2. Tujuan
Selesai perkuliahan mahasiswa mampu mengembangkan konsep pengembangan
sumber daya air dengan memahami menjelaskan tentang potensi sumber daya air
(permukaan dan bawah permukaan), kegiatan survai dan investigasi SDA,
pemanfaatan SDA, pengenalan waduk, tahapan perencanaan dan pengembangan
SDA, Undang-undang SDA (Konservasi, daya guna dan daya rusak SDA),
infrastruktur bangunan air, konsep dan model pengelolaan SDA dan diakhiri
dengan optimasi pengelolaan SDA.
3. Deskripsi isi
Dalam perkuliahan ini dibahas menjelaskan tentang potensi sumber daya air
(permukaan dan bawah permukaan), kegiatan survai dan investigasi SDA,
pemanfaatan SDA, pengenalan waduk, tahapan perencanaan dan pengembangan
SDA, Undang-undang SDA (Konservasi, daya guna dan daya rusak SDA),
4
infrastruktur bangunan air, konsep dan model pengelolaan SDA dan diakhiri
dengan optimasi pengelolaan SDA.
4. Pendekatan Pembelajaran
Ekspositori dan inkuiri
Metode : ceramah, tanya jawab, diskusi dan pemecahan masalah
Tugas : laporan buku, dan makalah, penyajian dan diskusi
Media : OHP, LCD/power point.
5. Evaluasi
Kehadiran
Tugas (Laporan buku, dan Makalah)
Penyajian dan diskusi
UTS
UAS
7. Daftar buku
Buku Utama
Ray K. Linsley dan Joseph B. Franzini (Djoko Sasongko), 1985, Teknik Sumber
Daya Air I dan II, Erlangga,
M. Yusuf Gayo dkk. 1994, Perbaikan dan Pengaturan Sungai, Pradnya Paramita
Soedibyo 1993,Teknik Bendungan, Pradnya Paramita.
Groundwater Hydrology, 1980, John Wiley & Sons, David Keith Todd.
Ray K. Linsley dan Joseph B. Franzini (Djoko Sasongko). (1985). Teknik Sumber
Daya Air I dan II, Jakarta: Erlangga
Robert J.K, (2005), Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Yogyakarta: Andi
Sri Harto, BR. (2000). Hidrologi: Teori, Masalah, Penyelesaian. Yogyakarta: Nafiri.
Suripin. (2004). Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta: Andi.
Referensi
C.D. Soemarto. (1995). Hidrologi Teknik. Jakarta: Erlangga
David Keith Todd. (1980). Groundwater Hydrology. New Jersey: John Wiley & Sons
5
Sudaryoko. (1994). Pedoman Penanggulangan Banjir, Jakarta: Departemen
Pekerjaan Umum.
Sudjarwadi, 1999, Pengelolaan Sumberdaya Air Dalam Otonomi Daerah, Bahan
Kursus Singkat Sistem Sumberdaya air Dalam Otonomi Daerah ke I,
Jurusan Teknik Sipil FT UGM, Yogyakarta.
6
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
7
B. INDIKATOR
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Ruang Lingkup SDA
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang Potensi Sumber
Daya Air
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang Survai dan
Investigasi Sumber Daya Air
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang Perencanaan
dan Pengembangan Sumber Daya Air
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang Pelestarian
Sumber Daya Air
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang Pengelolaan
Sumber Daya Air
C. MODEL PEMBELAJARAN
Ekspositori dan inkuiri
Metode : ceramah, tanya jawab, diskusi dan pemecahan masalah
Tugas : laporan buku, dan makalah, penyajian dan diskusi
KEGIATAN
TAHAP KEGIATAN KEGIATAN DOSEN WAKTU
MAHASISWA
Memperhatikan
PERSIAPAN Review, dan
penjelasan dan
(Tatap recogniting 10 menit
merespon pertanyaan
muka/Praktikum)
dosen
Memperhatikan
PELAKSANAAN penjelasan serta
Menjelaskan materi
(Tatap mencatat materi yang 75 menit
dan contoh soal
muka/Praktikum) perlu, dan merespon
pertanyaan dari dosen
AKHIR Menyimpulkan dan Menyimak dan
PERTEMUAN memberi kesempatan mengajukan
15 menit
(Tatap bertanya kepada pertanyaan yang belum
muka/Praktikum) mahasiswa dimengerti
F. EVALUASI
Kehadiran
Tugas (Laporan buku, dan Makalah)
Penyajian dan diskusi
UTS
UAS
8
G. SUMBER PUSTAKA/PEMBELAJARAN
Anonim. (2000). Undang-undang Otonomi Daerah 1999. Jakarta: Sinar Grafika
Anonim. (2004). Undang-undang RI No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Jakarta: Kimpraswil.
C.D. Soemarto. (1995). Hidrologi Teknik. Jakarta: Erlangga
David Keith Todd. (1980). Groundwater Hydrology. New Jersey: John Wiley & Sons
M. Yusuf Gayo dkk. (1994). Perbaikan dan Pengaturan Sungai. Jakarta: Pradnya
Paramita
Ray K. Linsley dan Joseph B. Franzini (Djoko Sasongko). (1985). Teknik Sumber
Daya Air I dan II, Jakarta: Erlangga
Robert J.K, (2005), Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Yogyakarta: Andi
Soedibyo. (1993). Teknik Bendungan. Jakarta: Pradnya Paramita
Sri Harto, BR. (2000). Hidrologi: Teori, Masalah, Penyelesaian. Yogyakarta: Nafiri.
Sudaryoko. (1994). Pedoman Penanggulangan Banjir, Jakarta: Departemen
Pekerjaan Umum.
Sudjarwadi, 1999, Pengelolaan Sumberdaya Air Dalam Otonomi Daerah, Bahan
Kursus Singkat Sistem Sumberdaya air Dalam Otonomi Daerah ke I,
Jurusan Teknik Sipil FT UGM, Yogyakarta.
Suripin. (2004). Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta: Andi.
MODEL EVALUASI
A. Syarat Mengikuti Ujian (kehadiran 80% harus hadir)
B. Aspek Penilaian (menggambar indokator yang dinilai)
C. Format Kisi-kisi Ujian
No. Indikator Item Soal Nilai
Ruang Lingkup
1 1, 2, 3, 4, 5 UTS
SDA
A = > 85
Potensi Sumber
2 6, 7, 8, 9, 10 B = 70 – 85
Daya Air
C = 55 – 70
Survai dan
3 11, 12, 13, 14, 15 D = < 55
Investigasi SDA
Perencanaan dan UAS
4 Pengembangan 1, 2, 3, 4, 5 A = > 85
SDA B = 70 – 85
5 Pelestarian SDA 6, 7, 8, 9, 10 C = 55 – 70
8 Pengelolaan SDA 11, 12, 13, 14, 15, D = < 55
9
5. Didalam UU No. 7 Tahun 2004 tentang PSDA disebutkan bahwa Stakeholder
(Masyarakat, Swasta dan Pemerintah) harus Sinergis. Coba anda jelaskan
pengertian sinergis yang dimaksud didalam UU tersebut!
6. Coba anda jelaskan dan berikan contoh tindakan nyata yang dilakukan oleh
masyarakat/pemerintah/swasta dari istilah-istilah di bawah ini:
a. Konservasi Sumber Daya Air
b. Pendayagunaan Sumber Daya Air
c. Pengendalian Daya Rusak Air
d. Sistem Informasi Sumber Daya Air
Soal UAS
1. Jelaskan dengan tepat istilah banjir, penyebab banjir dan cara-cara
penaggulanan banjir!
2. Jelaskan dengan tepat istilah kekeringan, penyebab kekeringan dan cara-cara
penanggulangan kekeringan!
3. Jelaskan pengertian dan alasan apa kita merencanakan/membangun suatu
bangunan keairan di bawah ini:
a. Tanggul
b. Krib
c. Ambang
d. Sabo Dam
e. Bendung
4. Dalam pengelolaan sumber daya air banyak ditemui unsure kepentingan
sehingga memunculkan kompleksitas PSDA. Bagaimana saudar memahami
hal ini, sehingga dapat terwujud pengelolaan SDA yang terpadu!
5. Suatu wilayah di Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis akan mengelola air
minum yang diambil dari Situ Ciater dan Situ Wangi, dengan denah gambar di
bawah ini:
Debit maksimum yang dapat diambil dari Situ Ciater = 400 m3/hari
Debit maksimum yang dapat diambil dari Situ Wangi = 600 m3/hari
Kebutuhan air di Kecamatan Kawali minimum = 650 m3/hari
Air dari Situ Ciater dan Situ Wangi sebelum dipakai masyarakat perlu ada proses
pembesihan terlebih dahulu, dengan rincian:
Biaya pembersihan+biaya operasi, dll di Situ Ciater = Rp. 75,-/m3
Biaya pembersihan+biaya operasi, dll di Situ Wangi = Rp. 110,-/m3
Harga penjualan air: Rp. 250,-/m3
Tentukan jumlah pengambilan air di Situ Ciater dan Situ Wangi agar
keuntungan maksimum!?
10