Anda di halaman 1dari 4

LATAR BELAKANG

Pembangunan merupakan infrastruktur darat yang berperan sangat penting dalam


perkembangan suatu wilayah. Pembangunan berfungsi untuk mendukung kegiatan ekonomi,
pendidikan, social budaya, serta pertahanan dan keamanan suatu wilayah. Prasarana bangunan
merupakan salah satu fasilitas infrastruktur yang strategis, sehingga kondisi prasarana
bangunan harus terus terpelihara dengan baik agar tingkat pelayanan terhadap suatu kelayakan
pembangunan tetap terjaga. Untuk mempertahankan kondisi suatu bangunan tetap baik,
diperlukan system pengelolaan dan pemeliharaan bangunan yang baik dan komprehensif.

Menurut Husen (2009:4), proyek adalah gabungan dari sumber-sumber daya seperti manusia,
material, perlatan dan modal/biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara
untuk mencapai sasaran dan tujuan. Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan pada proyek berupa
pembangunan/perbaikan sarana dan prasarana fasilitas umum yang berguna bagi masyarakat
seperti proyek rumah, gedung, jalan, jembatan, bendungan, bandara atau bisa juga berupa
kegiatan pendidikan, penelitian dan pengembangan. Dalam melaksanakan proyek terutama
dalam manajemen proyek perlu adanya SIDLaCOM menurut : 603/PRT/M/2005 tentang
Pedoman Umum Sistem Pengendalian Manajemen Penyelenggaraan Pembangunan Prasarana
dan Sarana Bidang Pekerjaan Umum yang akan dibahas pada resume ini.

IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang terurai diatas, maka dapat diidentifikasikan bahwa
permasalahannya adalah pentingnya pendidikan tentang tahapan metode SIDLACOM dalam
pembangunan sarana dan prasarana.

PEMBATASAN MASALAH
Penulis membatasi masalah hanya sampai

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan batasan resume diatas, rumusan masalah resume ini sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari SIDLACOM?


2. Apa tahapan metode SIDLACOM?
3. Tahapan
BAB 2
https://www.scribd.com/document/346170252/paper-
sidlacom-docx
2.1 SIDLACOM
SIDLaCOM itu singkatan dari S (Survey),I (Investigation), D (Design), La (Land Acquisation), C
(Construction), O (Operation) & M (Maintenance). SIDLaCOM biasanya dilakukan oleh
konsultan dalam mengawasi berjalananya atau dilaksanakannya suatu proyek-proyek, terutama
proyek yang berskala besar dan nasional.

2.2 MANFAAT DARI SIDLACOM


Pada saat SIDLaCOM dilaksanakan maka akan memudahkan studi – studi dalam proyek atau
keteknik sipilan seperti sebagai studi teknik (capability study: civil engineering), studi kelayakan
(feasibility study: economic engineering), studi analisis dampak lingkungan ( acceptability study
: environment impact assessment) yang termasuk kedalam investigasi. Manfaat lainnya adalah
menjamin mutu konstruksi yang baik dan benar.

Proses https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_proyek

Pendekatan mengenai tahapan proyek secara u mum adalah mengidentifikasi urutan langkah
yang harus diselesaikan. Dalam "pendekatan tradisional" ini, lima komponen perkembangan
proyek dapat dibedakan (empat tahap ditambah kontrol) dan ditambah lagi tahapan
penyelesaian proyek, yang dapat juga dapat disebut "Siklus Kehidupan Proyek" (Project Life
Cycle). Secara umum, siklus hidup proyek merupakan suatu metode yang digunakan untuk
menggambarkan bagaimana sebuah proyek direncanakan, dikontrol, dan diawasi sejak proyek
disepakati untuk dikerjakan hingga tujuan akhir proyek tercapai. Terdapat lima tahap kegiatan
utama yang dilakukan dalam siklus hidup proyek yaitu :

1. inisiasi;
2. perencanaan dan desain;
3. pelaksanaan dan konstruksi;
4. pemantauan dan sistem pengendalian;
penyelesaian.

1. Tahap Inisiasi

Tahap inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati
untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan diidentifikasi.
Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga didefinisikan. Sebuah studi
kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah solusi yang memiliki kemungkinan terbesar
untuk direkomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika
sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim
proyek dapat dibentuk.

2. Tahap Perencanaan dan Desain

Ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek terbentuk, maka aktivitas proyek
mulai memasuki tahap perencanaan. Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan disusun
secara terperinci sebagai panduan bagi tim proyek selama kegiatan proyek berlangsung.
Adapun aktivitas yang akan dilakukan pada tahap ini adalah membuat dokumentasi project
plan, resource plan, financial plan, risk plan, acceptance plan, communication plan,
procurement plan, contract supplier dan perform phare review.

3. Tahap Eksekusi (Pelaksanaan proyek dan/atau Konstruksi)

Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki
tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau tujuan proyek secara
fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam dokumentasi project plan akan
dieksekusi.

4. Tahap Pemantauan dan Sistem Pengendalian

Sementara kegiatan pengembangan berlangsung, beberapa proses manajemen perlu dilakukan


guna memantau dan mengontrol penyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.

5. Tahap Penutupan
Tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil akhir proyek (deliverables
project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada pelanggan, kontak dengan supplier
diakhiri, tim proyek dibubarkan dan memberikan laporan kepada semua stakeholder yang
menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu
dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan post implementation review untuk mengetahui
tingkat keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama kegiatan
proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa yang akan datang.

6. Organisasi Proyek[meragukan]

Tahapan ini merupakan tahapan proyek sebelum kemudian ditutup (penyelesaian). Namun
tidak semua proyek akan melalui setiap tahap, artinya proyek dapat dihentikan sebelum
mereka mencapai penyelesaian. Beberapa proyek tidak mengikuti perencanaan terstruktur dan
/ atau proses pemantauan. Beberapa proyek akan melalui langkah 2, 3 dan 4 beberapa kali.

Banyak industri menggunakan variasi pada tahap-tahapan proyek ini. Sebagai contoh, ketika
bekerja pada sebuah perencanaan desain dan konstruksi, proyek biasanya akan melalui
tahapan dengan nama yang berbeda-beda seperti pada tahapan Perencanaan dengan nama:
Pra-Perencanaan, Desain Konseptual, Desain Skema, Pengembangan Desain, Gambar
Konstruksi (atau Dokumen Kontrak), dan/atau Administrasi Konstruksi.

Anda mungkin juga menyukai