BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum sebagai salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan terus
berkembang, perkembangan ini dipengaruhi oleh perkembangan politik,
kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, agar kurikulum mampu
menyediakan bahan-bahan sesuai dengan tuntutan perkembangan
masyarakat. Karena itu kurikulum perlu dikembangkan secara terus
menerus baik mengenai dasar kerangka maupun hal-hal praktis yang
menunjang pelaksanaan suatu kurikulum. Kurikulum menurut undang-
undang sistem pendidikan nasional tahun 2003 adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Dalam praktik pendidikan kurikulum dibedakan menjadi tingkat pusat atau
kurikulum nasional dan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Kurikulum
tingkat nasional berisi standar kompetensi lulusan, standar isi, standar
proses dan standar penilaian. Kurikulum tingkat satuan pendidikan
merupakan penjabaran operasional dari kurikulum nasional dengan
mempertimbangkan kebutuhan wilayah/sekolah.
Pengembangan kurikulum pada mata pelajaran yang diampu merupakan
bagian dari pengembangan kurikulum ditingkat satuan pendidikan dan
merupakan tugas dari seorang guru. Lingkup pengembangan yang menjadi
tanggungjawab guru adalah; merumuskan tujuan pembelajaran,
merumuskan indikator pencapaian kompetensi dan indikator soal,
merumuskan kebutuhan materi pembelajaran, menata materi pembelajaran
berdasarkan skuen, prosedur atau kelompok agar mudah dipelajari
pesertadidik, dan merumuskan pengalaman belajar.
Pengembangan kurikulum pada matapelajaran yang diampu dimaksudkan
untuk lebih mendekatkan kesesuaian program dengan potensi wilayah,
kebutuhan masyarakat, dan karakteristik pesertadiklat sehingga program
kurikulum dapat mengakar kuat pada masyarakat dan mampu
memberdayakan peserta didik, bukan masyarakat/peserta didik yang harus
B. Tujuan
Pesertadiklat mampu mengembangkan kurikulum pada mata pelajaran
yang diampu bila disediakan data KD, dengan tingkat kebenaran 95%
Secara kusus tujuan pembelajaran ini adalah memberikan acuan dalam:
1. Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
2. Merumuskan tujuan pembelajaran
3. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi
4. Merumuskan materi pembelajaran
5. Menata materi pembelajaran
6. Menetapkan pengalaman belajar
C. Peta Kompetensi
D. Ruang Lingkup
Modul ini memuat kompetensi pendidik pada:
1. Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
2. Menentukan tujuan pembelajaran yang diampu
3. Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian
4. Memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan
pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran
5. Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan
yang dipilih dan karakteristik peserta didik
6. Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diampu
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Landasan Dan Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
A. Tujuan
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan dapat:
1. Menjelaskan landasan pengembangan kurikulum
2. Menjelaskan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
C. Lembar Informasi
1. Kurikulum dan Pengembangan Kurikulum
Kurikulum merupakan produk dalam kegiatan pengembangan kurikulum.
Banyak ahli pendidikan mendifinisikan kurikulum, diantaranya adalah
John Dewey, Bobbit, Tyler, Saylor, Zais dan lain-lain. Bila semua
pendapat ahli tersebut disarikan maka kurikulum intinya adalah sejumlah
pengalaman belajar yang diberikan kepada peserta didik dengan arahan
guru atau sekolah. Demikian halnya dengan pengembangan kurikulum.
Salah satu ahli pendidikan, yaitu Oliva (1988) menjelaskan bahwa
pengembangan kurikulum merupakan serangkaian proses yang dilakukan
secara berkelanjutan. Dengan demikian, pengembangan kurikulum
merupakan proses yang komprehensif, yaitu meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
Pengembangan kurikulum
Siklus Pengembangan Kurikulum
dilakukan sebagai upaya
1. Analisis
Kebutuhan
untuk meningkatan kualitas
pendidikan. Lebih lanjut
4. Evaluasi &
Validasi
2. Penyusunan
Hasan (1982) menjelaskan
bahwa kurikulum dapat
dilihat dari empat dimensi,
3. Implementasi
2. Komponen Kurikulum
Ditinjau dari anatomi kurikulum, maka kurikulum pada dasarnya terdiri dari
beberapa komponen. Menurut Syaodih (1997), komponen kurikulum
terdiri dari; tujuan, bahan ajar, strategi mengajar, media mengajar dan
evaluasi. Pada tahun 2000, komponen kurikulum disederhanakan
menjadi; tujuan, bahan, metode dan evaluasi. Masing-masing komponen
kurikulum dapat dijelaskkan sebagai berikut.
Filsafat
Sosial budaya Psikologi Ilmu dan
pendidikan
pendidikan teknologi
a. Tujuan.
Di dalam pendidikan terdapat beberapa konsep berhubungan dengan
tujuan. Tujuan biasanya dirumuskan secara gradasi (gradual) dari
yang sifatnya umum hingga khusus. Zais (1976) dalam bukunya yang
berjudul Curriculum: Principles and Foundation menjelaskan bahwa
tujuan memiliki tiga level atau tingkatan, yaitu: 1) Aim, 2) Goal, dan 3)
Objective. Tujuan kurikulum (Aim) merupakan pernyataan-pernyataan
yang melukiskan kehidupan yang diharapkan dan didasarkan pada
pandangan filsafat. Tujuan pada tingkat ini tidak berhubungan
langsung dengan sekolah. Aim dicapai setelah peserta didik
menyelesaikan pendidikan. Tujuan berikutnya adalah tujuan yang
disebut dengan istilah Goal. Tujuan pada level ini berhubungan
dengan tujuan yang hendak dicapai sekolah. Terakhir adalah tujuan
yang dikenal dengan istilah objective atau tujuan
pengajaran/pembelajaran. Objective dirumuskan sebagai tujuan akhir
c. Strategi pembelajaran.
Pertanyaan yang seringkali muncul “mengapa strategi pembelajaran
penting dalam pengembangan kurikulum?”. Oliva (1988:464)
menjelaskan bahwa strategi pembelajaran diperlukan untuk
menterjemahkan materi pembelajaran yang tercantum di dalam
kurikulum menjadi pengalaman belajar peserta didik. Strategi
merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan
dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat
diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to
achieves a particular educational goal (David, 1976). Strategi
pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian
kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk
mencapai tujuan tertentu. Atas dasar pengertian tersebut maka
strategi pada dasarnya mencakup metoda, prosedur, teknik, langkah-
langkah yang dipergunakan guru dalam melaksanakan pembelajaran
untuk mencapai tujuan. Didalam memilih strategi, perlu melihat
d. Evaluasi.
Pengertian evaluasi diungkap oleh beberapa ahli sebagai berikut.
Marilyn (2005), menyatakan bahwa evaluasi adalah proses
menginterpretasi atau menimbang (judging) suatu informasi sebagai
landasan dalam pembuatan keputusan. Cronbach & Suppes (1969,
dalam Purwanto & Suparman, 1999: 8) mendefinisikan evaluasi
sebagai suatu proses dimana data yang relevan dikumpulkan dan
ditransformasikan menjadi informasi bagi pembuatan keputusan.
Tyler (1981) memandang bahwa evaluasi merupakan suatu proses
untuk mendapatkan informasi tentang seberapa jauh pengalaman
belajar sebagai sesuatu yang diorganisasi dan dikembangkan secara
nyata dapat memenuhi apa yang diharapkan.
Istilah evaluasi seringkali juga diartikan sebagai assessment
(penilaian). Di Inggris, asessmen lebih fokus pada pembelajar
(peserta didik), sedangkan evaluasi lebih fokus pada sumberdaya
yang dibutuhkan dalam proses belajar, seperti: kurikulum, media, dan
gurunya sendiri.
Evaluasi (pendidikan) dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19, tahun
2005, pasal 18 diartikan sebagai kegiatan pengendalian, penjaminan,
dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen
pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai
bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan. Arti
penilaian pada Peraturan Pemerintah Nomor 19, tahun 2005 pasal 17
adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Baca dan fahami tujuan pembelajaran, terutama behavior, degree dan
conditionsnya.
2. Baca dan fahami indikator pencapaian kompetensinya
3. Bacalah lembar informasi dengan menggunakan model SQ3R
Survey : Mengidentifikasi topik dan sub topik pada lembar
informasi
Question : Menanyakan Apa isi dari setiap topik dan sub. topik
Read : Membaca isi dari topik dan sub. Topik untuk mampu
menjawab pertanyaan tentang apa isi dari setiap
topik dan sub. Topik
Tugas
Recite/Rewrite : Pada tahap ini menuliskan isi materi setiap topik dan
sub.topik berdasarkan pengertian anda sendiri
setelah membaca isi materi topik dan sub.topik.
Catatan;
Anda, dapat menggunakan Mind Mapping dengan
menggunakan Software Mind Manager.
Review : Untuk mendapatkan tanggapan dari teman yang
lainnya, kegiatan review ini dapat dilakukan dengan
model twostay two stray.
1 2
4 3
E. Latihan
Saudara, kita telah selesai mempelajari konsep dan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum, untuk mengetahui daya serap belajar Anda coba
kerjakan lembar latihan ini dan hasilnya di bandingkan dengan kunci
jawaban.
F. Kunci Jawaban
1. Landasan kurikulum ditetapkan sebelum kurikulum perumusan kurikulum
dilaksanakan.
Yang menetapkan landasan pengembangan kurikulum adalah pejabat
yang bertanggungjawab dalam pengembangan kurikulum.
Penarapan landasan pengembangan kurikulum 2013 adalah
a. Landasan Yuridis
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945, Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan. Lebih lanjut, pengembangan
Kurikulum 2013 diamanatkan oleh Rencana Pendidikan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN).
b. Landasan Filosofis
Secara singkat kurikulum berperan untuk membangun kehidupan
masa kini dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari
G. Rangkuman
1. Siklus pengembangan kurikulum meliputi; analisis kebutuhan,
penyusunan, implementasi, dan evaluasi.
2. Komponen kurikulum meliputi
Tujuan, dikembangkan berdasakan filsafat pendidikan
Bahan, dikembangkan berdasarkan aspek kondisi sosial budaya
Metoda, dikembangkan berdasarkan psikologi pendidikan
Evaluasi, dinilai dari aspek ilmu dan teknologi
3. Konsep Landasan Pengembangan Kurikulum
a. Landasan filosofis. Landasan filosofis kurikulum berakar dari filsafat.
Filsafat sebagai ilmu membahas tentang permasalahan yang dihadapi
oleh manusia termasuk masalah-masalah pendidikan.
b. Landasan psikologis. Interaksi yang tercipta dalam situasi pendidikan
harus sesuai dengan kondisi psikologis peserta didik maupun
pendidiknya.
c. Landasan sosial dan budaya. Salah satu aspek penting dalam
sistem sosial budaya adalah tatanan nilai-nilai.
d. Landasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Landasan ini
menekankan bahwa pendidkan diharapkan dapat membekali peserta
didik agar mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian sesuai dengan sistem nilai, kemanusiawian
dan budaya bangsa.
4. Konsep Prinsip-Prinsp Pengembangan Kurikulum
Ada sejumlah aksioma yang harus diikuti dalam pengembangan
kurikulum, yaitu tentang aksioma kurikulum.
H. Umpan Balik
Apabila masih ada pertanyaan yang belum terjawab dengan benar maka
seyogyanya Anda mempelajari lagi dengan seksama atau berdiskusi dengan
teman Anda yang sudah mampu menjawab dengan benar. Selanjutnya
mencoba lagi menjawab-pertanyaan latihan sampai benar.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 :
A. Tujuan
Pesertadiklat mampu merumuskan tujuan pembelajaran bila disediakan
kompetensi (KD) dengan tingkat kebenaran 100%
C. Uraian Materi
Bagaimana selama ini Anda merumuskan tujuan pembelajaran dalam
menyusun perencanaan pembelajaran?
Apakah tujuan pembelajaran yang Anda rumuskan mengacu pada SKL dan
KD?
Apabila tujuan pembelajaran yang Anda susun belum sesuai dengan tiga
pertanyaan diatas, maka pelajarilah lembar informasi ini agar Anda dapat
merumuskan tujuan pembelajaran dengan benar dan fungsional dalam
merumuskan indikator pencapaian kompetensi, strategi pembelajaran dan
penilaian hasil belajar.
3 Mengaplikasikan
Menggunakan
4 Menganalisis
5 Mengevaluasi
Mengembangkan
6 Mencipta
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Baca dan fahami tujuan pembelajaran, terutama behavior, degree dan
conditionsnya.
2. Baca dan fahami indikator pencapaian kompetensinya
3. Bacalah lembarinformasi dengan menggunakan model SQ3R
Survey : Mengidentifikasi topik dan sub topik pada lembar
informasi
Question : Menanyakan Apa isi dari setiap topik dan sub. topik
Read : Membaca isi dari topik dan sub. Topik untuk mampu
menjawab pertanyaan tentang apa isi dari setiap topik
dan sub. Topik.
1. Rumuskan tujuan pembelajaran dari satu KD yang
Bapak/Ibu ampu.
Recite/Rewrite : Pada tahap ini menuliskan isi materi setiap topik dan
sub.topik berdasarkan pengertian anda sendiri setelah
membaca isi materi topik dan sub.topik. Peserta
membuat contoh rumusan tujuan pembelajaran satu
KD pada mata pelajaran yang diampu.
Catatan;
Anda, dapat menggunakan Mind Mapping dengan
menggunakan Software Mind Manager.
Review : Untuk mendapatkan tanggapan dari teman yang
lainnya, kegiatan review ini dapat dilakukan dengan
model twostay two stray
Keterangan:
Perwakilan kelompok yang belanja ke
kelompok yang lain
F. Kunci Jawaban
1. Tujuan pembelajaran (learning objectives atau performance objectives)
menurut Gagne(1988) adalah suatu panduan untuk pembuatan suatu
desain instruksional dan pembuatan latihan/tes untuk mengukur
kemampuan pesertadidik dalam menyerap materi pembelajaran
2. Arti dari musan ABCD dalam penyusunan tujuan pembelajaran
Audience (A) berarti siapakah yang harus mencapai tujuan pembelajaran.
Behavior (B) menunjukkan perilaku yang diharapkan.
Condition (C) menunjukkan pada kondisi bagaimana perilaku tersebut
ditampilkan.
Degree (D) menunjukkan derajat pencapaian sebagai kriteria untuk
menentukan seseorang telah mencapai tujuan.
3. Contoh rumusan tujuan pembelajaran ; pesertadidik mampu memprediksi
produktifitas tanaman bila disediakan data kesuburan tanah dengan
jumlah dan jenis pupuk yang diberikan dalam pemupukan dengan tingkat
ketelitian/presisi 95%
G. Rangkuman
1. Tujuan pembelajaran (learning objectives atau performance objectives)
menurut Gagne (1988) adalah suatu panduan untuk pembuatan suatu
desain instruksional dan pembuatan latihan/tes untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam menyerap materi pembelajaran
2. Tujuan pembelajaran haruslah mengandung unsur-unsur ABCD:
audience, behavior, condition, degree.
Audience (A) berarti siapakah yang harus mencapai tujuan.
Behavior (B) menunjukkan perilaku yang diharapkan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
A. Tujuan
Peserta diklat mampu merumuskan indikator pencapaian kompetensi bila
disediakan daftar KD dan tujuan pembelajaran dengan tingkat kebenaran
100%
C. Uraian Materi
Bagaimana selama ini Anda merumuskan indikator pencapaian kompetensi
dalam menyusun perencanaan pembelajaran?
Apakah tujuan pembelajaran yang Anda rumuskan mengacu pada SKL dan
KD?
Apakah indikator pencapaian kompetensi yang Anda rumuskan memuat
subyek, predikat dan obyek?
Apakah indikator pencapaian kompetensi yang Anda rumuskan
menggunakan kata-kata kerja yang spesifik dan dapat diukur ?
Apakah indikator pencapaian kompetensi yang Anda rumuskan sudah
berkecukupan sesuai tuntutan SK/KD ?
b. Secara konstruksi
Dalam praktik sehari-hari sering kita jumpai rumusan indikator yang
konstruksinya tidak lengkap dilihat dari sebuah kalimat.
Contoh:
Contoh yang baik; Pupuk dipilih berdasarkan jenisnya
Contoh yang kurang baik; Pupuk dipilih
Contoh yang baik; Prosedur dijelaskan berdasarka tahapan kegiatan
Contoh yang kurang baik; Prosedur dijelaskan
c. Secara mutu
Kita sering menemukan rumusan indikator yang secara mutu kurang
spesifik, sehingga pengertiannya/maknanya menjadi tidak jelas/kabur.
Contoh yang kurang baik; Pengertian pupuk disebutkan dengan jelas.
Kata jelas dalam indikator ini belum bisa memberikan gambaran
terhadap pengertian pupuk.
Contoh yang baik; Pengertian pupuk disebutkan berdasarkan atribut
fungsi, asesoris dan mutu
2. Konsep Indikator Pencapaian Kompetensi
Coba berdasarkan fakta-fakta tentang indikator pencapaian kompetensi
seperti fungsi, konstruksi dan mutu dari sebuah indikator, Anda rumuskan
apa itu konsep indikator pencapaian kompetensi?
Coba bandingakan rumusan Anda dengan uraian konsep indikator
pencapaian kompetensi di bawah ini.
Mengingat Prosedur
Prosedur pemupukan disebutkan berdasar tahapan kegiatan
pemupukan
Prosedur perhitungan kebutuhan pupuk disebutkan berdasar
tahapan kegiatan pemupukan
Mengingat Prinsip pemupukan
Prinsip pemupukan disebutkan berdasarkan tingkat kesuburan
tanah dan biomasa tanaman yang akan diproduksi
Menggunakan konsep pupuk
Jenis pupuk dibedakan berdasarkan asal usulnya (organik,
anorganik)
Jenis pupuk dibedakan berdasarkan ciri fisik pupuk (warna dan
bentuknya)
Jenis pupuk dibedakan berdasarkan ciri kandungan unsur
haranya
Jenis pupuk dibedakan berdasarkan rumus kimianya
Jenis pupuk dibedakan berdasarkan fungsinya
Menggunakan Prosedur Pemupukan
Prosedur pemupukan dilakukan tahap demi tahap dalam
kegiatan pemupukan
Prosedur perhitungan kebutuhan pupuk dilakukan melalui
tahap penetapan kesuburan tanah dan biomasa tanaman yang
akan dihasilkan.
Menggunakan Prinsip Pemupukan
Perhitungan kebutuhan pupuk dihitung berdasarkan
kesenjangan antara kesuburan tanah dengan biomasa
tanaman yang akan diproduksi
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Baca dan fahami tujuan pembelajaran, terutama behavior, degree dan
conditionsnya.
2. Baca dan fahami indikator pencapaian kompetensinya
3. Bacalah lembarinformasi dengan menggunakan model SQ3R
Survey : Mengidentifikasi topik dan sub topik pada lembar
informasi
Question : Menanyakan Apa isi dari setiap topik dan sub. topik
Read : Membaca isi dari topik dan sub. Topik untuk mampu
menjawab pertanyaan tentang apa isi dari setiap
topik dan sub. Topik
1. Rumuskan indikator pencapaian kompetensi
dalam satu KD yang Bapak/Ibu ampu
Recite/Rewrite : Pada tahap ini menuliskan isi materi setiap topik dan
sub.topik berdasarkan pengertian anda sendiri
setelah membaca isi materi topik dan sub.topik.
Peserta membuat contoh rumusan indikator
pencapaian kompetensi dan indikator soal satu KD
pada mata pelajaran yang diampu.
Catatan;
Anda, dapat menggunakan Mind Mapping dengan
menggunakan Software Mind Manager.
Review : Untuk mendapatkan tanggapan dari teman yang
lainnya, kegiatan
1 review ini dapat dilakukan dengan
2
model twostay two stray
4 3
Keterangan:
Perwakilan kelompok yang belanja ke
kelompok yang lain
E. Latihan/Kasus/Tugas
Saudara, kita telah selesai mempelajari pengembangan indikator
pencapaian kompetensi, selanjutnya untuk memantapkan pemahaman
saudara, kerjakanlah latihan berikut ini.
F. Kunci Jawaban
1. Pengertian Indikator. Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan atau
diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu
yang menjadi acuan penilaian. Indikator juga disebut sebagai penanda
pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilakuyang dapat diukur
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
A. Tujuan
Peserta diklat mampu merumuskan materi pembelajaran bila disediakan KD
dan tujuan pembelajaran serta rumusan indikator pencapaian kompetensi
dengan tingkat kebenaran 95%
C. Uraian Materi
Bagaimana selama ini Anda merumuskan materi pembelajaran dalam
menyusun perencanaan pembelajaran?
Apakah tujuan pembelajaran yang Anda rumuskan memuat fakta, konsep,
prinsip dan prosedur sesuai dengan tuntutan KD?
2) Konsep
Konsep adalah abstraksi kesamaan atau keterhubungan dari
kelompok benda atau sifat. Suatu konsep memiliki hubungan yang
disebut atribut. Atribut adalah sesuatu yang dimiliki suatu konsep.
Gabungan dari berbagai atribut menjadi suatu pembeda antara
satu konsep dengan konsep yang lain.
3) Prosedur
Prosedur adalah materi pelajaran yang berhubungan dengan
kemampuan pesertadidik untuk menjelaskan langkah-langkah
secara sistematis tentang sesuatu. Misalnya prosedur tentang
langkah-langkah melakukan pemupukan tanamn, langkah-langkah
menghitung kebutuhan pupuk dalam melaksanakan kegiatan
pemupukan, dan lain sebagainya.
Prosedur merupakan materi pelajaran yang sedikit komplek,
karena materi ini berupa analisis tahapan kegiatan berdasarkan
tahapan pekerjaan dan prinsip. Contoh analisis kebutuhan materi
jenis prosedur pada KD 3.9 Melaksanakan Pemupukan Tanaman
Tabel 7 Analisis kebutuhan materi jenis prosedur pada KD3.9
Melaksanakan Pemupukan Tanaman
INDIKATOR
PENCAPAI
JENIS
No AN INDIKATOR SOAL
MATERI
KOMPETEN
SI
Level performansi mengingat Prosedur
4) Prinsip
Hubungan antara dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara
empiris yang dinamakan generalisasi yang selanjutnya dapat
ditarik ke dalam prinsip.
Prinsip merupakan materi pelajaran yang komplek, karena materi
ini sifatnya mengasosiasi konsep-konsep dan menganalisis.
Contoh analisis kebutuhan materi jenis prinsip pemupukan pada
KD 3.9 Melaksanakan Pemupukan Tanaman
Dengan mengacu pada syarat dari materi pelajaran, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam memilih atau menetapkan materi pelajaran;
a. Tujuan pembelajaran
Materi pelajaran hendaknya ditetapkan dengan mengacu pada tujuan
– tujuan instruksional yang ingin dicapai
b. Pentingnya bahan
Materi yang diberikan hendaknya merupakan bahan yang betul – betul
penting, baik dilihat dari tujuan yang ingin dicapai maupun fungsinya
untuk mempelajari bahan berikutnya
c. Nilai praktis
Materi yang dipilih hendaknya bermakna bagi para peserta didik ,
dalam arti mengandung nilai praktis atau bermanfaat bagi kehidupan
sehari-hari
d. Tingkat perkembangan peserta didik
Kedalaman materi yang dipilih hendaknya ditetapkan dengan
memperhitungkan tingkat perkembangan berpikir peserta didik yang
bersangkutan, dalam hal ini biasanya telah dipertimbangkan dalam
kurikulum sekolah yang bersangkutan (SKL)
5. Penataan Materi berdasarkan pengorganisasian
Menurut teori Pendidikan kognitifisme Ausabel, untuk mempermudah
pembelajaran, materi perlu diorganisir menggunakan model Advance
Organizer menggunakan peta konsep berdasarkan jenis materi.
Pendekatan ini untuk mempermudah pesertadidik memahami materi
pembelajaran.
Contoh pengorganisasian ini dapat dilihat pada gambar berikut
D. Aktivitas Pembelajaran
Baca dan fahami tujuan pembelajaran, terutama behavior, degree dan
conditionsnya.
Baca dan fahami indikator pencapaian kompetensinya
1 2
4 3
Keterangan:
Perwakilan kelompok yang belanja ke
kelompok yang lain
E. Latihan/Kasus/Tugas
Saudara, kita telah selesai mempelajari modul pengembangan kurikulum
pada matapelajaran yang diampu, selanjutnya untuk memantapkan
pemahaman saudara, kerjakanlah latihan berikut ini.
F. Kunci Jawaban
1. Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran
(instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi kompetensi yang
ditetapkan..
2. Ada beberapa prinsip yang dijadikan pedoman dalam merumuskan
kebutuhan materi pembelajaran yaitu relevansi, keajegan (konsistensi),
dan kecukupan (adequacy)
a. Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian
kompetensi/kompetensi dasar (KD).
b. Konsistensi artinya keajegan
Jika kompetensi dasar menuntut tiga aspek materi (pengetahuan,
ketrampilan, sikap), maka materi yang harus diajarkan juga harus
meliputi materi-materi yang mendukung KD. .
c. Adequacy artinya kecukupan. Materi pembelajaran mencakup jenis-
jenis materi yang diperlukan untuk mendukung terbentuknya KD.
Performansinya meliputi (mengingat, menggunakan,
mengembangkan), materinya mencakup (fakta, konsep, prinsip,
prosedur)
b. Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu
peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak
boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak.
3. Mekanisme penetapan materi pembelajaran
a. Identifikasi kesesuaian KD dan SKL
Identifikasi tingkat kesesuaian antara SKL dan KD
b. Mengidentifikasi aspek yang dibutuhkan SK/KD. Cara yang paling mudah
untuk menentukan jenis materi pembelajaran yang akan dibelajarkan
adalah dengan mengetahui tentang Kompetensi Dasar yang harus
(pengetahuan, ketrampilan, sikap)
G. Umpan Balik
Kalau Jawaban Anda masih ada yang belum tepat, maka dianjurkan Anda
belajar lagi, diskusi dengan teman Anda yang sudah berkompeten,
mengerjakan latihan lagi sampai Anda mastery.
H. Rangkuman
1. Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran
(instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi kompetensi
yang ditetapkan.
a. Prinsip relevan
Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian
kompetensi/kompetensi dasar (KD). Jika kemampuan yang diharapkan
dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka materi
pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau
prinsip ataupun jenis materi yang lain.
b. Prinsip Konsistensi artinya keajegan
Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada tiga
aspek (pengetahuan, ketrampilan, sikap), maka materi yang harus
diajarkan juga harus meliputi tiga aspek tersebut.
c. Adequacy artinya kecukupan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5
Menata Materi Pembelajaran Secara Benar Sesuai Dengan Pendekatan
Yang Dipilih Dan Karakteristik Peserta Didik
A. Tujuan Pembelajaran
Peserta diklat mampu menata materi pembelajaran berdasarkan squen,
kelompok atau prosedur, bila disediakan data materi membelajaran dengan
tingkat kebenaran 100%
C. Uraian Materi
Bagaimana selama ini Anda menata materi pembelajaran dalam menyusun
perencanaan pembelajaran?
Apakah penataan materi pembelajaran yang Anda rumuskan ditata
berdasarkan skuensnya sesuai sifat materi?
Apakah penataan materi pembelajaran yang Anda rumuskan ditata dengan
memperhatikan prosedur ?
Apakah penataan materi pembelajaran yang Anda rumuskan memperhatikan
prinsip skuen, prosedur, atau kombinasi?
Apabila penataan materi pembelajaran yang Anda susun belum sesuai
dengan tiga pertanyaan diatas, maka pelajarilah lembar informasi ini agar
Anda dapat merumuskan materi pembelajaran dengan benar dan fungsional.
Hubungan antar KD dalam mata pelajaran, dikaji Merril (1983) dalam
tulisannya mengenai teori display komponen (“Component Display Theory)
yang menyatakan bahwa ada hubungan antar displai dalam materi ajar.
Dalam perancangan pembelajaran, hubungan antar displai tersebut perlu
dianalisis untuk keperluan pengurutan pembelajaran, agar lebih mudah
dipelajari oleh peserta didik. Hubungan tersebut dapat berupa hubungan
yang divergen, sequensial, maupun random.
Ada tiga hubungan antar kompetensi dalam mata pelajaran yaitu hubungan
yang bersifat hirarkhis, hubungan prosedural, dan hubungan komponen
kelompok, di samping hubungan keempat yang merupakan gabungan
antara dua atau tiga yang pertama.
2. Hubungan Hirarkis
Hubungan kemampuan yang hirarkis adalah kedudukan dua atau lebih
kemampuan yang menunjukkan bahwa salah satu kemampuan hanya
dapat diperagakan bila kemampuan lain sudah dikuasai lebih dahulu
(sebagai kemampuan prasyarat). Sebagai contoh hubungan antar
kemampuan yang bersifat hirarkhis adalah antara kemampuan
menghitung kebutuhan pupuk dengan konsep kesuburan tanah dan
konsep biomasa tanaman. Untuk mampu menghitung kebutuhan pupuk,
maka peserta didik harus mampu mengidentifikasi kesuburan tanah dan
biomasa tanaman.
Hubungan ini diilustrasikan dalam Gambar 1 berikut, yang menunjukkan
bahwa perilaku B, hanya dapat dikuasai kalau peserta didik sudah
menguasai kemampuan A. Ini berarti perilaku atau kemampuan A
merupakan prasyarat bagi penguasaan kemampuan B, dan materi A
harus lebih dahulu disampaiakan sebelum materi B. Demikian juga untuk
Kemampuan C
Kemampuan B
Kemampuan A
3. Hubungan Prosedural
Hubungan kemampuan prosedural adalah kedudukan dua atau lebih
kemampuan yang menunjukkan satu seri urutan penampilan perilaku,
tetapi tidak ada yang menjadi perilaku prasyarat untuk yang lainnya.
Contoh sederhana ialah bila kita hendak mengajarkan peserta didik
menelepon. Beberapa hal dapat dicatat dari contoh tersebut: (a) Peserta
didik harus melaksanakan kegiatan secara berurutan, (b) Masing-masing
kegiatan bisa diajarkan secara terpisah (independent), dan (c) Output
(hasil) dari setiap langkah merupakan input untuk langkah berikutnya.
Walaupun kedua perilaku khusus itu harus dilakukan berurutan untuk
dapat melakukan suatu perilaku umum, namun setiap perilaku itu dapat
dipelajari secara terpisah.
4. Struktur Pengelompokan
Terdapat bentuk kemampuan-kemampuan khusus yang saling
berhubungan, namun tidak mempunyai ketergantungan satu sama lain.
Dalam keadaan seperti ini, garis penghubung antar kemampuan khusus
tidak diperlukan. Namun demikian, saling hubungan antar kemampuan
5. Struktur Kombinasi
Bila perilaku diuraikan menjadi perilaku-perilaku khusus, sebagian
tersebar dalam bentuk struktur kombinasi antara hirarkikal, prosedural,
dan pengelompokan. Sebagian dari perilaku khusus yang terdapat dalam
ruang lingkup perilaku umum itu mempersyaratkan perilaku khusus lain,
sebagian lainnya merupakan urutan penampilan perilaku umum
dankhusus. Skema hubungan antar perilaku dalam struktur kombinasi
dapat digambarkan seperti pada bagan berikut
Kemampuan I
Kemampuan Kemampuan
Kemampuan
Kemampuan
Kemampuan
D. Aktivitas Pembelajaran
Baca dan fahami tujuan pembelajaran, terutama behavior, degree dan
conditionsnya.
2. Baca dan fahami indikator pencapaian kompetensinya
3. Bacalah lembarinformasi dengan menggunakan model SQ3R
Survey : Mengidentifikasi topik dan sub topik pada lembar
informasi
Question : Menanyakan Apa isi dari setiap topik dan sub. topik
Read : Membaca isi dari topik dan sub. Topik untuk mampu
menjawab pertanyaan tentang apa isi dari setiap
topik dan sub. Topik
TUGAS.
1. Lakukan penataan materi pembelajaran dalam
satu semester
Recite/Rewrite : Pada tahap ini menuliskan isi materi setiap topik dan
sub.topik berdasarkan pengertian anda sendiri
setelah membaca isi materi topik dan sub.topik.
Peserta membuat contoh rumusan materi dalam
satu semester pada mata pelajaran yang diampu.
Catatan;
Anda, dapat menggunakan Mind Mapping dengan
menggunakan Software Mind Manager.
Review : Untuk mendapatkan tanggapan dari teman yang
lainnya, kegiatan review ini dapat dilakukan dengan
model two stay two stray
Gambar proses review;
1 2
4 3
Keterangan:
Perwakilan kelompok yang belanja ke
kelompok yang lain
E. Latihan/Kasus/Tugas
a. Hubungan Hirarkis
Hubungan kemampuan yang hirarkis adalah kedudukan dua atau lebih
kemampuan yang menunjukkan bahwa salah satu kemampuan hanya
dapat diperagakan bila kemampuan lain sudah dikuasai lebih dahulu
(sebagai kemampuan prasyarat).
b. Hubungan Prosedural
Hubungan kemampuan prosedural adalah kedudukan dua atau lebih
kemampuan yang menunjukkan satu seri urutan penampilan perilaku,
tetapi tidak ada yang menjadi perilaku prasyarat untuk yang lainnya.
c. Struktur Pengelompokan
Terdapat bentuk kemampuan-kemampuan khusus yang saling
berhubungan, namun tidak mempunyai mempunyai ketergantungan
satu sama lain.
d. Struktur Kombinasi
Bila perilaku diuraikan menjadi perilaku-perilaku khusus, sebagian
tersebar dalam bentuk struktur kombinasi antara hirarkikal, prosedural,
dan pengelompokan.
e. Penataan Materi berdasarkan pengorganisasian Advance Organizer
Menurut teori pendidikan kognitifisme Ausabel untuk mempermudah
pembelajaran materi perlu diorganisir menggunakan peta konsep
berdasarkan jenis materi.
G. Rangkuman
Ada tiga hubungan antar kompetensi dalam mata pelajaran yaitu hubungan
yang bersifat hirarkhis, hubungan prosedural, dan hubungan komponen
kelompok, di samping hubungan keempat yang yang merupakan gabungan
antara dua atau tiga yang pertama.
H. Umpan Balik
Apabila anda sudah bisa menjawab semua pertanyaan maka anda
dinyatakan berhasil, tapi bila masih ada soal yang belum terjawab dengan
benar maka Anda harus mempelajarinya dan mencoba menjawab soal
latihan lagi sampai benar. Ini penting karena kemampuan penataan materi
ini sangat mempengarui keberhasilan belajar pesertadidik
KEGIATAN PEMBELAJARAN 6
A. Tujuan Pembelajaran
Pesertadiklat mampu menentukan pengalaman belajar , bila disediakan data
KD dan kondisi pesertadidik dengan tingkat kebenaran 100%
C. Uraian Materi
Bagaimana selama ini Anda merumuskan pengalaman belajar dalam
menyusun perencanaan pembelajaran?
Apakah pengalaman belajar yang Anda rumuskan mengacu pada tujuan
pembelajaran?
Apakah penataan pengalaman belajar yang Anda rumuskan mengacu pada
sifat materi ?
Apakah pengalaman belajar yang Anda rumuskan memperhatikan gaya
belajar pesertadidik?
Apabila penataan pengalaman belajar yang Anda susun belum sesuai
dengan tiga pertanyaan diatas, maka pelajarilah lembar informasi ini agar
Anda dapat merumuskan materi pembelajaran dengan benar dan fungsional.
Inquisitory generality (IG) adalah suatu latihan atau tes untuk menguji
peserta didik apakah ia telah menguasai generality dari materi yang ia
pelajari.
Dari gambar di atas dapat kita jelaskan bahwa proses pembelajaran
mengandung kegiatan proses belajar mengajar dan penilaian. Dalam
proses belajar mengajar menyangkut materi pembelajaran yang bersifat
konsep umum/dasar menuju kepada penerapan aplikasi dalam
kehidupan nyata. Demikian pula dalam kegiatan penilaian hasil belajar
dilakukan dari penguasaan konsep umum/dasar menuju kemampuan
dalam penerapan didunia nyata.
a. Multimetode
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang
1) Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang biasa digunakan oleh
setiap guru. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan
tertentu juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru ataupun
peserta didik. Dalam metode ini guru biasanya merasa belum puas
manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan
ceramah. Demikian juga dengan peserta didik, mereka akan belajar
manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui
ceramah, sehinnga ada guru yang berceramah berarti ada proses
belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada proses belajar.
2) Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik tentang
suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau
hanya sekedar tiruan. Sebagai metode penyajian demonstrasi tidak
terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam
proses demonstarsi peran pesertadidik hanya sekedar
memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan
pelajaran lebih konkret.
3) Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan metode pembelajaran yang
menghadapkan peserta didik pada suatu permasalahan. Tujuan
utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan,
menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan
peserta didik, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998).
Oleh sebab itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu
argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk
menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama.
b. Multimedia
Media pembelajaran merupakan seluruh alat dan bahan yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan seperti media elektronik,
media cetak, buku atau LCD dan lain sebagainya.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran juga dapat
memberikan pengalaman belajar bagi pesertadidik. Salah satu media
pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu
penggunaan media interaktif seperti penggunaan komputer. Dengan
bantuan komputer dapat diajarkan cara-cara mencari inforamsi baru,
yaitu dengan menyeleksi dan mengolah pertanyaan, sehingga terdapat
jawaban terhadap suatu pertanyaan itu. Komputer dapat diprogram
untuk dimanfaatkan dalam potensi mengajar dengan tiga cara, yaitu:
1) Tutorial
Dalam hal ini program menuntut komputer untuk berbuat sebagai
seorang tutor yang memimpin peserta didik melalui urutan materi
yang mereka harapkan menjadi pokok pengertian. Melalui
penggunaan komputer dapat menemukan lingkup kesulitan tiap
peserta didik, kemudian menjelaskan pendapat-pendapat yang
ditemukan peserta didik, menggunakan contoh dan latihan yang
tepat dan mentes pesertadidik pada tiap langkah untuk mencek
bagaimana peserta didik telah mengerti dengan baik.
2) Simulasi
Bentuk kedua pembelajaran dengan komputer ialah untuk simulasi
pada suatu keadaan khusus, atau sistem di mana peserta didik
dapat berinteraksi. Peserta didik dapat menyebut informasi,
sehingga dapat sampai pada jawabannya, karena mereka berpikir
sehat, mencobakan interpretasinya dari prinsip-prinsip yang telah
ditentukan. Komputer akan menceritakan pada peserta didik apakah
Strategi pembelajaran
Materi
Somatik Auditory Visual Intelektual
STRATEGI PEMBELAJARAN
INDIKA JENIS
TOR MATE
Somatik Auditori Visual Intelektual
SOAL RI
Mengingat Fakta
Ciri-ciri Jenis Mengob Menden Melihat Membaca,
pupuk dan servasi -garkan gambar- mendiskusik
ditulis Bentuk bentuk- informas jenis-jenis an bentuk-
berdasar pupuk bentuk i bentuk- pupuk bentuk pupuk
kan pupuk bentuk
bentuk- pupuk
nya
Ciri-ciri Jenis Mengob Mende- Melihat Membaca
pupuk dan servasi ngarkan gambar- Mendiskusik
ditulis Warna bentuk- informas jenis-jenis an bentuk-
kan pupuk bentuk i bentuk- pupuk bentuk pupuk
berdasar pupuk bentuk
kan pupuk
warna-
nya.
Ciri-ciri Jenis, Mengob Mende- Melihat Membaca,
pupuk bentuk servasi ngarkan gambar Mendisku
ditulis dan bentuk informas bentuk sikan bentuk
berdasar warna dan i bentuk dan dan warna
kan pupuk warna dan warna- pupuk
bentuk pupuk Warna jenis-jenis
dan warna pupuk pupuk
pupuk
Ciri-ciri Jenis Mengob Menden Melihat Memba ca,
pupuk dan servasi -garkan gambar- Mendiskusik
disebutka bentuk bentuk- informas jenis-jenis an bentuk-
n pupuk bentuk i bentuk- pupuk bentuk pupuk
berdasar pupuk bentuk
kan pupuk
bentuknya
Ciri-ciri Jenis Mengob Mende- Melihat Membaca,M
pupuk dan servasi ngarkan gambar endis-
disebutka warna bentuk informa bentuk kusikan
n pupuk dan si dan bentuk dan
berdasar warna bentuk warna- warna pupuk
kan pupuk dan jenis-jenis
warna- Warna pupuk
nya. pupuk
Ciri-ciri Jenis Mengob Mende- Melihat Membaca,
pupuk dan servasi ngarkan gambar dan
ditulis Fungsi bentuk informa pupuk mendiskusik
berdasar pupuk dan si jenis dan an jenis dan
jenis
pupuk,
dan
menyeb
utkan
defini
nya
Menggunakan Konsep
juk jenis
ukan
pupuk jenis
pupuk
Menge- Definisi Mengob Menden Melihat Membaca
cek jenis pupuk servasi gankan gambar- dan mendis
pupuk Tunggal contoh- informa gambar kusikan
berdasar- Majemuk contoh si jenis- pupuk, tentang jenis
kan dan pupuk, jenis rumus pupuk dan
definisi rumus dan pupuk kimia atribut-nya,
kimia menentu dan ciri- pupuk dan menge-
kan cirinya dan cek contoh
jenis- (fisik, namanya pupuk.
nya kimia)
Menun- Prose Mengob Menden Melihat Membaca
juk jenis dur servasi gankan gambar- dan mendis
pupuk analisis contoh- informa gambar kusikan
berda sar unsur contoh si jenis- pupuk, tentang jenis
kan hara pupuk, jenis dan unsur pupuk dan
kandunga pupuk dan pupuk haranya unsur-hanya.
n unsur Anali- memaha- dan
haranya sis mi unsur kandung
kandun hara-nya an
gan unsur-
pupuk haranya
Mengingat Prosedur
dentifi han
kasi pupuk
bioma-
sa tana
man
Menghi
tung gap
dan
menghi
tung
kebutuh
an
pupuk
Menggam Cara Mengob Mende- Melihat Membaca
barkan mengga servasi ngarkan gambar – dan Diskusi
prosedur mbar lambang/ penjelas gambar tahapan
pemupuk dia- simbul an diagram pemupukan
an sesuai gram gambar tentang alir tahapan
teknik alir diagram tahapan pemupu kegiatan
pemupuk alir kegiatan kan pemupukan
an pemupu serta jenis
kan dan serta fungsi
fungsi dari masing-
masing- masing
masing lambang
lambang diagram alir
dalam
diagram
alir
Menggam Cara Mengob Mende- Melihat Memba-ca
bar prose mengga servasi ngarkan gambar – dan Diskusi
dur mbar orang penjelas gambar tahapan
menghi diagram yang an diagram menghi-tung
tung alir sedang tentang alir kebutuhan
kebutuha meng tahapan prosedur pupuk dan
n pupuk gambar kegiatan mengtung lambang
diagram menghit kebutuh gambar
alir atau ung an pupuk diagram alir
melihat kebutu
video han
tahapan pupuk
menghitu
ng
kebutuh
an pupuk
5) Pelaksanaan pembelajaran
Kurikulum 2013 menetapkan bahwa pelaksanaan pembelajaran
menggunakan pendekatan ilmiah yangterdiri dari:
a. Mengamati
b. Menanya;
c. Mengumpulkan informasi;
d. Mengasosiasi; dan
e. Mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai
kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Langkah
Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Pembelajaran
Langkah
Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Pembelajaran
untuk mengamati
Langkah
Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Pembelajaran
argumentasi dan
kesimpulan dari
konsep/teori/pendapat
yang berbeda dari
berbagai jenis sumber.
8) Pelaksanaan pembelajaran
Kurikulum 2013 menetapkan bahwa pelaksanaan pembelajaran
menggunakan pendekatan ilmiah yangterdiri dari:
a. Mengamati
b. Menanya;
c. Mengumpulkan informasi;
d. Mengasosiasi; dan
e. Mengkomunikasikan.
D. Aktivitas Pembelajaran
1. Baca dan fahami tujuan pembelajaran, terutama behavior, degree dan
conditionsnya.
2. Baca dan fahami indikator pencapaian kompetensinya
3. Bacalah lembarinformasi dengan menggunakan model SQ3R
Survey : Mengidentifikasi topik dan sub topik pada lembar
informasi
Question : Menanyakan Apa isi dari setiap topik dan sub. topik
Read : Membaca isi dari topik dan sub. Untuk mampu
menjawab pertanyaan tentang apa isi dari setiap
topik dan sub. Topik
1. Rumuskan rancangan pengalaman belajar satu
KD sesuai karakter aspek kemampuan yang
dipersyaratkan KD
Recite/Rewrite : Pada tahap ini menuliskan isi materi setiap topik dan
sub.topik berdasarkan pengertian anda sendiri.
Peserta membuat contoh rumusan penetapan
pengalaman belajar pada mata pelajaran yang
diampu.
Catatan;
Anda, dapat menggunakan Mind Mapping dengan
menggunakan Software Mind Manager.
Review : Untuk mendapatkan tanggapan dari teman yang
lainnya, kegiatan review ini dapat dilakukan dengan
model two stay two stray
Gambar proses review;
1 2
4 3
Keterangan:
Perwakilan kelompok yang belanja ke
kelompok yang lain
Pikiran peserta didik auditori lebih kuat daripada yang kita sadari.
Telinga kita terus menerus menangkap dan menyimpan
informasi auditori, bahkan tanpa kita sadari.
3) Visual. Penelitian yang dilakuakan oleh Ornstein dan lain-lain
menunjukkan bahwa proses berfikir adalah kombinasi kompleks
kata, gambar, skenario, warna dan bahkan suara dan musik.
4) Intelektual, Intelektual adalah bagian diri yang merenung,
mencipta, memecahkan masalah dan membangun makna.
Keuntungan model pembelajaran SAVI adalah Satu materi dipelajari
dengan empat metode pembelajaran sesuai gaya belajar peserta
didik, sehingga pesertadidik dapat menguasai kompetensi lebih cepat
Selain itu karena SAVI mengaktifkan seluruh panca inda, maka
seluruh sel otak yang terkait dengan panca indra berkembang,
sehingga kecerdasan pesertadidik dapat meningkat.
G. Rangkuman
Pengolahan Data
c. Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam merumuskan pengalaman
belajar guru hendaknya memperhatikan beberapa faktor antara lain :
1) Karakteristik konsep yang diajarkan
Kalau kita memperhatikan gaya belajar besertadidik berdasarkan
model SAVI dari Meier (tahun 1987), maka dalam mempelajari
konsep pupuk dapat dilakukan melalui kegiatan pembelajaran;
mengopservasi, ceramah, diskusi, mengamati gambar, membaca
buku dan bdiskusi.
H. Umpan Balik
CV PENELAAH
3. E-mail : sariwulwul@yahoo.co.id
Diampu
2. Pengembangan Potensi Peserta didik 2016
(SLA)