TENTU
Dosen Pembimbing :
IIS PURNAMA SARI, M.Pd
Disusun Oleh :
TRENDI YURIKE
RIAN DARMA PUTRA
LERI KISWARA
ANGGES ALPEN
RIKO MALINDO
MOTTO
PERSEMBAHAN
3
-
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanya milik Allah SWT semata, yang telah
memberikan barokah, rahmad, dan izin-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik, yang berjudul
“Struktur Statis Tak Tentu”. Makalah ini merupakan kumpulan
dan rangkuman dari beberapa buku Mekanika Rekayasa dan
hasil diskusi contoh-contoh soal mata kuliah Mekanika Rekayasa
atau Struktur Statis Tak Tentu. Makalah ini membahas khusus
pengertian struktur statis tak tentu dan contoh-contoh soal
penyelesaian perhitungan gaya-gaya dalam elemen struktur statis
tak tentu. Metode penyelesaian perhitungan gaya-gaya dalam
elemen struktur statis tak tentu menggunakan dua metode yaitu
Metode Consistent Deformation.
Maksud dan tujuan diterbitkannya buku ini adalah agar
dapat bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, maupun Umum. Tentu
saja Makalah ini masih banyak kekurangannya, untuk itu demi
perbaikan kami mengharap masukan dari semua pihak demi
kesempurnaan Makalah ini di masa yang akan datang. Tidak
lupa kami ucapkan banyak terima kepada semua pihak yang
telah membantu proses Penulisan makalah ini.
Penulis
3
-
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................1
KATA PENGANTAR..................................................................................3
DAFTAR ISI.................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................7
3.1. Rangkuman.............................................................................23
3.1. Kesimpulan.............................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................25
3
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konstruksi statis tak tentu banyak diaplikasikan pada bangunan
atau konstruksi tidak sederhana seperti bangunanbangunan gedung
bertingkat. Sedangkan untuk konstruksi statis tertentu banyak
diaplikasikan pada bangunan-bangunan sederhana seperti struktur rangka
kuda-kuda, jembatan, balok kantilever, dan lain-lain.
Elemen atau batang konstruksi statis tertentu biasanya terdapat
pada struktur rangka atau balok sederhana dengan dua tumpuan, yaitu
tumpuan sendi dan tumpuan rol. Sedangkan elemen-elemen konstruksi
statis tak tentu biasanya terdapat pada struktur portal atau balok menerus
dengan tumpuan lebih dari dua tumpuan.
Penentuan struktur statis tak tentu banyak ditentukan oleh derajat
ketidaktentuannya. Derajat ketidaktentuan elemen struktur statis tertentu
dan struktur statis tak tentu dapat diketahui melalui sifat-sifat konsistensi
tumpuan dengan reaksi-reaksi yang terjadi pada tumpuannya. Untuk
menentukan apakah struktur statis tertentu atau bukan dapat digunakan
persamaan statika.
Dalam bangunan Teknik Sipil, seperti gedung-gedung, jembatan dan
lain sebagainya, ada beberapa macam system struktur, mulai dari yang
sederhana sampai dengan yang sangat kompleks.
Pada mata kuliah Mekanika Teknik I, mahasiswa telah mempelajari
system yang paling sederhana yaitu “struktur statis tertentu”, dimana
reaksi perletakan maupun gaya-gaya dalamnya (gaya lintang, gaya normal
dan momen) pada struktur tersebut dapat dicari hanya dengan pertolongan
persamaan keseimbangan. Adapun persamaan keseimbangan yang
dimaksud ada 3 (tiga) keseimbangan yaitu :
V=0 (jumlah gaya-gaya vertical sama dengan nol)
H=0 (jumlah gaya-gaya horizontal sama dengan nol)
M = 0 (jumlah momen sama dengan nol)
3
-
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Struktur Statis Tidak Tertentu
Suatu struktur disebut statis tidak tertentu jika tidak bisa
diselesaikan dengan hanya pertolongan persamaan keseimbangan. Dalam
syarat keseimbangan ada 3 (tiga) persamaan, apa bila sebuah struktur yang
mempunyai reaksi perletakan lebih dari 3 (tiga), maka reaksi-reaksi
perletakan tersebut tidak bisa dihitung hanya dengan 3 persamaan
keseimbangan. Struktur tersebut dikatakan struktur statis tidak tertentu.
Kelebihan bilangan yang tidak diketahui terhadap jumlah
persamaan keseimbangan, disebut tingkat atau derajat ke “statis tidak
tentuan” suatu struktur. Apabila yang kelebihan itu reaksi perletakan maka
struktur disebut “statis tidak tertentu luar” sedangkan kalau yang kelebihan
itu gaya dalam maka struktur disebut “statis tidak tentu dalam”.
Contoh struktur statis tidak tertentu
P
1). Balok diatas 2 perletakan dengan
RAM I
q kantilever seperti pada Gambar
2.3.
RAH
C A – Jepit ada 3 reaksi perletakan
B B – Rol ada 1 reaksi perletakan
A
RAV
RBV
2).
q I
Portal dengan perletakan jepit dibebani
P
seperti Gambar 2.4.
C D
Gambar 2.5 Portal statis tidak tertentu 4 (satu luar, tiga dalam)
3
-
Soal Latihan
1). Suatu balok menerus dengan tiga
D perletakan dan kantilever seperti
A B C pada Gambar. Perletakan A adalah
sendi, B dan C adalah rol.
Tentukan jenis struktur tersebut.
2). B
D
C Suatu portal dengan kantilever
seperti pada Gambar. Perletakan A
adalah jepit dan B adalah sendi.
Tentukan jenis struktur tersebut.
A
D E F G
3).
Suatu portal seperti pada gambar.
Perletakan A, B, dan C adalah sendi.
Tentukan jenis struktur tersebut
A B C
4). E F
Suatu portal seperti pada gambar.
Perletakan A dan B adalah sendi
C D
Tentukan jenis struktur tersebut.
A B
3
-
Struktur disebut statis tak tertentu bila respons gayanya tak dapat
dihitung hanya dengan syarat-syarat keseimbangan, yaitu: Fx = 0
(jumlah komponen gaya-gaya arah X = 0) Fy = 0 (jumlah komponen
gaya- gaya arah Y = 0) M = 0 (jumlah momen terhadap suatu titik =
0)
3
-
3
-
Contoh :
1). Balok diatas 2 tumpuan
A – jepit B – rol
RAM
q
R = 4 > 3 (kelebihan 1 R)
RBH Struktur statis tidak tertentu tingkat
A EI B 1 (satu)
RAV RBV – sebagai gaya kelebihan
L RBV B – menjadi bebas
a). Struktur statis tidak tertentu BV – defleksi yang dihitung
2).
RAM
q Soal no.1 dapat diselesaikan juga sebagai
RAH berikut :
EI B
RAV R = 4 > 3 (kelebihan 1 R)
A L RBV Struktur statis tidak tertentu tingkat 1
a). Struktur statis tidak tertentu
(satu).
RAM-sebagai gaya kelebihan
A B
b). Struktur statis tertentu A – menjadi sendi
q A – rotasi yang dihitung
A Akibat beban yang ada dihitung rotasi di
B
A
A (A)
c). Akibat beban yang ada
RAM Akibat RAM sebagai beban dihitung rotasi
B di A (AM RAM).
AM RAM
A
d). Akibat RAM sebagai beban
Gambar 2.7.
3. q
D Portal dengan perletakan A jepit dan
B sendi.
P C
R = 5 > 3 (kelebihan 2 R)
RBH
RAM
B
RAH RBV
A
RAV
a). Struktur statis tidak tertentu
C D
B B – menjadi bebas
BV dan BH - defleksi-defleksi yang
dihitung
q
P
Akibat beban yang ada dihitung
C D
defleksi vertical dan defleksi
B horizontal dari B (BV dan BH)
BV
BH
D
C Akibat gaya kelebihan RBV
C D
Akibat gaya kelebihan RBH
A BHh RBH
- defleksi - rotasi
Mx – persamaan momen akibat beban yang ada
mx – persamaan momen akibat beban unit
E - Modulus elastis bahan batang
Ix - Momen Enersia penampang batang
s
∫ dx - Integral seluruh panjang struktur
0
- defleksi
S – gaya batang akibat beban yang ada.
- gaya batang akibat beban unit
A – luas penampang batang
E – modulus elastis bahan batang
i – nomor batang dari 1 sampai dengan n
n
∑ - penjumlahan aljabar dari batang no.1 sampai dengan no. n
i =1
q
1).
Suatu struktur statis tertentu berupa
A EI B
balok kantilever dengan ukuran dan
L pembebanan seperti tergambar.
Hitunglah defleksi dan rotasi titik B
a). Balok Kantilever akibat beban terbagi rata q.
3
-
MA= ½ q L²
Penyelesaian :
q
Akibat beban q
A RA = qL ()
B
RA = qL x MA = ½ qL² ( )
RA = 0
qL4
BV = + ( ) (kebawah)
8 EI
L Mx m r
∫ dx
Rotasi di B : B = 0 EI
3
-
2).
P1 = 2t
P2 = 1,5 t
C Suatu konstruksi Rangka Batang
statis tertentu dengan ukuran dan
- 2,5 t V = 0 VB = 2 t ()
o
o Dengan keseimbangan titik simpul
C
Akibat beban unit horizontal di B (). (H)
o o HA = 1 ()
o
Gaya-gaya batang didapat :
HA=1 -1 -1 1
D B H1 = H2 = H3 = 0
A
H4 = H5 = - 1
d). Akibat beban unit horizontal di B ()
Gambar 2.9
Tabel Perhitungan Defleksi
No. Batang L / AE S V H SV / AE SH / AE
1 5/AE 0 - 0.625 0 0 0
2 4/AE 0 +1 0 0 0
3 5/AE - 2.5 - 0.625 0 + 7.8125/AE 0
4 3/AE + 1.5 + 0.375 -1 + 1.6875/BE - 4.5/AE
5 3/AE + 1.5 + 0.375 -1 + 1.6875/AE - 4.5/AE
+ 11.1875/AE - 09/AE
5 Si Vi 11,1875
Defleksi vertical di D : DV = ∑ =+ . () (kebawah)
i =1 AE AE
5 Si Hi 9
Defleksi horizontal di B : BH = ∑ =- . () (kekanan)
i =1 AE AE
3
-
BAB III
PENUTUP
3.1 Rangkuman
Persamaan syarat-syarat keseimbangan ada 3 buah : V = 0
H= 0
M= 0
Konstruksi disebut statis tidak tertentu jika tidak bisa diselesaikannya
dengan bantuan persamaan keseimbangan.
Tingkat atau derajat ke “statis tidak tentuan” struktur adalah jumlah
kelebihan bilangan yang tidak diketahui dari jumlah persamaan
keseimbangan (3 buah).
Deformasi suatu titik pada sebuah struktur balok dan portal bisa berupa
defleksi vertical (V), defleksi horizontal (H) atau rotasi ().
Deformasi dari sebuah perletakan adalah,
Perletakan jepit : v = 0 ; H = 0 ; = 0
Perletakan sendi : v = 0 ; H = 0
Perletakan rol : defleksi bidang perletakan rol = 0
Persamaan “Consistent Deformation” adalah persamaan yang
menyatakan deformasi suatu titik harus sesuai dengan kondisi fisik
struktur asli.
Jumlah persamaan “Consistent Deformation” yang disusun sejumlah
gaya kelebihan yang ada.
Gaya kelebihan yang ada sama dengan jumlah tingkat ke statis tidak
tentuan suatu struktur.
3
-
3.2 Kesimpulan
Struktur statis tidak tertentu adalah struktur yang tidak dapat
diselesaikan hanya dengan persamaan keseimbangan.
Metoda “Consistent Deformation” untuk penyelesaian suatu struktur
statis tidak tertentu yaitu membuat struktur menjadi statis tertentu
dengan menghilangkan gaya kelebihan yang ada.
Deformasi dari struktur statis tertentu akibat beban yang ada dan gaya-
gaya kelebihan yang dikerjakan sebagai beban haruslah sesuai dengan
kondisi fisik struktur aslinya yaitu struktur statis tidak tertentu.
Metoda “Consistent Deformation” untuk penyelesaian suatu struktur
“KRB” statis tidak tertentu yaitu membuat “KRB” tersebut menjadi
struktur statis tertentu dengan menghilangkan gaya kelebihan yang ada.
Defleksi dari struktur “KRB” statis tertentu akibat beban yang ada dan
akibat gaya kelebihan sebagai beban haruslah sesuai dengan kondisi
fisik dari struktur aslinya, yaitu “KRB” statis tidak tertentu tersebut.
3
-
DAFTAR PUSTAKA