Anda di halaman 1dari 5

Nama : Kartika Sukma Pratiwi

NIM : 03011182025022
Kelas : B Indralaya
Mata Kuliah : Rekayasa Lalu Lintas

Resume Pertemuan ke-2

Menurut Institute of Civil Engineers, England, Rekayasa lalu lintas


adalah bagian dari kerekayasaan yang berhubungan dengan perencanaan lalu
lintas dan perencanaan jalan, lingkungan, dan fasilitas parkir dan dengan alat-
alat pengatur lalu lintas guna memberikan keamanan, kenyamanan, dan
pergerakan yang ekonomis bagi kendaraan dan pejalan kaki. Unsur pembentuk
lalu lintas terbagi menjadi 3, yaitu manusia, kendaraan, dan jalan.

1. Manusia
Manusia mempunyai peran sebagai pengemudi, penumpang, dan pejalan
kaki.
a. Pengemudi
Pengemudi berperan sebagai pengguna jalan. Karakteristik pengemudi terdiri
dari perception, intelection/identification, emotion/decision, volition/reaction
(PIEV). Perception adalah mengenali suatu informasi yang memerlukan
tanggapan, intelection adalah menginterpretasikan informasi yang telah
diterima, emotion adalah memutuskan melakukan tindakan tertentu untuk
menanggapi informasi, volition adalah tindakan fisik sebagai akibat keputusan
sebelumnya. Waktu PIEV adalah 0,2-2 detik, sedangkan jarak PIEV adalah
1,468 vt (feet) dan 0,278 vt (meter).
Faktor- faktor yang mempengaruhi PIEV adalah usia (kedewasaan dari
pengemudi), kondisi fisik (sehat, letih, mabuk), lingkungan (urban, rural),
tingkat pendidikan, ketajaman penglihatan, tipe rangsangan (biasanya
rangsangan suara akan memberikan respon yang lebih cepat dari pada
ransangan visual). Ketajaman mata pengemudi terhadap suatu objek, dapat
dikelompokkan berdasarkan sudut pandang: clear vision (3-5°), fairly vision
(10-12°), da peripheral vision (120-180°).
Perilaku pengemudi merupakan kombinasi antara kondisi fisik dan psikologi
seseorang. Data perilaku pengemudi dapat diperoleh dari pengamatan interaksi
sesama pengemudi, interaksi pengemudi dengan perlengkapan kendaraannya,
interaksi pengemudi terhadap lingkungan jalan.

b. Penumpang
Penumpang merupakan pihak yang pasif dalam suatu aliran lalu lintas, tetapi
mempunyai peran penting dalam menciptakan ketertiban terutama pada
angkutan umum. Adapun beberapa upaya penertiban :
 Menyediakan fasilitas menaikan / menurunkan penumpang baik
berupa rambu, halte, dan terminal.
 Sosialisasi kedisiplinan lalu lintas.
 Penegakan hukum yang dapat memberikan efek jera.

c. Pejalan kaki
Pihak yang pasif dalam suatu aliran lalu lintas, tetapi mempunyai peran
penting dalam menciptakan keterlibatan terutama pada saat menyeberang dan
daerah yang ramai seperti pasar. Pejalan kaki memiliki karakteristik utama yaitu
kecepatan tempuh yang rendah (1-1,3 m/detik) dan pada umumnya sifat
pelakunya yang ingin cepat sampai ke tujuan dengan cara yang cepat dan
mudah.

2. Kendaraan
Karakteristik pengoperasian kendaraan yang berpengaruh pada desain jalan :
1) Radius Putar
Radius putar terbagi menjadi 2 kondisi, yaitu putaran pada kondisi kecepatan
rendah, yakni lebih rendah dari 10 mph (16 km/jam), radius putar ditentukan
oleh kemampuan berputar minimum kendaraan. Dan pada kondisi kecepatan
tinggi yakni kecepatan 70% di atas kecepatan rencana, maka radius putar
dikontrol oleh superelevasi (untuk mengatasi gaya sentrifugal) dan oleh faktor
gesekan (friksi) antara ban dan perkerasan jalan. Koefisien friksi yang bisa
digunakan untuk desain bervariasi antara 0,32 pada kecepatan 15 mph sampai
0,16 pada 40 mph.
2) Karakteristik Kinematis Kendaraan
Karakteristik kinematis berhubungan dengan kemampuan untuk mempercepat
atau memperlambat kendaraan yang sedang bergerak.
3) Karakteristik Dinamis Kendaraan
Karakteristik ini berhubungan dengan gaya-gaya yang bekerja pada sebuah
kendaraan yang bergerak. Untuk mengatasi gaya tersebut, maka kendaraan yang
sedang bergerak harus mempunyai tahanan kendaraan (vehicle resistance),
diantaranya:
- Tahanan Udara
Tahanan udara disebabkan oleh pengaruh udara di depan kendaraan, gesekan
udara disekitar kendaraan termasuk di bagian bawah, dan tekanan negatif yang
terjadi dibelakang kendaraan.
- Tahanan Guling
Tahanan guling timbul karena:
 Adanya geseran antara ban dan jalan.
 Adanya perubahan bentuk ban pada permukaan jalan karena berat
kendaraan.
 Tergilasnya kekasaran-kekasaran permukaan jalan/tidak ratanya jalan.
 Geseran-geseran pada kendaraan sendiri seperti pada roda, as, dan gigi-
gigi mesin.
- Tahanan Akibat Kelandaian
Besarnya tahanan ini sama dengan komponen dari gaya berat sendiri yang
berarah ke bawah sejajar dengan lereng tersebut.
- Tahanan Akibat Tikungan
Gaya tahanan ini hanya timbul jika kendaraan melalui suatu tikungan dan gaya
ini bekerja melalui sentuhan roda depan dengan perkerasan jalan yang
diperlukan untuk membelokkan arah kendaraan. Gaya tahanan ini membesar
dengan naiknya kecepatan dan atau mengecilnya jari-jari tikungan.
- Tahanan Akibat Kelembaman
Gaya tahanan ini harus diatasi apabila hendak menambah kecepatan. Tahanan
ini merupakan fungsi berat kendaraan dan besar percepatan yang tidak
tergantung dari macam atau jenis kendaraan.

4) Daerah Pandangan
Daerah pandangan adalah daerah yang bisa dilihat pengemudi dari tempat
duduknya. Daerah pandangan kedepan umumnya ditentukan oleh keadaan kaca
depan (win shield) dari kendaraannya, umumnya daerah pandangan kedepan
tidak simetris terhadap sumbu kendaraan karena posisi pengemudi yang tidak
berada ditengah-tengah kendaraan, untuk Indonesia daerah pandangan kedepan
lebih condong ke kiri. Daerah pandangan ke belakang menggunakan kaca spion
dan daerah pandangan kesamping digunakan pada waktu membelok.
5) Kekuatan Mesin
Kekuatan mesin merupakan tenaga maksimum yang bisa dihasilkan oleh mesin
tersebut dan biasanya dinyatakan dengan satuan tenaga kuda (horse power).
Perbandingan berat kendaraan terhadap kekuatan mesinnya merupakan nilai
yang berharga sebagai petunjuk untuk mengetahui kemampuan suatu kendaraan
secara umum dan merupakan perbandingan berat kendaraan total dan jumlah
tenaga kuda yang tersedia untuk mendorong. Semakin besar nilai
perbandinganya akan semakin lamban pergerakannya.

3. Jalan
Peran Jalan :
 Jalan sebagai bagian prasarana transportasi mempunyai peran penting
dalam bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik,
pertahanan dan keamanan, serta dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
 Jalan sebagai prasarana distribusi barang dan jasa merupakan urat nadi
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara
 Jalan merupakan satu kesatuan sistem jaringan jalan menghubungkan dan
mengikat seluruh wilayah Republik Indonesia.
Pengelompokan Jalan Menurut Peruntukannya:
 Jalan Umum
 Jalan Khusus
Pengelompokan Jalan Umum Menurut sistemnya
 Sistem jaringan jalan primer
 Sistem jaringan jalan sekunder
Pengelompokan Jalan Umum Menurut fungsinya
 Jalan arteri : jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama
dengan ciri perjalanan jarak jauh,keceatan rata-rata tinggi, dan jumlah
jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.
 Jalan kolektor : jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan
rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi.
 Jalan lokal : jalan umum yang melayani angkutan setempat dengan ciri
perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan
masuk tidak dibatasi.
 Jalan lingkungan : Jalan umum yang berfugsi melayani angkutan
lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata
rendah.
Pengelompokan jalan umum menurut statusnya
 Jalan Nasional : Yang termasuk kelompok jalan Nasional adalah jalan
arteri primer, jalan kolektor primer yang menghubungkan antar ibukota
provinsi, dan jalan lain yang mempunyai nilai strategis terhadap
kepentingan nasional.
 Jalan Provinsi : Yang termasuk kelompok jalan Provinsi:
- Jalan kolektor primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan
ibukota kabupaten/kota,
- Jalan kolektor primer yang menghubungkan atar ibukota kabupaten/kota,
- Jalan lain yang mempunyai kepentingan strategis terhadap kepentingan
provinsi,
- Jalan dalam daerah khusus ibukota Jakarta yang tidak termasuk jalan
nasional.
 Jalan Kabupaten : Yang termasuk kelompok jalan kabupaten adalah :
- Jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan
provinsi,
- Jalan lokal primer,
- Jalan skunder dan jalan lain yang tidak termasuk dalam kelompok jalan
nasional dan jalan provinsi.
 Jalan Kota
 Jalan Desa : Jalan Umum yang menghubungkan kawasan dan atau antar
pemungkiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.
Tingkat Pelayanan Pada Ruas Jalan Diklasifikasikan atas :
Tingkat Pelayanan A, dengan kondisi:
 Arus bebas dengan volume lalu lintas rendah dan kecepatan tinggi.
 Kepadatan lalu lintas sangat rendah dengan kecepatan yang dapat
dikendalikan oleh pengemudi berdasarkan batasan kecepatan
maksimum/minimum dan kondisi fisik jalan.
 Pemngemudi dapat mempertahankan kecepatan yang diinginkan tanpa
atau dengan sedikit tundaan.
Tingkat Pelayanan B, dengan Kondisi:
 Arus stabil dengan volume lalu lintas sedang dan kecepatan mulai
dibatasi oleh kondisi lalu lintas.
 Kepadatan lalu lintas rendah hambatan internal lalu lintas belum
mempengaruhi kecepatan.
 Pengemudi masih punya cukup kebebasan untuk memilih kecepatannya
dan lajur jalan yang digunakan.
Tingkat Pelayanan C, dengan Kondisi:
 Arus stabil tetapi kecepatan dan pergerakan kendaraan dikendalikan oleh
volume lalu lintas yang lebih tinggi.
 Kepadatan lalu lintas sedang karena hambatan internal lalu lintas
meningkat.
 Pengemudi memiliki keterbatasan untuk memilih kecepatan, pindah lajur,
atau mendahului.
Tingkat Pelayanan D, dengan Kondisi:
 Arus mendekati tidak stabil dengan volume lalu lintas tinggi dan
kecepatan masih ditolerir namun sangat terpegaruh oleh perubahan
kondisi arus.
 Kepadatan lalu lintas sedang namun fluktuasi volume lalu lintas dan
hambatan temporer dapat menybabkan penurunan kecepatan yang besar.
 Pengemudi memiliki kebebasan yang sangat terbatas dalam menjalankan
kendaraan, kenyamanan rendah, tetapi kondisi ini masih dapat ditolerir
untuk waktu yang singkat.
Tingkat Pelayanan E, dengan Kondisi:
 Arus lebih rendah dari pada tingkat pelayanan D dengan volume lalu
lintas mendekati kapasitas jalan dan kecepatan sangat rendah.
 Kepadatan lalu lintas tinggi karena hambatan internal lalu lintas tinggi.

Anda mungkin juga menyukai