UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Kamp WolkerKampusBaruWaena Jayapura Tlp. (0967) 574124
TUGAS
MEKANIKA STRUKTUR STATIS TERTENTU
b. Vektor
Vektor adalah besaran yang mempunyai arah dan besa
c. Gambar gaya
dinyatakan dalam skala dengan tanda skala yang berarti merupakanMenggamba
r gaya dengan menggunakan skala gaya, contoh: Skala gaya 1 cm 1 tonArtinya
1 cm dibuat sama dengan 1 ton
gayaMenggambar panjang dengan menggunakan skala panjang, contoh: Skala p
anjang 1 cm 1mArtinya 1 cm dibuat sama dengan 1 m panjang
d. Titik Permulaan dari arah gaya disebut sebagai titik tangkap gaya
e. Satuan gaya
Satuan gaya adalah kilogram (kg), ton (t), dalam System International (SI)
dinyatakan dalamNewton (N). Satuan Inggris dinyatakan dalam pound
(lb), 1 lbf = 4,448 N = 0,4536 kgf.1 kgf = 9,807 N dibulatkan 1kgf = 10
N
f. Macam-macam gaya
Gaya terpusat
Gaya yang terkonsentrasi di suatu titik disebut gaya terpusat,
misalnya gaya pada rodakendaraan, beban pada balok keran (crane
Gaya terbagi menjadi rata : akibat tekanan angin dan beban
berguna.
Momen (Momen vector)
: 1. Momen lentur
Gaya P akan menyebabkan momen (M) di tumpuan A, sebesar = P.L
tanda momen positif (+) ,jika searah jarum jam
tanda momen negative(-),jika berlawanan arah dengan jarum jam
2. Momen kopel
Kopel adalah dua gaya yang sama besarnya dan berlawanan arah,
akan menyebabkanmomen kopel sebesar = P.a
3. Momen puntir
Keseimbangan gaya
Resultante
a. Resultante (jumlah gaya) dari 2
gayaSkala gaya 1 cm 1 ton, R= P1+P2 = 1,5 t
Menguraikan gaya
Keseimbangan gaya
Tumpuan
Suatu kontruksi berdiri ditumpu dibeberapa titik,macam-macam
tumpuan adalah:
a. Tumpuan engsel
1. Tanda
2. Sifat
a) Dapat menahan gaya vertical dan horizontal
b) Tidak dapat menahan momen/punter
b. Tumpuan roll (gelinding)
1. Tanda
2. Sifat
a) Hanya menerima gaya vertical saja
b) Tidak dapat menahan gaya horizontal
c) Tidak dapat menahan momen/punter
c. Tumpuan jepit (fixed)
1. Tanda
2. Sifat
a) Dapat menerima gaya vertical dan gaya horisotal
b) Dapat menahan momen /punter
d. Tumpuan pendel
1. Tanda
2. Sifat
a) Hanya menerima gaya searah dengan batang pendel
b) Tidak dapat menahan momen/punter
e. Tumpuan tali
1. Tanda
5 . Balok Gerber
Balok gerber ditemukan oleh Ir.G.H Gerber adalah balok yang disambung
dengan balok lain dengan titik sambungan berupa sendi.
Ada beberapa fungsi balok gerber yaitu:
1. Balok gerber menahan beban titik
2. Balok gerber menahan beban merata
Secara grafis:
1. Buat garis A ke C (a), merupakan pendel
2. Buat garis b dari titik B memotong a dan P
3. Uraikan gaya P yang sejajar a dan bmenghasilkan RA dan RE
4. Uraikan gaya I (RA) menjadi RAV dan RAH
5. Uraikan gaya II (RB) menjadi RBV dan RBH
Secara analitis:
1. Balok portal ACE.
∑ ME=0; RAV.20-10.5=0 ; RAV = 2,5t
∑ MA=0; -REV.20-10.15=0 ; REV = 7,5t
2. Balok ABC:
∑ MC=0; RAH.10- RAH.10=0 ; RAH= 2,5t
MB= -RAH.6 =-15tm
3. Balok EDC:
∑ MC=0; -REH.10+REH.10+10.5=0 ; REH= 2,5t
MD= RED.6=15tm
M pada titik P= -REV.5+REH.8=tm
Perhitungan:
a. Akibat gaya P1
1. Buat garis E ke C (b), merupakan pendel
2. Buat garis a dari A memotong b dan P1
3. Uraikan gaya P1 yang sejajar a dan bmenghasilkan I (RA) dan II (RE)
b. Akibat gaya P2
1. Buat garis E ke C (b’), merupakan pendel
2. Buat garis a’ dari E memotong b’ dan P2
3. Uraikan gaya P2 yang sejajar a’ dan b’menghasilkan II’(RA) dan I’
RE
c. Akibat gaya PI dan P2
1. Gaya I dan II’ menghasilkan RA
2. Gaya I’ dan II menghasilkan RE
Dari RA menghasilkan RAV dan RAH
Dari RE menghasikan REV dan REH
Skala panjang 1cm = 2 m
Skala gaya 1cm = 2t
b. Akibat gaya P3
1. Sama dengan di atas, menghasilkan II’(RA)dan I’(RB)
Perhitungan:
1. Beban bergerak P
a. P berada di tengah(1/2), lihat gb. GP. RA.
y2=1/2 ; RA=1/2.P ; RB=0
Lihat gambar Gp.Mc
y2=1/4.L ; Mc=1/4.P.L
b. P berada di titik A
Lihat gambar GP.RA.
y2= 1 ; RA=P; RB= 0
Lihat gambar Gp.Mc.
y2= 0 ; Mc=0
2. Beban bergerak q
a. q berada di setengah bentang kanan
Lihat gambar GP.RA.
y2=1/2; RA=1/2.L/4.q=1/8.q.L ; RB=7/8.q.L
Lihat gambar Gp.Mc.
y2=1/4.L ; MC=1/4.L.1/4.L.q=1/16.q.L2
b. P berada di seluruh bentang
Lihat gambar GP.RA.
y2=1/4.L ; RA=1/2.q.L; RB=1/2.q.L2
Lihat gambar Gp.MC
y2=1/4.L ; Mc=L/4.L.L/2.q=1/8.q.L2
Perhitungan:
1. Beban bergerak P=15t
P berada di titik C
Lihat gambar GP.RC.
y2= 0,3; RC=0,75.15=11,25t (kiri titik C)
y2 = -0,25; RC=-0,25.15=-3,75t (kanan titik C)
Lihat gambar Gp.MC.
y2=1,5; MC=1,5.15=2,25tm
2. Beban bergerak q=1t/m.
a. q pada bentang CB (Lihat gambar GP.RC)
y2= 0,3; RC=0,3.15.1/2.1=2,25tm
Lihat gambar Gp.MC.
y2=1,5; MC=1,5.15.1/2.1=11,25tm
b. q pada bentang ACB(Lihat gambar GP.RC)
y2 =0,3; RC=0,75.15.1/2.1-0,25.5.1/2.1=5t
Lihat gambar Gp.MC
y2=1,5; MC=1,5.15.1/2.1=11,25tm
8 . Keranganka batang
Metode Cremona
Metode ini ditemukan oleh Cremona dimana ia menganalisis
gaya-gaya batang pada konstruksi kerangka dengan
menggunakan grafis (lukisan). Metode ini berdasarkan grafis
yang menampilkan gambar diagram yang dinamakan diagram
Cremona
Kerangka jembatan
Kuda-kuda kerangka
Kerangka pengembangan 1
Kerangka pengembangan 2 (POLENCEAU)
Kerangka pengembangan 3 (Kerangka k)
Metode keseimbangan titik simpul
Metode ini secara analitis dengan dasar keseimbangan
disyaratkan pada titik simpul
Metode potongan ritter
Garis pengaruh pada kerangka
9 . Titik berat
1. Titik berat secara grafis
a) Lukis dengan titik kutub 0
b) Tentukan letak R yang merupakan titik dari gaya-gaya
c) Ukur x dengan skala
2. Titik berat secara analitis
a) Tentukan sumbu y’(sumbu pedoman)
b) Gaya P1P2P3 dikalikan jarak terhadap sumbu y’ sama dengan gaya
R dikalikan x
a. Titik berat secara analitis
b. Titik berat bangun
c. Titik berat profil gabungan
d. Titik berat garis
e. Titik berat kelompok baut/paku
f. Titik berat kelompok
g. Titik berat kelompok penampang
Table penampang :
11 . Tegangan
1. Tegangan Tarik dan tekan
2. Tegangan pada bidang miring
3. Tegangan Tarik dan tekan pada bahan komposit
4. Lentiran murni
5. Kombisan momen tekan/Tarik
6. Tekan/Tarik eksentris, galih=inti=kern
7. Tegangan geser
8. Tegangan geser pada lenturan
9. Persamaan garis lengkung
Penampang balok AABB yang menahan momen lengkung akan
berubah memendek disebelah atas dan memanjang disebelah bawah
dan menjadi AAB,B, menurut Bernouli penampang B,B tetap rata,
hingga perubahan Panjang pada serat berbanding lurus.menurut
Hooke tegangan normal berbanding lurus dengan perubahan Panjang