Anda di halaman 1dari 38

PEDOMAN PEMBENTUKAN

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

PERATURAN BNSP NO. 2 / BNSP / III / 2014

PERATURAN BNSP No:2 / BNSP / III / 2014


Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi

1. Lingkup
2. Acuan normatif
3. Istilah & definisi
4. Ketentuan Pembentukan LSP
5. Ketentuan Umum LSP
6. Kedudukan, Fungsi, Tugas dan
Wewenang LSP
7. Organisasi LSP

1. Ruang Lingkup
Ketentuan pendirian dan
pembentukan LSP
Pengertian dan persyaratan
tentang jenis LSP, skema
sertifikasi, ruang lingkup
lisensi, pemberian nama LSP,
dan infrastruktur sertifikasi.

2 . Acuan Normatif
a. UU No. 13 thn 2003 tentang
Ketenagakerjaan
b. PP No. 23 thn 2004 tentang BNSP
c. PP No. 31 thn 2006 tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional
d. PP No. 8 thn 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia

3. Istilah dan
Definisi
1. Badan Nasional Sertifikasi Profesi
(BNSP)
2. Sertifikasi kompetensi kerja
3. Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
4. Profesi
5. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)
6. Lisensi

Lanjutan :Istilah dan Definisi


Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) merupakan
badan independen yang bertanggung jawab kepada
Presiden yang memiliki kewenangan sebagai otoritas
sertifikasi personil dan bertugas melaksanakan sertifikasi
kompetensi profesi bagi tenaga kerja.
Pembentukan BNSP merupakan bagian integral dari
pengembangan paradigma baru dalam sistem penyiapan
tenaga kerja yang berkualitas.
Pengembangan sistem penyiapan tenaga kerja dengan
paradigma baru ini dimulai pada awal tahun 2000 yang
ditandai dengan ditandatanganinya Surat Kesepakatan
Bersama (SKB) antara Menteri Tenaga Kerja, Menteri
Pendidikan Nasional, Ketua Umum Kadin Indonesia.

Lanjutan :Istilah dan Definisi

Sertifikasi kompetensi kerja


Proses pemberian sertifikat kompetensi yang
dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui
uji kompetensi yang mengacu kepada standar
kompetensi kerja nasional Indonesia, standar
internasional dan/atau standar khusus

Lanjutan :Istilah dan Definisi

Standar Kompetensi Kerja Nasional


Indonesia (SKKNI)
Rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta
sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan
syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku

Lanjutan :Istilah dan Definisi

Profesi
Bidang pekerjaan yang memiliki
kompetensi tertentu yang diakui oleh
masyarakat

Lanjutan :Istilah dan Definisi


Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah:
lembaga pelaksanaan kegiatan sertifikasi profesi yang
memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi
Profesi (BNSP).
Lisensi diberikan melalui proses akreditasi oleh BNSP
yang menyatakan bahwa LSP bersangkutan telah
memenuhi syarat untuk melakukan kegiatan sertifikasi
profesi.
Sebagai organisasi tingkat nasional yang berkedudukan
di wilayah Republik Indonesia, LSP dapat membuka
cabang yang berkedudukan di kota lain.

Lanjutan :Istilah dan Definisi

Lisensi LSP adalah pengakuan dari


BNSP bahwa LSP tersebut telah
memenuhi syarat dan boleh
melakukan sertifikasi kompetensi
tertentu sesuai dengan bidang yang
diberikan oleh BNSP

Lanjutan :Istilah dan Definisi


Skema Sertifikasi adalah Persyaratan sertifikasi spesifik yang berkaitan
dengan kategori profesi yang ditetapkan dengan menggunakan standar
dan aturan khusus yang sama, serta prosedur yang sama, dengan acuan
PBNSP 215
Jenis skema sertifikasi:
KKNI (kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia)
KON (Kualifikasi Okupasi Nasional)
PAKET atau CLUSTER
UNIT
PROFISIENSI

Lanjutan :Istilah dan Definisi

Skema Sertifikasi KKNI


Skema sertifikasi yang bersifat nasional, yang ditetapkan oleh
otoritas kompeten.
Skema ini mengidentifikasi jenjang kualifikasi berdasarkan 9
level KKNI.
Identifikasi unit-unit kompetensi dalam setiap jenjang
berdasarkan diskripsi dalam KKNI.
Jenjang KKNI pada umumnya dapat digunakan sebagai acuan
jenjang fungsional/golongan pada suatu industri/organisasi.
Setiap LSP yang melakukan kegiatan ini harus dilisensi oleh
Lembaga Otoritas Sertifikasi Profesi (BNSP).
mampu telusur dengan standar nasional dan/atau
internasional.
Pada skema ini, dapat diidentifikasi unit-unit kompetensi
umum, inti dan pilihan, yang diverifikasi oleh BNSP.
Dikembangkan oleh Komite Skema Sertifikasi Komite
Standardisasi Instansi Teknis

Lanjutan :Istilah dan Definisi

Skema Sertifikasi Okupasi Nasional

Skema sertifikasi yang bersifat nasional, yang ditetapkan


oleh otoritas kompeten.
Dapat berupa, okupasi:
Jabatan struktural atau jabatan fungsional dalam rangka
standardisasi kompetensi nasional.
Setiap LSP yang melakukan kegiatan ini harus dilisensi
oleh Lembaga Otoritas Sertifikasi Profesi (BNSP).
Dibuat atas Kebutuhan industri/organisasi untuk
standardisasi pada suatu fungsi terbatas, atau fungsi
utama (major) dalam sistem industri, atau standar
jabatan/fungi okupasi khusus yang mampu telusur dengan
standar nasional dan/atau internasional.
Pada skema ini, dapat diidentifikasi kompetensi umum, inti
dan pilihan yang diverifikasi oleh BNSP.
Dikembangkan oleh Komite Skema Sertifikasi Komite
Standardisasi Instansi Teknis

Lanjutan :Istilah dan Definisi

Lanjutan :Istilah dan Definisi

Skema Sertifikasi Profisiensi

Skema sertifikasi yang terbatas untuk


memelihara kompetensi.
Bersifat
normatif
yang
mengidentifikasi
indikator-indikator kuat kriteria unjuk kerja
dan dikembangkan menjadi ujian/examination.
Kesimpulan hasil tidak bersifat unit kompetensi
tetapi suatu klaster.
Persyaratan dasar, peserta harus sudah
membuktikan kompetensinya.
Dikembangkan oleh LSP Profisiensi.

4. Jenis LSP
LSP pihak ketiga
LSP yang didirikan oleh asosiasi
industri dan/atau asosiasi profesi
dengan tujuan melaksanakan
sertifikasi kompetensi kerja
untuk sektor dan atau profesi
tertentu sesuai ruang lingkup
yang diberikan oleh BNSP.

4. Jenis LSP
LSP pihak kedua

LSP yang didirikan oleh industri atau


instansi dengan tujuan utama
melaksanakan sertifikasi
kompetensi kerja thd SDM lembaga
induknya, pemasoknya dan/atau
jejaring kerjanya, sesuai ruang
lingkup yang diberikan oleh BNSP.

4. Jenis LSP
LSP pihak kesatu industri
LSP yang didirikan oleh industri atau
instansi dengan tujuan utama
melaksanakan sertifikasi
kompetensi kerja thd SDM lembaga
induknya, sesuai ruang lingkup yang
diberikan oleh BNSP.

4. Jenis LSP
LSP pihak kesatu Lemb Diklat
LSP yang didirikan oleh lembaga
diklat dengan tujuan utama
melaksanakan sertifikasi komp
kerja thd peserta diklat berbasis
kompetensi dan /atau SDM dari
jejaring kerja lembaga induknya,
sesuai ruang lingkup yang diberikan
oleh BNSP.

Ketentuan
Pembentukan
LSP
5.

5.1. Keabsahan
lembaga

Lembaga sertifikasi profesi


(LSP) harus merupakan
badan hukum, bagian dari
suatu badan hukum, atau
badan usaha yang legal.
.

5.2. Klasifikasi
LSP
Dalam pemberian Lisensi, BNSP
mengklasifikasi jenis LSP
menjadi :
LSP pihak kesatu,
LSP pihak kedua, dan
LSP pihak ketiga.

5.3 Pembentukan
LSP
LSP yang dibentuk melalui SK
pimpinan instansi/lembaga,
sebagai LSP pihak kesatu atau
LSP pihak kedua, sesuai dengan
sasaran sertifikasinya. .

6: Ketentuan Umum LSP


6.1 Skema Sertifikasi
LSP menetapkan skema sertifikasi untuk
memenuhi permintaan pelanggan dan
atau pemangku kepentingannya, yang
kemudian
diajukan ke BNSP untuk dimintakan
lisensi.
BNSP melakukan verifikasi thd skema
sertifikasi yang diajukan oleh LSP.

6.2 Ruang lingkup lisensi

LSP terlisensi beroperasi hanya dalam


skema sertifikasi sesuai ruang lingkup
lisensi yang diberikan oleh BNSP.
LSP pihak kesatu, ruang lingkup lisensi
mengacu kepada lingkup organisasi
induknya.
Pemilihan ruang lingkup lisensi dapat
dikonsultasikan dengan BNSP sejak awal
permohonan.

6.3 Penamaan LSP

Nama LSP pihak ketiga harus


mencerminkan sektor/sub sektor,
bidang/sub bidang atau profesinya
Nama LSP pihak kesatu dan LSP pihak
kedua harus mencerminkan nama
lembaga induknya.

7. Kedudukan, fungsi,
tugas dan wewenang
LSP
7.1 Kedudukan

LSP adalah organisasi tingkat


nasional yang berkedudukan
di wilayah Republik
Indonesia.

7.2 Fungsi dan tugas

a. menyusun dan mengembangkan skema sertifikasi


b. membuat perangkat asesmen dan materi uji
kompetensi,
c. menyediakan tenaga penguji (asesor),
d. melaksanakan sertifikasi,
e. melaksanakan surveilan pemeliharaan sertifikasi,
f. menetapkan persyaratan, memverifikasi dan
menetapkan TUK,
g. memelihara kinerja asesor dan TUK,
h. mengembangkan pelayanan sertifikasi.

7.3. Wewenang

a. menerbitkan sertifikat kompetensi sesuai


pedoman BNSP
b. mencabut atau membatalkan sertifikat
kompetensi,
c. memberikan sanksi kepada asesor dan
TUK yang melanggar aturan,
d. mengusulkan skema baru
e. mengusulkan dan atau menetapkan biaya
uji kompetensi

8: Organisasi LSP

8.1 Bentuk Organisasi


Organisasi LSP terdiri dari:
Unsur Pengarah :
Ketua merangkap anggota
Anggota dari para pemangku kepentingan
(pimpinan lembaga pembentuk)
Unsur Pelaksana:
Ketua
Bagian Administrasi, Sertifikasi,
Manajemen Mutu

1Bentuk Organisasi
Tanggung Jawab Unsur Pengarah
menetapkan visi, misi dan tujuan LSP;
menetapkan rencana strategis, program
kerja dan anggaran belanja;
mengangkat dan memberhentikan
pelaksana LSP;
membina komunikasi dengan para
pemangku kepentingan; dan
Memobilisasi sumber daya

1. Bentuk Organisasi
Tanggung Jawab Unsur Pelaksan
melaksanakan program kerja LSP,
melakukan monitoring dan evaluasi,
menyiapkan rencana program dan
anggaran,
memberikan laporan dan
bertanggungjawab kepada
Pengarah.

1Bentuk Organisasi
Tugas Bagian Sertifikasi
memfasilitasi penyusunan skema sertifikasi,
menyiapkan perangkat asesmen & materi uji,
melaksanakan kegiatan sertifikasi, termasuk
pemeliharaan komp dan sertifikasi ulang,
menetapkan persyaratan tempat uji (TUK),
Memverifikasi dan menetapkan TUK,
melakukan rekrutmen asesor kompetensi
serta pemeliharaan kompetensinya.

1Bentuk Organisasi
Tugas Bagian Manajemen Mutu
mengembangkan dan menerapkan sistem
manajemen mutu LSP,
memelihara berlangsungnya sistem
manajemen agar tetap sesuai dengan
standar dan pedoman yang diacu,
melakukan audit internal, dan
memfasilitasi kaji ulang manajemen.

1Bentuk Organisasi
Tugas Bagian Administrasi
memfasilitasi unsur-unsur LSP guna
terselenggarannya program sertifikasi rofesi,
melaksanakan tugas-tugas ketatausahaan
organisasi LSP,
memelihara informasi sertifikasi kompetensi
mempersiapkan laporan kegiatan LSP

.2 Sarana dan Prasara


Lokasi kantor (min 2 tahun)
Pengolah data berbasis Tek Informasi
Rencana kegiatan
Perangkat Kerja
Standar Kompetensi
Skema Sertifikasi, asesmen, materi uji
Tempat Uji Kompetensi
Personel yng kompeten (termasuk asesor)
Sistem Pengendali pelaksanaan Sertifikasi

Terimakasih atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai