Statistik dan Peramalan

Gelombang (Part 1)
Present by:
Dian Pratiwi

Civil Engineering Department

Faculty of Civil Engineering & Computer Science
UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
 CONTENT

• PENDAHULUAN
• STATISTIK GELOMBANG
• GELOMBANG REPRESENTATIF
• PERKIRAAN GELOMBANG DENGAN PERIODE ULANG TERTENTU
 PENDAHULUAN
Gelombang yang ada di alam adalah tidak teratur dan sangat kompleks
dimana masing masing gelombang di dalam deretan gelombang
mempunyai sifat berbeda, sehingga gelombang alam harus dianalisa
secara statistik.

Gelombang-gelombang kecil, sedang dan besar yang sering terjadi

sepanjang tahun digunakan untuk analisis proses pantai (transpor sedimen
dan perubahan garis pantai). Sedang gelombang-gelombang ekstrim
digunakan untuk analisis stabilitas bangunan pantai. Mengingat kurangnya
data gelombang di Indonesia, maka untuk keperluan
perencanaan bangunan pantai sering dilakukan gelombang berdasarkan
data angin.
 STATISTIK GELOMBANG

Analisa statistik gelombang diperlukan untuk mendapatkan beberapa karakteristik gelombang seperti
gelombang representatif (H1, H10 , Hs), probabilitas kejadian gelombang dan gelombang ekstrim. Peramalan
gelombang dimaksudkan mengalihragamkan data angin menjadi gelombang. Di dalam perencanaan
bangunan pantai diperlukan data gelombang yang mencakup seluruh musim, terutama pada musim dimana
gelombang gelombang besar terjadi. Pencatatan gelombang meliputi tinggi, periode dan arah datang
gelombang.
 GELOMBANG REPRESENTATIF
Gelombang representatif yaitu tinggi dan periode tinggi dan gelombang yang mewakili suatu
spectrum gelombang untuk keperluan perencanaan bangunan pantai. Apabila tinggi gelombang suatu
pencatatan diurutkan dari nilai tertinggi ke terendah atau sebaliknya maka akan dapat ditentukan Hn
yang merupakan tinggi gelombang rerata dari n persen gelombang tertinggi. Yang paling banyak
digunakan adalah H33 atau 33% nilai tertinggi dari pencatatan gelombang yang juga biasa disebut Hs.

E levasi m uka T
E levasi m uka air

air rerata

W aktu
 Tinggi Periode
No.
Gelomb. H gelomb. T No. Urut
H T Contoh :
Gelomb (m) (detik)
(m) (detik) Diberikan data pencatatan gelombang
1 2,32 7,4 1 3,25 8,4
sebagai berikut (tabel 1). Hitunglah
2 0,24 2,3 2 3,05 8,3
3 1,85 6,5 3 2,89 7,4
nilai H10, T10, H33, T33, H100 dan T100?
4 2,41 7,3 4 2,45 7,8
5 2,89 7,4 5 2,41 7,3
6 0,47 4,1 6 2,38 7,7
7 1,87 5,7 7 2,32 7,4
8 1,92 6,2 8 2,31 7,4
9 1,00 5,1 9 2,05 6,9
10 2,05 6,9 10 2,05 7,1
11 2,38 7,7 11 2,00 7,2
12 1,05 6,2 12 1,92 6,2
13 2,00 7,2 13 1,89 6,8
14 2,05 7,1 14 1,87 5,7
15 1,63 6,4 15 1,85 6,5
16 3,05 8,3 16 1,63 6,4
17 3,25 8,4 17 1,05 6,2
18 2,31 7,4 18 1,00 5,1
19 1,89 6,8 19 0,47 4,1
20 2,45 7,8 20 0,24 2,3
Penyelesaian
 PERKIRAAN GELOMBANG DENGAN PERIODE ULANG
TERTENTU
Frekuensi gelombang-gelombang besar merupakan faktor yang mempengaruhi perencanaan bangunan pantai.
Untuk menetapkan gelombang dengan periode ulang tertentu dibutuhkan data gelombang dalam jangka waktu
pengukuran cukup panjang. Data tersebut bisa berupa data pengukuran gelombang atau data gelombang hasil
prediksi berdasarkan data angin (Bambang Triatmodjo, 1999). Dalam hal ini peramalan gelombang dilakukan
dengan menggunakan Metode Weibull dan Metode Fisher Pippet Tipe 1 yang disajikan dalam tabel berikut ini :

Keterangan :
Kolom 1 : Nomor urut m.
Kolom 2 : Gelombang yang diurutkan dari besar ke kecil sesuai kolom 1.
Kolom 3 : Nilai P (Hs .Hsm)
Continue….
Rumus pada kolom 3

dimana :

P(HsHsm) : Probablititas tinggi gelombang representatif ke m yang tidak terlampai.

Hsm :Tinggi gelombang urutan ke m (m).
m : Nomor urut tinggi gelombang signifikan.
NT : Jumlah kejadian selama pencatatan.
K : Parameter Bentuk
 Continue….
Kolom 4 Nilai ym diperhitungkan dengan persamaan :

Kolom 5 dan 6 : Nilai yang digunakan untuk analisis regrensi linier guna menghitung parameter Adan B.
Kolom 7 : Digunakan menghitung devisiasi standar gelombang Signifikan.
Kolom 8 : Perkiraan tinggi gelombang yang dihitung dengan persamaan linier yang dihasilkan.
Kolom 9 : Perbedaan antara dan yaitu Hsn dan Hsm yaitu Hsm – Hsn.
TERIMAKASIH