Anda di halaman 1dari 42

MEMAHAMI DAN

INTERNALISASI TENTANG
ASESMEN BERBASIS
KOMPETENSI
2019
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI

• Asesmen Berbasis
Kompetensi
• Skema Sertifikasi/Standar
sertifikasi,
• Standar kompetensi, MERENCANAKAN • Menetapkan dan memelihara MEMBERIKAN
AKTIVITAS DAN lingkungan asesmen KONTRIBUSI DALAM
• Sistem Nasional Sertifikasi PROSES ASESMEN • Mengumpulkan bukti yang VALIDASI ASESMEN
Profesi, dan berkualitas
• Menentukan Pendekatan
• Harmonisasi Sistem Asesmen • Mendukung asesi
Sertifikasi Profesi • Mempersiapkan rencana • Membuat keputusan asesmen
• Merekam dan melaporkan
• Menyiapkan validasi
Internasional asesmen
• Mengidentifikasi persyaratan keputusan asesmen • Memberi kontribusi
modifikasi dan • meninjau proses asesmen dalam proses validasi
PEMAHAMAN DAN kontekstualiasi • Memberikan kontribusi
INTERNALISASI • Mengembangkan Materi Uji MELAKSANAKAN dalam hasil validasi
TENTANG ASESMEN Kompetensi/Asesmen ASESMEN
BERBASIS KOMPETENSI
TIK: MEMAHAMI DAN INTERNALISASI TENTANG ASESMEN
BERBASIS KOMPETENSI

1. Asesmen berbasis kompetensi


2. Skema/ standar Sertifikasi
3. Standar kompetensi
4. Sistem Nasional Sertifikasi Profesi, dan
5. Harmonisasi Sistem Sertifikasi Profesi Internasional
a. Kompetensi

1. ASESMEN b. Skills for Employability


BERBASIS
KOMPETENSI c. Pelatihan Berbasis Kompetensi

d. Asesmen Berbasis Kompetensi


a. Kompetensi
¡ Kompetensi mensyaratkan penerapan dari
pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang relevan
dengan partisipasi efektif, secara konsisten dari
waktu ke waktu di lingkungan tempat kerja.
Pengetahuan dan ketrampilan dapat diidentifikasi
bersamaan atau dipisah.
o Pengetahuan mengidentifikasi apa yang dibutuhkan
seseorang untuk diketahui dalam melakukan kinerja
dalam pekerjaannya dengan cara yang benar dan efektif.
o Ketrampilan mendeskripsikan aplikasi dari pengetahuan
pada situasi dimana pengetahuan dirubah menjadi hasil
yang dibutuhkan di tempat kerja.
o Sikap dideskripsikan sebagai alasan dibalik kebutuhan
pengetahuan tertentu atau mengapa keterampilan
dilakukan dengan cara tertentu
b. EMPLOABILITY SKILL (KEMAMPUAN DASAR1)
Employability Skills
KOMUNIKASI • menafsirkan kebutuhan klien dan menulisnya.
• menggunakan berbagai keterampilan komunikasi, seperti mendengarkan, bertanya, membaca,
menafsirkan, dan menulis dokumen
• menulis laporan bahaya dan insiden.
• menggunakan keterampilan fasilitasi dan interpersonal yang efektif, termasuk bahasa verbal dan non-
verbal yang peka terhadap kebutuhan dan perbedaan orang lain.
KERJASAMA • bekerja dengan rekan kerja untuk membandingkan, meninjau, dan mengevaluasi proses dan
(TEAMWORK) hasil asesmen
• berpartisipasi aktif dalam sesi validasi asesmen
• mengelola hubungan kerja dan mencari umpan balik dari kolega dan klien pada kinerja
profesional

1. PERMENAKER 3/2016
EMPLOYABILITY SKILL (KEMAMPUAN DASAR1) (LJT)

PROBLEM SOLVING • mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko di lingkungan belajar/asesmen


• menggunakan keterampilan manajemen waktu dalam merancang asesmen
• menghasilkan serangkaian opsi untuk memenuhi kebutuhan klien
BERINISIATIF • menafsirkan lingkungan asesmen dan memilih pendekatan penyampaian yang memotivasi dan melibatkan
peserta asesi.
• memantau dan meningkatkan praktik kerja untuk meningkatkan inklusivitas.
• menjadi kreatif untuk memenuhi kebutuhan asesmen klien.
• menerapkan keterampilan desain untuk mengembangkan program inovatif dan fleksibel dengan biaya
efektif.
MERENCANAKAN • meneliti, membaca, menganalisis dan menafsirkan spesifikasi tempat kerja
DAN • merencanakan, memprioritaskan, dan mengatur alur kerja
MENGORGANISASI • menafsirkan bukti yang dikumpulkan dan membuat penilaiankompetensi
KAN • mendokumentasikan rencana aksi dan laporan bahaya
• mengatur sumber daya manusia, fisik dan material yang diperlukan untuk asesmen.
EMPLOYABILITY SKILL (KEMAMPUAN DASAR1) (LJT)

MANAJEMEN DIRI • bekerja dalam kerangka kerja kebijakan dan organisasi


• mengelola hubungan kerja dan kerja
• mematuhi tanggung jawab etika dan hukum
• mengambil tanggung jawab pribadi dalam perencanaan, penyampaian, dan peninjauan pelatihan
• menjadi panutan bagi inklusifitas dan menunjukkan profesionalisme
• meninjau persepsi dan sikap pribadi
BELAJAR • melakukan evaluasi diri dan praktik refleksi
• meneliti informasi dan mengakses kebijakan dan kerangka kerja untuk mempertahankan kekunian
keterampilan dan pengetahuan
• mempromosikan budaya belajar di tempat kerja
• mencari umpan balik dari kolega.
TEKNOLOGI • menggunakan teknologi untuk meningkatkan hasil, termasuk pengiriman online dan penelitian
menggunakan internet
• menggunakan sistem manajemen informasi siswa untuk mencatat asesmen
• mengidentifikasi dan mengatur kebutuhan teknologi dan peralatan sebelum pelatihan
• menggunakan berbagai perangkat lunak, termasuk paket presentasi
c. Pelatihan berbasis kompetensi

1 2 3
Pelatihan Berbasis Kompetensi (CBT) Asesmen Berbasis Kompetensi (CBA) Kompetensi mengacu pada kemampuan
adalah pelatihan yang memberikan fokus pada apa yang dapat dilakukan untuk melakukan tugas dan tugas
peserta, pengetahuan, ketrampilan dan atau harus dilakukan oleh pekerja di tertentu dengan standar kinerja yang
sikap yang dibutuhkan untuk tempat kerja. diharapkan di tempat kerja.
mendemonstrasikan kompetensi dalam
hubungannya dengan kompetenis
industri yang sudah ditentukan dan
ditetapkan. (ASEC, 2013).
CIRI-CIRI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (ASEC, 2013)
Keterampilan, pengetahuan,
dan sikap yang dibutuhkan
Standar Kompetensi
untuk melakukan suatu
pekerjaan

Sistem untuk pengakuan


Kerangka Kualifikasi
kompetensi

PELATIHAN BERBASIS
KOMPETENSI
Strategi Dan Materi Bagaimana membantu orang
Pembelajaran Mampu untuk mendapatkan
Telusur Dengan Standar keterampilan dan
Kompetensi pengetahuan

Proses menilai apakah orang


Asesmen Berbasis memiliki keterampilan,
Kompetensi pengetahuan, dan sikap yang
dibutuhkan
d. Asesmen Berbasis Kompetensi (CBA)
¡ CBA: Asesmen terhadap bukti untuk menentukan apakah kemampuan
seseorang saat ini sesuai dengan standar kompetensi (Hayton dan Wagner
1998).
¡ Asesmen berbasis kinerja adalah Adalah proses mengumpulkan bukti dan
membuat penilaian tentang apakah seseorang telah mencapai kompetensi.
Ini sering digambarkan sebagai proses yang direferensikan dengan kriteria,
karena melibatkan orang yang diases berdasarkan kriteria tetap atau tolok
ukur yang telah ditentukan sebelumnya - seperti yang dinyatakan dalam unit
kompetensi.
Filosofi Asesmen Berbasis Kompetensi (CBA) (Harris, R., Guthrie, H., Hobart,
B. & Lundberg, D. 1995)

01 02 03
Berbasis kriteria, Berbasis bukti, Suatu Partisipatori, kandidat
asesmen berdasarkan proses yang terlibat dalam proses
bukti dengan membandingkan bukti asesmen
hubungannya dengan kompetensi dengan
standar industri atau suatu standar
serangkaian kriteria utuk
menentukan kompetensi
2. SKEMA/STANDAR SERTIFIKASI
¡ Adalah paket kompetensi dan persyaratan spesifik seseorang terkait kategori
posisi atau ketrampilan.
¡ Mengacu pada pernyataan dari aturan yang berlaku dalam menghasilkan
kualifikasi (misalnya sertifikat atau diploma), dan juga haknya (ASEC, 2013)
¡ Skema sertifikasi:
o Okupasi
o Kualifikasi Nasional
o Klaster
a. Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja
Nasional

b. Kerangka kualifikasi
3. STANDAR
KOMPETENSI
c. Standar okupasi

d. Unit Kompetensi
a. SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Pemberlakuan

Akreditasi LDP
Penerapan
Standar Pelatihan berbasis
kompetensi

Lisensi LSP

Sertifikasi
SKKNI
Pengembangan SDM
Kompetensi Profesional
Standar
MRA Kompeten
Kompetitif
Kerjasama
Harmonisasi
Standardisasi Notifikasi

Pembinaan dan Pengendalian


b. KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)

9 ¡ adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang


8 dapat menyandingkan, menyetarakan dan
7
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang
6
5
pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka
4 pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan
3 struktur pekerjaan di berbagai sektor.
2
1
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
JENJANG KANDUNGAN UNSUR KANDUNGAN UNSUR
KUALIFIKASI KOMPETENSI EDUCATIONAL KOMPETENSI OCCUPATIONAL

S3 S3 (Terapan) Spesialis IX
9 STRATEGIKAL
VIII AHLI
S2 S2 (Terapan)
8 KOGNITIF K
Profesi VII
7
S1 D IV VI MANAJERIAL
6 TEKNISI /
D III V ANALIS
5
D II IV
4
D I III SUPERVISIONAL
SMA Sekolah Menengah Kejuruan
3
II
PSIKO
MOTORIK OPERATOR
(3) (3)
2I
9 Tahun Pendidikan Dasar (6+3) TEKNIKAL
Pendidikan Pra Sekolah (1-2) 1
PENGEMBANGAN KARIR
Dit. BELMAWA, 2012 (DUDI, LATKER, MASY)
c. Standar Okupasi

¡ Mengacu pada pernyataan aktivitas dan


tugas berkaitan dengan tugas yang
sepesifik dan prakteknya.
Semua kualifikasi atau program termasuk berbagai topik
yang fokus dalam kemampuan peserta pelatihan untuk
menunjukkan kinerja atau perkerjaan di area kerja yang
spesifik dan dengan tanggung jawab atau fungsi tugas
tertentu. (ASEC, 2013).

c. Unit kompetensi
Setiap unit kompetensi mengidentifikasi persyaratan
tempat kerja yang terpisah dan mencakupi:

• Pengetahuan dan ketrampilan yang mendukung kompetensi


• Bahasa, literasi dan numerasi.
• Persyaratan K3
d. STRUKTUR UNIT KOMPETENSI
Judul Unit
Deskripsi
Elemen Kriteria Unjuk Kerja
1. 1.1
1.2
1.3
2. 2.1
2.2
2.3
Batasan Variabel
Panduan asesmen
4. SISTEM
NASIONAL
SERTIFIKASI
PROFESI
TETTY, 2019
TETTY, 2019
5. HARMONISASI SISTEM SERTIFIKASI PROFESI INTERNASIONAL

a b c
AQRF ASEAN Guiding Principles
for Quality Assurance and
Recognition of
ILO
Competency Certification
System.
a. Kerangka Kualifikasi
DIAGRAM ILUSTRASI KKKNI DAN AQRF

KKNI-INDONESIA
BNSP, 2015
b. PEDOMAN MENCAKUPI:

¡ Gambaran Umum Kerangka Kualifikasi Nasional


(NQF) Negara-Negara Anggota ASEAN
¡ Gambaran Umum Sistem Sertifikasi Kompetensi
Negara-Negara Anggota ASEAN
¡ Aspek-Aspek Kunci Penjaminan Mutu
¡ Prinsip Panduan dan Protokol untuk Penjaminan
Mutu
¡ Prinsip Panduan dan Protokol untuk Pengakuan
Sistem Sertifikasi Kompetensi di antara Negara-
Negara Anggota ASEAN
¡ Berpartisipasi dalam Kegiatan Pembuatan
Referensi Nasional
PENGEMBANGAN PRODUK TVET
Didalam sistem TVET apapun, ada beberapa pilihan untuk pengembangan standar
pencapaian TVET, termasuk:

Standar • Adalah pernyataan pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi yang


kompetensi berhubungan dengan pekerjaan.

Standar okupasi • Adalah pernyataan aktivitas dan tugas terkait suatu pekerjaan dan prakteknya

Standar • adalah pernyataan capaian pembelajaran dan metodologi yang akan


sertifikasi/skema digunakan

Standar • yang merupakan aturan untuk mendapatkan penghargaan dan hak yang
asesmen diberikan

• yang merupakan pernyataan tujuan pembelajaran, konten yang harus


Standar edukasi ditangani, persyaratan masuk dan sumber daya yang diperlukan
c

SKKNI
INDONESIAN NATIONAL COMPETENCY STANDARD

Dikembangkan
berdasarkan

2016
STANDAR KOMPETENSI DAPAT JUGA DIGUNAKAN UNTUK (RMCS
2016):
¡ Menginformasikan desain kurikulum. Walaupun tidak menggambarkan keseluruhan pendidikan dan
pelatihan peserta didik, standar kompetensi menggambarkan titik kritis persyaratan asesmen di dalam
kurikulum.
¡ Benchmark kualifikasi nasional dan internasional. Penggunaan standar kompetensi menciptakan
titik rujukan tetap yang sama yang dengannya keputusan kesetaraan dapat dibuat. Menggunakan
pendekatan umum seperti RMCS membuat pengambilan keputusan lebih mudah.
¡ Pengakuan Kompetensi. RMCS menyediakan dasar yang baik untuk penerimaan dan pengakuan
tentang level ketrampilan dan kualifikasi antara institusi dan negara.
¡ Merencanakan Jenjang karir. Ini menyediakan koherensi dengan persyaratan ketrampilan di suatu
sektor. Standar kompetensi juga memungkinkan seseorang untuk merencanakan karir dan juga
mengidentifikasi area dimana orang tersebut dapat mentransfer ketrampilan dan keahliannya di
berbagai peran kerja.
1. Dalam Pengembangan Standar à setiap negara 2. Dalam Pengembangan sertifikasi à Untuk segera
adanya saling pengakuan kompetensi antara
tidak harus melakukan riset dan merumuskan negara sehingga akan berkontribusi terhadap
sendiri, tetapi dapat saling mengadopsi sehingga pergerakan alur SDM kompeten antar negara,
percepatan pemenuhan ketersediaan standar pengakuan barang dan jasa antar negara yang pada
kompetensi dapat dilakukan sesegera mungkin akhirnya dapat mendorong ekspor produk danjasa
tidak harus bertahun-tahun. Indonesia.

d. DAMPAK HARMONISASI STANDARDISASI DAN SERTIFIKASI


Sertifikasi Kompetensi Kerja:

• adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan


secara sistematis dan objektif melalui uji
e. HARMONISASI kompetensi/asesmen yang mengacu kepada Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, Standar Internasional
ISTILAH, dan/atau Standar Khusus.

DESKRIPSI DAN Lisensi:


ATAU DEFINISI
• adalah bentuk pengakuan dari BNSP kepada LSP untuk dapat
PENTING DALAM melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja atas nama BNSP.
ASESMEN
Profesi:

• adalah bidang pekerjaan yang memiliki kompetensi yang diakui


oleh masyarakat.
SKKNI:
• Adalah rumusan kemampuan kerja yamg mencakup aspek
pengetahuan, ketrampilan dan/atau keahlianserta sikap kerja yang
relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
ISTILAH, DESKRIPSI Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKKK):
DAN ATAU DEFINISI • Adalah standar kompetensi yang dikembangkan dan digunakan oleh
PENTING DALAM organisasi untuk memenuhi tujuan internal organisasinya sendiri
dan/atau untuk memenuhi kebutuhan organisasi lain yang memiliki
ASESMEN (LJT) ikatan kerjasama dengan organisasi yang bersangkutan atau organisasi
lain yang memerlukan.
Standar Kompetensi Kerja Internasional (SKKI):
• Adalah standar kompetensi kerja yang dikembangkan dan ditetapkan
oleh suatu organisasi multi nasional dan digunakan secara
internasional.
Pelatihan kerja:

• adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,


meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas,
disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian
tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
ISTILAH, DESKRIPSI
Skema Sertifikasi/standar sertifikasi:
DAN ATAU DEFINISI
• Adalah Paket kompetensi dan persyaratan spesifik yang berkaitan
PENTING DALAM dengan kategorijabatan atau keterampilan tertentu dari seseorang.
ASESMEN (LJT) Tempat Uji Kompetensi:

• Adalah tempat kerja atau simulasi tempat kerja yang baik (memenuhi
persyaratan “Good Practices”) yang dapat digunakan untuk
penyelenggaraan asesmen kompetensi dan memungkinkan untuk
mendemonstrasikan 5 dimensi kompetensi.
SKKNI: KETELUSURAN/INTERFACE PENERAPAN PADA INDUSTRI, PENDIDIKAN DAN SERTIFIKASI

PENERAPAN PADA INDUSTRI PENERAPAN PADA SERTIFIKASI KOMPETENSI


SKKNI PENDIDIKAN à DACUM
≈ SKKI, SKK ≈ à CP

Judul SOP Judul Unit Kompetensi Judul Materi Pembelajaran Judul Sertifikat; unit
≈ ≈ ≈ kompetensi
Ruang Lingkup SOP Deskripsi Unit Ruang lingkup Materi Ruang lingkup asesmen
pembelajaran
Langkah utama proses ≈ Elemen ≈Tujuan Instruksional khusus ≈ Elemen
(Learning Objectives)
Instruksi kerja
≈ Kriteria Unjuk Kerja (KUK)

Indikator
kompetensi/kompetensi ≈
Kriteria Pencapaian
kompetensi
dasar
Speseifikasi sesuai kontek ≈ Batasan variabel ≈Kontetualisasi pembelajaran ≈ Konteks asesmen
QA Panduan penialaian Evaluasi Panduan asesmen
≈ ≈ ≈ Interface Model: Surono, 2018
RINGKASAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai