Anda di halaman 1dari 58

PEMAHAMAN DAN

INTERNALISASI
ASESMEN BERBASIS
KOMPETENSI
PELATIHAN ASESOR KOMPETENSI
MERENCANAKAN
AKTIFITAS DAN

ASESOR
PROSES ASESMEN
• Menetapkan dan
• Menentukan memelihara
• Asesmen Berbasis Pendekatan lingkungan asesmen
Asesmen • Mengumpulkan Bukti MEMBERIKAN
Kompetensi KONTRIBUSI DALAM
• Skema Sertifikasi/ • Mempersiapkan yang berkualitas VALIDASI ASESMEN
Standar Sertifikasi Rencana Asesmen • Mendukung asesi
• Standar Kompetensi • Mengidentifikasi • Membuat keputusan
• Menyiapkan validasi
• Sistem Nasional persyaratan asesmen
• Memberi kontribusi
Sertifikasi Profesi Modifikasi dan • Merekam dan
dalam proses
• Harmonisasi Sistem kontektualisasi melaporkan
validasi
• Mengembangkan keputusan asesmen
Sertifikasi Profesi • Memberikan
Internasional Materi Uji • Meninjau proses
kontribusi dalam
Kompetensi asesmen
hasil validasi
PEMAHAMAN DAN Asesmen
INTERNALISASI
MELAKSANAKAN
TENTANG ASESMEN
ASESMEN
BERBASIS KOMPETENSI
TIK : PEMAHAMAN DAN
INTERNALISASI ASESMEN
BERBASIS KOMPETENSI
1. Asesmen Berbasis Kompetensi
2. Skema Sertifikasi/ Standar Sertifikasi
3. Standar Kompetensi
4. Sistem Nasional Sertifikasi Profesi
5. Harmonisasi Sistem Sertifikasi Profesi
Internasional
Asesmen
1 Berbasis
Kompetensi
a Kompetensi

Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek


pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai
dengan standar yang ditetapkan ( Definisi Pedoman BNSP)

Kompetensi mensyaratkan penerapan dari pengetahuan,


ketrampilan, dan sikap yang relevan dengan partisipasi
efektif, secara konsisten dari waktu ke waktu di lingkungan
tempat kerja.
Pengetahuan dan ketrampilan dapat diidentifikasi
bersamaan atau dipisah.
Pengetahuan :
Mengidentifikasi apa yang dibutuhkan seseorang
untuk diketahui dalam melakukan kinerja dalam
pekerjaannya dengan cara yang benar dan efektif.

Ketrampilan :
Mendeskripsikan aplikasi dari pengetahuan pada
situasi dimana pengetahuan dirubah menjadi hasil
yang dibutuhkan di tempat kerja.

Sikap :
Dideskripsikan sebagai alasan dibalik kebutuhan
pengetahuan tertentu atau mengapa keterampilan
dilakukan dengan cara tertentu
DIMENSI KOMPETENSI
Melaksanakan tugas individu
TASK SKILL (TS)

TASK MANAGEMENT Mengelola sejumlah tugas yang berbeda dalam satu


SKILL (TMS) pekerjaan

CONTINGENCY Kemampuan merespon dan mengelola ketidakteraturan dan


MANAGEMENT SKILL masalah-masalah dalam pekerjaan rutin
(CMS)
JOB ROLE/ ENVIRONMENT Kemampuan menyesuaikan dengan tanggung jawab dan
SKILL (JRES) harapan lingkungan kerja

TRANSFER SKILL (TRS) Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan maupun alat yang
baru

SRN - IMT2015
b Emploability Skill (Kemampuan Dasar1)
Employability Skills
Komunikasi • menafsirkan kebutuhan klien dan menulisnya.
• menggunakan berbagai keterampilan komunikasi, seperti mendengarkan,
bertanya, membaca,
• menafsirkan, dan menulis dokumen
• menulis laporan bahaya dan insiden.
• menggunakan keterampilan fasilitasi dan interpersonal yang efektif,
termasuk bahasa verbal dan nonverbal yang peka terhadap kebutuhan
dan perbedaan orang lain.

Kerjasama • bekerja dengan rekan kerja untuk membandingkan, meninjau, dan


(Teamwork) mengevaluasi proses dan hasil asesmen
• berpartisipasi aktif dalam sesi validasi asesmen
• mengelola hubungan kerja dan mencari umpan balik dari kolega dan klien
pada kinerja Profesional
Employability Skills
Problem Solving • mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko di lingkungan belajar/asesmen
• menggunakan keterampilan manajemen waktu dalam merancang asesmen
• menghasilkan serangkaian opsi untuk memenuhi kebutuhan klien
Berinisiatif • menafsirkan lingkungan asesmen dan memilih pendekatan penyampaian
yang memotivasi dan melibatkan peserta asesi.
• memantau dan meningkatkan praktik kerja untuk meningkatkan inklusivitas.
• menjadi kreatif untuk memenuhi kebutuhan asesmen klien.
• menerapkan keterampilan desain untuk mengembangkan program inovatif
dan fleksibel dengan biaya efektif.
Merencanakan Dan • meneliti, membaca, menganalisis dan menafsirkan spesifikasi tempat kerja
Mengorganisasikan • merencanakan, memprioritaskan, dan mengatur alur kerja
• menafsirkan bukti yang dikumpulkan dan membuat penilaiankompetensi
• mendokumentasikan rencana aksi dan laporan bahaya
• mengatur sumber daya manusia, fisik dan material yang diperlukan untuk
asesmen.
Employability Skills
Manajemen Diri • bekerja dalam kerangka kerja kebijakan dan organisasi
• mengelola hubungan kerja dan kerja
• mematuhi tanggung jawab etika dan hukum
• mengambil tanggung jawab pribadi dalam perencanaan, penyampaian,
dan peninjauan pelatihan
• menjadi panutan bagi inklusifitas dan menunjukkan profesionalisme
• meninjau persepsi dan sikap pribadi
Belajar • melakukan evaluasi diri dan praktik refleksi
• meneliti informasi dan mengakses kebijakan dan kerangka kerja untuk
mempertahankan kekunian keterampilan dan pengetahuan
• mempromosikan budaya belajar di tempat kerja
• mencari umpan balik dari kolega.
Teknologi • menggunakan teknologi untuk meningkatkan hasil, termasuk pengiriman
online dan penelitian menggunakan internet
• menggunakan sistem manajemen informasi siswa untuk mencatat
asesmen
• mengidentifikasi dan mengatur kebutuhan teknologi dan peralatan
sebelum pelatihan
• menggunakan berbagai perangkat lunak, termasuk paket presentasi
c Pelatihan berbasis kompetensi
Pelatihan Berbasis Kompetensi (CBT) adalah pelatihan yang memberikan
peserta, pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang dibutuhkan untuk
1 mendemonstrasikan kompetensi dalam hubungannya dengan kompetenisi
industri yang sudah ditentukan dan ditetapkan. (ASEC, 2013).

2 Asesmen Berbasis Kompetensi (CBA) fokus pada apa yang dapat


dilakukan atau harus dilakukan oleh pekerja di tempat kerja.

2 Kompetensi mengacu pada kemampuan untuk melakukan tugas dan tugas


tertentu dengan standar kinerja yang diharapkan di tempat kerja.
Ciri – Ciri Pelatihan Berbasis Kompetense, ASEC.2013

Ketrampilan, Pengetahuan, dan


Standar Kompetensi Sikap yang dibutuhkan untuk
melakukan suatu pekerjaan

Kualifikasi Kerja Nasional Sistem untuk pengakuan


Indonesia (KKNI) kompetensi
PELATIHAN BERBASIS
KOMPETENSI

Stratage dan Materi Pembelajaran Bagaimana membantu orang


Mampu telusur dengan standar untuk mendapatkan ketrampilan
kompetensi dan pengetahuan

Proses menilai apakah orang


memiliki ketrapilan,
Asesmen Berbasis Kompetensi
pengetahuan, dan sikap yang
dibutuhkan
d Asesmen Berbasis Kompetensi (CBA)

CBA Asesmen terhadap bukti untuk menentukan


1 apakah kemampuan seseorang saat ini sesuai dengan
standar kompetensi (Hayton dan Wagner 1998).

ASESMEN BERBASIS KINERJA adalah Adalah proses


mengumpulkan bukti dan membuat penilaian tentang
apakah seseorang telah mencapai kompetensi.
Sering digambarkan sebagai proses yang direferensikan
2 dengan kriteria, karena melibatkan orang yang diases
berdasarkan kriteria tetap atau tolok ukur yang telah
ditentukan sebelumnya - seperti yang dinyatakan dalam unit
kompetensi.
Filosofi Asesmen Berbasis Kompetensi
(CBA)

Berbasis kriteria, Berbasis bukti, Partisipatori,


asesmen berdasarkan Suatu proses yang Kandidat terlibat
bukti dengan membandingkan bukti dalam proses
hubungan standar kompetensi dengan asesmen
industri atau suatu standar
serangkaian kriteria
untuk menentukan
kompetensi
(Harris, R., Guthrie, H., Hobart, B. & Lundberg, D. 1995)
 Paket kompetensi dan persyaratan spesifik
seseorang terkait kategori posisi atau
SKEMA/ ketrampilan (PBNSP 210)
2 STANDAR
SERTIFIKASI
 Mengacu pada pernyataan dari aturan yang
berlaku dalam menghasilkan kualifikasi
(misalnya sertifikat atau diploma), dan juga
haknya (ASEC, 2013)

Jenis – Jenis
Skema
a. Sistem Standardisasi Kompetensi
Kerja Nasional

b. Kerangka Kualifikasi
STANDAR
3 KOMPETE
NSI c. Standar Okupasi

d. Unit Kompetensi
a. SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI
KERJA NASIONAL
Pemberlakuan

Akreditasi LDP
Penerapan Pelatihan berbasis
Standar kompetensi

Lisensi LSP

Sertifikasi
Pengembagan
Standar SKKNI Kompetensi
MRA
SDM
Profesional
Kompeten
Kompetitif
Kerjasama
Harmonisasi
Standardisasi Notifikasi

Pembinaan dan Pengendalian


17
B. Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI)
9
kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi
8
yang dapat menyandingkan, menyetarakan dan
7 mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan
6 bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja
dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi
5
kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di
4
berbagai sektor.
3

1
Skema sertifikasi KKNI dan kesetaraan dgn DikLat dan jenjang tempat kerja
JENJANG PENDIDIKAN NONFORMAL,
JENJANG PENDIDIKAN FORMAL INFORMAL, PELATIHAN, PENGALAMAN

S3 S3T Spesialis 2
9
AHLI AHLI
S2 S2T Spesialis 1 8

Profesi 7

S1 6
D IV
TEKNISI/ TEKNISI/
ANALIS ANALIS
D III 5

D II 4

DI 3
OPERATOR OPERATOR
Sekolah Sekolah 2
Menengah Menegah
Umum Kejuruan 1
PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN
PROGRAM KEJURUAN, VOKASI, KARIR BERBASIS
PELATIHAN KERJA
KARIR BERBASIS
PENGALAMAN KERJA
AKADEMIK PROFESI
c. Standar Okupasi

Mengacu pada pernyataan


aktivitas dan tugas
berkaitan dengan tugas
yang spesifik dan
prakteknya.
d. Unit kompetensi
Struktur Unit Kompetensi
KODEUNIT :
JUDUL UNIT :
DESKRIPSI UNIT :
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. 1.1
1.2
2. 2.1
2.2
BATASAN VARIABEL
(Konteks variabel, Peralatan dan perlengkapan, Peraturan yang
diperlukan, Norma dan Standar)
PANDUAN PENILAIAN
(Konteks penilaian, Persyaratan kompetensi, Pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan, Sikap kerja yang diperlukan, Aspek kritis
KETELUSURAN STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI DENGAN SISTEM INDUSTRI
Aktifitas
Pekerjaan/fungsi
dasar Instruksi Kerja pada
Industri yang Terukur
Rincian dan dapat
Unit Langkah – langkah
Unit –– unit
unit Dapat berupa proses manajemen diobservasi
kompetensi
kompetensi atau proses produksi
Produk / Jasa

Elemen
Elemen
Kompetensi
Kompetensi Kontekstual di
tempat kerja

Kriteria
Kriteria Unjuk
Unjuk
Kerja
Kerja Deskripsi aspek kritis
pengetahuan dan
ketrampilan penting
untuk asesmen
Batasan
Batasan
Variabel
Variabel

Panduan
Panduan
Penilaian
Penilaian
SRN - IMT2015
Sistem Pelatihan Kerja Nasional
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
(UU.20/2004, UU. 12/2012, PERPRES.8/2012, PP.23/2004)

KKNI Std.Itl.& Khs


BNSP
 PP  PP
SKKNI R .8
/ 20 LSP
.2
3/
20
12 04
DUDI

S PROGRAM T NAKER
E LULUSAN U SERTIFI-
SERTIFI- NAKER
KOMPETE
CALON PESERTA KBK LULUSAN KOMPETEN
L KASI
KASI
K
DIDIK E
K
S
I
Sarana/Prasarana
Tenaga Pendidik UU
Biaya 20 NAKER
NAKER
Manajemen /2
0 PENGLAMAN
PENGLAMAN
04
PENDIDIKAN VOKASI

BAN-PT AKRIDITASI
TUGAS DAN
KEANGGOTAAN BNSP
PP : 23 TAHUN 2004 PP : 10 TAHUN 2018
1. Pelaksanaan dan pengembangan sistem
Melaksanakan Sertifikasi sertifikasi kompetensi kerja
Kompetensi Kerja 2. Pelaksanaan dan pengembangan sistem
sertifikasi pendidikan dan pelatihan vokasi
3. Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan sistem
25 Anggota BNSP sertifikasi kompetensi kerja nasional
4. Pengembangan pengakuan sertifikasi
kompetensi kerja nasional dan internasional
5. Pelaksanaan dan pengembangan kerja sama
antar lembaga baik nasional dan internasional di
bidang sertifikasi profesi
6. Pelaksanaan dan pengembangan sistem data dan
informasi sertifikasi kompetensi kerja yang
terintegrasi

7 Orang komisioner BNSP


RAGAM LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI (LSP)

L i s e n s i

LSP-P3 LSP-P2 LSP-P1 ind LSP-P1 VET

S e r t i f i k a s i K o m p e t e n s i

Memastikan dan Memastikan dan Memastikan dan Memastikan dan


Memelihara Memelihara Memelihara Memelihara Kompetensi
Kompetensi Kerja Kompetensi Kerja Kompetensi Kerja Kerja terhadap Peserta
untuk Sektor dan atau terhadap SDM terhadap SDM didiknya berbasis
profesi tertentu Lembaga Induknya dan Lembaga Induknya kompetensi dan SDM
SDM jejaring kerja mitra Iinduknya
nya
HARMONISASI SISTEM SERTIFIKASI PROFESI
5 INTERNASIONAL
a. Kerangka Kualifikasi

ASEAN Recognition of
MRA qualification

MOBILITY COMPETITI
Development of VENES OF
NQF Qualification OF
PROFESSIO ASEAN
NALS PROFESSIO
NALS
Harmonization of
AQRF Qualification
NQF’s Levels (Unified)
COUNTRY NUMMER OF LEVELS

PHILIPPINES 8

THAILAND 9

MALAYSIA 8

INDONESIA 9

BRUNEI 8

CAMBOCIA 8

AUSTRALIA 10

NEW ZEALAND 10
DIAGRAM ILUSTRASI KKKNI DAN AQRF

9
8 8
7 7
6 6
5 5
4 4
3 3
2 2
1 1
KKNI - AQRF
b. PEDOMAN MENCAKUPI
 Gambaran Umum Kerangka Kualifikasi
Nasional (NQF) Negara-Negara Anggota
ASEAN
 Gambaran Umum Sistem Sertifikasi
Kompetensi Negara-Negara Anggota ASEAN
 Aspek-Aspek Kunci Penjaminan Mutu
 Prinsip Panduan dan Protokol untuk
Penjaminan Mutu
 Prinsip Panduan dan Protokol untuk Pengakuan
Sistem Sertifikasi Kompetensi di antara
Negara-Negara Anggota ASEAN
 Berpartisipasi dalam Kegiatan Pembuatan
Referensi Nasional
SKKNI
Dikembangkan
berdasarkan

Updated guidelines for development of


Regional Model Competency Standards
STANDAR KOMPETENSI DAPAT JUGA
DIGUNAKAN UNTUK (RMCS 2016)
 Menginformasikan desain kurikulum. Walaupun tidak menggambarkan
keseluruhan pendidikan dan pelatihan peserta didik, standar kompetensi
menggambarkan titik kritis persyaratan asesmen di dalam kurikulum.
 Benchmark kualifikasi nasional dan internasional. Penggunaan standar
kompetensi menciptakan titik rujukan tetap yang sama yang dengannya keputusan
kesetaraan dapat dibuat. Menggunakan pendekatan umum seperti RMCS membuat
pengambilan keputusan lebih mudah.
 Pengakuan Kompetensi. RMCS menyediakan dasar yang baik untuk
penerimaan dan pengakuan tentang level ketrampilan dan kualifikasi antara institusi
dan negara.
 Merencanakan Jenjang karir. Ini menyediakan koherensi dengan persyaratan
ketrampilan di suatu sektor. Standar kompetensi juga memungkinkan seseorang
untuk merencanakan karir dan juga mengidentifikasi area dimana orang tersebut
dapat mentransfer ketrampilan dan keahliannya di berbagai peran kerja.
Internalisasi penerapan standar kompetensi pada Industri, Lemdiklat, dan sertifikasi
SERTIFIKASI KOMPETENSI
Kegiatan lembaga sertifikasi profesi dalam menentukan
bahwa seseorang memenuhi persyaratan sertifikasi, yang
mencakup (Istilah Klausal 3.6):
- pendaftaran,
- Penilaian/asesmen,
- keputusan sertifikasi,
- pemeliharaan sertifikasi,
- sertifikasi ulang, dan
- penggunaan sertifikat

ISO :17024 tahun 2012


PERSYARATAN PROSES SERTIFIKASI
Sesuai dengan Pedoman BNSP 201
Klausal 9 :
1. Pendaftaran,
TUGAS ASESOR
2. asesmen ASESMEN
3. Proses Uji Kompetensi • MENGUMPULKAN BUKTI-BUKTI,
4. Keputusan Sertifikasi, • kemudian MEMBANDINGKAN BUKTI
5. Survailen dengan STANDAR KOMPETENSI/ ACUAN
PEMBANDING
6. Sertifikasi ulang
• MEMBUAT KEPUTUSAN apakah seseorang
7. Penggunaan sertifikat. telah mencapai kompetensi.
8. Banding atas keputusan
Sertifikasi
9. Keluhan

Pedoman BNSP 201, Klausal 9


PROSES ASESMEN (BNSP 201 KLAUSAL 9)
PENDAFTARAN Berkas permohonan SKEMA

Verifikasi permohonan berdasarkan persyaratan UNIT KOMP


 

skema sertifikasi

Diterima sebagai peserta sertifikasi


FR.APL-01
FR.APL-02
Konsultasi Pra Asesmen

Tujuan asesmen
Sertifikasi, RPL, RCC, Proses Pembelajaran
ASESMEN

FR.PAAP
Rencana Aktivitas Proses Asesmen
PERANGKAT
ASESMEN
Pelaksanaan Asesmen

K/ BK
KESIMPULAN , ADA 3 JENIS BUKTI

• BUKTI TIDAK LANGSUNG ( TL)


• BUKTI LANGSUNG (L)
• BUKTI TAMBAHAN (T)
Jenis Bukti Langsung ( TL )
• BUKTI TIDAK LANGSUNG
Bukti kompetensi asesi
diperoleh/dikumpulkan dari laporan
pihak ketiga.

• Contohnya :
Mengkaji laporan pihak ketiga dari
sejumlah sumber
Jenis Bukti Langsung ( L )
• BUKTI LANGSUNG
Bukti yang diperoleh /dikumpulkan
dari hasil pengamatan/observasi
langsung selama asesi melakukan
aktifitas kerja baik pada saat sedang
bekerja di tempat kerja yang
sebenarnya ataupun yang
disimulasikan.

Contoh :
Pengamatan pada saat Asesi bekerja di
tempat kerjanya. Pengamatan pada saat
asesi mendemontrasikan,
mempraktekan,
mensimulasikan.Pengamatan terhadap
hasil kerja yang sedang dilakukannya.
BUKTI LANGSUNG (LANJUTAN)
Simulasi, Bermain Peran, Demonstrasi
Praktek, Project Work Project Work

Simulasi pesawat jatuh


Jenis Bukti Tambahan ( T )

• BUKTI TAMBAHAN
– Bukti yang diperoleh/dikumpulkan sebagai bukti
pendukung dari kinerja yang telah ditunjukkan
oleh asesi .
– Contohnya :
– Hasil tanya jawab yang dikembangkan
berdasarkan pengetahuan kompetensi yang
digali dari :
• Kriteria unjuk kerjanya
• Kompetensi terkait dari pengalaman asesi baik
pengalaman pendidikan/pelatihan, pengalaman
kerja dan pengalaman hidup
KEBIJAKAN SISTEM EVALUASI KOMPETENSI 201 (9.)
Berkas permohonan
SKEMA
Verifikasi permohonan berdasarkan
persyaratan skema sertifikasi (9.1)
SKKNI

Diterima sebagai peserta sertifikasi FR.APL-01


FR.APL-02
ASESMEN Konsultasi Pra Asesmen

Asesmen porto folio Asesmen uji


(9.2) kompetensi (9.3)
FR.MAPA-01
Rencana & Perangkat VAT Rencana & Perangkat
Asesmen (TL-T) Asesmen (L-T) INSTRUMEN/
PERANGKAT
Pelaksanaan Pelaksanaan Asesmen
Asesmen FR.MUK
VATM VATM
KOMPETEN
PRINSIP-PRINSIP ASESMEN

1.
1. VALID
VALID Asesmen dianggap valid bila asesmen tersebut menilai apa yang
diperlukan untuk dinilai.

2. RELIABLE Asesmen dianggap dapat dipercaya bila hasil-hasilnya dinterpretasikan


secara konsisten dari konteks ke konteks dan dari orang ke orang.

3.
3. FLEXIBLE
FLEXIBLE Asesmen dianggap fleksibel bila dapat memenuhi kebutuhan
serangkaian konteks. Suatu asesmen dianggap tidak fleksibel jika hal itu
menolak hasil belajar sebelumnya atau gagal memberi kesempatan
seorang peserta kesempatan kedua atau ketiga untuk diases.

4. FAIR Suatu asesmen dianggap adil bila tidak merugikan peserta tertentu,
terbuka, bebas dari penyimpangan, mendukung peserta.
ASPEK KUNCI ASESMEN :

1. ADANYA BUKTI BERKUALITAS untuk


membuat Keputusan asesmen
2. BAGAIMANAN Cara Mengumpulkan
BUKTI
BUKTI /EVIDENCE

Bukti adalah suatu bahan yang dikumpulkan


dalam rangka membuktikan pencapaian
kompetensi asesi sebagaimana dipersyaratkan
unit/sejumlah unit standar kompetensi.
BUKTI BERKUALITAS
Bukti kompetensi yang dapat dijadikan
acuan untuk membuat keputusan asesmen
KOMPETEN, yaitu bilamana BUKTI
memenuhi :
– Aspek / Aturan Pengumpulan Bukti
(VATM)
– Dimensi Kompetensi (TS, TMS, CMS, JRES,
TRS)
ATURAN PENGUMPULAN BUKTI
Dalam
Dalam rangka
rangka menjamin
menjamin kualitas
kualitas bukti-bukti
bukti-bukti yang
yang dikumpulkan
dikumpulkan selama
selama pelaksanaan
pelaksanaan asesmen,
asesmen, maka
maka
alat
alat bukti
bukti tersebut
tersebut harus
harus memenuhi
memenuhi 44 prinsip
prinsip aturan
aturan pengumpulan
pengumpulan bukti,
bukti, yaitu
yaitu ::
1. Sahih (valid), apabila bukti :
• memperhatikan elemen dan kriteria unjuk kerja
• merefleksikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan
• memperlihatkan penggunaan sebagaimana dikemukakan pada batasan variabel
• mendemonstrasikan kinerja keterampilan dan pengetahuan yang digunakan, baik pada kondisi
kerja real ataupun simulasi
2. Asli/Otentik (Authentic), apabila bukti :
• asesi pernah mengerjakan pekerjaan dimaksud
• dapat diakui/diverifikasi
3. Terkini/ Terbaru (Current), apabila bukti :
• mendemonstrasikan keterampilan dan pengetahuan terkini asesi
• memenuhi standar keterkinian
4. Memadai/ Cukup (Sufficient), apabila bukti :
• mendemonstrasikan kompetensi setiap saat
• mendemonstrasikan kompetensi secara berulang
• tidak berkurang kemampuan/persyaratan bahasa, literasi, numerasi
DIMENSI KOMPETENSI
Melaksanakan tugas individu
TASK SKILL (TS)

TASK MANAGEMENT Mengelola sejumlah tugas yang berbeda dalam satu


SKILL (TMS) pekerjaan

CONTINGENCY Kemampuan merespon dan mengelola ketidakteraturan dan


MANAGEMENT SKILL masalah-masalah dalam pekerjaan rutin
(CMS)
JOB ROLE/ ENVIRONMENT Kemampuan menyesuaikan dengan tanggung jawab dan
SKILL (JRES) harapan lingkungan kerja

TRANSFER SKILL (TRS) Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan maupun alat yang
baru

SRN - IMT2015

Anda mungkin juga menyukai