Anda di halaman 1dari 22

GEOMETRIK JALAN RAYA

Muthmainnah ST.,MT.
1.Direktorat Jenderal Bina Marga, Peraturan
Perencanaan Geometrik Jalan No.13 / 1970, Bipran,
1970
2.Direktorat Jenderal Bina Marga, Tata Cara
Perencanaan Geometrik Untuk Jalan Luar Kota,
Bipran, 1997
3.Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar
Perencanaan Geometrik Jalan untuk Jalan Dalam
Kota, Bipran, 1992
4.Sukirman,Silvia , Dasar-dasar Perencanaan
Geometrik Jalan Raya, Nova, Bandung, 1994

REFERENSI
Perencanaan geometrik merupakan bagian dari suatu perencanaan
konstruksi jalan, yang meliputi rancangan pola arah dan visualisasi
dimensi nyata dari suatu trase jalan beserta bagian bagiannya, di
sesuaikan dengan persyaratan parameter kendaraan dan lalu lintas.
Perancanaan geometrik secara umum, menyangkut aspek aspek
perencanaan elemen jalan seperti lebar jalan, tikungan kelandaian
jalan dan jarak pandang serta kombinasi dari bagian bagian
tersebut, baik untuk suatu ruas jalan maupun untuk perlintasan
diantara dua atau lebih ruas ruas jalan

KONSEP DASAR DAN PARAMETER


GEOMETRIK JALAN RAYA
Perencanaan geometrik jalan merupakan suatu perencanaan
route dari suatu ruas jalan secara lengkap, menyangkut
beberapa komponen jalan yang dirancang berdasarkan
kelengkapan data dasar, yang didapat dari hasil survey
lapangan, kemudian dianalisis berdasarkan acuan persyaratan
perencanaan geometrik yang berlaku. Acuan yang dimaksud
adalah berdasarkan standar perencanaan geometrik yang
dibuat oleh Dirjen Bina Marga

INPUT ANALISIS OUTPUT

PENGERTIAN PERANCANGAN GEOMETRIK


Standar perencanaan geometrik disesuaikan dengan klasifikasi
jalan berdasarkan peruntukan jalan raya :

1.Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya No. 13/ 1990


2.Standar Perencanaan Geometrik untuk jalan Perkotaan 1992
3.Peraturan Perencanaan Geometrik untuk Jalan Antar kota
038/T/BM/1997
Klasifikasi jalan

(Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya (1970), klasifikasi jalan menurut


fungsinya dibagi menjadi 3 :
a. Jalan Utama
Jalan utama adalah jalan raya yang melayani lalulintas tinggi antara kota-kota
penting. Atau antara pusat-pusat produksi dan pusat-pusat eksport. Jalan utama
harus direncanakan untuk dapat melayani lalulintas cepat dan berat.

b. Jalan Sekunder
Jalan sekunder adalah jalan raya yang melayani lalulintas yang cukup tinggi
antara kota-kota penting dan kota-kota yang lebih kecil serta melayani daerah
sekitarnya.

c. Jalan Penghubung
Jalan penghubung adalah jalan untuk keperluan dari suatu aktivitas daerah
yang juga dipakai sebagai jalan yang menghubungkan antara jalan-jalan dari
golongan yang sama atau yang berlainan.
(Peraturan Perencanaan Geometrik Jalan Raya, 1970)
KENDARAAN RENCANA
KECEPATAN RENCANA
KAPASITAS RENCANA
TINGKAT PELAYANAN (LOS)
VOLUME LALU LINTAS

PARAMETER PERENCANAAN
GEOMETRIK JALAN
KENDARAAN RENCANA
A.Dimensi Kendaraan Rencana
Kendaraan rencana adalah kendaran yang dimensi dan radius putarnya dipakai
sebagai acuan dalam perencanaan geometrik.
Kendaraan rencana dikelompokkan dalam 3 kategori yaitu :
1. Kendaraan ringan / kecil adalah kendaraan yang mempunyai 2 as dengan empat
roda dengan jarak as 2,00 3,00 meter. (Mobil penumpang, Mikrobus, Pick Up, dan
Truk Kecil
2. Kendaraan sedang adalah kendaraan yang mempunyai dua as gandar, dengan
jarak as 3,5 5,00 meter.
3. Kendaraan Berat / Besar .Bus besar yaitu Bus dengan dua atau tiga gandar, dengan
jarak as 5,00 6,00 meter.
4. Truk besar, yaitu truk dengan tiga gandar dan truk kombinasi tiga, dengan jarak
gandar (gandar pertama ke gandar kedua) < 3,5 meter.
5. Sepeda motor, yaitu kendaraan bermotor dengan dua atau tiga roda (sepeda motor
dan kendaraan roda tiga)
VOLUME LALU LINTAS

Adalah prakiraan volume lalu lintas harian pada akhir tahun rencana lalu lintas.
Dinyatakan dalam SMP/hari. Volume Jam Rencana (VJR) adalah prakiraan
volume lalu lintas pada jam sibuk tahun rencana lalu lintas, dinyatakan dalam
SMP/jam dan dihitung dengan menggunakan rumus :
VJR = VLHR x K/F
dimana :
K = disebut faktor K adalah faktor volume lalu lintas jam sibuk
F = disebut faktor F adalah faktor variasi tingkat lalu lintas pre seperempat jam,
dalam satu jam
KAPASITAS

Adalah volume lalu lintas maksimum yang dapat dipertahankan pada suatu
bagian jalan dalam kondisi tertentu (misalnya : rencana geometrik,
lingkungan komposisi lalu lintas dan sebagainya)
Kapasitas lalu lintas merupakan jumlah lalu lintas atau kendaraan yang dapat
melewati suatu penampang, dalam waktu, kondisi jalan dan lalu lintas
tertentu.
Faktor utama yang mempengaruhi kapasitas lalu lintas adalah :

1. Faktor lalu lintas yang meliputi sifat sifat lalu lintas, antara lain :
a. Prosentase kendaraan Bus dan Truk
b. Pembagian jalur lalu lintas
c. Variasi dalam arus lalu lintas

2. Faktor fisik jalan meliputi :


a. Lebar jalan perkerasan
b. Lebar bahu jalan
c. Kebebasan samping
d. Tikungan dan Kelandaian jalan
e. Kondisi permukaan perkerasan jalan
TINGKAT PELAYANAN (LEVEL OF SERVICE)
Adalah tolok ukur digunakan untuk menyatakan kualitas pelayanan suatu jalan. Tingkat
pelayanan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kecepatan perjalanan dan perbandingan
antara volume dengan kapasitas (V/C)
Kecepatan perjalanan merupakan indikator dari pelayanan jalan, makin cepat berarti
pelayanan baik atau sebaliknya.
Highway Capacity Manual membagi tingkat pelayanan jalan menjadi 6 kendaraan , yaitu :
1.Tingkat Pelayanan A , dengan ciri ciri :
- Arus lalu lintas tanpa hambatan
- Volume dan kepadatan lalu lintas rendah
- Kecepatan kendaraan merupakan pilihan pengemudi.
2. Tingkat Pelayanan B, dengan ciri ciri :
- Arus lalu lintas stabil
- Kecepatan mulai dipengaruhi oleh kendaraan lalu lintas, tetapi dapat dipilih sesuai
kehendak pengemudi
3. Tingkat Pelayanan C, dengan ciri ciri :
- Arus lalu lintas masih stabil
- Kecepatan perjalanan dan kebebasan bergerak sudah dipengaruhi oleh besarnya
volume lalu lintas.

4.Tingkat Pelayanan D, dengan ciri ciri :


- Arus lalu lintas sudah mulai tidak stabil
- Perubahan volume lalu lintas sangat mempengaruhi besarnya kecepatan perjalanan

5.Tingkat Pelayanan E, dengan ciri ciri :


- Volume lalu lintas sudah tidak stabil
- Volume kira kira sama dengan kapasitas
- Sering terjadi kemacetan

6. Tingkat Pelayanan F, dengan ciri ciri :


- Arus lalu lintas tertahan pada kecepatan rendah
- Seringkali terjadi kemacetan
- Arus lalu lintas rendah
KECEPATAN RENCANA
Kecepatan rencana pada suatu ruas jalan adalah kecepatan yang dipilih
sebagai dasar perencanaan geometrik jalan yang memungkinkan kendaraan
kendaraan bergerak dengan aman dan nyaman dalam kondisi cuaca yang
cerah, lalu lintas yang lengang dan pengaruh samping jalan yang tidak berarti.
TERIMAKASIH
Tugas
Jelaskan 6 poin tentnag alinyemen horisontal dalam format makalah
Dikumpulkan maksimal minggu, 25 september 2017 dalam bentuk softcopy ke email muthmainnah32@gmail.com
Format penamaan : tugas 1_A4 geometrik_nama_No induk

Anda mungkin juga menyukai