Anda di halaman 1dari 10

TAAASS401C Merencanakan dan Mengorganisasikan

Asesmen
Keterangan Unit
Unit ini menetapkan kompetensi yang dibutuhkan untuk merencanakan dan
mengorganisasikan proses asesmen, termasuk Recognition of Prior Learning (RPL), di dalam
sistem asesmen berbasis kompetensi
Keterampilan Layak Unit ini berisikan keterampilan layak kerja
Kerja
Bidang Kompetensi Asesmen

Penggunaan unit Unit ini mengemukakan kompetensi dalam perencanaan proses asesmen dan penyusunan
organisasinya sedemikian agar asesmen dapat dilaksanakan, baik asesmen dengan tujuan RPL
ataupun RCC.
Aspek kritis pada unit ini adalah pengembangan suatu rencana asesmen yang akan digunakan
sebagai panduan oleh asesor dalam pelaksanaan asesmen berbasis kompetensi. Unit ini juga
mencakup kontekstualisasi tolok ukur asesmen dan perangkat asesmen yang sesuai dengan
lingkungan dimana asesmen akan dilaksanakan serta pengorganisasian orang, bahan dan
sumber daya fisik yang diperlukan dalam pelaksanaan asesmen.
Kompetensi ini digunakan untuk perencanaan dan pengorganisasian suatu proses asesmen,
termasuk RPL bagi seorang atau lebih asesi terhadap satu atau lebih unit standar
kompetensi.
Perencanaan asesmen berfungsi untuk memberikan gambaran yang jelas tentang tanggung
jawab asesor ataupun personil terkait lainnya dalam melaksanakan langkah-langkah yang
harus dilakukan dalam pelaksanaan asesmen terhadap asesi.
Kompetensi ini dapat diaplikasikan pada konteks sebuah strategi asesmen dimana seluruh
dokumen-dokumen kerangka kerja untuk asesmen ditujukan pada suatu level kualifikasi. Pada
konteks ini, rencana asesmen perlu ditambah dengan detail tentang pengaturan organisasi
yang spesifik untuk asesmen/RPL pada unit/unit-unit kompetensi.
Kompetensi dalam pengembangan suatu strategi asesmen dikemukakan secara terpisah
dalam Paket Pelatihan TAA04: TAADES501B Merancang dan Mengembangkan Strategi
Pelatihan (di dalam jalur pelatihan dan asesmen) dan TAAASS501B Memimpin dan
Mengkoordinasikan Sistem dan Pelayanan Asesmen (di dalam jalur asesmen saja).
Pencapaian unit ini meliputi interpretasi standar kompetensi (apabila standar kompetensi
digunakan sebagai acuan pembanding asesmen). TAADES401B Menggunakan Paket Pelatihan
untuk Memenuhi Kebutuhan Klien dimaksudkan untuk mencapai keterampilan yang lebih
dalam tentang hal ini.
Kompetensi yang dispesifikasikan pada unit ini secara tipikal dibutuhkan oleh asesor,
supervisor yang bertanggungjawab terhadap perencanaan asesmen, pelatih atau asesor lain
yang bertanggungjawab terhadap perencanaan asesmen, termasuk RPL.

Elemen Kriteria Kinerja


1. Menentukan 1.1. Asesi diidentifikasi/dikonfirmasi, kemudian tujuan dan konteks asesmen/RPL
pendekatan asesmen ditetapkan/dikonfirmasi kepada orang yang relevan sesuai dengan persyaratan
hukum/ organisasi/ etika
1.2. Keputusan jalur asesmen dibuat, apakah asesmen dilakukan melalui RPL, jalur
pembelajaran dan asesmen atau pendekatan kombinasi
1.3. Strategi asesmen diakses dan bila perlu digunakan untuk memandu pengembangan
rencana asesmen
1.4. Acuan pembanding asesmen/RPL diidentifikasi/dikonfirmasi dan diakses

2. Mempersiapkan rencana 2.1. Acuan pembanding asesmen diinterpretasi guna menentukan bukti dan jenis-jenis
asesmen/RPL bukti yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi sesuai dengan aturan-
aturan bukti

Revised by ॲ 2011 TAAASS-401C 1


2.2. Apabila standar kompetensi digunakan sebagai acuan pembanding, semua komponen
standar kompetensi dipaparkan untuk menetapkan dan mendokumentasikan bukti yang
akan dikumpulkan
2.3. Setiap dokumen terkait untuk mendukung perencanaan proses asesmen diperoleh dan
diinterpretasikan
2.4. Metode asesmen/RPL dan perangkat asesmen dipilih/dikonfirmasi berdasarkan bukti
yang akan dikumpulkan untuk memenuhi prinsip-prinsip asesmen
2.5. Bahan dan sumber daya fisik spesifik yang diperlukan dalam pengumpulan bukti
diidentifikasi dan didokumentasi
2.6. Peran dan tanggung jawab semua orang yang terlibat dalam proses asesmen
diklarifikasi, dimintakan persetujuan dan didokumentasikan
2.7. Jangka waktu dan periode waktu pengumpulan bukti ditentukan dan semua informasi
yang akan dimasukkan ke dalam rencana asesmen didokumentasikan.
2.8. Rencana asesmen dikonfirmasi dengan personel yang relevan
3. Kontekstualisasi dan 3.1. Karakteristik asesi dan setiap kelonggaran yang diperlukan untuk penyesuaian yang
meninjau rencana wajar dan/atau kebutuhan-kebutuhan spesifik diidentifikasi/diklarifikasi dengan orang
asesmen yang relevan, dan kemudian didokumentasikan
3.2. Bila diperlukan, standar-standar kompetensi dikontekstualisasikan, untuk
mencerminkan lingkungan tempat pelaksanaan asesmen, sesuai dengan panduan
kontekstualisasi
3.3. Metode dan perangkat asesmen yang dipilih diperiksa, bila perlu disesuaikan guna
menjamin penerapan yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan:
 berbagai kontekstualisasi standar kompetensi
 penyesuaian yang beralasan
 kegiatan asesmen terintegrasi
 kapasitas untuk mendukung RPL
3.4. Perangkat asesmen yang disesuaikan ditinjau untuk memastikan bahwa spesifikasi
standar kompetensi masih dapat terpenuhi
3.5. Rencana asesmen diperbaharui, sebagaimana diperlukan, untuk merefleksikan
kebutuhan kontekstualisasi yang sedang berjalan, perubahan dalam persyaratan
sumberdaya organisasi atau perubahan dalam merespon pelaksanaan asesmen
3.6. Rencana asesmen disimpan dan ditelusuri sesuai dengan kebijakan dan prosedur
sistem asesmen maupun persyaratan hukum/organisasi/etika
4. Mengorganisasikan 4.1. Persyaratan bahan dan kebutuhan sumber daya fisik yang telah teridentifikasi diatur
asesmen/RPL sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen maupun persyaratan
hukum/organisasi/etika
4.2. Bila diperlukan, dukungan spesialis apapun yang dibutuhkan untuk asesmen
diorganisasikan dan diatur sesuai dengan persyaratan hukum/organisasi/etika
4.3. Peran dan tanggung jawab semua orang yang terlibat dalam proses asesmen
diorganisasikan
4.4. Strategi komunikasi efektif dengan orang yang terlibat dalam proses asesmen
ditetapkan guna mendorong terjadinya arus komunikasi yang teratur dan didapatkannya
umpan balik
4.5. Penyimpanan rekaman asesmen dan pelaporannya dikonfirmasi

Keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan

Keterampilan yang dibutuhkan


 keterampilan interpretasi kognitif untuk:
 menginterpretasi standar kompetensi dan dokumentasi asesmen lainnya secara akurat
 mengidentifikasi peluang pelaksanaan asesmen kompetensi terintegrasi
 kontekstualisasi standar kompetensi ke dalam lingkungan asesmen, termasuk untuk RPL
 mengurutkan informasi
 keterampilan observasi untuk:
 mengases keefektifan pengorganisasian asesmen, termasuk RPL
 mengidentifikasi hal-hal yang perlu dilakukan untuk perbaikan proses asesmen
 mengidentifikasi hal-hal yang perlu dilakukan untuk perbaikan kebijakan dan prosedur RPL

Revised by ॲ 2011 TAAASS-401C 2


 keterampilan teknologi untuk:
 menggunakan peralatan dan perangkat lunak dalam rangka berkomunikasi secara efektif dengan pihak lain
 keterampilan meneliti dan mengevaluasi untuk:
 mendapatkan standar kompetensi dan informasi asesmen lainnya, perangkat asesmen dan sumber daya asesmen
lainnya
 meneliti karakteristik asesi dan berbagai kebutuhan penyesuaian yang beralasan
 mengidentifikasi dan mengkonfirmasi sumber daya fisik dan bahan yang diperlukan
 mengevaluasi umpan balik, menentukan dan menerapkan perbaikan pada proses asesmen
 membuat rekomendasi
 keterampilan merencanakan dalam rangka menformulasikan rencana asesmen
 keterampilan mengorganisasikan dalam rangka pengorganisasian kebutuhan sumber daya
 keterampilan literasi untuk:
 membaca dan menginterpretasi informasi yang relevan untuk merancang dan memfasilitasi asesmen dan proses
pengakuan
 mempersiapkan kebutuhan dokumentasi dan informasi yang diperlukan untuk proses asesmen
 keterampilan komunikasi untuk:
 mendiskusikan asesmen, termasuk proses RPL dengan pelanggan dan asesor
 menetapkan hubungan dan keterkaitan secara profesional
 kepekaan untuk mengakses dan memperhatikan berbagai keragaman asesi
 kapasitas untuk mempromosikan dan menerapkan kebersamaan, keadilan, keabsahan, keandalan dan keluwesan dalam
merencanakan suatu proses asesmen

Pengetahuan yang dibutuhkan

 asesmen berbasis kompetensi: fokus pada pekerjaan, berpatokan pada kriteria, berbasis standar, berbasis bukti
 berbagai tujuan dan konteks asesmen, termasuk RPL
 cara membaca dan menginterpretasi standar kompetensi sebagai acuan pembanding asesmen
 cara kontekstualisasi standar kompetensi dengan menggunakan panduan yang relevan
 empat prinsip asesmen dan cara penerapannya dalam proses asesmen
 pengertian bukti dan berbagai jenis bukti yang digunakan dalam asesmen berbasis kompetensi, termasuk RPL
 empat aturan bukti dan penerapannya dalam pengumpulan bukti
 berbagai jenis metode asesmen dan pemilihan metode yang tepat dalam pengumpulan bukti
 perangkat asesmen dan kegunaannya, berbagai jenis perangkat, relevansi berbagai perangkat sebagai peluang untuk
pengumpulan bukti yang spesifik
 berbagai sumber daya asesmen dan kaitannya dengan biaya
 cara memasukkan informasi asesmen yang relevan ke dalam rencana asesmen
 prinsip inklusivitas, strategi penyesuaian yang beralasan tanpa kompromi dengan standar kompetensi
 berbagai sumber daya dan jenis dukungan spesialis pada asesi
 metode yang cocok dalam meninjau perangkat asesmen
 penegakan kebijakan dan prosedur sistem asesmen oleh industri dan/atau organisasi
 penegakan kebijakan dan prosedur sistem RPL oleh organisasi
 resiko dan persyaratan terkait dengan penerapan asesmen dalam berbagai variasi konteks, meliputi:
 kapasitas asesor dengan level yang lebih tinggi
 kaitan dengan pemberian lisensi
 implikasi legalitas mengases kompetensi
 benturan antara persyaratan pengorganisasian/legal/etika dengan rencana dan organisasi asesmen yang keluar dari
batasan variabel standar kompetensi
 kebijakan relevan lainnya, perundangan, kode etik dan standar nasional, misalnya:
 hak paten
 keamanan informasi
 plagiatisme
 persyaratan lisensi
 anti diskriminasi, meliputi kesetaraan kesempatan, rasialisme dan diskriminasi karena ketidakmampuan
 hubungan tempat kerja
 persetujuan penghargaan industri
 tanggungjawab K3 berkaitan dengan rencana dan pengorganisasian asesmen, seperti:
 penemuan bahaya umum, dan pengawasan bahaya pada suatu lingkungan asesmen spesifik
 prosedur K3 yang diobservasi pada proses asesmen

Revised by ॲ 2011 TAAASS-401C 3


 penggunaan secara aman dan pemeliharaan peralatan
 informasi sumber daya K3

Batasan Variabel
Batasan Variabel ini mengemukakan pengertian unit kompetensi secara keseluruhan, menggambarkan kemungkinan
penerapan unit kompetensi pada situasi dan lingkungan kerja berbeda yang dapat berdampak pada kinerja asesi. Kata-kata
yang dicetak tebal dan miring pada Kriteria Unjuk Kerja, diberikan penjelasan lebih lanjut pada bagian berikut. Kondisi-
kondisi operasi esensial yang dapat dibuat/dikemukakan di dalam pelatihan dan asesmen (tergantung kepada situasi kerja,
kebutuhan asesi, kemampuan mengakses suatu item, konteks regional dan industri setempat), dapat saja dimasukkan.

Tujuan asesmen, boleh saja  pengakuan kompetensi terkini yang sudah dimiliki asesi
meliputi :  penentuan pencapaian kompetensi setelah mengikuti pembelajaran
 penetapan kemajuan asesi dalam pencapaian kompetensi
 penentuan kebutuhan asesi dalam hal: bahasa, literasi, numerasi.
 sertifikasi kompetensi melalui pernyataan pencapaian
 penetapan kemajuan dalam rangka pencapaian kualifikasi
 penentuan kesenjangan pelatihan asesi
 pengukuran kinerja
 pengklasifikasian karyawan/pemberian dukungan pengembangan karir
 pencocokan persyaratan organisasi dalam rangka pengoperasian peralatan/
pengembangan keterampilan yang baru
 pemberian lisensi atau persyaratan regulator

Konteks Asesmen, boleh saja  bagian dari pencatatan proses


meliputi :  lingkungan dimana asesmen akan dilaksanakan, di tempat kerja atau di tempat seperti
tempat kerja (simulator)
 peluang untuk mengumpulkan berbagai bukti pada beragam situasi penyelenggara
asesmen
 kaitan antara standar kompetensi dan bukti dengan dukungan RPL
 orang yang melaksanakan asesmen/RPL
 kaitan antara standar kompetensi dengan kegiatan pekerjaan asesi ditempat kerjanya
 kaitan antara standar kompetensi dengan aktifitas pembelajaran
 asesmen berdasarkan perjanjian kemitraan
 jangka waktu pelaksanaan asesmen
 pembagian biaya asesmen, bila ada
 mekanisme jaminan kualitas

Orang yang relevan, harus  asesi


meliputi:  asesor atau sekelompok asesor yang bertanggung jawab melaksanakan asesmen/RPL

Orang yang relevan, boleh  pelanggan, perusahaan atau organisasi


saja meliputi:  ketua tim, manejer, supervisor
 personil pengarah
 teknisi/tenaga ahli
 koordinator pelatihan dan asesmen
 koordinator RPL
 regulator industri
 perwakilan karyawan dan pengusaha
 anggota asosiasi profesi

Persyaratan  kebijakan dan prosedur sistem asesmen


legal/organisasi/etika boleh  persyaratan strategi asesmen
saja meliputi:  sistem pelaporan, perekaman dan penelusuran asesmen, termasuk RPL
 sistem jaminan mutu
 rencana bisnis dan kinerja
 kebijakan akses dan kesetaraan serta prosedur-prosedur
 pengaturan kolaborasi dan kemitraan
 parameter-parameter sumber daya
 pengaturan saling pengakuan
 sistem dan proses hubungan industri, penghargaan/persetujuan perusahaan
 ruang lingkup registrasi
 kebijakan/prosedur sumber daya manusia

Revised by ॲ 2011 TAAASS-401C 4


 persyaratan legal, termasuk anti diskriminasi, kesetaraan pekerjaan,
peran/tanggungjawab/kondisi kerja
 kode etik industri
 persyaratan kerahasiaan dan privacy
 pertimbangan K3, meliputi:
 jaminan pesyaratan K3 selama proses asesmen
 identifikasi dan pelaporan bahaya K3 kepada personel terkait

Strategi asesmen adalah  identifikasi standar kompetensi yang membentuk kualifikasi


kerangka kerja  interpretasi aturan pemaketan kualifikasi
terdokumentasi untuk  interpretasi standar kompetensi sebagai acuan pembanding asesmen
memandu dan mengatur  pengaturan RPL, termasuk penyediaan panduan asistensi bagi asesi dalam pengumpulan
struktur asesmen pada dan evaluasi bukti
pendidikan vokasi dan  penentuan metode asesmen bagi suatu standar kompetensi
pelatihan. Pada jalur  pemilihan perangkat asesmen bagi suatu standar kompetensi
pembelajaran dan asesmen,  pengaturan organisasi asesmen, meliputi sumber daya fisik dan manusia, peran dan
hal ini dimaksudkan sebagai tanggung jawab dan pengaturan kemitraan
bagian dari strategi  mekanisme jaminan mutu
pembelajaran, sedangkan  strategi identifikasi manajemen resiko
pada jalur asesmen hal ini
dimaksudkan sebagai suatu
dokumen terpisah. Strategi
asesmen boleh saja meliputi:

Tolok ukur asesmen/RPL  Kriteria yang digunakan untuk mengasses asesi, dapat berupa unit/sejumlah unit standar
merujuk kepada: kompetensi, kriteria asesmen kurikulum pelatihan, spesifikasi kinerja, spesifikasi produk

Bukti adalah:  suatu bahan yang dikumpulkan dalam rangka membuktikan pencapaian kompetensi asesi
sebagaimana dipersyaratkan unit/sejumlah unit standar kompetensi

Jenis Bukti, boleh saja  langsung, contohnya:


meliputi:  observasi aktivitas kerja, baik pada keadaan sebenarnya ataupun dalam kondisi
disimulasikan
 contoh hasil kerja
 tidak langsung, contohnya laporan pihak ketiga
 tambahan, contohnya pertanyaan dan jawaban jawab, rekaman kerja, rekaman pelatihan,
portofolio
 bukti yang dikumpulkan asesi
 bukti yang dikumpulkan asesor
 kombinasi hal-hal di atas

Aturan Bukti memandu  sahih/valid, sebagai contoh:


proses pengumpulan bukti  memperhatikan elemen dan kriteria unjuk kerja
untuk memastikan bahwa  merefleksikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan sebagaimana
bukti tersebut: dikemukakan oleh unit kompetensi terkait
 memperlihatkan penggunaan sebagaimana dikemukakan pada batasan variabel
 mendemonstrasikan kinerja keterampilan dan pengetahuan yang digunakan, baik pada
kondisi kerja real ataupun simulasi
 terkini, sebagai contoh:
 mendemonstrasikan keterampilan dan pengetahuan terkini asesi
 memenuhi standar keterkinian
 memadai, sebagai contoh:
 mendemonstrasikan kompetensi setiap saat
 mendemonstrasikan kompetensi secara berulang
 tidak berkurang kemampuan/persyaratan bahasa, literasi, numerasi
 otentik, sebagai contoh:
 asesi pernah mengerjakan pekerjaan dimaksud
 dapat diakui/diverifikasi

Seluruh komponen unit  Elemen


standar kompetensi  Kriteria Unjuk Kerja
mengacu pada:  Ketrampilan Layak Kerja

Revised by ॲ 2011 TAAASS-401C 5


 Batasan Variabel meliputi:
 kontekstualisasi
 kaitan terhadap pengetahuan dan persyaratan perusahaan
 fokus Asesmen
 persyaratan dasar pengetahuan bahasa, literasi dan numerasi
 area kontekstualisasi
 keterkaitan apapun untuk menggali pengetahuan dan hal-hal yang menjadi persyaratan
perusahaan/industri
 rentang konteks/kondisi yang harus dipenuhi dalam asesmen
 Persyaratan panduan bukti, meliputi:
 pengetahuan yang dibutuhkan
 ketrampilan dan atribut yang dibutuhkan
 persyaratan kemampuan bahasa, literasi dan numerasi
 aspek kritis dari bukti yang harus dipertimbangkan/persyaratan kuatitas bukti
 keselarasan asesmen dan saling ketergantungan antar unit-unit kompetensi
 metode / sumber daya / konteks asesmen
 Dimensi Kompetensi, sebagai contoh:
 task skills
 task management skills
 contingency management skills
 job role/environment skills
Dokumentasi terkait, boleh  Informasi yang dikemukakan di dalam standar kompetensi tentang sumber daya yang
saja meliputi: dibutuhkan untuk asesmen, konteks asesmen, dan metode asesmen yang tepat
 kegiatan asesmen sebagaimana diidentifikasi oleh modul terakreditasi/diturunkan dari
standar kompetensi yang relevan
 persyaratan yang dijabarkan dalam Panduan Asesmen pada Paket Pelatihan yang relevan
 kegiatan asesmen sebagaimana dikemukakan pada bahan pendukung yang berkaitan
dengan standar kompetensi yang relevan
 berbagai persyaratan K3, perundangan, kode etik, standar dan panduan
 indikator dan level kompetensi pada SKKNI
 persyaratan kinerja untuk praktek demonstrasi kerja
 spesifikasi produk

Metode Asesmen adalah  kegiatan asesmen terstruktur, sebagai contoh :


teknik khusus yang  simulasi / bermain peran (role play)
digunakan untuk  berbagai proyek
mengumpulkan bukti dan  bebagai presentasi
boleh saja meliputi:  berbagai lembar aktifitas
 mengajukan pertanyaan, sebagai contoh :
 pertanyaan tertulis,
 interview / wawancara
 asesmen mandiri
 pertanyaan lisan
 kuesioner
 ujian lisan atau ujian tertulis
 portofolio, sebagai contoh:
 koleksi contoh kerja yang dikumpulkan oleh asesi
 produk dengan dokumentasi yang mendukung
 bukti sejarah
 jurnal / buku catatan kerja
 informasi tentang pengalaman hidup
 meninjau produk-produk, sebagai contoh :
 produk sebagai hasil kerja suatu proyek
 contoh/produk-produk hasil kerja
 umpan balik dari pihak ketiga, misalnya :
 testimoni/laporan dari pemilik perusahaan/supervisor
 bukti sebagai peserta pelatihan
 pencapaian otentik sebelumnya
 interview dengan atasan, supervisor, atau sesama rekan kerja
 instrumen yang dikembangkan dari metode asesmen untuk digunakan sebagai
pengumpulan bukti, misalnya:
 pengukuran profil kinerja
 templates/proformas
 pertanyaan spesifik atau kegiatan

Revised by ॲ 2011 TAAASS-401C 6


 ceklis observasi
 ceklis evaluasi contoh kerja
 bahan asesmen mandiri

Perangkat asesmen  prosedur, informasi dan instruksi bagi asesor/asesi terkait dengan penggunaan instrumen
berisikan: dan kondisi asesmen

Terseleksi/terkonfirmasi  telah diseleksi, cocok dan efektif digunakan untuk pengumpulan bukti, sesuai tujuan dan
artinya: konteks
 telah dikonfirmasi sesuai strategi asesmen

Prinsip-prinsip asesmen  validitas


adalah:  reliabilitas
 flexibilitas
 fairness / keadilan

Bahan dan sumber daya  persyaratan dokumen asesor dan asesi, termasuk standar kompetensi dan perangkat
fisik, boleh saja meliputi: asesmen
 mesin dan peralatan
 teknologi
 alat pelindung diri (APD)
 tempat asesmen
 teknologi yang adaptif
 penyesuaian fisik lingkungan asesmen

Rencana asesmen adalah  maksud dan tujuan asesmen


keseluruhan dokumen  konteks asesmen/RPL
perencanaan yang akan  standar kompetensi yang relevan untuk digunakan sebagai tolok ukur asesmen/RPL
digunakan dalam proses  informasi/dokumentasi asesmen lainnya yang relevan
asesmen,  personil terkait
boleh saja meliputi :  metode dan perangkat asesmen yang telah ditentukan
 kemungkinan kluster unit kompetensi sesuai tujuan asesmen
 identifikasi bahaya K3, termasuk penilaian resiko dan strategi pengawasan
 bahan dan/atau sumber daya fisik yang dibutuhkan
 pengaturan organisasi asesmen
 persyaratan pelaporan K3
 kebutuhan khusus asesmen, sebagai contoh persyaratan peralatan pelindung diri
 kerangka urutan kerja, penentuan waktu dan target waktu asesmen
 prosedur asesmen mandiri
 kaitan dengan rencana pengorganisasian asesmen, kebijakan dan prosedur

Personel yang relevan, boleh  orang perorang sesuai konteks atau organisasi asesmen
saja meliputi:  asesorkepala
 supervisor/koordinator pelatihan/asesmen
 manejer pelatihan dan/atau asesmen

Karakteristik asesi boleh saja  level pengalaman kerja


meliputi:  level dan pengalaman pembelajaran dan asesmen terdahulu
 motivasi asesmen, baik secara personal ataupun organisasional
 kebutuhan bahasa, literasi, numerasi
 keterbatasan fisik, meliputi pendengaran, penglihatan, suara, mobilitas
 keterbatasan intelektual
 kondisi kesehatan seperti arthritis, epilepsy, diabetes, asthma yang dapat mempengaruhi
asesmen
 perbedaan dalam kemajuan belajar
 keterbatasan psikiatris dan psikologis
 ketaatan terhadap agama dan spritual
 latar belakang persepsi/pandangan budaya
 umur
 gender

Penyesuaian yang beralasan  penyesuaian proses asesmen disebabkan keterbatasan asesi terhadap persyaratan

Revised by ॲ 2011 TAAASS-401C 7


dan/atau kebutuhan bahasa, literasi dan numerasi
spesifik tidak harus  penyediaan dukungan pembaca, penterjemah, pelayan, penulis
mengkompromikannya  penggunaan teknologi adaptif atau peralatan khusus
terhadap integritas standar  pelaksanaan asesmen secara fleksibel karena alasan keletihan atau keperluan pengobatan
kompetensi, boleh saja  penyediaan peralatan asesmen berupa braille, audio/video-tape
meliputi:  penyesuaian fisik tempat/lingkungan asesmen
 penyesuaian metode/perangklat asesmen
 pertimbangan umur/gender asesi
 pertimbangan budaya/tradisi/agama

Kontekstualisasi berarti :  merubah susunan kata beberapa bagian komponen suatu standar kompetensi untuk
merefleksikan lingkungan operasional asesmen yang ada
Panduan Kontekstualisasi,  kontekstualisasi Panduan Paket Pelatihan
berhubungan dengan :  Panduan Paket Pelatihan yang relevan

Pengakuan atas  suatu proses asesmen yang mengases seseorang pada jalur pembelajaran non-formal
pembelajaran terdahulu dan informal guna menentukan apakah individu tersebut telah mencapai luaran
(RPL), didefinsikan: pembelajaran yang disyaratkan, luaran kompetensi, atau sejumlah standar kompetensi
untuk dapat masuk pada sebagian/semua persyaratan suatu kualifikasi

Kebijakan dan prosedur  seleksi asesi


sistem asesmen boleh saja  alasan dan tujuan asesmen berbasis kompetensi
meliputi:  rekaman asesmen/manajemen data/manajemen informasi
 pengakuan kompetensi terkini/pengakuan terhadap pembelajaran sebelumnya
 kebutuhan asesor, kualifikasi, pemeliharaan keterkinian kompetensi
 prosedur pelaporan asesmen
 banding asesmen
 keluhan / pengaduan-pengaduan asesi
 validasi
 evaluasi / internal audit
 biaya-biaya / penggunaan jasa pihak ketiga
 akses dan kesetaraan/penyesuaian yang beralasan
 pengaturan kemitraan
 kaitan dengan sumber daya manusia atau sistem hubungan industrial
 kaitan dengan sistim manajemen mutu secara keseluruhan

Dukungan spesialis, boleh  asistensi oleh pihak ketiga, penterjemah


saja meliputi:  pengembangan kegiatan asesmen secara online
 dukungan terhadap asesi dan/atau asesor secara jarak jauh atau terisolasi
 dukungan bahan asesmen atau ahli keselamatan
 arahan dari otoritas regulator
 asesmen secara tim/panel
 dukungan dari asesor kepala
 arahan dari ahli pengembang kebijakan
Strategi komunikasi, boleh  wawancara, baik secara berhadapan ataupun melalui telepon
saja meliputi:  email, memo, korespondensi
 rapat
 video conferencing/pembelajaran berbasis elektronik
 fokus grup

Panduan Bukti
Panduan bukti memberikan arahan tentang asesmen dan seharusnya dibaca bersama kriteria unjuk kerja, ketrampilan dan
pengetahuan yang dibutuhkan, batasan variabel serta Panduan Asesmen untuk Paket Pelatihan.

Ikhtisar Asesmen
Untuk mendemonstrasikan kompetensi unit ini, asesi harus membuktikan bahwa mereka telah mampu mengembangkan
rencana asesmen dan mengorganisasikan sumber daya bahan dan personel yang mendukung proses asesmen.
Bukti yang disampaikan harus menggambarkan bagaimana tujuan asesmen diidentifikasi. Bukti tersebut berisikan
perencanaan terstruktur yang merinci cara pemilihan dan penyelarasan antara metode dan perangkat asesmen dengan
lingkungan asesmen, termasuk strategi komunikasi yang tepat dengan orang-orang relevan dalam proses asesmen, kerangka
kebutuhan sumber daya dan kebutuhan arahan khusus selama proses asesmen berlangsung. Selain itu, dalam hal ini
termasuk juga rekaman dan pelaporan asesmen.

Revised by ॲ 2011 TAAASS-401C 8


Produk yang dapat  rencana asesmen
digunakan sebagai bukti,  perangkat asesmen yang telah dimodifikasi/disesuaikan untuk mengakomodir
meliputi: kebutuhan spesifik
 kontekstualisasi standar kompetensi
 dokumentasi konsultasi dengan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya terkait
tujuan dan konteks asesmen

Proses yang dapat  menginterpretasi standar kompetensi dan dokumen-dokumen lainnya


digunakan sebagai bukti  penjadwalan kegiatan asesmen
 penggabungan RPL dengan proses asesmen
meliputi:  mengidentifikasi dan mendapatkan sumber daya
 penggunaan sistem komunikasi dalam rangka melibatkan pemangku kepentingan
dalam proses asesmen
 mendapatkan dukungan spesialis

Implikasi sumber daya  akses ke paket pelatihan yang relevan


asesmen meliputi:  akses ke bahan dan perangkat asesmen
 akses ke dokumentasi asesmen lainnya yang relevan
 akses ke tempat/peralatan asesmen yang cocok
 akses ke kebijakan dan prosedur RPL
 dokumentasi tempat kerja
 pertimbangan biaya dan waktu
 akses ke personel yang dibutuhkan

Pengumpulan bukti  asesmen harus memenuhi ruang lingkup unit ini dan merefleksikan seluruh
berkualitas komponen unit, yakni Elemen, Kriteria Unjuk Kerja, Batasan Variabel, Panduan Bukti,
Ketrampilan Layak Kerja
mempersyaratkan:  batasan metode asesmen dan teknik pengumpulan bukti yang tepat digunakan untuk
menentukan kompetensi
 bukti harus dikumpulkan di tempat kerja bila memungkinkan. Apabila hal ini tidak
memungkinkan, suatu tempat kerja yang disimulasikan harus disediakan.
 bukti-bukti yang dikumpulkan harus berhubungan dengan beberapa demonstrasi /
praktek kinerja yang dinilai pada titik-titik yang berbeda pada waktu yang tepat,
pembelajaran dan jalur asesmen hendaknya dipisahkan oleh praktek dan
pembelajaran selanjutnya
 bukti yang dikumpulkan harus berhubungan paling kurang dengan satu asesmen RPL
 asesmen harus memenuhi aturan bukti.
 keputusan kompeten dapat dibuat bila asesor yakin bahwa hasil yang dipersyaratkan
dari suatu unit telah dicapai dan bahwa kinerja telah diperagakan secara konsisten.

Persyaratan bukti yang  bukti perencanaan dan pengorganisiasian proses asesmen paling tidak dua kali,
spesifik harus meliputi : dimana bukti tersebut haruslah:
 dalam bentuk dokumen perencanaan asesmen
 melingkupi suatu rentang pelaksanaan asesmen
 melayani sejumlah asesi
 berkaitan dengan standar kompetensi yang berbeda
 dimaksudkan sebagai suatu asesmen RPL
 bila diperlukan mencakup kontekstualisasi standar kompetensi dan perangkat
asesmen
 memperhatikan strategi penyesuaian yang beralasan
 pengaturan organisasi asesmen

Asesmen Terpadu artinya: Unit ini dapat di ases tersendiri atau sebagai bagian dari kegiatan asesmen terpadu yang
melibatkan unit-unit lain yang relevan. Unit-unit berikut ini disarankan:

 TAAASS402C Assess competence/Mengases Kompetensi


 TAAASS403B Develop assessment tools/Mengembangkan Perangkat Asesmen
 TAAASS404B Participate in assessment validation / Berpartisipasi Dalam Validasi
Asesmen
 TAADES401B Use Training Packages to meet client needs/Menggunakan Paket-paket
Pelatihan dalam rangka Pemenuhan Kebutuhan Klien

Revised by ॲ 2011 TAAASS-401C 9


Revised by ॲ 2011 TAAASS-401C 10

Anda mungkin juga menyukai