Anda di halaman 1dari 71

Rambu, Marka dan Delineasi

Rambu, Marka dan


Delineasi

Ir. Joula Marsella W.


Perlengkapan Jalan
perlengkapan jalan, khususnya :

• rambu,
• marka dan
• delineasi

agar tercipta jalan yang berkeselamatan.
3
Fasilitas Perlengkapan Jalan
Tujuan dari pemasangan fasilitas perlengkapan jalan
adalah:
• untuk meningkatkan keselamatan jalan dan
menyediakan pergerakan yang teratur terhadap
pengguna jalan

Fasilitas perlengkapan jalan memberi informasi kepada


pengguna jalan tentang peraturan dan petunjuk yang
diperlukan untuk mencapai arus lalu lintas yang
selamat, seragam dan beroperasi dengan efisien.
Peraturan terkait rambu dan marka
• Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan

• Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 34 Tahun 2014 tentang
Marka Jalan

• Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 13 Tahun 2014 tentang
Rambu Lalu Lintas

• Instruksi Direktur Jenderal Bina Marga No. 02/in/db/2012 Tentang
Panduan Teknis Rekayasa Keselamatan Jalan
5
Pengertian dan Istilah
• Lalu lintas dan angkutan jalan adalah satu kesatuan system terdiri atas lalu lintas, angkutan jalan, jaringan lalu
lintas dan angkutan jalan, prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, kendaraan, pengemudi, pengguna jalan,
serta pengelolaannya.

• Rambu lalu lintas adalah bagian perlengkapan Jalan yang berupa lambang, huruf, angka, kalimat, dan/atau
perpaduan yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah, atau petunjuk bagi pengguna jalan.

• Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di permukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang meliputi
peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong, serta lambang yang
berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas.
• Delineasi adalah istilah yang diberikan untuk penempatan rambu, marka, dan perlengkapan jalan lainnya untuk
memandu pengemudi/pengendara, agar dapat berlalu lintas dengan lebih berkeselamatan

• Pengguna jalan adalah orang yang menggunakan jalan untuk berlalu lintas.

• Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja, melibatkan
kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan atau kerugian
harta benda.

• Keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap
6 orang dari risiko
kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan dan/atau lingkungan.
Prinsip rambu, marka dan delineasi
• Sekitar 90% informasi yang diperlukan untuk
mengemudi diterima oleh pengemudi secara visual,
melalui mata. Hanya sedikit informasi yang diterima
dengan pendengaran (klakson, marka kejut) dan
indera perasa (marka berprofil/tactile, jalan kasar).
Sebagian besar informasi didapatkan secara visual.

• Rambu memberi 90% dari informasi yang diperlukan
Pengemudi/ Pengendara
7
Perlengkapan paling umum yang
digunakan untuk Informasi
2(dua) perlengkapan paling umum yang digunakan untuk informasi :

• rambu dan marka garis.


• Jika rambu dan marka digunakan secara kombinasi dan sinergis akan
memberikan delineasi yang diperlukan oleh pengemudi dan
pengguna jalan sehingga dapat tercipta suatu jalan yang
berkeselamatan.

Penggunaan rambu dan marka standar sangat dianjurkan.


8
6(enam) konsep Perambuan yang baik
1. Conspicuous (mencolok):
• Rambu harus dapat dilihat dengan jelas (jika sebuah rambu yang
diletakkan di belakang pilar jembatan, tidak terlihat).
2. Clear (terang)
• Bentuk dan warna dari rambu seperti legenda, simbol harus mudah
dibaca dengan jelas.
3. Comprehensible (mudah dipahami)
• Rambu harus dapat dimengerti (misal rambu yang ditulis dengan
bahasa asing, tidak dapat dimengerti).
4. Credible (dapat dipercaya)
• Pesan yang dibawa/disampaikan oleh rambu/marka harus dapat
dipercaya oleh pengemudi jika tidak, akan cenderung diabaikan.
5. Consistent (tetap, konsekuen)
• Situasi lalu lintas yang sama, harus dikelola dengan menggunakan
rambu yang sama, dengan demikian mengurangi waktu pengemudi
untuk bereaksi dan memperbaiki pemahaman pengemudi.
• 6. Correct (benar)
Rambu yang dipasang harus benar
Contoh : Pada gambar , terlihat bahwa kelompok rambu ini memiliki
2(dua) rambu perintah
Namun rambu penyeberangan
Bagi pejalan kaki tidak diberi
Marka jalan . Tapi rambu
Peringatan symbol’Pejalan Kaki’
telah memadai
Permasalahan penggunaan
rambu dan marka

• Rambu tidak selalu merupakan solusi dari seluruh
permasalahan keselamatan.

• Rambu dan marka jarang digunakan untuk
penyelesaian masalah karena kondisi geometri yang
buruk dan membingungkan.

15
Rambu
Menurut bentuknya terdapat 2 (dua) macam yaitu :
• rambu konvensional dan
• rambu elektronik.

Menurut jenisnya, dibedakan seperti di bawah ini:
• Rambu peringatan
• Rambu larangan
• Rambu perintah
• Rambu petunjuk 16
Rambu Peringatan jembatan yang tidak
diperlukan
Potongan melintang jembatan sama lebar
dengan jalan
Rambu Sementara
• Rambu sementara yang umumnya digunakan hanya sementara
tidak permanen, misalnya saat ada pelaksanaan pekerjaan jalan
atau lainnya.

• Pada rambu sementara yang berupa rambu peringatan, rambu


larangan, rambu perintah dan rambu petunjuk, mempunyai
bentuk, lambang, warna, arti, ukuran daun rambu, serta ukuran
dan jenis huruf, angka dan simbol, sama dengan rambu yang
tetap. Hanya pada rambu peringatan sementara, mempunyai
warna dasar berbeda dengan yang tetap, yaitu warna dasar
jingga dan bukan kuning.
• Di samping itu, terdapat papan tambahan yang merupakan papan
yang memberikan penjelasan lebih lanjut dari suatu rambu yang
berisi ketentuan waktu, jarak, jenis kendaraan dan ketentuan
lainnya yang dipasang untuk melengkapi rambu 18 lalu lintas jalan.
Rambu konvensional terdiri atas :
• daun rambu dan
• tiang rambu.
Setiap daun rambu wajib dipasang stiker logo perhubungan.

4(empat) jenis Tiang rambu, yaitu:


• tiang tunggal,
• tiang F,
• tiang kupu-kupu dengan tiang tunggal dan
• tiang gawang/portal

19
Pertimbangan yang harus
diperhatikan dalam perencanaan
dan pemasangan rambu:

• Keseragaman bentuk dan ukuran rambu
• Desain rambu
• Lokasi rambu
• Operasi rambu
• Pemeliharaan rambu

20
• Persyaratan minimal penempatan lateral
sebuah rambu adalah agar bebas dari
kerusakan akibat lalu lintas yang lewat.

• Namun, rambu tidak seharusnya dipindahkan
secara lateral lebih dari kebutuhan karena
akan kehilangan wibawa dan waktu baca
yang efektif.
21
• Rambu ditempatkan di sebelah kiri menurut arah lalu
lintas, pada jarak tertentu dari tepi paling luar bahu jalan
atau jalur lalu lintas kendaraan.

• Dengan pertimbangan teknis tertentu, rambu dapat
ditempatkan di sebelah kanan atau di atas ruang
manfaat jalan.

• Lokasi penempatan rambu, khususnya rambu pengaturan,
menunjukkan titik dimana kendali atau pengaturan dari
rambu tersebut berlaku. 22
Beberapa Prinsip Dasar Desain
Penempatan Rambu
Penempatan rambu harus didesain memenuhi beberapa
prinsip dasar yaitu:

• tidak menghalangi jarak pandang,


• tidak saling menghalangi,
• harus berada dalam jangkauan penglihatan pengguna
jalan,
• harus ditempatkan dan dioperasikan dengan cara yang
seragam dan konsisten serta tidak memasang rambu
yang tidak diperlukan.

Tentunya semua rambu harus menghadap ke23


• Penempatan rambu membutuhkan jarak
yang cukup bagi pengguna jalan untuk
mengambil keputusan yang tepat. Salah
satu faktor penting terkait kebutuhan jarak
tersebut adalah kecepatan lalu lintas.

24
Pemeliharaan Rambu

Pemeliharaan rambu dilakukan secara :

• a. Pemeliharaan berkala dilakukan paling sedikit setiap


6(enam) bulan,yaitu dengan cara menghilangkan
benda-benda yang mengganggu fungsi rambu dan
membersihkan rambu.

• b. Pemeliharaan insidentil dilakukan bila ada


kerusakan rambu.

• Penghapusan rambu ditentukan berdasarkan:
• Umur teknis
• Kebijakan pengaturan lalu lintas
• Keberadaan fisik rambu (rusak atau hilang).

• Umur teknis rambu paling lama 5 tahun.
Marka jalan
• memiliki fungsi yang penting dalam menyediakan
petunjuk dan informasi untuk pengguna jalan.

• Pada beberapa kondisi, digunakan sebagai unsur
untuk melengkapi perlengkapan jalan lainnya,
misalnya rambu atau marka lainnya.

• Pada kondisi yang lain, marka jalan digunakan sendiri
untuk, secara efektif, menyampaikan peraturan,
petunjuk atau peringatan. 27
Marka Jalan
Marka jalan dapat berupa:

• peralatan atau

• tanda.



28
Marka berupa Peralatan

Marka berupa peralatan meliputi:

• 1.paku jalan,
• 2.alat pengarah lalu lintas dan
• 3.pembagi lajur atau jalur.



Paku Jalan
• Paku jalan digunakan sebagai reflektor marka, khususnya pada
keadaan gelap dan malam hari. Yang terbuat dari plastik, kaca,
baja tahan karat atau alumunium campur. Paku jalan ini
mempunyai ketebalan maksimum 20 mm di atas permukaan
jalan dan dilengkapi dengan pemantul cahaya.

Alat Pengarah Lalu Lintas
• Alat ini berupa kerucut lalu lintas, yang terbuat dari plastik atau
karet, berwarna jingga yang dilengkapi dengan pemantul
cahaya berwarna putih.

Pembagi Lajur/Jalur
• Berfungsi mengatur lalu lintas dalam jangka waktu sementara
dan untuk melindungi pengendara, pejalan kaki, dan pekerja
pada daerah potensi kecelakaan tinggi, yang dilengkapi dengan
pemantul cahaya berwarna putih. 30
Marka jalan berupa tanda

Marka jalan berupa tanda meliputi:


1. marka membujur,
2. marka melintang,
3. marka serong,
4. marka lambang,
5. marka kotak kuning dan
6. marka lainnya.
• Marka melintang berupa garis utuh menyatakan batas berhenti
kendaraan yang diwajibkan oleh alat pemberi isyarat lalu lintas atau
rambu larangan berjalan terus.






Gambar Marka melintang di persimpangan termasuk zebra crossing


Marka melintang berupa garis putus-putus menyatakan batas
berhenti kendaraan sewaktu mendahulukan kendaran lain, yang
diwajibkan oleh rambu larangan berjalan terus karena wajib memberi
prioritas kepada arus lalu lintas dari arah yang diberi prioritas.












• Gambar Marka melintang putus-putus dengan rambu beri prioritas
Marka melintang ditempatkan bersama dengan rambu larangan
berjalan terus atau wajib berhenti sesaat pada tempat yang
memungkinkan pengemudi dapat melihat dengan jelas lalu lintas yang
datang dari cabang persimpangan lain. Marka Melintang berupa garis
berhenti juga dapat dilengkapi dengan garis membujur atau tulisan
“STOP” pada permukaan jalan.







• Gambar Marka melintang solid dengan rambu stop

• Marka lambang berupa panah, segitiga, atau tulisan, dipergunakan untuk mengulangi maksud
rambu-rambu lalu lintas atau untuk memberitahu pengguna jalan yang tidak dinyatakan dengan
rambu lalu lintas jalan.













• Gambar Marka lambang tulisan untuk mempertegas rambu


Warna Marka Jalan
Marka jalan dapat :
• berwarna putih, di mana pengguna jalan wajib
mengikuti perintah atau larangan sesuai bentuknya,
• warna kuning, di mana pengguna jalan dilarang
berhenti pada area tersebut,
• warna merah, di mana menyatakan keperluan atau
tanda khusus,
• dan warna lainnya (hijau atau coklat), di mana
menyatakan daerah kepentingan khusus yang harus
dilengkapi dengan rambu dan/atau petunjuk.
36
Bahan Marka Jalan

Bahan Marka Jalan :



• cat;
• termoplastic;
• coldplastic; atau
• prefabricated marking
37
Marka perkerasan juga rentan pudar yang disebabkan a.l:

• akibat gesekan dengan roda kendaraan,


• efek sinar matahari serta panas tinggi.
Garis marka termoplastik dapat membantu mengatasi
masalah ini.


• Ketahanan marka dipengaruhi oleh karakteristik material,
volume lalu lintas dan lokasi.
38
Penempatan Paku Jalan
Penempatan Paku Jalan pada:

• Batas tepi jalur lalu lintas


• Marka membujur garis putus-putus sebagai tanda
peringatan
• Sumbu jalan sebagai pemisah jalur/lajur
• Marka membujur garis utuh sebagai pemisah lajur bus
• Marka serong berupa chevron
• Pulau lalu lintas. 39
Penempatan Marka Membujur berupa
Garis Utuh
Penempatan Marka membujur berupa garis utuh pada:

• Saat mendekati persimpangan sebagai pengganti garis putus-


putus pemisah jalur.
• Bagian tengah jalan yang berfungsi sebagai pemisah jalur
atau median.
• Bagian tepi jalur lalu lintas yang berfungsi sebagai tanda
batas tepi jalur lalu lintas.
• Jika jarak pandang terbatas, seperti di tikungan atau jalan
sempit, untuk melarang kendaraan mendahului kendaraan
lain. 40
• Marka melintang garis putus-putus sebagai batas
berhenti saat memberikan kesempatan pada
kendaraan yang wajib didahulukan, ditempatkan
pada persimpangan atau dilengkapi dengan gambar
segitiga pada permukaan jalan.
• Marka serong ditempatkan pada bagian jalan yang
mendekati pulau lalu lintas.
• Marka lambang panah ditempatkan pada bagian jalan
yang mendekati persimpangan dan dilengkapi dengan
marka membujur garis putus-putus untuk
menunjukkan arah tujuan kendaraan.
41
Marka Kotak Kuning
Marka kotak kuning ditempatkan pada:

1. Persimpangan
• Marka kotak kuning yang ditempatkan pada persimpangan
untuk menyatakan kendaraan dilarang
berhenti di dalam area kotak kuning dalam kondisi apapun.

2. Lokasi akses jalan keluar masuk kendaraan menuju instalasi
gawat darurat, pemadam kebakaran, penanggulangan huru
hara, search and rescue, dan ambulance.
• Marka kotak kuning yang ditempatkan pada lokasi ini,
digunakan untuk menyatakan area bebas antrian
kendaraan.
• 43
• Apabila arus lalu lintas kendaraan dan arus pejalan
kaki cukup tinggi marka tempat penyeberangan
pejalan kaki dan pesepeda dapat dilengkapi dengan
APILL.

• Marka larangan parkir atau berhenti ditempatkan
pada sisi jalur lalu lintas.

44
Marka pada perkerasan bisa tidak terlihat jelas untuk
sementara karena adanya:
• kendaraan di depan, akibat kemacetan lalu lintas.
• Genangan air di jalan akan mengurangi efektivitas
pantulan cahaya dari marka garis pada malam hari.

Memperkecil kekurangan-kekurangan tersebut, dapat


dilakukan :
• dengan memasang rambu di sisi jalan dan/atau
• memasang marka reflektif yang menonjol dan
• dapat juga dengan pengulangan marka, misalnya
marka lambang panah.

Koordinasi antara Rambu dan
Marka Jalan
• Koordinasi antara rambu dan marka jalan
sangat diperlukan mengingat sama-sama
berfungsi untuk mengarahkan arus dan untuk
meningkatkan keselamatan jalan dan
menyediakan pergerakan yang teratur terhadap
pengguna jalan dalam rangka agar tidak
menimbulkan pemahaman yang berbeda
• Beberapa koordinasi penempatan rambu lalu lintas dan marka jalan
lainnya







Gambar Fasilitas Penyeberangan Jalan dengan rambu dan marka


Posisi rambu terkait dengan jalan














• Pada kondisi jalan yang melengkung ke kiri, rambu yang ditempatkan pada sisi jalan, dengan posisi
rambu digeser maksimum 5° (derajat) searah jarum jam dan posisi tegak lurus sumbu jalan.
Rambu Penunjuk Arah, Peringatan
Simpangan dan APILL serta Marka Jalan
pada Persimpangan Jalan (jelas)
Pemeliharaan Marka
Pemeliharaan marka dilakukan dengan cara: berkala dan
insidentil.

1.Pemeliharaan berkala adalah mengganti marka jalan yang
rusak dengan yang baru untuk memberi jaminan keamanan
atau keselamatan bagi pengguna jalan.

2.Pemeliharaan insidentil meliputi:
• a.Melakukan pemantauan terhadap unjuk kerja marka jalan
dan penggantian bila tidak sesuai dengan fungsinya; dan
• b.Melakukan penentuan dan penetapan jenis dan jumlah
marka jalan yang memerlukan pemeliharaan dan perbaikan.
Persyaratan penghapusan marka jalan ditentukan
berdasarkan:

• 1.Umur teknis, paling lama 2(dua) tahun.


• 2.Kebijakan pengaturan lalu lintas; bila terjadi
perubahan pengaturan lalu lintas yang ditentukan
oleh pejabat yang berwenang.
• 3.Keberadaan fisik marka, meliputi pelapisan ulang
perkerasan jalan atau hilang.
Delineasi
Delineasi adalah suatu pola informasi yang terstruktur
untuk menuntun pergerakan kendaraan secara
berkeselamatan pada sepenggal jalan, baik untuk
kondisi siang dan malam maupun dalam kondisi kering
dan basah.
Delineasi yang efektif dapat memperbaiki efisiensi dan
keselamatan sistem jalan raya melalui perbaikan:
• informasi bagi pengemudi,
• kenyamanan mengemudi dan
• arus lalu lintas.
Pengoperasian sistem jalan yang
efisien dan berkeselamatan!

• Delineasi sangat penting dalam pengoperasian sistem jalan
yang efisien dan berkeselamatan. Delineasi penting untuk
memandu pengemudi/pengendara tetap melaju di dalam
badan jalan dan membantu dalam pengambilan keputusan
tentang ke mana harus bergerak (sebagai navigasi) dan
kecepatan kendaraan (kendali). Delineasi yang baik membuat
pengemudi/pengendara mampu menjaga kendaraan berada
dalam lajur lalu lintas (delineasi jarak pendek)

Delineasi jarak pendek dapat mengendalikan penempatan
kendaraan dan untuk mengidentifikasi batas pergerakan yang
ditentukan dengan aman.
• Perlengkapan delineasi ini antara lain marka, dan penanda
pada permukaan jalan peringatan
Sedangkan delineasi jarak panjang untuk mengantisipasi
alinyemen jalan, mengatur arah perjalanan dan mengenali
situasi yang berpotensi bahaya. Delineasi jarak panjang ini
memungkinkan pengemudi/pengendara untuk merencanakan
rute berkendara sehingga delineasi harus konsisten, menerus
dan diterapkan di sepanjang jalan.
• Perlengkapan delineasi ini antara lain patok pengarah, rambu
dan penanda alinyemen.
• Delineasi Tikungan
yang tegas membantu
Menjaga posisi kendaraan
di jalan
Perangkat yang umum digunakan untuk delineasi,
selain dari rambu dan marka adalah:

• Paku jalan (RRPM/mata kucing)


• Patok pengarah dan reflektor (delineator pada
patok)
• Marka hazard
• Rambu pengarah tikungan (CAM=chevron alignment
marker/chevron)
Paku jalan (RRPM/mata kucing)

• Paku jalan merupakan perangkat reflektif yang
melekat di atas permukaan jalan. Dengan sedikit
ditinggikan, paku jalan ini memberi permukaan
reflektif bagi lalu lintas yang mendekat. Paku
jalan memberikan delineasi malam hari yang
lebih baik daripada pemasangan marka garis
tengah dan tepi, khususnya saat hujan.
Patok pengarah dan reflektor (delineator pada
patok)

• Patok pengarah adalah patok ringan dengan tinggi antara
0,9-1,2 m, umumnya ditempatkan 1 m (0,6-3 m) dari tepi
jalan. Patok ini berbiaya rendah, mudah dibawa, dan dapat
dipasang maupun diganti dengan biaya rendah. Di
Indonesia patok ini harus tahan panas dan kelembaban,
serta tahan hujan lebat. Patok ini tidak boleh menimbulkan
hazard/bahaya bagi pemakai jalan. Patok beton yang
banyak digunakan tidak memenuhi faktor keselamatan.
Lebih baik menggunakan material lain, seperti plastik,
karet, serat kaca, atau aluminium/beton tipis.

Marka Hazard

• Marka ini berupa papan chevron berwarna hitam-
putih. Marka ini mengarahkan lalu lintas ke arah
kiri, kanan, atau ke dua arah.
• Marka hazard dapat digunakan di lokasi mana pun
yang membutuhkan delineasi lebih baik. Marka
ini dapat digunakan di ujung pulau lalu lintas,
ujung median, dan di sisi jalan sekitar tikungan.
Rambu pengarah tikungan (CAM=chevron alignment marker/chevron)
• Chevron ini berupa rambu chevron tunggal dengan warna hitam-kuning
yang sangat kontras. Penggunaan rambu chevron dibatasi pada lokasi yang
membutuhkan delineasi tambahan untuk memandu pengemudi melewati
tikungan di bawah standar. Marka ini tidak digunakan pada lokasi-lokasi
seperti pulau lalu lintas, atau bundaran – di sini harus digunakan marka
hazard. Rambu chevron memberikan informasi jarak jauh yang baik di
tikungan. Marka ini berpotensi menurunkan tingkat kecelakaan hingga
30%.
• Rangkaian rambu chevron ditempatkan di lingkar luar tikungan yang di
bawah standar, sekitar 1 meter dari tepi bahu jalan. Rambu chevron
pertama ditempatkan pada atau dekat titik singgung (tangent point) dan
Rambu chevron berikutnya harus ditempatkan pada lokasi dimana
sedikitnya tiga rambu tersebut selalu terlihat oleh pengemudi/pengendara
yang mendekat.
• Penanda lebar adalah rambu garis diagonal hitam kuning yang memberikan
delineasi reflektif dari hazard khusus. Marka ini digunakan berpasangan
untuk hazard seperti abutment jembatan, pilar underpass, gorong-gorong,
dan hazard di jalan yang menciptakan penyempitan.
Rambu Chevron
Urutan Prioritas Penempatan Perangkat Delineasi

• 1. Garis marka tengah
• 2. Garis marka tepi
• 3. Delineator reflektif pada patok pengarah dan
pagar keselamatan
• 4. Rambu penanda bahaya/lebar
• 5. Rambu peringatan pengarah tikungan (CAM)
• Penggunaan garis marka tengah pada lebar
perkerasan minimum 5.50 m sedangkan
• garis marka tepi hanya boleh dipasang jika ada garis
tengah.

• Disebabkan karena memberi garis tepi (dengan atau
tanpa garis tengah) di jalan sempit menimbulkan
risiko pengemudi diarahkan oleh garis tepi di kiri
dan ini meningkatkan risiko tabrakan depan-depan.
• Penanda lebar adalah rambu garis diagonal hitam kuning yang
memberikan delineasi reflektif dari hazard khusus. Marka ini
digunakan berpasangan untuk hazard seperti abutment jembatan,
pilar underpass, gorong-gorong, dan hazard di jalan yang menciptakan
penyempitan







• Gambar Rambu penanda lebar, digunakan untuk jalur yang
menyempit
Penempatan perangkat delineasi pada jalan dengan
lebar perkerasan kurang dari 5.50 m

• Patok Pengarah.
• Patok ini dapat digunakan sebagai perangkat tunggal
(misal untuk menandai gorong-gorong), namun paling
efektif dipasang secara menerus di sepanjang jalan.
• Untuk delineasi jarak panjang yang baik,
pengemudi/pengendara harus dapat melihat
sedikitnya 2(dua) hingga 3(tiga) pasang patok
pengarah dalam jarak pandang.


• Pada patok pengarah harus dipasang bahan yang
reflektif delineator.

• Reflektor/delineator membantu delineasi jarak
panjang di malam hari dan berbahan plastik.

• Delineator harus cukup lebar agar terlihat dari jauh,
terutama di malam hari, dan cukup tinggi agar
terhindar dari cipratan air jalan.
Jalan di medan berbukit

• dapat digunakan garis tepi disisi jalan yang
bertebing menurun, sebagai tingkat delineasi
pertama dari turunan berbahaya.
Delineasi yang baik
SELAMAT
BERTUGAS

Anda mungkin juga menyukai