Nama : Yoffi Indityana Sari

NIM : 2014-21-018
PERENCANAAN BADAN BENDUNG
(sampai tinggi air maks diatas mercu bendung)

A. Data Perencanaan
 Debit banjir rencana (Qd) = 6,55 m3/dt
 Panjang Sungai (L) = 2 km
 Luas DAS (Daerah Aliran Sungai) A = 10 km2
 Lebar dasar sungai pada lokasi bendung =5m
 Tinggi / elevasi dasar sungai pada dasar bendung = + 81,00 m
 Tinggi / elevasi sawah bagian hilir tertinggi dan terjauh = + 82,00 m
 Tinggi / elevasi muka tanah pada tepi sungai = + 85,30 m
 Kemiringan / slope dasar sungai = 0,00150
 Tegangan tanah dasar yang diizinkan (∂t) = 1,65 kg/cm2
 Koefisien pengaliran (c) akibat curah hujan = 0,6

B. Perhitungan Hidrolika Air Sungai

1. Menentukan Tinggi Air Maksimum pada Sungai

d3 d3

d3

Gambar 1.

Data sungai :
Kemiringan dasar sungai (I) = 0,00150
Lebar dasar sungai (b) =5m
Debit banjir rencana (Qd) = 6,55 m3/dt
Kedalaman maksimum air sungai dicari dengan cara coba – coba sampai didapat
Q = Qdesign. Kemiringan tepi sungai dianggap 1 : 1
 Nama : Yoffi Indityana Sari
NIM : 2014-21-018
Tabel 1. Perhitungan tinggi air maksimum di hilir bendung

Perkiraan tinggi air (d3) Catatan

Bagian
1,000 1,020 1,025
A = bd3 + d32 6,00 6,14 6,176

√2 7,828 7,885 7,899

P=b+2

d3
0,766 0,779 0,782
A Q ≈ Qd
R= P

C = 30,768 30,927 30,966

1,043 1,057 1,060

87 6,259 6,490 6,549

γ
(1+ )
√R

v3 = C √ R. I
Q = A . v3

Didapat d3 = 1,025 m.
Keterangan :
d3 = tinggi air sungai maksimum di hilir bendung (m)
P = keliling basah (m)
R = jari – jari hidrolis (m)
γ = 1,6 (untuk saluran tanah)
C = koef. Chezy
v3 = kecepatan aliran sungai di hilir (m/dt)
Cek jenis aliran air dengan Bilangan Froud (Fr)
Fr = 1 ......................aliran kritis
Fr > 1 ......................aliran super kritis
Fr < 1 ......................aliran sub kritis
V 1,060
Fr = = = 0,33 < 1,termasuk aliran sub kritis
√ g x d 3 √ 9,81 x 1,025
 Nama : Yoffi Indityana Sari
NIM : 2014-21-018

2. Menentukan Panjang Bendung

Lebar bendung yaitu jarak antara pangkal – pangkalnya (abutment). Agar tidak
mengganggu sifat pengaliran setelah dibangun bendung dan untuk menjaga agar tinggi air
di depan bendung tidak terlalu tinggi, maka dapat dibesarkan sampai B ¿ 1,2 Bn

d3 = 2,0055
1,025 mm
d3
/2

b = 5 m 35 m

Gambar 2.
a. Lebar sungai rata – rata (Bn)
Bn = b + 2 (1/2 d3) = b + d3
= 5 + 2(1/2.1,025)
= 6,025 m
b. Lebar maksimum Bendung (B)
B = 1,2 Bn
= 1,2 . 6,025
= 7,23 m ≈ 8 m
Keterangan :
Bn = lebar air normal (m)
B = panjang bendung (m)

3. Menentukan Panjang Efektif Bendung

1 1
B
Σb1 = 10 = 10 .8
= 0,8 m
Lebar maksimum pintu penguras = 0,5 m
0,8
n = = 1,6 buah ≈ 2 buah
0,5
 Nama : Yoffi Indityana Sari
NIM : 2014-21-018
0,8
b1 = = 0,4 m
2
Lebar pilar (t) diambil = 0,5 m
Beff = B – Σt – 0,20 Σb1
= 8 – (2 . 0,5) – (0,20 . 2 . 0,4)
= 6,84 m
Keterangan :
b1 = lebar pintu penguras (m)
n = jumlah pintu penguras
t = tebal pilar (m)
Leff = panjang efektif bendung (m)
Direncanakan 2 pintu pembilas dan 2 pilar.

b = 0,4 m
t = 0,5 m
b = 0,4 m
t = 0,5 m
b
t

8m
Beff

6,84 m
m

Gambar 3.
 Nama : Yoffi Indityana Sari
NIM : 2014-21-018

4. Menentukan Tinggi Bendung

Kehilangan energi air :
- Elevasi dasar sawah terhilir, tertinggi, dan terjauh = 82,00 m
- Tinggi genangan air sawah = (0,10 x 2) = 0,20 m
- Kehilangan tinggi air pada saluran + box tersier = (0,10 x 2) = 0,20 m
- Kehilangan tinggi air pada bangunan sadap = (0,10 x 2) = 0,20 m
- Kehilangan tinggi air pada jaringan primer = (0,10 x 2) = 0,20 m
- Kehilangan tinggi air pada bangunan – bangunan = (0,20 x 2) = 0,40 m
- Kehilangan tinggi air pada alat – alat ukur = (0,30 x 2) = 0,60 m
- Kehilangan tinggi air akibat kemiringan saluran = 0,75 m
- Kehilangan tinggi air akibat eksploitasi = 0,10 m
+
JUMLAH(x) = 84,65 m
- Elevasi dasar sungai pada dasar bendung(y) = 81,00 m
Maka, Tinggi Mercu Bendung (p) =x–y
= 84,65 m – 81,00 m
= 3,65 m
Catatan :
- Perhitungan diatas berdasarkan asumsi bahwa bending akan mengairi 2 sawah,
sehingga perhitungan tinggi genangan air di sawah sampai kehilangan tinggi air
pada alat - alat ukur dikalikan dengan 2.
- Kehilangan energi akibat kemiringan saluran = I x L = 0,00150 x 500 m = 0,75 m
dimana, I = 0,00150 dan L diambil 500 m (disesuaikan Qpengaliran = 1,5 m3/dt kira –
kira dapat mengairi sawah sepanjang 500 m).

C. Perhitungan Tinggi Air Maksimum Diatas Mercu Bendung

Ec E1

hv0 hvc
M.A.B He
H dc hv1
E2 E3
M.A.N v0

d0 v1 hv2 hv3
p

T d3 v3
d2
d1
L
 Nama : Yoffi Indityana Sari
NIM : 2014-21-018

Gambar 4.

1. Tinggi Energi dari Puncak Mercu Bendung

Tinggi mercu bendung (p) = 3,65 m
Lebar efektif bendung (Leff) = 6,84 m
Qd
He3/2 = C x Lef
2
Qd

He =
( )
C x L ef
3

Untuk menentukan tinggi air di atas bendung digunakan cara coba – coba (Trial and
Error) dengan menentukan tinggi perkiraan He terlebih dulu.
Dicoba He = 1,54 m maka :

P 3,65
 He = 1,54 = 2,37

Dari grafik DC 12 (pada lampiran) didapatkan C 1 = 1,41 (dengan upstream face :

vertical)

 hd = P + He – d3 = 3,65 + 1,54 – 1,025 = 4,165 m

hd+ d 3
4,165+1,025
He = 1,54 = 3,37

Dari grafik DC 13A didapatkan C2 = 1,00

hd 4,165
 He = 1,54 = 2,705

Dari grafik DC 13B didapatkan C3 = 1,00

 Didapat C = C1 x C2 x C3 = 1,41
2
Qd

 He` =
( )
C x L ef
3

=
6,55
0,5 x 6,84
= 1,928 m ⇒ He≈ He
 Nama : Yoffi Indityana Sari
NIM : 2014-21-018

Perhitungan selanjutnya ditabelkan

Tabel 2. Perhitungan tinggi air di atas mercu bendung

Tinggi Perkiraan (He)

Bagian Catatan
1,45 1,5 1,54
Qd 6,55 6,55 6,55 p = Hd = 3,65 m
p/He 2,52 2,43 2,37 d3 =1,025 m
(hd + d3)/He 3,52 2,75 2,70 Leff = 6,84 m
(p + He - d3)/He 2,81 2,75 2,70
C1 1,387 1,375 1,366
C2 1 1 1
C3 1 1 1
C = C 1 x C2 x C3 2,132 2,131 2,13
Leff 6,84 6,84 6,84
He’ =

2 1,366 1,366 1,366 He’ ≈ He

Qd
( )
C x Lef
3

Maka didapat tinggi total air di atas puncak/mercu bendung (He) = 1,366 m.
Keterangan :
Qd = debit banjir rencana (m3/dt)
He = Tinggi energi dari puncak mercu bendung (m)
C = koefisien debit (discharge coefficient)

C1 = dipengaruhi sisi depan bendung

C2 = dipengaruhi lantai depan
C3 = dipengaruhi air di belakang bendung

Nilai C1, C2, dan C3 didapat dari grafik ratio of discharge coefficient yang terlampir pada
halaman berikutnya.
 Nama : Yoffi Indityana Sari
NIM : 2014-21-018

2. Tinggi Air Maksimum Diatas Mercu

Tabel 3. Tinggi air maksimum di atas mercu bendung

Tinggi perkiraan (hv0)

Bagian Catatan
0,00188 0,00186
H = He – hv0 1,36412 1,36414 Qd = 6,55 m3/dt
d0 = H + p 5,01412 5,01414 P = 3,65 m
A = Lef . d0 34,29658 34,29672 He = 1,366 m
v0 = Qd/A 0,19098 0,19098 Leff = 6,84 m
v
02
0,00186 0,00186 hv’ ≈ hv0
hvo’ = 2g

hv0 = 0,00186 m
H = 1,364 m
d0 = 5,014 m
v0 = 0,191 m/dt
Keterangan :
hv0 = tinggi kecepatan di hulu sungai (m)
H = tinggi air maksimum diatas mercu (m)
d0 = tinggi muka air banjir di hulu bendung (m)
v0 = kecepatan aliran di hulu bendung (m/dt)

D. Perhitungan Ketinggian Energi pada Tiap Titik

1. Tinggi Energi pada Aliran Kritis
Q
q = Lef
6,55
= = 0,958 m4/dt
6,84
 Nama : Yoffi Indityana Sari
NIM : 2014-21-018
1
q2
dc =
() g
3

1
0,9582
= ( 9,81 ) = 0,454 m
3

q
vc = d c
0,958
= =2,11m/dt
0,454
v
c2

hvc = 2g
2,11
= =0,108 m
2.9,81
Ec = dc + hvc + p
= 0,454 + 0,108 + 3,65
= 4,212 m
Keterangan :
dc = tinggi air kritis diatas mercu (m) , hvc = tinggi kecepatan kritis (m)
vc = kecepatan air kritis (m/dt) , Ec = tinggi energi kritis (m)

2. Tinggi Energi (Air Terendah) Pada Kolam Olakan

Tabel 4. Kecepatan aliran pada punggung bendung

Perkiraan kecepatan (v1)

Bagian Catatan
9 9,04 9,035
q
d1 = v 1 0,0504 0,0502 0,0502 q = 0,958 m4/dt

v
12
4,1284 4,1652 4,1606 Ec = 4,212 m
hv1 = 2 g
E1 = d1 + hv1 4,1789 4,2154 4,2109 E1 ≈ Ec
v1 = 9,035 m/dt
d1 = 0,0502 m
hv1 = 4,1606 m
E1 = 4,2109 m
 Nama : Yoffi Indityana Sari
NIM : 2014-21-018
Keterangan :
d1 = tinggi air terendah pada kolam olakan (m)
v1 = kecepatan aliran pada punggung bendung (m/dt)
hv1 = tinggi kecepatan (m)
E1 = tinggi energi (m)

3. Tinggi Energi (Air Tertinggi) pada Kolam Olakan

v1

Fr = √ g . d1
9,035
= =12,875
√ 9,81. 0,0502
1

d2 =
d1
2
[(1+8 Fr ) −1]
2 2

1
[ ]
= 0,0502 ( 1+8 12,8752 ) 2 −1 = 0,889 m
2
q
v2 = d 2
0,958
= =1.078 m/dt
0,889
v
22

hv2 = 2g
1,0782
= =0,059m
2.9,81
E2 = d2 + hv2
= 0,889 + 0,059 = 0,948 m
Keterangan :
Fr = bilangan Froude
d2 = tinggi air tertinggi pada kolam olakan (m)
v2 = kecepatan aliran (m/dt)
hv2 = tinggi kecepatan (m)
E2 = tinggi energi (m)

4. Tinggi Energi di Hilir Bendung

 Nama : Yoffi Indityana Sari
NIM : 2014-21-018
d3 = 1,025 m.
q
v3 = d 3
0,958
= =0,935 m/dt
1,025
v
32

hv3 = 2g
0,9352
= =0,045m
2.9,81
E3 = d3 + hv3
= 1,025 + 0,045 = 1,070 m
Keterangan :
v3 = kecepatan aliran di hilir bendung (m/dt)
d3 = tinggi air di hilir bendung (m)
hv3 = tinggi kecepatan di hilir bendung (m)
E3 = tinggi energi di hilir bendung (m)

5. Perhitungan Panjang dan Dalam Penggerusan

Dalam penggerusan (scouring depth) :
h = d0 – d3
= 5,041 – 1,025 = 4,016 m
q = 0,958 m4/dt
d = diameter batu terbesar yang hanyut waktu banjir, diambil d = 300 mm
Schoklish Formula :
4 ,75 0,2 0,57
.h .q
T = d 0 ,32
4,75
= 0,32
. 4,0160,2 . 0,9580,57=0,987 m
300
Keterangan :
h = beda tinggi muka air di hulu dan di hilir (m)
d = diameter batu yang jatuh ke dalam kolam olak (mm)
T = kedalaman penggerusan (m)
Panjang penggerusan (scouring length) :
v1 = 9,035 m/dt
H = 1,364 m
 Nama : Yoffi Indityana Sari
NIM : 2014-21-018
p = 3,65 m

Angelholzer Formula :

2p
L =
(v 1 + √2 g H )
√ g
+H

2. 3,65
= ( 9,035+ √ 2 . 9,81. 1,364 )
√ 9,81
+1,364=13,109 m 14 m

Keterangan :
v1 = kecepatan aliran pada punggung bendung (m/dt)
H = tinggi air maksimum dari puncak mercu (m)
P = tinggi mercu bendung (m)
L = panjang penggerusan (m)

E. Perencanaan Bentuk Mercu Bendung

Kemiringan muka bendung (upstream face) :
p = 3,65 m
He = 1,366 m
hv0 = 0,00186 m
H = He - hv0
= 1,366 m – 0,00186 m
= 1,364 m
p 3,65
= =2,672
He 1,366

Tabel 5. Hubungan nilai p/He terhadap kemiringan muka bendung :

 Nama : Yoffi Indityana Sari
NIM : 2014-21-018
p/He Kemiringan

< 0,40 1:1

0,40 – 1,00 3:2
1,00 – 1,50 3:1

> 1,50 vertikal

Dari tabel, untuk p/He = 2,672 kemiringan muka bendung adalah vertikal.
Bentuk mercu yang dipilih adalah mercu Ogee.
Mercu Ogee berbentuk tirai luapan bawah dari bendung ambang tajam aerasi. Oleh karena
itu mercu ini tidak akan memberikan tekanan subatmosfir pada permukaan mercu sewaktu
bendung mengalirkan air pada debit rencana. Untuk debit yang lebih rendah, air akan
memberikan tekanan ke bawah pada mercu(KP-02,1986).

 Bagian upsteam(upstream face) :

H = 1,364
X0 = 0,175 H = 0,175 . 1,364 = 0,239 m
X1 = 0,282 H = 0,282 . 1,364 = 0,385 m
R0 = 0,5 H = 0,5 . 1,364 = 0,682 m
R1 = 0,2 H = 0,2 . 1,364 = 0,273 m

 Bagian downstream :
Perencanaan permukaan mercu Ogee di bagian hilir, digunakan persamaan :

X n =K . H ( n−1 ). y ...................................................................(1)
Tabel 6. harga K dan n untuk berbagai kemiringan
Kemiringan permukaan K n
1:1 1,873 1,776
3:2 1,939 1,810
3:1 1,936 1,836
vertikal 2,000 1,850

Nilai K dan n dari tabel dimasukkan ke dalam persamaan (1)

X n =K . H (n−1 ). y
X 1,85 =2. 1,364(2−1) . y
X 1,85 =2,728 . y
 Nama : Yoffi Indityana Sari
NIM : 2014-21-018
X =1,85√2,728 y ...................................................................(2)
1
⇔ Y......................................................................................= X 1,85
2,728
Y =0,367 X 1,85

Tabel 7. Perhitungan Elevasi

Elevasi
x (m) y (m)
(m)
0 0 93,4
1 0,37 93,03
2 1,32 91,71
3 2,80 88,91
3,5 3,73 85,18
3,75 4,23 80,95

 Mencari Xc dan Yc:

dy
=1
dx
dy
= 0 ,85
dx 0,54 X
1
X 0, 85=
⇔ c 0, 54
0 ,85
Xc = √ 1,852
Xc = 2,065 m
1,85
Yc = 0,292 X
1,85
= 0,292.2,065 = 1,117 m
 Nama : Yoffi Indityana Sari
NIM : 2014-21-018

Bentuk Mercu Bendung

F. Perencanaan Lantai Depan ( Apron )

Untuk mencari panjang lantai muka, maka yang menentukan adalah ΔH terbesar. ΔH
terbesar ini biasanya terjadi pada saat air muka setinggi mercu bendung, sedangkan di
belakang bendung adalah kosong. Seberapa jauh lantai muka ini diperlukan, sangat ditentukan
oleh garis hidraulik gradien yang digambar kearah upstream dengan titik ujung belakang
bendung sebagai titik permulaan dengan tekanan sebesar nol. Miring garis hidraulik gradien
disesuaikan dengan kemiringan yang diijinkan untuk suatu tanah dasar tertentu, yaitu dengan
menggunakan Creep Ratio (c).
L

α
ΔH

Gambar 7.
Berdasarkan teori Bligh, prosedur mencari panjang apron dengan hidroulik gradient ini
menggunakan perbedaan tekanan sepanjang garis aliran.
 Nama : Yoffi Indityana Sari
NIM : 2014-21-018

S R O K A
0.82
1.25 1.25
N J G 1 F
0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 1.25
1 0.8 0.8
1.25 1.25 D
U T Q P M 1.25 L 2
2.2 1.2
I H E
1

C 1.2 B

Gambar 8.
 Menentukan panjang lantai muka dengan rumus BLIGH
L
ΔH = c
L = c . ΔH
Di mana : ΔH = Beda Tekanan
L = Panjang Creep Line
c = Creep Ration (diambil c = 5, untuk pasir kasar)

ΔH ab = 2/5 = 0,4
ΔH bc = 1,2/5 = 0,24
ΔH cd = 1/5 = 0,2
ΔH de = 1,2/5 = 0,24
ΔH ef = 0,8/5 = 0,16
ΔH fg = 1/5 = 0,2
ΔH gh = 0,8/5 = 0,16
ΔH hi = 2,2/5 = 0,44
ΔH ij = 1/5 = 0,2 +
ΔH = 2,24 m

L = ΔH . c
= 2,24 . 5 = 11,2 m
 Nama : Yoffi Indityana Sari
NIM : 2014-21-018
faktor keamanan = 20% . 11,2 m = 2,24 m
jadi L = 11,2 m + 2,24 m = 13,44 m
 Menentukan Panjang Creep Line
Panjang horizontal (Lh ) = 1,2 + 1,2 + 1 + 2,2 + 1,25 + 1,25 + 1,25 + 1,25 +
1,25 + 1,25
= 13,1 m
Panjang vertical (Lv) = 2 + 1 + 0,8+ 0,8 + 1 + 0,6 + 0,6 + 0,6+ 0,6 + 0,6 +
0,82
= 9,42 m
Panjang Total Creep Line (ΣL) = Lh + Lv
= 13,1 + 9,42 = 22,52 m
 Pengujian Creep Line ada dua cara yaitu:
a. Teori Bligh
L = Cc . Hb
Di mana L = Panjang Creep Line yang diijinkan
Cc = Koefisien Bligh (Cc diambil 5)
Hb = beda tinggi muka air
Hb = P + H – d3
= 2,4 + 1,907 – 2,336 = 1,971 m

sehingga L = Cc . Hb
= 5 . 1,971 = 9,855 m
Syarat : L < ΣL
9,855 m < 22,52 m ……………………..(OK!!!)
b. Teori Lane
L = Cw . H b
Di mana Cw adalah koefisien lane (Cw diambil 3)
Sehingga L = Cw . Hb
= 3 . 1,971
= 5,913 m
1
Ld = Lv + 3 Lh
1
= 9,42 + 3 .13,1
= 13,787 m
 Nama : Yoffi Indityana Sari
NIM : 2014-21-018
Syarat : L < Ld
5,913 m < 13,787 m ……………….......(OK!!!)

Tabel 8. Data – data hasil perhitungan

d3 1,025 m v1 9,035 m/dt

v3 0,935m/dt d1 0,0502 m
Leff 6,84 m hv1 4,1606 m
p 3,65 m E1 4,2109 m
He 1,366 m d2 0,889 m
hv0 0,00186 m v2 1.078m/dt
d0 5,014 m hv2 0,059m
H 1,364 m E2 0,948 m
v0 0,191 m/dt T 2,394 m
dc 0,454 m L 13 m
vc 2,11m/dt hv3 0,045m
hvc 0,108m E3 1,070 m
Ec 4,212 m ΣL 22,52 m