GARIS PENGARUH
Disusun Oleh :
Joni Arisandi
12505244038
D
Untuk mengetahui berapa sebenarn ya besar gaya lintang maksimum dan momen maksimum
yang mungkin terjadi pada titik C apabila dilalui oleh kenderaan, maka diperlukan suatu
diagram yang disebut Garis Pengaruh. Untuk menggambarkan diagram ini digunakan beban
bergerak terpusat tunggal dengan nilai P = 1 ton, yang diletakkan pada beberapa titik secara
bergantian seperti berikut :
c.KRB Jembatan
Apabila sebuah KRB berupa jembatan bekerja susunan beban hidup seperti pada
Gambar 1.2, maka setiap batang pada KRB menerima beban. Gaya-gaya batang
akibat beban hidup akan selalu berubah besarnya karena beban hidup tersebut
posisinya berubah-ubah. Sehingga sangat sulit menentukan gaya batang yang
paling maximum. Untuk mendapatkan gaya batang maximum perlu diketahui posisi
dari beban hidup. Sementara beban hidup berupa susunan dari beban-beban
terpusat yang berjarak tertentu satu dengan yang lainnya. Satu cara untuk
menyelesaikan masalah tersebut diatas dengan menggunakan metode garis
pengaruh. Metode garis pengaruh membantu menyelesaikan dengan
menggunakan beban berjalan P = 1t. Akibat beban P = 1 t yang posisinya berubah-
ubah sepanjang bentang, dapat ditentukan besarnya gaya-gaya batang pada setiap posisi.
Sehingga dapat digambarkan grafik besarnya gaya batang yang
disebut grafik garis pengaruh gaya batang. Dengan memperhatikan bentuk garis
pengaruh maka gaya batang maksimum dapat ditentukan dengan mudah.(Ndufi,2012)
2.Pengertian dasar
Secara umum setiap kontruksi sipil selalu dibebani oleh beban mati (muatan tetap)
dan beban hidup (muatan bergerak). Beban pada kontruksi tersebut seperti berat sendiri
kontruksi sedangkan beban hidup (muaatan bergerak) adalah suatu beban yang bekerja pada
saat tertentu saja seperti eban angin, beban gempa, beban maunsia dan beban peralatan pada
saat penerjaan kontruksi dan juga beban kendaraan pada kontruksi jembatan dan pembahasan
garis pengaruh itu umumnya pada kontruksi jembatan yang dilewati oleh beban kendaraan.
Garis pengaruh ini adalah suatu grafik yang menunjukan besarnya pengaruh dari suatu satuan
muatan untuk setip perubahan kedudukan beban hidup (muatan bergerak).
Garis pengaruh adalah suatu grafik atau diagram yang ordinatnya menunjukanbesar dan
sifat dari reaksi atau gaya-gaya dalam (BM,SF dan NF) pada suatu titik yang
ditinjau dengan muatan beban bergerak yang melintas pada suatu konstruksi dengan
kedudukan yang selalu berubah. Besarnya nilai reaksi atau gaya-gaya dalam untuk titik yang
ditinjau tersebut, ditunjukkan oleh ordinat dibawah beban satuan tersebut berada. Konsep ini
dipublikasikan oleh Emil Winkler (1868) di Dresden, Jeman dan selanjutnya dikembangkan
oleh Jacob Weyranch (1873).
Kedudukan yang berubah ini mengakibatkan besaran gaya yang diterima pada setiap
elemen struktur berbeda-beda, sehingga kita harus tepat dalam memperkirakan besaran gaya
maksimum atau kritis yang terjadi. Penentuan posisi titik kritis atau maksimim dapat
menggunakan garis pengaruh.(Wesli,2010)
3.Definisi
Garis pengaruh adalah suatu grafik atau diagram yang ordinatnya menunjukanbesar
dan sifat dari reaksi atau gaya-gaya dalam (BM,SF dan NF) pada suatu titik yang
ditinjau dengan muatan beban bergerak yang melintas pada suatu konstruksi dengan
kedudukan yang selalu berubah. Besarnya nilai reaksi atau gaya-gaya dalam untuk titik yang
ditinjau tersebut, ditunjukkan oleh ordinat dibawah beban satuan tersebut berada. Konsep ini
dipublikasikan oleh Emil Winkler (1868) di Dresden, Jeman dan selanjutnya dikembangkan
oleh Jacob Weyranch (1873).
Kedudukan yang berubah ini mengakibatkan besaran gaya yang diterima pada setiap
elemen struktur berbeda-beda, sehingga kita harus tepat dalam memperkirakan besaran gaya
maksimum atau kritis yang terjadi. Penentuan posisi titik kritis atau maksimim dapat
menggunakan garis pengaruh.
Garis Pengaruh RA
Muatan bergerak P biasanya diasumsikan dengan P = 1 t
Bila beban P terletak di tumpuan B maka :
MB = 0
RA . L = 0
RA = 0.( 1.3 )
MA = 0
- RB . L + P. L = 0
Rb = P( 1.4)
Garis Pengaruh RB
Muatan bergerak P biasanya diasumsikan dengan P = 1 t
Bila beban P terletak ditumpuan A maka :
MB = 0
RA . L P. L = 0
RA = P.( 1.5 )
MA = 0
- RB . L = 0
RB = 0( 1.6)
Gambar 1.2.a
Berdasarkan muatan yang melewatibalok sejarak x dari tumpuan A maka RA dan RB dapat
dinyatakan dengan :
RA = P1. Y1 + P2. Y2.( 1.7 )
RB = P1. Y3 + P2. Y4.( 1.8 )
Untuk P = 1 maka
MC = 1. (L-c). c / L
MC = (L-c). c / L .. ( 2.2 )
Tinjauan terhadap titik B maka
MA = 0
RB = P. (L-X) / L .( 2.3 )
MC = RB . (L-c)
Untuk P = 1 maka
MC = P.c .(L-.c)/ L
MC = c .(L-.c)/ L ( 2.6 )
Ordinat y dapat diselesaika dengan perbandingan segitiga pada ABC sehingga diperoleh
persamaan :
CC/ AA = (L-.c)/ L
Untuk CC = y maka
Y = AA. (L-.c)/ L .( 2.7 )
4. Ringkasan
a. Garis pengaruh pada reaksi tumpuan A mempunyai pada titik tumpuan A ordinat = 1.0 dan
pada titik tumpuan B ordinat = 0 dan menjadi suatu garis lurus.
b. Garis pengaruh pada gaya lintang terdiri dari garis pengaruh pada reaksi tumpuan A yang
positif dan garis pengaruh pada tumpuan B yang negatif dengan garis penghubung vertikal
pada titik potong c. Garis pengaruh pada gaya lintang menjadi negatif pada bagian balok
tunggal sebelah kiri dan menjadi positif pada bagian sebelah kanan.
c. Garis pengaruh pada momen lentur mempunyai nilai (ordinat) = x . x / l pada titik potong
c pada ordinat = 0 pada titik tumpuan A dan B. Antara titik-titik tertentu ini garis pengaruh
menjadi garis lurus.
(Frick, Heinz. Mekanika Teknik 2)
Dalam penyelesaian masalah momen dan gaya lintang pada balok dengan cara garis
pengaruh dapat dilakukan seperti diperlihatkan pada Gambar 3.2
Untuk P = 1 maka
Momen pada titik C juga merupakan garis lurus karena fungsi X berpangkat satu
Untuk x = (L-c) maka:
Untuk P = 1 maka
Ordinat y dapat diselesaikan dengan perbandingan segitiga pada ABC sehingga diperoleh
persamaan :
Pada garis pengaruh Gaya Lintang di titik C dilukiskan dengan cara membuat garis netral di
atas titik A dengan menarik garis 1 ton atau 1 meter pada bagian atas garis netral kemudian
pada bagian titik B dilukiskan hal yang sama 1 ton atau 1 meter di bawah garis netral dan dari
masing-masing titik tersebut di tarik garis ke arah titik A atau titik B.
Apabila perletakan beban P berada pada bagian CB dari balok AB maka gaya lintang DC
sebesar RA maka garis pengaruh RA diambil sampai batas BC. Garis pengaruh RA dan RB
sampai batas titik C. Dalam penyelesaian garis pengaruh gaya lintang maka ordinat ac dan bc
dapat diselesaikan dengan cara perbandingan segitiga. Dari Gambar 3.2 dapat dicari ordinat
ab berdasarkan segitiga bagian bawah
(Agus,2012)
(Bina,2012)
(Bina,2012)
a). Gp. VA VA = 1 t
b).Gp. MA lihat kanan potongan
MA = - P.x
x=0 MA = 0
x = 12 MA = -12 t.m
c).Gp. MC lihat kanan potongan titik C (6 x 15)
MC = - P(x - 6) = - x + 6
x=6 MC = 0 t.m
x = 15 MC = 9 t.m
d).Gp. MF
P = 1t berjalan sepanjang ABC ; lihat kanan potongan titik F MF = 0
P = 1 berjalan sepanjang CD
MF = -.P (1,5)
a=0 MF = 0
a = 1,5 MF = a = 3
MF = 1,5
P =1t berjalan sepanjang DE(9x12)
MF = - P(x 7,5)
x=9 MF = -1,5
x = 12 MF = -4,5
e).Gp. LF
P = 1 berjalan sepanjang ABC
LF = 0
P = 1 berjalan sepanjang CD
LF =a/3
a=0 LF = 0
a = 1,5 LF = 1/2 t
a=3 LF = 1t
P = 1 berjalan sepanjang DE
LF = 1 ton
C. Beban berjalan
Merencanakan sebuah struktur perlu dimengerti tentang analisis beban-beban yang
bekerja. Semua bebab yang bekerja dari arah manapun dikondisikan menghasilkan
penjumlahan yang nol. Jika penjumlahan hasinya nol, maka struktur tersebut dapat dikatakan
stabil.Berdasarkan sifatnya beban struktur dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Beban mati, ialah semua beban yang diakibatkan oleh berat sendiri struktur atau unsur-unsur
lainya yang terikat secara permanent dan besaran juga posisinya tetap.
2. Beban hidup, ialah semua beban yang bekerja pada struktur selain beban mati. Besaran juga
posisinya berubah ubah. Berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadai:
a. Beban yang dapat dipindahkan (moveable loads) yaitu beban yang dapat dipindahkan tanpa
menimbulkan getaran dinamik
Contoh : beban orang, beban mebel, alat-alat kantor.
b. Beban bergerak/ dinamik (moaving loads) yaitu beban yang bergerak terus-menerus pada
struktur sehingga menimbulkan getaran dinamik.
Contoh : beban angin, beban gempa, beban kendaraan, kereta api.
Sesuai dengan uraian diatas yaitu beban yang dapat menimbulkan getaran dinamik, maka
gaya ini perlu diwaspadai. Beban ini sangat berpengaruh sekali dalam struktur. Karena beban
ini bersifat melintas dan mempunyai tagangan yang mengejutkan maka perlu drencanakan
berapa tegangan maksimum yang mungkin akan terjadi pada struktur.
Beban yang bergerak (melintas) pada struktur dapat berupa:
1) Beban orang, baik sendiri maupun kelompok (yang dapat diasumsikan sebagai beban merata)
2) Beban kendaraan, Kereta api, Truk gandeng, Bus, Trailer, Peti kemas, Pesawat terbang,
Angkutan, dan lain-lain
Suatu rangkain beban yang melintas diatas suatu struktur dimana kedudukannya
selalu berubah, sedang besar dan arahnya telah tertentu. Kedudukannya yang selalu berubah
berakibat pada setiap tampang struktur. Untuk membantu menentukan bagian struktur yang
mengalami keadaan kritis (tegangan maksimum) oleh suatu posisi tertentu dari beban
bergerak digunakan Diagram Garis Pengaruh.
Balok Sederhana
Balok Sederhana Dengan Kantilever (satu sisi)
Balok Sederhana Dengan Kantilever (dua sisi)
Balok Kantilever
Untuk semua kedudukan beban satuan, akan ditahan oleh Rav.
Gambar Jembatan
(Roland,2012)
Bagaimana cara membuat pembebanan oleh sebuah truk untuk rangka jembatan
diatas?
Gambar Truk
(Roland,2012)
P1= 800 kg
P2= 1000 kg
P3= 1200 kg
R= P = P1+P2+P3
=800+1000+1200
=3000 kg
R = P = P1+P2+P3+P4
=2000+2500+3000+3500
=11000 kg
R x = P2.2 + P3.5+P4.8 (terhadap titikA)
11000 x= 2500.2+3000.5+3500.8
x = 4,36 m
(Roland,2012)
a. Garis pengaruh adalah garis yang menunjukkan besarnya reaksi atau gaya dalam M (momen)
atau N (normal) atau D (lintang) tanpa hukum keseimbangan (M = 0 ; V = 0 ; H = 0 ) di
suatu titik dan merupakan salah satu cara penyelesaian konstruksi sipil mengenai reaksi
tumpuan, momen, dan gaya lintang yang dibebani dengan muatan bergerak.
b. Beban berjalan merupakan semua beban yang bekerja pada struktur selain beban mati.
Beban berjalan berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu beban yang
dapat dipindahkan (moveable loads) contohnya : beban orang, beban meubel, dan beban alat-
alat kantor. Dan yang satu lagi adalah beban bergerak (moving loads)atau beban yang
bergerak terus menerus pada suatu struktur. Contohnya : beban angin, beban gempa, beban
kendaraan, dan beban kereta api.
2.Saran
G. Pustaka
3) Thamrin.2012.http://thamrinnst.files.wordpress.com/2012/04/modul-6-garis-
pengaruh1.pdf Diakses pada 6 Desember 2012 Pukul 14.00
4) Yudhie.2012.http://yudhiedsg.blogspot.com/2011/12/beban-bergerak.html Diakses pada 8
Desember 2012 Pukul 08.00
5) Bina Nusantara.2012.www.repository.binus.ac.idcontentS0284S028443718.ppt Diakses pada
8 Desember 2012 pukul 09.00
6) Frick, Heinz. 2012. MekanikaTeknik2 ;Statikadankegunaannya. Edisipertama, Yogyakarta
7) Wesli/2010/Mekanika Rekayasa/ Yogyakarta : Graha Ilmu.