Persimpangan:
• Simpul jaringan jalan
• Lintasan kend. Berpotongan
1. Persilangan Arus
langsung (memotong)
2. Diverging (memisah)
3. Merging (menyatu)
4. Weaving (menyilang))
JENIS PERSIMPANGAN
1. Persimpangan Sebidang
2. Simpang Susun
PENGERTIAN APILL
• merupakan suatu alat (manual, mekanis atau
elektris) alternatif, untuk pemberian prioritas bagi
masing-masing pergerakan LL pada persimpangan
secara berurutan, untuk memerintahkan para
pengemudi/ pejalan kaki utk berhenti atau berjalan.
9
SISTEM PENGATURAN
DENGAN A P I L L
• Manual, yaitu digerakkan oleh manusia
(Manual Actuated Traffic Light Controller):
• Full manual : perpindahan nyala lampu
secara penuh dilakukan secara manual;
• Semi manual : Telah mempunyai program
tetap, namun penyalaan lampu hijau dapat
diatur secara manual oleh petugas;
Jumlah Titik
Konflik Hambatan
VS
1. MENGIJINKAN PERGERAKAN
Volume pergerakan belok kanan tidak terlalu besar
Misal: belok kanan dan lurus yg berlawanan
2. MEMBATASI PERGERAKAN
Volume pergerakan belok kanan cukup besar, dan alasan
keselamatan
mis. - melarang belok kanan
3. MEMISAHKAN PERGERAKAN
arus lalu lintas yang akan menyebabkan konflik dipisahkan
adalah beberapa tahap
PERHITUNGAN
WAKTU
LAMPU LALU LINTAS
Kuliah ke 13
Parameter dasar dalam perhitungan pengaturan
waktu sinyal secara umum meliputi
parameter pergerakan,
– Parameter pergerakan yang terutama adalah
untuk mendefinisikan pergerakan baik
kendaraan maupun pejalan kaki. Pergerakan
tersebut dibedakan berdasarkan lokasi
pergerakan dan arah pergerakan seperti alokasi
lajur, lurus, belok kiri, belok kanan.
parameter waktu dan
parameter ruang (geometri).
Pergerakan kendaraan terdiri dari berbagai jenis
(kelas) sesuai jenis pengelompokan kelas yang
berlaku.
Satuan dari kendaraan tersebut dapat dinyatakan dalam
kendaraan atau satuan mobil penumpang (smp).
Sedangkan satuan bagi pejalan kaki biasanya dalam jumlah
orang persatuan waktu per lebar fasilitas.
Perhitungan pengaturan waktu signal juga termasuk
perhitungan kinerja lalulintas di simpang seperti :
tundaan,
antrian dan
jumlah stop
Parameter waktu sinyal merupakan besaran waktu
yang berkaitan dengan pengaturan pergerakan yang
meliputi
Waktu Siklus (Cycle Time) adalah waktu selama satu urutan
lengkap dari fase-fase sinyal lalulintas, satuan dalam detik.
Fase (Phase) adalah satu tahapan sinyal dalam waktu mana
satu atau lebih pergerakan lalulintas mendapatkan
kesempan bergerak.
Waktu Siklus Optimal (Optimum Cycle Time), Co
adalah waktu siklus yang memberikan nilai minimum
untuk parameter kinerja yang dipilih seperti tundaan,
panjang antrian, jumlah stop satuan dalam detik.
Waktu Hilang (Lost Time), I adalah perioda waktu yang
secara efektif hilang (tidak dimanfaatkan oleh
pergerakan lalulintas).
Arus Jenuh (Saturation Flow), S adalah tingkat arus
maksimum yang bergerak dari suatu antrian selama
waktu hijau dalam satuan kendaraan atau smp per
satuan waktu. Nilai arus jenuh dapat dihitung dengan
model yang merupakan fungsi dari lalulintas seperti
komposisi kendaraan, arah pergerakan kendaraan,
geometri simpang seperti lebar lajur, kelandaian,
keberadaan lajur khusus belok. Bila memungkinkan
sebaiknya bagi simpang yang telah ada, nilai arus
jenuh dapat diukur langsung di lapangan
Waktu Antar Hijau, I adalah waktu antara berakhirnya hijau
dengan berawalnya hijau fase berikut. Panjang periode
intergreen diperoleh dari waktu pengosongan dan masuk
dari arus lalulintas yang konflik mengacu kepada titik
konflik. Kegunaan dari intergreen antara dua fase adalah
untuk menjamin agar kendaraan terakhir untuk fase yang
terakhir melewati titik konflik kritis sebelum kendaraan
pertama dalam fase berikutnya memasuki area yang sama.
PERHITUNGAN WAKTU
LAMPU LALU LINTAS
1. Arus Jenuh
Tingkat arus maksimum pada suatu kaki persimpangan
jika lampu pengatur lalu lintas terus menerus menyala hijau
S = 600 we (smp/jam)
we = lebar efektif kaki persimpangan (m)
FAKTOR-FAKTOR KOREKSI )ARUS JENUH :
a. Faktor ukuran kota (Cs) ;
b. Faktor gesekan samping (Sf) ;
c. Faktor kelandaian (G) ;
d. Faktor kendaraan parkir (P) ;
e. Faktor kendaraan belok kanan (RT) ;
f. Faktor kendaraan belok kiri (LT).
2. Perbandingan Volume dan Kapasitas
Y=Q/S
3. Waktu Hilang
Total waktu dimana waktu siklus tidak
digunakan secara efektif oleh gerakan
kendaraan.
a. Waktu semua merah, ditambah
b. Hilangnya waktu pada permulaan dan akhir periode hijau,
diasumsikan selama 2 detik.
4. Penetapan Waktu Siklus
a. Waktu Siklus Minimal
L
C1min = (detik)
1 - IFR
b. Waktu Siklus Optimal
1,5 L + 5
Co = (detik)
1 - IFR
L = total waktu hilang setiap fase = nl + R
n = jumlah fase
l = waktu hilang tiap fase, diasumsikan 3 detik
R = waktu semua merah
c. Batasan Panjang Waktu Siklus
Min : 40 det
Max: 130 det
5. Waktu Tahap
Waktu hijau ditambah fase waktu hilang.
a. Waktu hijau efektif
yi, max
Hi = (Co – L)
IFR
Hi = waktu hijau untuk tahap i, det
Co = waktu siklus optimal, det
b. Waktu hijau aktual
Hia = Gi + k - li
Hia = waktu hijau aktual, det
k = waktu kuning, 3 det
li = lost time pada tahap i, det
Contoh perhitungan
Volume dan Kapasitas masing-masing kaki
Utara Selatan Timur Barat
Q (smp) 650 600 1400 1500
S (smp) 1850 1900 3850 3850
y (Q/S) 0,35 0,32 0,36 0,39
YTB max
HTB = x (Co – L) det -1
IFR
0,39
HTB = x (71 – 9) det -1 = 32 det
0,74
DIAGRAM PHASE
Fase I US
all red = 3 dt
Fase II TB
Waktu merah 34 det
Waktu hijau 32 det
Waktu siklus 71 det