Anda di halaman 1dari 105

Modul Pedagogik

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum sebagai salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan terus
berkembang, perkembangan ini dipengaruhi oleh perkembangan politik,
kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, agar kurikulum mampu
menyediakan bahan-bahan sesuai dengan tuntutan perkembangan
masyarakat. Karena itu kurikulum perlu dikembangkan secara terus
menerus baik mengenai dasar kerangka maupun hal-hal praktis yang
menunjang pelaksanaan suatu kurikulum. Kurikulum menurut undang-
undang sistem pendidikan nasional tahun 2003 adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Dalam praktik pendidikan kurikulum dibedakan menjadi tingkat pusat atau
kurikulum nasional dan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Kurikulum
tingkat nasional berisi standar kompetensi lulusan, standar isi, standar
proses dan standar penilaian. Kurikulum tingkat satuan pendidikan
merupakan penjabaran operasional dari kurikulum nasional dengan
mempertimbangkan kebutuhan wilayah/sekolah.
Pengembangan kurikulum pada mata pelajaran yang diampu merupakan
bagian dari pengembangan kurikulum ditingkat satuan pendidikan dan
merupakan tugas dari seorang guru. Lingkup pengembangan yang menjadi
tanggungjawab guru adalah; merumuskan tujuan pembelajaran,
merumuskan indikator pencapaian kompetensi dan indikator soal,
merumuskan kebutuhan materi pembelajaran, menata materi pembelajaran
berdasarkan skuen, prosedur atau kelompok agar mudah dipelajari
pesertadidik, dan merumuskan pengalaman belajar.
Pengembangan kurikulum pada matapelajaran yang diampu dimaksudkan
untuk lebih mendekatkan kesesuaian program dengan potensi wilayah,
kebutuhan masyarakat, dan karakteristik pesertadiklat sehingga program
kurikulum dapat mengakar kuat pada masyarakat dan mampu
memberdayakan peserta didik, bukan masyarakat/peserta didik yang harus

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 1


Modul Pedagogik

menyesuaikan diri dengan program sekolah, yang akhirnya sekolah tidak


mampu berperan secara optimal dalam pemberdayaan masyarakat.

Pada akhirnya pencapaian tujuan pendidikan sangat ditentukan bagaimana


isi pembelajaran, strategi pembelajaran dan indikator keberhasilan itu
dirumuskan dan dilaksanakan secara sistematis dan terprogram dengan
benar.

B. Tujuan
Pesertadiklat mampu mengembangkan kurikulum pada mata pelajaran
yang diampu bila disediakan data KD, dengan tingkat kebenaran 95%
Secara kusus tujuan pembelajaran ini adalah memberikan acuan dalam:
1. Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
2. Merumuskan tujuan pembelajaran
3. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi
4. Merumuskan materi pembelajaran
5. Menata materi pembelajaran
6. Menetapkan pengalaman belajar

C. Peta Kompetensi

Gambar 1. Peta Kompetensi Pedagogik Pendidik

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 2


Modul Pedagogik

D. Ruang Lingkup
Modul ini memuat kompetensi pendidik pada:
1. Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
2. Menentukan tujuan pembelajaran yang diampu
3. Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian
4. Memilih materi pembelajaran yang diampu yang terkait dengan
pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran
5. Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan
yang dipilih dan karakteristik peserta didik
6. Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diampu

E. Saran Cara Penggunaan Modul


Modul ini dirancang agar peserta diklat terlibat secara aktif didalam
memahami isi modul. Setiap bahasan disajikan berupa fakta, konsep,
prinsip dan prosedur. Untuk itu kami sarankan agar pesertadiklat memahami
mulai dari fakta-fakta untuk memahami/merumuskan konsep. Dari konsep-
konsep peserta akan dapat merumuskan prinsip. Komponen selanjutnya
adalah berupa prosedur kegiatan. Dengan struktur penyajian materi seperti
ini diharapkan peserta dapat menggunakan berfikir secara aktif dan
konstruktif.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 3


Modul Pedagogik

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
Landasan Dan Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

A. Tujuan
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini, peserta diklat diharapkan dapat:
1. Menjelaskan landasan pengembangan kurikulum
2. Menjelaskan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Pengembangan kurikulum dijelaskan berdasarkan siklus
pengembangannya
2. Pengembangan kurikulum dijelaskan berdasarkan komponen kurikulum
3. Pengembangan kurikulum dijelaskan berdasarkan landasan filosofis
pengembangan kurikulum
4. Pengembangan kurikulum dijelaskan berdasarkan konsep prinsip
pengembangan kurikulum

C. Lembar Informasi
1. Kurikulum dan Pengembangan Kurikulum
Kurikulum merupakan produk dalam kegiatan pengembangan kurikulum.
Banyak ahli pendidikan mendifinisikan kurikulum, diantaranya adalah
John Dewey, Bobbit, Tyler, Saylor, Zais dan lain-lain. Bila semua
pendapat ahli tersebut disarikan maka kurikulum intinya adalah sejumlah
pengalaman belajar yang diberikan kepada peserta didik dengan arahan
guru atau sekolah. Demikian halnya dengan pengembangan kurikulum.
Salah satu ahli pendidikan, yaitu Oliva (1988) menjelaskan bahwa
pengembangan kurikulum merupakan serangkaian proses yang dilakukan
secara berkelanjutan. Dengan demikian, pengembangan kurikulum
merupakan proses yang komprehensif, yaitu meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 4


Modul Pedagogik

Pengembangan kurikulum
Siklus Pengembangan Kurikulum
dilakukan sebagai upaya
1. Analisis
Kebutuhan
untuk meningkatan kualitas
pendidikan. Lebih lanjut
4. Evaluasi &
Validasi
2. Penyusunan
Hasan (1982) menjelaskan
bahwa kurikulum dapat
dilihat dari empat dimensi,
3. Implementasi

yaitu: kurikulum sebagai ide,

Gambar: 2. Siklus Pengembangan Kurikulum (Ruth West 1985)

kurikulum sebagai rencana, kurikulum sebagai proses dan kurikulum


sebagai produk.Dimensi-dimensi kurikulum tersebut umumnya digunakan
untuk mengetahui kualitas suatu kurikulum, yaitu apakah kurikulum dapat
menjalankan sesuai fungsinya. Dimensi kurikulum juga memberikan
gambaran tentang lingkup kegiatan pengembangan kurikulum secara
keseluruhan.

Curriculum as an idea, Curriculum as a plan, Curriculum as a


process , Curriculum as a product (Hasan, 1982)
Pengembangan kurikulum menyangkut beberapa faktor, diantaranya isu-
isu mengenai kurikulum, untuk apa kurikulum dikembangkan atau apa
tujuannya?, siapa yang akan terlibat dalam pengembangan?, bagaimana
proses pengembangannya?. Hal tersebut mengingatkan kepada kita
tentang pentingnya prinsip-prinsip dalam pengembangan kurikulum.
Kurikulum dikembangkan mengikuti prinsip-prinsip tertentu yang telah
ditetapkan sesuai dengan keyakinan akal sehat, data empiris, data
eksperimental dan landasan teori yang kuat. Pengembangan kurikulum
tidak sekedar menyusun sejumlah materi yang perlu dipelajari peserta
didik, namun menyangkut perkembangan/pertumbuhan individu peserta
didik untuk jangka panjang.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 5


Modul Pedagogik

2. Komponen Kurikulum
Ditinjau dari anatomi kurikulum, maka kurikulum pada dasarnya terdiri dari
beberapa komponen. Menurut Syaodih (1997), komponen kurikulum
terdiri dari; tujuan, bahan ajar, strategi mengajar, media mengajar dan
evaluasi. Pada tahun 2000, komponen kurikulum disederhanakan
menjadi; tujuan, bahan, metode dan evaluasi. Masing-masing komponen
kurikulum dapat dijelaskkan sebagai berikut.

Komponen dan landasan pengembangan


kurikulum

TUJUAN BAHAN METODA EVALUASI

Filsafat
Sosial budaya Psikologi Ilmu dan
pendidikan
pendidikan teknologi

Gambar: 3 Keterkaitan landasan pengembangan kurikulum dengan


komponen kurikulum

a. Tujuan.
Di dalam pendidikan terdapat beberapa konsep berhubungan dengan
tujuan. Tujuan biasanya dirumuskan secara gradasi (gradual) dari
yang sifatnya umum hingga khusus. Zais (1976) dalam bukunya yang
berjudul Curriculum: Principles and Foundation menjelaskan bahwa
tujuan memiliki tiga level atau tingkatan, yaitu: 1) Aim, 2) Goal, dan 3)
Objective. Tujuan kurikulum (Aim) merupakan pernyataan-pernyataan
yang melukiskan kehidupan yang diharapkan dan didasarkan pada
pandangan filsafat. Tujuan pada tingkat ini tidak berhubungan
langsung dengan sekolah. Aim dicapai setelah peserta didik
menyelesaikan pendidikan. Tujuan berikutnya adalah tujuan yang
disebut dengan istilah Goal. Tujuan pada level ini berhubungan
dengan tujuan yang hendak dicapai sekolah. Terakhir adalah tujuan
yang dikenal dengan istilah objective atau tujuan
pengajaran/pembelajaran. Objective dirumuskan sebagai tujuan akhir

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 6


Modul Pedagogik

dari proses pembelajaran, karena itu tujuan pembelajaran dirumuskan


hari demi hari.

b. Bahan atau isi kurikulum.


Bahan merupakan komponen penting dari suatu kurikulum. Isi
kurikulum merupakan bahan yang akan diajarkan kepada peserta
didik. Tugas sekolah, dalam hal ini guru, adalah menyeleksi dan
mengorganisasi bahan belajar agar tujuan pendidikan dapat tercapai.
Ada beberapa pendapat tentang sifat bahan. Saylor & Alexander
menjelaskan bahwa bahan diorganisasi dalam bentuk gagasan,
konsep, generalisasi, prinsip, rencana dan pemecahan masalah.
Perumusan bahan seperti ini lebih bersifat menekankan pada
pengetahuan. Menurut Zais bahan meliputi pengetahuan,
keterampilan dan nilai sikap-sikap.

c. Strategi pembelajaran.
Pertanyaan yang seringkali muncul “mengapa strategi pembelajaran
penting dalam pengembangan kurikulum?”. Oliva (1988:464)
menjelaskan bahwa strategi pembelajaran diperlukan untuk
menterjemahkan materi pembelajaran yang tercantum di dalam
kurikulum menjadi pengalaman belajar peserta didik. Strategi
merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan
dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat
diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to
achieves a particular educational goal (David, 1976). Strategi
pembelajaran adalah perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian
kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk
mencapai tujuan tertentu. Atas dasar pengertian tersebut maka
strategi pada dasarnya mencakup metoda, prosedur, teknik, langkah-
langkah yang dipergunakan guru dalam melaksanakan pembelajaran
untuk mencapai tujuan. Didalam memilih strategi, perlu melihat

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 7


Modul Pedagogik

sumber-sumber strategi yaitu meliputi tujuan, bahan, siswa,


masyarakat dan guru sendiri

d. Evaluasi.
Pengertian evaluasi diungkap oleh beberapa ahli sebagai berikut.
Marilyn (2005), menyatakan bahwa evaluasi adalah proses
menginterpretasi atau menimbang (judging) suatu informasi sebagai
landasan dalam pembuatan keputusan. Cronbach & Suppes (1969,
dalam Purwanto & Suparman, 1999: 8) mendefinisikan evaluasi
sebagai suatu proses dimana data yang relevan dikumpulkan dan
ditransformasikan menjadi informasi bagi pembuatan keputusan.
Tyler (1981) memandang bahwa evaluasi merupakan suatu proses
untuk mendapatkan informasi tentang seberapa jauh pengalaman
belajar sebagai sesuatu yang diorganisasi dan dikembangkan secara
nyata dapat memenuhi apa yang diharapkan.
Istilah evaluasi seringkali juga diartikan sebagai assessment
(penilaian). Di Inggris, asessmen lebih fokus pada pembelajar
(peserta didik), sedangkan evaluasi lebih fokus pada sumberdaya
yang dibutuhkan dalam proses belajar, seperti: kurikulum, media, dan
gurunya sendiri.
Evaluasi (pendidikan) dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19, tahun
2005, pasal 18 diartikan sebagai kegiatan pengendalian, penjaminan,
dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen
pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai
bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan. Arti
penilaian pada Peraturan Pemerintah Nomor 19, tahun 2005 pasal 17
adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.

3. Konsep Landasan Pengembangan Kurikulum


Print (1993) menjelaskan bahwa “Pholosophy and philosophical
assumptions are basic to all curriculum fondations as they are concerned
with making sense of what we encounter in our lives.” Landasan filosofis
dengan landasan-landasan kurikulum yang lain akan menyediakan

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 8


Modul Pedagogik

informasi yang sangat berguna dalam pembuatan keputusan tentang


kurikulum yang akan disusun. Pernyataan tersebut menekankan bahwa
pengembang kurikulum perlu menetapkan landasan sebelum memulai
kegiatan pengembangan kurikulum. Landasan kurikulum biasanya diambil
dari filsafat (khususnya filsafat pendidikan), sosiologi yang ada di
masyarakat dan psikologi, terutama pengetahuan mengenai anak dan
proses belajar.
Ada beberapa jenis landasan yang digunakan dalam pengembangan
kurilum. Menurut Tyler (1949), landasan kurikulum terdiri dari landasan
filosofis, sosial budaya, dan psikologis. Hal ini sama halnya dengan yang
disampaikan Print (1993) dan Sukmadinata (1997), bahwa landasan
kurikulum terdiri dari landasan filosofis, sosial budaya, psikologis, dan
perkembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan terakhir dilengkapi
landasan tersebut dengan landasan manajemen.
a. Landasan filosofis. Landasan filosofis kurikulum berakar dari filsafat.
Filsafat sebagai ilmu membahas tentang permasalahan yang dihadapi
oleh manusia termasuk masalah-masalah pendidikan. Filsafat yang
secara khusus membahas tentang pendidikan disebut dengan filsafat
pendidikan. Filsafat ini mengkaji masalah-masalah pendidikan,
mencari jawaban tentang hakekat pendidikan, mengapa pendidikan
diperlukan dan bagaimana pendidikan itu sebaiknya dilakukan. Dewey
menjelaskan bahwa filsafat menggali nilai-nilai hidup, merumuskan
tujuan hidup, sedangkan pendidikan merealisasi nilai-nilai dari dalam
diri anak. Ada beberapa pandangan atau aliran filsafat pendidikan
yang mendasari pengambilan keputusan dalam kurikulum. Contoh
beberapa pandangan dalam filsafat pendidikan, sepeti idealisme,
realisme, perenialisme, esensialisme, pragmatisme,
rekonstruksionisme, ekstensialisme.
b. Landasan psikologis. Interaksi yang tercipta dalam situasi pendidikan
harus sesuai dengan kondisi psikologis peserta didik maupun
pendidiknya. Kondisi psikologis merupakan karakteristik psikofisik
seseorang sebagai individu yang dinyatakan dalam berbagai bentuk
perilaku dalam interaksi dengan lingkungannya. Perilaku merupakan
manifestasi dari ciri-ciri kehidupan, baik yang tampak maupun yang

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 9


Modul Pedagogik

tidak tampak, perilaku kognitif, afektif dan psikomotor (Sukmadinata,


1997). Bidang psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum
adalah psikologi perkembangan dan psikologi belajar.
c. Landasan sosial dan budaya. Salah satu aspek penting dalam
sistem sosial budaya adalah tatanan nilai-nilai. Nilai-nilai tersebut
bersumber dari agama, budaya, kehidupan politik, maupun dari
kehidupan lainnya yang ada di masyarakat. Landasan sosial budaya
kurirkulum sekolah menengah kejuruan menitik beratkan harapan agar
peserta mampu bekerja sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
d. Landasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Landasan ini
menekankan bahwa pendidkan diharapkan dapat membekali peserta
didik agar mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian sesuai dengan sistem nilai, kemanusiawian
dan budaya bangsa.

4. Penerapan Landasan dalam Pengembangan Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan ketentuan yuridis yang
mewajibkan adanya pengembangan kurikulum baru, landasan filosofis,
dan landasan empirik. Landasan yuridis merupakan ketentuan hukum
yang dijadikan dasar untuk pengembangan kurikulum dan yang
mengharuskan adanya pengembangan kurikulum baru. Landasan filosofis
adalah landasan yang mengarahkan kurikulum kepada manusia seperti
apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan teoritik memberikan
dasar-dasar teoritik pengembangan kurikulum sebagai dokumen dan
proses. Landasan empirik memberikan arahan berdasarkan pelaksanaan
kurikulum yang sedang berlaku di lapangan.
a. Landasan Yuridis
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945, Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan,
b. Landasan Filosofis
Secara singkat kurikulum berperan untuk membangun kehidupan
masa kini dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 10


Modul Pedagogik

warisan nilai dan prestasi bangsa di masa lalu, serta kemudian


diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga
dimensi kehidupan bangsa, masa lalu, masa sekarang, masa yang
akan datang, menjadi landasan filosofis pengembangan kurikulum.
Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu
menempatkan peserta didik dalam lingkungan sosial-budayanya,
mengembangkan kehidupan individu peserta didik sebagai
warganegara yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk
kehidupan masa kini yang lebih baik, dan membangun kehidupan
masa depan yang lebih baik lagi.
c. Landasan Empiris
Pada saat ini perekonomian Indonesia terus tumbuh di tengah
bayang-bayang resesi dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari
2005 sampai dengan 2008 berturut-turut 5,7%, 5,5%, 6,3%, 2008:
6,4% (www.presidenri.go.id/index.php/indikator, Pertumbuhan
ekonomi Indonesia tahun 2012 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan ekonomi negara – negara ASEAN sebesar 6,5 – 6,9 %
(Martowardojo, 2012). Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus
terus dijaga dan ditingkatkan.
Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa,
potensi ekonomi, dan beragamnya kemajuan pembangunan dari satu
daerah ke daerah lain, sekecil apapun ancaman disintegrasi bangsa
masih tetap ada. Maka, kurikulum harus mampu membentuk manusia
Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan
masyarakat untuk memajukan jatidiri sebagai bagian dari bangsa
Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu entitas
bangsa Indonesia.
Dewasa ini, kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan
kekerasan dan kasus pemaksaan kehendak sering muncul di
Indonesia. Kecenderungan ini juga menimpa generasi muda,
misalnya pada kasus-kasus perkelahian massal.
Berbagai kasus yang berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang,
manipulasi, termasuk masih adanya kecurangan di dalam Ujian
Nasional menunjukkan mendesaknya upaya menumbuhkan budaya

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 11


Modul Pedagogik

jujur dan antikorupsi melalui kegiatan pembelajaran di dalam satuan


pendidikan. Maka, kurikulum harus mampu memandu upaya
karakterisasi nilai-nilai kejujuran pada peserta didik.
Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah secara
nyata mempengaruhi secara negatif lingkungan alam. Pencemaran,
semakin berkurangnya sumber air bersih, adanya potensi rawan
pangan pada berbagai belahan dunia, dan pemanasan global
merupakan tantangan yang harus dihadapi generasi muda di masa
kini dan di masa yang akan datang. Kurikulum seharusnya juga
diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi
muda terhadap lingkungan alam dan menumbuhkan kemampuan
untuk merumuskan pemecahan masalah secara kreatif terhadap isu-
isu lingkungan dan ketahanan pangan.
Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan
Indonesia harus terus ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for
International Student Assessment), studi yang memfokuskan pada
literasi bacaan, matematika, dan IPA menunjukkan peringkat
Indonesia baru bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara
hasil riset TIMSS (Trends in International Mathematics and Science
Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada rangking amat
rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek,
(2) teori, analisis dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat,
prosedur dan pemecahan masalah dan (4) melakukan investigasi.
Hasil-hasil ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi kurikulum,
dengan tidak membebani peserta didik dengan konten namun pada
aspek kemampuan esensial yang diperlukan semua warga negara
untuk berperan serta dalam membangun negaranya pada abad 21.
d. Landasan Teoritik
Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan
standar nasional sebagai kualitas minimal warga negara untuk suatu
jenjang pendidikan. Standar bukan kurikulum dan kurikulum
dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai kualitas standar
nasional atau di atasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 12


Modul Pedagogik

sebagai Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Standar Kompetensi


Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap,
menggunakan pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan
suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan lingkungan dimana yang
bersangkutan berinteraksi. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta
didik untuk mengembangkan sikap, ketrampilan dan pengetahuan
yang diperlukan untuk membangun kemampuan yang dirumuskan
dalam SKL. Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil
belajar peserta didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas
yang dinyatakan dalam SKL.

5. Konsep Prinsip-Prinsp Pengembangan Kurikulum


Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum
maupun individual yang dijadikan oleh seseorang/kelompok sebagai
sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak (Wikipedia, 2014). Sebuah
prinsip merupakan roh dari sebuah perkembangan ataupun perubahan,
dan merupakan akumulasi dari pengalaman ataupun pemaknaan oleh
sebuah obyek atau subyek tertentu. Menurut kamus besar bahasa
indonesia (KBBI) prinsip merupakan asas (kebenaran yg menjadi pokok
dasar berpikir, bertindak, dsb).
Prinsip dalam pengembangan kurikulum harus diikuti agar kurikulum yang
dihasilkan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan. Oliva (1982)
menyebut prinsip dengan istilah aksioma, yaitu pernyataan yg dapat
diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian.
Ada sejumlah aksioma yang harus diikuti dalam pengembangan
kurikulum, yaitu:
a. Inevitability of change (bahwa perubahan tidak dapat dihindari)
b. Curriculum as a product of its time (kurikulum mencerminkan keadaan
jaman dan produk jaman)
c. Concurrent change (kurikulum yang berlaku dimasa lampau dapat
berlaku dan berada bersama kurikulum baru)

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 13


Modul Pedagogik

d. Change in people (perubahan kurikulum merupakan hasil perubahan


manusia)
e. Cooperative endeavor (kurikulum merupakan usaha yang kooperatif)
f. Decision making process (kurikulum merupakan proses pengambilan
keputusan)
g. Continuous process (kurikulum merupakan proses yang kontinyu)
h. Comprehensive process (kurikulum merupakan proses yang
komprehensif)
i. Systematic development (kurikulum dikembangkan secara sistematis)
j. Starting from existing curriculum (penyusunan kurikulum dimulai dari
kurikulum yang ada)

6. Penerapan Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum pada


Kurikulum 2013
Sejumlah prinsip pengembangan kurikulum yang diterapkan pada
pengembangan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
a. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran
karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi
pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
b. Kurikulum didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan yang
ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan
program pendidikan.
c. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi.
Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan
kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir,
keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata
pelajaran.
d. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan
dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk
Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik
(mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis
kompetensi.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 14


Modul Pedagogik

e. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada


peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan
dan minat.
f. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum
dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada
posisi sentral dan aktif dalam belajar.
g. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
budaya, teknologi, dan seni.
h. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
i. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat.
j. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan
daerah.
k. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki
pencapaian kompetensi.

D. Aktivitas Pembelajaran
1. Baca dan fahami tujuan pembelajaran, terutama behavior, degree dan
conditionsnya.
2. Baca dan fahami indikator pencapaian kompetensinya
3. Bacalah lembar informasi dengan menggunakan model SQ3R
Survey : Mengidentifikasi topik dan sub topik pada lembar
informasi
Question : Menanyakan Apa isi dari setiap topik dan sub. topik
Read : Membaca isi dari topik dan sub. Topik untuk mampu
menjawab pertanyaan tentang apa isi dari setiap
topik dan sub. Topik
Tugas
Recite/Rewrite : Pada tahap ini menuliskan isi materi setiap topik dan
sub.topik berdasarkan pengertian anda sendiri
setelah membaca isi materi topik dan sub.topik.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 15


Modul Pedagogik

Catatan;
Anda, dapat menggunakan Mind Mapping dengan
menggunakan Software Mind Manager.
Review : Untuk mendapatkan tanggapan dari teman yang
lainnya, kegiatan review ini dapat dilakukan dengan
model twostay two stray.

1 2

4 3

Gambar 4 Proses Review model Two Stay Two


stray.
Keterangan:
Perwakilan kelompok yang belanja ke
kelompok yang lain
Perwakilan kelompok yang menunggu
galery
1. Dua orang yang berdiri dari kelompok belanja ke
kelompok yang lain sesuai arah anak panah,
Penjaga galery memberikan penjelasan hasil
pemahaman materi. Yang belanja dapat
memberikan tanggapan; setuju/mengurangi
bagian tertentu yang dianggap tidak
sesuai/menambahkan ide yang dirasa belum
termuat .
2 .Lama waktu berbelanja pada setiaop kelompok

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 16


Modul Pedagogik

diatur oleh Widyaiswara.


3 .Hasil masukan dari kelompok lain diputuskan oleh
kelompok yang bersangkutan.

E. Latihan
Saudara, kita telah selesai mempelajari konsep dan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum, untuk mengetahui daya serap belajar Anda coba
kerjakan lembar latihan ini dan hasilnya di bandingkan dengan kunci
jawaban.

1. Kapan landasan pengembangan kurikulum ditetapkan, siapa yang


menetapkan dan bagaimana penerapannya dalam pengembangan
kurikulum 2013?
2. Mengapa landasan empiris diperlukan dalam pengembangan kurikulum
2013?
3. Prinsip-prinsip apa saja yang digunakan dalam pengembangan
kurikulum?

F. Kunci Jawaban
1. Landasan kurikulum ditetapkan sebelum kurikulum perumusan kurikulum
dilaksanakan.
Yang menetapkan landasan pengembangan kurikulum adalah pejabat
yang bertanggungjawab dalam pengembangan kurikulum.
Penarapan landasan pengembangan kurikulum 2013 adalah
a. Landasan Yuridis
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945, Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan. Lebih lanjut, pengembangan
Kurikulum 2013 diamanatkan oleh Rencana Pendidikan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN).
b. Landasan Filosofis
Secara singkat kurikulum berperan untuk membangun kehidupan
masa kini dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 17


Modul Pedagogik

warisan nilai dan prestasi bangsa di masa lalu, serta kemudian


diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga
dimensi kehidupan bangsa, masa lalu, masa sekarang, masa yang
akan datang, menjadi landasan filosofis pengembangan kurikulum.
c. Landasan Empiris
Pada saat ini perekonomian Indonesia terus tumbuh di tengah bayang-
bayang resesi dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 2005
sampai dengan 2008 berturut-turut 5,7%, 5,5%, 6,3%, 2008: 6,4%
(www.presidenri.go.id/index. php/indikator,
d. Landasan Teoritik
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “pendidikan
berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum
berbasis kompetensi.
2. Landasan empiris diperlukan dalam pengembangan kurikulum diperlukan
untuk menyelesaikan permasalahan bangsa yang sedang dialami saat ini,
seperti rendahnya mutu pendidikan, rusaknya lingkungan, pemanasan
global, rusaknya tatanan sosial (perkelahian antar kelompok) dll
3. Prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum?
 Inevitability of change (bahwa perubahan tidak dapat dihindari)
 Curriculum as a product of its time (kurikulum mencerminkan keadaan
jaman dan produk jaman)
 Concurrent change (kurikulum yang berlaku dimasa lampau dapat
berlaku dan berada bersama kurikulum baru)
 Change in people (perubahan kurikulum merupakan hasil perubahan
manusia)
 Cooperative endeavor (kurikulum merupakan usaha yang kooperatif)
 Decision making process (kurikulum merupakan proses pengambilan
keputusan)
 Continuous process (kurikulum merupakan proses yang kontinyu)
 Comprehensive process (kurikulum merupakan proses yang
komprehensif)
 Systematic development (kurikulum dikembangkan secara sistematis)
 Starting from existing curriculum (penyusunan kurikulum dimulai dari
kurikulum yang ada)

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 18


Modul Pedagogik

G. Rangkuman
1. Siklus pengembangan kurikulum meliputi; analisis kebutuhan,
penyusunan, implementasi, dan evaluasi.
2. Komponen kurikulum meliputi
Tujuan, dikembangkan berdasakan filsafat pendidikan
Bahan, dikembangkan berdasarkan aspek kondisi sosial budaya
Metoda, dikembangkan berdasarkan psikologi pendidikan
Evaluasi, dinilai dari aspek ilmu dan teknologi
3. Konsep Landasan Pengembangan Kurikulum
a. Landasan filosofis. Landasan filosofis kurikulum berakar dari filsafat.
Filsafat sebagai ilmu membahas tentang permasalahan yang dihadapi
oleh manusia termasuk masalah-masalah pendidikan.
b. Landasan psikologis. Interaksi yang tercipta dalam situasi pendidikan
harus sesuai dengan kondisi psikologis peserta didik maupun
pendidiknya.
c. Landasan sosial dan budaya. Salah satu aspek penting dalam
sistem sosial budaya adalah tatanan nilai-nilai.
d. Landasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Landasan ini
menekankan bahwa pendidkan diharapkan dapat membekali peserta
didik agar mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian sesuai dengan sistem nilai, kemanusiawian
dan budaya bangsa.
4. Konsep Prinsip-Prinsp Pengembangan Kurikulum
Ada sejumlah aksioma yang harus diikuti dalam pengembangan
kurikulum, yaitu tentang aksioma kurikulum.

H. Umpan Balik
Apabila masih ada pertanyaan yang belum terjawab dengan benar maka
seyogyanya Anda mempelajari lagi dengan seksama atau berdiskusi dengan
teman Anda yang sudah mampu menjawab dengan benar. Selanjutnya
mencoba lagi menjawab-pertanyaan latihan sampai benar.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 19


Modul Pedagogik

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 :

Menentukan Tujuan Pembelajaran

A. Tujuan
Pesertadiklat mampu merumuskan tujuan pembelajaran bila disediakan
kompetensi (KD) dengan tingkat kebenaran 100%

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menguraikan rumusan tujuan pembelajaran dengan mengacu kepada
Standar Kompetensi (SK)/kompetensi dasar (KD).
2. Merumuskan tujuan pembelajaran yang diampu dengan mengacu kepada
standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar serta
unsur-unsur pada tujuan pembelajaran meliputi audience, behavior,
condition, dan degree.

C. Uraian Materi
Bagaimana selama ini Anda merumuskan tujuan pembelajaran dalam
menyusun perencanaan pembelajaran?
Apakah tujuan pembelajaran yang Anda rumuskan mengacu pada SKL dan
KD?

Apakah tujuan pembelajaran yang Anda rumuskan memuat Audience,


Behavior, Condition dan Degree?

Apakah tujuan pembelajaran yang Anda rumuskan menggunakan kata-kata


kerja yang spesifik dan dapat diukur ?

Apabila tujuan pembelajaran yang Anda susun belum sesuai dengan tiga
pertanyaan diatas, maka pelajarilah lembar informasi ini agar Anda dapat
merumuskan tujuan pembelajaran dengan benar dan fungsional dalam
merumuskan indikator pencapaian kompetensi, strategi pembelajaran dan
penilaian hasil belajar.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 20


Modul Pedagogik

1. Konsep Tujuan Pembelajaran.


Tujuan pembelajaran (learning objectives atau performance objectives)
menurut Gagne (1988) adalah panduan untuk pembuatan suatu desain
instruksional dan pembuatan latihan/tes untuk mengukur kemampuan
peserta didik dalam menyerap materi pembelajaran. Tujuan pembelajaran
yang tak jelas bukan saja mengakibatkan program menjadi bertele-tele
atau tak fokus dalam menjelaskan materinya, tetapi juga mengakibatkan
perilaku atau performa yang diharapkan untuk dikuasai peserta didik tidak
tercapai. Tujuan pembelajaran yang tidak jelas juga berpengaruh
terhadap pemberian penilaian kemampuan yang tidak sesuai dengan
apa yang diajarkan.
Secara umum penulisan tujuan pembelajaran adalah menggunakan kata-
kata kerja yang spesifik dan dapat diukur. Sebagai contoh : “Peserta didik
mampu melakukan pemupukan tanaman dengan tingkat kebenaran
100% bila disediakan data kesuburan tanah dan biomasa tanaman yang
akan dipanen ”.
Bandingkan kata kerja tadi dengan kata kerja berikut ini : memahami,
mengetahui, atau mengerti. Kata-kata kerja ini tidak spesifik dan sulit
diukur apakah seorang peserta didik telah menguasainya atau tidak.

2. Prinsip-prinsip penulisan Tujuan Pembelajaran


Tujuan pembelajaran haruslah mengandung unsur-unsur ABCD:
audience, behavior, condition, degree.  
 Mengacu pada KD , Rumusan tujuan pembelajaran mengacu pada
ktuntutan kompetensi dasar (KD)
 Audience (A) berarti siapakah yang harus mencapai tujuan
pembelajaran misal, unsur A ini adalah peserta didik
 Behavior (B) menunjukkan perilaku yang diharapkan (dapat pada
ranah kognitif, afektif, atau psikomotorik).
Contoh behavior yaitu: Mampu menghitung kebutuhan pupuk.
 Condition (C) menunjukkan pada kondisi bagaimana perilaku tersebut
ditampilkan. Kondisi merupakan suatu keadaan yang dimunculkan
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan semisal: “Peralatan apa yang
diperlukan dalam pembelajaran dan penilaian?.” “Apakah akses

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 21


Modul Pedagogik

terhadap peralatan misal lab pengujian mudah?”. “Suasana seperti apa


yang dipersyaratkan, agar pembelajaran dapat berlangsung sesuai
dengan tuntutan kompetensi?”, dan sebagainya
Sebagai contoh: perilaku melakukan pemupukan tanaman atas dasar
kesuburan tanah dan biomasa tanaman yang dikehendaki.
 Degree (D) menunjukkan derajat pencapaian sebagai kriteria untuk
menentukan seseorang telah mencapai tujuan. Sebagai contoh: tingkat
akurasi 100%, dan lain-lain (Uno, 2008: 91).
. Kemp & Morrison (1994) menjelaskan bahwa kriteria (standard of
competence) merupakan suatu tingkat pencapaian/derajat (level of
achievement). Kriteria menunjukkan standar minimum yang ditetapkan
agar tujuan pembelajaran tercapai.
Kriteria menjawab pertanyaan-pertanyaan antara lain:
“Seberapa akurat ?”
“Seberapa lama ?”
“Seberapa banyak ? “, dan sebagainya.
Tentukan suatu kriteria untuk mengidentifikasi level yang dikehendaki
misal kecepatan dalam melakukan aksi, akurasi, kualitas, kuantitas,
dan sebagainya

 Contoh yang baik: Dengan data kesuburan tanah dan biomasa


tanaman, dapat menghitung kebutuhan pupuk dengan tingkat
akurasi 100%.
 Contoh yang jelek: Dengan menggunakan peralatan, menghitung
Kebutuhan pupuk dengan akurasi yang tepat setiap saat.
3. Cara Penulisan Tujuan Pembelajaran
Urut-urutan dari penetapan tujuan pembelajaran dapat dilakukan sebagai
berikut :
 Pilih suatu kata kerja yang sesuai dengan konten
Contoh yang baik : menghitung, menemukan
Contoh yang jelek : mengetahui, memahami
 Tentukan obyek yang tepat setelah kata kerja
Contoh yang baik : menghitung kebutuhan pupuk
Contoh yang jelek : memahami kebutuhan pupuk

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 22


Modul Pedagogik

 Tentukan kondisi yang memungkinkan bagi pengguna untuk


mendapatkan perilaku yang telah ditetapkan melalui kata kerja tadi.
Kondisi yang memungkinkan dapat berupa alat yang digunakan,
informasi yang disediakan, hambatan dan sebagainya.
Contoh yang baik : dengan data kesuburan tanah dan biomasa
tanaman, menghitung kebutuhan pupuk
Contoh yang jelek : dengan peralatan yang tersedia, menghitung
kebutuhan pupuk
Berikut ini adalah beberapa contoh tujuan pembelajaran pada RPP. Melalui
praktik menerapkan teknik pemupukan tanaman. Pesertadidik mampu
melakukan pemupukan tanaman bila disediakan data kesuburan tanah dan
biomasa yang akan di hasilkan dengan tingkat presisi 95%. peserta didik
(audience) dapat mendemonstrasikan cara-cara mencangkok (behaviour)
bila disediakan data kesuburan tanah dan biomasa tanaman yang akan
dihasilkan (condition), dengan tingkat presisi 95%. (degree).

Satu tujuan pembelajaran diusahakan dapat mengukur tiga ranah yaitu


afektif, kognitif dan psikomotor. Bagaimanapun juga hal itu akan
memudahkan guru dalam melakukan evaluasi.

Apabila kata tujuan digabungkan dengan instruksional, maka artinya adalah


tujuan atau sasaran yang ingin dicapai setelah mengajarkan pokok atau
subpokok bahasan yang sudah direncanakan. Kata tujuan apabila
digabungkan dengan kurikuler, maka artinya adalah tujuan atau kualifikasi
yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik setelah dia menyelesaikan
program mata pelajaran tertentu (KBBI, 2001: 1216).

Agar konsep tujuan pembelajaran dipahami secara komprehensif, berikut ini


diungkapkan beberapa pendapat ahli tentang pengertian tujuan
pembelajaran yakni:
1. Roestiyah (dalam Pupuh & Sobry, 2007: 14) mengungkapkan bahwa
tujuan pembelajaran adalah deskripsi tentang penampilan perilaku
(performance) anak didik yang diharapkan setelah mempelajari bahan
pelajaran tertentu.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 23


Modul Pedagogik

2. Prawiradilaga (2008: 37) menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran


merupakan penjabaran kompetensi yang akan dikuasai oleh pebelajar jika
mereka telah selesai dan berhasil menguasai materi ajar tertentu.
3. Menurut Dick & Carey (1978: 14), the instructional goal is a statement that
describes what it is that student will be able to do after they have
completed instruction (Tujuan pembelajaran merupakan pernyataan yang
menggambarkan tentang apa yang dapat dilakukan peserta didik setelah
mereka menyelesaikan pembelajaran).
Berdasarkan pendapat di atas, tujuan pembelajaran dapat dimaknai dengan
deskripsi tentang proses dan hasil pembelajaran yang akan dicapai oleh
peserta didik pada satu kompetensi setelah melalui kegiatan pembelajaran.
Anderson & Krathwohl (2001: 16) menguraikan tujuan pembelajaran dengan
istilah instructional objectives dengan uraian sebagai berikut: ...educational
trends created a need for even more specific objectives. The purpose of
these instructional objectives was to focus teaching and testing on narrow,
day-to-day slices of learning in fairly specific content areas. ... trend
pendidikan menciptakan kebutuhan untuk tujuan bahkan lebih spesifik.
Maksud dari tujuan pembelajaran ini adalah untuk fokus mengajar dan
menguji pada waktu itu, hari ke hari tentang pembelajaran yang terjadi pada
materi yang spesifik. Dalam uraian tentang tujuan pembelajaran ini,
Anderson dan Krathwohl memperinci dengan istilah “instructional objectives
have substantially greater specificity than educational objectives.” (Tujuan
pembelajaran memiliki kekhususan yang khas dibandingkan dengan tujuan
pendidikan itu sendiri).
Untuk menyederhanakan dalam perumusan tujuan pembelajaran, Meril
(tahun 1978) telah merumuskan padanan antara taksonomi yang
dikembangkan Bloom (tahun 2001), dengan Merill (tahun 1978) sebagai
berikut;

Tabel 1 Tingkat kesepadanan level taksanomi Bloom dan Merrill


LEVEL TAKSONOMI
BLOOM (2001) MERRILL (1978)
1 Mengingat
Mengingat
2 Memahami

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 24


Modul Pedagogik

3 Mengaplikasikan
Menggunakan
4 Menganalisis
5 Mengevaluasi
Mengembangkan
6 Mencipta

Perumusan tujuan pembelajaran berdasarkan dari dimensi jenis materi dan


level performansi menurut Merill.

Tabel 2 Matrik Jenis Materi dan Level Performansi

Dari matrik di atas menunjukkan bahwa tujuan antaranya (enabling


objective) dapat dirumuskan dari setiap hubungan antara jenis materi dan
level performansinya. Rumusan tujuan akhir pembelajaran (terminal
performace Objective)/TPO dapat dirumuskan dari rumusan KD dari KI 3
dan KD dari KI 4. Sebagai contoh dalam program keahlian agribisnis
tanaman KD 3.9 dari KI 3 tentang melakukan pemupukan tanaman.
Contoh
1. Rumusan TPO
Peserta didik mampu melakukan pemupukan tanaman bila disediakan
data kesuburan tanah dan biomasa tanaman yang akan dihasilkan
dengan tingkat ketelitian 95%
2. Rumusan tujuan antara/tujuan kusus
 Peserta didik mampu menyebutkan jenis-jenis pupuk
 Peserta didik mampu menyebutkan definisi pupuk

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 25


Modul Pedagogik

 Peserta didik mampu menyebutkan prosedur pemupukan


 Peserta didik mampu menyebutkan prinsip pemupukan
 Rumusan jenis-jenis tujuan pada level menggunakan sebagai
berikut;
 Peserta didik mampu membedakan jenis-jenis pupuk
 Peserta didik mampu menggunakan prosedur perhitungan
kebutuhan pupuk

D. Aktivitas Pembelajaran
1. Baca dan fahami tujuan pembelajaran, terutama behavior, degree dan
conditionsnya.
2. Baca dan fahami indikator pencapaian kompetensinya
3. Bacalah lembarinformasi dengan menggunakan model SQ3R
Survey : Mengidentifikasi topik dan sub topik pada lembar
informasi
Question : Menanyakan Apa isi dari setiap topik dan sub. topik
Read : Membaca isi dari topik dan sub. Topik untuk mampu
menjawab pertanyaan tentang apa isi dari setiap topik
dan sub. Topik.
1. Rumuskan tujuan pembelajaran dari satu KD yang
Bapak/Ibu ampu.
Recite/Rewrite : Pada tahap ini menuliskan isi materi setiap topik dan
sub.topik berdasarkan pengertian anda sendiri setelah
membaca isi materi topik dan sub.topik. Peserta
membuat contoh rumusan tujuan pembelajaran satu
KD pada mata pelajaran yang diampu.
Catatan;
Anda, dapat menggunakan Mind Mapping dengan
menggunakan Software Mind Manager.
Review : Untuk mendapatkan tanggapan dari teman yang
lainnya, kegiatan review ini dapat dilakukan dengan
model twostay two stray

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 26


Modul Pedagogik

Keterangan:
Perwakilan kelompok yang belanja ke
kelompok yang lain

Perwakilan kelompok yang menunggu


galery
1. Dua orang yang berdiri dari kelompok belanja ke
kelompok yang lain sesuai arah anak panah,
Penjaga galery memberikan penjelasan hasil
pemahaman materi. Yang belanja dapat
memberikan tanggapan; setuju/mengurangi bagian
tertentu yang dianggap tidak sesuai/menambahkan
ide yang dirasa belum termuat .
2. Lama waktu berbelanja pada setiaop kelompok
diatur oleh Widyaiswara.
3. Hasil masukan dari kelompok lain diputuskan oleh
kelompok yang bersangkutan.
E. Latihan
Saudara, kita telah selesai mempelajari perumusan tujuan pembelajaran
sebagai arah proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 27


Modul Pedagogik

1. Jelaskan fungsi rumusan tujuan pembelajaran dalam proses


pembelajaran!
2. Jelaskan arti dari rumus ABCD dalam pembuatan tujuan pembelajaran!
3. Buatlah rumusan tujuan pembelajaran dari jenis materi prinsip dan level
performance menggunakan pada KD 3.9, KI 3 tentang melakukan
pemupukan tanaman

F. Kunci Jawaban
1. Tujuan pembelajaran (learning objectives atau performance objectives)
menurut Gagne(1988) adalah suatu panduan untuk pembuatan suatu
desain instruksional dan pembuatan latihan/tes untuk mengukur
kemampuan pesertadidik dalam menyerap materi pembelajaran
2. Arti dari musan ABCD dalam penyusunan tujuan pembelajaran
Audience (A) berarti siapakah yang harus mencapai tujuan pembelajaran.
Behavior (B) menunjukkan perilaku yang diharapkan.
Condition (C) menunjukkan pada kondisi bagaimana perilaku tersebut
ditampilkan.
  Degree (D) menunjukkan derajat pencapaian sebagai kriteria untuk
menentukan seseorang telah mencapai tujuan.
3. Contoh rumusan tujuan pembelajaran ; pesertadidik mampu memprediksi
produktifitas tanaman bila disediakan data kesuburan tanah dengan
jumlah dan jenis pupuk yang diberikan dalam pemupukan dengan tingkat
ketelitian/presisi 95%

G. Rangkuman
1. Tujuan pembelajaran (learning objectives atau performance objectives)
menurut Gagne (1988) adalah suatu panduan untuk pembuatan suatu
desain instruksional dan pembuatan latihan/tes untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam menyerap materi pembelajaran
2. Tujuan pembelajaran haruslah mengandung unsur-unsur ABCD:
audience, behavior, condition, degree.  
 Audience (A) berarti siapakah yang harus mencapai tujuan.
 Behavior (B) menunjukkan perilaku yang diharapkan.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 28


Modul Pedagogik

 Condition (C) menunjukkan pada kondisi bagaimana perilaku tersebut


ditampilkan.
 Degree (D) menunjukkan derajat pencapaian sebagai kriteria untuk
menentukan seseorang telah mencapai tujuan.
H. Umpan Balik
Apabila masih ada pertanyaan yang belum terjawab dengan benar,
seyogyanya Anda mempelajari lagi dengan seksama atau berdiskusi dengan
teman Anda yang sudah mampu menjawab dengan benar. Selanjutnya
mencoba lagi menjawab-pertanyaan latihan sampai benar.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 29


Modul Pedagogik

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

A. Tujuan
Peserta diklat mampu merumuskan indikator pencapaian kompetensi bila
disediakan daftar KD dan tujuan pembelajaran dengan tingkat kebenaran
100%

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


4. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan berdasarkan KD dan tujuan
pembelajaran
5. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan secara spesifik dan terukur
6. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan memuat subyek, predikat
obyek (SPO)
7. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan secara berkecukupan
sesuai tuntutan KD

C. Uraian Materi
Bagaimana selama ini Anda merumuskan indikator pencapaian kompetensi
dalam menyusun perencanaan pembelajaran?
Apakah tujuan pembelajaran yang Anda rumuskan mengacu pada SKL dan
KD?
Apakah indikator pencapaian kompetensi yang Anda rumuskan memuat
subyek, predikat dan obyek?
Apakah indikator pencapaian kompetensi yang Anda rumuskan
menggunakan kata-kata kerja yang spesifik dan dapat diukur ?
Apakah indikator pencapaian kompetensi yang Anda rumuskan sudah
berkecukupan sesuai tuntutan SK/KD ?

Apabila indikator pencapaian kompetensi yang Anda susun belum sesuai


dengan empat pertanyaan diatas, maka pelajarilah lembar informasi ini agar

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 30


Modul Pedagogik

Anda dapat merumuskan indikator pencapaian kompetensi dengan benar


dan fungsional dalam merumuskan indikator soal, strategi pembelajaran dan
perumusan materi pembelajaran.
1. Fakta Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
a. Fungsi Indikator
Indikator diperlukan untuk menjelaskan lebih rinci dari tujuan
pembelajaran dan KD, sehingga bila indikator tercapai maka KD akan
terwujud. Rumusan indikator juga membantu peserta didik, guru, dan
penilai/assesor memahami dengan jelas apa yang diharapkan sebagai
hasil suatu kegiatan pembelajaran.

b. Secara konstruksi
Dalam praktik sehari-hari sering kita jumpai rumusan indikator yang
konstruksinya tidak lengkap dilihat dari sebuah kalimat.
Contoh:
Contoh yang baik; Pupuk dipilih berdasarkan jenisnya
Contoh yang kurang baik; Pupuk dipilih
Contoh yang baik; Prosedur dijelaskan berdasarka tahapan kegiatan
Contoh yang kurang baik; Prosedur dijelaskan
c. Secara mutu
Kita sering menemukan rumusan indikator yang secara mutu kurang
spesifik, sehingga pengertiannya/maknanya menjadi tidak jelas/kabur.
Contoh yang kurang baik; Pengertian pupuk disebutkan dengan jelas.
Kata jelas dalam indikator ini belum bisa memberikan gambaran
terhadap pengertian pupuk.
Contoh yang baik; Pengertian pupuk disebutkan berdasarkan atribut
fungsi, asesoris dan mutu
2. Konsep Indikator Pencapaian Kompetensi
Coba berdasarkan fakta-fakta tentang indikator pencapaian kompetensi
seperti fungsi, konstruksi dan mutu dari sebuah indikator, Anda rumuskan
apa itu konsep indikator pencapaian kompetensi?
Coba bandingakan rumusan Anda dengan uraian konsep indikator
pencapaian kompetensi di bawah ini.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 31


Modul Pedagogik

Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan


atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian KD tertentu yang
menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator juga disebut sebagai
penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang
dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan:
Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian, terdapat dua
rumusan indikator yaitu:
 indikator pencapaian kompetensi yang dikenal sebagai indikator; dan
 indikator penilaian yang digunakan dalam menyusun kisi-kisi dan
menulis soal yang di kenal sebagai indikator soal.

3. Prinsip Perumusan Indikator.


Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup hal-hal sebagai
berikut yaitu;
 Konsisten dengan standar kompetensi(SK)/Kom petensi dasar (KD)
mata pelajaran dan tujuan pembelajaran
 Spesifik (tidak normatif)
 Dinyatakan dengan jelas (subyek, predikat, objek/ SPO)
 Rumusan indikator memuat materi dan level performansi
 Berkecukupan

4. Mekanisme Pengembangan Indikator


Dalam mengembangkan indikator dari KD ada dua langkah yang dapat
digunakan.
a. Menganalisis tingkat kompetensi yang digunakan pada KD
Langkah ini dilakukan dengan cara melihat tingkat kompetensi dengan
menganalisis kata kerja operasional (KKO) yang digunakan oleh KD
tersebut.
b. Menganalisis Tingkat Kompetensi dalam Standar Kompetensi Lulusan.
Menganalisis kesesuaian level performansi yang ada di KD
dibandingkan dengan level performansi yang ada di SKL.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 32


Modul Pedagogik

Contoh Rumusan Indikator dari KD. 3.9. Melaksanakan Pemupukan


Tanaman

Tabel 3 Contoh rumusan indikator pencapaian kompetensi dengan


jenis materi pada berbagai level performansi
Tingkat kemampuan mengingat
Jenis materi Mengingat Fakta

Indikator Pencapaian Kompetensi


Jenis-jenis pupuk disebutkan berdasarkan jenisnya(
kejadiannya, fungsi, bentuk, warna, mutu/kandungan unsur
hara, dan rumus kimianya)
Jenis-jenis pupuk disebutkan berdasarkan asal kejadiannya,
Jenis-jenis pupuk disebutkan berdasarkan fungsinya
Jenis-jenis pupuk disebutkan berdasarkan bentuknya
Jenis-jenis pupuk disebutkan berdasarkan warnanya
Jenis-jenis pupuk disebutkan berdasarkan mutu/kandungan
unsur hara,
Jenis-jenis pupuk disebutkan berdasarkan rumus kimianya
Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan warnanya
Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan teksturnya
Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan strukturnya
Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan kandungan unsur
haranya
Ciri-ciri tanah di sebutkan berdasarkan tingkat pHnya
Tingkat kemampuan mengingat
Jenis materi Mengingat Konsep
Definisi pupuk anorganik disebutkan berdasarkan asalnya
Definisi pupuk tunggal disebutkan berdasarkan jumlah/jenis
unsurharanya
Definisi pupuk Urea disebutkan berdasarkan rumus kimianya
Definisi pupuk Za disebutkan berdasarkan rumus kimianya
Definisi pupuk KCl disebutkan berdasarkan rumus kimianya
Definisi pupuk TSP disebutkan berdasarkan rumus kimianya
Definisi pupuk organik disebutkan berdasarkan asal usulnya
Definisi pupuk NPK disebutkan berdasarkan jumlah/jenis unsur
haranya
Definisi pupuk daun disebutkan berdasarkan bentuk dan unsur
haranya
Definisi pupuk majemuk disebutkan berdasarkan jumlah/jenis
unsur haranya

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 33


Modul Pedagogik

Mengingat Prosedur
Prosedur pemupukan disebutkan berdasar tahapan kegiatan
pemupukan
Prosedur perhitungan kebutuhan pupuk disebutkan berdasar
tahapan kegiatan pemupukan
Mengingat Prinsip pemupukan
Prinsip pemupukan disebutkan berdasarkan tingkat kesuburan
tanah dan biomasa tanaman yang akan diproduksi
Menggunakan konsep pupuk
Jenis pupuk dibedakan berdasarkan asal usulnya (organik,
anorganik)
Jenis pupuk dibedakan berdasarkan ciri fisik pupuk (warna dan
bentuknya)
Jenis pupuk dibedakan berdasarkan ciri kandungan unsur
haranya
Jenis pupuk dibedakan berdasarkan rumus kimianya
Jenis pupuk dibedakan berdasarkan fungsinya
Menggunakan Prosedur Pemupukan
Prosedur pemupukan dilakukan tahap demi tahap dalam
kegiatan pemupukan
Prosedur perhitungan kebutuhan pupuk dilakukan melalui
tahap penetapan kesuburan tanah dan biomasa tanaman yang
akan dihasilkan.
Menggunakan Prinsip Pemupukan
Perhitungan kebutuhan pupuk dihitung berdasarkan
kesenjangan antara kesuburan tanah dengan biomasa
tanaman yang akan diproduksi

5. Mengembangkan Indikator Penilaian,


Indikator penilaian merupakan pengembangan lebih lanjut dari indikator
(indikator pencapaian kompetensi). Indikator penilaian perlu dirumuskan
untuk dijadikan pedoman penilaian bagi guru, peserta didik maupun
assesor di sekolah. Dengan demikian indikator penilaian bersifat terbuka
dan dapat diakses dengan mudah oleh warga sekolah. Setiap penilaian
yang dilakukan melalui tes dan non-tes harus sesuai dengan indikator
penilaian. Indikator penilaian menggunakan kata kerja lebih terukur
dibandingkan dengan indikator (indikator pencapaian kompetensi).
Rumusan indikator penilaian memiliki batasan- batasan tertentu sehingga
dapat dikembangkan menjadi instrumen penilaian dalam bentuk soal,

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 34


Modul Pedagogik

lembar pengamatan, dan atau penilaian hasil karya atau produk,


termasuk penilaian diri.

Tabel. 4 Contoh rumusan indikator soal pada KD 3.9 Melaksanakan


Pemupukan tanaman

1 Indikator pada level performansi


Mengingat
Jenis-jenis pupuk disebutkan berdasarkan jenisnya (asal
kejadiannya, fungsi, bentuk, warna, mutu/kandungan unsur hara,
dan rumus kimianya)
INDIKATOR SOAL BENTUK TES

Jenis-jenis pupuk disebutkan berdasarkan asal Objective Test,


kejadiannya (organik, anorganik) Tes lisan
Jenis-jenis pupuk dituliskan berdasarkan asal Objective Test,
kejadiannya (organik, anorganik) Tes lisan
Jenis-jenis pupuk ditulis berdasarkan fungsinya Objective Test,
Tes lisan
Jenis-jenis pupuk ditulis berdasarkan bentuknya Objective Test,
Tes lisan

Jenis-jenis pupuk dituliskan berdasarkan Objective Test,


warnanya. Tes lisan
Jenis-jenis pupuk ditulis berdasarkan bentuk dan Objective Test,
warna pupuk Tes lisan

Jenis-jenis pupuk disebutkan berdasarkan Objective Test,


bentuknya Tes lisan
Jenis-jenis pupuk disebutkan berdasarkan Objective Test,
warnanya. Tes lisan
Jenis-jenis pupuk sebutkan berdasarkan bentuk Objective Test,
dan warna pupuk Tes lisan

Jenis-jenis pupuk ditulis berdasarkan kandungan Objective Test


unsur haranya Tes tertulis

Jenis-jenis pupuk disebutkan berdasarkan Objective Test


kandungan unsurharanya Tes lisan

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 35


Modul Pedagogik

Jenis-jenis pupuk ditulis berdasarkan rumus Objective Test


kimianya Tes tertulis

Jenis-jenis pupuk disebutkan berdasarkan Objective Test


rumus kimianya Tes lisan

Jenis-jenis pupuk digambar berdasarkan bentuk Objective Test


dan warnanya Tes tertulis
Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan warnanya

Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan warnanya Subjective est


Tes lisan
Ciri-ciri tanah tuliskan berdasarkan warnanya Objective Test
Tes tertulis

Ciri-ciri tanah digambar berdasarkan warnanya Objective Test


Tes tertulis

Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan teksturnya

Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan Subjective est


teksturnya Tes lisan

Ciri-ciri tanah tuliskan berdasarkan teksturnya Objektive test


Tes tertulis
Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan strukturnya
Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan Subjective est
strukturnya Tes lisan

Ciri-ciri tanah dituliskan berdasarkan Objective Test


strukturnya Tes tertulis
Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan kandungan unsurharanya

Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan Subjective est


kandungan unsur haranya Tes lisan

Ciri-ciri tanah tuliskan berdasarkan kandungan Objective Test


unsur haranya Tes tertulis

Ciri-ciri tanah di sebutkan berdasarkan tingkat pHnya

Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan tingkat Subjective est


pHnya Tes lisan

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 36


Modul Pedagogik

Ciri-ciri tanah dituliskan berdasarkan tingkat Objective Test


pHnya Tes tertulis

Definisi pupuk disebutkan berdasarkan; fungsi, ciri fisik (bentuk


dan warna pupuk), mutunya/ kandungan unsurharanyadan
rumus kimianya
Menuliskan definisi pupuk berdasarkan fungsi. Subjective est
Tes tertulis

Menuliskan definisi pupuk berdasarkan bentuk. Subjective est


Menuliskan definisi pupuk berdasarkan warna. Tes tertulis

Menuliskan definisi pupuk berdasarkan mutunya Subjective est


(kandungan unsurharanya)

Menuliskan definisi pupuk berdasarkan fungsi. Subjective est


Menuliskan definisi pupuk berdasarkan bentuk. Tes lisan
Menuliskan definisi pupuk berdasarkan warna. Subjective est
Menuliskan definisi pupuk berdasarkan mutunya Tes lisan
(kandungan unsurharanya)
Menyebutkan definisi pupuk berdasarkan fungsi, Subjective est
bentuk, warna, mutunya (kandungan Tes lisan
unsurharanya)

Menuliskan definisi pupuk berdasarkan rumus Objective Test


kimianya Tes tertulis

Menyebutkan definisi pupuk berdasarkan rumus Objective Test


kimianya Tes lisan

Prosedur pemupukan disebutkan berdasar tahapan kegiatan


pemupukan

Menuliskan prosedur Objective Test


Pemupukan sesuai teknik pemupukan Tes tertulis

Menuliskan prosedur menghitung kebutuhan Objective Test


pupuk Tes tertulis

Menggambar prosedur pemupukan sesuai Objective Test


teknik pemupukan Tes tertulis
Menggambar prosedur menghitung kebutuhan Objective Test
pupuk Tes lisan
Menyebutkan prosedur Objective Test

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 37


Modul Pedagogik

Pemupukan sesuai teknik pemupukan Tes lisan


Menyebutkan prosedur menghitung kebutuhan Objective Test
pupuk Tes lisan
Prinsip pemupukan disebutkan berdasarkan tingkat kesuburan
tanah dan biomasa tanaman yang akan diproduksi.

Menuliskan prinsip pemupukan berdasarkan Objective Test


konsep kesuburan tanah dan biomasa tanaman Tes tertulis
yang akan diproduksi

Menjelaskan prinsip pemupukan berdasarkan Objective Test


konsep kesuburan tanah dan biomasa tanaman Tes lisan
yang akan diproduksi

2 Indikator pada level menggunakan


Jenis pupuk dibedakan berdasarkan ciri fisik pupuk (warna dan
bentuknya)
Menuliskan perbedaan jenis-jenis pupuk Subjective test
berdasarkan ciri fisiknya (bentuk Warna) Tes tertulis

Menuliskan perbedaan jenis-jenis pupuk Subjective test


berdasarkan fungsinya Tes tertulis

Menuliskkan perbedaan jenis-jenis pupuk Subjective test


berdasarkan rumus kimianya Tes tertulis
Menuliskan perbedaan jenis-jenis pupuk Subjective test
berdasarkan kandungan unsur haranya nya Tes tertulis
(pupuk tunggal, pupuk majemuk)

Menjelaskan perbedaan jenis- Subjective test


jenis pupuk berdasarkan ciri fisiknya (bentuk
Warna) Tes lisan
Menjelaskan perbedaan jenis-jenis pupuk Subjective test
berdasarkan fungsinya Tes lisan

Menjelaskan perbedaan jenis-jenis pupuk Subjective test


berdasarkan rumus kimianya Tes lisan

Menjelaskan perbedaan jenis-jenis pupuk Subjective test


berdasarkan kandungan unsur haranya nya
(pupuk tunggal, pupuk majemuk) Tes lisan

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 38


Modul Pedagogik

Tes Perbuatan Tes


Memilih/mengklasifikasi jenis pupuk perbuatan
berdasarkan ciri fisiknya (bentuk dan warna)

Memilih/mengklasifikasi jenis pupuk Tes perbuatan


berdasarkan kandungan unsur haranya (pupuk
sumber N, P, K, pupuk tunggal, pupuk
majemuk)
Memilih/mengklasifikasi jenis pupuk Tes perbuatan
berdasarkan fungsinya

Prosedur pemupukan dilakukan tahap demi tahap dalam


kegiatan pemupukan

Menggunakan prosedur menghitung kebutuhan Tes perbuatan


pupuk
Menggunakan prosedur dalam melaksanakan Tes perbuatan
pemupukan tanaman

Perhitungan kebutuhan pupuk dihitung berdasarkan kesenjangan


antara kesuburan tanah dengan biomasa tanaman yang akan
diproduksi
Menghitung kebutuhan pupuk berdasarkan Subjective test
prinsip kondisi kesuburan tanah dan biomasa Tes tertulis
tanaman yang akan dihasilkan Tes lisan
Menghitung biomasa tanaman yang akan Subjective test
dihasilkan berdasarkan kesuburan tanah dan Tes tertulis
jumlah serta jenis pupuk yang diberikan Tes lisan

Meramalkan produktifitas tanaman berdasarkan Subjective test


kondisi kesuburan tanah dengan jumlah dan Tes tertulis/
jenis pupuk yang diberikan Tes lisan

Memprediksi perlakuan pemupukan yang Subjective test


dilakukan berdasarkan kondisi kesuburan tanah Tes tertulis
dan kondisi fisik tanaman/produktifitas tanaman. Tes lisan

Memprediksi kondisi tanah yang ditanami Subjective test


berdasarkan data jenis dan jumlah pupuk yang Tes tertulis
diberikan, dan kondisi fisik Tes lisan
tanaman/produktifitas tanaman.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 39


Modul Pedagogik

D. Aktivitas Pembelajaran
1. Baca dan fahami tujuan pembelajaran, terutama behavior, degree dan
conditionsnya.
2. Baca dan fahami indikator pencapaian kompetensinya
3. Bacalah lembarinformasi dengan menggunakan model SQ3R
Survey : Mengidentifikasi topik dan sub topik pada lembar
informasi
Question : Menanyakan Apa isi dari setiap topik dan sub. topik
Read : Membaca isi dari topik dan sub. Topik untuk mampu
menjawab pertanyaan tentang apa isi dari setiap
topik dan sub. Topik
1. Rumuskan indikator pencapaian kompetensi
dalam satu KD yang Bapak/Ibu ampu
Recite/Rewrite : Pada tahap ini menuliskan isi materi setiap topik dan
sub.topik berdasarkan pengertian anda sendiri
setelah membaca isi materi topik dan sub.topik.
Peserta membuat contoh rumusan indikator
pencapaian kompetensi dan indikator soal satu KD
pada mata pelajaran yang diampu.
Catatan;
Anda, dapat menggunakan Mind Mapping dengan
menggunakan Software Mind Manager.
Review : Untuk mendapatkan tanggapan dari teman yang
lainnya, kegiatan
1 review ini dapat dilakukan dengan
2
model twostay two stray

4 3

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 40


Modul Pedagogik

Keterangan:
Perwakilan kelompok yang belanja ke
kelompok yang lain

Perwakilan kelompok yang menunggu


galery

1. Dua orang yang berdiri dari kelompok belanja ke


kelompok yang lain sesuai arah anak panah,
Penjaga galery memberikan penjelasan hasil
pemahaman materi. Yang belanja dapat
memberikan tanggapan; setuju/mengurangi
bagian tertentu yang dianggap tidak
sesuai/menambahkan ide yang dirasa belum
termuat .
2. Lama waktu berbelanja pada setiaop kelompok
diatur oleh Widyaiswara.
3. Hasil masukan dari kelompok lain diputuskan
oleh kelompok yang bersangkutan.

E. Latihan/Kasus/Tugas
Saudara, kita telah selesai mempelajari pengembangan indikator
pencapaian kompetensi, selanjutnya untuk memantapkan pemahaman
saudara, kerjakanlah latihan berikut ini.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 41


Modul Pedagogik

1. Apa yang Anda ketahui tentang Indikator pencapaian kompetensi?


2. Prinsip-prinsip apa yang diperlukan dalan menyusun indikator
pencapaian kompetensi?
3. Bagaimana mekanisme penyusunan indikator pencapaian kompetensi ?

F. Kunci Jawaban
1. Pengertian Indikator. Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan atau
diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu
yang menjadi acuan penilaian. Indikator juga disebut sebagai penanda
pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilakuyang dapat diukur
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

2. Prinsip perumusan indikator


Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat sbb;
 Menggunakan kata kerja operasional (SPO).
 Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu
tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian
kompetensi.
 Berkecukupan
.
3. Mekanisme pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi ada dua
langkah yang dapat digunakan.
a. Menganalisis tingkat kesesuaian antara KD dan SKL
b. Menganalisis tingkat kompetensi yang digunakan pada KD
Langkah ini dilakukan dengan cara melihat tingkat kompetensi dengan
menganalisis kata kerja operasional (KKO)
G. Rangkuman
1. Konsep Indikator
Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian KD tertentu yang menjadi acuan penilaian.
Indikator juga disebut sebagai penanda pencapaian KD yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 42


Modul Pedagogik

2. Prinsip Perumusan Indikator.


Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal, yaitu;
a. Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
b. Memperhatikan tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata
kerja yang digunakan dalam KD.
c. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu
tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian
kompetensi.
3. Mekanisme Pengembangan Indikator
Dalam mengembangkan indikator dari KD ada dua langkah yang
dapatdigunakan.
a. Menganalisis tingkat kesesuaian KD dengan SKL
b. Menganalisis tuntutan KD, apakah membutuhkan kemampuan
kognitif, psikomotorik, afektif

H. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Anda harus dapat menjawab semua pertanyaan yang ada dalam lembar
latihan. mKalau ada pertanyaan-pertanyaan yang belam dapat Anda jawab
dengan benar, seyogyanya anda pelajari lagi, diskusi dengan teman sejawat
yang sudah menguasai sampai Anda benar-benar bisa.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 43


Modul Pedagogik

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4

Memilih Materi Pembelajaran Yang Diampu Yang Terkait Dengan


Pengalaman Belajar Dan Tujuan Pembelajaran

A. Tujuan
Peserta diklat mampu merumuskan materi pembelajaran bila disediakan KD
dan tujuan pembelajaran serta rumusan indikator pencapaian kompetensi
dengan tingkat kebenaran 95%

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Materi pembelajaran (fakta, konsep, prinsip, prosedur, metakognitif)
dirumuskan berdasarkan rumusan KD
2. Materi pembelajaran ditetapkan berdasarkan rumusan indikator
pencapaian kompetensi
3. Materi pembelajaran dirumuskan berdasarkan prinsip relevansi, keajegan
(konsistensi), dan kecukupan (adequacy)

C. Uraian Materi
Bagaimana selama ini Anda merumuskan materi pembelajaran dalam
menyusun perencanaan pembelajaran?
Apakah tujuan pembelajaran yang Anda rumuskan memuat fakta, konsep,
prinsip dan prosedur sesuai dengan tuntutan KD?

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 44


Modul Pedagogik

Apakah materi pembelajaran yang Anda rumuskan mengacu pada indikator


pencapaian kompetensi?
Apakah materi pembelajaran yang Anda rumuskan memperhatikan prinsip
relevansi, keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy)?
Apabila materi pembelajaran yang Anda susun belum sesuai dengan tiga
pertanyaan diatas, maka pelajarilah lembar informasi ini agar Anda dapat
merumuskan materi pembelajaran dengan benar dan fungsional.

1. Pengertian dan persyaratan materi


Materi pembelajaran merupakan unsur belajar yang penting mendapat
perhatian guru. Materi pelajaran merupakan medium untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang “dipelajari” peserta didik. Karena itu penentuan
materi pelajaran mesti berdasarkan tujuan yang hendak dicapai.
Salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan adalah kemampuan dan
keberhasilan guru merancang materi pembelajaran. Materi Pembelajaran
pada hakekatnya merupakan bagian tidak terpisahkan dari silabus, yakni
perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan
pada saat kegiatan pembelajaran.
Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran
(instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi kompetensi
yang ditetapkan. Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat
penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar
pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut
harus sesuai dengan Kompetensi/Kompetensi Dasar (KD) yang harus
dicapai oleh peserta didik. Artinya, materi yang ditentukan untuk kegiatan
pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang
tercapainya Kompetensi/KD, serta tercapainya indikator

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 45


Modul Pedagogik

2. Prinsip-Prinsip Penentuan Materi


Ada beberapa prinsip yang dijadikan pedoman dalam merumuskan
kebutuhan materi pembelajaran yaitu relevansi, keajegan (konsistensi),
dan kecukupan (adequacy)
a. Prinsip Relevansi.
Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian
kompetensi/kompetensi dasar (KD). Misalnya : kompetensi dasar yang
harus dikuasai peserta didik adalah KD 3.9 KI 3 Melakukan
Pemupukan Tanaman yang membutuhkan materi; Fakta kondisi
tanaman, konsep unsur hara, konsep dosis, dan prosedur teknik
pemupukan tanaman, serta prinsip faktor-faktor yang mempengaruhi
pemupukan, prinsip perhitungan kebutuhan pupuk, menggunakan
prinsip-prinsip untuk mengontrol, mengalikan, mengevaluasi
pemberian pupuk.
Maka materi yang diajarkan harus memenuhi kebutuhan kemampuan-
kemampuan tersebut.
b. Prinsip Konsistensi / keajegan
Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada tiga
aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap, maka materi yang
diajarkan juga harus meliputi materi-materi yang mendukung tiga
aspek pada KD.
c. Prinsip Adequacy /kecukupan
Materi pembelajaran mencakup jenis-jenis materi yang diperlukan
untuk mendukung terbentuknya KD berdasarkan indikator pencapaian
kompetensi. Misalnya pada KD 3.9 Maka jenis materi dapat
dikembangkan dari IPK yang merupakan gabungan antara jenis materi
dan level performansi sebagaimana terlihat pada tabel 1 performance
konten. Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam
membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan.
Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika
terlalu sedikit maka tidak akan mencapai SK/KD. Sebaliknya, jika
terlalu banyak maka akan mengakibatkan stres pesertadidik karena
beban belajar menjadi berat.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 46


Modul Pedagogik

3. Langkah-Langkah Penentuan Materi Pembelajaran


a. Identifikasi kompetensi dan Kompetensi Dasar
Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu di
identifikasi aspek- aspek kebutuhan kompetensi yang harus dipelajari
atau dikuasai peserta didik. Aspek tersebut meliputi kognitif,
psikomotor, afektif atau gabungan ketiganya.
b. Identifikasi Jenis-Jenis Materi Pembelajaran
Identifikasi dilakukan berkaitan dengan kesesuaian materi
pembelajaran seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan
berpikir (fakta, konsep, prosedur dan prinsip).
Materi yang akan dibelajarkan perlu diidentifikasi secara tepat agar
pencapaian kompetensinya dapat diukur.
c. Memilih jenis materi yang sesuai dengan kompetensi/ Kompetensi
Dasar. Cara yang paling mudah untuk menentukan jenis materi
pembelajaran yang akan dibelajarkan adalah dengan mengetahui
tentang KD yang harus dikuasai peserta didik. Dengan mengacu
pada KD, kita akan mengetahui apakah materi yang harus kita
belajarkan berupa fakta,konsep, prinsip, prosedur, aspek sikap, atau
keterampilan motorik.
Contoh analisis kebutuhan materi KD 3.9 Melaksanakan pemupukan
tanaman sebagai berikut;
1) Fakta
Fakta adalah sifat dari segala suatu gejala, peristiwa benda, yang
wujudnya dapat ditangkap oleh panca indra. Fakta merupakan
pengetahuan yang berhubungan dengan data spesifik (tunggal)
baik yang telah maupun yang sedang terjadi yang dapat diuji atau
observasi.
Fakta merupakan materi pelajaran yang paling sederhana, karena
materi ini sifatnya hanya mengikat hal-hal yang spesifik. Contoh
analisis kebutuhan materi jenis fakta pada KD 3.9 Melaksanakan
Pemupukan Tanaman

Tabel 5 Analisis kebutuhan materi jenis fakta pada KD3.9


Melaksanakan Pemupukan Tanaman

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 47


Modul Pedagogik

1 Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) pada level


performansi Mengingat
Jenis-jenis pupuk disebutkan berdasarkan jenisnya(Asal
kejadiannya, fungsi, bentuk, warna, mutu/kandung an
unsur hara, dan rumus kimianya)

INDIKATOR SOAL MATERI

Jenis-jenis pupuk disebutkan Pupuk Organik


berdasarkan asal kejadiannya dan Anorganik
(organik, anorganik)
Jenis-jenis pupuk dituliskan
berdasarkan asal kejadiannya
(organik, anorganik)
Jenis-jenis pupuk ditulis berdasarkan Fungsi Pupuk
fungsinya
Jenis-jenis pupuk ditulis berdasarkan Bentuk-bentuk
bentuknya Pupuk

Jenis-jenis pupuk dituliskan Warna Pupuk


berdasarkan warnanya.
Jenis-jenis pupuk ditulis berdasarkan Jenis Pupuk
bentuk dan warna pupuk Berdasarkan,
Warna Pupuk

Jenis-jenis pupuk disebutkan Bentuk Pupuk


berdasarkan bentuknya
Jenis-jenis pupuk disebutkan Warna Pupuk
berdasarkan warnanya.
Jenis-jenis pupuk sebutkan Jenis Pupuk
berdasarkan bentuk dan warna pupuk Berdasarkan,
Warna Pupuk
Jenis-jenis pupuk ditulis berdasarkan Unsur Hara
kandungan unsur haranya Pupuk

Jenis-jenis pupuk disebutkan


berdasarkan kandungan unsur
haranya
Jenis-jenis pupuk ditulis berdasarkan Rumus Kimia
rumus kimianya Pupuk
Jenis-jenis pupuk disebutkan
berdasarkan rumus kimianya
Jenis-jenis pupuk digambar Bentuk dan
berdasarkan bentuk dan warnanya Warna Pupuk

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 48


Modul Pedagogik

Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan warnanya

Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan Jenis Dan


warnanya Warna Tanah
Ciri-ciri tanah tuliskan berdasarkan
warnanya
Ciri-ciri tanah digambar berdasarkan
warnanya
Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan teksturnya

Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan Jenis dan


teksturnya Tekstur Tanah
Ciri-ciri tanah tuliskan berdasarkan
teksturnya
Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan strukturnya

Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan Jenis dan


strukturnya Struktur
Ciri-ciri tanah dituliskan berdasarkan Tanah
strukturnya
Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan kandungan
unsurharanya

Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan Jenis Tanah


kandungan unsur haranya dan
Kandungan
Ciri-ciri tanah tuliskan berdasarkan Unsur Hara
kandungan unsur haranya

Ciri-ciri tanah di sebutkan berdasarkan tingkat pHnya

Ciri-ciri tanah disebutkan berdasarkan pH Tanah


tingkat pHnya
Ciri-ciri tanah tuliskan berdasarkan
tingkat pHnya

2) Konsep
Konsep adalah abstraksi kesamaan atau keterhubungan dari
kelompok benda atau sifat. Suatu konsep memiliki hubungan yang
disebut atribut. Atribut adalah sesuatu yang dimiliki suatu konsep.
Gabungan dari berbagai atribut menjadi suatu pembeda antara
satu konsep dengan konsep yang lain.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 49


Modul Pedagogik

Konsep merupakan materi pelajaran yang sedikit komplek, karena


materi ini sifatnya mengasosiasi fakta dan menganalisis. Contoh
analisis kebutuhan materi jenis konsep pada KD 3.9
Melaksanakan Pemupukan Tanaman
Tabel 6 Analisis kebutuhan materi jenis konsep pada KD3.9
Melaksanakan Pemupukan Tanaman
1 Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Indikator pada level performansi Mengingat Konsep
Definisi pupuk disebutkan berdasarkan; fungsi, ciri fisik
(bentuk dan warna pupuk dan mutunya/kandungan
unsurharanya)

INDIKATOR SOAL JENIS MATERI

Menuliskan definisi pupuk berdasarkan Definisi pupuk :


fungsi, bentuk, warna, mutunya  Organik
(kandungan unsurharanya)  Anorganik
Menunjuk jenis pupuk berdasarkan  Tunggal
fungsi, bentuk, warna, mutunya  Majemuk
(kandungan unsurharanya)
Mengecek jenis pupuk berdasarkan
fungsi, bentuk, warna, mutunya
(kandungan unsurharanya)
Menyebutkan definisi pupuk Definisi pupuk
berdasarkan; fungsi, bentuk, warna, Organik
mutunya (kandungan unsurharanya). Anorganik
Tunggal
Majemuk
Menuliskan definisi pupuk berdasarkan Definisi pupuk
rumus kimianya dan rumus kimia
pupuk

Menyebutkan definisi pupuk Definisi pupuk


berdasarkan rumus kimianya dan rumus kimia
pupuk
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Indikator pada level performansi Menggunakan Konsep
Jenis pupuk dibedakan berdasarkan ciri fisik pupuk (warna
dan bentuknya), unsur hara, dan rumus kimianya
Membedakan jenis pupuk Jenis Pupuk dan
berdasarkan ciri fisiknya Ciri-Ciri Fisik

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 50


Modul Pedagogik

Membedakan jenis pupuk Jenis Pupuk dan


berdasarkan unsur haranya Unsur Hara

Membedakan jenis pupuk Jenis Pupuk dan


berdasarkan rumus kimianya. Rumus Kimianya
Menunjuk jenis pupuk berdasarkan Jenis Pupuk dan
kandungan unsur haranya Unsur Hara

Menunjuk jenis pupuk berdasarkan Jenis Pupuk dan


ciri fisiknya Ciri-Ciri Fisik

Menunjuk jenis pupuk berdasarkan Jenis Pupuk dan


rumus kimianya Rumus Kimianya

Dengan demikian pemahaman tentang konsep harus didahului


dengan pemahaman tentang data dan fakta, sebab atribut itu
sendiri pada dasarnya adalah sejumlah fakta yang terkandung
dalam objek.  

3) Prosedur
Prosedur adalah materi pelajaran yang berhubungan dengan
kemampuan pesertadidik untuk menjelaskan langkah-langkah
secara sistematis tentang sesuatu. Misalnya prosedur tentang
langkah-langkah melakukan pemupukan tanamn, langkah-langkah
menghitung kebutuhan pupuk dalam melaksanakan kegiatan
pemupukan, dan lain sebagainya.
Prosedur merupakan materi pelajaran yang sedikit komplek,
karena materi ini berupa analisis tahapan kegiatan berdasarkan
tahapan pekerjaan dan prinsip. Contoh analisis kebutuhan materi
jenis prosedur pada KD 3.9 Melaksanakan Pemupukan Tanaman
Tabel 7 Analisis kebutuhan materi jenis prosedur pada KD3.9
Melaksanakan Pemupukan Tanaman
INDIKATOR
PENCAPAI
JENIS
No AN INDIKATOR SOAL
MATERI
KOMPETEN
SI
Level performansi mengingat Prosedur

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 51


Modul Pedagogik

Prosedur Menuliskan prosedur Prosedur


pemupukan Pemupukan sesuai teknik pemupukan
disebutkan pemupukan
berdasar
tahapan Menuliskan prosedur Prosedur
kegiatan menghitung kebutuhan menghitung
pemupukan pupuk kebutuhan
pupuk
Menggambarkan prosedur Prosedur
pemupukan sesuai teknik diagram alir
pemupukan pemupukan

Menggambar prosedur Prosedur


menghitung kebutuhan diagram alir
pupuk menghitung
kebutuhan
pupuk
Level performansi menggunakan Prosedur

Prosedur Menggunakan prosedur Prosedur


pemupukan dalam menghitung menghitung
dilakukan kebutuhan pupuk kebutuhan
tahap demi pupuk
tahap Menggunakan prosedur Prosedur
kegiatan dalam melaksanakan pemupukan
pemupukan pemupukan tanaman

4) Prinsip
Hubungan antara dua atau lebih konsep yang sudah teruji secara
empiris yang dinamakan generalisasi yang selanjutnya dapat
ditarik ke dalam prinsip.
Prinsip merupakan materi pelajaran yang komplek, karena materi
ini sifatnya mengasosiasi konsep-konsep dan menganalisis.
Contoh analisis kebutuhan materi jenis prinsip pemupukan pada
KD 3.9 Melaksanakan Pemupukan Tanaman

Tabel 8 Analisis kebutuhan materi jenis prinsip pada KD 3.9


Melaksanakan Pemupukan Tanaman
1. Level performansi Mengingat Prinsip

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 52


Modul Pedagogik

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


a. Prinsip pemupukan disebutkan berdasarkan tingkat
kesuburan tanah dan biomasa tanaman yang akan
diproduksi

INDIKATOR SOAL JENIS MATERI

Menuliskan prinsip pemupukan prinsip pemupukan


berdasarkan konsep kesuburan berdasarkan konsep
tanah dan biomasa tanaman kesuburan tanah dan
yang akan diproduksi biomasa tanaman
Menjelaskan prinsip pemupukan prinsip pemupukan
berdasarkan konsep kesuburan berdasarkan konsep
tanah dan biomasa tanaman kesuburan tanah dan
yang akan diproduksi biomasa tanaman
b. Perhitungan kebutuhan pupuk dihitung berdasarkan
kesenjangan antara kesuburan tanah dengan biomasa
tanaman yang akan diproduksi

INDIKATOR SOAL JENIS MATERI

Rumus perhitungan kebutuhan


Menuliskan rumus perhitungan
pupuk
pupuk berdasarkan kesenjangan
berdasarkan kesenjangan
antara kesuburan tanah dengan
antara kesuburan tanah dengan
biomasa tanaman yang akan
biomasa tanaman yang akan
diproduksi
diproduksi
Rumus perhitungan kebutuhan
Menyebutkan rumus perhitungan
pupuk
pupuk berdasarkan kesenjangan
berdasarkan kesenjangan
antara kesuburan tanah dengan
antara kesuburan tanah dengan
biomasa tanaman yang akan
biomasa tanaman yang akan
diproduksi
diproduksi
2. Level performansi menggunakan Prinsip
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
a. Perhitungan kebutuhan pupuk dihitung berdasarkan
kesenjangan antara kesuburan tanah dengan biomasa tanaman
yang akan diproduksi
Menghitung kebutuhan pupuk Prinsip pemupukan berdasarkan
berdasarkan prinsip kondisi konsep kesuburan tanah dan
kesuburan tanah dan biomasa konsep biomasa tanaman
tanaman yang akan dihasilkan
Menghitung biomasa tanaman yang Prinsip pemupukan berdasarkan
akan dihasilkan berdasarkan konsep kesuburan tanah dan
kesuburan tanah dan jumlah serta konsep biomasa tanaman
jenis pupuk yang diberikan

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 53


Modul Pedagogik

Menghitung kebutuhan pupuk Prinsip pemupukan berdasarkan


berdasarkan prinsip kondisi konsep kesuburan tanah dan
kesuburan tanah dan biomasa konsep biomasa tanaman
tanaman yang akan dihasilkan
Menghitung biomasa tanaman yang Prinsip pemupukan berdasarkan
akan dihasilkan berdasarkan konsep kesuburan tanah dan
kesuburan tanah dan jumlah serta konsep biomasa tanaman
jenis pupuk yang diberikan

b . Produktifitas tanaman ditentukan berdasarkan kesuburan tanah


dan jumlah/jenis pupuk yang diberikan

Meramalkan produktifitas tanaman Prinsip pemupukan berdasarkan


berdasarkan kondisi kesuburan kosep kesuburan tanah dan
tanah dengan jumlah dan jenis konsep biomasa tanaman
pupuk yang diberikan
Memprediksi perlakuan pemupukan Prinsip pemupukan berdasarkan
yang dilakukan berdasarkan kondisi konsep kesuburan tanah dan
kesuburan tanah dan kondisi fisik konsep biomasa tanaman
tanaman/produktifitas tanaman.

Aspek – aspek tersebut di atas, perlu menjadi dasar pertimbangan


dalam menentukan bahan pelajaran dan rinciannya. Satuan bahasan
yang telah ditentukan perlu dianalisis lebih lanjut tentang konsep-
konsep apa yang terkandung dalam topik tersebut, prinsip – prinsip
apa yang perlu disampaikan dan seterusnya
Di bawah ini materi pemupukan yang ada dalam silabus

Gambar 5 Peta materi pembelajaran pada KD 3.9

4. Cara pemilihan materi

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 54


Modul Pedagogik

Dengan mengacu pada syarat dari materi pelajaran, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam memilih atau menetapkan materi pelajaran;

a. Tujuan pembelajaran
Materi pelajaran hendaknya ditetapkan dengan mengacu pada tujuan
– tujuan instruksional yang ingin dicapai
b. Pentingnya bahan
Materi yang diberikan hendaknya merupakan bahan yang betul – betul
penting, baik dilihat dari tujuan yang ingin dicapai maupun fungsinya
untuk mempelajari bahan berikutnya
c. Nilai praktis
Materi yang dipilih hendaknya bermakna bagi para peserta didik ,
dalam arti mengandung nilai praktis atau bermanfaat bagi kehidupan
sehari-hari
d. Tingkat perkembangan peserta didik
Kedalaman materi yang dipilih hendaknya ditetapkan dengan
memperhitungkan tingkat perkembangan berpikir peserta didik yang
bersangkutan, dalam hal ini biasanya telah dipertimbangkan dalam
kurikulum sekolah yang bersangkutan (SKL)
5. Penataan Materi berdasarkan pengorganisasian
Menurut teori Pendidikan kognitifisme Ausabel, untuk mempermudah
pembelajaran, materi perlu diorganisir menggunakan model Advance
Organizer menggunakan peta konsep berdasarkan jenis materi.
Pendekatan ini untuk mempermudah pesertadidik memahami materi
pembelajaran.
Contoh pengorganisasian ini dapat dilihat pada gambar berikut

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 55


Modul Pedagogik

Gambar 6 . Peta materi berdasarkan Advance Organizer


Cara pemilihan materi
Dengan mengacu pada syarat dari materi pelajaran, ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam memilih atau menetapkan materi pelajaran;
a. Tujuan pembelajaran
Materi pelajaran hendaknya ditetapkan dengan mengacu pada tujuan –
tujuan instruksional yang ingin dicapai
b. Pentingnya bahan
Materi yang diberikan hendaknya merupakan bahan yang betul – betul
penting, baik dilihat dari tujuan yang ingin dicapai maupun fungsinya
untuk mempelajari bahan berikutnya
c. Nilai praktis
Materi yang dipilih hendaknya bermakna bagi para peserta didik , dalam
arti mengandung nilai praktis atau bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari
d. Tingkat perkembangan peserta didik
Kedalaman materi yang dipilih hendaknya ditetapkan dengan
memperhitungkan tingkat perkembangan berpikir peserta didik yang
bersangkutan, dalam hal ini biasanya telah dipertimbangkan dalam
kurikulum sekolah yang bersangkutan (SKL)

D. Aktivitas Pembelajaran
Baca dan fahami tujuan pembelajaran, terutama behavior, degree dan
conditionsnya.
Baca dan fahami indikator pencapaian kompetensinya

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 56


Modul Pedagogik

Bacalah lembarinformasi dengan menggunakan model SQ3R


Survey : Mengidentifikasi topik dan sub topik pada lembar
informasi
Question : Menanyakan Apa isi dari setiap topik dan sub. topik
Read : Membaca isi dari topik dan sub. Topik untuk mampu
menjawab pertanyaan tentang apa isi dari setiap topik
dan sub. Topik.
1. Rumuskan indikator pencapaian kompetensi dalam
satu KD pada matapelajaran yang Anda ampu
Recite/Rewrite : Pada tahap ini menuliskan isi materi setiap topik dan
sub.topik berdasarkan pengertian anda sendiri setelah
membaca isi materi topik dan sub.topik. Peserta
membuat contoh rumusan materi pembelajaran satu
KD pada mata pelajaran yang diampu.
Catatan;
Anda, dapat menggunakan Mind Mapping dengan
menggunakan Software Mind Manager.
Review : Untuk mendapatkan tanggapan dari teman yang
lainnya, kegiatan review ini dapat dilakukan dengan
model twostay two stray

1 2

4 3

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 57


Modul Pedagogik

Keterangan:
Perwakilan kelompok yang belanja ke
kelompok yang lain

Perwakilan kelompok yang menunggu


galery

1. Dua orang yang berdiri dari kelompok belanja ke


kelompok yang lain sesuai arah anak panah,
Penjaga galery memberikan penjelasan hasil
pemahaman materi. Yang belanja dapat
memberikan tanggapan; setuju/mengurangi bagian
tertentu yang dianggap tidak sesuai/menambahkan
ide yang dirasa belum termuat .
4. Lama waktu berbelanja pada setiaop kelompok
diatur oleh Widyaiswara.
5. Hasil masukan dari kelompok lain diputuskan oleh
kelompok yang bersangkutan.

E. Latihan/Kasus/Tugas
Saudara, kita telah selesai mempelajari modul pengembangan kurikulum
pada matapelajaran yang diampu, selanjutnya untuk memantapkan
pemahaman saudara, kerjakanlah latihan berikut ini.

1. Apa yang Anda ketahui tentang konsep materi pembelajaran?

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 58


Modul Pedagogik

2. Apa yang Anda ketahui tentang prinsip-prinsip penetapan materi


pembelajaran?
3. Apa yang Anda ketahui tentang mekanisme penetapan materi
pembelajaran?

F. Kunci Jawaban
1. Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran
(instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi kompetensi yang
ditetapkan..
2. Ada beberapa prinsip yang dijadikan pedoman dalam merumuskan
kebutuhan materi pembelajaran yaitu relevansi, keajegan (konsistensi),
dan kecukupan (adequacy)
a. Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian
kompetensi/kompetensi dasar (KD).
b. Konsistensi artinya keajegan
Jika kompetensi dasar menuntut tiga aspek materi (pengetahuan,
ketrampilan, sikap), maka materi yang harus diajarkan juga harus
meliputi materi-materi yang mendukung KD. .
c. Adequacy artinya kecukupan. Materi pembelajaran mencakup jenis-
jenis materi yang diperlukan untuk mendukung terbentuknya KD.
Performansinya meliputi (mengingat, menggunakan,
mengembangkan), materinya mencakup (fakta, konsep, prinsip,
prosedur)
b. Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu
peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak
boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak.
3. Mekanisme penetapan materi pembelajaran
a. Identifikasi kesesuaian KD dan SKL
Identifikasi tingkat kesesuaian antara SKL dan KD
b. Mengidentifikasi aspek yang dibutuhkan SK/KD. Cara yang paling mudah
untuk menentukan jenis materi pembelajaran yang akan dibelajarkan
adalah dengan mengetahui tentang Kompetensi Dasar yang harus
(pengetahuan, ketrampilan, sikap)

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 59


Modul Pedagogik

c. Identifikasi Jenis-Jenis Materi Pembelajaran


Identifikasi dilakukan berkaitan tuntutan pemenuhan KD Materi yang
sesuai untuk ranah kognitif ditentukan berdasarkan perilaku yang
menekankan aspek intelektual, seperti fakta, konsep, prosedur dan
prinsip.

G. Umpan Balik
Kalau Jawaban Anda masih ada yang belum tepat, maka dianjurkan Anda
belajar lagi, diskusi dengan teman Anda yang sudah berkompeten,
mengerjakan latihan lagi sampai Anda mastery.

H. Rangkuman
1. Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran
(instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi kompetensi
yang ditetapkan.

2. Prinsip pemilihan materi pembelajaran


Ada beberapa prinsip yang dijadikan pedoman dalam merumuskan
kebutuhan materi pembelajaran yaitu relevansi, keajegan (konsistensi),
dan kecukupan (adequacy)

a. Prinsip relevan
Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian
kompetensi/kompetensi dasar (KD). Jika kemampuan yang diharapkan
dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka materi
pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau
prinsip ataupun jenis materi yang lain.
b. Prinsip Konsistensi artinya keajegan
Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada tiga
aspek (pengetahuan, ketrampilan, sikap), maka materi yang harus
diajarkan juga harus meliputi tiga aspek tersebut.
c. Adequacy artinya kecukupan.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 60


Modul Pedagogik

Materi pembelajaran mencakup jenis-jenis materi yang diperlukan


untuk mendukung terbentuknya KD berdasarkan indikator pencapaian
kompetensi. Misalnya pada KD 3.9 Maka jenis materi dapat
dikembangkan dari IPK (fakta, konsep, prinsip, prosedur)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5
Menata Materi Pembelajaran Secara Benar Sesuai Dengan Pendekatan
Yang Dipilih Dan Karakteristik Peserta Didik

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 61


Modul Pedagogik

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta diklat mampu menata materi pembelajaran berdasarkan squen,
kelompok atau prosedur, bila disediakan data materi membelajaran dengan
tingkat kebenaran 100%

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Materi pembelajaran ditata berdasarkan skuensnya sehingga mudah
dipelajari.
2. Materi pembelajaran ditata berdasarkan prosedur sehingga mudah
dipelajari.
3. Materi pembelajaran ditata berdasarkan sifat hubungan materinya
sehingga mudah dipelajari.

C. Uraian Materi
Bagaimana selama ini Anda menata materi pembelajaran dalam menyusun
perencanaan pembelajaran?
Apakah penataan materi pembelajaran yang Anda rumuskan ditata
berdasarkan skuensnya sesuai sifat materi?
Apakah penataan materi pembelajaran yang Anda rumuskan ditata dengan
memperhatikan prosedur ?
Apakah penataan materi pembelajaran yang Anda rumuskan memperhatikan
prinsip skuen, prosedur, atau kombinasi?
Apabila penataan materi pembelajaran yang Anda susun belum sesuai
dengan tiga pertanyaan diatas, maka pelajarilah lembar informasi ini agar
Anda dapat merumuskan materi pembelajaran dengan benar dan fungsional.
Hubungan antar KD dalam mata pelajaran, dikaji Merril (1983) dalam
tulisannya mengenai teori display komponen (“Component Display Theory)
yang menyatakan bahwa ada hubungan antar displai dalam materi ajar.
Dalam perancangan pembelajaran, hubungan antar displai tersebut perlu
dianalisis untuk keperluan pengurutan pembelajaran, agar lebih mudah
dipelajari oleh peserta didik. Hubungan tersebut dapat berupa hubungan
yang divergen, sequensial, maupun random.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 62


Modul Pedagogik

Ada tiga hubungan antar kompetensi dalam mata pelajaran yaitu hubungan
yang bersifat hirarkhis, hubungan prosedural, dan hubungan komponen
kelompok, di samping hubungan keempat yang merupakan gabungan
antara dua atau tiga yang pertama.

1. Penataan Materi Pembelajaran berdasarkan sifat KD nya


Untuk mencapai tujuan kurikuler sekolah, peta pencapaian kompetensi
per mata pelajaran perlu disusun. Pencapaian kompetensi antar mata
pelajaran perlu juga dipetakan agar secara kurikuler urutan pembelajaran
peserta didik sudah terorganisasi. Langkah pertama untuk pemetaan
pencapaian kompetensi kurikuler adalah dengan menyusun peta
pencapaian kompetensi per mata pelajaran. Selanjutnya peta pencapaian
kompetensi antar mata pelajaran di petakan untuk menyusun rancangan
pembelajaran sekolah.
Terdapat empat macam susunan hubungan antar kompetensi dalam mata
pelajaran, yaitu hungan hirarkis, prosedural, pengelompokan, dan
kombinasi. Masing-masing susunan hubungan tersebut diuraikan sebagai
berikut.

2. Hubungan Hirarkis
Hubungan kemampuan yang hirarkis adalah kedudukan dua atau lebih
kemampuan yang menunjukkan bahwa salah satu kemampuan hanya
dapat diperagakan bila kemampuan lain sudah dikuasai lebih dahulu
(sebagai kemampuan prasyarat). Sebagai contoh hubungan antar
kemampuan yang bersifat hirarkhis adalah antara kemampuan
menghitung kebutuhan pupuk dengan konsep kesuburan tanah dan
konsep biomasa tanaman. Untuk mampu menghitung kebutuhan pupuk,
maka peserta didik harus mampu mengidentifikasi kesuburan tanah dan
biomasa tanaman.
Hubungan ini diilustrasikan dalam Gambar 1 berikut, yang menunjukkan
bahwa perilaku B, hanya dapat dikuasai kalau peserta didik sudah
menguasai kemampuan A. Ini berarti perilaku atau kemampuan A
merupakan prasyarat bagi penguasaan kemampuan B, dan materi A
harus lebih dahulu disampaiakan sebelum materi B. Demikian juga untuk

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 63


Modul Pedagogik

mempelajari kemampuan C, peserta didik harus menguasai lebih dahulu


kemampuan B

Kemampuan C

Kemampuan B

Kemampuan A

Gambar 7 Tiga perilaku yang menunjukkan hubungan hirarkis

3. Hubungan Prosedural
Hubungan kemampuan prosedural adalah kedudukan dua atau lebih
kemampuan yang menunjukkan satu seri urutan penampilan perilaku,
tetapi tidak ada yang menjadi perilaku prasyarat untuk yang lainnya.
Contoh sederhana ialah bila kita hendak mengajarkan peserta didik
menelepon. Beberapa hal dapat dicatat dari contoh tersebut: (a) Peserta
didik harus melaksanakan kegiatan secara berurutan, (b) Masing-masing
kegiatan bisa diajarkan secara terpisah (independent), dan (c) Output
(hasil) dari setiap langkah merupakan input untuk langkah berikutnya.
Walaupun kedua perilaku khusus itu harus dilakukan berurutan untuk
dapat melakukan suatu perilaku umum, namun setiap perilaku itu dapat
dipelajari secara terpisah.

Kemampuan A Kemampuann B Kemampuan C

Gambar 8 Hubungan antar kemampuan yang berbentuk struktur


prosedural

4. Struktur Pengelompokan
Terdapat bentuk kemampuan-kemampuan khusus yang saling
berhubungan, namun tidak mempunyai ketergantungan satu sama lain.
Dalam keadaan seperti ini, garis penghubung antar kemampuan khusus
tidak diperlukan. Namun demikian, saling hubungan antar kemampuan

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 64


Modul Pedagogik

dapat digambarkan dalam bentuk pengelompokan kotak-kotak yang tidak


dihubungkan, seperti pada Gambar 10 berikut

Kemampuan Kemampuan Kemampuan


A B C
Gambar 9 Hubungan antar kemampuan yang berbentuk struktur
pengelompokan

5. Struktur Kombinasi
Bila perilaku diuraikan menjadi perilaku-perilaku khusus, sebagian
tersebar dalam bentuk struktur kombinasi antara hirarkikal, prosedural,
dan pengelompokan. Sebagian dari perilaku khusus yang terdapat dalam
ruang lingkup perilaku umum itu mempersyaratkan perilaku khusus lain,
sebagian lainnya merupakan urutan penampilan perilaku umum
dankhusus. Skema hubungan antar perilaku dalam struktur kombinasi
dapat digambarkan seperti pada bagan berikut

Tujuan Mata Pelajaran

Kemampuan I

Kemampuan Kemampuan

Kemampuan

Kemampuan Kemampuan Kemampuan

Kemampuan

Kemampuan

Gambar 10 Hubungan Kombinasi struktur Materi

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 65


Modul Pedagogik

Dari susunan tersebut, dapat diketahui perlunya menempatkan


kemampuan khusus tertentu untuk dikuasai lebih dahulu dari
kemampuan lainnya, disebabkan karena kemampuan tersebut:

 kedudukannya sebagai perilaku prasyarat,


 merupakan kemampuan yang menurut urutan gerakan fisik
berlangsung lebih dahulu, atau
 merupakan perilaku yang menurut proses psikologis muncul lebih
dahulu, atau secara kronologis terjadi lebih awal.
 Dalam merencanakan pembelajaran, ada tiga tahap dalam proses
analisis tugas yang perlu dilakukan, yaitu:
 Mengidenifikasi keterampilan prasyarat (prerequisite skills). Apa
yang seharus peserta didik sudah ketahui sebelum guru
mengajarkan suatu materi tertentu. Sebagai contoh, untuk pelajaran
mengenai pemupukan tanaman, peserta didik harus lebih dahulu
menguasai kesuburan tanah.
 Mengidentifikasi keterampilan komponen (component skills). Dalam
mengajarkan pelajaran tertentu, sub keterampilan apa yang harus
diajarkan kepada peserta didik sebelum mereka dapat belajar untuk
mencapai tujuan yang lebih umum?
 Merencanakan bagaimana keterampilan komponen akan diatur dan
diurut menuju keterampilan akhir.

Tahap akhir dalam analisis tugas adalah menata kembali sub-sub


keterampilan menjadi keterampilan utuh yang akan diajarkan.
Misalnya, pesertadidik mungkin mempunyai kemampuan
mengidentifikasi kesuburan tanah, menguasai jenis dan kandungan
unsur hara pupuk, tapi ini tidak selalu berarti mereka dapat melakukan
pemupukan. Sub-sub keterampilan harus diintegrasikan ke dalam
proses yang utuh agar peserta didik dapat mengerti dan
mempraktikkannya.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 66


Modul Pedagogik

D. Aktivitas Pembelajaran
Baca dan fahami tujuan pembelajaran, terutama behavior, degree dan
conditionsnya.
2. Baca dan fahami indikator pencapaian kompetensinya
3. Bacalah lembarinformasi dengan menggunakan model SQ3R
Survey : Mengidentifikasi topik dan sub topik pada lembar
informasi
Question : Menanyakan Apa isi dari setiap topik dan sub. topik
Read : Membaca isi dari topik dan sub. Topik untuk mampu
menjawab pertanyaan tentang apa isi dari setiap
topik dan sub. Topik
TUGAS.
1. Lakukan penataan materi pembelajaran dalam
satu semester
Recite/Rewrite : Pada tahap ini menuliskan isi materi setiap topik dan
sub.topik berdasarkan pengertian anda sendiri
setelah membaca isi materi topik dan sub.topik.
Peserta membuat contoh rumusan materi dalam
satu semester pada mata pelajaran yang diampu.
Catatan;
Anda, dapat menggunakan Mind Mapping dengan
menggunakan Software Mind Manager.
Review : Untuk mendapatkan tanggapan dari teman yang
lainnya, kegiatan review ini dapat dilakukan dengan
model two stay two stray
Gambar proses review;

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 67


Modul Pedagogik

1 2

4 3

Keterangan:
Perwakilan kelompok yang belanja ke
kelompok yang lain

Perwakilan kelompok yang menunggu


galery

1. Dua orang yang berdiri dari kelompok belanja ke


kelompok yang lain sesuai arah anak panah,
Penjaga galery memberikan penjelasan hasil
pemahaman materi. Yang belanja dapat
memberikan tanggapan; setuju/mengurangi
bagian tertentu yang dianggap tidak
sesuai/menambahkan ide yang dirasa belum
termuat .
2. Lama waktu berbelanja pada setiaop kelompok
diatur oleh Widyaiswara.
3. Hasil masukan dari kelompok lain diputuskan oleh
kelompok yang bersangkutan.

E. Latihan/Kasus/Tugas

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 68


Modul Pedagogik

Saudara, kita telah selesai mempelajari Menata materi pembelajaran secara


benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik,
selanjutnya untuk memantapkan pemahaman saudara, kerjakanlah latihan
berikut ini.

1. Bagaimana menurut Anda konsep menata materi pembelajaran secara


benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta
didik?
2. Sebutkan dan jelaskan bentuk hubungan antar materi pembelajaran?

F. Kunci jawaban latihan.

1. Konsep penyusunan materi pembelajaran adalah

Penataan hubungan antar displai materi pembelajaran untuk keperluan


pengurutan pembelajaran, agar lebih mudah dipelajari oleh peserta didik.
Hubungan tersebut dapat berupa hubungan yang divergen, sequensial,
maupun random.

2. Bentuk hubungan antar materi pembelajaran adalah;

a. Hubungan Hirarkis
Hubungan kemampuan yang hirarkis adalah kedudukan dua atau lebih
kemampuan yang menunjukkan bahwa salah satu kemampuan hanya
dapat diperagakan bila kemampuan lain sudah dikuasai lebih dahulu
(sebagai kemampuan prasyarat).
b. Hubungan Prosedural
Hubungan kemampuan prosedural adalah kedudukan dua atau lebih
kemampuan yang menunjukkan satu seri urutan penampilan perilaku,
tetapi tidak ada yang menjadi perilaku prasyarat untuk yang lainnya.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 69


Modul Pedagogik

c. Struktur Pengelompokan
Terdapat bentuk kemampuan-kemampuan khusus yang saling
berhubungan, namun tidak mempunyai mempunyai ketergantungan
satu sama lain.
d. Struktur Kombinasi
Bila perilaku diuraikan menjadi perilaku-perilaku khusus, sebagian
tersebar dalam bentuk struktur kombinasi antara hirarkikal, prosedural,
dan pengelompokan.
e. Penataan Materi berdasarkan pengorganisasian Advance Organizer
Menurut teori pendidikan kognitifisme Ausabel untuk mempermudah
pembelajaran materi perlu diorganisir menggunakan peta konsep
berdasarkan jenis materi.

G. Rangkuman
Ada tiga hubungan antar kompetensi dalam mata pelajaran yaitu hubungan
yang bersifat hirarkhis, hubungan prosedural, dan hubungan komponen
kelompok, di samping hubungan keempat yang yang merupakan gabungan
antara dua atau tiga yang pertama.

H. Umpan Balik
Apabila anda sudah bisa menjawab semua pertanyaan maka anda
dinyatakan berhasil, tapi bila masih ada soal yang belum terjawab dengan
benar maka Anda harus mempelajarinya dan mencoba menjawab soal
latihan lagi sampai benar. Ini penting karena kemampuan penataan materi
ini sangat mempengarui keberhasilan belajar pesertadidik

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 70


Modul Pedagogik

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6

Menentukan Pengalaman Belajar Yang Sesuai Untuk Mencapai


Tujuan Pembelajaran Yang Diampu

A. Tujuan Pembelajaran
Pesertadiklat mampu menentukan pengalaman belajar , bila disediakan data
KD dan kondisi pesertadidik dengan tingkat kebenaran 100%

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Pengalaman belajar dirumuskan berdasarkan tujuan pembelajaran
2. Pengalaman belajar dirumuskan berdasarkan sifat materi
3. Pengalaman belajar dirumuskan berdasarkan gaya belajar SAVI menurut
Mieer
4. Pengalaman belajar dirumuskan berdasarkan ketersediaan fasilitas

C. Uraian Materi
Bagaimana selama ini Anda merumuskan pengalaman belajar dalam
menyusun perencanaan pembelajaran?
Apakah pengalaman belajar yang Anda rumuskan mengacu pada tujuan
pembelajaran?
Apakah penataan pengalaman belajar yang Anda rumuskan mengacu pada
sifat materi ?
Apakah pengalaman belajar yang Anda rumuskan memperhatikan gaya
belajar pesertadidik?
Apabila penataan pengalaman belajar yang Anda susun belum sesuai
dengan tiga pertanyaan diatas, maka pelajarilah lembar informasi ini agar
Anda dapat merumuskan materi pembelajaran dengan benar dan fungsional.

1. Pengertian Pengalaman Belajar.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 71


Modul Pedagogik

Belajar adalah perubahan perilaku sebagai fungsi pengalaman, yang


didalamnya mencakup perubahan-perubahan afektif, motorik, dan kognitif
yang tidak dihasilkan oleh sebab-sebab lain. Bandura (1969) menjelaskan
sistem pengendalian perilaku belajar adalah perubahan perilaku sebagai
fungsi pengalaman.
Pengertian pengalaman belajar menurut Tyler (1973:63) adalah sebagai
berikut. Learning experience is not the same as the content with which a
course deals nor the activities performed by the teacher. The term
learning experience refers to the interaction between the learner and the
external conditions in the environment to which he can react. Learning
takes place through the active behaviour of the student; it is what he does
that he learns, not what teacher does. (Pengalaman belajar tidak sama
dengan konten materi pembelajaran atau kegiatan yang dilakukan oleh
guru. Istilah pengalaman belajar mengacu kepada interaksi antara
pebelajar dengan kondisi eksternal di lingkungan yang ia reaksi. Belajar
melalui perilaku aktif pesertadidik; yaitu apa yang ia lakukan saat ia
belajar, bukan apa yang dilakukan oleh guru).

Caswel & Campbell (dalam Sukmadinata, 2007: 4) mengatakan bahwa


“kurikulum... to be composed of all the experiences children have under
the guidance of teachers (kurikulum tersusun atas semua pengalaman
yang telah dimiliki oleh pesertadidik dibawah bimbingan guru)”.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa: 1) pengalaman
belajar mengacu kepada interaksi pebelajar dengan kondisi eksternalnya,
bukan konten pelajaran, 2) pengalaman belajar mengacu kepada belajar
melaui perilaku aktif peserta didik, 3) pengalaman belajar akan dimiliki
oleh peserta didik setelah dia mengikuti kegiatan belajar-mengajar
tertentu, 4) pengalaman belajar itu merupakan hasil yang diperoleh
peserta didik, 5) adanya berbagai upaya yang dilakukan oleh guru dalam
usahanya untuk membimbing pesertadidik agar memiliki pengalaman
belajar tertentu.

Hamalik (2004:49) mendefinisikan hasil belajar sebagai tingkat


penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti proses belajar
sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 72


Modul Pedagogik

Pengalaman (belajar) adalah sebagai sumber pengetahuan dan


keterampilan, bersifat pendidikan, yang merupakan satu kesatuan
disekitar tujuan pesertadidik, pengalaman belajar bersifat kontinu dan
interaktif membantu integrasi pribadi pesertadidik.

2. Prinsip penetapan pengalaman belajar


Belajar secara umum dapat diartikan sebagai perubahan, contohnya dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mampu menjadi mampu, dari tidak mau
menjadi mau, dan lain sebagainya. Namun demikian tidak semua
perubahan pasti merupakan peristiwa belajar. Yang dimaksud perubahan
dalam belajar adalah perubahan yang relatif konstan, dan berbekas.
Sama halnya dengan pengalaman belajar, bahwa pengalaman adalah
guru yang paling baik. Dalam hal ini pengalaman-pengalaman yang
sering kita lalui dapat memberikan dan mengajarkan kita hal-hal yang
berarti dalam hidup.

Merrill (tahun 1997) memberikan pembelajaran bagaimana pembelajaran


itu dilakukan agar memberikan manfaat bagi peserta didik dalam
kehidupan bermasyarakat.

Tabel.9. Tipe isi dan tipe presentasi

Merill (1997) dalam gambar ini menyatakan bahwa suatu strategi


pembelajaran yang lengkap selain menampilkan presentasi (materi) juga
harus menampilkan latihan dan petunjuk (learner guidance) (Merill, 1997).

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 73


Modul Pedagogik

Inquisitory generality (IG) adalah suatu latihan atau tes untuk menguji
peserta didik apakah ia telah menguasai generality dari materi yang ia
pelajari.
Dari gambar di atas dapat kita jelaskan bahwa proses pembelajaran
mengandung kegiatan proses belajar mengajar dan penilaian. Dalam
proses belajar mengajar menyangkut materi pembelajaran yang bersifat
konsep umum/dasar menuju kepada penerapan aplikasi dalam
kehidupan nyata. Demikian pula dalam kegiatan penilaian hasil belajar
dilakukan dari penguasaan konsep umum/dasar menuju kemampuan
dalam penerapan didunia nyata.

Dengan adanya kemajuan sains dan teknologi di bidang pendidikan


seyogyanya dapat dimanfaatkan untuk mempermudah peserta didik
mencapai pengalaman belajar yang optimal. Anak-anak sekarang
menginginkan hal-hal yang baru yang menarik dan menantang. Demikian
juga saat mengikuti pembelajaran di sekolah mereka ingin pembaruan
dalam pembelajaran. Dengan demikian seorang guru harus belajar
mengadakan pembaruan pembelajaran dengan memasukkan
pengalaman-pengalaman belajar yang menarik. Pembelajaran yang
menarik adalah pembelajaran yang benar-benar membelajarkan peserta
didik, semakin peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran akan
semakin berkualitas hasil belajarnya. Jadi peserta didik tidak sekedar
datang, duduk, catat, dan pulang tanpa ada pengalaman belajar. Seorang
guru dalam merancang pembelajaran tentunya akan bertanya dalam
hatinya, “Pengalaman belajar apa yang akan aku berikan pada peserta
didik agar mereka dapat memiliki kompetensi?” Pengalaman belajar yang
diberikan oleh guru sangat penting bagi peserta didik agar peserta didik
dapat memiliki kompetensi. Ada dua hal yang dapat membantu guru
dalam memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik yaitu
dengan penggunaan multimetode dan multimedia yang disesuaikan
sesuai dengan kondisi peserta didik dan kemampuan sekolah.

a. Multimetode
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 74


Modul Pedagogik

telah disusun tercapai secara optimal. Berikut ini disajikan beberapa


metode pembelajaran yang biasa digunakan demi
mengimpelementasikan startegi pembelajaran sehingga terbentuk
pengalaman belajar bagi peserta didik, yaitu:

1) Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang biasa digunakan oleh
setiap guru. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan
tertentu juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru ataupun
peserta didik. Dalam metode ini guru biasanya merasa belum puas
manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan
ceramah. Demikian juga dengan peserta didik, mereka akan belajar
manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui
ceramah, sehinnga ada guru yang berceramah berarti ada proses
belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada proses belajar.

2) Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik tentang
suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau
hanya sekedar tiruan. Sebagai metode penyajian demonstrasi tidak
terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam
proses demonstarsi peran pesertadidik hanya sekedar
memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan
pelajaran lebih konkret.

3) Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan metode pembelajaran yang
menghadapkan peserta didik pada suatu permasalahan. Tujuan
utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan,
menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan
peserta didik, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998).
Oleh sebab itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu
argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk
menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 75


Modul Pedagogik

Dengan demikian, jika setiap guru menerapkan metode yang berbeda-


beda dalam proses pembelajaran maka setiap peserta didik juga akan
memiliki pengalaman yang berbeda dalam menerima materi pelajaran.

b. Multimedia
Media pembelajaran merupakan seluruh alat dan bahan yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan seperti media elektronik,
media cetak, buku atau LCD dan lain sebagainya.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran juga dapat
memberikan pengalaman belajar bagi pesertadidik. Salah satu media
pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu
penggunaan media interaktif seperti penggunaan komputer. Dengan
bantuan komputer dapat diajarkan cara-cara mencari inforamsi baru,
yaitu dengan menyeleksi dan mengolah pertanyaan, sehingga terdapat
jawaban terhadap suatu pertanyaan itu. Komputer dapat diprogram
untuk dimanfaatkan dalam potensi mengajar dengan tiga cara, yaitu:
1) Tutorial
Dalam hal ini program menuntut komputer untuk berbuat sebagai
seorang tutor yang memimpin peserta didik melalui urutan materi
yang mereka harapkan menjadi pokok pengertian. Melalui
penggunaan komputer dapat menemukan lingkup kesulitan tiap
peserta didik, kemudian menjelaskan pendapat-pendapat yang
ditemukan peserta didik, menggunakan contoh dan latihan yang
tepat dan mentes pesertadidik pada tiap langkah untuk mencek
bagaimana peserta didik telah mengerti dengan baik.
2) Simulasi
Bentuk kedua pembelajaran dengan komputer ialah untuk simulasi
pada suatu keadaan khusus, atau sistem di mana peserta didik
dapat berinteraksi. Peserta didik dapat menyebut informasi,
sehingga dapat sampai pada jawabannya, karena mereka berpikir
sehat, mencobakan interpretasinya dari prinsip-prinsip yang telah
ditentukan. Komputer akan menceritakan pada peserta didik apakah

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 76


Modul Pedagogik

dampak dari keputusannya, terutama tentang reaksi dari kritikan


atau pendapatnya.
3) Pengolahan Data
Rowntree (dalam Roestiyah, 2001) menuliskan bahwa komputer
digunakan sebagai suatu penelitian sejumlah data yang luas atau
memanipulasi data dengan kecepatan yang tinggi. Peserta didik
dapat meminta kepada komputer untuk meneliti figur-figur tertentu
atau menghasilkan grafik dan gambar yang sulit/kompleks. Menurut
Hamalik (2003), ada tiga bentuk penggunaan komputer dalam
kelas, yaitu untuk:
 Mengajar peserta didik menjadi mampu menggunakan komputer
atau Computer literate.
 Mengajarkan dasar-dasar pemrograman dan pemecahan
masalah dengan komputer.
 Melayani peserta didik sebagai alat bantu pembelajaran.
Jadi, dengan ketersediaan metode dan media yang dapat
menunjang berlangsungnya proses pembelajaran menyebabkan
guru dapat memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik
sehingga dapat meningkatkan kompetensi dasar peserta didik.

c. Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam merumuskan pengalaman


belajar. Guru hendaknya memperhatikan beberapa faktor antara lain :
1) Karakteristik konsep yang diajarkan
Karakteristik konsep yang dimaksud adalah tuntutan dan tuntunan
yang sudah melekat untuk tiap konsep. Sebagai contoh, konsep
pupuk yang berarti mengamati benda berdasarkan atribut-
atribitnya. Atribut utamanya sebagai sumber unsur hara, atribut
asesorisnya adalah bentuk, warna, atribut mutunya kandungan
unsur hara yang terkandung didalamnya. memberikan petunjuk
bahwa pengalaman belajar yang paling tepat dengan
mengobservasi dan menganalisis bukti-bukti kandungan unsur
hara, adalah melalui idntifikasi di laboratorium.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 77


Modul Pedagogik

2) Gaya Belajar Menurut Dave Meier


a) Gaya Belajar Kinestetik/Somatik
Somatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti tubuh soma
(seperti psikosomatis). Jadi, belajar somatis berarti belajar
dengan indra peraba, kinestis, praktis – melibatkan fisik dan
menggunakan serta menggerakkan tubuh sewaktu belajar.
Kelebihannya, individu tipe somatik adalah memiliki
kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping
kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability).
Pengalaman belajar yang sesuai untuk peserta didik tipe ini
adalah dengan melakukan praktik motorik langsung.
Pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai model peraga, semisal bekerja.

b) Gaya Belajar Auditori


Pikiran peserta didik auditori lebih kuat daripada yang kita
sadari. Telinga kita terus menerus menangkap dan
menyimpan informasi auditori, bahkan tanpa kita sadari. Dan
ketika kita membuat suara sendiri dengan berbicara,
beberapa area penting di otak kita menjadi aktif.
Mendengarkan atau mendengar adalah menangkap atau
menerima suara melalui indera pendengaran. Auditori adalah
cara belajar dengan berbicara dan mendengar. Berikut
beberapa teknik-teknik dalam melaksanakan pendekatan
auditori. Bacalah Secara dramatis, kita ingat apa yang
dramatik itu.
Ciri-ciri gaya belajar auditorial adalah :
 Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan
dalam kelompok atau kelas.
 Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV, bahkan dapat
menirukannya secara tepat dan komplet.
 Cenderung banyak omong.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 78


Modul Pedagogik

 Tak suka membaca dan umumnya memang bukan


pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat
dengan baik apa yang baru saja dibacanya.
 Kurang cakap dalam mengerjakan tugas
mengarang/menulis.
 Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan
sekitarnya, seperti hadirnya peserta didik baru, adanya
papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya.
Pengalaman belajar yang sesuai pada peserta didik yang
mempunyai gaya belajar ini adalah ekspository dan
diskusi.
c) Gaya Belajar Visual
Ketajaman visual, meskipun lebih menonjol pada sebagian
orang, sangat kuat dalam diri setiap orang. Alasannya adalah
bahwa didalam otak terdapat lebih banyak perangkat untuk
memproses informasi visual daripada semua indra yang lain.
Adapun teknik yang dikembangkan dalam melaksanakan
strategi visual adalah peta konsep. Peta konsep atau peta
pembelajaran adalah cara dinamik untuk menangkap butir-
butir pokok informasi yang signifikan. Mereka menggunakan
format global atau umum, yang memungkinkan informasi
ditunjukkan dalam cara mirip seperti otak kita berfungsi dalam
pelbagai arah secara serempak.
Penelitian yang dilakuakan oleh Robert Ornstein dan lain-lain
telah menunjukkan bahwa proses berfikir adalah kombinasi
kompleks kata, gambar, skenario, warna dan bahkan suara
dan musik. Dengan demikian, proses menyajikan dan
menangkap isi pelajaran dalam peta konsep mendekati
operasi alamiah dalam berfikir.
d). Gaya Belajar Intelektual: Belajar dengan memecahkan
masalah dan merenung.
Yang dimaksud dengan intelektual menurut Dave Meier
adalah bukanlah pendekatan belajar yang tanpa emosi, tidak
berhubungan, rasionalistis, akademis, dan terkotak-kotak.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 79


Modul Pedagogik

Kata intelektual menunjukkan apa yang dilakukan pebelajar


dalam fikiran mereka secara internal ketika mereka
menggunakan kecerdasan untuk merenungkan suatu
pengalaman dan menciptakan hubungan, makna, rencana
dan nilai dari pengalaman tersebut.
Intelektual adalah bagian diri yang merenung, mencipta,
memecahkan masalah dan membangun makna. Intelektual
adalah pencipta makna dalam fikiran; sarana yang digunakan
manusia untuk berfikir, menyatukan pengalaman,
menciptakan jaringan saraf baru, dan belajar. Ia
menghubungkan pengalaman mental, fisik, emosional dan
intuitif tubuh untuk membuat makna baru bagi dirinya sendiri.
Ketika sebuah pembelajaran tidak dapat menantang sisi
intelektual pembelajar, pembelajaran tersebut akan kelihatan
dangkal dan kekanak-kanakan. Inilah yang terjadi dengan
beberapa teknik “kreatif” yang mengajak orang untuk
bergerak secara fisik (S), mempunyai auditori (A) dan
masukan visual (V), namun tidak memiliki kedalaman
intelektual (I), akhirnya anda akan menjalankan “SAVI”.
Belajar bisa optimal jika keempat unsur SAVI ada dalam satu
peristiwa pembelajaran. Misalnya, orang dapat belajar sedikit
dengan menyaksikan presentasi (V), tetapi mereka dapat
belajar jauh lebih banyak jika mereka dapat melakukan
sesuatu ketika presentasi sedang berlangsung (S),
membicarakan apa yang sedang mereka pelajari (A), dan
memikirkan cara menerapkan informasi dalam presentasi
tersebut pada pekerjaan mereka (I). Atau mereka dapat
meningkatkan kemampuan mereka memecahkan masalah (I)
jika mereka secara simultan menggerakkan sesuatu (S) untuk
menghasilkan piktogram atau panjang tiga dimensi (V) sambil
membicarakan apa yang sedang mereka kerjakan (A).

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 80


Modul Pedagogik

Kalau kita memperhatikan gaya belajar peserta didik berdasarkan


model SAVI dari Meier, maka dalam mempelajari konsep pupuk
dapat dilakukan melalui kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

Tabel.10. Strategi pembelajaran melalui pendekatan SAVI

Strategi pembelajaran
Materi
Somatik Auditory Visual Intelektual

Fakta- Observasi Mendengar Mengamati Melalui


Fakta Jenis-jenis kan Gambar- membaca
tentang pupuk informasi Gambar buku
pupuk anorganik dari guru pupuk Diskusi
anorganik menggunak atau tape Dalam Buku
an recorder bacaan
lembar Mengamati
observasi tampilan
dalam LCD
Fakta Observasi Mendengar Gambar- Membaca
tentang Jenis-jenis kan Gambar buku
kesuburan tanah informasi profil tanah referensi
tanah menggunak dari guru dalam buku Diskusi
an atau tape referensi
lembar recorder atau
observasi tayangan
dalam
LCD
Mendifinisi Merumus Merumus Merumuskan Merumus
kan jenis- kan definisi kan definisi definisi kan definisi
jenis pupuk pupuk pupuk pupuk pupuk
melalui melalui melalui melalui
membandin Mendengar Mempelajari Membaca
gkan data kan gambar- referensi
hasil penjelasan gambar tentang
observasi guru pupuk definisi
dengan dengan (bentuk dan pupuk
Kartu membandin warna) Mendiskusi
diskriptor gkan Rumus kan rumus
yang informasi kimia pupuk kimia jenis
disediakan yang pupuk
guru disampaika
n guru

Tabel 11. Strategi pembelajaran berdasarkan indikator soal dan


pendekatan SAVI

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 81


Modul Pedagogik

STRATEGI PEMBELAJARAN
INDIKA JENIS
TOR MATE
Somatik Auditori Visual Intelektual
SOAL RI

Mengingat Fakta
Ciri-ciri Jenis Mengob Menden Melihat Membaca,
pupuk dan servasi -garkan gambar- mendiskusik
ditulis Bentuk bentuk- informas jenis-jenis an bentuk-
berdasar pupuk bentuk i bentuk- pupuk bentuk pupuk
kan pupuk bentuk
bentuk- pupuk
nya
Ciri-ciri Jenis Mengob Mende- Melihat Membaca
pupuk dan servasi ngarkan gambar- Mendiskusik
ditulis Warna bentuk- informas jenis-jenis an bentuk-
kan pupuk bentuk i bentuk- pupuk bentuk pupuk
berdasar pupuk bentuk
kan pupuk
warna-
nya.
Ciri-ciri Jenis, Mengob Mende- Melihat Membaca,
pupuk bentuk servasi ngarkan gambar Mendisku
ditulis dan bentuk informas bentuk sikan bentuk
berdasar warna dan i bentuk dan dan warna
kan pupuk warna dan warna- pupuk
bentuk pupuk Warna jenis-jenis
dan warna pupuk pupuk
pupuk
Ciri-ciri Jenis Mengob Menden Melihat Memba ca,
pupuk dan servasi -garkan gambar- Mendiskusik
disebutka bentuk bentuk- informas jenis-jenis an bentuk-
n pupuk bentuk i bentuk- pupuk bentuk pupuk
berdasar pupuk bentuk
kan pupuk
bentuknya
Ciri-ciri Jenis Mengob Mende- Melihat Membaca,M
pupuk dan servasi ngarkan gambar endis-
disebutka warna bentuk informa bentuk kusikan
n pupuk dan si dan bentuk dan
berdasar warna bentuk warna- warna pupuk
kan pupuk dan jenis-jenis
warna- Warna pupuk
nya. pupuk
Ciri-ciri Jenis Mengob Mende- Melihat Membaca,
pupuk dan servasi ngarkan gambar dan
ditulis Fungsi bentuk informa pupuk mendiskusik
berdasar pupuk dan si jenis dan an jenis dan

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 82


Modul Pedagogik

kan warna dan fungsi- fungsi pupuk


fungsi-nya pupuk fungsi nya
pupuk
Ciri-ciri Jenis, Mengop Mende- Melihat Membaca,
pupuk bentuk servasi ngarkan gambar mendiskusik
disebut- dan bentuk informa bentuk an bentuk
kan warna dan si dan dan warna
berdasar pupuk warna bentuk warna- pupuk
kan pupuk dan jenis-jenis
bentuk Warna pupuk
dan warna pupuk
pupuk
Ciri-ciri Jenis Mengob Mende- Melihat Membaca
pupuk dan servasi ngarkan gambar dan
ditulis kandung jenis informa bentuk mendiskusik
berdasar an pupuk si jenis dan an jenis
kan unsur dan pupuk warna- pupuk dan
kandung hara kandungu dan pupuk kandungan
an unsur pupuk nsur kandung dan unsur
haranya haranya an kandu- haranya
unsur ngan
haranya unsurhara
nya
Ciri-ciri Jenis Mengob Mende- Melihat Membaca
pupuk dan servasi ngarkan gambar dan
disebut kandung jenis informa bentuk mendiskusik
kan an pupuk si jenis dan an jenis
berdasar- unsur dan pupuk warna- pupuk dan
kan hara kandung dan pupuk kandungan
kandung pupuk unsur kandung dan unsur
an unsur haranya an kandu- haranya
haranya unsur nga
haranya unsurhara
nya
Ciri-ciri Jenis, Mengob Mende- Melihat Membaca,
pupuk bentuk servasi ngarkan gambar mendiskusik
digam bar dan bentuk informa bentuk an bentuk
berdasar- warna dan si dan dan warna
kan pupuk warna bentuk warna- pupuk
bentuk pupuk dan jenis-jenis
dan Warna pupuk
warna- pupuk
nya
Ciri-ciri Jenis, Mengob Mende- Melihat Membaca,
pupuk pupuk servasi ngarkan gambar rumus kimia
digam bar dan jenis informas pupuk pupuk
berdasar- rumus pupuk i dan
kan kimia- dan Jenis rumus

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 83


Modul Pedagogik

rumus nya rumus pupuk kimianya


kimia nya kimianya dan
rumus
kimia
nya
Mengingat Konsep
Menulis Definisi Mengob Mende- Melihat Membaca
kan pupuk servasi ngarkan gambar – ciri-ciri fisik
definisi Organik fakta- penjelas gambar pupuk,
pupuk Anor- fakta an pupuk fungsi, rumus
berdasar- ganik kondisi tentang (bentuk, kimia pupuk,
kan Tunggal pupuk fungsi warna) kandu-ngan
fungsi, Majemuk dan pupuk, dan unsurha-ra
bentuk, merumu ciri fisik rumus pupuk dan
warna, skan pupuk, kimianya merumus-
mutu-nya defini- kandung serta kan defininya
(kandu- nya an merumus
ngan unsurha kan
unsurhar -ra dan definisi
anya) rumus nya
dan kimia
rumus dari
kimia setiap
nya jenis
pupuk,
serta
merumu
skan
definisi-
nya
Menye Definisi Mengob Mende- Melihat Memba-ca
butkan pupuk servasi ngarkan gambar – ciri-ciri fisik
definisi Organik fakta- penjelas gambar pupuk,
pupuk Anor- fakta an pupuk fungsi, rumus
berda sar ganik kondisi tentang (bentuk, kimia pupuk,
kan Tunggal pupuk fungsi warna) kandungan
atribut; Majemuk dan pupuk, dan unsurha-ra
fungsi, menyeb ciri fisik rumus pupuk dan
bentuk, utkan pupuk, kimianya menyebutkan
warna, defini- kandung dan defininya
Rumus nya an menyebut
kimia nya unsur kan
mutunya hara defininya
(kandu dan
ngan rumus
unsurhara kimia
nya) dari
setiap

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 84


Modul Pedagogik

jenis
pupuk,
dan
menyeb
utkan
defini
nya

Menggunakan Konsep

Menunjuk Jenis Mengob Melihat Mende- Memba-ca


jenis pupuk servasi gambar ngarkan informasi
pupuk dan dan jenis- informasi jenis pupuk
berda- atribut menun- jenis jenis dan atribut-
sarkan fungsi, juk jenis pupuk pupuk nya
fungsi, asesoris pupuk dan dan Serta
bentuk, serta menun- atributnya menentu kan
warna, mutunya juk serta jenisnya
rumus salah menunjuk
kimia satu salah satu
mutu-nya jenis jenis
(kandu- pupuk pupuk
ngan
unsurhara
nya)
Menge Jenis Mengob Melihat Mende- Memba-ca
cek jenis pupuk servasi gambar ngarkan informasi
pupuk dan dan jenis- informasi jenis pupuk
berdasar- atribut menun- jenis jenis dan atribut-
kan fungsi, juk jenis pupuk pupuk nya
fungsi, asesoris pupuk dan dan Serta
bentuk, serta menun- atributnya menentu kan
warna, mutunya juk serta jenisnya
mutu-nya salah menunjuk
(kandu- satu salah satu
ngan jenis jenis
unsurhara pupuk pupuk
nya)
Menun- Definisi Mengob Menden Mengama Membaca
juk pupuk servasi garkan -ti rumus jenis dan
Mengecek dan contoh informas kimia rumus-rumus
Menulis- rumus dan i tentang pupuk kimia pupuk,
kan definisi kimia rumus rumus dan serta
pupuk pupuk kimia kimia menentu mendiskusik
berdasar- tunggal pupuk pupuk, kan jenis an-nya
kan rumus maje dan dan pupuknya
kimianya muk menun menent

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 85


Modul Pedagogik

juk jenis
ukan
pupuk jenis
pupuk
Menge- Definisi Mengob Menden Melihat Membaca
cek jenis pupuk servasi gankan gambar- dan mendis
pupuk Tunggal contoh- informa gambar kusikan
berdasar- Majemuk contoh si jenis- pupuk, tentang jenis
kan dan pupuk, jenis rumus pupuk dan
definisi rumus dan pupuk kimia atribut-nya,
kimia menentu dan ciri- pupuk dan menge-
kan cirinya dan cek contoh
jenis- (fisik, namanya pupuk.
nya kimia)
Menun- Prose Mengob Menden Melihat Membaca
juk jenis dur servasi gankan gambar- dan mendis
pupuk analisis contoh- informa gambar kusikan
berda sar unsur contoh si jenis- pupuk, tentang jenis
kan hara pupuk, jenis dan unsur pupuk dan
kandunga pupuk dan pupuk haranya unsur-hanya.
n unsur Anali- memaha- dan
haranya sis mi unsur kandung
kandun hara-nya an
gan unsur-
pupuk haranya
Mengingat Prosedur

Menulis Prosedur Mengob Mende- Melihat Membaca


Menuliska Pemupu servasi ngarkan gambar – tahapan
n prose kan tahapan penjelas gambar kegiatan
dur kegiatan an diagram pemupuk-an
Pemupuk pemupu tentang alir Diskusi
an sesuai kan tahapan pemupu tahapan
teknik (lang kegiatan kan pemupuk-an
pemupuk sung pemupu
an dilapang kan
an/
melalui
video)
Menulis Prosedur Mengob Mende- Melihat Memba ca
kan prose menghi servasi ngarkan gambar – tahapan
dur tung kegia penjelas gambar kegiatan
kebutu
menghi tan an diagram pemupuk-an
han
tung menentu tentang alir Diskusi
pupuk
kebutuha kan tahapan pemupu tahapan
n pupuk kesubur kegiatan kan pemupuk-an
an menghi
tanah, tung
mengi kebutu

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 86


Modul Pedagogik

dentifi han
kasi pupuk
bioma-
sa tana
man
Menghi
tung gap
dan
menghi
tung
kebutuh
an
pupuk
Menggam Cara Mengob Mende- Melihat Membaca
barkan mengga servasi ngarkan gambar – dan Diskusi
prosedur mbar lambang/ penjelas gambar tahapan
pemupuk dia- simbul an diagram pemupukan
an sesuai gram gambar tentang alir tahapan
teknik alir diagram tahapan pemupu kegiatan
pemupuk alir kegiatan kan pemupukan
an pemupu serta jenis
kan dan serta fungsi
fungsi dari masing-
masing- masing
masing lambang
lambang diagram alir
dalam
diagram
alir
Menggam Cara Mengob Mende- Melihat Memba-ca
bar prose mengga servasi ngarkan gambar – dan Diskusi
dur mbar orang penjelas gambar tahapan
menghi diagram yang an diagram menghi-tung
tung alir sedang tentang alir kebutuhan
kebutuha meng tahapan prosedur pupuk dan
n pupuk gambar kegiatan mengtung lambang
diagram menghit kebutuh gambar
alir atau ung an pupuk diagram alir
melihat kebutu
video han
tahapan pupuk
menghitu
ng
kebutuh
an pupuk

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 87


Modul Pedagogik

Menggunakan Prosedur Pemupukan

Menggun Prose Mengob Menden Melihat Membaca


akan dur servasi garkan gambar dan
prose dur menghi kesu informa prosedur mendiskusik
dalam tung buran si menghi an
menghi kebutu tanah tahapan tung prosedurmen
tung han Mengi kegiatan kebutuh ghitung
kebutuha pupuk dentifi menghi an pupuk kebutuhan
n pupuk kasi tung pupuk
bioma sa kebutu
tanaman han
yang pupuk
akan
diproduk
si
Mengob
servasi
jenis
pupuk
yang
disediak
an
Menggu Prose Mengob Menden Melihat Membaca
nakan dur servasi garkan vidio/gam dan mendis
prose dur melaks kesu informa bar kusikan
dalam anakan buran si prosedur pemupu
melak kegia tanah tahapan pemupu kan
sana tan Mengi kegiatan kan
kan pemupu dentifi pemupu
pemupuk kan kasi kan
an tanam bioma
an sa tana
man
yang
akan
dipro
duksi
Meng
Obser
vasi
jenis
pupuk
yang
disediak
an
Mengingat Prinsip

Menulis Prinsip Mengob Mende Menampil Membaca

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 88


Modul Pedagogik

kan pemu servasi ngarkan kan referensi


prinsip pukan kesubur informa gambar tentang;
pemu berda an tanah si skema Prinsip pemu
pukan sar Mengop tentang hubungan pukan berda
berda sar kesubur serfasi kesubur antara sar kesubur-
kan an jenis an kesubur an tanah dan
konsep tanah dan tanah an tanah, bioma
kesubur- dan jumlah Menden pemberi sa tana
an tanah bioma pupuk garkan an pupuk man,
dan sa tana yang informa dan rumus
biomasa man diberi si biomasa perhitu-
tanam an kan tentang tanaman ngan
yang Mengop jenis yang kebutuhan
akan servasi dan dihasilkan pupuk
diproduksi biomasa jumlah Mendisku
tanam pupuk sikan cara
an yang yang menghi
dihasilk diberi tung
an kan kebutuhan
Merumu Menden pupuk
skan garkan
prinsip informa
pemu si
pukan biomasa
tanam
an yang
akan
dihasil-
kan
Merumu
skan
prinsip
pemupu
kan

Menjelask Prinsip Mengob Mende Menampil Membaca


an prinsip pemu servasi ngarkan kan referensi
pemu pukan kesubur informas gambar tentang;
pukan berda an tanah i tentang skema Prinsip pemu
berda sar Mengop kesubur hubungan pukan berda
saran kesubur serfasi an antara sar kesubur-
konsep an jenis tanah kesubur an tanah dan
kesubur tanah dan Menden an tanah, bioma
an tanah dan jumlah garkan pemberi sa tana
dan bioma pupuk informas an pupuk man,
biomasa sa tana yang i tentang dan rumus
tanam an man diberi jenis biomasa perhitu-
yang kan dan tanaman ngan

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 89


Modul Pedagogik

akan Mengop jumlah yang kebutuhan


diproduksi servasi pupuk dihasilkan pupuk
biomasa yang Menjelask Mendisku
tanaman diberik an sikan cara
yang an rumusan menghi
dihasil Menden prinsip tung
kan garkan pemupuk- kebutuhan
Menjela informa an pupuk
skan si Menjelas kan
rumus biomasa rumusan
an tanam prinsip
prinsip an yang pemupuk-an
pemupu akan
kan dihasil-
kan
Menjela
skan
rumusa
nprinsip
pemupu
kan

Menggunakan Prinsip Pemupukan

Mera Prinsip Mengob Menden Melihat Membaca


malkan pemupu servasi garkan gambar dan
produktifit kan kondisi informa tentang : mendiskusik
as tanam berda kesubur si kondisi an
an berda sar an tanah tentang kesubu informasi
sarkan kesubur Mengop kondisi ran tentang :
kondisi an servasi kesubu tanah, kondisi
kesubu tanah jenis ran jenis dan kesubu
ran tanah dan dan tanah, jumlah ran tanah,
dengan bioma jumlah jenis pupuk jenis dan
jumlah sa pupuk dan yang jumlah pupuk
dan jenis tanam- yang jumlah diberikan, yang
pupuk an diberi pupuk teknik diberikan,
yang kan yang pemupuk- teknik
diberikan Mengop diberi an yang pemupuk-an
servasi kan, diguna yang
teknik teknik kan digunakan
pemupu pemupu
k-an kan
yang
digunak-
an
Mempre Prinsip Mengob Menden Melihat Membaca
diksi pemu servasi garkan gambar informasi

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 90


Modul Pedagogik

perlaku pukan kondisi informas tentang : tentang :


an pemu berda kesubur i tentang kondisi kondisi
pukan sar an tanah : kesubu kesubu
yang kesubur Mengop kondisi ran ran tanah,
dilaku kan an servasi kesubu tanah, kondisi
berda tanah kondisi ran kondisi tanaman,
sarkan dan tanaman tanah, tanaman, tingkat
kondisi bioma- Mengops kondisi tingkat produksi
kesubur- sa ervasi tanaman, produksi mendiskusik
an tanah tanam- produksi produksi tanaman an pemupuk-
dan an tanaman tanaman an yang
kondisi diberikan
fisik
tanaman/
produktifit
as tanam
an.
Menghi Prinsip Mengob Mende Menampil Membaca
tung pemu servasi ngarkan kan referensi
kebutu pukan kesubur informa gambar tentang;
han berda an tanah si rumus Prinsip pemu
pupuk sar Mengop tentang perhitu- pukan berda
berda sar kesubur serfasi kesubur ngan sar kesubur-
kan an biomasa an kebutuh an tanah dan
prinsip tanah tanam tanah an pupuk bioma
kondisi dan an yang Menden sa tana
kesubu bioma dihasilk garkan man,
ran tanah sa tana an informas rumus
dan man Menghi i tentang perhitu-
biomasa tung biomasa ngan
tanam an kebutuh tanam kebutuhan
yang an an yang pupuk
akan pupuk akan Mendisku
dihasil dihasil- sikan cara
kan kan menghi
Diberi- tung
kan soal kebutuhan
menghit pupuk
ung
kebutuh
-an
pupuk
Menghi Prinsip Mengob Mende Menampil Membaca
tung pemu servasi ngarkan kan referensi
biomasa pukan kesubur informa gambar tentang;
tanam an berda an tanah si rumus Prinsip pemu
yang sar Mengop tentang perhitu- pukan berda
akan kesubur serfasi kesubur ngan sar kesubur-

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 91


Modul Pedagogik

dihasil an jenis dan an kebutuh an tanah dan


kan berda tanah jumlah tanah an pupuk bioma
sarkan dan pupuk Mendeng sa tana
kesubur- bioma yang arkan man,
an tanah sa tana diberikan informasi rumus
dan man Menghi tentang perhitu-
jumlah tung jenis dan ngan
serta jenis biomasa jumlah kebutuhan
pupuk tanaman pupuk pupuk
yang yang yang Mendisku
diberikan akan diberikan sikan cara
dihasil Menghitu menghi
kan ng tung biomasa
biomasa tanaman
tanaman yang
yang dihasilkan
akan
dihasil-
kan

Dari contoh diatas maka dalam pembelajaran pemupukan


tanaman dengan pendekatan model SAVI, peserta didik
mendapatkan pengalaman belajar yang beragam dan saling
melengkapi.

3) Kesiapan Peserta didik


Faktor kedua yang harus diperhatikan dalam memilih pengalaman
belajar adalah kesiapan peserta didik. Guru hendaknya
mempertimbangankan kesiapan peserta didik. Untuk itu guru
hendaknya juga memperhatikan tingkat perkembangan, terutama
perkembangan kognitif. Menurut Piaget anak yang berumur ≥ 12
tahun tingkat berfikir peserta didik sudah mampu berfikir abstrak,
tanpa terbatas kepada hal-hal yang kongkrit (Soelaeman,
1985:328). Tentunya konsep sudah bisa dipahami peserta didik
apabila pengalaman belajarnya adalah pengalaman belajar
langsung maupun tidak langsung.

4) Fasilitas yang tersedia

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 92


Modul Pedagogik

Faktor ketiga yang juga penting dipertimbangkan guru adalah


ketersediaan alat. Guru tentunya tidak bisa merancang suatu
kegiatan yang akan menggunakan alat atau bahan yang tidak
dapat disediakan sekolah. Untuk itu dalam merancang
pengalaman belajar guru harus mempertimbangkan betul
ketersediaan alat dan bahan yang dibutuhkannya. Misalnya guru
yang mengajar disekolah yang tidak mempunyai laboratorium
kimia secara titrasi, tentunya tidak tepat apabila guru tersebut
merancang pengalaman belajar peserta didik dengan
menganalisis kandungan nutrisi pupuk dengan titrasi, tapi apabila
sekolah memiliki teskit (Nitrogen teskit, phospat teskit), maka
analisis kandungan unsur hara/nutrisi pupuk dapat dilakukan
dengan teskit.

5) Pelaksanaan pembelajaran
Kurikulum 2013 menetapkan bahwa pelaksanaan pembelajaran
menggunakan pendekatan ilmiah yangterdiri dari:
a. Mengamati
b. Menanya;
c. Mengumpulkan informasi;
d. Mengasosiasi; dan
e. Mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai
kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

Tabel 12. Deskripsi Langkah Pembelajaran *)

Langkah
Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Pembelajaran

Mengamati mengamati dengan indra perhatian pada waktu


(observing) (membaca, mendengar, mengamati suatu
menyimak, melihat, objek/membaca suatu
menonton, dan sebagainya) tulisan/mendengar suatu
dengan atau tanpa alat penjelasan, catatan yang
dibuat tentang yang
diamati, kesabaran, waktu
(on task) yang digunakan

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 93


Modul Pedagogik

Langkah
Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Pembelajaran

untuk mengamati

Menanya membuat dan mengajukan jenis, kualitas, dan jumlah


(questioning) pertanyaan, tanya jawab, pertanyaan yang diajukan
berdiskusi tentang informasi peserta didik (pertanyaan
yang belum dipahami, faktual, konseptual,
informasi tambahan yang prosedural, dan hipotetik)
ingin diketahui, atau sebagai
klarifikasi.

Mengumpulkan mengeksplorasi, mencoba, jumlah dan kualitas


informasi/menco berdiskusi, mendemonstrasi- sumber yang
ba kan, meniru bentuk/gerak, dikaji/digunakan,
(experimenting)
melakukan eksperimen, kelengkapan informasi,
membaca sumber lain selain validitas informasi yang
buku teks, mengumpul-kan dikumpulkan, dan
data dari nara sumber instrumen/alat yang
melalui angket, wawancara, digunakan untuk
dan memodifikasi/ mengumpulkan data.
menambahi/me-
ngembangkan

Menalar/ mengolah informasi yang mengembangkan


Mengasosiasi sudah dikumpulkan, interpretasi, argumentasi
(associating) menganalisis data dalam dan kesimpulan mengenai
bentuk membuat kategori, keterkaitan informasi dari
mengasosiasi atau dua fakta/konsep,
menghubungkan interpretasi argumentasi
fenomena/informasi yang dan kesimpulan mengenai
terkait dalam rangka keterkaitan lebih dari dua
menemukan suatu pola, dan fakta/konsep/teori,
menyimpulkan. mensintesis dan
argumentasi serta
kesimpulan keterkaitan
antar berbagai jenis fakta-
fakta/konsep/teori/penda
pat; mengembangkan
interpretasi, struktur baru,
argumentasi, dan
kesimpulan yang
menunjukkan hubungan
fakta/konsep/teori dari dua
sumber atau lebih yang
tidak bertentangan;
mengembangkan
interpretasi, struktur baru,

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 94


Modul Pedagogik

Langkah
Deskripsi Kegiatan Bentuk Hasil Belajar
Pembelajaran

argumentasi dan
kesimpulan dari
konsep/teori/pendapat
yang berbeda dari
berbagai jenis sumber.

Mengomunikasik menyajikan laporan dalam menyajikan hasil kajian


an bentuk bagan, diagram, atau (dari mengamati sampai
(communicating) grafik; menyusun laporan menalar) dalam bentuk
tertulis; dan menyajikan tulisan, grafis, media
laporan meliputi proses, elektronik, multi media dan
hasil, dan kesimpulan secara lain-lain
lisan
*) Dapat disesuaikan dengan kekhasan masing-masing mata pelajaran.

Dari contoh diatas maka dalam pembelajaran pemupukan tanaman


dengan pendekatan model SAVI, peserta didik mendapatkan
pengalaman belajar yang beragam dan saling melengkapi.

6) Kesiapan Peserta didik


Faktor kedua yang harus diperhatikan dalam memilih pengalaman
belajar adalah kesiapan peserta didik. Menurut Piaget anak yang
berumur ≥ 12 tahun tingkat berfikir peserta didik sudah mampu
berfikir abstrak, tanpa terbatas kepada hal-hal yang kongkrit
(Soelaeman, 1985:328).

7) Fasilitas yang tersedia


Guru tidak bisa merancang suatu kegiatan yang akan
menggunakan alat atau bahan yang tidak dapat disediakan
sekolah. Untuk itu dalam merancang pengalaman belajar guru
harus mempertimbangkan betul ketersediaan alat dan bahan yang
dibutuhkannya.

8) Pelaksanaan pembelajaran
Kurikulum 2013 menetapkan bahwa pelaksanaan pembelajaran
menggunakan pendekatan ilmiah yangterdiri dari:
a. Mengamati

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 95


Modul Pedagogik

b. Menanya;
c. Mengumpulkan informasi;
d. Mengasosiasi; dan
e. Mengkomunikasikan.

D. Aktivitas Pembelajaran
1. Baca dan fahami tujuan pembelajaran, terutama behavior, degree dan
conditionsnya.
2. Baca dan fahami indikator pencapaian kompetensinya
3. Bacalah lembarinformasi dengan menggunakan model SQ3R
Survey : Mengidentifikasi topik dan sub topik pada lembar
informasi
Question : Menanyakan Apa isi dari setiap topik dan sub. topik
Read : Membaca isi dari topik dan sub. Untuk mampu
menjawab pertanyaan tentang apa isi dari setiap
topik dan sub. Topik
1. Rumuskan rancangan pengalaman belajar satu
KD sesuai karakter aspek kemampuan yang
dipersyaratkan KD
Recite/Rewrite : Pada tahap ini menuliskan isi materi setiap topik dan
sub.topik berdasarkan pengertian anda sendiri.
Peserta membuat contoh rumusan penetapan
pengalaman belajar pada mata pelajaran yang
diampu.
Catatan;
Anda, dapat menggunakan Mind Mapping dengan
menggunakan Software Mind Manager.
Review : Untuk mendapatkan tanggapan dari teman yang
lainnya, kegiatan review ini dapat dilakukan dengan
model two stay two stray
Gambar proses review;

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 96


Modul Pedagogik

1 2

4 3

Keterangan:
Perwakilan kelompok yang belanja ke
kelompok yang lain

Perwakilan kelompok yang menunggu


galery

1. Dua orang yang berdiri dari kelompok belanja ke


kelompok yang lain sesuai arah anak panah,
Penjaga galery memberikan penjelasan hasil
pemahaman materi. Yang belanja dapat
memberikan tanggapan; setuju/mengurangi
bagian tertentu yang dianggap tidak
sesuai/menambahkan ide yang dirasa belum
termuat .
2. Lama waktu berbelanja pada setiaop kelompok
diatur oleh Widyaiswara.
3. Hasil masukan dari kelompok lain diputuskan oleh
kelompok yang bersangkutan.
E. Latihan/Kasus/Tugas
Saudara, kita telah selesai mempelajari menentukan pengalaman belajar
selanjutnya untuk memantapkan pemahaman saudara, kerjakanlah latihan
berikut ini.

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 97


Modul Pedagogik

1. Bagaimana menurut Anda konsep menetapkan pengalaman belajar?


2. Bagaimana cara merumuskan pengalaman belajar?
3. Apa keuntungan pendekatan SAVI dalam menetapkan pengalaman
belajar? Apa kaitannya dengan peningkatan kecerdasan peserta didik?

F. Kunci jawaban latihan.


1. Penyusunan pengalaman belajar menurut Tyler (1973:63) tidak sama
dengan konten materi pembelajaran atau kegiatan yang dilakukan oleh
guru. Istilah pengalaman belajar mengacu kepada interaksi antara
pebelajar dengan kondisi eksternal di lingkungan yang ia reaksi.
2. Cara merumuskan pengalaman belajar hendaknya memperhatikan
beberapa faktor antara lain :
a. Karakteristik konsep yang diajarkan
Merupakan tuntunan yang sudah melekat untuk tiap konsep. Sebagai
contoh, konsep pupuk yang berarti mengamati benda berdasarkan
atribut-atributnya.
b. Kesiapan Peserta didik
Guru hendaknya mempertimbangankan kesiapan peserta didik.
Untuk itu guru hendaknya juga memperhatikan tingkat
perkembangan, terutama perkembangan kognitif.
c. Fasilitas yang tersedia
Guru tidak bisa merancang suatu kegiatan yang akan menggunakan
alat atau bahan yang tidak dapat disediakan sekolah.

b. Gaya Belajar Peserta didik


Salah satu gaya belajar yang dijadikan pertimbangan dalam
merumuskan strategi pembelajaran adalah model SAVI. Model ini
mendiskripsikan kecenderungan belajar peserta didik dominan pada
gaya;

1) Somatik, karakteristik belajarnya adalah menempatkan tangan


sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus
mengingatnya.
2) Auditori, Ciri-ciri gaya belajar auditorial adalah :

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 98


Modul Pedagogik

Pikiran peserta didik auditori lebih kuat daripada yang kita sadari.
Telinga kita terus menerus menangkap dan menyimpan
informasi auditori, bahkan tanpa kita sadari.
3) Visual. Penelitian yang dilakuakan oleh Ornstein dan lain-lain
menunjukkan bahwa proses berfikir adalah kombinasi kompleks
kata, gambar, skenario, warna dan bahkan suara dan musik.
4) Intelektual, Intelektual adalah bagian diri yang merenung,
mencipta, memecahkan masalah dan membangun makna.
Keuntungan model pembelajaran SAVI adalah Satu materi dipelajari
dengan empat metode pembelajaran sesuai gaya belajar peserta
didik, sehingga pesertadidik dapat menguasai kompetensi lebih cepat
Selain itu karena SAVI mengaktifkan seluruh panca inda, maka
seluruh sel otak yang terkait dengan panca indra berkembang,
sehingga kecerdasan pesertadidik dapat meningkat.

G. Rangkuman

1. Ide Umum Tentang Pengalaman Belajar

Belajar adalah perubahan perilaku sebagai fungsi pengalaman, dimana


didalamnya mencakup perubahan-perubahan afektif, motorik, dan kognitif
yang tidak dihasilkan oleh sebab-sebab lain. .

2. Prinsip penentuan pengalaman belajar


Ada dua hal yang dapat membantu guru dalam memberikan pengalaman
belajar kepada peserta didik yaitu dengan penggunaan multimetode dan
multimedia yang disesuaikan sesuai dengan kondisi pesertadidik dan
kemampuan sekolah.
a. Multimetode
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang
telah disusun tercapai secara optimal.
b. Multimedia
 Tutorial
 Simulasi

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 99


Modul Pedagogik

 Pengolahan Data
c. Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam merumuskan pengalaman
belajar guru hendaknya memperhatikan beberapa faktor antara lain :
1) Karakteristik konsep yang diajarkan
Kalau kita memperhatikan gaya belajar besertadidik berdasarkan
model SAVI dari Meier (tahun 1987), maka dalam mempelajari
konsep pupuk dapat dilakukan melalui kegiatan pembelajaran;
mengopservasi, ceramah, diskusi, mengamati gambar, membaca
buku dan bdiskusi.

2) Kesiapan Peserta didik


Guru hendaknya mempertimbangankan kesiapan peserta didik,
dengan memperhatikan tingkat perkembangan, terutama
perkembangan kognitif. Menurut Jean Piaget anak yang berumur
≥ 12 tahun tingkat berfikir pesertadidik sudah mampu berfikir
abstrak, tanpa terbatas kepada hal-hal yang kongkrit.

3) Fasilitas yang tersedia


Faktor ketiga yang juga penting dipertimbangkan guru adalah
ketersediaan alat. Guru tentunya tidak bisa merancang suatu
kegiatan yang akan menggunakan alat atau bahan yang tidak
dapat disediakan sekolah.

H. Umpan Balik

Apabila anda sudah bisa menjawab semua pertanyaan maka anda


dinyatakan berhasil, tapi bila masih ada soal yang belum terjawab dengan
benar maka Anda harus mempelajarinya dan mencoba menjawab soal
latihan lagi sampai benar. Ini penting karena kemampuan penataan materi
ini sangat mempengarui keberhasilan belajar peserta didik

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 100


Modul Pedagogik

CV PENELAAH

1. Nama Lengkap : Sariwulan Diana

2. Telpon Kantor/HP : 022 2001934/081931287074

3. E-mail : sariwulwul@yahoo.co.id

4. Akun Facebook : sariwulan diana

5. Alamat Kantor : Jl. Dr. Setia Budhi No.229 Bandung

6. Bidang Keahlian : Pendidikan Biologi

7. Riwayat Pekerjaan dalam 10 Tahun Terakhir:

Staf Dosen di Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI


1. Pengampu Mata Kuliah Anatomi Tumbuhan 1987 –
Sekarang
2. Pengampu Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan 1987 –
Sekarang
3. Pengampu Mata Kuliah Morfologi Tumbuhan 1995 –
Sekarang
4. Pengampu Mata Kuliah Ilmu Tanah 2002 – 2006
5. Pengampu Mata Kuliah Metabolisme Tumbuhan 2002 – 2006
6. Pengampu Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran 2009
7. Pengampu Mata Kuliah Embriologi Tumbuhan 2006 – 2013
8. Pengampu Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran 2014–
Sekarang

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 101


Modul Pedagogik

9. Pengampu Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran Biologi 2016


10. Pengampu Mata Kuliah Telaah Kurikulum dan 2016
Perencanaan Pembelajaran Biologi
11. Pembimbing Skripsi Mahasiswa S1 1995 –
Sekarang
12. Pembimbing Program Pengalaman Lapangan Mahasiswa 2014–
S1 Sekarang
Mengajar di luar Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
1. Pembimbing Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan Strata 2005 – 2009
2 Pendidikan IPA SPs UPI
2. Validator Instrumen Penelitian Mahasiswa Strata 2 2009 -
Pendidikan Biologi SPs UPI Sekarang
3. Validator Instrumen Penelitian Mahasiswa Strata 3 2009 -
Pendidikan IPA SPs UPI Sekarang
4. Pembimbing Thesis Mahasiswa Strata 2 Pendidikan 2016
Biologi SPs UPI
5. Penguji Seminar Proposal Thesis Mahasiswa Strata 2 2014–
Pendidikan Biologi SPs UPI Sekarang
6. Penguji Sidang Thesis Mahasiswa Strata 2 Pendidikan 2014–
Biologi SPs UPI Sekarang

Menjadi Nara Sumber/Instruktur


1. Pendidikan dan Latihan Profesi Guru IPA Rayon 110 UPI 2007- 2015
2. Pelatihan Guru IPA SD 1995 – 2015
3. Pelatihan Guru IPA SMP dan sederajat 1995 – 2015
4. Pelatihan Guru Biologi SMA dan sederajat 1995 – 2015
5. Pengambilan Data & Focus Group Discussion untuk 2015
Studi Validasi Standar Kompetensi Penilaian Pendidik
6. Validasi Naskah Soal Ujian Nasional Jenjang SMP/SMA/ 2015
SMK

8. Riwayat Pendidikan Tingi dan tahun Belajar :

No Universitas Kota/Negara Tahun Lulus Departemen


1. S1: ITB Bandung/Indonesia 1986 Biologi
2. S2: ITB Bandung/Indonesia 1995 Biologi
3. S3: UPI Bandung/Indonesia 2014 Pendidikan IPA

9. Judul Buku yang Pernah Ditelaah :

No. Judul Buku Tahun


1. Pengembangan Kurikulum Pada Mata Pelajaran Yang 2016

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 102


Modul Pedagogik

Diampu
2. Pengembangan Potensi Peserta didik 2016

10. Judul Penelitian dan Tahun Terbit dalam 10 Tahun Terakhir :

No. Judul Penelitian Tahun Terbit


1. Kemampuan Berkomunikasi Siswa Prosiding Seminar Biologi:
pada Konsep Pencemaran Melalui Perkembangan Biologi dan
Penerapan Model pembelajaran Pendidikan Biologi untuk
Kooperatif Tipe Three-Step Interview Mendukung Profesionalisme,
Mei 2007
2. Optimasi Induksi Embrio-genesis Jurnal Biosaintifika, November
Somatik Pinus merkusii Melalui Teknik 2008
Pendinginan Eksplan
3. Respon Potongan Daun Oncidium Prosiding Seminar Nasional
Golden-Shower pada Medium Biologi: Inovasi Biologi dan
Murashife & Skoog dengan Pendidikan Biologi dalam
Penambahan NAA dan BAP Pengembangan Sumber Daya
Manusia, Juli 2009
4. Induksi Pembentukan Tunas Morinda Jurnal Biosaintifika, November
citrifolia Linn melalui Kultur Jaringan 2009
5. Preliminary Profile of Tutor's Ability in Proceeding of The 4th
Managing Practical Work on Plant International Seminar of Science
Physiology Through Peer Assisted Education: Curriculum
Learning (PAL) Program Development of Science
Education in 21th Century,
Oktober 2010

No. Judul Penelitian Tahun Terbit


6. Studi Awal tentang Kemampuan Prosiding Seminar Nasional
Asisten Mahasiswa dalam Pelaksanaan Biologi: Inovasi Biologi dan
Program Peer Assisted Learning (PAL) Pembelajaran Biologi untuk
Praktikum Botani Phanerogamae Membangun Karakter Bangsa,
Juli 2011
7. Peer Assisted Learning (PAL) Program Proceeding of 5th International
on Plant Morphology and Physiology in Seminar on Science Education:
Empowering Future Biology Teacher- Strenghtening Science
Students-Assistant Education through Continuing
Teacher Professional
Development, November 2011
8. Program Peer Assisted Learning (PAL) Prosiding Seminar Program
dalam Praktikum Morfologi Tumbuhan Penelitian dan Pengabdian
untuk Pemberdayaan Asisten kepada Masyarakat:

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 103


Modul Pedagogik

Mahasiswa Calon Guru Biologi Peningkatan Indeks


Pembangunan Manusia
Indonesia Melalui Pemanfaatan
Hasil-Hasil Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat
Perguruan Tinggi, Pebruari 2012
9. Implementasi Taksonomi Baru Prosiding Seminar Nasional IX
Marzano untuk Pemberdayaan Pendidikan Biologi: Biologi,
Mahasiswa Asisten Praktikum Fisiologi Sains, Lingkungan, dan
Tumbuhan dalam Program Peer Pembelajarannya dalam Upaya
Assisted Learning (PAL) Peningkatan Daya Saing Bangsa,
Juli 2012
10. Penerapan Model Pembelajaran Jurnal Pengajaran MIPA,
Whole Group Jigsaw dalam Oktober 2012
Perkuliahan Embriologi Tumbuhan
11. Penguasaan Awal Materi Biologi Guru Prosiding Seminar Nasional
IPA Peserta PLPG menurut Taksonomi Pendidikan dan Penelitian
Baru Marzano Biologi: Membangun Karakter
Konservasi dalam
Memanfaatkan
Keanekaragaman Hayati secara
Berkelanjutan, Juni 2013
12. Penerapan Strategi Peer Assisted Prosiding Seminar Nasional
Learning (PAL) Untuk Meningkatkan Mathematics and Sciences
Penguasaan Konsep Dalam Forum: Membidik Karya Lokal
Perkuliahan Embriologi Tumbuhan Yang Unggul Untuk
Pengembangan Matematika dan
Sains, Agustus 2014
13. Pemberdayaan Asisten Praktikum Jurnal Pengajaran MIPA,
Morfologi Tumbuhan Untuk Oktober 2014
Melaksanakan Peer Assisted Learning
(PAL) Ditinjau Dari Taksonomi Baru
Marzano
14. Profil Kemampuan Literasi Sains Siswa Prosiding Seminar Nasional XII
SMA Berdasarkan Instrumen Scientific Pendidikan Biologi FKIP UNS
Literacy Assesments (SLA) 2015
15. Pemberdayaan Asisten Praktikum Prosiding Seminar Nasional Sains
Fisiologi Tumbuhan dalam Program & Enterpreneurship II Prodi
Peer Assisted Learning (PAL) Pend. Biologi FPMIPA & TI
Universitas PGRI Semarang 2015

No. Judul Penelitian Tahun Terbit


15. Peer Assisted Learning (PAL) Program Proceeding of MSCEIS 2015
in Plant Anatomy Practicum
16. Profile Of Middle School Students on AIP Conference Proceedings, ©
Scientific Literacy Achievements by 2016 AIP Publishing LLC AIP
Using Scientific Literacy Assessments Conf. Proc. 1708, 080008 (2016)

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 104


Modul Pedagogik

(SLA)

Pengembangan Kurikulum Pada Matapelajaran Yang Diampu Page 105

Anda mungkin juga menyukai