1. Lingkup
2. Acuan normatif
3. Istilah & definisi
4. Ketentuan Pembentukan LSP
5. Ketentuan Umum LSP
6. Kedudukan, Fungsi, Tugas dan
Wewenang LSP
7. Organisasi LSP
1. Ruang Lingkup
Ketentuan pendirian dan
pembentukan LSP
Pengertian dan persyaratan
tentang jenis LSP, skema
sertifikasi, ruang lingkup
lisensi, pemberian nama LSP,
dan infrastruktur sertifikasi.
2 . Acuan Normatif
a. UU No. 13 thn 2003 tentang
Ketenagakerjaan
b. PP No. 23 thn 2004 tentang BNSP
c. PP No. 31 thn 2006 tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional
d. PP No. 8 thn 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia
3. Istilah dan
Definisi
1. Badan Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP)
2. Sertifikasi kompetensi kerja
3. Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
4. Profesi
5. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)
6. Lisensi
Profesi
Bidang pekerjaan yang memiliki
kompetensi tertentu yang diakui oleh
masyarakat
4. Jenis LSP
LSP pihak ketiga
LSP yang didirikan oleh asosiasi
industri dan/atau asosiasi profesi
dengan tujuan melaksanakan
sertifikasi kompetensi kerja
untuk sektor dan atau profesi
tertentu sesuai ruang lingkup
yang diberikan oleh BNSP.
4. Jenis LSP
LSP pihak kedua
4. Jenis LSP
LSP pihak kesatu industri
LSP yang didirikan oleh industri atau
instansi dengan tujuan utama
melaksanakan sertifikasi
kompetensi kerja thd SDM lembaga
induknya, sesuai ruang lingkup yang
diberikan oleh BNSP.
4. Jenis LSP
LSP pihak kesatu Lemb Diklat
LSP yang didirikan oleh lembaga
diklat dengan tujuan utama
melaksanakan sertifikasi komp
kerja thd peserta diklat berbasis
kompetensi dan /atau SDM dari
jejaring kerja lembaga induknya,
sesuai ruang lingkup yang diberikan
oleh BNSP.
Ketentuan
Pembentukan
LSP
5.
5.1. Keabsahan
lembaga
5.2. Klasifikasi
LSP
Dalam pemberian Lisensi, BNSP
mengklasifikasi jenis LSP
menjadi :
LSP pihak kesatu,
LSP pihak kedua, dan
LSP pihak ketiga.
5.3 Pembentukan
LSP
LSP yang dibentuk melalui SK
pimpinan instansi/lembaga,
sebagai LSP pihak kesatu atau
LSP pihak kedua, sesuai dengan
sasaran sertifikasinya. .
7. Kedudukan, fungsi,
tugas dan wewenang
LSP
7.1 Kedudukan
7.3. Wewenang
8: Organisasi LSP
1Bentuk Organisasi
Tanggung Jawab Unsur Pengarah
menetapkan visi, misi dan tujuan LSP;
menetapkan rencana strategis, program
kerja dan anggaran belanja;
mengangkat dan memberhentikan
pelaksana LSP;
membina komunikasi dengan para
pemangku kepentingan; dan
Memobilisasi sumber daya
1. Bentuk Organisasi
Tanggung Jawab Unsur Pelaksan
melaksanakan program kerja LSP,
melakukan monitoring dan evaluasi,
menyiapkan rencana program dan
anggaran,
memberikan laporan dan
bertanggungjawab kepada
Pengarah.
1Bentuk Organisasi
Tugas Bagian Sertifikasi
memfasilitasi penyusunan skema sertifikasi,
menyiapkan perangkat asesmen & materi uji,
melaksanakan kegiatan sertifikasi, termasuk
pemeliharaan komp dan sertifikasi ulang,
menetapkan persyaratan tempat uji (TUK),
Memverifikasi dan menetapkan TUK,
melakukan rekrutmen asesor kompetensi
serta pemeliharaan kompetensinya.
1Bentuk Organisasi
Tugas Bagian Manajemen Mutu
mengembangkan dan menerapkan sistem
manajemen mutu LSP,
memelihara berlangsungnya sistem
manajemen agar tetap sesuai dengan
standar dan pedoman yang diacu,
melakukan audit internal, dan
memfasilitasi kaji ulang manajemen.
1Bentuk Organisasi
Tugas Bagian Administrasi
memfasilitasi unsur-unsur LSP guna
terselenggarannya program sertifikasi rofesi,
melaksanakan tugas-tugas ketatausahaan
organisasi LSP,
memelihara informasi sertifikasi kompetensi
mempersiapkan laporan kegiatan LSP