4.1.2 Peralatan
Pada pekerjaan pemasangan steel support dibutuhkan beberapa alat yang akan
disajikan berikut :
1. Excavator
Di dalam pekerjaan ini excavator digunakan sebagai alat bantu untuk
pemasangan steel support di dalam terowongan. Excavator juga berfungsi sebagai
alat untuk mengangkut material baja H 200 x 200 ke dalam terowongan sebelum
dilakukan pemasangan steel support. Pada pekerjaan ini excavator yang digunakan
adalah excavator PC-200.
36
Gambar 4.1 Excavator PC-200
(Sumber: dokumentasi, 2020)
2. Mesin Las
Di dalam pekerjaan ini mesin las digunakan untuk mengelas steel support
yang sudah dimasukkan dan dipasang ke dalam terowongan intake.
37
4.1.3 Material
Pada pekerjaan ini, material yang digunakan ada yang ditempatkan dilokasi
terlindungi seperti semen dan air tetapi ada juga yang diletakkan dilokasi yang tidak
terlindungi seperti baja H ukuran 200 X 200. Material yang digunakan pada
pekerjaan pemasangan steel support yaitu :
1. Steel Support
Steel support merupakan besi baja yang berbentuk lengkung sesuai dengan
bentuk terowongan, setengah lingkaran dan berfungsi untuk menopang beban batuan
bersama dengan wiremesh dan shotcrete, serta meneruskan beban batuan diatasnya ke
permukaan batuan dibawahnya. Steel support yang digunakan yaitu baja H ukuran
200 X 200.
38
4.1.4 Tenaga Kerja
Dalam menjalankan pekerjaan pemasangan steel support ini, man power atau
pekerja yang diperlukan ialah:
1. Operator
Operator adalah pekerja yang mengoperasikan alat (termasuk alat berat) di
lapangan, jumlah operator pada pekerjaan steel support sebanyak 1 orang
dimana alat berat yang dioperasikan yaitu excavator PC - 200.
2. Kontraktor Pengawas
Kontraktor pengawas adalah orang yang mengawasi pekerja di lapangan agar
tidak melenceng dari rencana kerja dan syarat - syarat (RKS). Jumlah
kontraktor pengawas pada pekerjaan steel support sebanyak 1 orang.
3. Pekerja
Pada pemasangan steel support, pekerja dibutuhkan untuk membawa masuk
material steel support serta memasang dan mengelas steel support di
terowongan intake. Jumlah pekerja yang dibutuhkan pada pekerjaan steel
support sebanyak 6 orang.
Waktu untuk pelaksanaan pekerjaan pemasangan wiremesh adalah ± 2 Jam.
Mulai keseluruhan pekerjaan dari pukul 08.00 – 12.00 WIB dan 14.00 – 17.00 WIB,
sedangkan pukul 12.00 hingga 14.00 WIB adalah waktu istirahat pekerja.
Penulis melihat tenaga kerja pada pekerjaan ini tenaga kerja sangat
memperhatikan faktor dari K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) mereka di
lapangan, baik itu penggunaan helm, rompi, dan sepatu. Hal tersebut sesuai dengan
UU No.1 tahun 1997 tentang keselamatan kerja.
39
Pekerjaan ini dilakukan oleh 5 orang sebagai pemasang steel support dan 2
orang yang memberi arahan. Proses pemasangan steel support dimulai dengan
menempatkan setengah bagian dari steel support ke bagian pondasi, selanjutnya
dilakukan penempatan setengah bagian steel support lagi sehingga berbentuk portal
setengah lingkaran. Steel support yang digunakan untuk terowongan intake ini
merupakan steel support dengan satu buah sambungan yaitu di bagian puncak.
Setelah pemasangan steel support selesai, dilakukan proses pengelasan antara dua
steel support dengan menggunakan mesin las, proses pemasangan steel support ini
berlangsung selama ± 1,5 jam.
4.1.6 Produktivitas
Berdasarkan pengamatan lapangan, didapatkan data berikut:
1. Jumlah steel support yang terpasang (V) = 6 unit (3 sisi kiri, 3 sisi kanan)
2. Waktu (T) = ± 2 jam
V
3. Produktivitas pengerjaan ( P= ) = ± 3 unit / jam
T
1
4. Koefisien pengerjaan ( K= ) = 0,333
P
40
Gambar 4.4 Pemasangan steel support
(Sumber: dokumentasi, 2020)
41
4.2.2 Peralatan
Peralatan adalah suatu alat ataupun bisa berbentuk tempat yang gunanya
adalah untuk mendukung berjalannya pekerjaan. Dalam pekerjaan ini banyak
digunakan peralatan mesin. Pada pekerjaan grouting di spillway membutuhkan
beberapa alat yang akan disajikan berikut :
1. Mesin Bor, XY-100
2. Grout Mixer
3. Pompa Bor, SC-120
4. Stang Bor / Drilling Rod Ø 40 – 42 mm
5. Pipa Casing Ø 89 mm
6. E Barrel & Bit, Single – Triple
7. Tripod
8. Water Hose diameter 1,25”
9. Water Swifel
10. Tangki Air
11. Tangki Semen
12. Pressure Gauge, Pmax = 50 kg/cm²
13. Pompa Tekanan, BW – 200
14. Mixer (Alat pencampur bubur semen)
15. Agitator
16. Pipa Injeksi & Selang Injeksi – Alfagoma – Bridgestone
17. By Pass Valve Assy
18. Flow Meter, ONDA Q=1,5 m³/h
19. Peralatan Lain-lain (Kunci Pipa, Dll)
42
4.2.3 Material
1. Air
Air merupakan bahan yang diperlukan untuk proses reaksi kimia dengan
semen untuk pembentukan pasta semen. Air juga digunakan untuk pelumas
antara butiran dalam agregat agar mudah dikerjakan dan dipadatkan.
2. Semen PCC Type I
Fungsi semen adalah mengikat butir-butir agregat hingga membentuk suatu
massa padat dan mengisi rongga-rongga udara di antara butir-butir agregat.
Walaupun komposisi semen dalam beton hanya sekitar 10%, namun karena
fungsinya sebagai bahan pengikat maka peranan semen menjadi penting.
43
Waktu untuk pelaksanaan pekerjaan grouting adalah ± 5 Jam per hari. Mulai
keseluruhan pekerjaan dari pukul 08.00 – 12.00 WIB dan 14.00 – 17.00 WIB,
sedangkan pukul 12.00 hingga 14.00 WIB adalah waktu istirahat pekerja.
Penulis melihat tenaga kerja pada pekerjaan ini tenaga kerja sangat
memperhatikan faktor dari K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) mereka di
lapangan, baik itu penggunaan helm, rompi, dan sepatu. Hal tersebut sesuai dengan
UU No.1 tahun 1997 tentang keselamatan kerja.
44
4.2.5.2 Pekerjaan Drilling dan Pengujian Water Pressure Test
Proses pengeboran lubang dilakukan dengan mengikuti pola grouting
(Grouting Pattern) yang telah ditentukan, proses pengeboran dimulai dari
lubang primer, sekunder, dan tersier. Pengeboran dan pengujian WPT ini
menggunakan 3 orang tenaga kerja dan berlangsung selama 2 hari untuk 1
lubang.
Gambar 4.6 Pekerjaan Drilling Gambar 4.7 Pengujian Water Pressure Test
(Sumber: dokumentasi, 2020) (Sumber: dokumentasi, 2020)
45
4.2.5.3 Pekerjaan Pencampuran Semen Grouting
Komposisi campuran semen dan air didasarkan oleh perbandingan berat
semen dan air itu sendiri, kekentalan campuran yang digunakan untuk setiap
kedalaman berbeda beda, tergantung kepada nilai lugeon di kedalaman
tersebut, berikut beberapa contoh perbandingan berat semen dan air yang
paling sering digunakan : 5 : 1; 3 : 1; 2 : 1; 1 : 1, dan yang paling kental 0.5 : 1
46
ke hooper yang nantinya akan di pompa ke lubang oleh hooper, apabila cairan
semen grout pada hooper sudah sedikit volumenya, maka cairan semen
tersebut akan mengalir kembali ke hooper, dan akan dipompakan lagi ke
dalam lubang. Proses ini terus menerus berlangsung sampai proses grouting
selesai, pekerjaan pencampuran ini menggunakan 2 orang tenaga kerja.
47
Gambar 4.9 Injeksi Semen Grouting
(Sumber: dokumentasi, 2020)
48