatan pembelajaran
dari setiap mata pelajaran yang telah dilaksanakan. Keberhasilan tujuan pembelajaran
dalam program pendidikan akan sangat menentukan terhadap keberhasilan tujuan
pendidikan pada tingkat/tahap berikutnya. Tujuan pembelajaran dalam proses pendidikan
terlihat jelas dalam hasil belajar terbagi menjadi tujuan kognitif (pengetahuan), afektif
(sikap/sosial) dan psikomotorik (keterampilan).
2. Materi
Materi/isi pembelajaran merupakan aspek yang sangat penting dari keseluruhan
kegiatan belajar mengajar berupa informasi, alat dan bahan maupun teks deskripsi yang
diperlukan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di suatu kelas yang telah
disusun/dirancang secara sistematis guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Materi ini sangat membantu pendidik dalam memenuhi standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan demi tercapainya tujuan pembelajaran dengan
maksimal.
3. Metode
Metode adalah cara yang efisien (cepat) dan efektif (tepat) untuk mencapai dan
mengukur keberhasilan tujuan pembelajaran. Metode merupakan rangkaian penyajian
materi ajar yang sistematis dan teratur dalam menyampaikan materi, meliputi segala aspek
sebelum dan sesudah mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan pendidik/guru dengan
seluruh sarana terkait fasilitas yang digunakan baik secara langsung atau tidak langsung
dalam melaksakan proses belajar mengajar.
4. Penilaian
Penilaian (element evaluasi) merupakan cara untuk melihat ketercapaian materi dan
proses mengukur pencapaian pembelajaran yang telah dicapai peserta didik setelah melalui
proses pembelajaran. Penilaian ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemajuan belajar
siswa untuk dilakukan perbaikan apabila hasil pencapaian belajar kurang maksimal dan
dilakukan peningkatan secara maksimal lagi apabila hasil dari pencapaian belajar siswa
sudah dikategorikan baik.

2. Berikan analisis anda terhadap perkembangan kurikulum di Indonesia !


Jawab:
Kurikulum pendidikan nasional di Indonesia setelah masa kemerdekaan telah mengalami
beberapa perubahan dalam perkembangannya, yaitu:
1. Kurikulum 1947
Kurikulum pertama pada masa pascakemerdekaan disebut dengan Rencana Pelajaran
1947. Pada masa itu penyebutannya lebih populer dengan leer plan (rencana pelajaran).
Rencana Pelajaran 1947 bersifat politis dengan mengubah paradigma pendidikan dari yang
orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional. Kurikulum ini disebut dengan
kurikulum 1950. Dalam kurikulum ini mengutamakan pendidikan watak, perilaku dan
kesadaran bernegara dan bermasyarakat daripada pendidikan pemikiran (kognitif).
Sedangkan materi pelajaran dihubungkan dengan kejadian sehari-hari seperti kesenian dan
pendidikan jasmani.
2. Kurikulum 1952
Kurikulum ini disebut dengan Rencana Pelajaran Terurai 1952, dimana sudah
mengarah pada penyempurnaan sistem pendidikan nasional. Ciri khas kurikulum ini adalah
bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Kurikulum 1964
Ciri khas kurikulum 1964 ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar
rakyat mendapat pengetahuan akademik sebagai bekal pada jenjang SD, sehingga
pembelajaran dipusatkan pada program Pancawardhana, meliputi pengembangan daya
cipta, rasa, karsa, karya dan moral.
4. Kurikulum 1968
Kurikulum ini merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pelaksanaan UUD 1945
secara murni dan konsekuen. Bertujuan pendidikan ditekankan pada upaya membentuk
manusia Pancasila sejati, kuat dan sehat. Kurikulum 1968 menekankan pendekatan
organisasi materi pelajaran, kelompok pembinaan pancasila, pengetahuan dasar dan
kecakapan khusus.
5. Kurikulum 1974
Kurikulum 1974 menekankan pada tujuan agar pendidikan lebih efisien dan efektif.
Mata pelajaran dalam kurikulum ini meliputi: pendidikan agama, pendidikan moral
pancasila, bahasa indonesia, Ips, matematika, IPA, olahraga, kesenian dan keterampilan
khusus.
6. Kurikulum 1984
Kurikulum 1984 disebut dengan kurikulum 1974 yang disempurnakan. Ciri kurikulum
ini berorientasi pada tujuan instruksional. Proses pembelajaran menekankan pada pola
pengajaran yang berorientasi pada teori belajar mengajar dengan kurang memperhatikan
muatan (isi) pelajaran.
7. Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 dikembangkan sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan
dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, beserta peraturan pelaksanaannya. Kurikulum ini menekankan pada
isi atau materi pelajaran yang bersumber dari disiplin ilmu.
8. Kurikulum 2004
Kurikulum 2004 atau lebih dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),
dimana pendidikan yang menitikberatkan pada pengembangan kemampuan untuk
melakukan (kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan standar perfomance yang telah
ditetapkan.
9. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Kurikulum 2006)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikenal dengan Kurikulum 2006. Pada
kurikulum ini guru lebih diberikan kebebasan untuk merencanakan pembelajaran sesuai
dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini disebabkan
kerangka dasar, standar kompetensi lulusan (SKL), standar kompetensi (SK) dan
kompetensi dasar (KD) setiap mata pelajaran telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional. Jadi pengembangan perangkat pembelajaran seperti silabus dan sistem penilaian
merupakan kewenangan Satuan pendidikan (sekolah) di bawah koordinasi dan supervisi
pemerintah Kabupaten/kota.
10. Kurikulum 2013 (K13)
Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap dalam menghadapi
perkembangan zaman dengan produktif, kreatif, inovatif. Bertujuan mendorong siswa
untuk lebih aktif selama proses pembelajaran (active learning), pembelajaran berpusat pada
siswa (student center), siswa mampu lebih baik dalam observasi, bertanya, bernalar dan
mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang diperoleh setelah menerima materi
pembelajaran. Awal kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan
antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge).

3. Apa yang saudara ketahui tentang pengembangan kurikulum dan evaluasi


kurikulum ?
Jawab:
Menurut saya Pengembangan kurikulum adalah suatu proses dalam menentukan
perkembangan kurikulum akan berjalan, hal ini dilihat dari proses perencanaan dan
penyusunan kurikulum yang dilaksanakan oleh pengembang kurikulum dan kegiatan yang
dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan pedoman yang
digunakan dalam mencapai tujuan pendidikan secara nasional.
Kurikulum sendiri dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa siswa memiliki tempat
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi manusia
yang demokratis serta bertanggung jawab. Pengembangan kurikulum berdasarkan pada
penyusunan kurikulum sebelumnya yang menjadi sumber penyusunan kurikulum selanjutnya.
Sedangkan evaluasi kurikulum adalah suatu usaha secara sistematis yang dilakukan
untuk memperbaiki kurikulum yang masih dalam fase pengembangan maupun kurikulum yang
telah dijalankan guna mencapai kesiapan di masa yang akan datang. Evaluasi kurikulum juga
disebut dengan penelitian sistematik mengenai sesuainya efektifitas dan efisiensi kurikulum
yang sedang dijalankan.

4. Jelaskan perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 yang meliputi:


a. Faktor Perubahan dan pengembangan
Jawab:
Faktor perubahan kurikulum K13 meliputi kurikulum K13 ini disusun untuk
mengantisipasi perkembangan masa depan. Dari bersifat akademik menjadi akademik plus
keterampilan dan berkarakter. Tujuan perubahan ini adalah menjadikan siswa mampu
lebih baik dalam bernalar tinggi, mampu mengkomunikasikan ide/gagasan yang dimiliki
guna meningkatkan kepercayaan diri dalam tampil di depan umum.
Faktor pengembangan nya seperti tantangan masa depan meliputi arus globalisasi,
masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, kompetensi masa depan yang
semakin menuntut untuk berkemampuan dalam komunikasi, kemampuan berfikir jernih
dan kritis serta toleran terhadap pandangan yang berbeda, fenomena sosial dan gejolak
sosial yang sering menjadi konflik, serta persepsi publik yang menilai pendidikan selama
ini menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa yang terlalu berat serta kurangnya
muatan karakter.

b. Bentuk perubahan dan pengembangan


Jawab:
Bentuk perubahan pada kurikulum K13 adalah perubahan pada ranah pengetahuan
(kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan skill (psikomotorik). Perubahan pada ranah
pengetahuan seperti penambahan wawasan yang sebelumnya belum diketahui, pada ranah
sikap yaitu sikap sosial selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan ranah
keterampilan meliputi bagaimana kemampuan atau keterampilan siswa dalam
mengkomunikasikan materi/bahan ajar, lebih maju dalam berfikir, mudah untuk
menganalis, mengkomunikasikan sampai kepada generalisasi/menyimpulkan materi yang
telah dipahami setelah mengikuti proses pembelajaran. Kurikulum yang diperbaharui ini
dirancang oleh pemerintah dan dari pihak sekolah sedangkan guru yang merealisasikan di
dalam struktur kurikulum untuk masing-masing jenjang pendidikan, baik SD/MI,
SMP/MTS, SMA/MA.

c. Perbedaan kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya


Jawab:
Dalam Kurikulum k13 sistem belajar aktif (active learning), dimana sistem
pembelajaran berpusat pada siswa (student center). Jadi siswa sangat dituntut untuk belajar
dengan saintifik demi meningkatkan kreativitas peserta didik. Disini siswa diajak untuk
mengamati (observasi), bertanya, mencoba, menalar tinggi, menciptakan sesuatu hal yang
baru dan mengkomunikasikan sehingga siswa dan sukses dalam menghadapi
perkembangan zaman dan perkembangan teknologi informasi.
Pada K13 metode dan model pembelajarannya yang lebih menekankan pada keaktifan
dari peserta didik dibandingkan dengan pendidik (guru), pada kurikulum ini guru hanya
berfungsi untuk mengarahkan dan membimbing peserta didik yang kemudian peserta didik
diharapkan mampu merumuskan dan memecahkan masalah sendiri. Sedangkan yang
sebelummya pada KTSP berlaku sebaliknya dimana pendidik (guru) lebih aktif
dibandingkan dengan peserta didik.
Begitu juga dengan kurikulum lain sebelumnya dimana sistem pembelajaran tidak
berfokus pada pengetahuan (kognitif), hanya dominan pada keterampilan bermasyarakat,
memajukan teori dibandingkan praktik sehingga siswa sulit dalam berfikir kritis serta sulit
dalam mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide/gagasan terbaru yang dimiliki.
5. Buatlah susunan dari RPP secara lengkap yang saudara ketahui.
Jawab:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama : FARAH FADILLAH Kelas/Semester : VII/II


Nama Madrasah: MTs Terpadu Kota Langsa Alokasi Waktu : 2 JP 40 menit/1 x
Nama Mapel. : Pendidikan Agama Islam Pertemuan
Materi : Akidah Akhlak Kelas VIII Tema: Adab Makan dan Minum

Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran


3.2. Memahami Ketentuan Adab Melalui kegiatan ceramah dan diskusi tentang adab makan dan
Makan dan Minum minum, diharapkan siswa dapat :
3.2.1 Siswa dapat menjelaskan pengertian adab makan dan minum
melalui metode tanya jawab dengan tepat dan benar.
3.2.2 Siswa dapat menyebutkan Dalil dan Hadits tentang adab
makan dan minum melalui metode ceramah dengan benar.
3.2. 3 Siswa dapat mengidentifikasi contoh adab makan dan
minum melalui metode diskusi dengan tepat dan benar.
3.2.4 Siswa dapat memperagakan adab makan dan minum dalam
kehidupan sehari-hari melalui metode praktik dengan benar.

Kegiatan Pembelajaran:
Pendahuluan: Waktu:
Apersepsi
1. Mengucapkan salam dan berdoa bersama. @ 10’
2. Guru memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi tempat duduk siswa.
3. Guru memberikan pertanyaan seputar materi minggu lalu.
4. Guru meminta siswa untuk mengamati dan menganalisis gambar terkait adab
makan dan minum.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti: @ 60’
1. Mengamati
▪ Guru menyampaikan materi pelajaran tentang adab makan dan minum, Dalil dan
Hadits serta contoh adab makan dan minum.
▪ Guru memberikan perintah kepada dua orang siswa untuk memperagakan salah satu
adab dalam makan dan minum dan memberikan media berupa aqua botol dan
makanan ringan.
▪ Guru memberikan instruksi kepada siswa lainnya untuk mengamati teman yang
sedang memperagakan adab makan dan minum di depan kelas.

2. Menanya
▪ Guru meminta siswa untuk menanyakan materi tentang adab makan dan minum.

3. Mengeksplorasi
▪ Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok, @ 4 siswa/kelompok.
▪ Guru memberikan instruksi untuk tugas yang harus dikerjakan pada tiap kelompok.
▪ Secara berkelompok siswa mencari sumber belajar di buku dan internet, sesuai
dengan tugas yang diberikan.

4. Asosiasi
▪ Guru meminta siswa untuk menganalisis praktek yang benar dalam adab makan
dan minum.
5. Mengkomunikasikan
▪ Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan
kelas.
▪ Guru mereview hasil diskusi siswa tentang adab makan dan minum.
Penutup: @ 10’
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan/rangkuman hasil belajar.
2. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi).
3. Guru memberikan pesan moral terkait dengan materi
4. Memberi pengarahan untuk belajar di rumah dan persiapan pertemuan berikutnya.
5. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

Penilaian Pembelajaran:
Sikap Pengetahuan Keterampilan
Pengamatan terhadap Tes tertulis untuk menjelaskan adab Pengamatan terhadap
kemampuan bekerja makan dan minum beserta contoh nya kemampuan siswa berpresentasi
sama dan menghargai dalam kehidupan sehari-hari. dan diskusi (sistematika
pendapat. penyampaian, berkomunikasi
dan penguasaan materi)

Mengetahui, Langsa, …………………


Kepala MTS Guru Mata Pelajaran PAI

………………….. …………………………..

6. Baca minimal dua sumber resmi tentang Kurikulum merdeka di sekolah lalu
ringkaskan substansi kedua sumber tersebut dengan menuliskan: Nama Penulis,
Jurnal/Buku yang dibaca, tahun penerbitan/publikasi.
Jawab:
1. Judul Jurnal : Pengembangan Kompetensi Digital Guru Pendidikan Agama
Islam Sekolah Dasar Dalam Kerangka Kurikulum Merdeka.
Penulis : Maimunatun Habibah
Identitas Jurnal : SITTAH: Journal of Primary Education
P-ISSN : 245-4479
E- ISSN : 2745-4487
Vol. 3 No. 1 Tahun 2022
Correspondance : Received: 2022-04-25; Approved: 2022-07-20
Published: 2022-06-25
Page : 76-89
DOI: 10.30762 / sittah.v3Ii . 11

Dari jurnal nomor 1 dengan judul Pengembangan Kompetensi Digital Guru


Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Dalam Kerangka Kurikulum Merdeka, dapat
disimpulkan bahwa salah satu aktivitas penting peningkatan kompetensi digital guru
adalah dengan mengikuti pelatihan, workshop, bimtek terfokus dan sejenisnya.
Terdapat dua aspek penting yang berkontribusi secara timbal balik bagi peningkatan
kompetensi digital bagi para guru. Aspek pertama yaitu aktifitas guru dalam mengikuti
kegiatan bimtek dan kegiatan pengimbasan. Kedua, kesadaran belajar mandiri untuk
memperdalam apa yang telah guru peroleh selama bimbingan teknologi dan
mengaktualisasikannya dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan kedua temuan tersebut, maka perlunya peningkatan kompetensi digital
guru dan mengaktualisasikannya dalam proses pembelajaran secara berkelanjutan baik
pada masa pandemi COVID-19 atau masa sekarang sesudah era digitalisasi akan terus
bergerak maju. Peningkatan kompetensi digital guru menjadi semakin penting karena
bukan hanya bermanfaat untuk pengembangan diri tapi juga sebagai media untuk
mengedukasi siswa agar tidak mudah terjebak oleh arus digitalisasi.

2. Judul Jurnal : Penilaian Autentik Pada Kurikulum Merdeka Belajar Dalam


Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar.
Penulis : Ghufran Hasyim Achmad, Dwi Ratnasari
Identitas Jurnal : EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN
ISSN : 2656-8063 (Media Cetak)
ISSN : 2656-8071 (Media Online)
DOI : https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i4.3280
Vol 4 No. 4 Tahun 2022

Dari jurnal nomor 2 dengan judul Penilaian Autentik Pada Kurikulum Merdeka
Belajar Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar, dapat
disimpulkan bahwa penilaian dalam penelitian jurnal tersebut menggunakan penilaian
autentik yang terdapat dalam kurikulum merdeka belajar yaitu kelanjutan dari kurikulum
2013 (K13) dimana suatu penekanan yang intens pendidik dalam menilai hasil belajar
peserta didik harus benar-benar fokus pada semua aspek atau minat, kemampuan atau
keahlian dan prestasi sepenuhnya
Dari penelitian tersebut dapat dipahami bahwa belum semua guru dapat memahami
bagaimana cara mengimplementasikan penilaian autentik dalam pembelajaran secara
akurat dan baik. Hal tersebut dikarenakan wawasan guru tentang penilaian autentik hanya
pada pengertian penilaian autentik semata dan hanya mencocokan dengan kurikulum yang
ada. Sehingga penilaian yang dilakukan tidak tepat sasaran dengan apa yang telah
ditetapkan dalam undang-undang tentang standar penilaian.
Dalam melakukan penilaian tersebut menemukan kekurangan dan kelebihan,
kekurangnya yaitu guru masih belum cukup baik dalam melakukan penilaian autentik,
guru masih bingung dalam memilah dan memilih dari ketiga aspek penilaian sikap,
keterampilan dan pengetahuan, penggunaan instrumen yang kurang tepat, waktu yang
digunakan terbatas karena penilaian ini dilakukan bersamaan dengan proses belajar
mengajar, kemudian kelebihannya adalah dalam penilaian autentik tersebut guru dapat
mengukur keberhasilan pencapaian peserta didik bukan hanya pada aspek pengetahuan
saja melainkan juga pada aspek keterampilan, sikap sosial dan spriritual.

3. Judul Jurnal : Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Di MIN


Wonosobo
Penulis : Muhammad Fakih Khusni, Muh Munadi
Identitas Jurnal : Jurnal Kependidikan Islam
p-ISSN : 2088-9305;
e-ISSN : 2777-0532
DOI : 0.15642/jkpi.2022.12.60.-71
Vol 12 No 1, Tahun 2022

Dari jurnal nomor 3 dengan judul Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Di MIN
Wonosobo, dapat disimpulkan bahwa Merdeka belajar dimaknai sebagai rancangan
belajar yang memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar dengan santai, tenang,
tidak merasa tertekan, gembira tanpa stress dan memperhatikan bakat alami yang dimiliki
para siswa. Fokus dari pada merdeka belajar adalah kebebasan dalam berpikir secara
kreatif dan mandiri.
Dengan diterapkannya kurikulum merdeka atau merdeka belajar peserta didik dapat
berkembang sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Merdeka belajar
dicirikan sebagai pembelajaran yang kritis, berkualitas, cepat, aplikatif, ekspresif,
progresif dan variatif. Siswa yang belajar dengan basic merdeka belajar dapat dilihat dari
sikap dan pola pikirnya, salah satunya adalah energik, optimis, prospektif, kreatif dan tidak
memiliki kekhawatiran dalam mencoba hal baru.

Anda mungkin juga menyukai