Anda di halaman 1dari 87

MODUL 1

MEMAHAMI DAN INTERNALISASI


ASESMEN BERBASIS KOMPETENSI
BNSP, SK KEMENNAKER 185 TH 2018
MATERI PELATIHAN
• Asesmen Berbasis
Kompetensi
• Skema Sertifikasi/
• Menetapkan dan
standar sertifikasi Memelihara
• Standar MERENCANAKAN
Lingkungan Asesmen
kompetensi AKTIVITAS DAN PROSES • Mengumpulkan Bukti
ASESMEN MEMBERIKAN
• Sistem Nasional yang Berkualitas
Sertifikasi Profesi • Mendukung asesi KONTRIBUSI DALAM
• Menentukan • Membuat Keputusan VALIDASI ASESMEN
dan Pendekatan Asesmen
• Harmonisasi Asesmen • Merekam dan
Sistem Sertifikasi • Mempersiapkan Melaorkan Keputusan • Menyiapkan Validasi
Profesi Rencana Asesmen Asesmen • Memberi Kontribusi
• Mengidentifikasi • dalam Proses
Internasional Meninjau Proses
Persyaratan Asesmen Validasi
modifikasi dan • Memberi Kontribusi
PEMAHAMAN DAN
kontekstualisasi dalam Hasil Validasi
INTERNALISASI MELAKSANAKAN
• Mengembangkan
TENTANG ASESMEN ASESMEN
BERBASIS KOMPETENSI Materi Uji
Kometensi/
Asesmen
TIGA PILAR UTAMA
PENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI

INDUSTRI

KKNI
SKKNI

COMPETENCY COMPETENCY BNSP/


PENDIDIKAN
BASED BASED LSP
VOKASI ASSESSMENT
TRAINING
PROSES SERTIFIKASI KOMPETENSI PBNSP 201 : 2012
MEMBENTUK 6
LSP
REKOMENDASI MENUNJUK
7
ASSESSOR LAPORAN 5
3 ASSESSMEN
KOMITE TEKNIK
TIM ASSESSOR KOMPETENSI 8

PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI


ASSESSMEN
1

4
MENGAJUKAN
PERMOHONAN PESERTA di TUK SURVAILEN 9

2
Memilih TUK

PESERTA UJI KOMPETENSI


ASESMEN BERBASIS
KOMPETENSI
(COMPETENCE BASED
TRAINING)
a Kompetensi

Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek


pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai
dengan standar yang ditetapkan ( Definisi Pedoman BNSP)

Kompetensi mensyaratkan penerapan dari pengetahuan,


ketrampilan, dan sikap yang relevan dengan partisipasi
efektif, secara konsisten dari waktu ke waktu di lingkungan
tempat kerja.
Pengetahuan dan ketrampilan dapat diidentifikasi
bersamaan atau dipisah.
a. Kompetensi
• Kompetensi masyarakat dalam menerapkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
relevan dengan partisipasi yang efektif secara
konsisten dari waktu ke waktu di lingkungan Task Skill
tempat kerja
• Pengetahuan dan keterampilan dapat Transfer Skill
S
diidentifikasi bersamaan atau dipisah
Task
• Pengetahuan mengidentifkasi apa yang
K A Management
dibutuhkan seseorang untuk diketahui dalam
melakukan kinerja dalam pekerjaan nya Skill
Job Role /
dengan cara yang benar dan efektif
Environment Skill
• Keterampilan mendeskripsikan pengetahu an
pada situasi dimana pengetahuan dirubah Contingency
menjadi hasil yang dibutuhkan ditempat kerja Management
Skill
• Sikap dideskripsikan sebagai alasan dibalik
kebutuhan pengetahuan tertentu atau KOMPETEN
mengapa keterampilan dilakukan dengan cara
tertentu
5 DIMENSI KOMPETENSI
TASK SKILL (TS) Melaksanakan tugas pokok individu sesuai tingkat
keahliannya
TASK MANAGEMENT Mengelola sejumlah tugas yang berbeda dalam satu
SKILL (TMS) pekerjaan

CONTINGENCY Kemampuan merespon dan mengelola ketidakteraturan


MANAGEMENT SKILL dan masalah-masalah dalam pekerjaan rutin dan dapat
(CMS) menemukan solusinya.

JOB ROLE/ ENVIRONMENT Kemampuan menyesuaikan dengan tanggung jawab dan


SKILL (JRES) harapan lingkungan kerja (Regulasi, SOP, Kepuasan Pelanggan,
dll.)

TRANSFER SKILL (TRS) Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan maupun alat


yang baru (Mentransfer perencanaan ke dalam implementasi)
(Adoption Skill)

SRN - IMT2015
Contoh Ilustrasi 5 Dimensi Kompetensi :
BEKERJA DENGAN KOMPUTER
2. TASK MANAGEMENT SKILL
Memahami cara mengaktifkan komputer,
membuat folder , menyimpan data dll.
1. TASK SKILL

3. CONTINGENCY MANAGEMENT
“mengoperasikan SKILL
komputer “
Data tidak bisa disaved dan
mengetahui cara
mengatasinya..

5. TRANSFER SKILL
Mentransfer kemampuan
komputer pada bidang 4. JOB/ROLE ENVIRONMENT SKILL
komputer lainnya.
Memahami kapasitas komputer dan dapat
bekerja sesuai ketentuan/SOP yang ada.
Ilustrasi Dimensi Kompetensi :
PENGEMUDI
Contingency
Management Skill:
e.g. jika mobil mogok dan
tahu cara mengatasinya
Task Management skills:
Menyesuaikan kaca spion, 3 Job/ Role
Menyesuaiakan tempat 4 environment skills:
duduk e.g. mampu membaca
2
rambu lalu lintas serta
mematuhinya

1 5
SOPIR
Task Skills: maju, MOBIL Transfer/ Adoption
mundur, belok kiri, skills:
belok kanan e.g. mampu mengemudi
dengan stir kiri atau pun
kanan

11
Contingency
Management Skill:
Merakit besi dan
Task Management memberikan ruang
skills: untuk intalasi lain
Melakukan koordinasi
dengan bidang lain 3
4 Job/ Role
environment skills:
2 mampu membaca
rambu K3L serta
mematuhinya

1 DIMENSI KOMPETENSI 5
TUKANG BESI
KONSTRUKSI Transfer/ Adoption
Task Skills: Membaca skills:
Gambar, Persiapan Lokasi mampu menghitung
kekuatan besi tarik dan
tekan dengan cermat
Apa saja Area yang diases ?

Knowledge

Skill

COMPETENCY
Attitude
POTENTIALITY

Skill

Traits Motive
2. Employability skills
EMPL
OYA
Employability skills BILIT
didefinisikan sebagai keterampilan yang Y
dapat ditransfer (diterapkan pada SKILL
S
beberapa kondisi) yang dibutuhkan oleh Team
seorang individu untuk membuatnya work
'dapat dipekerjakan’. Proble
Komuni
m
kasi
solving
Dalam beberapa area fungsi kadang
Manaje Mengiku
disebut sebagai life skills atau generic men ti dan
skills. Employability skills ini diri Perenc menggu
nakan
diidentifikasi terdapat 8 keterampilan anaan teknologi
dan Selalu
yakni: Inisiatif
pengor belajar
ganisas
ian
b. Employability Skill (Kemampuan Dasar)

KOMUNIKASI • Menafsirkan kebutuhan klien dan menulisnya


• Menggunakan berbagai keterampilan komunikasi
seperti mendengarkan, bertanya, membaca,
menafsirkan dan menulis dokumen
• Menulis laporan bahaya dan insiden
• Menggunakan keterampilan fasilitasi, dan
internpersonal yang efektif, termasuk bahasa
verbal dan non verbal yang peka terhadap
kebutuhan dan perbedaan orang lain

KERJASAMA • Bekerja dengan rekan kerja untuk membandingkan,


(TEAMWORK) meninjau dan mengevaluasi proses dan hasil
asesmen
• Berpartisipasi aktif dalam proses validasi asesmen
• Mengelola hubungan kerja dan mencari umpan
balik dari kolega dan klien pada kinerja profesional

PROBLEMA SOLVING
b. Employability Skill (Kemampuan Dasar)

PROBLEM SOLVING • Mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko di


lingkungan belajar/ asesmen
• Menggunakan keterampilan manajemen waktu
dalam merancang asesmen
• Menghasilkanserangkaian opsi untuk memenuhi
kebutuhan klien

BERINISIATIF • Menafsirkan lingkungan asesmen dan memilih


pendekatan penyampaian yang memotovasi dan
melibatkan peerta asesi
• Memantau dan meningkatkan praktek kerja
untuk meningkatkan inklusifitas
• Menjadi kreatif untuk memenuhi kebutuhan
asesmen klien
• Menerapkan keterampilan desain untuk
mengembangkan program inovatif dan fleksibel
dengan biaya efektif
b. Employability Skill (Kemampuan Dasar)

MERENCANAKAN DAN • Meneliti, membaca, menganalisis dan menafsirkan


MENGORGANISASIKAN spesifikasi tempat kerja
• Merencanakan, memprioritaskan dan mengatur alur
kerja
• Menafsirkan bukti yang dikumpulkan dan membuat
penilaian kompetensi
• Mendokumentasikan rencana aski dan laporan bahaya
• Mengatur sumber daya fisik, manusia dan material yang
diperlukan untuk asesmen

MANAJEMEN DIRI • Bekerja dalam kerangkan kerja kebijakan dan organisasi


• Mengelola hubungan kerja dan kerja
• Mematuhi tanggungjawab etika dan hukum
• Mematuhi tanggungjawab pribadi dalam perencanaan,
penyampaian dan peninjauan pelatihan
• Menjadi panutan bagi inklusifitas dan menunjukkan
profesionalismen
• Meninjau persepsi dan sikap pribadi
b. Employability Skill (Kemampuan Dasar)

BELAJAR • Melakukan evluasi diri danpraktek refleksi


• Meneliti nformasi dan mengakses kebijakan dan
kerangka kerja untuk mempertahankan kekinian,
pengetahuan dan keterampilan
• Mempromosikan budaya belajar di tempat kerja
• Mencari umpan balk dari kolega

TEKNOLOGI • Menggnakan teknologi untuk meningkatkan hasil,


termasuk pengiriman online dan penelitian
menggunakan internet
• Menggunakan sistem manajemen informasi siswa untuk
mencatat asesmen
• Mengidentifikasi dan mengatur kebutuhan teknologi
dan peralatan sebelum pelatihan
• Menggunakan berbagai perangkat lunak termasuk
perangkat presentasi
c. Pelatihan Berbasis Kompetensi
3
Kompetensi mengacu
pada kemampuan untuk
melakukan tugas-tugas
tertentu dengan standar
2 kinerja yang diharapakan
di tempat kerja
1 Asesmen Berbasis
Kompetensi (CBA)
Pelatihan Berbasis
Fokus pada apa yang
Kompetensi (CBT) adalah
dapat dilakukan atau
pelatihan yang memberikan
yang harus dilakukan
siswa/pembelajar
oleh pekerja di tempat
pengetahuan, keterampilan
kerja
dan sikap yang dibutuhkan
untuk mendemonstrasikan
kompetensi dalam
hubungannya dengan
kompetensi industri yang
sudah ditentukan dan
ditetapkan (ASEC,2013)
CIRI2 PELATIHAN CBT
Keterampilan Pengetahuan,
Keterampilan dan Sikap yang
SKKNI dibutuhkan untuk suatu
pekerjaan

KKNI Sistem Untuk Pengakuan


Kompetensi
Pelatihan Berbasis
Kompeteni (CBT)
Strategi dan Modul Bagaimana membantu
Mampu Telusur dg orang untuk mendapatkan
Standar keterampilan dan
Kompetensi Pengetahuan

Asesmen Berbasis Proses menilai apakah


Kompetensi orang memiliki
keterampilan, pengetahuan
dan sikap yang dibutuhkan
FILOSOFI ASESMEN BERBASIS KOMPETENSI (CBA)
(Narris. R., Guthrie, N. Hobart, B. & Lundberg, D, 1995)
Standar Kompetensi
 Standar Kompetensi:
 adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan
pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Jenis standar kompetensi
◦ SKKNI : rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan
dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat
jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
◦ Standar Internasional merupakan standar yang dikembangkan oleh organisasi
standardisasi internasional. Standar Internasional dapat diperoleh untuk dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan dan berlaku di seluruh dunia.
◦ Standar Khusus (Spesifik) merupakan standar yang dikembangkan oleh organisasi
otoritas /mempunyai tugas di bidang standardisasi untuk dipergunakan secara khusus
(spesifik) dan dipublikasikan secara formal bagi komunitas spesifik atau dalam bentuk
jurnal
PENGEMBANGAN SKKNI

Rancangan SKKNI yang akan ditetapkan sebagai


SKKNI harus memenuhi prinsip:
a. Relevan dengan kebutuhan dunia usaha atau industri di
masing-masing sektor atau lapangan usaha;
b. Valid terhadap acuan dan/atau pembanding yang sah;
c. Aseptabel oleh para pemangku kepentingan;
d. Fleksibel untuk diterapkan dan memenuhi kebutuhan
pemangku kepentingan; dan
e. Mampu telusur dan dapat dibandingkan dan/atau
disetarakan dengan standar kompetensi lain, baik secara
nasional maupun internasional.
KETENTUAN RANCANGAN SKKNI
Rancangan SKKNI yang akan ditetapkan sebagai
SKKNI harus memenuhi ketentuan:
a. Berisi rumusan tentang kompetensi tugas (TS), kompetensi
manajemen tugas (TMS), kompetensi menghadapi keadaan
darurat (CMS) dan kompetensi menyesuaikan diri dengan
lingkungan kerja (JRES), termasuk tanggung jawab dan
bekerja sama dengan orang lain;
b. Mencerminkan pekerjaan yang realistik berlaku di tempat
kerja secara umum di sektor atau lapangan usaha tertentu;
c. Dirumuskan dengan orientasi hasil kerja (outcomes);
d. Dirumuskan secara terukur dengan bahasa yang jelas,
sederhana, dan mudah dipahami oleh pengguna SKKNI.
LANJUTAN .........

Penyusunan SKKNI mengacu pada peta kompetensi


yang disusun dalam RIP SKKNI di sektor dan dibuat
dengan format RMCS.

Regional Model Competency Standard, yang selanjutnya


disingkat RMCS, adalah model standar kompetensi yang
pengembangannya menggunakan pendekatan fungsi dari
proses kerja untuk menghasilkan barang dan/atau jasa.

Peta kompetensi adalah gambaran komprehensif tentang


kompetensi dari setiap fungsi dalam suatu lapangan usaha
yang akan dipergunakan sebagai acuan dalam menyusun
standar kompetensi.
Sistem Standardisasi
Kompetensi Kerja Nasional
Pemberlakuan tatanan keterkaitan komponen
standardisasi kompetensi kerja
nasional yang komprehensif
Penerapan Akreditasi LDP dan sinergis dalam rangka
standar meningkatkan kompetensi SDM
CBT Indonesia

Lisensi LSP
Pengemban SKKNI
gan standar Sertifikasi
SDM
Kompetensi M
R
Profesional
A Kompeten
Kerja sama Kompetetif
Harmonisasi
Standardisasi
Notifikasi

Pembinaan dan Pengendalian


LANJUTAN .........

Penyusunan SKKNI mengacu pada peta kompetensi


yang disusun dalam RIP SKKNI di sektor dan dibuat
dengan format RMCS.

Regional Model Competency Standard, yang selanjutnya


disingkat RMCS, adalah model standar kompetensi yang
pengembangannya menggunakan pendekatan fungsi dari
proses kerja untuk menghasilkan barang dan/atau jasa.

Peta kompetensi adalah gambaran komprehensif tentang


kompetensi dari setiap fungsi dalam suatu lapangan usaha
yang akan dipergunakan sebagai acuan dalam menyusun
standar kompetensi.
PEMETAAN KOMPETENSI RMCS
Regional Model Competency Standards KUK

PENILAIAN + KOMPETENSI KUNCI


BATASAN VARIABEL + PANDUAN
SUMBER KUK
ELEMEN
40 QUESTIONS ON
LABOUR COMPETENCIES KUK
BASiC FUNCTION
(UNIT KUK
KOMPETENSI) ELEMEN
KUK

KUK

MAJOR ELEMEN
MAIN KEY KUK
PURPOSE FUNCTION FUNCTION
(FUNGSI
UTAMA ) KUK

PENILAIAN + KOMPETENSI KUNCI


BATASAN VARIABEL + PANDUAN
KUK
ELEMEN
WHAT FOR KUK
BASIC FUCTION
(UNIT KUK
KOMPETENSI) ELEMEN
KUK

WHAT NEEDS TO BE DONE, HOW ELEMEN


KUK

30
KUK
PEMETAAN SKKNI
Pemetaan SKKNI disusun dalam susunan fungsi
pekerjaan yang mencakupi:
a. tujuan utama (main purpose);
b. fungsi kunci (key function) dari tujuan utama (main
purpose);
c. fungsi utama (major function) dari fungsi kunci (key
function); dan
d. fungsi dasar (basic function) dari fungsi utama (major
function), dari lapangan usaha pada klasifikasi kategori,
golongan pokok, golongan atau sub golongan usaha
tertentu.

Fungsi dasar diidentifikasi sebagai unit kompetensi.


STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI

SKKNI disusun dengan struktur sbb:


a. Kode unit;
b. Judul unit ;
c. Deskripsi unit;
d. Elemen kompetensi;
e. Kriteria unjuk kerja;
f. Batasan variabel; dan
g. Panduan penilaian.
Format Unit Kompetensi RMCS
KODE UNIT :

JUDUL UNIT : Dibuat dalam kalimat aktif


DESKRIPSI UNIT :
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. …… ( Kalimat Aktif ) Memuat KSA( Pengetahuan, Keterampilan/


keahliah dan Sikap Kerja ) dengan
menggunakan kalimat Pasif

2. ……( Kalimat Aktif ) ……..Kalimat pasif

3. dstnya……………. Dst ……………….

RENTANG VARIABEL ( Konteks variabel, tugas yg harus dilaksanakn,


perlengkapan, & peraturan )
PANDUAN PENILAIAN ;( Prosedur & Unit komp terkait, Kondisi
pengujian, K,S & A )
1. KODE UNIT

Berisi nomor kode unit kompetensi sesuai


dengan kategori, golongan pokok,
golongan dan fungsi utama pekerjaan
Kode unit kompetensi berjumlah 12 (dua belas)
digit yang memuat kategori, Golongan Pokok,
Golongan, sub golongan, kelompok lapangan
usaha, penjabaran kelompok lapangan usaha
(mengacu pada Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia yang diterbitkan oleh Biro Pusat
Statistik), nomor urut unit kompetensi dan versi
(1)= Kode Kategori (A, B, C ... dst), diisi 1 huruf sesuai kode huruf kategori pada (1)
KBLU
(2)= Kode Golongan Pokok, terdiri dari 2 angka;
(3)= Kode Golongan, terdiri dari 3 angka;
(4)= Kode Sub Golongan, terdiri dari 4 angka;
(5)= Kode Kelompok usaha, terdiri dari 5 angka;
(6)= Kode Penjabaran Kelompok usaha, terdiri dari 6 angka, jika tidak ada penjabaran
kelompok usaha angka terakhir diisi dengan angka 0;
(7)= Nomor urut unit kompetensi dari SKKNI pada kelompok usaha atau penjabaran
kelompok usaha, terdiri dari 3 digit angka, mulai dari angka 001, 002, 003 dan seterusnya;
(8)= Versi penerbitan SKKNI sebagai akibat dari adanya perubahan, diisi dengan 2 digit
angka, mulai dari angka 01, 02 dan seterusnya. Versi merupakan urutan penomoran terhadap
urutan penyusunan atau penetapan unit kompetensi dalam penyusunan standar kompetensi
yang disepakati, apakah standar kompetensi tersebut disusun merupakan yang pertama kali,
hasil revisi dan atau seterusnya.
2. JUDUL UNIT KOMPETENSI

Judul unit kompetensi, merupakan


bentuk pernyataan terhadap tugas
atau pekerjaan yang akan dilakukan.
Judul unit kompetensi harus
menggunakan kalimat aktif yang
diawali dengan kata kerja aktif atau
performatif yang terukur.

Gunakan kata kerja “Taxonomi


Blooms’s ”.
3. DESKRIPSI UNIT

Berisi deskripsi tentang lingkup pengetahuan,


keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan
untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu
secara kompeten, dalam kaitannya dengan
unit kompetensi. Dalam deskripsi, dapat pula
disebutkan keterkaitan unit kompetensi ini
dengan unit kompetensi lain yang memiliki
kaitan erat.
4. ELEMEN KOMPETENSI

Berisi deskripsi tentang langkah-langkah


kegiatan yang harus dilakukan dalam
melaksanakan unit kompetensi. Kegiatan
dimaksud biasanya disusun dengan
mengacu pada proses pelaksanaan unit
kompetensi, yang dibuat dalam kata
kerja aktif atau performatif.
5. KRITERIA UNJUK KERJA
Berisi deskripsi tentang kriteria unjuk
kerja yang menggambarkan kinerja yang
harus dicapai pada setiap elemen
kompetensi. Kriteria unjuk kerja
dirumuskan secara kualitatif dan/atau
kuantitatif, dalam rumusan hasil
pelaksanaan pekerjaan yang terukur,
yang dibuat dalam kata kerja pasif.
Pemilihan kata kerja mengacu kepada level
taksonomi (KSA), sebagaimana dijelaskan
dalam matrik “taksonomi Bloom”
Bloom’s Revised Taxonomy

Published in 2001 by Anderson and Krathwohl


Knowledge Acquisition
Knowledg Remember
Understand
e Knowledg
Deepenin e Creation
g Apply
Analyze

Evaluate
Create
DOMAIN KOQNITIF 6. Evaluasi
( TAKSONOMI :BLOOM)
5. Sintesa

4. Analisis

3. Aplikasi Menyimpulkan,
menjastifikasi,
meranking,
Mengaplikasikan, Membedakan, Memadukan,
2. Komperhensif mendukung,
mengorganisasikan, memilahkan, mengkomposisi, mengradasi,
merestrukturisasi, membandingkan, mengkosntruksi, mengapresiasi,
1. Pengetahuan memecahkan, mendiferensialkan, merencanakan, membobot
Menterjemahkan, mentransfer, membuat diagram, memodifikasi,
Mendifine, merevisi
merubah, menggunakan, menjelaskan, memformulasi
mengenal,
mengatur kembali, mengklasifikasi, menganalisa,
mencocokan,
mengekpresikan, memilih, mengkatagorikan,
mengingat,
memberi contoh, mendramatisasi, memeriksa,
pengulang,
mengilustrasikan, membuat sket, mendebat, menguji,
membedakan,me
menggeneralis, mendemonstrasikan, melakukan
ngidentifikasi,
menterjemahkan, mengilustrasikan, eksperimen
menyebut, melabel,
menyimpulkan, menangani,
memanggil kembali,
mengkakulasi
menghubungkan,
mencatat
DIMENSI PENGETAHUAN KOGNITIF 6. Mencipta
( TAKSONOMI :BLOOM)
REVISI 5. Mengevaluasi

4. Menganalisis

Merumuskan,
3. Mengaplikasikan Merancang,
Memproduksi,
Merencanakan,
2. Memahami
Mengkombinasikan,
Menafsirkan, Melaksanakan, Membedakan, Memeriksa, Menyusun,
1. Mengingat Memberi contoh, Mengimplementasikan, Mengorganisir, Mengkritik, Mengembangkan,
Mengenali, Meringkas, Menjelaskan, Menemukan makna Menilai, Merumuskan,
Mengingat, Menarik inferensi, Menilai, tersirat, Mempertahankan, Memformulasikan,
Memilih, Membandingkan, Mengorganisir, Menganalisis, Membandingkan, Membuat hipotesa,
Mendefinisikan, Menjelaskan, Melukis, Membandingkan, Memutuskan Mengatur,
Memberi label, Menggolongkan, Menyiapkan, Menyimpulkan,
Menamai, Mempertahankan, Memproduksi, Memilih,
Menyebutkan, Mendemonstrasikan, Membuat sket, Mengukur
Menggambarkan, Membedakan, Menggunakan,
Mendaftar, Menjelaskan, Memecahkan
Menempatkan, Mengemukakan,
Membaca, Memperluas,
Menyatakan Menginterpretasi
6. Batasan Variabel
Batasan variabel minimal dapat menjelaskan :
1. Konteks variabel
Berisi penjelasan konteks unit kompetensi untuk dapat dilaksanakan
pada kondisi lingkungan kerja yang diperlukan dalam melaksanakan
tugas.
2. Peralatan dan perlengkapan
Berisi peralatan yang diperlukan seperti alat, bahan atau fasilitas
dan materi yang digunakan sesuai dengan persyaratan yang harus
dipenuhi untuk melaksanakan unit kompetensi.
3. Peraturan yang diperlukan
Peraturan atau regulasi yang harus diperhatikan dalam
melaksanakan pekerjaan.
4. Norma dan standar
Dasar atau acuan dalam melaksanakan pekerjaan untuk memenuhi
persyaratan.
7. PANDUAN PENILAIAN
Panduan penilaian ini digunakan untuk membantu penilai dalam melakukan
Penilaian atau pengujian pada unit kompetensi baik pada saat pelatihan
maupun uji kompetensi, meliputi:

1. Konteks penilaian
Memberikan penjelasan tentang hal-hal yang diperlukan dalam penilaian
dan kondisi yang berpengaruh atas tercapainya kompetensi kerja, serta
dimana, apa dan bagaimana penilaian seharusnya dilakukan.
2. Persyaratan kompetensi
Memberikan penjelasan tentang unit kompetensi yang harus dikuasai
sebelumnya (jika di perlukan) sebagai persyaratan awal yang diperlukan
dalam melanjutkan penguasaan unit kompetensi.
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
Merupakan informasi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk mendukung tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi.
4. Sikap kerja yang diperlukan
Merupakan informasi sikap kerja yang harus ditampilkan untuk
tercapainya kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi.
5. Aspek kritis
Memberikan penjelasan tentang aspek atau kondisi yang sangat
mempengaruhi atau menentukan pelaksanaan pekerjaan
ACUAN PEMBANDING

AN
R A
DE
N
KE
I K N
N G A
EK N
T R I
NI
K
SK
KERANGKA KUALIFIKASI
NASIONAL INDONESIA (KKNI)
DEFENISI DAN PENGERTIAN
( SUMBER PERPRES NO 8 TH 2012 TENTANG KKNI )

KK N I
• KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional
9
Indonesia) adalah kerangka
8
penjenjangan kualifikasi kompetensi
7 yang dapat menyandingkan,
6 menyetarakan, dan mengintegrasikan
5 antara bidang pendidikan dan bidang
4 pelatihan kerja serta pengalaman
3 kerja dalam rangka pemberian
2
pengakuan kompetensi kerja sesuai
dengan struktur pekerjaan di berbagai
1
sektor.
LANJUTAN
• Capaian pembelajaran (Learning Outcomes)
adalah kemampuan yang diperoleh melalui
internalisasi pengetahuan, sikap, ketrampilan,
kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja.

• Penyetaraan adalah proses penyandingan dan


pengintegrasian capaian pembelajaran yang
diperoleh melalui pendidikan, pelatihan kerja,
dan pengalaman kerja.
LANJUTAN
• Kualifikasi adalah penguasaan capaian
pembelajaran yang menyatakan
kedudukannya dalam KKNI.

• Pengalaman kerja adalah pengalaman


melakukan pekerjaan dalam bidang tertentu
dan jangka waktu tertentu secara intensif yang
menghasilkan kompetensi.
LANJUTAN
• Sertifikat kompetensi kerja adalah bukti
tertulis yang diterbitkan oleh Lembaga
Sertifikasi Profesi (LSP) terakreditasi
yang menerangkan bahwa seseorang
telah menguasai kompetensi kerja
tertentu sesuai dengan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
JENJANG DAN PENYETARAAN
JENJANG KKNI
1. KKNI terdiri dari 9 jenjang kualifikasi (jenjang 1
terendah sampai 9 tertinggi)
2. Jenjang kualifikasi dikelompokan kedalam 3
kelompok jabatan yaitu Operator, Teknisi/Analis
dan Ahli
3. Setiap jenjang dideskripsikan dalam 3 paremater
yaitu kemampuan di bidang pekerjaan,
kemampuan pengetahuan yang harus dimiliki,
dan kemampuan manajerial
Lanjutan....
PENYETARAAN
Setiap jenjang kualifikasi pada KKNI memiliki
kesetaraan dengan capaian pembelajaran
(learning outcomes) yang dihasilkan melalui :
1. Pendidikan ;
2. Pelatihan Kerja ; dan
3. Pengalaman Kerja
Unsur
Deskripsi
KKNI
Sikap dan Kemampuan
tata nilai kerja
(deskripsi umum) (alinea 1 disetiap level)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Kemampuan Penguasaan
manajerial pengetahuan
(alinea 3 & 4 disetiap (alinea 2 disetiap level)
level)
3. SKEMA SERTIFIKASI
KOMPETENSI
SKEMA SERTIFIKASI

• Paket/Kemasan kompetensi ( Pengetahuan,


Skill , dan Sikap kerja ) dan persyaratan
spesifik yang berkaitan dengan kategori
jabatan atau keterampilan tertentu dari
seseorang
KEMASAN KOMPETENSI
1. Kemasan kompetensi merupakan sekumpulan unit kompetensi yang disepakati
untuk jenjang kualifikasi tertentu dan/atau kategori jabatan tertentu dan/atau
kebutuhan spesifik dari industri yang didasarkan kepada standar kompetensi
kerja.
2. Kemasan kompetensi diklasifikasikan sebagai paket (kemasan) KKNI, paket
(kemasan) Okupasi Nasional, atau paket (kemasan) Klaster.
KUALIFIKASI
KERJA
NASIONAL
INDONESIA
KUALIFIKASI
(KKNI)
OKUPASI
NASIONAL
KLASTER

AT-BNSP
SKEMA SERTIFIKASI
PAKET KOMPETENSI PERSYARATAN SPESIFIK
1. KKNI ( LEVEL 1-9 ) 1. SIAPA YANG BOLEH MENGAMBIL PAKET INI
2. OKUPASI NASIONAL a. Tamatan Pendidikan Formal ,atau
3. KLASTER b. Tamatan Pendidikan Non Formal , atau
c. Tenaga Kerja Industri Berpengalaman

2. PROSES SERTIFIKASI
a. Persyaratan Pendaftaran
b. Proses Asesmen
c. Proses Uji Kompetensi
d. Keputusan Sertifikasi
e. Banding
ACUAN PENYUSUNAN SKEMA SERTIFIKASI
(PBNSP 210:2017)

1. Penyusunan skema sertifikasi mengacu kepada :


SKKNI, SKK Khusus dan/atau SKK Internasional yang
masih berlaku.
2. SKK Khusus dan SKK Internasional yang digunakan
telah ditetapkan oleh otoritas instansi teknis,
industri/perusahaan/organisasi atau asosiasi
industri/asosiasi profesi serta telah diregistrasi oleh
otoritas ketenagakerjaan.

AT-BNSP
ASEAN Recognition of
MRA Qualification
ASEAN Qualification Reference
Framework
Competiti
Develovment of Mobility Of
veness of
Qualification:A Paket NQF Profesionals ASEAN
Qualification
of Standar or Units Profesion
als
Judged to be worthy
of formal recognition
in a certificate (ILO, Harmonizasition
2007) AQRF of Qualification
NQF’s Level (Unified)

COUNTRY NUMBER
OF LEVEL
PHILIPPINESS 8
THAILAND 9
MALAYSIA 8
INDONESIA 9
BRUNEI 8
CAMBODIA 8
AUSTRALIA 10
NEW ZEALAND 10
Diagram Ilustrasi KKNI dan AQRF
9

8 8

7 7

6
INDONESIA

6
KKNI

5 5

AQRF
4 4

3 3

2 2

1 1
PENERAPAN SKKNI, KEMAMPUAN TELUSUR DAN KESAMAAN DENGAN
SISTEM DIKLAT, SERTIFIKASI DAN SOP INDUSTRI

SKKNI PENERAPAN
DALAM DIKLAT
SERTIFIKASI PENERAPAN
PADA INDUSTRI

Judul Unit Judul materi Skema sertifikasi Judul SOP


pembelajaran unit kompetensi
Deskripsi unit Ruang lingkup Ruang lingkup Ruang lingkup SOP
diklat asesmen

Elemen Pokok Bahasan Elemen asesmen Langkah-langkah


proses
KUK Kriteria evaluasi Kriteria pencapaian Instruksi kerja
belajar kompetensi
Batasan Kontektualisasi Kontektualisas Spesifikasi sesuai
diklat asesmen dan dengan konteks
Veriabel spesifikasi

Panduan Evaluasi Panduan asesmen QA


Penilaian
RMCS berdasar pada Taxonomi Bloom
TIGA RANAH BLOOM

Pikiran Sikap dan Nilai Keterampilan


Cognitif Affective Psychomotor

Menjadikan Pola Hidup Perilaku Verbal


Evaluasi
Characterization Speech Behavior

Sintesis Mengatur Diri Komunikasi non


(Organising) Verbal

Analisis Menghargai Gerakan Indah


(Valuing) (Finely Coordinated
Movt.)
Penerapan Menanggapi Gerak Jasmani
(Responding) biasa
(Gross Body
Pemahaman Menerima Movement)
(Receiving)
Ingatan
DESKRIPSI JENJANG KUALIFIKASI KKNI
JENJANG URAIAN
KUALIFIKASI
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik
dalam menyelesaikan tugasnya
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan
cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia
Deskripsi d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial
Umum dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat
dan lingkungannya.
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
kepercayaan dan agama serta pendapat/temuan
original orang lain.
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memilih
semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa
serta masyarakat luas.
Mampu melaksanakan tugas sederhana, terbatas, bersifat rutin,
dengan menggunakan alat , aturan ,dan proses yang telah
ditetapkan, serta dibawah bimbingan, pengawasan, dan
tanggung jawab atasnnya.
1
Memiliki pengetahuan faktual
Bertanggungjawab atas pekerjaan sendiri dan tidak
bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain

Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat,


dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta
menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah
2 pengawasan langsung atasannya.

Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual


bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih penyelesaian
yang tersedia terhadap masalah yang lazim timbul

Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung


jawab membimbing orang lain.
Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan menerjemahkan informasi dan
menggunakan alat, berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja, serta mampu menunjukkan
kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur, yang sebagian merupakan hasil kerja sendiri
dengan pengawasan tidak langsung.
3
Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip serta konsep umum yang
terkait dengan fakta bidang keahlian tertentu, sehingga mampu menyelesaikan berbagai
masalah yang lazim dengan metode yang sesuai.

Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam lingkup kerjanya

Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung


jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.

Mampu menyelesaikan tugas berlingkup luas dan kasus spesifik dengan menganalisis informasi
secara terbatas, memilih metode yang sesuai dari beberapa pilihan yang baku, serta mampu
menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur.
4
Menguasai beberapa prinsip dasar bidang keahlian tertentu dan mampu menyelaraskan
dengan permasalahan faktual di bidang kerjanya

Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi, menyusun laporan tertulis dalam lingkup
terbatas, dan memiliki inisiatif.

Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas hasil kerja
orang lain.
Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai dari beragam
pilihan yang sudah maupun belum baku dengan menganalisis data, serta mampu menunjukkan
kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur.

5
Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta mampu
memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara komprehensif

Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil
kerja kelompok

Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi,


dan/atau seni pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap
situasi yang dihadapi
6
Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian
khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan
penyelesaian masalahprosedural.

Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi


dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai
alternatif solusi secara mandiri dan kelompok

Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung


jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah tanggung
jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif kerjanya dengan
memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni untuk
menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.
7
Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan
monodisipliner.

Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dengan


akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada dibawah
tanggung jawab bidang keahliannya.

Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam


bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga
menghasilkan karya inovatif dan teruji.
8
Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau
multidisipliner.

Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi


masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan
internasional.
Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni baru di
dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset,
hingga menghasilkan karya kreatif, original, dan teruji.

9
Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/
atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi,
dan transdisipliner.

Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan


pengembangan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta
mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional.

Anda mungkin juga menyukai