Anda di halaman 1dari 8

Journal of Science and Social Research ISSN 2615 – 4307 (Print)

Feb 2023, VI (1): 179 – 186 ISSN 2615 – 3262 (Online)


Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

IMPLEMENTASI PROGRAM AREA TRAFFIC CONTROL SYSTEM


(ATCS) DALAM KETERTIBAN BERLALU LINTAS
DI KOTA MEDAN

Tesya Margaretta Silaban1 , Siti Hazzah Nur. R. 2


Universitas Sumatera Utara, Medan
e-mail: 1 sitihazzah@usu.ac.id

Abstract: The Area Traffic Control System (ATCS) program is a combination of Closed
Circuit Television (CCTV) systems and traffic light control at several points that function
as traffic data centers that are useful for recording, controlling traffic, and knowing
quickly in the field related to public order. in traffic. The purpose of the study was to
determine and describe the implementation of the ATCS program policy in traffic order
in the city of Medan. The form of research is qualitative with data collection methods,
namely interviews, observations, and documentation. The results of this study are the
implementation of the ATCS program policy in traffic order in the city of Medan has not
been maximized because there are still obstacles experienced.

Keywords: implementation; area traffic control system (ATCS) program; order

Abstrak: Program Area Traffic Control System (ATCS) adalah gabungan sistem Closed
Circuit Television (CCTV) dan kontrol lampu lalu lintas di sejumlah titik yang berfungsi
sebagai pusat data lalu lintas yang berguna merekam, mengontrol lalu lintas, hingga
mengetahui secara cepat di lapangan terkait dengan ketertiban masyarakat dalam berlalu
lintas. Tujuan penelitian untuk mengetahui dan mendeskripsikan implementasikebijakan
program ATCS dalam ketertiban berlalu lintas di Kota Medan. Bentuk penelitian adalah
kualitatif dengan metode pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan
dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah implementasi kebijakan program ATCS dalam
ketertiban berlalu lintas di Kota Medan belum maksimal karena masih terdapat kendala-
kendala dialami.

Kata kunci: implementasi; program area traffic control system (ATCS); ketertiban

PENDAHULUAN masyarakat lebih memilih untuk memiliki


kendaraan pribadi yang lebih berpotensi
Kepadatan lalu lintas kendaraan menimbulkan kemacetan terlebih
bermotor di jalan-jalan Kota Medan kemacetan yang berdampak pada
akhir-akhir ini semakin bertambah pelanggaran lalu lintas.
sehingga sering menimbulkan kemacetan Menurut data World Health
lalu lintas terutama di jalan-jalan protokol Organization (WHO) menunjukkan,
dan jalan-jalan utama lainnya. Men- kecelakaan akibat mengabaikan aturan
ingkatnya jumlah kendaraan bermotor lalu lintas telah menelan korban jiwa
bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu sekitar 2,4 juta jiwa manusia setiap
semakin banyaknya produksi kendaraan tahunnya (Depkes RI, 2011). Jumlah
bermotor dan semakin tidak mencukupi angka kematian yang diakibatkan
serta tidak nyaman dan amannya kecelakaan tersebut menduduki peringkat
angkutan perkotaan yang ada (Akib, ketiga sebagai penyebab kematian
Haedar. 2010). Kondisi ini mendorong manusia di dunia. Jumlah korban yang

179
Journal of Science and Social Research ISSN 2615 – 4307 (Print)
Feb 2023, VI (1): 179 – 186 ISSN 2615 – 3262 (Online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

cukup besar akan memberikan dampak kemacetan juga sering kali tidak
ekonomi (kerugian material) dan sosial mencukupi, terkadang dibeberapa titik
yang tidak sedikit. (Indrajit. R.E.,2002). kemacetan sering kali tidak adanya
Kota Medan merupakan kota terbesar petugas yang mengatur jalannya lalu
ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan lintas. Kemudian kondisi ini juga
Surabaya serta menjadi kota terbesar di diperparah oleh petugas yang tidak bisa
luar Pulau Jawa. Hal itu terbukti dengan berada di lapangan selama 24 jam, yang
adanya fasilitas-fasilitas yang menunjang menyebabkan proses penguraian kem-
seluruh kegiatan yang meliputi sarana dan acetan tidak efektif serta terjadinya
prasarana transportasi darat, laut maupun pelanggaran lalu lintas tidak terpantau.
udara yang terdapat di Kota Medan. (Munawaroh, Tutiatul 2017).
Selain itu juga masih banyak pusat-pusat Berbagai kebijakan yang telah di
keramaian lainnya yang tentu semuanya tempuh oleh pemerintah Kota Medan
itu harus didukung oleh sistem tran- untuk mengatasi kemacetan seperti
sportasi yang baik guna kelancaran pembuatan underpass dan fly over di
seluruh aktivitas yang ada (Mahmudi. beberapa ruas jalan Kota Medan.
2010). Beberapa ruas jalan itu seperti
Jalan raya merupakan faktor utama persimpangan Aksara, Glugur, Pondok
yang harus diperhatikan untuk menunjang Kelapa/Asrama, Tanjung Sari, Titipapan,
seluruh aktivitas di atas. Tetapi pada Gaperta. Pemerintah Kota Medan juga
kenyataannya perkembangan Kota Medan telah memperluas badan jalan namun
belum sepenuhnya diimbangi dengan belum cukup efektif untuk mengatasi
peningkatan prasarana transportasi yang kemacetan karena di jam-jam sibuk
mengakibatkan pergerakan arus lalu lintas terutama pada pagi hari dan sore hari
yang kurang optimal. Hal itu terbukti kemacetan masih terlihat dibeberapa ruas
dengan sering terjadinya kemacetan arus jalan di Kota Medan.
lalu lintas pada hari-hari tertentu terutama Salah satu inovasi Dinas Perhu-
pada jam-jam sibuk. Salah satu bagian bungan Kota Medan dalam mengatasi
dari jalan yang sangat berkaitan dengan kemacetan di Kota Medan adalah dengan
masalah tersebut adalah simpang jalan. menerapkan pengaturan lalu lintas
Kepadatan lalu lintas di Kota Medan menggunakan teknologi Area Traffic
menyebabkan timbulnya masalah-masalah Control System (ATCS). Penerepan Area
baru seperti kemacetan dan kecelakaan Traffic Control System (ATCS) diatur
lalu lintas (Masyhur, Firdaus. 2016). dalam Peraturan Daerah Kota Medan
Menurut data dari Dinas Perhu- Nomor 9 Tahun 2016 tentang Penye-
bungan Kota Medan (2018), jumlah lenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan
Kendaraan bermotor mencapai 2,7 juta Jalan memuat bahwa untuk kegiatan
unit dengan panjang jalan 3.191,5 km dan penyelenggaraan lalu lintas yang selamat,
rasio kecepatan 23,4 km/jam serta aman, nyaman, tertib, lancar, efisien, dan
Volume Capa- city Ratio 0,76. Kendaraan efektif, Dinas melakukan perencanaan,
pribadi 97,8 persen, Kendaraan umum 2,2 pengaturan, pengawasan dan pengen-
persen, Kendaraan roda dua 75,95 persen dalian lalu lintas berdasarkan Peraturan
dan roda empat 24,05 persen. Bila faktor Menteri Perhubungan Republik Indonesia
utama penyebab kemacetan di kota ini No. 26 Tahun 2015 tetang Standar
adalah ketidakseimbangan jumlah Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan
kendaraan dengan infrastuktur jalan raya, Jalan.
maka diperlukan dua kebijakan utama Sistem kendali lalu lintas
(main policy) untuk mengatasi kemacetan kendaraan atau Area Traffic Control
ini, yakni : a) pembangunan sistem System (ATCS) adalah pengendalian lalu
transportasi massal di perkotaan, dan b) lintas dengan menyelaraskan waktu lampu
pendekatan instrumen hukum pembatasan merah pada jaringan jalan raya dari
jumlah kendaraan. Banyaknya jumlah sebuah kota. Pengaturan lalu lintas
petugas dilapangan guna mengurangi melalui sistem ini memerlukan parameter

180
Journal of Science and Social Research ISSN 2615 – 4307 (Print)
Feb 2023, VI (1): 179 – 186 ISSN 2615 – 3262 (Online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

jumlah kendaraan dan waktu tempuh Rekayasa, analisis dampak, manajemen


kendaraan. ATCS merupakan gabungan kebeutuhan lalu lintas, serta dengan
sistem Closed Circuit Television (CCTV) pelaksaannya didukung oleh peraturan
dan control lampu lintas di sejumlah titik. Menteri Perhubungan Republik Indonesia
Alat ini berfungsi sebagai pusat data lalu Nomor PM 96 Tahun 2015. Tujuan
lintas yang berguna merekam, mengontrol penelitian ini adalah untuk mengetahui
lalu lintas, hingga mengetahui secara dan mendeskripsikan implementasi
cepat di lapangan. Teknologi ATCS kebijakan program Area Traffic Control
dibentuk di Indonesia pada tahun 1990-an System (ATCS) dalam ketertiban berlalu
dan di terapkan pertama kali di kota lintas di Kota Medan.
Malang, dimana kota tersebut yang
menerapkan sistem ATCS lalu diikuti
oleh kota-kota lain termasuk di Kota METODE
Medan yang mulai diterapkan pada
tanggal 1 Januari 2013. Sistem Bentuk penelitian yang digunakan
pengendalian lalu lintas ini dilengkapi dalam penelitian ini yaitu penelitian
dengan kamera pemantau CCTV. Selain deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
mengamati arus lalu lintas, belakangan Alasan penulis menggunakan jenis
menjadi sarana Dishub untuk mengimbau penelitian tersebut adalah karena penulis
para pengguna jalan tertib berlalu lintas melakukan deskripsi dan analisis dalam
dengan imbauan yang bisa didengar hal aktivitas dan kegiatan implementasi
melalui pengeras suara. program Area Traffic Control System
Melalui ATCS, pihak Satuan Lalu (ATCS) dalam ketertiban berlalu lintas di
Lintas (Satlantas) dapat memantau Kota Medan.
kepadatan arus lalu lintas di tiap-tiap Lokasi penelitian ini bertempat di
persimpangan atau ruas-ruas jalan. Hal Dinas Perhubungan Kota Medan yang
tersebut juga dapat mendukung penerapan beralamat di Jl. Pinang Baris, Lalang,
sistem tilang elektronik yang disebut e- Kec. Medan Sunggal, Kota Medan.
Tilang. Adapun penerapan sanksi yang Penelitian tempat tersebut sebagai lokasi
diberikan oleh petugas Dishub bagi penelitian didasari karena instansi tersebut
pengguna jalan yang melanggar lalu adalah instansi yang diberikan
lintas. Sanksi yang diberikan oleh petugas kewenangan untuk melakukan
Dishub seperti turun dari kendaraan dan pelaksanaan Implementasi Kebijakan
melanjutkan perjalanan dengan angkutan Area Traffic Control System (ATCS)
umum, bentuk teguran hingga shock salah satunya di bidang lalu lintas jalan
therapy. Hal ini juga yang dapat yang menjalankan program ATCS ini.
mendukung penerapan ATCS agar tidak Informan adalah orang yang
terjadi lagi pelanggaran lalu lintas. bersedia untuk memberikan keterangan
Kebijakan ini didukung dengan dan informasi yang diperlukan. Informasi
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 yang dibutuhkan bersumber dari seorang
Tentang LLAJ pada pasal 1 ayat 29, informan. Untuk dapat memperoleh
Manajemen dan Rekayasa lalu lintas informasi yang lebih jelas mengenai
adalah serangkaian usaha dan kegiatan masalah penelitian yang dibahas maka
yang meliputi Perencanaan, Pengadaan, penulis mempergunakan teknik purposive
Pemasangan, Pengatu-ran, dan sampling, yaitu teknik untuk menentukan
pemeliharan fasilitas perleng-kapan jalan sampel penelitian dengan beberapa
dalam rangka mewujudkan, mendukung pertimbangan tertentu. Adapun informan
dan memelihara keamanan, keselamatan, dalam penelitian ini adalah Kepala
ketertiban, dan kelancaran lalu lintas. Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan
Undang-Undang diatas mengenai Kota Medan dan Kepala Satuan Tugas
Manajemen dan Rekayasa lalu lintas ATCS, Pegawai Bidang Lalu Lintas
diperkuat dengan adanya PP Nomor 32 Dinas Perhubungan Kota Medan dan
Tahun 2011 tentang Manajemen dan Pegawai Satuan Tugas ATCS, Kepala

181
Journal of Science and Social Research ISSN 2615 – 4307 (Print)
Feb 2023, VI (1): 179 – 186 ISSN 2615 – 3262 (Online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

Umum Oprasional Area Traffic Control (ATCS) dalam ketertiban berlalu lintas di
Syteam Kota Bandar Medan, Kepala Kota Medan peneliti menggunakan 6
Administrasi Oprasional Area Traffic (enam) indikator menurut Van Meter dan
Control Syteam Kota Medan, dan Van Horn.
masyarakat.
Teknik pengumpulan data yang Standar dan Sasaran Kebijakan
digunakan dalam penelitian ini terdapat Program Area Traffic Control
tigateknik yaitu wawancara, observasi, System (ATCS) merupakan suatu
dan dokumentasi. Data yang telah program pengendalian lalu lintas berbasis
dikumpulkan selanjutnya dilakukan teknologi informasi pada suatu kawasan
analisis dengan cara reduksi data, yang bertujuan untuk mengoptimalkan
penyajian data dan penarikan kesimpulan. kinerja jaringan jalan melalui optimasi
Agar data dan informasi yang diperoleh dan koordinasi pengaturan lampu lalu
dapat dipertanggungjawabkan maka lintas disetiap persimpangan. Program
diperlukan pemeriksaan keabsahan data. Area Traffic Control System (ATCS)
Untuk menganalisis dan memeriksa diatur dalam Peraturan Daerah Kota
keabsahan data, teknik yang digunakan Medan Nomor 9 Tahun 2016 tentang
adalah teknik triangulasi data. Triangulasi Penyelenggaraan Lalu Lintas dan
pada prinsipnya merupakan model Angkutan Jalan, berdasarkan Peraturan
pengecekan data untuk menentukan Menteri Perhubungan Republik Indonesia
apakah sebuah data benar-benar tepat Nomor 26 Tahun 2015 dan Peraturan
untuk menggambarkan fenomena pada Direktur Jenderal Perhubungan Darat
sebuah penelitian. Nomor SK.2343/KP.108/DRJD/2015
Dalam penelitan ini peneliti tentang Kompetensi Pengelolaan Sistem
menggunakan jenis triangulasi data. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas
Teknik triangulasi data dilakukan dengan Terkoordinasi (Area Traffic Control
membandingkan data yang diperoleh System).
melalui wawancara antara subjek Dimensi standar dan sasaran
penelitian yang satu dengan yang lain. penerapan kebijakan program Area
Data dapat dikatakan absah apabila Traffic Control System (ATCS) di Kota
terdapat konsistensi atau kesesuaian Medan yaitu terciptanya optimasi kinerja
antara informasi yang diberikan oleh jaringan jalan; mewujudkan sistem lalu
informan satu dengan informan lainnya. lintas dan angkutan jalan yang aman,
Penulis juga menggunakan triangulasi selamat dan berwawasan lingkungan; dan
metode yaitu dengan menggunakan lebih mengurangi jumlah dan beban petugas
dari satu teknik pengumpulan data terkait pengatur lalu lintas dipersimpangan yang
dengan variabel- variabel yang didasarkan pada Peraturan Daerah Kota
dikemukakan oleh Van Meter dan Van Medan Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Horn, yaitu Standar dan Sasaran Penye-lenggaraan Lalu Lintas dan
Kebijakan, Sumber Daya, Karakteristik Angkutan Jalan bahwa dalam pelaksanaan
Agen Pelaksana. Sifat Agen Pelaksana, kebijakan lalu lintas di Kota Medan,
Komunikasi Antar Organisasi dan diimplementasikan program sistem alat
Aktivitas, Lingkungan Ekonomi, Sosial pemberi isyarat lalu lintas terkoo-
dan Politik dalam implementasi Program rdinasi (Area Traffic Control System) di
Area Traffic Control System (ATCS) Kota Medan untuk kegiatan penyel-
dalam ketertiban berlalu lintas di Kota enggaraan lalu lintas yang selamat, aman,
Medan. nyaman, tertib, lancar, efisien, dan efektif.
Adapun agar sasaran dan standar
kebi-jakan program Area Traffic Control
HASIL DAN PEMBAHASAN System (ATCS) dalam ketertiban berlalu
lintas di Kota Medan dapat tercapai maka
Untuk menganalisis implementasi melibatkan beberapa pihak seperti Dinas
program Area Traffic Control System Perhubungan Kota Medan, Satlantas

182
Journal of Science and Social Research ISSN 2615 – 4307 (Print)
Feb 2023, VI (1): 179 – 186 ISSN 2615 – 3262 (Online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

Polrestabes Kota Medan, dan stakeholders Kota Medan tetap berupaya mema-
terkait yaitu Dinas Komunikasi dan ksimalkan penggunaannya agar program
Informatika, Satuan Polisi Pamong Praja Area Traffic Control System (ATCS)
(SATPOL PP) dan Organisasi Pengusaha dapat terlaksana dengan baik di Kota
Angkutan Darat (Organda) Kota Medan. Medan.
Meskipun sistem atau hardware program Sumber daya fasilitas yang
Area Traffic Control System (ATCS) digunakan untuk melaksanakan program
sudah dibangun, namun penerapannya Area Traffic Control System (ATCS)
belum maksimal terkait dengan ketertiban sudah memadai yaitu adanya CC Room
pengguna jalan dan Dinas Perhubungan yang didalamnya terdapat sebuah monitor
Kota Medan terus berupaya melakukan layar lebar, 2 microphone, dan 8
pembenahan. komputer untuk pengaturan pada 94
persimpangan lampu lalu lintas serta
Sumber Daya beberapa ruas jalan dan tempat parkir.
Terkait penerapan program Area Namun, pengimplementasian program
Traffic Control System (ATCS) bahwa Area Traffic Control System (ATCS)
sumber daya manusia yang dimiliki sudah terkait sumber daya fasilitasnya ditemui
memadai yang banyaknya ada 22 orang adanya kendala-kendala yaitu terjadinya
pegawai dimana 15 orang sebagai listrik padam dan daya tahan baterai
supporting system atau operator yang ahli traffic light hanya empat jam sejak listrik
dibidangnya sesuai dengan Peraturan padam serta hilangnya panel box sebagai
Direktur Jenderal Perhubungan Darat tempat penghubung yang mengirimkan
Nomor SK.2343/KP.108/DRJD/2015 ten- arus dari persimpangan traffic light ke CC
tang Kompetensi Pengelolaan Sistem Alat Room.
Pemberi Isyarat Lalu Lintas Terkoordinasi
(Area Traffic Control System) mengenai Karakteristik Agen Pelaksana
pelatihan dan pendidikan sebagai syarat Terdapat pihak yang terlibat seperti
menjadi petugas yang berkompeten dalam Dinas Komunikasi dan Informatika Kota
pengelolaan program tersebut. Medan sebagai penyedia layanan sistem
Meskipun sumber daya manusia Informasi teknologi, Satlantas Polrestabes
yang dimiliki sudah memadai dan telah Kota Medan dan Satpol PP Kota Medan
ahli dibidangnya melalui pendidikan dan sebagai penegak hukum lalu lintas, serta
pelatihan yang dilakukan tetapi sumber Organda Kota Medan selaku operator
daya finansial berupa anggaran yang angkutan umum. Adapun pihak ketiga
dibutuhkan untuk pelaksanaan program yang ditenderkan yaitu PT. SLI (Sarana
Area Traffic Control System (ATCS) di Lalulintas Indonesia) sebagai perusahaan
Kota Medan belum mencukupi. dibidang Jasa Konstruksi Perlengkapan
Sumber daya finasial yang Keselamatan Jalan Raya dan Elektrikal
dibutuhkan dalam pelaksanaan program Mekanikal yang menyediakan peralatan
Area Traffic Control System (ATCS) di atau komponen dari Sistem Alat Pemberi
Kota Medan berasal dari APBD Kota Isyarat Lalu Lintas Terkoordinasi (Area
Medan dan dibantu oleh APBN Traffic Control System). Program Area
Kementerian Perhubungan. Hal lainnya Traffic Control System (ATCS)
diketahui bahwa anggaran yang diberikan merupakan kebijakan lalu lintas milik
kepada Dinas Perhubungan Kota Medan pemerintah Kota Medan. Ditunjuk
untuk melaksanakan program Area sebagai pelaksana, pelaksanaan program
Traffic Control System (ATCS) belum Area Traffic Control System (ATCS)
mencukupi sebab dana yang dibutuhkan dilaksanakan oleh Bidang Manajemen dan
sebesar kurang lebih 250 miliar dan yang Rekayasan Lalu Lintas yang bertangg-
terealisasi dana diberikan kurang lebih ungjawab melakukan perencanaan, penga-
hanya 35 miliar dalam 6 tahun terakhir turan, pengawasan dan pengendalian lalu
ini. Walaupun dana yang dibutuhkan lintas. Dinas Perhubungan Kota Medan
tidak mencukupi, Dinas Perhubungan menunjuk pegawai yang memiliki

183
Journal of Science and Social Research ISSN 2615 – 4307 (Print)
Feb 2023, VI (1): 179 – 186 ISSN 2615 – 3262 (Online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

kualifikasi sesuai dengan Peraturan diwujudkan melalui sosialiasasi melalui


Direktur Jenderal Perhubungan Darat himbauan dari voice announcer, media
Nomor SK.2343-/KP.108/DRJD/2015 sosial dan sosialisasi ke sekolah-sekolah
tentang Kompetensi Pengelolaan Sistem mengenah atas yang dilakukan secara
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas kontiniu. Selain itu, sikap para pelaksana
Terkoordinasi (Area Traffic Control mendukung adanya implementasi
System) bahwa untuk menjadi petugas program Area Traffic Control System
pengelolaan Sistem Alat Pemberi Isyarat (ATCS) di Kota Medan karena
Lalu Lintas Terkoordinasi (Area Traffic memudahkan petugas-petugas Dinas
Control System) wajib mem-punyai Perhubungan melakukan pemantauan
Kompetensi Pengelolaan Sistem Alat seluruh titik simpang yang mengalami
Pemberi Isyarat Lalu Lintas Terkoordinasi kepadatan lalu lintas secara efektif dan
(Area Traffic Control System) setelah efisien.
mengikuti pendidikan kualifikasi dan Namun, terdapat kendala dalam
lulus uji kompetensi. melakukan pengawasan dan pengendalian
Karakteristik agen pelaksana terkait pelaksanaan program Area Traffic
program Area Traffic Control System Control System (ATCS) dalam ketertiban
(ATCS) dalam ketertiban berlalu lintas di berlalu lintas di Kota Medan. Kendala-
Kota Medan yaitu Dinas Perhubungan kendala yang dialami dalam melakukan
Kota Medan sebagai pelaksana yang pengawasan dan pengendalian program
mana pegawai yang ditunjuk dan dipilih Area Traffic Control System (ATCS)
sesuai dengan kualifikasi dan lulus uji dalam ketertiban berlalu lintas di Kota
Kompetensi Pengelolaan Sistem Alat Medan yaitu teknologi yang terus meng-
Pemberi Isyarat Lalu Lintas Terkoordinasi alami perkembangan, alokasi anggaran
(Area Traffic Control System) oleh pelaksanaan yang tidak mencukupi,
Direktur Jenderal Perhubungan Darat. kurangnya ketertiban masyarakat dalam
Setiap petugas pengelolaan Sistem Alat berlalu lintas dan perkembangan tata letak
Pemberi Isyarat Lalu Lintas Terkoordinasi kota. Meskipun terdapat kendala-kendala
(Area Traffic Control System) harus yang dialami dalam melakukan
mampu memahami perencanaan dan pengawasan dan pengendalian, tetapi
kebutuhan pengelolaan ATCS agar terdapat upaya-upaya yang dilakukan
meningkatkan kinerja persimpangan, untuk mengatasi permasalahan tersebut
konsep pengendalian persimpangan seperti upgrading SDM, pendanaan ber-
ATCS, pengoperasian ATCS, pengeta- koordinasi dengan Kementerian Perhub-
huan tentang teknologi dan informasi ungan, berkoordinasi dengan penegak
ATCS, merawat dan memelihara hukum agar masyarakat patuh berlalu
peralatan/komponen ATCS, penanganan lintas dan pengawasan langsung dengan
ATCS dan penyusunan laporan secara menempatkan petugas dipersimpangan
komputerisasi. serta memperhatikan perkembangan jalan
di pinggir Kota dan tidak hanya di jalan-
Disposisi Para Pelaksana jalan perkotaan saja.
Sikap para pelaksana mendukung Komunikasi antar Organisasi dan
dalam implementasi program Area Traffic Aktivitas Pelaksana Implementasi yang
Control System (ATCS) di Kota Medan efektif ditentukan oleh kejelasan ukuran-
dalam hal ketertiban masyarakat karena ukuran dan tujuan-tujuan yang dinyatakan
permasalahan lalu lintas sudah menjadi dan oleh ketetapan dan konsistensi dalam
masalah yang cukup strategis. Dukungan mengomunikasikan ukuranukuran dan
tersebut dinyatakan dengan memiliki tujuan-tujuan tersebut. Semakin baik
komitmen yang cukup tinggi. Komitmen koordinasi komunikasi di antara pihak-
tersebut bisa terbentuk karena adanya pihak yang terlibat dalam suatu proses
dukungan dari pemerintah Kota Medan implementasi, maka kesalahan-kesalahan
melalui dukungan dana dari APBD. akan sangat kecil untuk terjadi dan begitu
Bentuk komitmen para pelaksana pula sebaliknya. Dinas Perhubungan Kota

184
Journal of Science and Social Research ISSN 2615 – 4307 (Print)
Feb 2023, VI (1): 179 – 186 ISSN 2615 – 3262 (Online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

Medan selaku implementor program Area berlalu lintas dan juga diadakan kegiatan
Traffic Control System (ATCS) mem- pemilihan pelajar pelopor keselamatan
bangun komunikasi yang baik dengan berkemudi di lalu lintas. Tetapi beberapa
pihak-pihak yang terlibat dan stakeh- masyarakat juga tidak mengetahui adanya
olders. penerapan program Area Traffic Control
Dinas Perhubungan Kota Medan System (ATCS) di Kota Medan karena
telah membangun komunikasi yang baik tidak adanya sosialisasi kepada masya-
antar pihak yang terlibat melalui rakat.
koordinasi dengan saling menghubungi
apabila ada kendala atau masalah teknis Lingkungan Sosial, Ekonomi, dan
yang dialami. Komunikasi juga dibangun Politik
melalui sosialisasi pada yang pihak yang Lingkungan sosial, ekonomi dan
terlibat dan stakeholders serta melakukan politik mendukung diimplementasikannya
rapat dan evaluasi kinerja. program Area Traffic Control System
Komunikasi yang telah dibangun (ATCS) di Kota Medan dalam ketertiban
oleh Dinas Perhubungan diketahui masayarakat berlalu lintas. lingkungan
melalui aktivitas pelaksana yang mana sosial mendukung adanya program Area
sosialisasi tidak hanya pada pihak yang Traffic Control System (ATCS) di Kota
terlibat dan stakeholders melainkan Medan. Adanya bentuk dukungan tersebut
dilakukannya sosialisasi kepada karena membuat masyarakat lebih patuh
masyarakat terkait pelaksanaan program berkendara; data rekaman CCTV diman-
Area Traffic Control System (ATCS) di faatkan sebagai bukti kasus kriminal
Kota Medan. dijalan seperti tindakan pencurian dan
Aktivitas pelaksana dalam melaku- bukti terjadinya kecelakaan; tidak
kan sosialisasi kepada masyarakat Kota merugikan masyarakat secara pribadi;
Medan terkait pelaksanaan program Area adanya bentuk prestige; pengaturan durasi
Traffic Control System (ATCS) bahwa traffic light yang lebih adil dalam
tidak ditemukannya hambatan-hambatan memprioritaskan jalur macet; serta
sebab sosialisasi dilakukan melalui media perlunya aturan lalu lintas yang lebih
cetak dan media sosial serta dalam bentuk efektif karena Kota Medan termasuk kota
himbauan kepada masyarakat melalui padat penduduk dan tingginya tingkat
Voice Annoucer yang tersambung dengan pengguna kendaraan. Meskipun lingkun-
CC Room yang disampaikan dari gan sosial mendukung tetapi tidak
microphone. sepenuhnya dukungan tersebut nyata pada
Kemudian data rekaman pengen- perilaku pengendara dalam patuh berlalu
dara yang melanggar lalu lintas disebar ke lintas sebab masih terdapat pengendara
media sosial dengan metode viralisasi yang tidak patuh dalam berlalu lintas.
sebagai sosialisasi tidak langsung kepada Hal inimenyatakan apabila lingkun-
masyarakat untuk menimbulkan efek gan sosial belum sepenuhnya mendukung
malu dan jera. Selain itu, sosialisasi yang program Area Traffic Control System
dilakukan untuk tujuan mengedukasi (ATCS) di Kota Medan, hanya sebagian
masyarakat agar memahami program masyarakat yang patuh dalam berlalu
ATCS ini dan cara kerja sistemnya lintas. Terdapat pengendara yang masih
mengenai tertib berlalu lintas tanpa rendah kesadarannya akan pentingnya
adanya bentuk paksaan kepada untuk patuh dalam berlalu lintas.
masyarakat melainkan dengan sangsi
moril yang diberikan.
Oleh karena itu, sosialisasi SIMPULAN
dilakukan secara kontiniu dan agar hasil
dari sosialisasi lebih maksimal, maka Berdasarkan hasil penelitian yang
sosialisasi dilakukan pada usia-usia dini telah peneliti uraikan pada bab
yaitu pada level Sekolah Menengah Atas sebelumnya, peneliti menyimpulkan hasil
mengenai sosialisasi ketertiban dalam penelitian terkait implementasi program

185
Journal of Science and Social Research ISSN 2615 – 4307 (Print)
Feb 2023, VI (1): 179 – 186 ISSN 2615 – 3262 (Online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

Area Traffic Control System (ATCS) Lintas


dalam ketertiban berlalu lintas di Kota Depkes RI. 2011. Peraturan Menetri
Medan sebagai bahwa implementasi Kesehatan Republik Indonesia. No.
kebijakan program Area Traffic Control 1691./Menkes/Per/VIII/2011
System (ATCS) dalam ketertiban berlalu Tentang Keselamatan Pasien Rumah
lintas di Kota Medan belum maksimal Sakit. Jakarta.
karena masih terdapat kendala-kendala Firdaus & Fakhry Zamzam. 2018.
dialami yaitu sumber daya finansial yang Aplikasi Metodologi Penelitian.
tidak memadai, sumber daya fasilitas Yogyakarta: Deepublish.
seperti rendahnya durasi daya baterai Indrajit. R.E.,2002. E-Government:
traffic light dan panel box yang hilang Srategi Pembangunan dan
akibat dicuri, lambatnya adaptasi dengan Pengembangan Sistem Pelayanan
perkembangan teknologi, kurangnya Publik Berbasis Teknologi Digital.
sosialisasi serta masih terdapat Yogyakarta: Andi.
masyarakat yang tidak patuh dalam Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja
berlalu lintas. Sektor Publik. Jakarta: STIE YKPN.
Masyhur, Firdaus. 2016. Implementasi
Strategi E-Government Kota
DAFTAR PUSTAKA Parepare Menggunakan Model
Cassidy Dan Dimensi Pemeringkatan
Akib, Haedar. 2010. Implementasi E-Government Indonesia (Pegi).
Kebijakan: Apa, Mengapa Dan Balai Besar Pengkajian Dan
Bagaimana. Jurnal Administrasi Pengembangan Komunikasi Dan
Publik. Universitas Negeri Makasar. Informatika Makassar.
Alwasilah, Chaedar A. 2002. Pokok Mulyadi. 2015. Studi Kebijakan Publik
kualitatif: Dasar-Dasar Merancang Dan Pelayanan Publik. Bandung:
Dan melakukan Penelitian Kualitatif. Alfabeta.
Bandung: PT. Dunia Pustaka Jaya. Munawaroh, Tutiatul 2017. Hubungan
Angkutan Jalan Peraturan Pemerintah Antara Kontrol Diri Dengan
Republik Indonesia Nomor32 Kepatuhan Berlalu Lintas Pada
Tahun 2011 Tentang Manajemen Mahasiswa Pengendara Sepeda
Dan Rekayasa, Dampak, Motor Di Universitas Islam Sultan
Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Agung Semarang. UNISSULA.

186

Anda mungkin juga menyukai