INTERNALISASI TENTANG
ASESMEN BERBASIS
KOMPETENSI
2019
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
• Asesmen Berbasis
Kompetensi
• Skema Sertifikasi/Standar
sertifikasi,
• Standar kompetensi, MERENCANAKAN • Menetapkan dan memelihara MEMBERIKAN
AKTIVITAS DAN lingkungan asesmen KONTRIBUSI DALAM
• Sistem Nasional Sertifikasi PROSES ASESMEN • Mengumpulkan bukti yang VALIDASI ASESMEN
Profesi, dan berkualitas
• Menentukan Pendekatan
• Harmonisasi Sistem Asesmen • Mendukung asesi
Sertifikasi Profesi • Mempersiapkan rencana • Membuat keputusan asesmen
• Merekam dan melaporkan
• Menyiapkan validasi
Internasional asesmen
• Mengidentifikasi persyaratan keputusan asesmen • Memberi kontribusi
modifikasi dan • meninjau proses asesmen dalam proses validasi
PEMAHAMAN DAN kontekstualiasi • Memberikan kontribusi
INTERNALISASI • Mengembangkan Materi Uji MELAKSANAKAN dalam hasil validasi
TENTANG ASESMEN Kompetensi/Asesmen ASESMEN
BERBASIS KOMPETENSI
TIK: MEMAHAMI DAN INTERNALISASI TENTANG ASESMEN
BERBASIS KOMPETENSI
1. PERMENAKER 3/2016
EMPLOYABILITY SKILL (KEMAMPUAN DASAR1) (LJT)
1 2 3
Pelatihan Berbasis Kompetensi (CBT) Asesmen Berbasis Kompetensi (CBA) Kompetensi mengacu pada kemampuan
adalah pelatihan yang memberikan fokus pada apa yang dapat dilakukan untuk melakukan tugas dan tugas
peserta, pengetahuan, ketrampilan dan atau harus dilakukan oleh pekerja di tertentu dengan standar kinerja yang
sikap yang dibutuhkan untuk tempat kerja. diharapkan di tempat kerja.
mendemonstrasikan kompetensi dalam
hubungannya dengan kompetenis
industri yang sudah ditentukan dan
ditetapkan. (ASEC, 2013).
CIRI-CIRI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (ASEC, 2013)
Keterampilan, pengetahuan,
dan sikap yang dibutuhkan
Standar Kompetensi
untuk melakukan suatu
pekerjaan
PELATIHAN BERBASIS
KOMPETENSI
Strategi Dan Materi Bagaimana membantu orang
Pembelajaran Mampu untuk mendapatkan
Telusur Dengan Standar keterampilan dan
Kompetensi pengetahuan
01 02 03
Berbasis kriteria, Berbasis bukti, Suatu Partisipatori, kandidat
asesmen berdasarkan proses yang terlibat dalam proses
bukti dengan membandingkan bukti asesmen
hubungannya dengan kompetensi dengan
standar industri atau suatu standar
serangkaian kriteria utuk
menentukan kompetensi
2. SKEMA/STANDAR SERTIFIKASI
¡ Adalah paket kompetensi dan persyaratan spesifik seseorang terkait kategori
posisi atau ketrampilan.
¡ Mengacu pada pernyataan dari aturan yang berlaku dalam menghasilkan
kualifikasi (misalnya sertifikat atau diploma), dan juga haknya (ASEC, 2013)
¡ Skema sertifikasi:
o Okupasi
o Kualifikasi Nasional
o Klaster
a. Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja
Nasional
b. Kerangka kualifikasi
3. STANDAR
KOMPETENSI
c. Standar okupasi
d. Unit Kompetensi
a. SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL
Pemberlakuan
Akreditasi LDP
Penerapan
Standar Pelatihan berbasis
kompetensi
Lisensi LSP
Sertifikasi
SKKNI
Pengembangan SDM
Kompetensi Profesional
Standar
MRA Kompeten
Kompetitif
Kerjasama
Harmonisasi
Standardisasi Notifikasi
S3 S3 (Terapan) Spesialis IX
9 STRATEGIKAL
VIII AHLI
S2 S2 (Terapan)
8 KOGNITIF K
Profesi VII
7
S1 D IV VI MANAJERIAL
6 TEKNISI /
D III V ANALIS
5
D II IV
4
D I III SUPERVISIONAL
SMA Sekolah Menengah Kejuruan
3
II
PSIKO
MOTORIK OPERATOR
(3) (3)
2I
9 Tahun Pendidikan Dasar (6+3) TEKNIKAL
Pendidikan Pra Sekolah (1-2) 1
PENGEMBANGAN KARIR
Dit. BELMAWA, 2012 (DUDI, LATKER, MASY)
c. Standar Okupasi
c. Unit kompetensi
Setiap unit kompetensi mengidentifikasi persyaratan
tempat kerja yang terpisah dan mencakupi:
a b c
AQRF ASEAN Guiding Principles
for Quality Assurance and
Recognition of
ILO
Competency Certification
System.
a. Kerangka Kualifikasi
DIAGRAM ILUSTRASI KKKNI DAN AQRF
KKNI-INDONESIA
BNSP, 2015
b. PEDOMAN MENCAKUPI:
Standar okupasi • Adalah pernyataan aktivitas dan tugas terkait suatu pekerjaan dan prakteknya
Standar • yang merupakan aturan untuk mendapatkan penghargaan dan hak yang
asesmen diberikan
SKKNI
INDONESIAN NATIONAL COMPETENCY STANDARD
Dikembangkan
berdasarkan
2016
STANDAR KOMPETENSI DAPAT JUGA DIGUNAKAN UNTUK (RMCS
2016):
¡ Menginformasikan desain kurikulum. Walaupun tidak menggambarkan keseluruhan pendidikan dan
pelatihan peserta didik, standar kompetensi menggambarkan titik kritis persyaratan asesmen di dalam
kurikulum.
¡ Benchmark kualifikasi nasional dan internasional. Penggunaan standar kompetensi menciptakan
titik rujukan tetap yang sama yang dengannya keputusan kesetaraan dapat dibuat. Menggunakan
pendekatan umum seperti RMCS membuat pengambilan keputusan lebih mudah.
¡ Pengakuan Kompetensi. RMCS menyediakan dasar yang baik untuk penerimaan dan pengakuan
tentang level ketrampilan dan kualifikasi antara institusi dan negara.
¡ Merencanakan Jenjang karir. Ini menyediakan koherensi dengan persyaratan ketrampilan di suatu
sektor. Standar kompetensi juga memungkinkan seseorang untuk merencanakan karir dan juga
mengidentifikasi area dimana orang tersebut dapat mentransfer ketrampilan dan keahliannya di
berbagai peran kerja.
1. Dalam Pengembangan Standar à setiap negara 2. Dalam Pengembangan sertifikasi à Untuk segera
adanya saling pengakuan kompetensi antara
tidak harus melakukan riset dan merumuskan negara sehingga akan berkontribusi terhadap
sendiri, tetapi dapat saling mengadopsi sehingga pergerakan alur SDM kompeten antar negara,
percepatan pemenuhan ketersediaan standar pengakuan barang dan jasa antar negara yang pada
kompetensi dapat dilakukan sesegera mungkin akhirnya dapat mendorong ekspor produk danjasa
tidak harus bertahun-tahun. Indonesia.
• Adalah tempat kerja atau simulasi tempat kerja yang baik (memenuhi
persyaratan “Good Practices”) yang dapat digunakan untuk
penyelenggaraan asesmen kompetensi dan memungkinkan untuk
mendemonstrasikan 5 dimensi kompetensi.
SKKNI: KETELUSURAN/INTERFACE PENERAPAN PADA INDUSTRI, PENDIDIKAN DAN SERTIFIKASI