Anda di halaman 1dari 53

REKAYASA JALAN

(TSP – 214)
DRAINASE JALAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA


Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya
Tangerang Selatan 15224
PENDAHULUAN

KERUSAKAN KONSTRUKSI JALAN RAYA

DISEBABKAN

AIR
BERKAITAN
ERAT

HIDROLOGI DAN SISTEM


DRAINASE JALAN
PENDAHULUAN
KENAPA DIPERLUKAN DRAINASE JALAN ???

• Air permukaan masuk ke struktur perkerasan :


 ikatan antar butir melemah
 daya dukung tanah turun
 akibat beban kendaraan jalan rusak

• Aliran air akan menggerus bahu dan lereng jalan


 menggangu stabilitas tebing dan lereng
• Genangan air di permukaan
 lalu lintas macet dan cipratan air
 andil kecelakaan lalu lintas
APA YANG DIMAKSUD DRAINASE JALAN ???

DRAINASE JALAN : bangunan pelengkap jalan yang dibangun untuk


Menanggulangi kelebihan air , baik yang dipermukaan maupun air bawah
tanah

• Langkah awal yang paling penting untuk merencanakan drainase adalah


analisis hidrologi

• Analisis ini perlu untuk mendapatkan besarnya aliran air, aliran air
permukaan ataupun pembuangan yang harus ditampung. Data
hidrologi mencakup antara lain luas daerah drainase, besar dan
frekuensi dari banjir rencana serta tinggi muka airnya.
Siklus Banjir

besaran banjir yang terjadi pada periode tertentu. Suatu banjir 50 tahunan
memiliki pengertian bahwa akan terjadi besaran yang sama dalam kurun
waktu 50 tahun. Banjir tersebut tidak harus terjadi setelah 50 tahun.

Periode ulang debit rencana yang


direkomendasikan untuk bangunan drainase
utama (Hasssing, J.M 1996)
KELAS JALAN PERIODE ULANG (TAHUN)

Jalan tol (expressways ) 100

jalan arteri (arteri roads ) 50

jalan pengumpul (collector roads ) 50

Jalan penghubung (acces roads ) 25


SKEMA PERENCANAAN DRAINASE JALAN
TIPE DRAINASE JALAN

Perencanaan drainase jalan dibagi dua klasifikasi , yaitu :

1. Drainase Permukaan (surface drainage)


 contohnya selokan dan saluran air, saluran penangkap
(catch basin), saluran samping (side ditch) ,gorong- gorong,
saluran alam (sungai)
2. Drainase bawah permukaan (sub surface Drainage)
 contohnya drainase porous
Selokan dan saluran air

Gorong-gorong (culvert)

Saluran alami
DRAINASE PERMUKAAN

• Drainase permukaan jalan adalah sistem drainase yang dibuat untuk


mengendalikan air (limpasan) permukaan akibat hujan.

Tujuan : memelihara agar jalan tidak tergenang air hujan dalam waktu
yang cukup lama (yang akan mengakibatkan kerusakan konstruksi jalan)

Fungsi utama drainase permukaan :

1) Membawa air hujan dari permukaan ke


pembuangan air Drainase
2) Menampung air tanah (dari subdrain) dan air memanjang
permukaan yang melimpas menuju jalan
3) Membawa air menyeberang jalan melalui Drainase
gorong-gorong dan bangunan lainnya secara melintang
terkendali
Drainase memanjang

Permukaan jalan harus dibuat dengan kemiringan melintang yang


cukup untuk membuang air hujan secepatnya, dan permukaan jalan
harus berada di atas permukaan air setempat

Parit adalah saluran yg disediakan utk membuang aliran air dari


perkerasan jalan, bahu jalan dan slope galian. Kemiringan dindingnya
tdk boleh lebih dari 1:4 (1 vertikal : 4 horizontal).

Talang adalah saluran pada tepi perkerasan atau bahu jalan yang di
bentuk oleh curb. Talang dpt dilapisi beton, batu bata, batu kali dll.
Kemiringan memanjang dan kedalam air yang diizinkan sepanjang
jalan yang ber-curb.
Turnouts adalah saluran pendek yg menikung keluar dari tepi
jalan yg berfunsi utk membuang air dari saluran atau talang.
Jarak antara turnouts tergantung pada aliran, kemiringan yg
diizinkan, dan kemiringan daerahnya. Untuk menghindari aliran
yang menimbulkan erosi, ujung saluran hrs dilebarkan.

Chutes adalah adalah saluran terbuka


berlining yg berfungsi untuk membawa
air dari parit menuruni lereng urugan.
Inlet chutes hrs direncanakan utk
mencegah terjadinya limpasan yg dpt
mengakibatkan erosi pada lereng.

Intercepting ditchs terletak dilahan alamiah


didekat ujung lereng galian utk menampung
aliran dari bukit sebelum mencapai jalan.
Berfungsi utk menurunkan genangan pada
jalan
Drainase melintang

Perlu analisis yang tepat , karena biaya sangat besar

diperlukan data hidrologi dan prediksi arus lalu lintas.

Tipe drainase melintang dapat berupa : fords, drifts, gorong-gorong


(culverts) dan jembatan.

Gorong-gorong jembatan
Drainase melintang

fords

drift
KETENTUAN TEKNIS

Kemiringan melintang
• Daerah jalan yang datar dan lurus

Besarnya kemiringan bahu jalan biasanya diambil 2% lebih besar


daripada kemiringan permukaan jalan
• Daerah tikungan

Penanganan pengendalian air pada daerah ini perlu


mempertimbangkan pula besarnya kemiringan alinemen vertikal
jalan yang berupa tanjakan dan turunan; agar supaya aliran air
secepatnya bisa mengalir ke selokan samping.

• Daerah lurus dengan kelandaian turunan/tanjakan


KETENTUAN TEKNIS

Kemiringan memanjang
• Kemiringan memanjang tidak hanya berpengaruh terhadap waktu
konsentrasi (yang menentukan besarnya nilai intensitas hujan)
juga mempengaruhi persentase besarnya aliran (inflow) yang
dapat dialirkan melalui bak penangkap air (catch basin) yang
kemudian dialirkan ke saluran drainase.
• Namun juga berpengaruh kepada tingkat penggerusan air
permukaan terhadap permukaan jalan maupun permukaan
saluran drainase.
Selokan samping
Fungsi utama : menampung air hujan yang jatuh di atas permukaan jalan untuk
dialirkan pergi, selain itu juga untuk menjaga agar badan jalan tetap kering

Penampang parabolis

Penampang trapesium

Penampang segitiga Penampang Empat Persegi panjang


Bak Penampung air permukaan (catch basin)
Jalan –jalan perkotaan banyak yang dilengkapi dengan sarana
drainase di bawah badan jalan, karena lebar jalan sangat terbatas
dan karena adanya jalur-jalur pejalan kaki serta kemungkinan adanya
pengembangan samping jalan.

Dengan adanya kemiringan melintang, maka air


permukaan mengalir menuju kerb, kemudian
mengalir sepanjang jalan dan sejajar sumbu
jalan, dalam suatu saluran drain atau gutters.
Sepanjang kerb ditempatkan lubang-lubang
pemasukan (inlet) pada jarak pendek tertentu,
untuk memasukkan air permukaan ke dalam
pipa riool pembuang air hujan di bawah badan
jalan. Inlet semacam ini disebut catch basin
(bak penangkap air permukaan).
Penempatan catch basin
Jenis catch basin

• Inlet got tepi (gutter inlet)


Merupakan lubang bukaan (atau lubang
pemasukan) yang terletak mendatar
secara melintang pada dasar got tepi,
berbatasan dengan batu tepi. Lubang ini
dilindungi oleh penutup berkisi (berjeruji)
yang dibuat dengan beberapa tipe
Gbr hal 73
Harus memenuhi dua
syarat, yaitu harus
memenuhi kapasitas
drainase yang besar dan
harus mampu menahan
gaya-gaya luar yang bekerja
pada penutup, termasuk
beban lalu lintas
• Inlet kereb tepi (curb inlet)
prosentase air yang masuk ke dalam curb inlet jauh lebih kecil daripada
yang masuk ke dalam gutter inlet.
Lubang curb inlet adalah lubang yang diletakkan pada bidang dengan
batu tepi dengan arah masuk tegak lurus pada aliran got tepi, sehingga
curb inlet bekerja seperti pelimpah samping
Pipa Samping, Pipa Riool dan manhole
Khusus untuk drainase permukaan jalan perkotaan dimana memiliki
daerah resapan sangat minim, serta lahan untuk saluran samping
sangat terbatas, seringkali dibutuhkan saluran drainase bawah
permukaan jalan yang beberapa komponen diantaranya adalah pipa
samping, storm drain dan manhole.
Pipa samping adalah pipa yang menghubungkan catch basin
dengan pipa riool air hujan di bawah badan jalan dan terbuat
dari beton bertulang dengan diameter dalam minimal 15 cm.
Lubang pemeriksaan
(manhole) memiliki dua
tujuan utama, yaitu untuk
memungkinkan
pembersihan dan Hal 75
pemeriksaan pipa-pipa riool
dan sebagai kotak
penghubung dengan pipa-
pipa cabang
GORONG-GORONG

• Bangunan drainase melintang umumnya adalah gorong-gorong atau


jembatan kecil, untuk bentang antara kepala jembatan ≤ 6 m. Bila
panjang ≥ 6 m, dibuat jembatan

Perbedaan utama
gorong-gorong berada di bawah timbunan
dan sekitar keliling luarnya dilindungi oleh
bahan bangunan yang diperlukan.

Fungsi : mengalirkan air dari sisi jalan ke sisi lainnya

HARUS DIBUAT dengan tipe konstruksi yang permanen


(pipa/kotak beton, pasangan batu, armco) dan desain umur
rencana 10 tahun.
BAGIAN GORONG-GORONG

• Pipa kanal air utama , berfungsi untuk


mengalirkan air dari hulu ke hilir secara langsung
• Tembok kepala yang menopang ujung dan lereng
jalan. Tembok penahan yang dipasang bersudut
dengan tembok kepala, untuk menahan bahu dan
kemiringan jalan.
• Apron (dasar) dibuat pada tempat masuk untuk
mencegah terjadinya erosi dan dapat berfungsi
sebagai dinding penyekat lumpur.
• Bak penampung diperlukan pada kondisi :
pertemuan antara gorong-gorong dan saluran
tepi atau pertemuan lebih dari dua arah aliran.
JENIS GORONG-GORONG

Jenis lingkaran Jenis pelat (slab)

Jenis kotak (box) Jenis busur (ARCH)


JENIS GORONG-GORONG

Jenis PORTAL
KRITERIA PERENCANAAN GORONG-GORONG

• gorong-gorong ditempatkan melintang jalan yang berfungsi


untuk menampung air dari saluran drainase dan
mengalirkannya.
• gorong-gorong harus memiliki cukup lebar untuk melewatkan
debit air secara maksimum dari daerah pengaliran
• Harus dibuat secara permanen
• Kemiringan gorong-gorong antara 0,5 % - 2 %
• Jarak gorong-gorong pada daerah datar maksimum 100 m. Untuk
daerah pegunungan besarnya bisa dua kali lebih besar ( 200 m)

Tipe dan bahan gorong-gorong yang permanen dengan desain banjir


rencana :
Jalan tol : 25 tahun
Jalan arteri : 10 tahun
Jalan kolektor : 7 tahun
Jalan lokal : 5 tahun
Dimensi minimum gorong-gorong adalah 80 cm, kedalaman gorong-
gorong yang aman terhadap permukaan jalan tergantung tipe gorong-
gorongnya
CONTOH PERENCANAAN DRAINASE PERMUKAAN
Penentuan daerah layanan
Kondisi eksisting permukaan
Hitung waktu konsentrasi
Data Curah Hujan
Tentukan kecepatan saluran (V) < kecepatan ijin dam
kemiringan slauran (is)
Tentukan tinggi jagaan
Hitung dimensi gorong-gorong ke sungai
Hitung dimensi gorong-gorong ke sungai (lanjutan)
Periksa kemiringan tanah eksisting penempatan saluran di
lapangan
DRAINASE BAWAH PERMUKAAN

• Drainase bawah permukaan (sub soil or sub surface drainage)


diperlukan pada lokasi dimana terdapat air yang terkumpul di bawah
struktur lapisan perkerasan

Faktor adanya air :


 tekanan air pori akibat muka air tanah yang cukup dangkal,
 air permukaan yang masuk perkerasan yang retak,
 mata air di bawah konstruksi jalan,
 terjadi infiltrasi akibat porositas tanah.

Fungsi utama drainase bawah permukaan adalah menurunkan muka air


tanah dan mencegat serta membuang air infiltrasi dari daerah sekitar
jalan dan permukaan jalan atau air yang naik dari sub grade jalan
METODE PENGENDALIAN AIR PADA PERKERASAN

 Daya merusak air pada perkerasan dapat diminimalkan dengan jalan


mencegah air masuk ke dalam perkerasan
 menyediakan sistem drainase yang dapat membuang air secepatnya
atau membangun perkerasan yang cukup kuat untuk bertahan pada
kombinasi pengaruh beban dan air.

PENCEGAHAN

Mengingat
pencegahan secara
total selama umur
efektif perkerasan
tidak mungkin,
maka perlu
dipasang sistem
drainase internal
untuk membuang
air yang masuk.
PEMBUANGAN AIR

Pada peristiwa masuknya air ke dalam struktur perkerasan jalan


melalui infiltrasi air tanah, maka air tersebut harus dibuang
secepatnya sebelum menyebabkan kerusakan. Ada tiga jenis drainase
yang dapat diterapkan secara individu maupun kombinasi, yaitu :

 Lapisan drainase atau blanket


 Drainase mamanjang
 Drainase melintang
Lapisan drainase pada struktur perkerasan dapat terletak pada base
course atau pada subbase course atau langsung di atas subgrade
STRUKTUR DRAINASE UNTUK SUBGRADE
STRUKTUR DRAINASE UNTUK SUBGRADE

Anda mungkin juga menyukai