Anda di halaman 1dari 20

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Kamp WolkerKampusBaruWaena Jayapura Tlp. (0967) 574124

TUGAS
MEKANIKA STRUKTUR STATIS TERTENTU

Disusun Oleh Kelompok 11 :


1. Falencya S.I Mokodompis (2020061014027)
2. Hernando D. Polopadang (2020061014129)
3. Shendi Ruwayari (2021061014047)
4. Dandy Diandra (2021061014049)
5. Peki Martinus Ruamba (2021061014082) Tidak aktif

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS CENDERAWASIH


JAYAPURA – PAPUA
2022
Secara umum Mekanika Struktur Statis Tertentu adalah ilmu yang
mempelajari tentang penerapan metode statis tertentu pada struktur bangunan
yang meliputi struktur balok,struktur kerangka beserta analisis tegangan pada
penampang analisis pembebanan, analisis gaya-gaya pada konstruksi, dan
analisis struktur pada konstruksi-konstruksi statis tertentu, seperti balok di
atas tumpuan sederhana, balok kantilever, balok gerber, dan analisis struktur
statis tertentu.dan digunakan oleh berbagai bidang salah satunya yaitu bidang
teknik sipil. Bidang teknik sipil mempelajari ilmu mekanika teknik untuk
memahami dan menghitung gaya-gaya akibat beban yang berkerja pada suatu
konstruksi bangunan. “Sebuah konstruksi dibuat dengan ukuran-ukuran fisik
tertentu haruslah mampu menahan gaya-gaya yang bekerja dan konstruksi
tersebut harus kokoh sehingga tidak hancur dan rusak.” (Wesli, 2010 : 1)

Suatu konstruksi dikatakan struktur statis tertentu apabila bisa diselesaikan


dengan syarat-syarat keseimbangan. Ada beberapa syarat-syarat
keseimbangan yaitu :
 ∑ H = 0 (jumlah gaya-gaya horizontal sama dengan nol) 
 ∑ V = 0 (jumlah gaya-gaya vertical sama dengan nol) 
 ∑ M = 0 (jumlah momen sama dengan nol)
Apabila dalam syarat keseimbangan ada 3 persamaan, maka dalam
struktur statis tertentu harus bisa diselesaikan dengan syarat-syarat
keseimbangan yang sudah ada, jumlah bilangan yang belum diketahui
dalam persamaan tersebut maksimum ada 3 buah. Biasanya tahap awal
dalam menyelesaikan suatu konstruksi yang harus dicari terlebih
dahulu adalah reaksi perletakannya, maka jumlah reaksi perletakan
yang belum diketahui maksimum ada 3 buah

Berikut rangkuman materi dari hasil diskusi kelompok :


1 . Gaya
Gaya merupakan sesuatu yang menyebabkan perubahan gerak mempunyai
besar,arah,titik tangkap disebut juga besaran vector,garis sepanjang gaya
bekerja disebut garis kerja dari gaya

a. Arah dan satuan


Arah gaya dinyatakan dengan suatu garis dengan ujung panah yang
mempunyai arah

b. Vektor
Vektor adalah besaran yang mempunyai arah dan besa
c. Gambar gaya
dinyatakan dalam skala dengan tanda skala yang berarti merupakanMenggamba
r gaya dengan menggunakan skala gaya, contoh: Skala gaya 1 cm 1 tonArtinya
1 cm dibuat sama dengan 1 ton
gayaMenggambar panjang dengan menggunakan skala panjang, contoh: Skala p
anjang 1 cm 1mArtinya 1 cm dibuat sama dengan 1 m panjang
d. Titik Permulaan dari arah gaya disebut sebagai titik tangkap gaya
e. Satuan gaya
Satuan gaya adalah kilogram (kg), ton (t), dalam System International (SI)
dinyatakan dalamNewton (N). Satuan Inggris dinyatakan dalam pound
(lb), 1 lbf = 4,448 N = 0,4536 kgf.1 kgf = 9,807 N dibulatkan 1kgf = 10
N

f. Macam-macam gaya
Gaya terpusat
Gaya yang terkonsentrasi di suatu titik disebut gaya terpusat,
misalnya gaya pada rodakendaraan, beban pada balok keran (crane
 Gaya terbagi menjadi rata : akibat tekanan angin dan beban
berguna.
 Momen (Momen vector)
: 1. Momen lentur
Gaya P akan menyebabkan momen (M) di tumpuan A, sebesar = P.L
tanda momen positif (+) ,jika searah jarum jam
tanda momen negative(-),jika berlawanan arah dengan jarum jam
2. Momen kopel
Kopel adalah dua gaya yang sama besarnya dan berlawanan arah,
akan menyebabkanmomen kopel sebesar = P.a
3. Momen puntir
 Keseimbangan gaya
 Resultante
a. Resultante (jumlah gaya) dari 2
gayaSkala gaya 1 cm 1 ton, R= P1+P2 = 1,5 t

 Menguraikan gaya
 Keseimbangan gaya
 Tumpuan
Suatu kontruksi berdiri ditumpu dibeberapa titik,macam-macam
tumpuan adalah:
a. Tumpuan engsel
1. Tanda

2. Sifat
a) Dapat menahan gaya vertical dan horizontal
b) Tidak dapat menahan momen/punter
b. Tumpuan roll (gelinding)
1. Tanda

2. Sifat
a) Hanya menerima gaya vertical saja
b) Tidak dapat menahan gaya horizontal
c) Tidak dapat menahan momen/punter
c. Tumpuan jepit (fixed)
1. Tanda

2. Sifat
a) Dapat menerima gaya vertical dan gaya horisotal
b) Dapat menahan momen /punter
d. Tumpuan pendel
1. Tanda

2. Sifat
a) Hanya menerima gaya searah dengan batang pendel
b) Tidak dapat menahan momen/punter
e. Tumpuan tali
1. Tanda

2. Sifat : hanya dapat menerima gaya searah dengan tali


 Gaya Luar dan Gaya dalam
Gaya luar adalah gaya akibat beban dari luar (beban mati,beban
hidup,beban sementara,beban gempa,dll)
Gaya dalam adalah reaksi kontruksi akibat beban luar.
 Keseimbangan Gaya (Hukum newton III)
a. Jumlah gaya terhadap sumbuh vertical = nol
b. Jumlah gaya terhadap sumbu horizontal = nol
c. Jumlah momen terhadap sumbu-sumbu = nol
2 . Gaya pada tali

3 . Bidang M,N,D pada balok

4 . Beban tak langsung


Balok dengan beban tak langsung adalah balok utama menahan beban melalu
balok-balok diatasnya .  Misalnya: balok anak dan balok induk
untuk gedung,gelagar melintang dan memanjang untuk jembatan.

Pada balok ACDEB:Balok dengan beban langsung (Gb.2):


∑ MB=0
RA.8-2.5-4.1,5=0 ;  RA= 2t
∑ MA=0
-RB.8+4.6,5+2.3=0 ;  RB= 4t
MF=RA.3=3.2= 6tm
MG=RB.1,5=4.1,5= 6tm

Perhatikan balok CD: RC= 1t; RD=1t


Perhatikan balok EB: RE= 3t; RB=1t

Balok dengan beban tak langsung(Gb.4):


∑ MB=0
RA.8-1.6-1.4-3.2-1.0=0 ; RA= 2t
∑ MA=0
-RB.8+1.8+3.6+1.4+1.2=0 ; RB= 4t
MC =RA.2=2.2= 4tm
MD =RA.4-1.2=2.4-1.2= 6tm
ME =RA.6-1.4-1.2=2.6-1.4-1.2=6tm
Gambar akibat beban langsung berupa garis putus, akibat beban tak langsung
berupa garis lurus.

5 . Balok Gerber
Balok gerber ditemukan oleh Ir.G.H Gerber adalah balok yang disambung
dengan balok lain dengan titik sambungan berupa sendi.
Ada beberapa fungsi balok gerber yaitu:
1. Balok gerber menahan beban titik
2. Balok gerber menahan beban merata

6 . Konstruksi tiga sendi


1. Portal gawel tiga sendi

Portal gewel A,B,C,D,dan E; titik A,B,dan C adalah sendi. Hitunglah secara


grafis dan analitis!
Perhitungan:

Secara grafis:
1. Buat garis A ke C (a), merupakan pendel
2. Buat garis b dari titik B memotong a dan P
3. Uraikan gaya P yang sejajar a dan bmenghasilkan RA dan RE
4. Uraikan gaya I (RA) menjadi RAV dan RAH
5. Uraikan gaya II (RB) menjadi RBV dan RBH
 Secara analitis:
1. Balok portal ACE.
∑ ME=0; RAV.20-10.5=0  ; RAV = 2,5t
∑ MA=0; -REV.20-10.15=0 ; REV = 7,5t

2. Balok ABC:
∑ MC=0; RAH.10- RAH.10=0 ; RAH= 2,5t
MB= -RAH.6 =-15tm

3. Balok EDC:
∑ MC=0; -REH.10+REH.10+10.5=0 ; REH= 2,5t
MD= RED.6=15tm
M pada titik P= -REV.5+REH.8=tm

2. Portal gewel tiga sendi beban simetris

Portal gewel A,B,C,D,dan E; titik A,B,dan C adalah sendi, hitunglah


reaksinya secara grafis!

Perhitungan:
a. Akibat gaya P1
1. Buat garis E ke C (b), merupakan pendel
2. Buat garis a dari A memotong b dan P1
3. Uraikan gaya P1 yang sejajar a dan bmenghasilkan I (RA) dan II (RE)

b. Akibat gaya P2
1. Buat garis E ke C (b’), merupakan pendel
2. Buat garis a’ dari E memotong b’ dan P2
3. Uraikan gaya P2 yang sejajar a’ dan b’menghasilkan II’(RA) dan I’
RE
c. Akibat gaya PI dan P2
1. Gaya I dan II’ menghasilkan RA
2. Gaya I’ dan II menghasilkan RE
Dari RA menghasilkan RAV dan RAH
Dari RE menghasikan REV dan REH
Skala panjang 1cm = 2 m
Skala gaya 1cm = 2t

3. Pelenkung titik vertikal


a. Beban titik vertikal
Pelengkung A, B, dan C adalah sendi, hitunglah reaksinya secara grafis dan
gambar bidang M!
Perhitungan:
a. Akibat gaya P1 dan P2
1. Buat garis B ke C (a), merupakan pedel
2. Buat garis b dari A memotong a dan R
3. Uraikan gaya Ryang sejajar a dan b menghasilkan II’ (RA) dan
I’(RB)

b. Akibat gaya P3
1. Sama dengan di atas, menghasilkan II’(RA)dan I’(RB)

c. Akibat gaya P1 dan P2


1. Gaya I dan II’ menghasilkan RA
2. Gaya I’ dan II menghasilkan RB
Dari RA mengasilkan RAV dan RAH
Dari RB menghasilkan RBV dan RBH
d. Menggambar bidang M
1. Buat garis lukis kutub (I,II,III,IV)
2. Pindahkan dan memotong P1,P2, P3
Skala panjang 1cm = 2 m
Skala gaya 1cm = 1t
7 . Garis Pengaruh
1. Garis pengaruh beban titik dan beban merata
Beban P dan q adalah beban bergerak.
Garis pengaruh pada balok AB dilukiskan seperti pada gambar diatas!

Perhitungan:
1. Beban bergerak P
a. P berada di tengah(1/2), lihat gb. GP. RA.
y2=1/2 ; RA=1/2.P ; RB=0
Lihat gambar Gp.Mc
y2=1/4.L ; Mc=1/4.P.L
b. P berada di titik A
Lihat gambar GP.RA.
y2= 1 ; RA=P; RB= 0
Lihat gambar Gp.Mc.
y2= 0 ; Mc=0
2. Beban bergerak q
a. q berada di setengah bentang kanan
Lihat gambar GP.RA.
y2=1/2; RA=1/2.L/4.q=1/8.q.L ; RB=7/8.q.L
Lihat gambar Gp.Mc.
y2=1/4.L ; MC=1/4.L.1/4.L.q=1/16.q.L2
b. P berada di seluruh bentang
Lihat gambar GP.RA.
y2=1/4.L ; RA=1/2.q.L; RB=1/2.q.L2
Lihat gambar Gp.MC
y2=1/4.L ; Mc=L/4.L.L/2.q=1/8.q.L2

Beban bergerak Patau q, hitung Dc dan Mc

Perhitungan:
1. Beban bergerak P=15t
P berada di titik C
Lihat gambar GP.RC.
y2= 0,3; RC=0,75.15=11,25t (kiri titik C)
y2 = -0,25; RC=-0,25.15=-3,75t (kanan titik C)
Lihat gambar Gp.MC.
y2=1,5; MC=1,5.15=2,25tm
2. Beban bergerak q=1t/m.
a. q pada bentang CB (Lihat gambar GP.RC)
y2= 0,3; RC=0,3.15.1/2.1=2,25tm
Lihat gambar Gp.MC.
y2=1,5; MC=1,5.15.1/2.1=11,25tm
b. q pada bentang ACB(Lihat gambar GP.RC)
y2 =0,3; RC=0,75.15.1/2.1-0,25.5.1/2.1=5t
Lihat gambar Gp.MC
y2=1,5; MC=1,5.15.1/2.1=11,25tm

8 . Keranganka batang
 Metode Cremona
Metode ini ditemukan oleh Cremona dimana ia menganalisis
gaya-gaya batang pada konstruksi kerangka dengan
menggunakan grafis (lukisan). Metode ini berdasarkan grafis
yang menampilkan gambar diagram yang dinamakan diagram
Cremona
 Kerangka jembatan
 Kuda-kuda kerangka
 Kerangka pengembangan 1
 Kerangka pengembangan 2 (POLENCEAU)
 Kerangka pengembangan 3 (Kerangka k)
 Metode keseimbangan titik simpul
Metode ini secara analitis dengan dasar keseimbangan
disyaratkan pada titik simpul
 Metode potongan ritter
 Garis pengaruh pada kerangka

9 . Titik berat
1. Titik berat secara grafis
a) Lukis dengan titik kutub 0
b) Tentukan letak R yang merupakan titik dari gaya-gaya
c) Ukur x dengan skala
2. Titik berat secara analitis
a) Tentukan sumbu y’(sumbu pedoman)
b) Gaya P1P2P3 dikalikan jarak terhadap sumbu y’ sama dengan gaya
R dikalikan x
a. Titik berat secara analitis
b. Titik berat bangun
c. Titik berat profil gabungan
d. Titik berat garis
e. Titik berat kelompok baut/paku
f. Titik berat kelompok
g. Titik berat kelompok penampang

10 . Momen Inersia,momen tahanan,jari-jari kelembaman


Momen inersia adalah luas dikalikan jarak kuadrat.
 Momen inersia pada segitiga
 Momen inersia pada lingkaran

Table penampang :
11 . Tegangan
1. Tegangan Tarik dan tekan
2. Tegangan pada bidang miring
3. Tegangan Tarik dan tekan pada bahan komposit
4. Lentiran murni
5. Kombisan momen tekan/Tarik
6. Tekan/Tarik eksentris, galih=inti=kern
7. Tegangan geser
8. Tegangan geser pada lenturan
9. Persamaan garis lengkung
Penampang balok AABB yang menahan momen lengkung akan
berubah memendek disebelah atas dan memanjang disebelah bawah
dan menjadi AAB,B, menurut Bernouli penampang B,B tetap rata,
hingga perubahan Panjang pada serat berbanding lurus.menurut
Hooke tegangan normal berbanding lurus dengan perubahan Panjang

Pentingnya Mekanika statis tertentu dalam teknik sipil


Ilmu mekanika statis yang dipelajari pada bidang teknik sipil
digunakan untuk memahami dan menghitung gaya sehingga dapat
merencanakan dimensi struktur agar dapat membangun suatu konstruksi yang
kokoh dan mampu menahan gaya yang bekerja.

Peranan mekanika statis dalam teknik sipil


Mekanika teknik merupakan bidang ilmu utama yang dipelajari di
ilmu teknik sipil. Pokok utama dari ilmu tersebut adalah mempelajari perilaku
struktur terhadap beban yang bekerja padanya.
Perilaku tersebut umumnya adalah lendutan dan gaya-gaya (gaya
reaksi dan gaya internal)
Dengan mengetahui gaya-gaya dan lendutan yang terjadi maka
selanjutnya struktur tersebut dapat direncanakan atau diproporsikan
dimensinya berdasarkan material yang digunakan sehingga aman dan nyaman
(lendutannya tidak berlebihan) dalam menerima beban tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Ir.Suwarno wiryomartono,Mekanika Teknik statis tertentu,UGM


Frick,Heinz,1979,Mekanika Teknik,semarang;kanisius
Gunawan dan Margaret,2007,Mekanika Teknik I,Jakarta;Delta teknik

Anda mungkin juga menyukai