Anda di halaman 1dari 34

P.85ASM00.001.

2
Merencanakan Aktivitas dan
Proses Asesmen
.

Merencanakan
Aktivitas
Proses
Asesmen

1 2 4
3

Menentukan Mempersiapkan Identifikasi Mengembangkan


Pendekatan Rencana persyaratan Materi Uji
Asesmen Asesmen modifikasi dan Kompetensi (MUK)
kontektualisasi
1. Elemen 1. Menentukan Pendekatan
Asesmen
1.1.KANDIDAT, TUJUAN DAN KONTEKSASESMEN DIIDENTIFIKASI DAN
DIKONFIRMASIKAN DENGAN ORANG YANG RELEVAN SESUAI DENGAN
PERSYARATAN HUKUM, ORGANISASI DAN ETIKA

Kandidat ?
 Hasil pelatihan dan / atau pendidikan
 Pekerja berpengalaman
 Pelatihan / belajar mandiri
Lanjutan 1.1.

Tujuan Asesmen

 Sertifikasi Kompetensi
 Pengakuan Kompetensi Terkini
 Rekognisi Pembelajaran Lampau
 Evaluasi Hasi Pelatihan/Pembelajaran
 Penetapan kemajuan dalam rangkan pencapaian kualifikasi
 Pengukuran kinerja
 Pengembangan karir
 Rekrutmen SDM
 Pemberian lisensi
Lanjutan 1.1.

Kontek Asesmen

Lingkungan dimana asesmen akan dilakukan, yang meliputi:


 Dengan lingkungan tempat kerja
 Dengan peluang untuk mengumpulkan bukti dalam berbagai situasi (
tersedia atau terbatas)
 Dalam hubungan antar standar kompetensi dengan bukti untuk
mendukung asesmen, aktivitas pekerjaan dan aktivitas belajar
 Dalam hubungan dengan siapa yang melakukan asesmen ( Lembaga
sertifikasi, pelatihan, asesor dari dunia usaha)
Lanjutan 1.1.

Persyaratan Hukum, Organisasi dan Etika

 kebijakan dan prosedur sistem asesmen


 persyaratan strategi asesmen
 sistem pelaporan, pencatatan dan pengambilan kepiutusan untuk
asesmen, termasuk RPL.
 sistem jaminan mutu
 rencana bisnis dan kinerja
 kebijakan dan prosedur akses dan kesetaraan
 pengaturan kolaboratif dan kemitraan
 parameter sumber daya yang ditentukan
 pengaturan saling pengakuan
 sistem dan proses hubungan industrial, penghargaan, dan
perjanjian perusahaan
Lanjutan 1.1.

Persyaratan Hukum, Organisasi dan Etika

 Kerangka Kualifikasi
 ruang lingkup registrasi
 kebijakan dan prosedur sumber daya manusia
 persyaratan hukum, termasuk:anti-diskriminasi
 kesempatan kerja yang setara
 peran pekerjaan, tanggung jawab, dan kondisi
 kode praktik industri yang relevan
 persyaratan kerahasiaan dan privasi
 Pertimbangan K3, termasuk:memastikan persyaratan K3 dipatuhi
selama proses penilaian
 mengidentifikasi dan melaporkan bahaya dan kekhawatiran K3
kepada personel terkait.
Lanjutan 1.1.

Pihak yang relevan untuk dikonfirmasi

 Manager Sertifikasi
 Lembaga Pelatihan Kerja
 Manager Pelatihan
 Lainnya……………………..
1.2. STANDAR INDUSTRI ATAU TEMPAT KERJA YANG
BERLAKU DIIDENTIFIKASI DAN DIAKSES UNTUK
ASESMEN, DAN PERSYARATAN ASESMEN
SPESIFIK APAPUN
Standar kompetensi:
Kriteria asesmen kurikulum :
Spesifikasi kinerja suatu perusahaan atau industri:
Spesifikasi Produk:
Pedoman khusus
Pelanggan, perusahaan atau organisasi.
2. Elemen 2. Mempersipakan Rencana Asesmen

2.1. Unit kompetensi dan persyaratan asesmen dianalisis untuk mengidentifikasi bukti
dan jenis bukti yang diperlukan untuk menunjukkan kompetensi, sesuai dengan
aturan bukti.

2.2. Metode dan instrumen asesmen dipilih untuk mendukung pengumpulan


bukti yang ditetapkan, dengan mempertimbangkan konteks di mana asesmen akan
berlangsung.

2.3. Metode dan instrumen asesmen dipilih untuk mendukung pengumpulan bukti
yang ditetapkan, dengan mempertimbangkan konteks di mana asesmen akan
berlangsung.
2.1. Unit kompetensi dan persyaratan asesmen dianalisis untuk mengidentifikasi bukti dan jenis
bukti yang diperlukan untuk menunjukkan kompetensi, sesuai dengan aturan bukti.

Bukti ????
Bukti Contoh Bukti
• Bukti adalah informasi yang Hasil pengamatan
dikumpulkan, ketika
dicocokkan dengan terhadap pekerjaan yang
persyaratan unit kompetensi, sedang dilakukan oleh
memberikan bukti kompetensi.
Bukti dapat
peserta uji;
mengambil banyak bentuk Hasil verifikasi terhadap
dan dikumpulkan dari produk yang dibawa
sejumlah sumber.
peserta uji;
Hasil tanya jawab asesor
dan asesi.
Aturan Bukti (Rule of Evidence)

ATURAN BUKTI
• Berkaitan dengan unit kompetensi yang tepat.
Valid • Mencerminkan kelima dimensi kompetensi.
• Memberikan bukti keterampilan kerja.

• Apakah sesuai dengan keberpihakan KKNI yang sedang dinilai.

Cukup • Memberikan bukti yang cukup untuk membuat asesmen


tentang kompetensi individu dalam kaitannya dengan kelima
dimensi kompetensi.

• Memenuhi semua persyaratan bukti untuk unit kompetensi.

Asli • apakah karya peserta sendiri (dan prosedur telah


dikembangkan untuk memastikan ini).

Andal ? • menunjukkan bahwa kandidat secara konsisten memenuhi


unit kompetensi yang didukung
Metode METODE PERANGKAT
merupakan ASESMEN ASESMEN
2.2. Metode dan teknik untuk
mengumpul- 1. Observasi langsung Cek lis observasi
instrumen
kan bukti demostrasi (CL)
asesmen dipilih
2. Verifikasi portofolio Cek lis portofolio (VP)
untuk mendukung
Perangkat Daftar pertanyaan Tulis
pengumpulan bukti 3. Tes Lisan
asesmen
yang ditetapkan, adalah
(DPT)
dengan instrumen 4. Tes Lisan Daftar Pertanyaan Lisa
mempertimbangkan dan (DPL)
prosedur
konteks di mana yang digu- 5. Wawancara Pert Wawancara (PW)
asesmen akan nakan untuk 6. Kegiatan Struktur Daftar instruksi
berlangsung. terstruktur (DIT)
mengumpu-
lkan dan
menginter- 7. Ulasan Produk Cek lis ulasan produk
pretasikan (CUP)
bukti.
Perangkat asesmen
Perangkat asesmen adalah instrumen (materi uji) dan prosedur yang
digunakan untuk mengumpulkan dan menafsirkan bukti kompetensi:

 Instrumen adalah aktivitas atau pertanyaan spesifik yang digunakan


untuk mengases kompetensi dengan metode asesnen yang dipilih.

 Instrumen asesMen/materi uji Kompetensi dapat didukung oleh profil


kinerja yang dapat diterima dan aturan atau pedoman pengambilan
keputusan untuk digunakan oleh asesor.

 Prosedur adalah informasi atau instruksi yang diberikan kepada


kandidat dan asesor tentang bagaimana asesmen akan dilakukan
dan dicatat.

 Mereka juga dapat, jika dirancang dengan baik, digunakan untuk


tujuan pencatatan dan pelaporan.
Metode Asesmen dan Contoh
No Metode Asesmen Contoh
1. Observasi Langsung • kerja nyata / aktivitas waktu nyata di tempat
kerja, aktivitas kerja dalam lingkungan tempat
kerja yang disimulasikan
• Latihan simulasi dan permainan peran,
2. Kegiatan Terstruktur proyek, presentasi, lembar kegiatan

pertanyaan tertulis, wawancara, asesmen diri,


tanya jawab lisan, angket, ujian lisan atau
3 Tanya Jawab tertulis

4 Verifikasi Portofolio • contoh pekerjaan yang disusun oleh kandidat,


produk dengan dokumentasi pendukung, bukti
sejarah, jurnal atau buku catatan, informasi
tentang pengalaman hidup.
5 Ulasan produk • testimonial dan laporan dari atasan dan atasan,
bukti pelatihan, pencapaian sebelumnya yang
diautentikasi, wawancara dengan atasan,
atasan, atau rekan kerja.
MENENTUKAN JENIS BUKTI DAN METODE

K S A
(Knowledge) UNIT
(Skill) (Attitude)
KOMPETENSI

Tes (T)

Observasi
LISAN /TULIS
lansung(L), dll

WAWANCARA PORTO FOLIO (TL)


2.3. RENCANAASESMEN DIKEMBANGKAN DAN
PERSETUJUAN DIDAPATKAN DARI PARA PEMANGKU
KEPENTINGAN TERKAIT

Keseluruhan dokumen perencanaan dapat menjelaskan:


apa yang akan diases, yaitu unit kompetensi ?
kapan asesmen akan dilakukan dan akan terjadi?
dimana asesmen akan dilakukan, yaitu konteks asesmen?
bagaimana asesmen akan terjadi, yaitu metode yang akan digunakan?

Pihak yang relevan untuk dikonfirmasi


 Manager Sertifikasi
 Lembaga Pelatihan Kerja
 Manager Pelatihan
 Lainnya……………………..
3. Elemen 3.
Identifikasi Persyaratan Modifikasi dan
Kontektualisasi

3.1. Informasi dari kandidat dan, jika relevan, tempat kerja kandidat digunakan
untuk mengidentifikasi kebutuhan kontekstualisasi.
3.2. Saran yang diberikan oleh paket pelatihan atau pengembang kursus yang
relevan diperiksa dengan kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi
3.3. Alat asesmen yang ada dianalisis dan amandemen yang diperlukan
dicatatat untuk mengatasi kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi
3.4. Peluang untuk kegiatan asesmen terintegrasi diidentifikasi dan setiap
perubahan yang diperlukan untuk alat asesmen dicatat.
3.1. Informasi, jika relevan, tempat kerja kandidat digunakn untuk medari
kandidat danngidentifikasi kebutuhan kontekstualisasi.

Kontektualisasi
No
1 tidak boleh menghapus atau menambah jumlah dan konten elemen dan
kriteria kinerja
2 dapat menambahkan terminologi industri tertentu ke kriteria kinerja di
mana ini tidak mendistorsi atau mempersempit hasil kompetensi
3 dapat membuat amandemen dan penambahan pada pernyataan
jangkauan selama perubahan tersebut tidak mengurangi luasnya
penerapan kompetensi dan mengurangi portabilitasnya, dan / atau
4 dapat menambahkan detail pada panduan bukti di bidang-bidang
seperti aspek kritis bukti atau sumber daya dan infrastruktur yang
diperlukan di mana hal ini memperluas luasnya kompetensi tetapi tidak
membatasi penggunaannya.
Karakteristik Kandidat
Apakah kandidat memiliki karakteristik
spesifik?
Diffable
Fisiologis
Culture
3.2. Saran yang diberikan oleh paket pelatihan atau pengembang
kursus yang relevan diperiksa dengan kebutuhan kontekstualisasi
yang diidentifikasi

 Periksa apakaha ada catatan khusus dari pihak yang


relevan terkait karakteristik peserta
 Periksa seberapa jauh catatan dapat mempengaruhi
proses asesmen
3.3. Alat asesmen yang ada dianalisis dan amandemen
yang diperlukan dicatatat untuk mengatasi
kebutuhan kontekstualisasi yang diidentifikasi

 Menelaah/mempelajri instrument-
instrument LSP yang telah disiapkan.
 Apakah instrument yang tersedia ada hal-
hal yang diperlukan untuk melakukan
penyesuaian
 Mencatat dan mempertimbangkan
berbagai kemungkinan penyesuaian
3.4. Peluang untuk kegiatan asesmen terintegrasi
diidentifikasi dan setiap perubahan yang
diperlukan untuk alat asesmen dicatat.

 Asesmen terintegrasi adalah pendekatan asesmen


dengan cara menggabungkan berbagai unit
kompetensi/elemen/kriteria unjuk kerja pada skema
sertifikasi agar pelaksanaan asesmen efisien dan efektif.
 Jumlah unit yang dapat digabungkan tidak ada ketentuan
secara pasti akan tetapi dapat mencapai 3-5 unit dalam
satu skema sertifikasi.
 Unit/elemen/kriteri unjuk kerja yang dapat digabungkan
dihasilkan berdasarkan analisis keterkaitan antar unit
4. Mengembangkan Materi Uji
Kompetensi (MUK)

4.1.Menganalisis instrument asesmen yang tersedia untuk kesesuaian


penggunaan dianalisis dan moodifikasi yang diperlukan diidentifikasi.
4.2. Instrumen asesmen untuk memenuhi standar dan kebutuhan tempat
kerja/kandidat yang diperlukan dikembangkan.
4.3. Instrumen asesmen terhadap persyaratan unit atau kursus dipetakan.
4.4.Instruksi yang jelas ditulis untuk kandidat dan penilai mengenai
penggunaan instrument asesmen.
4.5.Draf instrument asesmen memenuhi standar yang disyaratkan dan
kebutuhan tempat kerja / kandidat tertentu serta catatan hasil
pemeriksaan diperiksa, dicatat dan dikonfirmasi.
4.1. Menganalisis instrument asesmen yang tersedia untuk kesesuaian
penggunaan dianalisis dan moodifikasi yang diperlukan diidentifikasi.

 Identifikasi MUK yang tersedia


 Identifikasi MUK yang direncanakan dalam perencanaan
 Identifiksi MUK yang belum tersedia berdasarkan rencana asesmen
 Identifikasi MUK yang tesedia perlu dimodifikasi sesuai konteks yang
direncanakan

4.2. Instrumen asesmen untuk memenuhi standar dan kebutuhan tempat


kerja/kandidat yang diperlukan dikembangkan.

 Pahami perbedaan Perangkat Asesmen dan Materi Uji Kompetensi


 Kembangkan MUK pengamatan langsung/Observasi demonstrasi.
 Kembangkan MUK pengamatan langsung/Observasi demonstrasi.
 Kembangkan MUK pengamatan langsung/Observasi demonstrasi.
 Kembangkan MUK pengamatan langsung/Observasi demonstrasi.
 Kembangkan MUK Pertanyaan tertulis
4.3. Instrumen asesmen terhadap persyaratan unit atau kursus dipetakan.

 MUK Pengamatan langsung/observasi


MUK Kegiatan terstruktur
MUK Verifikasi Portofolio
MUK Tinjauan Produk
MUK Pertanyaan Tertulis
MUK Pertanyaan Lisan

4.4. Instruksi yang jelas ditulis untuk kandidat dan penilai mengenai
penggunaan instrument asesmen.

Tuliskan instruksi sesuai dengan jenis MUK


Untuk observasi lasung menggunakan cek lis, pertanyaan pendamping,
dan instruksi kerja kepada kandidat dan penilai.
Gunakan Bahasa yang mudah dimengerti.
4.5. Draf instrument asesmen memenuhi standar
yang disyaratkan dan kebutuhan tempat kerja /
kandidat tertentu serta catatan hasil
pemeriksaan diperiksa, dicatat dan dikonfirmasi.

Draf instrument divalidasi agar memenuhi


persyaratan kebutuhan tempat kerja/kandidat
tertentu.
Kriteria validasi dapat mempertimbangkan
persyaratan /aturan bukti, benchmark, literasi
dan numerasi.
Perubahan/perbaikan jika ada , digunakan
untuk meningkatkan kesesuaian yang
diinginkan
DIMENSI KOMPETENSI ????

 TASK SKILL ..................................TS


 TASK MANAJEMENT SKILL ....... TMS
 CONTINGENCY MANAJEMENT SKILL .....CMS
 JOB ROLE ENVORONTMENT SKILL ......JRES
 TRANSFER SKILL ………………………… TrS
Dimensi Kompetensi

Task Skill (TS) • Melaksanakan tugas individu

Task Management • Mengelola sejumlah tugas yang berbeda


Skills (TMS) dalam satu pekerjaan

Contingency • Kemampuan merespon dan mengelola


Management Skills kejadian ireguler dan masalah
(CMS)
Job/Role Environment • Kemampuan menyesuaikan dengan tanggung
Skills (JRES) jawab dan harapan lingkungan kerja

• Kemampuan beradaptasi pada lingkungan


Transfer Skills (TrS) kerja baru
SEBARAN DIMENSI KOMPETENSI
PADA PERANGKAT ASESMEN

DIMENSI
TS/TMS/CMS/JRES/TrS

OBSERVASI
LANGSUNG (L) TS + TMS JRES

TES LISAN/
TES TULIS (T) CMS + TrS JRES

VERIFIKASI TS/TMS/CMS /JRES/TrS


PORTOFOLIO (TL)
ILUSTRASI
DIMENSI KOMPETENSI

MENELPON SESEORANG ?
(TS)
MENYETEL
SISTEM
PENGAPIAN
(CMS/TrS)

SIKAP KERJA
MENGENAKAN
MENELPON SAMBIL
MENGERJAKAN…. APD
(TMS) (JRES)
KONSEP MENDESAIN OBSERVASI LANGSUNG

 TUGAS  PROSES HASIL KERJA


 Skenario KERJA  JASA
 SIKAP KERJA
 PRODUK

-MESIN/ALAT/
BAHAN/BENDA
-DATA -STANDAR KUALITAS
-LEMBAR PENILAIAN
-SOP PENILAIAN
PRINSIP ASESMEN
1. Valid
Seluruh aktifitas asesmen mengacu kepada acuan pembanding
(benchmark) yang digunakan. Asesmen dianggap valid bila
asesmen tersebut menilai apa yang diperlukan untuk dinilai.

2. Reliabel
Instruksi yang diberikan kepada peserta sertifikasi memastikan
penerapan yang konsisten pada aktifitas asesmen dan jika
digunakan oleh asesor yang berbeda, dalam situasi yang
berbeda dan peserta sertifikasi yang berbeda, hasilnya tetap
konsisten. Asesmen dianggap dapat dipercaya bila hasil-
hasilnya dinterpretasikan secara konsisten dari konteks ke
konteks dan dari orang ke orang
3. Fleksibel
 Seluruh Aktifitas asesmen memenuhi kebutuhan peserta
sertifikasi dan organisasi.
 Asesmen dianggap fleksibel bila dapat memenuhi
kebutuhan serangkaian konteks.
 Suatu asesmen dianggap tidak fleksibel jika hal itu
menolak hasil belajar sebelumnya atau gagal memberi
kesempatan seorang peserta kesempatan kedua atau
ketiga untuk diases.

4. Fair
 Aktifitas-aktifitas asesmen memenuhi kebutuhan dan
karakteristik peserta sertifikasi serta bebas dari bias dan
memberikan kesempatan bagi peserta sertifikasi yang
memiliki kebutuhan khusus.
 Suatu asesmen dianggap adil bila tidak merugikan
peserta tertentu, terbuka, bebas dari penyimpangan,
mendukung peserta.

Anda mungkin juga menyukai