Anda di halaman 1dari 9

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl.Kampwolker Kampus Baru Uncen – Waena - Jayapura

Tlp. (0967)574124

“ SYSTEM INTELLIGENT TRANSPORT”

DOSEN PENGAMPU

Frengky Lapian, ST., MT

Nama Kelompok 5 :

1. Juhari J.Ali Wandan (20180611014056)


2. Tri Juanto Rangan (20180611014084)
3. Johossua M.Arrung (20180611014054)
4. Katrem Tandi Datu (20180611014112)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL STRATA SATU(S1)

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA

2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG

Transportasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara terutama bagi kelancaran pembangunan. Transportasi yang diartikan sebagai “suatu
sistem yang terdiri dari sarana dan prasarana yang didukung oleh tata laksana dan sumber daya
manusia membentuk jaringan prasarana dan jaringan pelayanan” mempunyai fungsi sebagai
penggerak, pendorong dan penunjang pembangunan. Dapat dikatakan bahwa keberhasilan
pembangunan sangat tergantung pada peran sector transportasi.

Kerumitan persoalan itu menyatu dengan variabel pertambahan jumlah penduduk yang
terus meningkat, jumlah kendaraan bermotor yang bertambah melebihi kapasitas jalan, dan
perilaku masyarakat yang masih mengabaikan peraturan berlalu lintas di jalan raya. Kegagalan
sistem transportasi mengganggu perkembangan suatu wilayah/kota, mempengaruhi efisiensi
ekonomi perkotaan, bahkan kerugian lainnya. Isu - isu ketidaksepadanan misalnya, dapat
berakibat pada masalah sosial, kemiskinan (urban/rural poverty) dan kecemburuan sosial.

Dampak dari kegagalan sistem transportasi antara lain pembangunan jalan yang
menyingkirkan masyarakat akibat pembebasan lahan, perambahan ruang-ruang jalan oleh
pedagang kaki lima, penggunaanruang jalan untuk parkir secara ilegal, dan makin
terpinggirkannya angkutan-angkutan tradisional seperti becak dan semacamnya yang
berpotensi menciptakan kemiskinan kota. Kemiskinan telah menjerat kelompok masyarakat
berpenghasilan rendah akibat dari sistem transportasi yang tidak mampu melindungi mereka.

Transportasi di kota Makassar berkembang seiring dengan berkembangnya jumlah


penduduk, meningkatnya kesempatan kerja, dan meningkatnya tingkat pendapatan
masyarakat. Permasalahan yang tengah Jurnal Imiah BONGAYA (Manajemen & Akuntansi) April
2016, No.XIX ISSN : 1907 – 5480 154 dihadapi kota Makassar terutama adalah kemacetan lalu
lintas. Kemacetan muncul dipengaruhi oleh gaya hidup warga kota sendiri. Gaya hidup yang
cenderung pragmatis, konsumeris, dan hedonis. Masyarakat pada kondisi transisi mudah
terbawa pada arus informasi sehingga mudah untuk dipengaruhi (Anonim, 2006). Pola
pengambilan kebijakan transportasi yang terlalu menganakemaskan jalan darat, justru
dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk menguatkan lobi-lobi ekonomi guna mencapai
keuntungan. Kondisi kota Makassar yang terus mengalami kemacetan, persoalan transportasi
public menjadi isu penting untuk mendapatkan solusi. Berbagai pihak mengusulkan
pembenahan transportasi secara massal. Meskipun kemacetan yang terjadi belum terlalu parah
seperti Kota Jakarta namun perlu adanya penanganan terkait manajemen lalu lintas.

B.RUMUSAN MASALAH

1.Apa yang di maksud dengan Manajemen Lalu Lintas?

2.Apa manfaat dari manajemen Lalu Lintas ?

3.Bagaimana cara penerapan Advanced Traffic Management System di kota Makassar


(ATMS) ?

4.Bagaimana cara penerapan Incident Management System di kota Makassar (IMS) ?

C.TUJUAN

1.Untuk mengetahui system jaringan jalan yang ada

2.untuk menghindari konflik yang berakibat pada kecelakaan serta memberikan


penanganan secara cepat pada korban kecelakaan

3.Untuk mengetahui letak posisi,kecepatan,dan situasi lalu lintas

4.Untuk mengetahui sistem informasi yang digunakan jika terjadi keadaan darurat
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Lalu Lintas

Manajemen lalu lintas adalah upaya-upaya pemanfaatan semaksimal mungkin sistem


jaringan jalan yang ada dan bisa menampung lalu lintas sebanyak mungkin atau menampung
pergerakan orang sebanyak mungkin dan memperhatikan keterbatasan lingkungan ( Kapasitas
Lingkungan ), memberikan prioritas untuk kelompok pengguna jalan tertentu dan penyesuaian
kebutuhan kelompok pemakai jalan lainnya serta  menjaga kecelakaan lalu lintas sekecil
mungkin.

2.2 Manfaat Manajemen Lalu Lintas

1.Mendapatkan tingkat efisiensi dari pergerakan lalu lintas secara menyeluruh dengan tingkat
aksesibilitas (ukuran kenyamanan) yang tinggi dengan menyeimbangkan permintaan
pergerakan dengan sarana penunjang yang ada.

2. Meningkatkan tingkat keselamatan dari pengguna yang dapat diterima oleh semua pihak dan
memperbaiki tingkat keselamatan tersebut sebaik mungkin.

3. Melindungi dan memperbaiki keadaan kondisi lingkungan dimana arus lalu lintas tersebut
berada.

4. Mempromosikan penggunaan energi secara efisien.


2.3 Penerapan Advanced Traffic Management System di kota Makassar (ATMS)

Advanced Traffic Management System yaitu sistem informasi yang digunakan oleh


pengelola jalan raya untuk melakukan kerja pemantauan kondisi lalu lintas terkini untuk
selanjutnya disebarluaskan kepada para pengguna jalan raya. Informasi yang disampaikan
biasanya mencakup : tingkat kepadatan lalu lintas, rute-rute alternatif terdekat jika terjadi
kemacetan parah/ pengalihan arus lalu lintas, kondisi cuaca setempat atau informasi terjadinya
keramaian maupun kejadian lakalantas di titik tertentu sehingga para pengguna jalan diharap
lebih berhati-hati.

Perangkat teknologi informasi yang digunakan untuk mendapatkan masukan informasi


dari lapangan adalah kamera CCTV, traffic analyzer, traffic counter, dan sebagainya.

Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan berupa : variable message sign
board berupa papan display yang menampilkan pesan LED kepada para pengguna jalan atau
melalui radio siaran khusus pemakai jalan.
2.4 Penerapan Incident Management System (IMS)

Incident Management System adalah sistem informasi yang digunakan untuk berbagai
kejadian darurat, misalkan kecelakaan, longsor atau bencana lainnya. Berdasarkan hasil
pemantauan sensor-sensor pada Traffic Management System, pengelola jalan atau pihak yang
berwenang dapat memperoleh informasi lebih awal. Informasi dapat berupa besarnya
kecelakaan, fatalitas kecelakaan, jumlah ambulans yang diperlukan, tenaga medis yang harus
dikirim, alat penolong yang harus didatangkan dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

 Menurut kami, dengan menerapkan Manajemen Lalu Lintas Mengatur dan


menyederhanakan arus lalu lintas dengan melakukan manajemen terhadap tipe,
kecepatan dan pemakai jalan yang berbeda untuk meminimumkan gangguan untuk
melancarkan arus lalu lintas.

 Mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas dengan menambah kapasitas atau


mengurangi volume lalu lintas pada suatu jalan. Melakukan 7 optimasi ruas jalan dengan
menentukan fungsi dari jalan dan terkontrolnya aktifitas-aktifitas yang tidak cocok
dengan fungsi jalan tersebut.

 Menerapkan Advanced Traffic Management System kita dapat mengetahui informasi


yang digunakan oleh pengelola jalan raya untuk melakukan kerja pemantauan kondisi
lalu lintas terkini untuk selanjutnya disebarluaskan kepada para pengguna jalan raya.

3.2 SARAN

Menurut kami,sebaiknya penerapan manajemen lalu lintas dan Advanced Traffic Management
System di kota Makassar harus ditambahkan / dipasangi alat-alat bantu bagi pengemudi di tiap-
tiap titik yang mampu memberikan informasi kecepatan, posisi, arah dan situasi lalu lintas
ketika mengemudikan kendaraannya.Jadi penerapan teknologi informasi ini dipandang sebagai
solusi atas masalah ini.
A. Kesimpulan Dari hasil pengukuran dan analisis dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Pengukuran
dilakukan untuk mengetahui besar delay pada 4 provider seluler pada jaringan 3G di kereta api Komuter
Surabaya. b. Pada 4 provider yang diukur didapat bahwa saat delay kurang dari 5000 ms provider A
mempunyai nilai CDF 75%, provider B dengan nilai CDF 81%, provider C dengan nilai CDF yaitu 90% dan
yang terakhir provider D dengan nilai CDF 77%. Dari keempat provider, provider C mempunyai nilai CDF
paling tinggi sebesar 90%. c. Provider C dapat digunakan sebagai pertimbangan sistem komunikasi data
pada penerapan Intelligent Transport System (ITS) untuk aplikasi mengetahui posisi kendaraan pada
angkutan masal cepat, karena nilai delay toleransi sebesar 5 detik dan dapat dikategorikan sedang dan
hampir semua terlayani.

B. Saran Adapun hal yang masih bisa dikembangkan dari tugas akhir ini adalah dalam pengembangan ke
depan bisa dilakukan pengukuran terhadap jitter, throughput dan loss.

Anda mungkin juga menyukai