Dengan membaca materi ini mahasiswa bisa mengetahui apa itu arti struktur pelengkung
3 sendi dan tahu bagaimana menyelesaikan struktur tersebut.
4.1.1. Pendahuluan
Konstruksi pelengkung 3 sendi biasanya dipergunakan pada konstruksi jembatan,
tapi dengan kondisi yang bagaimana ?.
(a).
a. Untuk sungai yang lebarnya tidak besar missal : + 30,
dan dasar sungainya tidak terlampau dalam, pada
+ 30 cm umumnya dipakai jembatan balok diatas 2 perletakan
biasa seperti pada Gambar (a).
(b).
Untuk sungai yang mempunyai lebar cukup
berarti misal : + 100 m, dan dasar sungainya
tidak terlampau dalam, maka dibuatlah
jembatan balok dengan beberapa bentang,
Pilar seperti pada gambar (b) yaitu jembatan balok
+ 100 m
dengan 2 bentang (perletakan di tengah
menumpang pada pilar)
MODUL IV (MEKANIKA TEKNIK) -2-
Tapi bagaimana kalau kita mendapatkan sungai dengan lebar yang cukup berarti
dan dasar sungai juga cukup dalam dan arusnya deras sehingga sulit untuk
membuat pilar di tengah-tengah jembatan ?.
(c).
Tiang penyangga
Jadi agar struktur tersebut bisa diselesaikan secara statis tertentu, maka perlu
tambahan 1 (satu) persamaan lagi yaitu Ms = 0 (jumlah momen pada sendi = 0).
S = sendi yang terletak pada pelengkung tersebut sehingga struktur tersebut
dinamakan struktur pelengkung 3 sendi atau struktur pelengkung yang mempunyai 3
buah sendi.
(b)
Gambar 4.3. Contoh posisi sendi pelengkung 3 sendi
MODUL IV (MEKANIKA TEKNIK) -4-
A
B
RA RB
Kalau kita mau mencari besarnya momen di
Kita kembali ke belakang, kalau kita
1
l potongan E –E, maka M E-E = VA.x1- q x12 –2 H
mempunyai balok statis tertentu diatas A.h1
(dua)
2
perletakan A dan B dengan beban terbagi rata
q kg/m’, maka bidang momennya berbentuk
Bidang M Nilaiparabola
ME-E dibagi menjadi
dengan 2 bagian.
tanda bidang M adalah
positif (+)
1 dengan nilai maximum di tengah-
+ I = VA . x1 - q x12
2
II = H A.h1 1
tengah bentang = q l² (coba dihitung lagi
1 8 2
parabola Nilai I = VA . x1 - q x1 sama dengan persamaan
sendiri) dengan 2
persamaan momen
M = q l² momen gambar 1(c) yaitu 2 (dua) perletakan dan
Mx = RA.x - q x²
(c) dengan gambar bidang
2 momen sama dengan gambar
Gambar 4.4. Bidang M struktur statis tertentu
bidang momen sama dengan pada gambar (c),
dengan beban terbagi rata
dimana x1 bergerak dari A ke B.
Sekarang kalau ditinjau struktur pelengkung 3 sendi dengan beban terbagi rata diatasnya.
Perhatikan nilai II = HA.h1.
q kg/m’ Jika potongan E-E bergerak dari perletakan A ke B,
maka nilai x1 bergerak dari 0 s/d l dan h1 nilainya
akan berubah dari o perlahan-lahan naik s/d f dan
turun s/d 0pelengkung
Struktur lagi dimanadengan
nilai h1bentang
kalau x1=berubah
l dan akan
tinggi
sama = f nilai ketinggian pada parabola.
dengan
S di A ada 2 reaksi VA dan HA
S Misal
di B :ada 2 reaksi VB dan HB
E Jika potongan E-E di A x1 = 0 dan h1 = 0
I II
Bidang M.
Gambar nilai I = VA.x1 – ½ q x1²
Bidang M +
Nilainya mengecil
Dari uraian tersebut diatas terlihat bahwa bentuk pelengkung itu akan memperkecil nilai
momen.
hB Pendekatan 1 :
Jika HA dan VA atau HB dan VB dicari
HB hA
B bersamaan.
a1 b1 Pendekatan 2 :
HA VB Jika VA dan VB dicari dulu
A
a b baru HA dan HB kemudian
VA
l
Gambar (a)
Gambar 4.6. Skema gaya dan jarak pada pelengkung (pendekatan 1)
Pendekatan 1
HA dan VA dicari dengan persamaan MB = 0 dan MS = 0 (bagian kiri)
(2 persamaan dengan 2 bilangan tak diketahui)
MB = 0 VA.l – HA. (hA-hB) – P1.b1 = 0 (1)
MS = 0 VA.a – HA.hA – P1.S1 = 0 (2)
(bagian kiri)
MODUL IV (MEKANIKA TEKNIK) -7-
Dari 2 persamaan tersebut diatas yaitu (1) dan (2) maka VA dan HA bisa dicari.
HB dan VB dicari dengan persamaan MA = 0 dan MS = 0 (bagian kanan) 2
persamaan dengan 2 bidang tidak diketahui
MA = 0 VB.l + HB (hA – hB) – P1.a1 = 0 (3).
MS = 0 VB.l - HB . hB) = 0 (4).
(bagian kanan)
Dari persamaan (3) dan (4) maka VB dan HB bisa dicari.
MODUL IV (MEKANIKA TEKNIK) -8-