Anda di halaman 1dari 24

PENGATURAN

M MAkruf
PERSIMPANGAN
ITB
MENGAPA PERSIMPANGAN PERLU DIATUR ?

--> potensi titik konflik antar pergerakan lalu lintas

Sp. Empat Jenis - jenis konflik titik konflik --> area konflik
(32)
1. Crossing (memotong) perlu dikendalikan/dieleminir
2. Diverging (memisah)
3. Merging (menyatu)
4. Weaving (menyilang)
Jumlah konflik tergantung
pd :
1.Jml kaki persimpangan
Sp. Tiga (9)
Weaving 2.Jml lajur tiap kaki persim
• bundaran 3. Jenis pengaturan
• ruas jalan dengan
4.Jumlah pergerakan yg
beberapa lajur tanpa
diijinkan
median
MENGELIMINIR KONFLIK

KONFLIK AREA 1. KANALISASI

2. LARANGAN BELOK KANAN


3. SISTEM ARUS LL SATU ARAH
4. SIMPANG SUSUN (FLY OVER)
5. GRADE SEPARATED
JENIS - JENIS PENGATURAN PERSIMPANGAN

1. PRIORITAS
PP 43 Th. 93 Pasal 63
Pada persim prioritas hak utama diberikan kepada :
a. kend dr depan &/atau cabang --> ada rambu/marka
b. kend dr jalan utama bila datang dr cabang yg lebih
kecil atau jl. akses (pekarangan).
c. kend dr sebelah kiri u/ sp 4 atau lebih sama besar
d. kend dr sebelah kiri u/ sp 3 tdk tegak lurus
e. kend dr arah cabang yg lurus u/ sp 3 tegak lurus
Pengaturan persimpangan
Prioritas
2. PRIORITAS DENGAN PETUGAS
PETUGAS YG MENGATUR PRIORITAS PERGERAKAN
ARUS LALU LINTAS

3. BUNDARAN
PRINSIPNYA PRIORITAS
KEND YG TELAH BERADA DI BUNDARAN MENDAPAT
HAK UTAMA UTK JALAN

4. DENGAN APILL
PRIORITAS PERGERAKAN ARUS LL DIATUR DGN LAMPU
( HIJAU, KUNING, MERAH), YANG DIATUR SECARA
BERGANTIAN UTK TIAP PERGERAKAN DLM PERIODE TTT
, YG DITETAPKAN BERDASARKAN PROPORSI ARUS LL
MANAJEMEN LALU LINTAS
BUNDARAN

GIVE
WAY
CONTOH PENERAPAN &
PENGATURAN ARUS LALU
LINTAS DI BUNDARAN

LAJUR
GANDA

LAJUR
TUNGGAL
APILL
PENGERTIAN
APILL merupakan suatu alat (manual, mekanis atau
elektris) alternatif, untuk pemberian prioritas bagi masing-
masing pergerakan LL pada persimpangan secara
berurutan, untuk memerintahkan para pengemudi/
pejalan kaki utk berhenti atau berjalan.

ALAT INI MEMBERIKAN PRIORITAS BERGANTIAN DALAM SUATU


PERIODE WAKTU.
TUJUAN DARI PEMISAHAN WAKTU PERGERAKAN INI --> UNTUK
MENGHINDARKAN TERJADINYA PERGERAKAN YANG SALING
PERPOTONGAN MELALUI TITIK-TITIK KONFLIK PADA SAAT
BERSAMAAN
KAPAN APILL PERLU DIPERTIMBANGKAN ?

Suatu persimpangan perlu dipertimbangkan dipasang APILL, apabila :

1. Minimal rata-rata arus lalu lintas diatas 750 kend /


jam selama 8 jam dalam sehari
2. Waktu menunggu rata-rata telah melampaui 30 detik
3. Rata-rata jumlah pejalan kaki lebih dari 175 orang /
jam selama 8 jam dalam sehari
4. Sering terjadi kecelakaan
5. Kombinasi
6. Telah dipasang suatu sistem pengendalian lalu lintas
terpadu (ATC)
(TIDAK BAKU SESUAI SITUASI & KONDISI SETEMPAT)
KRITERIA PENENTUAN PENGATURAN
PERSIMPANGAN

15
MINOR ROAD (1000 Kend/hr)

GRADE
SEPARATED

10
BUNDARAN
ATAU APILL

PRIORITAS

10 20 30 40 50
MAJOR ROAD (1000 Kend/hr)

Sumber : Australian Road Research Board (ARRB)


MANFAAT APILL
1. Meningkatkan keselamatan LL pada persimpangan
• Mengurangi/menghilangkan konflik
• Mengontrol kecepatan kendaraan
2. Meningkatkan effesiensi pergerakan LL pada persimpangan
-> melalui efektivitas pemanfaatan kapasitas persimpangan
3. Pemberian fasilitas bagi penyeberang pejalan kaki
4. Pengaturan distribusi dari kapasitas berbagai arah arus lalu
lintas (kendaraan umum, kendaraan pribadi, sepeda motor
dan lain-lain).
Keberhasilan ditentukan oleh :
1. Berkurangnya penundaan waktu (delay)
2. Angka kecelakaan berkurang
SISTEM PENGATURAN
DENGAN A P I L L
• Manual, yaitu digerakkan oleh manusia
(Manual Actuated Traffic Light Controller):
- Full manual : perpindahan nyala lampu secara penuh
dilakukan secara manual;
- Semi manual : Telah mempunyai program tetap,
namun penyalaan lampu hijau dapat
diatur secara manual oleh petugas;

• Kontrol dengan waktu tetap (Pre-timed)


Kontrol ini mempunyai pengaturan waktu hijau yang
telah ditentukan sebelumnya.
SISTEM PENGATURAN
DENGAN A P I L L
• Vehicle Actuated
Waktu Hijau SESUAI volume arus lalu lintas yang
melalui detector kendaraan.
memperkecil waktu tunggu, kesulitan koordinasi

• Semi Vehicle Actuated


Waktu Hijau min. yang tetap untuk semua fase (Fixed
time), sesuai dengan keadaan lalu lintas, waktu min.
dapat diperpanjang hingga mencapai waktu
maksimum.
- dipergunakan pada jalan-jalan yang tidak simetris
beban lalu lintasnya
SISTEM PENGATURAN
DENGAN A P I L L

• Sistem Koordinasi, Gelombang Hijau (Green


Waves).
Sistem koordinasi adalah pengabungan beberapa
APILL yang berdekatan sehingga kendaraan yang
berada dalam sistem tersebut akan selalu mendapat
nyala hijau (green waves).
- Mengabungkan beberapa APILL yang berdiri
sendiri (isolated)
- kecepatan tertentu dan tetap
SISTEM PENGATURAN
DENGAN A P I L L

• Computerized Traffic Light Controller.


Area Traffic Control System
Pengkoordinasian APILL secara terpadu dalam suatu
wilayah, berdasarkan volume aktual pada ruas jalan dan
persimpangan yang dikontrol pada satu lokasi dengan
sistem komputerisasi.

Informasi didapat, dari:


- detektor
- kamera TV
PERHITUNGAN WAKTU
LAMPU LALU LINTAS
1. Arus Jenuh
Tingkat arus maksimum pada suatu kaki persimpangan
jika lampu pengatur lalu lintas terus menerus menyala hijau
S = 600 we (smp/jam)

we = lebar efektif kaki persimpangan (m)


FAKTOR-FAKTOR KOREKSI ARUS JENUH :
a. Faktor ukuran kota (Cs) ;
b. Faktor gesekan samping (Sf) ;
c. Faktor kelandaian (G) ;
d. Faktor kendaraan parkir (P) ;
e. Faktor kendaraan belok kanan (RT) ;
f. Faktor kendaraan belok kiri (LT).
2. Perbandingan Volume dan Kapasitas
Y=Q/S

Q = volume lalu lintas per jam (smp)


S = kapasitas jalan (smp)

3. Waktu Hilang
Total waktu dimana waktu siklus tidak digunakan secara
efektif oleh gerakan kendaraan.
a. Waktu semua merah, ditambah
b. Hilangnya waktu pada permulaan dan akhir periode hijau,
diasumsikan selama 2 detik.
4. Penetapan Waktu Siklus
a. Waktu Siklus Minimal
L
C1min = (detik)
1 - IFR
b. Waktu Siklus Optimal
1,5 L + 5
Co = (detik)
1 - IFR
L = total waktu hilang setiap fase = nl + R
n = jumlah fase
l = waktu hilang tiap fase, diasumsikan 3 detik
R = waktu semua merah
c. Batasan Panjang Waktu Siklus
 Min : 40 det
 Max: 130 det
5. Waktu Tahap
Waktu hijau ditambah fase waktu hilang.
a. Waktu hijau efektif
 yi, max
Hi = (Co – L)
IFR
Hi = waktu hijau untuk tahap I, det
Co = waktu siklus optimal, det
b. Waktu hijau aktual
Hia = Gi + k - li
Hia = waktu hijau aktual, det
k = waktu kuning, 3 det
li = lost time pada tahap I, det
Contoh perhitungan
Volume dan Kapasitas masing-masing kaki

Utara Selatan Timur Barat


Q (smp) 650 600 1400 1500
S (smp) 1850 1900 3850 3850
y (Q/S) 0,35 0,32 0,36 0,39

0,35 Yi max 0,39


 Y max = IFR 0,74
L = nl + R = (2 x 3) + 3
= 9 detik
1,5 L + 5 1,5 (9) + 5
Co = = = 71 det
1 – IFR 1 – 0,74
KONVERSI SATUAN MOBIL PENUMPANG (SMP)

SATUAN MOBIL
JENIS PENUMPANG (SMP)
KELAS
KENDARAAN
RUAS SIMPANG
Sedan/jeep, Oplet,
Light Vehicle (LV) 1,00 1,00
Mikrobus, Pick Up
Bus standar
Truk sedang Heavy Vehicle (HV) 1,20 1,30
Truk Berat

Sepeda Motor Motor Cycle (MC) 0,25 0,40

Becak, Sepeda,
Un-motorised (UM) 0,80 1,00
Andong, dll

Sumber : Kapasitas Jalan Indonesia (KAJI), 1985


Perhitungan waktu hijau
Yus max
 Hus = x (Co – L) det -1
IFR
0,35
Hus = x (71 – 9) det -1 = 28 det
0,74

YTB max
 HTB = x (Co – L) det -1
IFR
0,39
HTB = x (71 – 9) det -1 = 32 det
0,74
DIAGRAM PHASE

Waktu kuning 3 det


Waktu merah 38 det

Fase I US
all red = 2 dt
Fase II TB
Waktu merah 34 det
Waktu hijau 32 det
Waktu siklus 71 det

Anda mungkin juga menyukai