Dimana,
fc : tegangan beton,
α
CD ; εsh ≤ εs< εsu, dimana tegangan terus ditambah, maka pada suatu
titik tertentu perpanjangan (deformasi) akan mencapai batasnya. Titik
saat deformasinya sudah mencapai batas disebut titik batas atau titik
ultimate(fu). Dimana saat titik ini tercapai, deformasi benda sudah
mencapai puncaknya (tinggal menunggu saat untuk putus / runtuh saja),
tidak ada kenaikan tegangan yang berarti tapi deformasi (regangan) yang
terjadi terus bertambah, ini ditunjukan dengan garis kurva yang turun
setelah titik batas tercapai (lihat gambar atas), sehingga sampai suatu
titik dimana deformasi (regangan) sudah mencapai putus (runtuhnya).
Titik dimana regangan sudah mencapai runtuh (putus) disebut sebagai
titik putus / runtuh, dan regangan yang terjadi disebut sebagai regangan
putus/runtuh.
b. Baja prategang
AB ; εp≤ εpb, dimana batas regangan baja pada titik B (batas
elastis)
BC ; εpb < εp≤ εpc, dimana terjadi regangan leleh pada baja
prategang
CD ; εpc< εp ≤ εpu, dimana regangan batas pada baja prategang
(Ultimate)
Untuk perbedaan sendiri terdapat pada kuat tariknya dimana pada baja
prategang kuat tariknya mampu membuat beton lebih besar tekannya sehingga
gaya tarik pada pada bagian bawah beton dapat diaabaikan karena pada saat
pembuatannya dalam beton sudah mempunyai tendon yang memiliki kuat tarik
yang tinggi sebelum pembeban dari luar.