Anda di halaman 1dari 2

PERMASALAHAN DRAINASE SEBAGAI PENYEBAB BANJIR DI JALAN RAYA

Latar Belakang

Banjir sudah bukan lah sebuah hal yang asing bagi Jakarta. Tercatat dalam Prasasti Tugu,
ternyata sejak zaman Kerajaan Tarumanegara, banjir sudah menjadi salah satu permasalahan di
Jakarta. Hampir setiap tahun di musim hujan, titik genangan dan banjir bermunculan di Jakarta.
Menurut Tidak hanya pemukiman penduduk, jalan yang berada di Jakarta pun tergenang oleh
banjir. Banjir yang terjadi dan menggenangi jalan raya menimbulkan gangguan bagi masyarakat
dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, seperti misalnya terganggunya kelancaran lalu lintas
yang berujung menjadi penyebab kemacetan yang mengular di Ibu Kota. Selain itu, jika terus
digenangi air, tidak menutup kemungkinan nantinya jalan tersebut akan mengalami kerusakan.

Fenomena terjadinya banjir di badan jalan merupakan dampak yang terjadi karena
berbagai permasalahan yang terjadi pada drainase jalan.

Kerangka Teori

Drainase mempunyai arti mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalirkan air.


Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk
mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan
dapat difungsikan secara optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol
kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas (Dr. Ir. Suripin, M. Eng., 2004: 7). Drainase
ditinjau dari arti katanya ‘to drain’ berarti mengeringkan. Dengan kata lain drainase adalah:
“Terminologi yang digunakan untuk menyatakan sistem-sistem yang berkaitan erat dengan
penanganan masalah kelebihan air, baik di atas ataupun di bawah permukaan tanah.” (Syapawi,
2013: 143).

Terdapat dua jenis drainase, yaitu drainase permukaan dan drainase bawah permukaan.
Drainase permukaan adalah sistem drainase yang berkaitan dengan pengendalian aliran air
permukaan, sedangkan drainase bawah permukaan adalah sistem drainase yang berkaitan dengan
pengendalian aliran air di bawah permukaan. Sistem drainase permukaan terdiri dari kemiringan
melintang pada perkerasan dan bahu jalan, selokan samping, gorong-gorong, dan saluran
penangkap (catch drain).

Keberadaan jalan tidak dapat dipisahkan dengan drainase permukaan. Pada konstruksi
jalan raya, drainase permukaan memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Mengalirkan air hujan/air secepat mungkin keluar dari permukaan jalan dan
selanjutnya mengalirkan air lewat saluran samping; menuju saluran pembuangan
akhir;
2. Mencegah aliran air yang berasal dari daerah pengaliran di sekitar jalan masuk ke
daerah perkerasan jalan;
3. Mencegah kerusakan lingkungan di sekitar jalan akibat aliran air.

Permasalahan

Anda mungkin juga menyukai